Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY.R DENGAN PENYAKITINFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

DI RUANGAN SAL A-2 LANTAI lllRUMAH SAKIT

SETIO HUSODO KISARAN

Disusun Oleh:
Ayu Mei Utami
NIM:2000 142215007

PROGRAM
STUDI S.1 KEBIDANAN
STIKES AS-SYIFA
KISARAN
Jl.Durian

RW.LK.Vl,Kec.kota kisaran timur,


Kabupaten Asahan,Sumatra utara
T.A 2022/2023

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK BELAJAR LAPANGAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA PASIEN DENGAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN
KEMIH DIRUANGAN BANGSAL RS SETIO HUSODO
Telah Mendapatkan Persetujuan dari:

Pembimbing Lapangan Pembimbing Akademik

Irna Insyahdani, S.Kep,Ns Bd.Ustifina Hasanah Hasibuan,SST,M.KES,M.Keb

Ketua Stikes Asyifa Kisaran

KATA PENGANTAR

Pujidansyukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa atas kasih dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Praktik Belajar Lapangan di RS.SETIO
HUSODO yang berjudul: Asuhan Kebidanan Pada NY.R Dengan Penyakit INFEKSI
SALURAN KEMIH di ruangan Sal A-2 RS.SETIO HUSODO KISARAN.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan karya tulis ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak ,tidak terlepas dari bantuan
tenaga ,pikiran, dan dukungan moril.oleh karena itu,penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Ibu Bd.Ustifina Hasanah Hasibuan ,SST,M.Kes,M.Keb selaku ketua
yayasan sekaligus dosen pembimbing stikes as-syifa kisaran
2. Ibu Meity Christiani SST,M.Tr.Keb selaku wali kelas prodi S1 Kebidanan
kelas A
3. Ibu Irna Insyahdani, S.Kep,Ns selaku pembimbing lapangan di RS.SETIO
HUSODO
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan praktik belajar lapangan ini masih jauh
dari kata sempuna, untuk itu segala saran dan kritik sangat di harapkan penulis dalam
penyempurnaan laporan praktik belajar lapangan ini.

Kisaran , Agustus 2023

Ayu Mei Utami

DAFTAR ISI
Halaman Sampul i
Halaman Logo ii
Halaman Judul iii
Halaman Pengesahan iv
Kata Pengantar vi
Daftar Isi vii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan&Manfaat Studi kasus ...............................................................2
D. Tempat & Waktu………. .........................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. ISK .............................................................................................4
1.Etiologi……………………………...................................................................10
2. patopisiologi……………………………………………………..................................11
3. Patway………………………………………………………….....................................11
4.Tanda Dan Gejala……………………….........................................................12
5.Cara pengobatan dan pencegahan…………………....................................14

BAB III FORMAT PENGKAJIAN


A. Identitas pasien....................................................................................16
B. Penanggung Jawab……….......................................................................22
C. Alasan masuk RS………...........................................................................23
D.Riwayat kesehatan ...............................................................................27
E. Geogram.............................................................................................27

BAB IV PEMBAHASAN
A. Kasus yang di angkat...........................................................................37
B. Askep………………………………………..........................................................37
C. Prioritas Masalah.................................................................................37
D.Diagnosa keperawatan.........................................................................39
E. Rencana Tindakan keperawatan...........................................................40

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................42
B. Saran ...................................................................................................42
C. Daftar Pustaka ………………………………………………………42

