Konsep Perkembangan Peserta Didik Kelompok 1 Fixxxx
Konsep Perkembangan Peserta Didik Kelompok 1 Fixxxx
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... i
Daftar Isi ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
A. Hakikat Pertumbuhan dan Perkembangan ............................................................ 3
B. Konsep Anak sebagai Totalitas ............................................................................. 5
C. Prinsip-Prinsip perkembangan .............................................................................. 6
D. Faktor kematangan dan Pengalaman dalam perkembngan anak .......................... 9
ii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan
orang lain untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam
perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi
dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik, maupun dengan proses sosialisasi.
Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami
pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum
memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak
diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang
dilingkungannya.
Oleh sebab itu, peserta didik harus mendapat pendidikan yang layak agar
mampu menjadi pribadi yang berguna khususnya dilingkungan sekitarnya.
Setiap waktu pola pikir seseorang pasti mengalami peningkatan, seiring
dengan berkembangnya otak seseorang. Terutama pada Anak Usia Dini, mengalami
peningkatan yang pesat pada fase tertetu. Proses belajar sangat penting untuk
menunjang kecerdasan anak di masa yang akan datang.
Perkembangan adalah salah satu proses yang harus dialami oleh setiap peserta
didik baik dalam naungan lembaga formal maupun non-formal. Tanpa sebuah
perkembangan dari peserta didik, maka perkembangan suatu Negara tidak akan
pernah berjalan dengan lancar.
Untuk itu, sebagai tenaga pendidik harus mengetahui konsep – konsep dan
prinsip – prinsip dasar dari perkembangan belajar peserta didik untuk memudahkan
proses belajar mengajar.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaiman mengetahui hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik ?
2. Bagaimana konsep peserta didik sebagai totalitas ?
3. Apa saja prinsip-prinsip perkembangan ?
4. Apa saja Faktor kematangan dan Pengalaman dalam perkembangan anak ?
1
2
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui hakikat pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
2. Mengetahui konsep peserta didik sebagai totalitas
3. Mengetahu prinsip-prinsip perkembanan peserta didik
4. Mengetahui apa saja faktor kematangan dan perkembangan anak
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang berlangsung yaitu pertumbuhan dan
perkembangan. Kedua proses ini berlangsung secara interdependensi yaitu saling
bergantungan satu sama lainnya. Proses ini terjadi semenjak masa konsepsi atau saat
bertemunya dua sel telur dengan sperma pada suatu organisme yang tumbuh dan
selalu berkembang. Kedua sel tersebut akhirnya membelah diri dan berdiferensiasi
untuk menghasilkan tulang-tulang, syaraf, otot, usus, otak dan bagian-bagian tubuh
lainnya. Setelah kurang lebih Sembilan bulan dalam kandungan ibu, organisme yang
baru tumbuh akhirnya menjadi bayi yang sempurna yang siap lahir ke dunia dengan
perangkat keterampilan hidup minimal, seperti bernapas, bergerak, menangis,
menyusu, dan lain-lain.
3
4
yang belajar berhitung menjadi terampil berhitung atau anak yang belajar menyanyi
menjadi terampil dalam bernyanyi, dan lain-lain.
fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal bagi orang yang sehat dalam
periode waktu tertentu.
Pertumbuhan jasmani dapat diteliti dengan mengukur berat badan, panjang dan
ukuran lingkatran, misalnya lingkar kepala, dada, pinggul dan lengan. Dalam
pertumbuhan setiap bagian tubuh mempunyai perbedan tempo kecepatan misalnya,
pertumbuhan alat-alat kelamin berlangsung paling lambat pada masa kanak-kanak,
dan menjadi lambat pada akhir masa kanak-kanak dan relative berhenti pada masa
pubertas.
Anak adalah makhluk hidup (organisme) yang utuh, yang merupakan suatu
kesatuan dari keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam diri anak.
1. Anak adalah makhluk hidup (organisme) yang merupakan suatu kesatuan dari
keseluruhan aspek yang terdapat dalam diri anak,
2. Dalam kehidupan dan perkembangan anak yang saling terjalin satu sama lain,
3. Anak berbeda dari orang dewasa, bukan sekedar fisik, tetapi secara keseluruhan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa adanya keterjalinan yang kuat
antara satu aspek dengan aspek lainya, maka sebagai pendidik harus dapat memahami
dengan baik. Misalnya anak yang mengalami gangguan fisik akan mengakibatkan
gangguan psikis. Misalnya anak yang sakit fisik ( sakit gigi, sakit kepala dapat
menimbulkan kurang konsentrasi, cemas dan marah. Sebaliknya gangguan psikis akan
mengakibatkan gangguan fisik (psikosomatik, seperti magh, bronchitis). Demikian
juga apabila anak merasa terganggu salah satu anggotanya, misalnya anak yang cacat
dapat menyebabkan malu, rendah diri.
