P4 Retail
P4 Retail
PELANGGAN
Informasi
PenjualIm
PEMBELI TOKO
Sistem Respon
Cepat
PUSAT
SUPLIER DISTRIBUSI
Konsep Segitiga Ritel
SISTEM
MANAGEMENT
SOURCING SUPPLY
Sistem Penunjang Retail
1. Informasi
2. Metode transaksi yang mengacu ke teknologi
3. Sistem yang terkait dengan perencanaan dan
pengawasan
SOURCHING / BAHAN
Hal yang terkait dengan sourching :
1. Perjanjian dengan suplier
2. Kemitraan kerja
3. Eksklusifitas mengacu kepada hal-hal yang
berhubungan dengan merk
SUPPLY
Jaringan persediaan yang efisien mempunyai
manfaat u/ pelanggan :
1. Untuk memenuhi kepentingan dalam
pemenuhan persediaan barang dagangan
2. Memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap
pilihan barang dagangan
Konsep Retail
4 Unsur Konsep Retail :
1. Customer Orientation : Pedagang eceren menentukan
atribut dan kebutuhan pelanggannya dan berusaha
memuaskan kebutuhan seoptimal mungkin
2. Coordinated Efforts : Pedagang eceran
mengintegrasikan semua aktivitas dan rencana untuk
memaksimalkan efisiensi
3. Value Driven :Pedagang eceran menawarkan nilai
terbaik bagi pelanggan
4. Goal Orientation : Pedagang eceran menetapkan
target kemudian menggunakan strategi untuk
mencapai target
Fungsi Utama Ritel
1. Menyediakan berbagai macam produk dan
jasa (Providing Assorment)
2. Memecah (breaking bulk)
3. Mengadakan Inventory (Holding Inventory)
4. Memberikan Jasa Atau Layanan (Providing
Service)
5. Meningkatkan Nilai Produk atau Jasa
Karir Dalam Retail
1. Pemilik Ritel
2. Pengelola Ritel (Store manager)
3. Pramuniaga
4. Kasir
5. Kepala Gudang
6. Purchase manager
7. Customer Service
8. Security
9. Penata Ruang
10. Pemasok barang Dagangan
11. Manajer SDM
12. Manajer Keuangan
13. Delivery service dll
Jenis – Jenis Ritel (Levy dan Weitz)
1. Supermarket konvensional
2. Big-box retailer
3. Supercenter
4. Hypermarket
5. Warehouse
6. Convenience store
7. General merchandise ritel
discount store,specialty stores, category
spesialist, departmen stores, off price ritels dan
value ritel
Pengelompokan Ritel berdasarkan
Penggunaan Media
• Penjualan menggunakan toko
• Penjualan tidak melalui toko
– Electronic retailing
– Katalog dan pemasaran surat langsung
– Penjualan langsung
Bentuk Ritel Berdasar Kepemilikan
1. Independent Retailer : Retail yang berdiri secara mandiri
dan hanya memiliki satu unit outlet retail
• Pusat belanja yang terdiri atas dua macam : mall dan trade centre.
Mall memuat banyak gerai mulai dari toko (store) biasa sampai
supermarket, department store, amusement center, dan foodcourt.
Paradigma Ritel Tradisional
1. Kurang Memilih Lokasi
2. Tidak Memperhitungkan Potensi Pembeli
3. Jenis Barang Dagangan yang Tidak Terarah
4. Tidak ada seleksi Merek
5. Kurang Memperhatikan Pemasok
6. Melakukan Pencatatan secara sederhana
7. Tidak Melakukan evaluasi terhadap keuntungan
produk
8. Cash Flow Tidak Terencana
9. Pengembangan Bisnis Tidak Terencana
Konsep Ritel Modern
• adalah pandangan yang menekankan
pengelolaan ritel dengan konsep pengelolaan
usaha ritel lebih ditekankan dari sisi pemenuhan
kebutuhan konsumen yang menjadi pasar
sasaran.
• Budaya global
• Sumber keuangan
Stages in the Strategic
Retail Planning Process
Elements in a Situation Audit
Market Factors
• Ukuran pasar - pasar besar menarik bagi
perusahaan-perusahaan ritel besa
• Pertumbuhan - biasanya lebih menarik
daripada pada siklus dewasa atau menurun
• Musiman - dapat menjadi masalah karena
sumber daya yang diperlukan selama pada
hany musim puncak
• Siklus Bisnis - pasar ritel dapat dipengaruhi
oleh kondisi ekonomi
Competitive Factors
• Hambatan masuk
Skala ekonomi pengecer besar
Layanan dan unik, produk high-end dari
pengecer kecil
• Periklanan
• Promosi Penjualan
• Personal Selling
• Publisitas ( Public Relations )
Advertising
• Secara umum tujuan periklanan ada tiga:
– Mengingatkan
– Persuasif dan membandingkan
– informatif
Advertising
Advantages Disadvantages
• Menarik audiens yang besar • Pesan Standar kurang fleksibel
• Keuntungan menyampaikan • Beberapa media memerlukan
pembaca (untuk mencetak) investasi besar
• Rendah biaya per kontak • Geografis fleksibilitas yang
• Banyak alternatif yang tersedia terbatas
• Kontrol atas isi pesan, pesan • Beberapa media memerlukan
dapat distandarisasi waktu yang lama memimpin
• Pesan mungkin studi • Beberapa media memiliki
Konten editorial mengelilingi tingkat yang tinggi sekali
iklan pakaiBeberapa media
• Self-service kemungkinan membatasi kemampuan untuk
operasi memberikan informasi rinci
Personal Selling
Definisi personal selling
• Paul D. Converse. Harvey W. Huegy dan Robert V.
Mithcel: “Oral presentation in a conversation with
one or more prospective customers for the
purpose of making sales”.
48
Contoh : Mailer Join Promo
49
Contoh : Wobbler
50
CO BRANDING
Public Relations
Advantages Disadvantages
Image
Selling Product
Zoning Product
Mempertimbangkan Area Grouping
Area (non
medicine)
Service Impulse
Area Product
Target Area
Pasar
Output
Public
Traffic Area
Flow DISPLAY
55
Juri W®
1. Disain Layout
• Selling Area
• Service Area
• Public Area
Juri W®
Contoh :
6.35m.
Pintu Masuk
D
3 2 1
Hair Care, Soap &
Oral Care Skin Care
D E Bodywash E
2 Medicine Tab Medicine Syr Medicine Syr 1
496,93cm
Kasir
RAK OBAT
1 2 3
PRODUK MAHAL & ALKES
6 5 4
1292,7 mm x
607,3 mm E Vitamin Syr Vitamin Syr Vitamin Tab E
Traditional
3 Topical First Aid 4
Counter
RAK
Medicine
C 8
Display
7 9
Floor
A
5 6 7 8 9 B
RAK RAK Milk & Nutrition Milk & Nutrition Milk & Nutrition Baby & Child Care Baby & Child Care ALKES
57
2. Tetapkan Zoning terhadap
Selling Area
• Destination Product area (medicine)
• Image Product area (non medicine)
• Impulse Product area
58
Juri W®
Peralatan/Sarana men-Display
Wall Gondola IslandGondola Dispenser Cooler
shelving I
shelving 2
shelving 3
shelving 4
Category Sign diambil dari nama Category produk, apabila
semua produk di bawah sign tersebut berasal dari Category
yang sama.
61
Category Sign diambil dari nama Group, apabila produk-2 di bawahnya
berasal dari 1 (satu) Group, namun lebih dari 1 (satu) Category.
62
Pada Gondola, produk disusun per shelving berdasarkan sub-
Category kemudian pada masing-masing shelving (sub-category)
disusun berdasarkan alphabetis dimulai dari kiri ke kanan.
SUB CATEGORY
Medicine
Antitussive
Alur orang berjalan Penyusunan Barang dari kiri ke kanan ( gelap ke terang dan
Besar ke Kecil
63
Produk satu merk dipajang berkelompok dengan variasi ukuran (misal ukuran 150 ml,
100ml, 50 ml), maka produk ditata dari ukuran besar ke ukuran kecil, kemudian
sambung dengan merek selanjutnya dengan pola yang sama, demikian juga variasi
warna ditata dari warna gelap ke warna terang.
SUB CATEGORY
Medicine
Antitussive
65
Hindari lahan pajang kosong atau memajang produk hanya dengan memperbanyak
facing dengan satu tier atau menyelingi dengan ruang kosong sehingga tidak optimal
penjualan item lain atau shelving kurang produktif
66
Hal – hal yang harus diperhatikan
dalam rutinitas toko
1. Stock (over stock/out of stock, review maksium stock, minus/zero stock, check on the spot,
cycle count)
2. Pricing (cek harga, cek label, analisis IMU)
3. Ticketing
– Barang sudah di input
– Gondola , floor display dan barang promosi telah diberikan label dengan benar
– Label shelving
– Label out of stok
– POP harus sesuai
– Kebersihan shelving