BAB l PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan istilah umum untuk berbagai keadaan tumbuh dan
berkembangnya bakteri dalam saluran kemih dengan jumlah yang bermakna. Infeksi saluran
kemih juga merupakan salah satu penyakit infeksi yang sering ditemukan di praktik umum,
walaupun bermacam-macam antimikroba sudah tersedia luas di pasaran .
Saluran kemih terdiri dari uretra, kandung kemih, ureter dan ginjal. Normalnya saluran
kemih diatas uretra adalah steril. Berbagai mekanisme pertahanan mekanik dan psikologi
yang membantu menjaga sterilitas dan pencegahan terhadap infeksi saluran kemih. Namun ,
jika terjadi infeksi di saluran kemih, maka urin dapat mengandung bakteri.
Infeksi Saluran Kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita dari semua umur. Wanita
lebih sering menderita infeksi daripada pria. Angka kejadian bakteri pada wanita meningkat
sesuai dengan bertambahnya usia dan aktifitas seksual. Wanita yang tidak menikah angka
kejadian ISK lebih rendah dibandingkan dengan kelompok yang sudah menikah . Data
penelitian epidemiologi rumah sakit melaporkan hampir 25-35% semua perempuan dewasa
pernah mengalami ISK setidaknya satu kali dalam hidup mereka. Wanita postmenopause
yang mengalami sekali ISK setiap tahun mencapai 10% . Pria mempunyai identitas Isk yang
jauh lebih rendah yaitu 5 per 10.000 / tahun .
Infeksi Saluran Kemih dapat disebabkan oleh berbagai macam mikroorganisme , dan
organisme terbanyak adalah bakteri . Penyebab lain yang ditemukan adalah jamur, virus,
klamidia, parasit, mikobakterium. Bakteri yang umumnya ditemukan pada ISK adalah bakteri
gram negatif yang ditemukan di saluran intestinal.
Berdasarkan uraian diatas, maka dilakukan penelitian ini untuk mengetahui kuman-
kuman penyebab infeksi dan pola resistensinya pada pasien infeksi saluran kemih , yang
merupakan hal penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan khususnya dalam
menerapi antimikroba yang rasional.
B.Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam kasus adalah:
“Asuhan kebidanan pada NY.R dengan diagnosa medis ISK diruangan Sal A2- RS.SETIO
HUSODO’

C. Tujuan Studi Kasus


1. Tujuan umum
Untuk mendapatkan gambaran penatalaksanaan asuhan kebidanan
Infeksi Saluran Kemih pada pasien NY.R di Ruangan Sal A-2 RS.Setio Husodo

2. Tujuan khusus
a. Untuk mendapatkan gambaran antara data yang tercantum dalam teori
dan data hasil pengkajian pada kasus ISK pada pasien NY.R
Ruangan Sal A-2 RS.Setio Husodo
b. Untuk mendapatkan gambaran antara diagnosa yang terdapat dalam
teori dengan diagnosa kebidanan yang ditemukan pada kasus
pada pasien NY.R Ruangan Sal A-2 RS.Setio Husodo
B.. Manfaat Studi Kasus
1. Manfaat Teori
Sebagai referensi dalam pengembangan ilmu kebidanan dimasayang akan datang khususnya
pada pasien dengan gangguan kebutuhandasar seperti infeksi saluran kemih di Ruangan Sal
A-2Rumah Sakit Setio Husodo
2.Manfaat Praktik
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan sebagai bahan acuan bagi penelitiselanjutnya. Dalam
mengembangkan penelitian lanjutan terhadap pasiengangguan kebutuhan dasar nutrisi ISK

2. Bagi Pasien
Agar dapat dijadikan sebagai pedoman untuk mengetahui lebih lanjut penyakit yang dialami
D.Tempat dan waktu
Asuhan Kebidanan dilakukan di RS.Setio Husodo daerah Kota Kisaran pada tanggal
08Agustus-09agustus 2023

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Teori
A. Pengertian ISK
infeksi saluran kemih (ISK) adalah keadaan adanya infeksi yang ditandai
dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran kemih,
meliputi infeksi parenkim ginjal sampai kandung kemih dengan jumlah
bakteriuria yang bermakna (Soegijanto, 2005).
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat berkembang biaknya
mikroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih
tidak mengandung bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Infeksi salurankemih
dapat terjadi baik di pria maupun wanita dari semua umur, dan dari kedua jenis
kelamin ternyata wanita lebih sering menderita dari pada pria (Sudoyo
Aru,dkk,2009).

1.Etiologi
Escherichia coli (80% kasus) dan organisme enterik garam-negatif lainnya merupakan
organisme yang paling sering menyebabkan ISK: kuman-kuman ini
biasanya ditemukan di daerah anus dan perineum. Organisme lain yang
menyebabkan ISK antara lain Proteus, Pseudomonas, Klebsiella,
Staphylococcus aureus, Haemophilus, dan Staphylococcus koagulse
negatif. Beberapa faktor menyebabkan munculnya ISK di masa kanak-
kanakInfeksi saluran kemih sebagian besar disebabkan oleh bakteri,virus
dan jamur tetapi bakteri yang sering menjadi penyebabnya. Penyebab ISK
terbanyak adalah bakteri gram-negatif termasuk bakteri yang biasanya
menghuni usus dan akan naik ke sistem saluran kemih antara lain adalah
Escherichia coli, Proteus sp, Klebsiella, Enterobacter (Purnomo, 2014).
Selain penyebab terjadinya kejadian ISK dari berbagai jenis mikroba
terdapat banyak faktor risiko yang menyebabkan terjadinya peningkatan
angka kejadian ISK. Faktor risiko lain yang paling sering diidentifikasi.
penyebab lain ialah klebsiela,
enterobakteri, pseudomonas, streptokok, dan stafilokok (Sudoyo, Aru, dkk, 2009).
Dan Pengosongan kandung kemih yang kurang efektif
2.Patofisiologi
infeksi saluran kemih bagian bawah paling banyak disebabkan oleh
mikroorganisme terutama bakteri gram negatif yaitu Escherichia Coli yang
mencapai kurang lebih 90 persen kejadian, disertai dengan pseudomonas,
enterobakteri, Bakteri gram positif : streptococcus, S. Saprofit. Secara normal
mikroorganisme tersebut terdapat pada saluran intestinal, tetapi bila terjadi infeksi
pada saluran intestinal maka terjadi respon tubuh terhadap infeksi sehingga timbul
demam, anoreksia, mual, muntah, menggigil, diare. Apalagi jarak anatomi
intestinal dan vesika urinaria yang dekat sehingga memudahkan mikroorganisme
masuk melalui urethra secara asenden. Masuknya mikroorganisme ini dapat
disebabkan karena hubungan sex yang terlalu berlebihan, yang biasanya banyak
terjadi pada wanita muda, dimana jarak antara vagina dan vesika urinaria dekat
sehingga dapat membawa kuman ke vesika urinaria melalui sperma, sperma dapat
membuat pH vagina menjadi meningkat hingga tidak dapat membunuh kuman
yang masuk pada vesika urinaria. Apalagi bila setelah itu tidak mengosongkan
kandung kemih maka mikroorganisme akan berkolonisasi di dalam vesika
urinaria.
Pemasangan alat pada traktur urinarius misal ; penggunaan kateter dan sistoscopy
merupakan faktor utama terjadinya infeksi saluran kemih karena saat membuka
uretra kuman pada daerah uretra tersebut dapat masuk bersamaan dengan alat
yang dimasukkan dan penggunaan alat yang lama dapat menyebabkan
mikroorganisme berkembang dan berkolonisasi pada vesika urinaria dan
menyebar ke seluruh sistem urinarius. Intake minum yang kurang, menyebabkan
urine sedikit keluar, yang seharusnya jumlah urine normal untuk membawa sisa
metabolisme adalah 1400 – 1900 ml. Minum yang kurang menyebabkan bakteri
yang ada pada vesika urinaria tidak dapat di bawa keluar.
Pada penyakit DM kelebihan insulin di dalam tubuh sehingga urine mengandung
glukosa dan adanya gangguan aliran urine misal : Nefropati dan Angiopati (
kelainan pembuluh darah ) di ginjal sehingga air kemih mengandung glukosa
yang lebih dari normal sehingga kuman menjadi lebih mudah berkembang.
Hal-hal yang terjadi di atas dapat menimbulkan penyebaran mikroorganisme ke
seluruh saluran kemih sehingga dapat terjadi statis urine yang menyebabkan
infeksi sehingga timbul keluhan disuria, sering berkemih, ketidaknyamanan
suprapubik, urgency, peningkatan suhu. Urine statis ini memungkinkan
terjadinya Reflux ke ureter yang telah terkontaminasi dengan urine ke pelvis
ginjal. Secara normal mikroorganisme yang masuk dapat di lawan oleh kandung kemih
karena adanya lapisan kandung kemih yang memproduksi sel mukus dimana
dapat memelihara integritas lapisan vesika urinaria, sehingga sterilitas dari pada
urine dapat cepat kembali, karena mekanisme pertahanan vesika urinaria dapat
selama fase inflamasi akan memasukkan mikroorganisme ke dalam proses
fagositosis pada mukosa (epitel) vesika urinaria dan urine, dimana secara normal
mekanisme pertahanan memiliki kerja anti bakteri (pada selaput lendir urethra).
Bila sudah terjadi obstruksi pada saluran kemih akan memudahkan
berkembangnya kuman menjadi media yang alkali dan ini dapat terjadi juga bila
saluran kemih terjadi kerusakan. Obstruksi ini menyebabkan urine yang keluar
sedikit-sedikit, pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, spasme kandung
kemih, warna urine yang keruh, low back pain dan dapat terjadi hematuria
terutama pada keadaan trauma urethra. (corwin.J, 2009)

