Anda di halaman 1dari 4

SISTEM PEMERINTAHAN

Oleh :
Adi Eko Susanto
Fakultas Teknik Industri Universitas Panca Marga Probolinggo

1. Teori Terbentuknya Pemerintahan


Terdapat beberapa teori tentang terbentuknya pemerintahan, di antaranya sebagai berikut:
Teori Kontrak Sosial (Social Contract Theory)
Menurut teori ini, pemerintahan terbentuk karena adanya kesepakatan antara
masyarakat dengan pemerintah. Masyarakat memberikan hak-hak mereka kepada pemerintah
untuk menegakkan hukum dan ketertiban, serta menjaga keamanan dan kesejahteraan
masyarakat. Dalam hal ini, pemerintah bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan masyarakat.
Teori Kekuasaan Ilahi (Divine Right Theory)
Teori ini berpendapat bahwa pemerintahan terbentuk karena kekuasaan yang
diberikan oleh Tuhan. Penguasa dianggap sebagai wakil Tuhan di bumi dan memiliki otoritas
yang sah untuk memerintah atas nama Tuhan. Dalam teori ini, penguasa dianggap memiliki
hak istimewa yang tidak bisa diganggu gugat.
Teori Evolusi (Evolutionary Theory)
Menurut teori ini, pemerintahan terbentuk secara bertahap seiring dengan
perkembangan masyarakat. Awalnya, masyarakat hidup secara berkelompok dan mandiri.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat mulai membentuk pemerintahan untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Pemerintahan yang terbentuk di awal masih sederhana, namun
seiring waktu dan pengalaman, pemerintahan berkembang menjadi lebih kompleks dan
terorganisir.
Teori Kekuasaan Ekonomi (Economic Power Theory)
Teori ini berpendapat bahwa pemerintahan terbentuk karena adanya kepentingan
ekonomi. Penguasa membentuk pemerintahan untuk memperoleh keuntungan dan
mempertahankan kekuasaannya atas sumber daya yang dimiliki oleh negara. Dalam hal ini,
pemerintahan dianggap sebagai alat untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi.
Teori Kekuasaan Kultural (Cultural Power Theory)
Teori ini berpendapat bahwa pemerintahan terbentuk karena adanya kekuasaan
budaya yang dimiliki oleh masyarakat. Masyarakat memiliki nilai-nilai budaya tertentu yang
harus dijaga dan dilestarikan, sehingga mereka membentuk pemerintahan untuk
mempertahankan nilai-nilai tersebut. Dalam hal ini, pemerintahan dianggap sebagai alat
untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan suatu negara atau masyarakat.

Sistem Pemerintahan | 1
2. Perkembangan Pemerintahan
Perkembangan pemerintahan telah mengalami banyak perubahan sepanjang sejarah. Dalam
perkembangannya, pemerintahan memiliki banyak bentuk, dari yang sederhana hingga yang
kompleks, dari yang otoriter hingga yang demokratis, serta dari yang sentralistik hingga yang
terdesentralisasi. Berikut adalah beberapa periode perkembangan pemerintahan sepanjang
sejarah:
Era Kuno
Pemerintahan di era kuno umumnya dikelola oleh raja atau kaisar. Raja atau kaisar
dianggap sebagai pemimpin tertinggi yang memegang kekuasaan absolut dan dianggap
sebagai wakil Tuhan di bumi. Contoh pemerintahan di era kuno antara lain pemerintahan di
Mesir Kuno, Yunani Kuno, dan Romawi Kuno.

Abad Pertengahan
Pemerintahan pada masa ini terbagi menjadi dua, yaitu pemerintahan feodal dan
monarki. Pada pemerintahan feodal, kekuasaan berada pada pemilik tanah atau bangsawan
yang memiliki wilayah feodal. Sedangkan pada pemerintahan monarki, kekuasaan berada
pada raja atau ratu yang memiliki kekuasaan absolut.

Era Modern Awal


Pada era ini, terjadi perubahan dari pemerintahan monarki menjadi pemerintahan
demokrasi. Contoh negara yang mengalami perubahan ini antara lain Amerika Serikat dan
Prancis. Pemerintahan demokrasi pada awalnya masih terbatas pada orang-orang yang
memiliki kekayaan dan pendidikan tinggi.

Era Modern
Pada era ini, pemerintahan demokrasi semakin berkembang dan diadopsi oleh banyak
negara. Selain itu, terdapat juga munculnya ideologi-ideologi politik seperti liberalisme,
sosialisme, dan komunisme yang mempengaruhi perkembangan pemerintahan. Terdapat juga
munculnya konsep negara kesejahteraan (welfare state) yang bertujuan untuk memberikan
perlindungan dan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Era Kontemporer
Pada era ini, pemerintahan semakin berkembang dan kompleks. Terdapat juga
munculnya berbagai teknologi baru yang mempengaruhi perkembangan pemerintahan seperti
internet dan teknologi informasi. Selain itu, terdapat juga upaya-upaya untuk mewujudkan
pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel, serta partisipatif dengan melibatkan
masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Sistem Pemerintahan | 2
3. Manajemen dan Kepemimpinan Pemerintahan
Manajemen dan kepemimpinan adalah dua hal yang penting dalam pemerintahan.
Kedua hal ini saling terkait dan harus dijalankan dengan baik agar pemerintahan dapat
berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen pemerintahan melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
dan pengendalian kegiatan pemerintah. Manajemen pemerintahan mencakup pengelolaan
sumber daya manusia, anggaran, infrastruktur, dan program-program pemerintah lainnya.
Tujuan dari manajemen pemerintahan adalah untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara yang efektif dan efisien. Sebagai contoh, manajemen pemerintahan
dapat membantu meningkatkan kinerja dan efisiensi dalam memberikan layanan publik, serta
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan dan aturan pemerintah.
Sementara itu, kepemimpinan pemerintahan melibatkan kemampuan seorang
pemimpin untuk memimpin dan mengambil keputusan yang tepat. Kepemimpinan
pemerintahan meliputi visi, nilai-nilai, kebijakan, dan strategi yang dipimpin oleh seorang
pemimpin pemerintah. Tujuan dari kepemimpinan pemerintahan adalah untuk memberikan
arah dan pengarahan pada organisasi pemerintah serta memotivasi bawahan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam praktiknya, manajemen dan kepemimpinan dalam pemerintahan harus saling
terintegrasi dan dikelola dengan baik. Seorang pemimpin pemerintahan yang baik harus
memiliki kemampuan manajemen yang baik untuk dapat mengelola organisasi pemerintah
dengan efektif dan efisien. Sebaliknya, seorang manajer pemerintah yang baik harus memiliki
kemampuan kepemimpinan yang baik untuk dapat memberikan arahan dan motivasi kepada
bawahannya untuk mencapai tujuan-tujuan pemerintah. Dengan saling terintegrasi dan
dijalankan dengan baik, manajemen dan kepemimpinan pemerintah dapat membantu
mewujudkan pemerintahan yang efektif, efisien, dan bertanggung jawab.
Di Indonesia, manajemen dan kepemimpinan pemerintahan biasanya diatur oleh
Undang-Undang atau peraturan pemerintah. Dalam hal manajemen pemerintahan, Indonesia
memiliki berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pelayanan publik. Sebagai contoh, pada tahun 2014, pemerintah Indonesia meluncurkan
program "Indonesia One", yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi
pelayanan publik. Program ini mencakup berbagai inisiatif, seperti peningkatan tata kelola
pemerintahan, perbaikan manajemen SDM, dan pengembangan teknologi informasi.
Sementara itu, dalam hal kepemimpinan pemerintahan, Indonesia memiliki sejarah
yang panjang dalam memilih para pemimpinnya. Sejak kemerdekaan, Indonesia telah
mengalami perubahan dalam sistem pemerintahannya, dari sistem presidensial ke sistem
parlementer dan kembali ke sistem presidensial. Selama periode ini, Indonesia telah melalui
banyak kepemimpinan yang berbeda, baik yang terpilih melalui pemilihan langsung maupun
yang ditunjuk oleh pemerintah.
Saat ini, manajemen dan kepemimpinan pemerintahan di Indonesia sedang fokus pada
berbagai isu penting, seperti peningkatan tata kelola pemerintahan, perbaikan kualitas
pelayanan publik, pengembangan SDM, pengembangan teknologi informasi, dan upaya
memerangi korupsi. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan

Sistem Pemerintahan | 3
efektivitas pemerintahan, sehingga dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik
kepada masyarakat.

4. Mewujudkan Good governance


Good governance adalah konsep yang mencakup prinsip-prinsip tata kelola yang baik
dalam pemerintahan. Konsep ini menempatkan transparansi, partisipasi, akuntabilitas,
keadilan, dan responsif sebagai prinsip-prinsip utama dalam tata kelola pemerintahan yang
baik. Untuk mewujudkan good governance, terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan,
di antaranya:
Memperkuat transparansi
Transparansi merupakan prinsip utama dalam good governance. Pemerintah harus
memastikan bahwa informasi terkait kebijakan dan program pemerintah tersedia secara
publik dan mudah diakses oleh masyarakat. Hal ini dapat dilakukan dengan membuka akses
informasi publik dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
pemerintah.
Meningkatkan partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pemerintah dapat membantu
meningkatkan akuntabilitas dan responsivitas pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat.
Pemerintah harus memastikan bahwa proses pengambilan keputusan melibatkan partisipasi
masyarakat yang memadai, termasuk melalui mekanisme konsultasi publik dan partisipasi
dalam forum-forum pengambilan keputusan.
Meningkatkan akuntabilitas
Pemerintah harus bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambilnya.
Untuk memastikan akuntabilitas, pemerintah harus memperkuat mekanisme pengawasan dan
pemeriksaan, termasuk lembaga-lembaga independen seperti ombudsman dan badan audit.
Meningkatkan keadilan
Good governance harus memberikan perlindungan dan keadilan bagi seluruh masyarakat,
tanpa terkecuali. Pemerintah harus memastikan bahwa kebijakan dan program pemerintah
tidak memihak atau merugikan kelompok tertentu.
Meningkatkan responsivitas
Pemerintah harus responsif terhadap kebutuhan masyarakat dan mampu merespons
perubahan yang terjadi di lingkungan sosial dan ekonomi. Pemerintah harus berupaya untuk
memberikan pelayanan publik yang berkualitas dan tepat waktu serta dapat mengakomodasi
kebutuhan masyarakat secara efektif.
Untuk mewujudkan good governance, perlu ada dukungan dan komitmen dari berbagai
pihak, baik pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Proses pembangunan good
governance harus terus diawasi dan dievaluasi untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip tata
kelola yang baik dapat dijalankan dengan baik dan mencapai hasil yang diharapkan.

Sistem Pemerintahan | 4

Anda mungkin juga menyukai