Makalah AIK 4 Akhlak
Makalah AIK 4 Akhlak
MAKALAH AKHLAK
DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
HASMARIYANTI ( 2169021132 )
PROGRAM STUDI
AGROTEKNOLOGI
2023
2
KATA PENGANTAR
Kami berterimah kasih kepada Bapak Abdul Rahman S. Pd. I., Pd. I Selaku
dosen mata Kemuhammadiyahaan dan teman-teman sekalian yang telah ikut
membantu selesainya makalah ini.
Karena makalah ini jauh dari kata sempurna, kami mengharapkan kritik dan
sarandari pembaca untuk memperbaiki penyusunan makalah yang berikutnya.
Akhirnya kamimengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikanmakalah ini.
Penyusun
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Akhlak...............................................................................................3
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
3.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
ullah dalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat dalam beberapa ayat
al- Qur’an yang terdapat dalam Q.S Al-Ahzab : 21
yang artinya : “Sesungguhnya telah ada dalam diri Rasulullah itu suri
tauladan yang baik bagimu1”. Dan juga dalam hadits Nabi" Sesungguhnya
hamba yang paling dicintai Allah ialah yang paling baikakhlaknya".
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan penyusunan makalah ini yaitu untuk
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca, Serta diharapkan baik
penyusun maupun pembaca dapat lebih memahami dan menerapkan perihal
Akhlak dalam kehidupan sehari-hari.Sehingga baik penyusun maupun pembaca
dapat menjadi contoh yang baik bagi lingkungannya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tiga pakar di bidang akhlak yaitu Ibnu Miskawaih, Al Gazali, dan Ahmad
Amin menyatakan bahwa akhlak adalah perangai yang melekat pada diri
seseorang yang dapat memunculkan perbuatan baik tanpa
mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu. Sedangkan sebagaian ulama yang
lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang tertanam didalam jiwa
seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa merasa sulit
(timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari.Akhlak yang
baik akan mengangkat manusia ke derajat yang tinggi dan mulia. Akhlak yang
buruk akan membinasakan seseorang insan dan juga akan membinasakan
ummat manusia.Manusia yang mempunyai akhlak yang buruk senang
melakukan sesuatu yang merugikan orang lain. Senang melakukanke kacauan,
senang melakukan perbuatan yang tercela, yang akan membinasakan diri dan
masyarakat seluruhnya.
3
2.2 Pembagian Akhlak
Secara garis besar akhlak terbadi atas dua yaitu akhlaq al karimah (akhlak
terpuji), dan akhlaq al mazmumah (akhlak tercela), akhlak yang tidak baik dan
tidak benar menurut syariat Islam. Akhlak yang baik dilahirkan oleh sifat-sifat
yang baik pula, demikian sebaliknya akhlak yang buruk terlahir dari sifat yang
buruk.
4
Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah
dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.
Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui
bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa,
oleh karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong,
tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan
ibadah kepada Allah.
5
keduanya lebih dahulu berbuat kebajikan kepadanya sehingga dia wajib
membalas budi yang setara dengan mereka.Allah telah mewajibkan untuk
menaati dan berbuat baik kepada keduanya,Sebagaiman firman Allah Swt
dalam surah al – Isra ayat 23 yaitu
6
masyarakat,saling menolong dalam melakukan kebajikan, taqwal,
menganjurkan anggota masyarakat dan diri sendiri berbuat baik dan
mencegah perbuatan keji dan mungkar.memberi makanan fakir miskin dan
berusaha melapangkan hidupnya untuk bermusyawarah dalam segala
urusan mengenai kepentingan bersama, menaati keputusan yang di ambil
dan menepati janji.
6. Akhlak kepada Diri Sendiri
Adapun Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di
antaranya :
Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari
pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar
diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika
ditimpa musibah.
Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang
tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan
dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan
bacaan Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan
dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan
aturan-Nya.
Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang
dihadapinya, orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk
melahirkan ketenangan jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang
menyiksa diri sendiri dan tidak menyenangkan orang lain.
7
1. Shirk. Syirik ialah menjadikan sekutu bagi Allah dalam melakukansuatu
perbuatan yang seharusnya perbuatan itu hanya ditunjukkan kepada
Allah, seperti menjadikan tuhan-tuhan lain bersama Allah
menyembahnya, mentaatinya, meminta pertolongan kepadanya, atau
melakukan perbuatan lain yang sangat berbahaya.Oleh karena itu tidak
akan diterima amal kebaikan manusia, hingga amal perbuatannya
menjadi sia-sia. Karena syarat utama diterimanya amal adalah ikhlas
karena Allah Swt.
2. Kufur. Kufur secara bahasa berarti menutupi. Menurut shara‟kufur
adalah tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya,baik dengan
mendustakan atau tidak mendustakannya.
3. Nifaq dan fasiq adalah menampakkan Islam dan kebaikan, tetapi
menyembunyikan kekufuran dan kejahatan. Dengan kata lain,
menampakkan Sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung
dalam hati.
4. Al - Ujb dan Takabur yakni merasa atau mengaku dirinya besar, tinggi
atau mulia melebihi orang lai, pendek kata merasa dirinya serba hidup.
5. Dengki adalah perasaan yang timbul dalam diri seseorang setelah
memandang sesuatu yang tidak dimiliki olehnya, tetapi dimiliki orang
lain, kemudian dia menyebarkan berita bahwa yang dimiliki orang
tersebut diperoleh dengan tidak sewajarnya.
6. Mengumpat dan mengadu domba adalah membicarakan aib orang lain,
sedangkan orang itu tidak suka apabila aibnya dibicarakan. Adapun
mengadu domba adalah memindahkan ucapan dari seseorang atau orang
lain kepada yang lainnya dengan maksud merusak hubungan mereka.
7. Riya’ adalah memperlihatkan kepada orang lain. Maksudnya beramal
bukan karena Allah tetapi karena manusia, ia beramal karena
8
mengharapkan pujian dari orang lain. Oleh sebab itu orang yang riya’
hanya mau beramal apabila ada orang lain yang melihatnya.
1). Al-Quran
9
membincangkan tentang akhlak. Al-Quranadalah sumber utama penggalian
ilmu akhlak untuk memahami akhlak manusia
2). Hadist
10
2. Masalah syari'ah : yang meliputi pengabdian hamba terhadap TuhanNya,
yang dapat dilihat pada rukun Islam yang lima. Dan mua'amalah juga
termasuk masalah syari'ah
3. Masalah Ihsan : yang meliputi hubungan baik terhadap seluruh Allah
SWTterhadap sesama manusia serta terhadap seluruh makhluk di dunia ini.
11
ialah Percaya atau mempercayai. Dan secaraistilah adalah
mempercayai dalam hati, mengucabkan dengan lisan,
sertamembuktikannya dengan perbuatan.
Ada hubungan yang erat antara Akhlak dan Iman dalam Islam.
Danhubungan diantara keduanya harus diketahui oleh setiap orang
islam. Hubunganantara Iman dan Akhlak antara lain sebagai berikut ;
Akhlak menyempurnakan Iman Seseorang belum dikatakan benar-
benar beriman jika ia belum memiliki Akhlak yang baik. Misalnya saja
jika seseorang yang berimandan banyak beribadah namun ia sering
menyakiti orang lain atau bersikapsombong dan berbuat buruk
maka imannya belum dikatakan sempurna.Sebagaimana disebutkan
dalam hadits :
“Orang beriman yang paling sempurna imannya adalah orang yang
paling baik diantara mereka Akhlaknya”.(HR. Tirmidzi).
b. Hubungan Akhlak dengan Ihsan
Ihsan adalah kata Verbal ( Masdar ) yang mengacu kepada apa yang
seharusnya dilakukan seseorang dengan cara yang sebaik-baiknya. Dari
tinjauan Syari’at, kata ini berarti beribadah kepada Allah seolah -olah
engkau melihat-Nya,dan apabila kau tidak melihatnya, sesungguhnya
dia yang melihatmu.
Pendekatan Ihsan dan Akhlak sama-sama mencari yang terbaik,
terpujidan termulia. Ihsan Adalah melakukan yang terbaik dalam
beribadah kepadaAllah SWT, baik ibadah Madhah Maupun ibadah
ghairu madhah. Sementara
Akhlak adalah melakukan yang terbaik terhadap Allah SWT, Rasululla ,
pribadi, keluarga, bermasyarakat dan bernegara.Apabila Iman tertanam
kuat dalam diri seseorang, maka ia akan menjadi muslim yang baik,
yang akan menjalankan ajaran Islam dalam seluruh aspekkehidupanya,
12
tidak hanya ritual semata. Hasilnya, pengalaman itu akanmelahirkan
Akhlak yang mulia dan terpuji , dan puncaknya melahirkan sikap Ihsan.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena
akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi'at, perangai, karakter
manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq
atau dengan sesama makhluk.Akhlak juga merupakan sikap yang melekat
pada diri seseorang berupa ketaatan pada aturan dan ajaran syariat Islam yang
diwujudkan dalam tingkah laku untuk beramal baik dalam bentuk amalan
batin seperti zikir dan doa, maupun dalam bentuk amalan lahir seperti ibadah
dan berinteraksi dalam pergaulan hidup ditengah-tengah masyarakat.
3.2 Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun
dan bagi pembaca semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya
makalah ini, baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan akhlak yang
baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun
tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W, setidaknya kita termasuk kedalam
golongan kaumnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
15