3.Tanda dan Geajala


1. Anyang-anyangan atau rasa ingin buang air kecil lagi, meski sudah di coba
untuk berkemih namun tidak air yang keluar.
2. Sering kencing dan kesakitan saat kencing, air kencingnya bisa bewarna
putih,coklat, atau kemerahan dan baunya sagat menyengat.
3. Warna air seni kental/pekat seperti air teh, kadang kemerahan bila ada darah.
4. nyeri pada pinggang.
5. Demam atau menggigil, yang dapat menandakan infeksi telah mencapai
ginjal(diiringi rasa nyeri di sisi bawah belakang rusuk, mual muntah)
6. Peradangan kronis pada kandung kemih yang berlanjut dan tidak sembuh-
sembuh dapat menjadi pemicu terjadinya kanker kandung kemih.
4. Cara Pengobatan dan pencegahan
Cara pengobatan:
1. .Injeksi Ceftriaxone 1gr/12 jam
Ceftriaxone merupakan obat antibiotik golongan sefalosporin . Obat ini bekerja
dengan membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri penyebab infeksi di dalam tubuh.
2 .Injeksi Norages 1ap/8 jam
Norages adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa nyeri dan rasa sakit dari derajat
yang sedang hingga berat.
3 .injeksi Ketorolac 1 ap/8 jam
Ketorolac adalah obat untuk meredakan nyeri sedang hingga berat. Obat ini sering
digunakan setelah operasi atau prosedur medis yang bisa menyebabkan nyeri. Ketorolac
merupakan obat goongan anti inflamasi nonsteroid (OAINS) yang memiiki sediaan tablet dan
suntik.
6.Paracetamol 3x1
Paracetamol adalah obat untuk meredakan demam dan nyeri ringan hingga sedang,
misalnya sakit kepala,nyeri haid,atau pegal-pegal.
Cara pencegahan:
1 Menghindari menahan buang air kecil
2 Selalu membersihkan area kemaluan setelah buang air besar atau kecil
3 Perbanyak minum air putih agar buang air kecil bisa teratur
BAB lll
PENGKAJIAN KEBIDANAN
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEBIDANAN PASIEN