Anak yang dimarahi oleh orang tuanya dapat menghilankan selera makan, guru
yang mempermalukan anak dihadapan teman-temannya, mukanya akan menjadi
merah dan lain-lain. Oleh sebab itu, baik guru ataupun orang tua hendaklah bijaksana
dalam menghadapi anak, janganlah memukul anak jika dia tidak mau belajar, bekerja
dan sebagainya. Tetapi perlakukanlah anak dengan cara yang wajar agar dia
6
berkembang dengan baik, karena terganggunya salah satu aspek pada organisme,
perkembangannya juga akan terganggu, karena adanya keterkaitan dan keterpaduan
yang kuat dalam proses kehidupan anak.
lainnya. Anak yang secara fisik berkembang sehat, akan cendrung menunjukkan
konsepsi diri yang positif, dan konsepsi diri yang positif akan berpengaruh positif
terhadap perkembangan belajarnya dan sebaliknya.
Disebabkan oleh aspek-aspek perkembangan anak tersebut berhubungan satu
sama lain, maka pendidik harus menyadari betul hal ini dan menggunakan
kesadaran ini untuk mengorganisasikan pengalaman-pengalam belajar anak,
membantu anak-anak berkembang secara optimal dalam semua dimensi
perkembangan dirinya. Sebagai pendidik, misalnya, kesadaran akan adanya
hubungan antar semua bagian perkembangan ini, bermanfaat untuk perencanaan
kurikulum untuk berbagai kelompok usia anak. Untuk anak-anak usia sekolah
dasar perencanaan kurikulum diarahkan sebagai usaha-usaha untuk membantu
anak-anak mengembangkan pemahaman-pemahaman konseptual yang dapat
diaplikasikan pada mata pelajaran yang dipelajari.
d. Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
Prinsip ini berarti:
Bergerak dari kepala ke kaki dari dalam keluar
Bergerak dari struktur ke fungsi
Bergerak dari yang umum ke khusus
Bergerak dari yang konkret ke abstrak
Bergerak dari egosentris ke perspektif menuju pemahaman
Bergerak dari heteronom ke otonom
Bergerak spiral kearah tujuan
mengenai perkembangan yang khas untuk setiap rentang usia anak membantu
para orangtua atau pendidik untuk mempersiapkan lingkungan belajar dan
merencanakan tujuan-tujuan kurikulum yang reaslistik dan pengalaman-
pengalaman belajar yang tepat menurut perkembangan anak.
Disamping adanya dua aliran diatas, ada aliran yang mempercayai bahwa
didalam perkembangan anak dipengaruhi oleh dua factor yaitu factor pembawaan dan
factor lingkungan , aliran ini disebut dengan konfergensi berpendapat bahwa
pembawaan dan lingkungan memegang peranan penting dalam kehidupan anak.
Mereka beranggapan bahwa kemiripan-kemiripan yang terdapat pada anak dengan
orangtua, tidaklah berakar pada dasar atau keturunan, melainkan juga berakar pada
lingkungan dengan jalan meniru, terutama dalam kemiripan sikap dan perilaku.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam kehidupan anak ada dua proses yang berlangsung yaitu pertumbuhan dan
perkembangan, pengertian pertumbuhan dan perkembangan para ahli berbeda
pendapat, ada ahli yang menyatakan bahwa antara pertumbuhan dan perkembangan,
keduanya seakan-akan sama artinya dan ada ahli lain menyatakan bahwa
perkembangan digunakan untuk menyatakan perubahan-perubahan dalam aspek
psikis , sedangkan pertumbuhan digunakan untuk perubahan-perubahan dalam aspek
fisik atau jasmaniah. Kemudian juga anak sebagai suatu totalitas artinya Anak adalah
makhluk hidup (organisme) yang utuh, yang merupakan suatu kesatuan dari
keseluruhan aspek fisik dan psikis yang terdapat dalam diri anak, yang kemudian
terdapat beberapa prinsip-prinsip perkembangan dan faktor kematangan dan
pengalaman dalam perkembangan anak yang dalam artian factor pembawaan dan
factor lingkungan , aliran ini disebut dengan konfergensi berpendapat bahwa
pembawaan dan lingkungan memegang peranan penting dalam kehidupan anak.
Mereka beranggapan bahwa kemiripan-kemiripan yang terdapat pada anak dengan
orangtua, tidaklah berakar pada dasar atau keturunan, melainkan juga berakar pada
lingkungan dengan jalan meniru, terutama dalam kemiripan sikap dan perilaku.
11
DAFTAR PUSTAKA
Allen, Eileen dan Lynn R. Marotz. 2010. Profil Perkembangan Anak. Jakarta: PT
Indeks
Darnis, Arief dan Khairanis. 2000. Perkembangan dan Belajar Peserta Didik.
Padang: DIP Universitas Negeri Padang.
Sunarto dan Agung Hartono. 1994. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan kebudayaan.
TALANGO, Sitti Rahmawati. Konsep perkembangan anak usia dini. Early Childhood
Islamic Education Journal, 2020, 1.1: 93-107.
AGHNAITA, Aghnaita. Perkembangan Fisik-Motorik Anak 4-5 Tahun Pada
Permendikbud no. 137 Tahun 2014 (Kajian Konsep Perkembangan
Anak). Al-Athfal: Jurnal Pendidikan Anak, 2017, 3.2: 219-234.
12