Anda di halaman 1dari 6

HAK ASASI MANUSIA

Oleh :
Adi Eko Susanto
Fakultas Teknik Industri Universitas Panca Marga Probolinggo

1. Konsep Dasar Hak Asasi Manusia


Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia semata-mata karena ia manusia.
Umat manusia memilikinya bukan karena diberikan kepadanya oleh masyarakat atau
berdasarkan hukum positif, melainkan semata mata berdasarkan martabatnya sebagai manusia.
Hak-hak tersebut bersifat universal dan juga tidak dapat dicabut. Artinya seburuk apapun
perlakuan yang telah dialami oleh seseorang atau betapapun bengisnya perlakuan seseorang, ia
tidak akan berhenti menjadi manusia dan karena itu tetap memenuhi hak-hak tersebut. Hak itu
melekat pada dirinya sebagai makhluk insani.

2. Sejarah Perkembangan Hak Asasi Manusia


HAM adalah masalah yang mendasar dan universal, masalah ini ada sejak beribu ribu tahun
yang lalu. Perjuangan melawan perbudakan kaum Yahudi di Mesir pada zaman nabi Musa pada
hakikatnya didorong oleh kesadaran untuk membela keadilan dalam rangka menegakkan
HAM.
1. Hukum Hamurabi
Pada zaman kerajaan Babilonia 2000 SM telah diupayakan menyusun suatu hukum/aturan
yaitu ketentuan-ketentuan yang menjamin keadilan bagi semua warga negara. Ketentuan ini
dikenal dengan nama hukum Hammurabi. Hukum ini merupakan jaminan HAM warga negara
terhadap kesewenang-wenangan kerajaan atau kekuasaan.
2. Solon
Solon 600 SM di Athena berusaha mengadakan pembaharuan dengan menyusun undang-
undang yang menjamin keadilan dan persamaan bagi setiap warga negara. Menurut Solon
orang-orang yang menjadi budak karena tidak dapat membayar hutang harus dibebaskan.
Untuk menjamin terlaksananya hak-hak kebebasan warga solon menganjurkan dibentuknya
Mahkamah/Pengadilan (Heliaia) dan lembaga perwakilan rakyat atau majelis rakyat (Ecclesia).
3. Perikles
Negarawan Athena yang berusaha menjamin keadilan bagi warga Negara yang miskin.
Setiap warga dapat menjadi anggota majelis rakyat dengan syarat sudah berusia 18 tahun. Ia
menawarkan sistem demokrasi untuk menjamin hak asasi warga. Konsep demokrasi yang
ditawarkan Perikles secara objektif mengandung banyak kelemahan. Terlepas dari semua
kelemahan itu, ia tetap dipandang sebagai tokoh yang memperjuangkan hak asasi manusia. Ia
memperjuangkan hak-hak politik warga yang sebelumnya tidak ada.

Hak Asasi Manusia | 1


4. Socrates – Plato – Aristoteles
Sokrates, Plato dan Aristoteles mengemukakan pemikirannya tentang hak asasi manusia
dalam kaitannya dengan kewajiban atau tugas negara. Socrates banyak mengkritik praktik
demokrasi pada masa itu. Ia mengajarkan HAM, kebijaksanaan, keutamaan, keadilan. Lebih
jauh ditekankan agar warga berani mengkritik pemerintah yang tidak mengindahkan keadilan
dan kebebasan manusia. Plato dalam dialognya Nomoi mengusulkan suatu sistem
pemerintahan dimana petugas atau pejabat dipilih oleh rakyat tetapi dengan persyaratan
kemampuan dan kecakapan. Plato berlandaskan pada sistem demokrasi langsung ala Perikles
dimana demokrasi yang berjalan justru meminggirkan hak-hak warga. Sementara menurut
Aristoteles, suatu negara disebut baik apabila mengabdikan kekuasaan untuk kepentingan
umum. Ia menawarkan pemerintahan atau Negara Politeia, yaitu demokrasi yang berdasarkan
undang-undang.
5. Magna Charta (15 Juli 1215)
Kesewenang-wenangan raja Inggris mendorong para bangsawan mengadakan perlawanan.
Raja dipaksa menandatangani piagam besar (magna Charta) yang berisi 63 pasal. Tujuan
piagam ini adalah membela keadilan dan hak-hak para bangsawan. Prinsip-prinsip dalam
piagam ini, pertama kekuasaan raja harus dibatasi, kedua HAM lebih penting daripada
kedaulatan atau kekuasaan raja, ketiga dalam masalah kenegaraan yang penting termasuk pajak
harus mendapatkan persetujuan bangsawan, keempat tidak seorangpun dari warga negara
merdeka dapat ditahan, dirampas harta kekayaannya, diperkosa hak-haknya, diasingkan
kecuali berdasarkan pertimbangan hukum.
6. Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat (4 Juli 1776)
Deklarasi kemerdekaan Amerika ini menyatakan bahwa manusia diciptakan sama dan
sederajat oleh penciptanya. Semua manusia dianugerahi hak hidup, kemerdekaan, kebebasan.
Hak-hak tersebut tidak dapat dicabut oleh siapapun juga.
7. Revolusi Perancis (14 Juli 1789)
Kesewenang-wenangan raja Louis XIV mendorong munculnya revolusi Perancis. Rakyat
tertindak menyerang penjara Bastille yang merupakan simbul absolutism raja. Semboyan
revolusi perancis : perasaan, persaudaraan dan kebebasan dalam perkembangan nya menjado
landasan perjuangan HAM di Perancis. Konsep ini bergema ke seluruh penjuru dunia. Revolusi
diilhami oleh pemikiran-pemikiran Jean Jaquas Rousseau, Montesqieuw, dan Voltaire.
(Majalah What is Democracy, 20)
8. Abraham Lincoln.
Ia dikenal sebagai pembela HAM dan tokoh anti perbudakan. Ia menganjurkan persamaan,
kemerdekaan bagi setiap warga Negara tanpa membedakan warna kulit, agama dan jenis
kelamin.

Hak Asasi Manusia | 2


9. Franklin D. Roosevelt
Rosevelt mengajarkan beberapa kebebasan manusia guna mencapai perdamaian, meliputi
kebebasan berbicara, kebebasan memilih agama sesuai dengan keyakinan masing-masing,
kebebasan dari rasa takut, kebebasan dari kekurangan dan kelaparan.
Namun isu HAM mulai gencar digaungkan pada saat berakhirnya Perang Dunia II dan
negara-negara penjajah berusaha menghapuskan segi-segi kebobrokan daripada penjajahan,
sehingga pemikir-pemikir Barat mencetuskan konsep "Declaration of Human Rights"
(DUHAM) pada tahun 1948. Semula Konsep HAM ini secara sukarela dijual ke semua negara
yang sedang berkembang atau negara bekas jajahan namun tidak banyak mendapat respon.
Banyak negara tidak bersedia menandatangani "Declaration of Human Rights". Hak Asasi
Manusia (HAM) dilahirkan oleh sebuah komisi PBB yang dipimpin Eleanor Roosevelt, dan
pada 10 Desember 1948 secara resmi diterima oleh PBB sebagai “Universal Declaration of
Human Rights”. Universal Declaration of Human Rights (1948) memuat tiga puluh pasal,
menjelaskan hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan yang fundamental yang
harus dinikmati oleh manusia di dunia ini.Hal 6 itu sesuai dengan pasal 1 piagam PBB,
menegaskan salah satu tujuan PBB adalah untuk mencapai kerjasama internasional dalam
mewujudkan dan mendorong penghargaan atas hak-hak asasi manusia dan kemerdekaan yang
mendasari bagi semua orang, tanpa membedakan suku bangsa, kelamin, bahasa maupun
agama.

3. Perkembangan hak asasi manusia di Indonesia


Hak Asasi Manusia di Indonesia bersumber dan bermuara pada pancasila. Yang artinya
Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni Pancasila. Bermuara
pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi manusia tersebut harus
memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam ketentuan falsafah Pancasila. Bagi
bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi manusia bukan berarti melaksanakan dengan
sebebas-bebasnya, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung
dalam pandangan hidup bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya
memang tidak ada hak yang dapat dilaksanakan secara mutlak tanpa memperhatikan hak orang
lain. Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak, kita tidak
memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau kepentingan dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi manusia dan
kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan tidak terpisah dari
manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat
kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan. Berbagai instrumen
hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik Indonesia,yakni:
1. Undang – Undang Dasar 1945
2. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
3. Undang – Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Hak Asasi Manusia | 3


Di Indonesia secara garis besar disimpulkan, hak-hak asasi manusia itu dapat dibeda-
bedakan menjadi sebagai berikut :
1. Hak-hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan pendapat,
kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
2. Hak-hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki sesuatu,
hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
3. Hak-hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam pemerintahan,
hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk mendirikan partai politik.
4. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan (
rights of legal equality).
5. Hak-hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural rights). Misalnya hak untuk
memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
(procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan,
penggeledahan, dan peradilan.
Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam Piagam Hak
Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor XVII/MPR/1998.

4. Problematik Hak Asasi Manusia di Indonesia


Berbagai permasalahan yang dihadapi pemerintah Indonesia dalam rangka penghormatan,
pengakuan, penegakan hukum dan HAM antara lain
1. Penegakan Hukum di Indonesia belum dirasakan optimal oleh masyarakat. Hal itu antara
lain, ditunjukan oleh masih rendahnya kinerja lembaga peradilan. Penegakan hukum sejumlah
kasus pelanggaran HAM berat yang sudah selesai tahap penyelidikannya pada tahun 2002,
2003, dan 2004, sampai sekarang belum ditindaklanjuti tahap penyelidikannya.
2. Masih ada peraturan perundang-undangan yang belum berwawasan gender dan belum
memberikan perlindungan HAM. Hal itu terjadi antara lain, karena adanya aparat hukum, baik
aparat pelaksana peraturan perundang-undangan, maupun aparat penyusun peraturan
perundang-undangan yang belum mempunyai pemahaman yang cukup atas prinsip-prinsip
perlindungan hak asasi manusia.
3. Belum membaiknya kondisi kehidupan ekonomi bangsa sebagai dampak krisis ekonomi
yang terjadi telah menyebabkan sebagian besar rakyat tidak dapat menikmati hak-hak dasarnya
baik itu hak ekonominya seperti belum terpenuhinya hak atas pekerjaan yang layak dan juga
hak atas pendidikan
4. Sepanjang tahun 2004 telah terjadi beberapa konflik dalam masyarakat, seperti Aceh,
Ambon, dan Papua yang tidak hanya melibatkan aparat Negara tetapi juga dengan kelompok
bersenjata yang menyebabkan tidak 16 terpenuhinya hak untuk hidup secara aman dan hak
untuk ikut serta dalam pemerintahan
5. Adanya aksi terorisme yang ditujukan kepada sarana public yang mnyebabkan rasa tidak
aman bagi masyarakat

Hak Asasi Manusia | 4


6. Dengan adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara dengan
Negara lainnya menjadi makin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan
yang bersifat transnasional menjadi makin sering terjadi. Kejahatan-kejahatan tersebut antara
lain, terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang dan terorisme. Salah satu permasalahan
yang sering timbul adalah adanya peredaran dokumen palsu. Yang membuat orang-orang luar
bebas datang ke Indonesia.

5. Sosialisasi Hak Asasi Manusia dan peran Universitas


Mahasiswa sebagai agen of change, kunci perubahan dan penggerak bangsa harus bisa
berkontribusi dan berperan penting untuk menegakkan Hak Asasi Manusia terutama di dalam
dunia perkuliahan. Peran mahasiswa tidak sekedar kegiatan pembelajaran, di perpustakaan dan
akses internet yang ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang sedang ia tempuh, tentu peran
mahasiswa lebih dari itu. Mahasiswa juga harus mengerti dan sadar bagaimana peran dan posisi
mereka sebagai mahasiswa. Saat adanya ketidakadilan akan HAM yang terjadi di masyarakat,
maka mahasiswa akan menjadi pembicara terdepan mewakili rakyat.
Upaya yang dapat dilakukan mahasiswa untuk menegakkan HAM diantaranya seperti
menulis artikel-artikel dan poster-poster tentang bagaimana seharusnya HAM ditegakkan,
mengecam para pelaku pelanggaran HAM, melakukan aksi pembelaan atau demo terhadap
ketidakadilan yang didapatkan korban pelanggaran HAM, membuat forum diskusi dan edukasi
kepada masyarakat bahwa HAM harus ditegakkan demi terciptanya keadilan dan berani dengan
tegas mengecam para pelaku.
Yang terpenting adalah harus dimulai dari dalam diri mahasiswa itu sendiri, ketika
mahasiswa berusaha menegakkan hak orang lain dan tidak merusak hak orang lain seperti
memberikan kebebasan berpendapat kepada temannya dalam suatu forum diskusi, maka hal itu
sudah termasuk dalam upaya penegakkan Hak Asasi Manusia. Ketika mahasiswa saja tidak
bisa menegakkan HAM dalam kesehariannya, maka bagaimana bisa penegakkan HAM di
negeri ini bisa berjalan dengan baik. Maka sebagai mahasiswa juga perlu adanya kesadaran diri
akan statusnya sebagai mahasiswa yang merupakan kunci dan penggerak perubahan sosial.

Hak Asasi Manusia | 5


DAFTAR PUSTAKA

Wilujeng, S.R. Hak Asasi Manusia : Tinjauan dari aspek historis dan yuridis. Kompas.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/download/5951/5103. Diakses
8 April 2023.
Lararenjana, Edelweis. (2020, November 11). Mengenal Tujuan HAM Beserta Sejarah dan
Fungsinya. Merdeka. https://www.merdeka.com/jatim/mengenal-tujuan-ham-beserta-
sejarah-dan-fungsinya-pelajari-lebih-lanjut-kln.html. Diakses 8 April 2023.
Utami, S.N. (2021, September 07). Apa Isi Dokumen Hukum Hammurabi?. Kompas.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/07/143000869/apa-isi-dokumen-hukum-
hammurabi?page=all. Diakses 8 April 2023.

Hak Asasi Manusia | 6

Anda mungkin juga menyukai