Anda di halaman 1dari 2

1.

Syariat Islam
Syariat menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah hukum agama yang
menetapkan peraturan hidup manusia, hubungan manusia dengan Allah
SWT., hubungan manusia dengan manusia dan alam sekitar berdasarkan Al-
Qur’an dan hadits.
Dalam makna umum, syariat mencakup seluruh hukum yang menjadi
ketetapan Allah SWT dan wajib hukum nya bagi seluruh hamba-hamba-Nya.
Definisi syariat mencakup hampir semua aktivitas yang dilakukan manusia.
Luasnya cakupan syariat secara umum mengisyaratkan bahwa Islam adalah
agama yang menyeluruh dan sempurna.
Syariat dalam makna khusus mencakup sebagian dari hukum syar’i karena
sebab dan kebutuhan tertentu.

2. Tujuh prinsip hukum Islam


a. Prinsip Tauhid
Prinsip Tauhid menegaskan bahwa seluruh bangunan hukum Islam
adalah bermuara pada meng-Esakan Tuhan yaitu Allah SWT. Dengan
prinsip Tauhid, pelaksanaan suatu hukum akan bermakna sebagai ibadah.
b. Prinsip Keadilan
Prinsip Keadilan memiliki makna bahwa hukum Islam yang mengatur
seluruh aspek manusia dari aspek yang dilandaskan pada keadilan
meliputi hubungan antara diri sendiri, bermasyarakat maupun dengan
Allah SWT.
c. Prinsip Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar Ma’ruf yang memiliki arti mengajak pada yang baik dan Nahi Munkar
memiliki arti mencegah pada yang buruk. Makna tersebut memiliki arti
hukum Islam yang ditegakkan untuk menjadikan manusia dapat
melaksanakan hal-hal secara baik dan benar sesuai dengan yang
dikehendaki oleh Allah SWT sehingga tidak terjadi keburukan dalam
kehidupan bermasyarakat.
d. Prinsip Al-Hurriyah (Kemerdekaan dan Kebebasan)
Prinsip ini mengandung makna bahwa hukum Islam tidak ada paksaan
sehingga manusia dapat menolak dan menerima hukum Islam namun
tetap harus bertanggung jawab akan keputusannya.
e. Prinsip Musawah
Dalam agama Islam, hukum tidak membedakan suku, derajat atau fisik
dengan manusia lainnya. Semua manusia sama dihadapan Allah SWT
dan yang membedakan adalah ketaqwaan.
f. Prinsip Al-Ta’awun (Tolong Menolong) dan Al-Shura (Musyawarah)
Dalam menjalani hidup, sesama manusia hendaknya saling tolong
menolong dan membantu baik dalam ranah hukum, sosial dan lainnya.
Dalam melakukan ijtihad, sebaiknya dilakukan secara jama’i dengan
melibatkan pihak yang berkompeten dalam bidangnya dan bidang-bidang
yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dikaji status hukumnya.
g. Prinsip Al-Tasamuh (Toleransi)
Prinsip toleransi menegaskan bahwa perbedaan pandangan dalam
melihat sebuah hukum karena adanya perbedaan teori, metode dan
pendekatan yang digunakan. Dalam penggalian hukum Islam, baiknya
masing-masing berlapang dada untuk menerima sebagai keniscayaan
dalam realitas kehidupan yang plural.

3. Cara menjalankan Syariat Islam di Indonesia


Menjalankan syariat Islam di Indonesia terjamin kebebasannya karena agama
Islam diakui dan dilindungi oleh Pemerintah dalam Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945.
Syariat Islam merupakan hukum dalam Islam yang mengatur segala
kehidupan khususnya umat muslim dan seluruh umat manusia pada
umumnya. Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang memiliki
makna bahwa Indonesia terdiri dari berbagai macam ras, suku, budaya dan
agama. Dalam menjalankan syariat Islam, para pejuang dan tokoh pendiri
negara telah memikirkan sehingga lahir Pancasila dan UUD 1945 untuk
menjamin kebebasan semua agama dalam menjalankan agama tersebut
termasuk syariat Islam, sehingga syariat Islam dapat berjalan tanpa harus
menjadi dasar hukum di Indonesia.
Menjalankan syariat Islam bagi pemeluk agama Islam/Muslim bisa
dilaksanakan dengan mempelajari, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an
serta menjalankan Sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW serta apabila
mengingkari Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW maka melanggar
perintah Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai