Anda di halaman 1dari 9

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : MTs Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak


Penyusun : Amalina Zakiyatul Fikri, S.Pd.Si. dan Kusumawardani, M.Pd.
Mata Pelajaran : IPA
Materi : Pemuaian
Kurikulum : Kurikulum Merdeka (KM)
Fase/Kelas/Semester : D/VII/I
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 5 X 40 menit

Kompetensi Awal

1. Peserta didik memahami materi suhu dan pengukurannya


2. Peserta didik memahami pengertian pemuaian

Profil Pelajar Pancasila

Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Gotong royong, Bernalar kritis,
Musyawarah

Sarana Prasarana

1. Ruang kelas dan Laboratorium


2. Gambar
3. Laptop
4. Proyektor
5. Muscenbroek
6. Korek api
7. Pembakar Spiritus
8. Batang logam (aluminium, tembaga, dan kuningan)

Target Peserta Didik

Kelas 7A-E (Peserta didik reguler/umum: Tidak ada kesulitan dalam memahami materi pemuaian)

Model Pembelajaran

● Tatap muka

● Discovery Learning

Tujuan Pembelajaran

7.3.3.1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian pemuaian


7.3.2.2. Peserta didik dapat menyebutkan contoh pemuaian yang terjadi di lingkungan sekitar
Pemahaman Bermakna

Pemuaian kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contoh pemuaian dalam kehidupan
sehari-hari adalah pada rel kerta api, ketika siang hari yang panas suhu udara akan membuat logam
rel kereta memuai hal tersebut dapat membuat rel melengkung atau mematahkan sambungan rel
kereta sehingga menyebabkan kecelakaan ketika kereta melintas. Untuk menghindari efek buruk
dari pemuaian tersebut diberikan celah kecil pada setiap sambungan kereta dengan
memperhitungkan pemuaiannya.

Pertanyaan Pemantik

Coba kalian perhatikan jendela yang ada di ruang kelas. Kaca-kaca yang terpasang di jendela
tersebut apakah dipasang dengan pas atau dibuat sedikit lebih longgar dari dudukannya (misalnya
besi atau kayu)? Mengapa dilakukan demikian?