Nama Praktikan:Praktik belajar lapangan


Tempat Praktik:RS. Setio husodo ruangan sal perempuan A-2 lantai III
Tanggal Pengkajian:08-agustus 2023-09agustust 2023
Jam:17.00 wib
Diagnosa Medis:ISK
Tgl MRS:08agustus 2023
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama:Ny.R
b. Tempat/Tgl lahir :dusun III hessa perlompongan,7 JUNI 1980
c. Jenis kelamin :Perempuan
d. Usia :43 Tahun
e. Agama :Islam
f. Suku bangsa:Jawa
g. Pekerjaan :ibu rumah tangga
h. Alamat:Dusun III hessa perlompongan
i. Diagnosa medis :ISK
j. No.RM:055458
2. PENANGGUNG JAWAB
a. Nama:Tn.A
b. Jenis kelamin:laki-laki
c. Usia :45 Tahun
d. Hubungan dengan pasien :Suami
e. Alamat:Dusun III hessa perlompongan
3. ALASAN MASUK RUMAH SAKIT
Pasien mengatakan nyeri perut bawah, nyeri saat BAK , terasa mual sakit pinggang, dan
nyeri ulu hati serta tidak nafsu makan sejak 1 minggu lalu

4.RIWAYAT KESEHATAN
A. Keluhan Utama
Nyeri perut bagian bawah(+), nyeri saat BAK(+), terasa mual(+), yang dirasakan pasien
sejak 1 minggu ini

B. Riwayat penyakit sekarang


1.Provocatif/Palliative
a.Apa penyebabnya
Sering menahan kencing, kurang menjaga kebersihan organ intim
b. Hal yang memperbaiki keadaan
minum air putih, konsumsi vitamin c, jangan menahan buang air kecil, dan menjaga
kebersihan organ intim.
2.Quality/Qualitity
a. Bagaimana dirasakan
nyeri saat BAK, mual nyeri perut bagian bawah,dan nyeri ulu hati
b. Bagaimana dilihat
Pasien tampak meringis kesakitan dan menahan mual tersebut

3.Region(dimana lokasinya)
Di perut bagian bawah
4.Severity(mengganngu aktifitas)
Ya,karena pasien merasa nyeri dan mual
5.Time(kapan mulai timbul dan bagaimana terjadinya)
1 minggu sebelum pasien masuk RS.SETIO HUSODO
c. Riwayat Penyakit Dahulu
tidak ada
D. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit yang di derita oleh anggota keluarga:
Tidak Ada Ada, Jenis……. Hubungan dengan pasien :……………..

Anggota keluarga yang meninggal:


Tidak Ada Ada, Penyebabnya :……………..

Lingkungan rumah dan komunikasi:


BAIK

Perilaku yang mempengaruhi Kesehatan


Merokok:-
Minuman:-

E.Genogram
I: KETURUNAN
-: GARIS PERKAWINAN
: LAKI-LAKI
:PEREMPUAN
: PEREMPUAN SAKIT

F.Riwayat Pengobatan
a. makanan:
Diet MII dari RS.SETIO HUSODO,dan makan makanan yang tidak pedas atau keras
b. obat-obatan:
Inj.Ceftriaxone 1gr/12 jam
Norages 1 ap /8 jam
Ketorolac 1 ap/8 jam
Terpacef 1 gr/24 jam
Tab. Paracetamol 3x1

G. Pola fungsi Kesehatan


1.Pola pemeliharaan Kesehatan:
Sebelum sakit,pasien mengatakan penyakit yang di deritanya hanya penyakit
ringan,sehingga pasien berpikir lama kelamaan akan sembuh sendiri
Selama perawatan,pasien mengatakan dapat mengetahui penyakitnya setelah dirawat,dan
jika ada keluarga pasien yang sakit akan dibawa ke pelayanan Kesehatan terdekat untuk
mengetahui penyakitnya
2.Pola aktifitas -latihan
Sebelum sakit,pasien mengatakan beraktifitas seperti biasanya,tetapi kadang merasa lelah
Selama perawatan,pasien mengatakan hanya berbaring di tempat tidur
3.Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum sakit,pasien mengatakan makan 2x sehari dengan ½ porsi karena pasien merasa
mual,dan nyeri ulu hati
4. Pola eliminasi
Eliminasi BAB 1x pada waktu pagi
Eliminasi BAK kurang lebih 1-2x sehari

5. Pola istirahat tidur


Sebelum sakit,pasien mengatakan tidur siang kurang lebih 3jam,dan tidur malam 7-8 jam
mulai dari jam 22.00 malam dan ketika bangun pasien sudah merasa cukup istirahatnya
Selama perawatan,pasien mengatakan tidur kurang cukup,sering terbangun karena merasa
nyeri pada perut bagian bawah,sakit pinggang dan mual

6. Pola toleransi dan kopling stress


Sebelum sakit,pasien mengatakan berhubungan baik dengan siapa saja
Selama perawatan,pasien terlihat berhubungan baik dengan tenaga kesehatan maupun
dengan pasien satu kamarnya

7. Pola persepsi diri/konsep diri


Sebelum sakit,pasien mengatakan ingin sembuh dari penyakitnya
Selama perawatan,pasien mengatakan lebih tenang setelah dirawat dan minum obat dan
ingin cepat sembuh dari penyakitnya,ingin segera berkumpul dengan keluarganya.
BAB lV
PEMBAHASAN

KASUS
Ny.R tiba di IGD dengan keluhan nyeri perut bagian bawah ± 3 hari(+), nyeri saat BAK (+),
demam ± 3 hari ,muntah(+), skala nyeri:7, tidak selera makan dirasakan pasien sejak 1
minggu ini.
TD:140/90 Mmhg ,Nadi:85x/i, RR:23x/i, T:38,2 Spo2: 98%,
Diet makanan yang diberikan dari RS dimakan hanya sedikit tidak dihabiskan,dan pasien
tampak meringis kesakitan.
ANALISA DATA

DATA SINTOM ETIOLOGI PROBLEM


1. DS:Pasien mengatakan nyeri saat BAK , Agen pencederaan Nyei akut
nyeri perut bagian bawah fisiologis, proses
infeksi

DO:pasien tampak meringis kesakitan


TD:140/80 mmhg
S: 38,2C
N: 85X/i
RR: 23x/i
Skala nyeri : 7
2. DS:Pasien mengatakan demam, mual Proses penyakit Hipertemia

DO: akral tubuh terasa hangat saat diraba


Pasien tampak lemas
TTV :
TD:140/80 mmhg
S: 38,2C
N: 85X/i
RR: 23x/i

Prioritas Masalah:
1.gangguan rasa nyaman (nyeri akut)
2.hipertemia

DIAGNOSA KEBIDANAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencederaan fisiologis proses infeksi ditandai
dengan pasien tampak meringis kesakitan. Skala nyeri :7
2. Hipertemia berhubungan dengan proses penyakit ditandai dengan suhu tubuh diatas
nilai normal
ASUHAN KEPERAWATAN

Rencana Tindakan Kebidanan


NO Diagnosa Tujuan Kriteria Intervensi Implementasi Evaluasi
Kebidanan Hasil
1. Nyeri akut Setelah Keluhan Selasa Selasa Selasa
berhubungan diberikan nyeri 08-agustus 2023
menurun 08-agustus 2023 08-agustus
dengan agen intervensi
1.Kaji TTV sign 2023
pencederaan selama 3x
fisiologis proses 24 jam 2.Identitifikasi
infeksi ditandai pasien Meringis pengetahuan dan 1.Jam 09:00 wib
menurun keyakinan mengkaji TTV S:pasien
dengan pasien mampu
tampak menujukan tentang nyeri sign pasien mengatakan
meringis tingkat nyeri 3.Beri obat sesuai TD:110/80, Mmhg sudah tidak
kesakitan. Skala instruksi dokter mual,muntah
Selasa Nadi:80x/i
nyeri :7 lagi
RR:22x/i
O:makanan
T:36,5°C yang
disediakan dari
2.Jam 10:00 wib RS selalu
Mengidentifikasi dihabiskan
pengetahuan dan pasien dan
keyakinan tentang pasien tampak
nyeri misalnya: lebih bugar
menanyakan A:Masalah
kepada pasien sudah teratasi
penyebab nyeri
tersebut P: Intervensi
disebabkan oleh dihentikan.
apa
3.Jam 11:00 wib
Memberi obat
sesuai instruksi
dokter
Obat injeksi
-Ceftriaxone
1gr/12 jam
Ketorolac 1 ap k/p

Obat oral
-ranitidine 2x1
-sukralfate syr
3xCII)

2. Hipertemia Setelah Pasien tidak Rabu Rabu Rabu


berhubungan diberikan mengeluh
09-agustus 2023 09-agustus 2023 09-agustus
dengan proses intervensi demam lagi
2023
penyakit selama 3x
ditandai dengan 24 jam S:Pasien
suhu tubuh 1.mengkaji TTV 1.Jam 09:00 wib
mengatakan
Suhu tubuh
diatas nilai 2.Anjurkan kompres Mengkaji TTV demam sudah
membaik
normal hangat pada bagian sign berkurang
kening TD:140/90 Mmhg O:Pasien
tampak sudah
3. Beri obat sesuai Nadi:85x/i
bugar
instruksi dokter
RR:24x/i
A:Masalah
T:38,2C sudah teratasi

2.Jam 11:00 wib P:Intervensi


Menganjurkan dihentikan
kompres hangat
pada bagian kening
pasien
3. 11:45 wib
Memberi obat
sesuai dengan
instruksi dokter
Obat injeksi:
ceftriaxone 1
gram/12 jam
Norages 1ap/8 jam
Obat oral:PCT 3x1,
Ranitidine 2x1,
3x1,sukralfat syr
3xCI

BAB V
PENUTUP
5.1Kesimpulan
Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah kondisi ketika organ yang termasuk kedalam sistem
kemih mengalami infeksi. Organ tersebut bisa ginjal, ureter, uretra atau kandung kemih.
Untuk mencegah terjadinya ISK sebaiknya kita melakukan istirahat yang cukup ,tidak
menahan membuang air kecil, dan menjaga kebersihan serta banyak minum air putih .
Dari hasil pengkjian Ny.R masuk RS tanggal 08 –agustus, Ny.R mengatakan nyeri perut
bagian bawah, nyeri saat BAK, dan demam.
Berdasarkan pengkajian di dapatkan diagnosa Infeksi Saluran Kemih (ISK) . Maka dari
itu dibuat suatu perencanaan asuhan kebidanan agar dapat mengatasi masalah yang dialami
Ny.R dengan menganjurkan untuk menjaga kebersihan area kemaluan dan memberi obat
sesuai intruksi dokter seperti:
-injeksi ceftriaxone 1gr/12 jam
-injeksi norages 1 ap/8 jam
-injeksi ketorolac 1 ap k/p
-paracetamol 3x1
-sucralfate syr 3xCII
-Ranitidine 2x1

5.2Saran
1. Bagi Institusi
Sebagai tempat pembelajaran yang bergerak dibidang kesehatan,hendaknya dapat memberi
pendidikan yang lebih baik lagi kepada mahasiswadalam paraktik pelayanan kesehatan dan
menyediakan buku-buku penunjangsebagai acuan dalam melakukan asuhan kebidanan.
2. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik, mempertahankan
serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada dengan baik dan tepat.
3. Bagi Pasien
Dalam proses asuhan kebidanan, sangat diperlukan kerjasama keluarga dan
pasien itu sendiri guna memperoleh data yang bermutu untuk menentukan tindakan
sehingga dapt memperoleh hasil yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/
ZDEwOGVlNzBlMzc1OWI3ZWMyODNjNDUyZWQyMTA2NmJkYmE1YTFhZA==.pdf

https://www.academia.edu/28995187/ASKEP_INFEKSI_SALURAN_KEMIH_ISK

Anda mungkin juga menyukai