Anda di halaman 1dari 20

Tugas : Kelompok

Mata Kuliah : Kemuhammadiyahaan


Dosen Pengampuh : Abdul Rahman S. Pd. I., Pd. I

MAKALAH AKHLAK

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 7

AKMAL FATURAHMAN ( 2169021107 )

HASMARIYANTI ( 2169021132 )

PROGRAM STUDI

AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2023
2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbillalamin,puji dansyukur kami panjatkan kehadirat Allah


SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.Berkat rahmatNya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah tentang“ Akhlak ”

Kami berterimah kasih kepada Bapak Abdul Rahman S. Pd. I., Pd. I Selaku
dosen mata Kemuhammadiyahaan dan teman-teman sekalian yang telah ikut
membantu selesainya makalah ini.

Dengan selesainya makalah yang kami buat diharapkan dapat


memberikanmasukan yang menambah pengetahuan pembaca.Semoga pembaca
dapat memanfaatkanmakalah ini dengan sebaik-baiknya.

Karena makalah ini jauh dari kata sempurna, kami mengharapkan kritik dan
sarandari pembaca untuk memperbaiki penyusunan makalah yang berikutnya.
Akhirnya kamimengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikanmakalah ini.

Watampone, 8 April 2023

Penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Akhlak...............................................................................................3

2.2 Pembagian Akhlak..............................................................................................4

2.3 Sumber Akhlak...................................................................................................4

2.4 Kedudukan Akhlak Dalam Islam......................................................................10

2.5 Hubungan Akhlak dengan iman dan ikhsan.....................................................11

BAB III PENUTUP.....................................................................................................14

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

3.2 Saran..................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akhlak dalam Islam menjadi sesuatu yang penting dan berguna bagi
umatnya. Akhlak menjadi suatu yang akan membuat seseorang mendapatkan
kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Islam adalah agama yang sempurna
yang mengatur sedetail-detailnya segala sesuatu. Islam adalah agama yang
selamat dan juga menyelamatkan. Islam adalah agama yang sempurna dan
agama yang mengatatkan bagi siapa yang mengikuti ajarannya dengan benar
sesuai yang diperintahkan Allah dan Rasulnya. Islam sendiri berarti istislam
penyerahan diri kepada yang pemberi selamat, dan Islam juga berati salâm
yang berarti keselamatan. Keselamatan yang diberikan Allah kepada umat
Islam bukan hanya sekedar keselamatan di dunia semata akan tetapi
keselamatan yang kekal abadi juga Allah berikan kepada umat Islam, yaitu
keselamatan di akhirat. Islam bukan hanya sekedar penyerahan diri dan
tunduksaja, tapi Islam juga memiliki konsekwensi yang harus dilaksanakan
oleh pemeluknya.Pendidikan adalah salah satu sarana untuk membentuk
kepribadian manusia, sebagaimana tujuan pendidikan adalah memanusiakan
manusia. Dengan kata lain, manusia adalah khalifah di muka bumi ini yang
memiliki tugas dan tujuan untuk menjalangkan segalah perintah dan menjahui
larangan Allah Swt.
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak
mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter manusia
yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan
sesamamakhluk.Ajaranaakhlakkhlak sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasul

1
ullah dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat dalam beberapa ayat
al- Qur’an yang terdapat dalam Q.S Al-Ahzab : 21

yang artinya : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu1”. Dan juga dalam hadits Nabi" Sesungguhnya
hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baikakhlaknya".

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan Pengertian Ahlak ?
2. Menjelaskan Pembagian Ahlak ?
3. Apa saja Sumber-sumber Akhlak ?
4. Bagaimana Kedudukan Akhlak Dalam Islam ?
5. Apa hubungan Akhlak dengan Iman dan Ihsan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan penyusunan makalah ini yaitu untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, Serta diharapkan baik
penyusun maupun pembaca dapat lebih memahami dan menerapkan perihal
Akhlak dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga baik penyusun maupun pembaca
dapat menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak

Kata Akhlak berasal dari kata bahasa Arab yaitu“Akhlaku”


bentuk jamak dari kata“ ‫ “ الخلق‬yang berarti Perangai,Tingkah Laku,Budi
Pekerti atau Tabiat yang terbentuk melalui suatu keyakinan atau
ajaran tertentu.Didalam Al-Qur’an makna perangai yang demikian dapat
dipahami dari ayat ke 4 surah Al-Qolam sebagai berikut :

Artinya : ”Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti


yang agung”.

Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad
Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Sedangkan sebagaian ulama yang
lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa
seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit
(timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari.Akhlak yang
baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang
buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan
ummat manusia.Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukanke kacauan,
senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan
masyarakat seluruhnya.

3
2.2 Pembagian Akhlak

Secara garis besar akhlak terbadi atas dua yaitu akhlaq al karimah (akhlak
terpuji), dan akhlaq al mazmumah (akhlak tercela), akhlak yang tidak baik dan
tidak benar menurut syariat Islam. Akhlak yang baik dilahirkan oleh sifat-sifat
yang baik pula, demikian sebaliknya akhlak yang buruk terlahir dari sifat yang
buruk.

a. Akhlak Mahmudah ( terpuji )


Akhlak yang terpuji merupakan sikap yang melekat pada diri seseorang
berupa ketaatan pada aturan dan ajaran syariat Islam yang diwujudkan
dalam tingkah laku untuk beramal baik dalam bentuk amalan batin seperti
zikir dan doa, maupun dalam bentuk amalan lahir seperti ibadah dan
berinteraksi dalam pergaulan hidup ditengah-tengah masyarakat. Akhlak
mahmudah terbagi atas beberapa,diantaranya :

1. Akhlak kepada Allah


Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai
mahluk kepada kholiq-Nya, diantaranya:
 Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk
menyembah-Nya sesuai denganperintah-Nya. Seorang muslim
beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.
 Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi
dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir
kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
 Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a
merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan
keterbatasan dan penerapan akhlak dalam Kehidupan.

4
 Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
 Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa,
oleh karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong,
tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah.

Seorang muslim harus menjaga akhlaknya terhadap Allah swt, tidak


mengotorinya dengan perbuatan syirik kepada-Nya. Sahabat Ismail bin
Umayah pernah meminta nasihat kepada Rasulullah saw, lalu Rasulyllah
memberinya nasihat singkat dengan mengingatkan, “Janganlah kamu
menjadi manusia musyrik, menyekutukan Allah swt dengan sesuatupun,
meski kamu harus menerima resiko kematian dengan cara dibakar hidup-
hidup atau tubuh kamu dibelah menjadi dua“. (HR. Ibnu Majah)

2. Akhlak terhadap sesama


Akhlak kepada sesama manusia, seperti bagaimana berhubungan
dengan tetangga, masyarakat, maupun dengan sahabat. Adapun akhlak
kepada sesama contohnya seperti memuliahkan tamu, tetangga, bersikap
rendah hati, menghormati orang lain dan berprasangka baik kepada sesama.
HR ibnu Asakir, yang bersumber dari Amri bin Hubai. Artinya: Hendaklah
seseorang itu suka memberi pertolongan kepada saudaranya; baik yang
menganiaya, maupun yang dianiaya. Al-`Afwu (Suka memaafkan), Yaitu
sikap dan prilaku seseorang yang suka memaafkan kesalahan orang lain.
3. Akhlak terhadap orang tua
Seorang muslim berkeyakinan terhadap hak dan kewajiban
menghormati,menaati dan berbuak baik terhadap kedua orang tua.bukan
hanya karena keduanya merupakan faktor penyebab keberadaanya atau

5
keduanya lebih dahulu berbuat kebajikan kepadanya sehingga dia wajib
membalas budi yang setara dengan mereka.Allah telah mewajibkan untuk
menaati dan berbuat baik kepada keduanya,Sebagaiman firman Allah Swt
dalam surah al – Isra ayat 23 yaitu

Artinya: Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah


selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang
di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada
keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya,
serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.
4. Akhlak terhadap keluarga
Akhlak terhadap orang tua diatas sangat erat kaitannya dengan akhlak atau
lingkungan keluarga,akhlak dilingkungan keluarga menciptakan dan
mengembangkan tasa kasih sayang antara anggota keluarga yang
diungkapkan dalam bentuk komunikasi,baik komunikasi dalam bentuk
perhatian melalui kata-kata,isyarat-isyarat maupun perbuatan.
5. Akhlak terhadap tetangga dan masyarakat
Akhlak terhadap tetangga diwujudkan dalam bentuk saling
mengunjungi,membantu diwaktu senang terlebih diwaktu susah,saling
memberi,saling hormat – menghormati, saling menghindari pertengkaran
dan permusuhan.
Adapun akhlak dalam masyarakat dapat diujudkan dalam bentuk
memuliakan tamu,menghormati nilai dan norma yang ada didalam

6
masyarakat,saling menolong dalam melakukan kebajikan, taqwal,
menganjurkan anggota masyarakat dan diri sendiri berbuat baik dan
mencegah perbuatan keji dan mungkar.memberi makanan fakir miskin dan
berusaha melapangkan hidupnya untuk bermusyawarah dalam segala
urusan mengenai kepentingan bersama, menaati keputusan yang di ambil
dan menepati janji.
6. Akhlak kepada Diri Sendiri
Adapun Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di
antaranya :
 Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika
ditimpa musibah.
 Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang
tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan
dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan
bacaan Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan
dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan
aturan-Nya.
 Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk
melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang
menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.

b. Akhlak Madhmumah ( akhlak tercela )


Akhlak yang tercela adalah merupakan sikap yang melekat pada diri
seseorang, berupa kebiasaan melanggar ketentuan syariat ajaran Islam yang
diujudkan dalam tingkah laku tercela, baik dalam bentuk perbuatan batin
seperti:

7
1. Shirk. Syirik ialah menjadikan sekutu bagi Allah dalam melakukansuatu
perbuatan yang seharusnya perbuatan itu hanya ditunjukkan kepada
Allah, seperti menjadikan tuhan-tuhan lain bersama Allah
menyembahnya, mentaatinya, meminta pertolongan kepadanya, atau
melakukan perbuatan lain yang sangat berbahaya.Oleh karena itu tidak
akan diterima amal kebaikan manusia, hingga amal perbuatannya
menjadi sia-sia. Karena syarat utama diterimanya amal adalah ikhlas
karena Allah Swt.
2. Kufur. Kufur secara bahasa berarti menutupi. Menurut shara‟kufur
adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,baik dengan
mendustakan atau tidak mendustakannya.
3. Nifaq dan fasiq adalah menampakkan Islam dan kebaikan, tetapi
menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dengan kata lain,
menampakkan Sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung
dalam hati.
4. Al - Ujb dan Takabur yakni merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi
atau mulia melebihi orang lai, pendek kata merasa dirinya serba hidup.
5. Dengki adalah perasaan yang timbul dalam diri seseorang setelah
memandang sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimiliki orang
lain, kemudian dia menyebarkan berita bahwa yang dimiliki orang
tersebut diperoleh dengan tidak sewajarnya.
6. Mengumpat dan mengadu domba adalah membicarakan aib orang lain,
sedangkan orang itu tidak suka apabila aibnya dibicarakan. Adapun
mengadu domba adalah memindahkan ucapan dari seseorang atau orang
lain kepada yang lainnya dengan maksud merusak hubungan mereka.
7. Riya’ adalah memperlihatkan kepada orang lain. Maksudnya beramal
bukan karena Allah tetapi karena manusia, ia beramal karena

8
mengharapkan pujian dari orang lain. Oleh sebab itu orang yang riya’
hanya mau beramal apabila ada orang lain yang melihatnya.

2.3 Sumber – Sumber Akhlak

Sumber-sumber Akhlak dalam Islam ada 2, Yaitu :

1). Al-Quran

Al-Quran bukan saja satu kitab yang membicarakan masalah-


masalahhukum Allah, politik, pendidikan bahkan ia juga menyingkap bidang-
bidang sosiologi khasnya pembentukan syahsiah seseorang insan dalam
sebuahmasyarakat. Maka, sumber utama rujukan ilmu akhlak ialah Kitabullah
yang menghuraikannya secara terperinci dan jitu.Perkataan al-
akhlak menurut istilah al-lughah ialah kata jamak daripada mufradnya al-
khuluq.Dalam al-Quran terdapat dua ayat yang membawa lafaz khuluqun
yang menepati istilah akhlak, yaitu dalam surah Al-Qolam Ayat 4

“Dan sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) benar-benar berbudi


pekerti yang agung”

dan surah Asy-Syu’ara ayat 137

“Sesungguhnya ini (agama ) tidak lain hanyalah kelakuan orang


dahulu”.

Berdasarkan ayat pertama, akhlak membawamaksud keperibadian,


syahsiah dan sifat-sifat yang merujuk kepada perbuatanmulia. Manakala ayat
kedua pula, perkataan khuluq itu merujuk kepada kebiasaandan tabiat
manusia yang sememangnya dijadikan oleh Allah dengan memilikitabiat-
tabiat tertentu yang menjadi kelaziman.Akhlak yang disebut di dalam al-
Quran merupakan ajaran-ajaran dantingkah laku yang baik, lebih tinggi
kedudukannya daripada moral. Dua ayat diatas adalah sebahagian kecil yang

9
membincangkan tentang akhlak. Al-Quranadalah sumber utama penggalian
ilmu akhlak untuk memahami akhlak manusia

2). Hadist

Hadist ialah sumber kedua Akhlak dalam Islam, di sinilah ajaran-


ajaranAkhlak Islam tersebar dengan jelasnya melalui amalan. Hadist
menjelaskan bahwa orang yang berakhlak ialah golongan yang beriman dan si
fat-sifat dalamAkhlak seperti malu, sabar, kebersihan dan sebagainya. Akhlak
yang mulia adalahmerupakan tanda dan hasil daripada iman yang sebenarnya.
Tidak ada nilai bagiiman yang tidak disertai oleh akhlak.

Rasulullah bersabda:“ Sesungguhnya aku diutuskan hanyalah untuk


menyempurnakan akhlak yang
baik ”. Sabda Rasulullah pada Hadits yang lain :“Yang paling kucintai di
antara kamu ialah yang paling baik akhlaknya, yang mendapat pelindung
adalah menyayangi dan disayangi”.Dua Hadist tersebut menjelaskan bahawa
Rasulullah s.a.w ialah sumber rujukan akhlak
dimana,segala perkataan dan perbuatan termasuklah diamnya baginda mengga
mbarkan Akhlaknya.

2.4 Kedudukan Akhlak Dalam Islam

Untuk mengetahui kedudukan akhlaq dalam Islam, maka perlu


diuraikan bahwa ada tiga macam sendi Islam, yang tidak dapat dipisahkan ant
ara satudengan yang lainnya sehingga kualitas seorang muslim selalu dapat
diukur dengan pelaksanaannya terhadap ketiga macam sendi tersebut, yang
mencakup :

1. Masalah Aqidah : yang meliputi keenam macam rukun Iman,dengan


kewajiban beriman kepada Allah, Malaikat - MalaikatNya, Kitab-kitabnya,
Rasul - rasulnya, hari akhiratNya dan Qadar baik dan buruk yang telah
ditentukanNya.

10
2. Masalah syari'ah : yang meliputi pengabdian hamba terhadap TuhanNya,
yang dapat dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan mua'amalah juga
termasuk masalah syari'ah
3. Masalah Ihsan : yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah
SWTterhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini.

Dari sinilah kita mengetahui kedudukan Akhlak dalam Islam, yang


merupakan sendi yang ketiga dengan fungsi yang selalu mewarnai sikap
dan prilaku manusia dalam memanifestasikan keimanannya, ibadahnya sert
mu’amalahnya terhadap sesama manusia.
Akhlak mempunyai kedudukan yang paling penting dan istimewa
dalam agama Islam. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan berikut ini;
1. Rasulullah menempatkan penyempurnaan Akhlak yang mulia sebagaim
isi pokok risalah Islam
2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam
3. Akhlak yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan
kebaikanseseorang nanti pada hari kiamat
4. Rasulullah menjadikan baik buruknya Akhlak seseorang sebagai ukura
n kualitas imannya
5. Islam menjadikan Akhlak yang baik sebagai bukti dan buah dari
ibadahkepada Allah SWT
6. Di dalam Al - Qur’an banyak terdapat ayat-ayat yang berhubungan
dengan Akhlak
2. 5 Hubungan Akhlak dengan Iman dan Ihsan
a. Hubungan Akhlak dengan Iman
Iman dan Akhlak Adalah dua hal yang memiliki kedudukan
pentingdalam Islam dan memiliki pengertian berbeda. Meskipun ada
perbedaan defenisidiantara keduanya, Iman dan Akhlak sama-sama
penting dan memiliki korelasisatu sama lain.Iman yang secara bahasa

11
ialah Percaya atau mempercayai. Dan secaraistilah adalah
mempercayai dalam hati, mengucabkan dengan lisan,
sertamembuktikannya dengan perbuatan.
Ada hubungan yang erat antara Akhlak dan Iman dalam Islam.
Danhubungan diantara keduanya harus diketahui oleh setiap orang
islam. Hubunganantara Iman dan Akhlak antara lain sebagai berikut ;
 Akhlak menyempurnakan Iman Seseorang belum dikatakan benar-
benar beriman jika ia belum memiliki Akhlak yang baik. Misalnya saja
jika seseorang yang berimandan banyak beribadah namun ia sering
menyakiti orang lain atau bersikapsombong dan berbuat buruk
maka imannya belum dikatakan sempurna.Sebagaimana disebutkan
dalam hadits :
“Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah orang yang
paling baik diantara mereka Akhlaknya”.(HR. Tirmidzi).
b. Hubungan Akhlak dengan Ihsan
Ihsan adalah kata Verbal ( Masdar ) yang mengacu kepada apa yang
seharusnya dilakukan seseorang dengan cara yang sebaik-baiknya. Dari
tinjauan Syari’at, kata ini berarti beribadah kepada Allah seolah -olah
engkau melihat-Nya,dan apabila kau tidak melihatnya, sesungguhnya
dia yang melihatmu.
Pendekatan Ihsan dan Akhlak sama-sama mencari yang terbaik,
terpujidan termulia. Ihsan Adalah melakukan yang terbaik dalam
beribadah kepadaAllah SWT, baik ibadah Madhah Maupun ibadah
ghairu madhah. Sementara
Akhlak adalah melakukan yang terbaik terhadap Allah SWT, Rasululla ,
pribadi, keluarga, bermasyarakat dan bernegara.Apabila Iman tertanam
kuat dalam diri seseorang, maka ia akan menjadi muslim yang baik,
yang akan menjalankan ajaran Islam dalam seluruh aspekkehidupanya,

12
tidak hanya ritual semata. Hasilnya, pengalaman itu akanmelahirkan
Akhlak yang mulia dan terpuji , dan puncaknya melahirkan sikap Ihsan.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena
akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter
manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq
atau dengan sesama makhluk.Akhlak juga merupakan sikap yang melekat
pada diri seseorang berupa ketaatan pada aturan dan ajaran syariat Islam yang
diwujudkan dalam tingkah laku untuk beramal baik dalam bentuk amalan
batin seperti zikir dan doa, maupun dalam bentuk amalan lahir seperti ibadah
dan berinteraksi dalam pergaulan hidup ditengah-tengah masyarakat.

3.2 Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun
dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya
makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan akhlak yang
baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun
tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam
golongan kaumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Agama RI, 2015, Al-Qur’an dan terjemahannya, Banten : forum


pelayananAl-Quran
Darsono, T. Ibrahim. Membangun Akidah dan Akhlak, Solo : PT. Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2008
Ghoni Asykur, Abdul. Kumpulan Hadits-Hadits Pilihan Bukhori Muslim.
Bandung: Husaini Bandung, 1992
Syeh, Kabbani, Hisyam Muhammad, 2007.Tasauf dan Ihsan,Jakarta
: PT.Serambi IlmuSemesta.
Sholikhin, Muhammad, 2008,Filsafat dan metafisika dalam Islam,Yogyakarta
:PT.Buku Kita
Syamsuddin, Ali, 2009,Mengukir Sifat Kepribadian Muslim,Yogyakarta ;
Graha Ilmu

15

Anda mungkin juga menyukai