Tugas Proposal Diana Septiya Sari - 2101030131
Tugas Proposal Diana Septiya Sari - 2101030131
Diajukan Sebagai Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) pada Program
Studi DIII- Perpajakan
Diajukan oleh:
2101030131
2
DAFTAR TABEL
3
DAFTAR GAMBAR
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pemberian secara suka rela oleh rakyat kepada pemerintah. Perkembangan selanjutnya
pemberian itu berubah menjadi upeti yang pemberiannya di paksakan dalam arti
pemberian itu bersifat wajib dan ditetapkan secara sepihak oleh negara, dengan kata
lain pajak yang semula merupakan pemberian berubah menjadi pungutan, hal ini wajar
karna kebutuhan Negara akan dana semakin besar dalam rangka untuk memelihara
dari serangan musuh maupun untuk masalah pembangunan. Dengan demikian sejarah
2013 penerimaan negara dari perpajakan adalah sebesar Rp. 1.148,365.000.000 atau
sebesar 77% penerimaan negara berasal dari pajak. Untuk tahun 2014 penerimaan
negara dari perpajakan adalah sebesar Rp. 1.310.219.000.000 atau sebesar 79%
penerimaan negara berasal dari pajak (badan pusat statistik). Dari data tersebut, dapat
kita lihat bahwa peranan pajak dalam pendapatan negara sangat penting.
Pajak menurut undang – undang No.28 Tahun 2007 atas perubahan undang –
undang No.6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan(KUP)
yaitu pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar – besarnya
5
kemakmuran rakyat. Pajak merupakan sumber penerimaan utama negara yang
peningkatan sara publik. Dengan demikian, peranan penerimaan pajak bagi suatu
masalah penerimaan pajak telali berusaha untuk mengemban tugas tersebut dengan
reformasi di bidang perpajakan secara menyelumh. Sejak saat itulali, negara Indonesia
memulai menganut Self Assessment System sehingga para wajib pajak berhak untuk
menghitung sendiri berapa jumlah pajak yang hams dibayarkan sesuai dengan
Official Assessment System menjadi Self Assessment System yang mempakan sebuah
sistem untuk menghitung jumlah pajak berdasarkan penghitungan oleh instansi terkait
Indonesia, kunci pokoknya adalah kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi seluruli
pembinaan, dan penerapan sanksi perpajakan. Karena pada Self Assessment System
6
harus dukung oleh tingkat pemahaman wajib pajak. Sayangnya di Indonesia, tingkat
kemajuan teknologi informasi. Penggunaan teknologi informasi akan lebih efektif dan
saat ini teknologi informasi melalui media online sudah banyak digunakan oleli
masyarakat bahkan juga sudah digunakan oleh instansi-instansi pemerintahan. Hal ini
yang selalu berubah membuat kemajuan teknologi memiiiki pengaruh yang sangat
perpajakan merupakan tantangan bagi direktorat jenderal pajak. Saat ini sistem
dikarenakan peaibahan zaman yang semakin maju dan berkembang. Dengan penerapan
teknologi informasi dalam sistem perpajakan, maka akan memberikan kemudalian bagi
teknologi informasi mempakan hal yang penting, karena dengan kemudahan wajib
pajak akan lebih patuh dan peduli teriiadap pajak. Selain kemudahan dalam
dibutuhkan, apabila teknologi yang digunakan sulit dipahami dan tidak praktis, maka
7
reformasi pengawasan. Reformasi kebijakan terdiri dari amandemen undang – undang
antara lain UU No. 36 Tahun 2008 mengenai Pajak Penghasilan, UU 16 Tahun 2009
reformasi pengawasan terkait dengan adanya kode etik pegai seirama dengan
pelaksanaan good governace dan equal treatment dapat berjalan dengan baik. Dengan
demikian tujuan modernasi perpajakan adalah (1) tercapainya tingkat kepatuhan (tax
perpajakan yang tinggi dan (3) tercapainya tingkat produktivitas pegawai pajak yang
Salah satu jenis pajak yang yang diterapkan di Indonesia adalah Pajak
Pertambahan Nilai (PPN). Pajak pertambahan nilai merupakan pengganti dari Pajak
Penjualan (PPn) yang beradasarkan pada UU No. 8 Tahun 1983 yang ditetapkan sejak
1 april 1985 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 42 tahun 2009 tentang Pajak
Pertambahan Nilai(PPN). Dasar pemikiran atas pajak pertambahan nilai adalah untuk
pengenaanya dilakukan secara tidak langsung pada konsumen. Modus dalam PPN yang
sering terjadi adalah penyalahgunaan faktur pajak atau disebut Faktur Pajak Fiktif.
