Revisi
Revisi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami hukum konvergensi dan tempo
perkembangan
2. Untuk mengetahui apa saja unsur pembentukan kepribadian
menurut konvergensi
3. Untuk mengetahui bagaimana pembentukan kepribadian
menurut konvergensi
4. Untuk mengetahui fase -fase dalam perkembangan
A. Hukum konvergensi dan tempo perkembangan
anak kembar tersebut akhirnya mempunyai sifat yang berbeda satu sama
lain. Hal ini berarti adanya pengaruh faktor lingkungan tempat anak
kejiwaan individu.5
5
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2012), h. 221.
Senada dengan Stern, Djumransjah juga menegaskan bahwa
kembar, yang ketika lahir sudah dapat ditentukan oleh dokter bahwa
6
Djumransjah, Pengantar Filsafat Pendidikan, (Malang: Bayumedia, 2004), h. 62.
7
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2013), h. 16
sekalipun kenyataannya memang ada semacam tingkatan yang lebih dan
kurang nyaman.8
antara lain:
belakang keturunannya.
tidak sama.
8
Alex Sobur, Psikologi Umum, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 150
dapat dikonseptualisasikan sebagai bentuk hubungan yang majemuk,
b. Bahwa anak itu pada waktu masih sangat muda adalah sangat tidak
dan menemukan.10
seorang anak yang memiliki otak yang cerdas, namun tidak didukung
tidak berkembang. Ini berarti bahwa dalam proses pendidikan anak tetap
perkembangan seseorang tidak sama dengan orang lain. Dengan kata lain,
11
Jalaluddi dan Abdullah, Filsafat Pendidikan: Manusia, Filsafat dan Pendidikan..., h. 154
cepat, sedang, dan lambat. Tempo perkembangan yang terlalu cepat atau
terjadi next Pada dasarnya tempo cepat, sedang, dan lambat tidak
keluarga yang sama. Dalam hal ini, orang tua dan guru tak perlu
ke dua melebihi batas tempo lambat anak lainnya, maka orangtua dan
menurut Stern akan ditentukan oleh faktor pembawaan maupun oleh faktor
individu dari pihak orang tuanya kepada anaknya. Pewarisan ini terjadi
dengan 1 sel dalam indung telur yang telah dibuahi oleh satu sel sperma.
Sel ini lalu berbagi menjadi dua, masing-masing berbagi lagi menjadi
dua-dua dan seterusnya hingga menjadi beberapa sel yang akan menjadi
semua sel dalam badan itu memiliki hereditas yang identik dengan orang
tuanya.13
sifat-sifat dan ciri-ciri, kedua ciri-ciri ini harus diturunkan melalui sel-
sel kelamin.
a. Pembawaan jenis
13
Alex sobur psikologi umum h 149
14
Noer Rohmah, Psikologi Umum, (Yogyakarta: Teras, 2012),hal. 30
Setiap manusia biasa diwaktu lahirnya telah memiliki
ciri-ciri yang has dan berbeda dengan jenis makhluk yang lain. Jadi
seekor kera.
b. Pembawaan ras
d. Pembawaan perseorangan/individual
yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, baik watak, sifat,
pertumbuhannya.
pikiran.
2.Faktor Lingkungan
a. Lingkungan Fisik
15
Purwa Atma Prawira, Psikologi Umum..., hal. 231
lingkungan fisik yang berbeda akan berpengaruh pula terhadap
b. Lingkungan sosial
masyarakat.
Lingkungan sekunder, yaitu lingkungan sosial dengan terjadinya
hubungan atau interaksi sosial yang agak longgar alias tidak begitu
erat. Akan tetapi walau lingkupnya kecil, interaksi ini tetap memberi
dengan itu, jika lingkungan kurang atau tidak sesuai dengan yang
berada dalam keadaan status quo, yaitu tidak menerima dan juga tidak
berjalan pada usia satu tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa
karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses, yaitu proses biologis,
perubahan fisik individu. Gen yang diwarisi dari orang tua, perkembangan otak,
dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima
yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal,
fase anak akhir, dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukan pada setiap fase
untuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada
pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap
dengan otak dan kemampuan berperilaku, dihasilkan dalam waktu lebih kurang
sembilan bulan.
2. Fase bayi
adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24
bulan. Masa ini adalah masa yang sangat bergantung kepada orang tua. Banyak
sensori motor dan sosialisasi. Di samping itu bayi dilatih pula untuk mengetahui
waktu dan tempat untuk buang air besar dan buang air kecil dengan istilah
“toilet training”. Adapun caranya ialah dengan melatih mereka untuk buang air
kecil sebelum tidur dan buang air kecil pula segera setelah bangun. Hal ini akan
adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5
atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka
dengan temannya. Pada fase ini kanak-kanak berusaha pula berlatih untuk
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian
5. Fase remaja
masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan
payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu, dan perubahan suara. Pada
fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identitas diri.
Pemikirannya lebih logis, abstrak, dan idealis. Semakin lama banyak waktu
dimanfaatkan di luar keluarga. Awal masa remaja pada anak laki-laki dimulai
Pada saat ini para ahli perkembangan tidak lagi berpendapat bahwa
perubahan- perubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa
16
Mulyani sumantri ,pertumbuhan dan perkembangan Anak . h. 11