Persiapan Pembelajaran

Pemuaian terjadi pada semua zat yaitu zat padat, zat cair dan gas. Sebagian besar zat akan
memuai bila dipanaskan dan menyusut ketika didinginkan. Pemuaian zat adalah peristiwa
perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor). Perubahan geometri ini bisa
meliputi bertambahnya panjang, lebar, maupun volume. Pemuaian biasanya diiringi dengan
kenaikan suhu zat. Dalam kehidupan sehari-hari dampak pemuaian ada yang positif dan negative.
Pembengkokkan rel kereta api merupakan peristiwa pemuaian yang merugikan. Sedangkan
pemuaian cairan merkuri pada thermometer merupakan contoh pemuaian yang menguntungkan.
a. Pemuaian Zat Padat
Karena bentuk zat padat tetap, maka pada pemuaian zat padat dibedakan menjadi tiga yaitu:
pemuaian panjang, pemuaian luas dan pemuaian volume.
1. Pemuaian Panjang
Jika sebuah benda padat dipanaskan, benda tersebut memuai ke segala arah. Artinya
ukuran panjang, luas, dan volumenya bertambah. Untuk benda padat yang panjang
tetapi luas penampangnya kecil, misalnya jarum jahit, kita hanya memperhatikan
pemuaian panjangnya saja. Besarnya pemuaian zat tergantung pada konstanta muai
panjang zat dan nilai konstanta tersebut akan berbeda-beda untuk tiap zatnya. Alat
yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang berbagai jenis zat padat adalah
Musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang benda
sebelum dipanaskan, besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda. Besarnya
koefisien muai panjang dapat dinyatakan dengan persamaan:
𝒍 = α . 𝒍𝒐 . 𝑻 dimana 𝒍 = 𝒍𝒕 – 𝒍𝒐 Sehingga 𝒍𝒕 = 𝒍𝒐 . (𝟏 + 𝜶 . 𝑻)
Keterangan:
α = koefisien muai panjang (/0C)
𝑙𝑜 = panjang benda sebelum dipanaskan (m)
𝑙𝑡 = panjang benda setelah dipanaskan (m)
𝑙 = perubahan panjang (m)
0
T = perubahan suhu ( C)
2. Pemuaian Luas
Jika zat padat memiliki dua dimensi seperti persegi panjang yang mempunyai panjang
dan lebar, maka zat padat tersebut akan mengalami pemuaian ke arah memanjang dan
arah melebar. Dengan kata lain mengalami pemuaian luas. Besarnya koefisien muai
luas dapat dinyatakan dengan persamaan:
𝑨 = 𝑨𝒐 .𝜷 . 𝑻
𝑨𝒕 = 𝑨𝒐 . (𝟏 + 𝜷 . 𝑻) Dengan 𝜷 = 𝟐 𝜶
Keterangan:
𝛽 = koefisien muai luas (/0C)
𝐴𝑜 = luas benda sebelum dipanaskan (m2)
𝐴𝑡 = luas benda setelah dipanaskan (m2)
𝐴 = perubahan luas (m2)
0
T = perubahan suhu ( C)
3. Pemuaian Volume
Jika benda berbentuk balok dipanaskan, maka akan terjadi pemuaian dalam arah
memanjang, melebar, dan meninggi. Artinya benda padat berbentuk balok mengalami
pemuaian volume. Koefisien pemuaian pada pemuaian volume disebut dengan
koefisien muai volume atau koefisien muai ruang yang diberi lambang γ. Besarnya
koefisien muai volume dapat dinyatakan dengan persamaan:
𝑽 = 𝑽𝒐 . 𝜸 . 𝑻
𝑽𝒕 = 𝑽𝒐 . (𝟏 + 𝜸 . 𝑻) Dengan 𝜸 = 𝟑 𝜶
Keterangan:
𝛾 = koefisien muai volume (/0C)
𝑉𝑜 = volume benda sebelum dipanaskan (m3)
𝑉𝑡 = volume benda setelah dipanaskan (m3)
𝑉 = perubahan volume (m3)
0
T = perubahan suhu ( C)
b. Pemuaian Zat Cair
Sifat zat cair adalah selalu mengikuti wadahnya. Jika air dituangkan ke dalam botol, bentuk
air mengikuti bentuk botol. Oleh karena itu zat cair hanya memiliki muai volume.
Persamaan untuk pemuaian volume zat cair sama dengan pemuaian volume zat padat.
c. Anomali Air
Setiap benda memuai (volume benda bertambah) ketika suhu benda bertambah dan benda
menyusut (volume benda berkurang) ketika suhu benda berkurang. Air juga memuai ketika
suhunya bertambah dan menyusut ketika suhunya berkurang, tetapi tidak pada suhu 0 0C –
40C. Antara suhu 00C sampai 40C, volume air berkurang (air menyusut) seiring
bertambahnya suhu. Jika kita memanaskan air pada suhu 0 0C, semakin panas air, semakin
berkurang volume air. Proses penyusutan terhenti ketika air mencapai suhu 4 0C. Di atas
40C, volume air bertambah (air memuai) seiring bertambahnya suhu. Sebaliknya, air
memuai (volume air bertambah) ketika suhunya berkurang dari 4 0C sampai 00C. Keanehan
air ini dikenal dengan sebutan anomali air.
d. Pemuaian Gas
Jika gas dipanaskan, maka dapat mengalami pemuaian volum dan juga terjadi pemuaian
tekanan.

Kegiatan Pembelajaran

● Pendahuluan
1. Guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, lalu mengajak peserta
didik berdo’a terlebih dahulu.
2. Guru memberikan apersepsi dengan mengaitkan materi suhu dan pengukurannya yang telah
dipelajari.
3. Untuk menarik perhatian dan motivasi peserta didik, guru menampilkan gambar perbedaan
kondisi kabel listrik pada siang dan malam hari menggunakan PPT dan Proyektor.

Dan menanyakan “Mengapa kondisi kabel listrik pada siang dan malam hari berbeda?”
4. Guru menyampaikan garis besar tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
penilaiannya.
● Kegiatan Inti

▪ Stimulation/Pemberian rangsangan
5. Guru menayangkan gambar celah pada rel kereta api dan celah antara kaca dan jendela
kepada peserta didik.
▪ Statemen/merumuskan pertanyaan
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pendapat
maupun bertanya berdasarkan gambar yang diberikan.
Pertanyaan yang diharapkan muncul adalah:
a. “Mengapa pada rel kereta perlu diberi celah?”
b. “Mengapa terdapat celah antara kaca dan jendela?”
▪ Data Collection/Pengumpulan Data
7. Peserta didik dibagi menjadi kelompok kecil terdiri maksimal 4 peserta didik secara
heterogen.
8. Guru membagikan LKPD I kepada masing-masing kelompok.
9. Peserta didik mengumpulkan informasi melalui kegiatan literasi dan diskusi mencoba
menjawab pertanyaan yang dibuat.
▪ Data processing/Pengumpulan Data
10. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menyelesaikan permasalahan di LKPD II
yang telah disediakan
▪ Verification/Pembuktian
11. Peserta didik melakukan percobaan Muschenbroek
12. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan percobaan kelompoknya.
▪ Generalization/menarik kesimpulan
13. Guru memberikan klarifikasi terhadap hasil diskusi dan percobaan peserta didik
14. Guru memilih peserta didik secara acak dengan untuk menjawab pertanyaan terkait dengan
materi pembelajaran.
● Penutup
15. Peserta didik bersama dengan guru menyimpulkan hasil akhir diskusi dan percobaan, serta
merefleksi kegiatan belajar hari ini.
16. Guru memberikan (misalnya pujian atau bentuk penghargaan lain yang
relevan)penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja terbaik.
17. Guru menyampaikan materi selanjutnya tentang kalor lalu memberikan tugas kepada
peserta didik untuk mempelajari materi tersebut.
18. Guru menutup pembelajaran dengan salam

Asesmen

● Asesmen Awal : Pre test pemuaian

● Asesmen Formatif : Sikap, LKPD, rubrik presentasi

● Asesmen Sumatif : Sumatif akhir bab pemuaian


Pengayaan dan Remedial

1. Pengayaan
Peserta didik menjadi pendamping tutor sebaya bagi temannya yang remidial.
2. Remidial
Peserta didik mengulang dengan merangkum konsep pemuaian beserta latihan soal yang
belum dipahami melalui kegiatan tutor sebaya yang didampingi oleh temannya yang sedang
melaksanakan pengayaan.

Refleksi Peserta Didik dan Guru

● Peserta Didik
1. Bagaimana perasaan kalian setelah mengikuti kegiatan pembelajaran hari ini?
2. Apakah ada kesulitan saat pembelajaran?
3. Apakah hal yang paling sulit dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
4. Bagaimana cara kalian mengatasi kesulitan tersebut?
● Guru
1. Adakah kendala kesulitan guru saat melakukan pembelajaran hari ini?
2. Bagaimana cara guru mengatasi kesulitan pembelajaran hari ini?
3. Kalau belum mencapai tujuan pembelajaran apa cara yang dilakukan?

LAMPIRAN:
1. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
2. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
3. Glosarium
4. Daftar Pustaka

Temanggung, 10 Maret 2023


Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran
Kusumawardani, M.Pd. Amalina Zakiyatul Fikri, S.Pd.Si.

Mengetahui:
Kepala Madrasah

Samsul, M.Pd.
LAMPIRAN

⮚ LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) I


Kelas : .................................
Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
Kelas : .................................

B. Tujuan Pembelajaran:
Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat:
1. Memahami konsep pemuaian
2. Mengidentifikasi pemuaian pada zat
C. Langkah Kerja Peserta Didik:
1. Menggali informasi (kajian literatur) tentang konsep pemuaian dari berbagai sumber.
2. Diskusikan secara berkelompok tentang:
a. Pemuaian panjang
b. Pemuaian luas
c. Pemuaian volume
d. Anomali air
e. Sebatang aluminium yang berada pada suhu 25 0C memiliki panjang 3 meter.
Logam dipanaskan hingga suhu 1250C. Jika nilai koefisien muai panjang
aluminium 0,000026/0C, panjang aluminium setelah dipanaskan adalah ….
3. Setelah melakukan penelusuran literatur, lakukanlah penarikan kesimpulan bersama
dengan kelompok Anda.
4. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda dalam forum kelas.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) II
Kelas : .................................
Kelompok : .................................
Nama Anggota : 1.
2.
3.
4.
Kelas : .................................

A. Tujuan:
1. Peserta didik dapat menggunakan Alat Musschenbroek.
2. Peserta didik dapat menyelidiki pengaruh jenis bahan terhadap pemuaian panjang benda.
3. Menganalisis pemuaian batang logam bila dipanaskan.
B. Alat dan Bahan
1. Muschenbroek
2. Korek api
3. Pembakar Spiritus
4. Batang logam (aluminium, tembaga, dan kuningan)
C. Langkah Kerja
5. Siapkan sebuah alat Musschenbroek di atas meja percobaan.
6. Pasang logam pada posisi yang telah disediakan dengan tepat.
7. Atur kedudukkan jarum-jarum penunjuk pada setiap batang logam sehingga menunjuk
skala yang sama, yaitu angka nol.
8. Tuang spiritus bakar pada beberapa lapis tisu atau kartas letakkan di tempatnya.
9. Kemudian, nyalakan dengan korek api. (Hati-hati dalam melakukan kegiatan pada
langkah ini. Jika tangan terciprat spiritus, maka cucilah dengan bersih.)
10. Pemanasan dilakukan kurang lebih 3 menit
11. Amati keadaan jarum-jarum penunjuk selama pemanasan.
12. Masukkan data hasil percobaan pada kolom yang telah tersedia
13. Biarkan api menyala hingga spiritus habis dan api padam dengan sendirinya.
14. Bersihkan dan rapikan alat dan bahan yang telah digunakan setelah dingin pada
tempatnya semula.
D. Hasil Pengamatan
No Jenis Logam Lama Pengamatan Simpangan Jarum

E. Diskusikan
1. Setelah pemanasan berlangsung, apa yang terjadi pada jarum-jarum penunjuk?
2. Apakah pertambahan panjang masing-masing batang logam sama?
3. Berdasarkan hasil percobaan, Bagaimana hubungan antara jenis bahan yang digunakan
dengan pertambahan panjang pemuaian?
4. Logam manakah yang cepat memuai?
5. Hubungkan antara konsep pemuaian zat padat dan koefisien muai panjang berbagai jenis
bahan dengan arah pembelokan bimetal ketika dipanaskan!
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan berdasarkan hasil percobaan tentang pengaruh jenis bahan terhadap
pemuaian panjang.
⮚ Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

⮚ Glosarium
a. Anomali air: Anomali air adalah ketidakteraturan air dalam memuai atau menyusut. Hal
ini terjadi ketika air dipanaskan hingga mencapai suhu 40C
b. Isobarik: Proses termodinamika di mana tekanannya konstan
c. Isokorik: Proses termodinamika di mana volume dari sistem tertutup yang menjalani
proses tetap konstan
d. Isotermik: Proses termodinamika yang prosesnya berjalan dan suhu gasnya tetap
e. Pemuaian: Peristiwa perubahan geometri dari suatu benda karena pengaruh panas (kalor)
⮚ Daftar Pustaka
Novaliana, Vivin, dkk. 2020. Modul Pembelajaran IPA Madrasah Tsanawiyah: Pemuaian.
Jakarta: Direktorat GTK Madrasah, Kementerian Agama Republik Indonesia.
Widodo, W, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester 1. Jakarta:
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai