Anda di halaman 1dari 4

PENGARUH KEGIATAN MEMBUAT JAMU TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN TANAMAN OBAT

KELUARGA PADA SISWA KELOMPOK B PAUD KB DW TUNAS HARAPAN

Susi Susanti

Susi 39761@gmail.com

Program studi pendidikan S1 PG PAUD fakultas k

erguruan dan ilmu pendidikan universitas terbuka

Abstrak : penelitian ini di lakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan membuat jamu
terhadap peningkatan pemahaman obat keluarga pada siswa kelompok B PAUD KB DW Tunas Harapan.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu dengan membandingkan
hasil pengamatan dengan kemampuan peningkatan pemahaman tanaman obat keluarga. Di mana
pengumpulan data di lakukan melalui observasi dan tanya jawab . Populasi penelitian ini adalah siswa
kelompok b yang berjumlah 12 siswa 7 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.

Kata kunci : anak usia dini, membuat jamu, tanaman obat.

PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan anak usia 0 sampai 6 tahun di mana pada rentang usia
ini guru atau orang tua harus dapat memberikan pendidikan yang lebih baik dalam mengembangkan
aspek-aspek perkembangan anak untuk mempersiapkan kehidupannya di masa mendatang . Salah satu
aspek perkembangan tersebut yaitu aspek pemahaman tanaman obat keluarga dimana asep tersebut
dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak rendahnya pengetahuan anak terhadap tanaman
obat memungkinkan guru untuk melakukan penelitian ini dengan judul pengaruh kegiatan membuat
jamu terhadap peningkatan pemahaman tanaman obat keluarga pada siswa kelompok B PAUD KB DW
Tunas Harapan. Adapun tujuan dalam pembelajaran ini diharapkan dapat mengetahui pengaruh
kegiatan membuat jamu terhadap pemahaman tanaman obat keluarga.

Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi atau kemampuan yang dimiliki peserta
didik sebagaimana dadah suryana (2021) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa manusia adalah
sasaran pendidikan yang dapat mengembangkan potensi potensi yang dimiliki peserta didik.

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan yang dijalani setiap anak didik sebelum masuk ke
pendidikan sekolah dasar. (Novfianti, Astuti 2031: 7) pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan
awal terbentuknya karakter anak oleh karena itu guru atau pendidik jangan sampai memberikan
pendidikan yang tidak tepat dan akan mempengaruhi anak pada jenjang selanjutnya.

Pendidikan taman kanak-kanak diharapkan dapat membangun percintaan anak terhadap bidang-bidang
pengembangan yang dikenalkan pada anak (Rozana ,Wulan 2020). Salah satunya pengembangan sains
yang dilakukan untuk mengembangkan pemahaman anak terhadap tanaman keluarga yaitu melalui
kegiatan membuat jamu.
Sains atau dikenal juga dengan istilah ilmu pengetahuan alam merupakan suatu kajian ilmu yang
berkaitan dengan fenomena alam yang dilakukan dengan proses ilmiah(putri, bayuni 2019 : 1-8).
Adapun manfaat pembelajaran san yaitu melatih mental positif berpikir logis dan urut sistematis selain
itu juga pembelajaran sains juga dapat melatih anak bersikap cermat, karena anak harus mengamati,
mengambil keputusan, serta menyusun.Dalam pembelajara hal yang perlu diperhatikan sebelum
kegiatan pembelajaran yaitu mempersiapkan media atau sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan
anak.

Media merupakan peranan penting dalam pembelajaran sebagaimana D. Magfiroh, s, Suryani (2021)
mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa penggunaan media pembelajaran yang menimbulkan
dampak positif dapat menjadi sarana pembelajaran dan sarana seseorang guru dalam melakukan proses
kegiatan belajar.

Tanaman obat dan khasiatnya sangat diperlukan bagi anak usia dini sebagaimana Valentina meta Sri
Kartika (2020) ungkapkan bahwa pengenalan tanaman obat sejak dini akan memberikan pengetahuan
bahwa bukan hanya obat dari dokter yang menyembuhkan.Akan tetapi tanaman obat ternyata dapat
menyembuhkan penyakit secara alami .Tanaman obat ternyata bukan hanya dapat di jadikan obat
namun dapat juga kita manfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

TOGA merupakan beberapa jenis tanaman obat pilihan yang dapat ditanam di pekarangan rumah
keberadaan toga di lingkungan rumah sangat penting terutama bagi keluarga yang tidak memiliki akses
untuk pelayanan kesehatan" (sari, rosid, 2019). Pemanfaatan toga sebagai tanaman herbal sampai saat
ini masih memegang peranan penting sebagai obat tradisional sebagai pertolongan pertama.

Penyuluhan dan pelatihan menanam dan merawat tanaman obat pada anak-anak akan menjadi solusi
bagi kekurangannya pengetahuan dan minat anak terhadap tanaman obat" (Wati, Ansori, Herawati,
2019). Melalui kegiatan menanam tanaman terutama tanaman obat akan banyak membantu siswa
menggali pengetahuan lebih luas untuk mengenal tanaman obat dan khasiatnya.

METODE

Penelitian ini dilakukan yaitu untuk mengetahui pengaruh kegiatan membuat jamu untuk meningkatkan
pemahaman anak tersebut keluarga metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tahap awal
dengan melakukan observasi untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap tanaman obat tahap
2 yaitu dengan metode tanya jawab untuk mengetahui jumlah siswa yang belum memahami tanaman
obat sesuai dengan indikator yang ditentukan tahap 3 yaitu dengan metode demonstrasi membuat jamu
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa PAUD KB DW Tunas Harapan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dengan memanfaatkan tanaman obat dengan kegiatan membuat jamu ternyata anak mampu:

1. Memahami ukuran tanaman obat 2 memahami bentuk kunyit 3 memahami rasa jamu 4 memahami
warna jam
Keterangan :

* Anak memahami ukuran tanaman obat 8 anak

* Anak memahami bentuk kunyit 5 anak

* Anak memahami warna jamu 4 anak

Kompetensi :

* Anak mampu menyebutkan ukuran tanaman obat ( kunyit)

* Anak mampu memahami bentuk kunyit

* Anak dapat mengenal rasa jamu

* Anak mampu menyebutkan warna pada jamu

Pembelajaran sains yang dilakukan melalui kegiatan membuat jamu penelitian ini dilakukan di
lokasi di PAUD KB DW Tunas Harapan penelitian memilih lokasi atau tempat mengajar di sekolah
tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk mengambil satu dengan waktu yang maksimal dan
efektif.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil yang telah dicapai dan pembahasan sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai
berikut: melalui kegiatan membuat jamu dengan memanfaatkan tanaman obat yaitu kunyit yang ada di
lingkungan sekitar dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar anak dari indikator yang
sebelumnya ada 5 anak yang sudah memahami ukuran tanaman obat memahami kunyit memahami rasa
jamu dan warna jamu setelah menggunakan metode membuat jamu dengan bahan tanaman kunyit
terjadi peningkatan 17 siswa yang memahami semua indikator yang sudah ditentukan dengan kata lain
terjadi secara signifikan yaitu 12 anak yang memahami indikator pencapaian yang ditentukan oleh
peneliti.

PENUTUP

Sekian dari penelitian ini semoga dapat membantu kita dalam pencapaian pembelajaran khususnya
pada pembelajaran melalui kegiatan membuat jamu semoga penelitian ini sangat bermanfaat ,sebelum
dan sesudahnya saya mengucapkan banyak terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai