Analisis Tingkat Ketimpangan Wilayah Antar Kabupaten Uas SMT 4 Sandi Eko - Regional
Analisis Tingkat Ketimpangan Wilayah Antar Kabupaten Uas SMT 4 Sandi Eko - Regional
Disusun oleh:
Kelas D / IV
UNIVERSITAS MATARAM
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penelitian yang berjudul “Analisis
Tingkat Ketimpangan Wilayah Antar Kabupaten/Kota Di Pulau Lombok Nusa
Tenggara Barat Tahun 2020” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan pada mata kuliah Ekonomi Regional. Selain itu, tulisan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang informasi makro ekonomi kabupaten
Lombok Timur bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.Kami mengucapkan
terima kasih kepada ibu Dra. Baiq Ismiwati, M.Si.selaku dosen mata kuliah
Ekonomi Regional yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan
ini. Kami menyadari, tulisan yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan tulisan ini.
Sandi Pradana
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Ketimpangan...........................................................................
4.2 Interpretasi...........................................................................................................
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..........................................................................................................
5.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Ketimpangan
Pertama karena terdapat sumberdaya alam yang lebih banyak pada daerah
tertentu, misalnya minyak bumi, gas, batubara, dan bahan mineral lainnya.
Disamping itu terdapatnya lahan yang subur juga turut mempengaruhi,
khususnya menyangkut dengan pertumbuhan kegiatan pertanian.
Kedua, meratanya fasilitas transportasi, baik darat, laut dan udara, juga
ikut mempengaruhi konsentrasi kegiatan ekonomi antar daerah.
Ketiga, kondisi demografis ( kependudukan ) juga ikut mempengaruhi
karena kegiatan ekonomi akan cenderung terkonsentrasi dimana
sumberdaya manusia tersedia dengan kualitas yang lebih baik. Seperti
ketimpangan pembangunan sektor industri manufaktur atau tingkat
industrialisasi antar propinsi (wilayah) sebagai salah satu faktor penyebab
terjadinya ketimpangan ekonomi antar wilayah. Industri manufaktur
merupakan sektor ekonomi yang secara potensial sangat produktif dilihat
dari sumbangan terhadap pembentukan PDB atau PDRB. Contohnya
industri manufaktur Jawa dan luar Jawa. Karena di luar Jawa terdapat
keterbatasan :
1. Pasar lokal kecil
2. Infrastruktur terbatas
3. Kurang Sumber Daya Manusia
2) Alokasi Investasi
Nilai angka indeks (IW) yang semakin kecil atau mendekati nol,
menunjukkan ketimpangan yang semakin kecil atau makin merata dan
sebaliknya bila semakin besar atau jauh dari nol, menunjukan ketimpangan
yang semakin melebar.
BAB III METODE PENELITIAN
B. Metode Analisis
IW : Indeks Williamson
Ada tiga kriteria dalam perhitungan Indeks Williamson ini, yaitu jika
Indeks Williamson menunjukkan:
IW= O,55
4.2 Interpretasi
5.1 Kesimpulan
5.2 SARAN