Pajak menerapkan kebijakan baru yang dikeluarkan pada 22 November 2012, tertuang
poin terpenting dalam peraturan baru ini mengenai perubahan penomoran seri Faktur
Pajak dimana dalam PER-24/PJ/2012 penomoran seri faktur pajak tidak dilakukan
sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak, melainkan dilakukan oleh Direktorat Jenderal
8
Pajak. Tidak semua PKP akan diberikan jatah nomor faktur pajak (e-nofa), Kantor
Pelayanan Pajak akan lebih selektif dalam memberikan nomor pajak, hanya pengusaha
yang dianggap layak dan diyakini keberadaanya diberikan nomor faktur pajak yaitu
mereka yang telah melakukan kegiatan verifikasi dan registrasi ulang PKP.
kenaikan pada tahun 2015 walaupun Pajak Pertambalian Nilai masUi dibawah Pajak
yang besar terhadap penerimaan dari sektor pajak. Berikut ini tabel penerimaan dari
Faktur pajak adalah bukti pemungutan pajak yang dibual oleh pengusaha kena
pajak yang melakukan penyerahan barang kena pajak atau jasa kena pajak atau bukti
pemungutan pajak karena impor barang kena pajak yang dilakukan oleh direktorat
jenderal bea dan cukai (Mardiasmo, 2009: 288). Faktur pajak hanya boleh diterbitkan
oleh pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak, karena faktur
pajak yang dimiliki oleh pembeli merupakan pajak masukan yang dapat dikreditkan
oleh pembeli. Dengan demikian pengusaha yang belum dikukuhkan sebagai Pengusaha
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang
kecuali teriiadap Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak. Pajak mempakan fenomena umum sebagai sumber penerimaan negara
yang berlaku di berbagai negara. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir
semua negara di dunia mengenakan pajak kepada warganya, kecuali beberapa negara
9
yang kaya akan sumber daya alam yang dijadikan sebagai sumber penerimaan utama
menunjukkan bahwa penerapan sistem online dan modernisasi dalam sistem perpajakan
dalam melakukan pelaporan dan pembayaran pajak. Hasil penelitian yang dilakukan
positif dan signifikan terhadap penerimaan PPN barang dan jasa. Hal tersebut dapat
berkaitan dengan PPN barang dan jasa. Kepatuhan WP, termasuk PKP, juga dapat
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak (Devano dan
bahwa pelayanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
yang dapat mencegah kekeliruan dalam pelaksanaan e-Nofa, pengawasan berkala dapat
diukur tingkat efektivitas penerapan e-Nofa, tindak lanjut penerapan e-Nofa dapat
dihasilkan perbaikan layanan administrasi, dan pertukaran data antar KPP. melalui
penegakan hukum aparatur pajak mempunyai arah dan tujuan. Dari sisi fiskus, e-Nofa
memberi kemudahan dan kemanfaatan bagi pegawai pajak dalam hal, kerahasiaan
faktur pajak lebih tertib, memudahkan pengawasan lokasi dan subjek pajak
(Rizqiah:2012).
10
Faktur Pajak Elektronik dilatar belakangi oleh 2 (dua) hal utama, yaitu adanya
penyalahgunaan Faktur Pajak dan Tingginya beban administrasi Faktur Pajak. Oleh
dijabarkan lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 16/PJ/2014,
5. Jenis transaksi yang dibuatkan faktur pajak kini terbatas pada penyerahan
lebih baik lagi dan Wajib Pajak mempunyai kesadaran untuk melaksanakan hak dan
ini tentu saja bermuara terhadap penerimaan pajak melalui pencegahan penerbitan
Faktur Pajak Fiktif dan kerugian yang diakibatkan oleh penerbitan Faktur Pajak Fiktif
dapat ditekan.
menghemat waktu, mudah, dan akurat. Dengan penggunaan teknologi informasi dalam
Pajak, baik dari segi kualitas maupun waktu sehingga lebih efektif.
11
Berdasarkan permasalahan dan latar belakang, maka peneliti tertarik untuk
Pajak”.
Penelitian yang dilakukan oleh (Firda, Siti dan Yaniangwat : 2013) menyatakan
signifikan dalam upaya untuk meningkatkan pelaporan Wajib Pajak Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Surabaya Genteng. Penelitian yang dilakukan (Anesta, Kusdi dan Zaroh
Z.A : 2014) mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh (Prasetyo, Mukzam dan
PPN di Kantor Pelayanan Pajak Madya 8 Malang. Penelitian terakhir oleh (Prahaji,
Husaini, dan Darono: 2015), menemukan bahwa Kantor Pelayanan Pajak Wajib Pajak
Besar Tiga sudah menerapkan program ini dengan baik, hal ini terbukti melalui hasil
yang signifikan dalam rangka mencegah peredaran faktur pajak fiktif baik dari sisi
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
"Apakah penerapan sistem elektronik nomer seri faktur pajak (e-NOFA) dapat
C. Tujuan Penelitian
12
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui penerapan sistem elektronik nomer seri faktur pajak (e-NOFA)
D. Manfaat Penelitian
Bagi peneliti :
kena pajak.
Bagi akademisi
menambah informasi mengenai elektronik nomer seri faktur pajak serta dapat
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau masukan
13
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pajak
a) Pengertian Pajak
Perpajakan sebagaimana telah dirubah terakhir kali dengan UU No.16 Tahun 2000 pasal
1 ayat 1 bahwa pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang, dengan
tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi
kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan kekas negara yang disebabkan suatu
keadaan , kejadian, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan
sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah serta dapat dipaksakan,
tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara
kesejahteraan umum.
b) Fungsi Pajak
14
1. Fungsi Anggaran (Budgetair)
diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
pembangunan yang semakin meningkat dan ini terutama diharapkan dari sektor
pajak.
Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun
luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka
melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi
3. Fungsi Stabilitas
yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan, Hal
ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat,
15
4. Fungsi Redistribusi Pendapatan
Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai
dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
Sistem pemungutan pajak dapat dibagi menjadi tiga sistem (Mardiasmo, 2011:7)
Adalah suatu sistem pemungutan yang memberi wewenang kepada pihak ketiga
(bukan fiskus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan) untuk menentukan
16
2. Elektronik Nomor Seri Faktur Pajak (e – Nofa)
a) Penjelasan e – Nofa
E – Nofa yaitu situs web DJP yang menyediakan layanan untuk mengajukan
permohonan NSFP secara daring (online) Aplikasi e – nofaElektronik nomer seri faktur
pajak merupakan kebijakan baru yang dibuat oleh Direktorat Jendral Pajak yang
tertuang dalam PER/24/PJ/2012 tentang bentuk, ukuran, tata cara, pembetulan atau
penggantian dan tata cara pembatalan faktur pajak. Peraturan ini menggantikan Per-
mulai berlaku 1 April 2013 namun karena masih banyak PKP yang belum mengerti dan
mendapatkan nomer seri, sehingga penerapan e – nofa mulai berlaku 1 Juni 2013.
peraturan DJP Nomor PER- 08/PJ/2013 yang dikeluarkan tanggal 27 Maret 2013.
Namun perbedaan antar kedua peraturan tersebut hanya pada waktu pemberlakuan e –
nofa saja. Namun untuk acuannya tetap mengacu pada peraturan DJP Nomor Per-
1) Kode dan nomor seri faktur pajak terdiri dari 16 digit yaitu 2 digit kode transaksi
2) Nomor seri faktur pajak diberikan oleh DJP melalui permohonan dengan
3) Identitas penjual dan pembeli, terutama alamat harus di isi dengan alamat yang
4) Jenis BKP atau JKP harus di isi dengan keterangan yang sebenarnya atau
sesungguhnya.
17
5) Pemberitahuan pejabat/pegawai penandatanganan faktur pajak, harus di lampiri
dengan foto copy kartu identitas yang sah dan dilegalisasi pejabat yang
berwenang.
6) PKP yang tidak menggunakan nomor seri faktur pajak dari DJP atau
menggunakan nomor seri faktur pajak ganda akan menyebabkan faktur pajak
7) Faktur pajak tidak lengkap akan menyebabkan PKP pembeli tidak dapat
dikreditkan sebagai pajak masukan dari PKP penjual dikenakan sanksi sesui
Gambar 1.1
Menggunakan elektronik nomor faktur pajak ini pengusaha kena pajak harus
membuat faktur pajak dengan menggunakan kode nomor seri faktur pajak. Nomor seri
faktur pajak adalah nomor seri yang diberikan oleh Direktorat Jendral Pajak kepada
pengusaha kena pajak dengan mekanisme tertentu penomoran faktur pajak berupa
kumpulan angka, huruf, atau kombinasi angka dan huruf yang ditentukan oleh
18
3) 13 digit nomor seri faktur pajak yang ditentukan oleh Direktorat Jendral
Pajak.
b) Fungsi e – Nofa
Selain mempermudah proses penerbitan NSFP bagi PKP, fungsi eNofa online pajak:
e - Nofa juga menjadi dasar DJP untuk menyiasati kasus Faktur Pajak ilegal yang
mengakibatkan negara mengalami kerugian yang tidak sedikit. Selain itu, e - Nofa
Dalam rangka mengajukan penggunaan e – nofa ada beberapa tahap yang harus
1) Isi surat permohonan dengan identitas yang jelas, sehingga KPP akan merespon via
Mengisi nama KPP tempat PKP terdaftar beserta alamat KPP tersebut
19
Mengisi nama pemohon lengkap dengan jabatannya
Mengisi nama PKP serta Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) milik PKP
2) Setelah kantor Pelayanan Pajak menerbitkan surat kode aktivasi dan mengirim
email yang berisi password. Kembali lagi dengan mengajukan permohonan dengan
3) Tunggu dalam waktu kurang lebih 3 hari, selanjutnya kantor pelayanan pajak akan
menerbitkan surat pemberitahuan nomor faktur pajak untuk pengusaha kena pajak.
menggunakan aplikasi e – nofa, PKP mengajukan permohonan kode aktivasi dan password
1) PKP dating ke KPP dengan mengajukan surat permohonan kode aktivasi dan
2) KPP akan menerbitkan kode aktivasi dan password, jika PKP telah dilakukan
regristrasi ulang oleh KPP tempat PKP terdaftar dan laporan hasil hasil registrasi
kasi pelayanan atas nama kepala KPP, dan dikirim melalui pos dalam
20
b) Mengirimkan password melalui email ke alamat email PKP, namun jika
pemberithauan penolakan
penolakan kode aktivasi dan password dalm jangka waktu paling lama 3 hari kerja
6) Jika surat pemberitahuan kode aktivasi hilang, PKP dapt meminta kembali ke KPP
bukti peneriamaan surat dari KPP atas surat permohonan kode aktivasi dan
password.
7) Dalam jangka wakut 6 bulan sejak surat pemberiahuan kode akivasi dicetak, DJP
dapat melakukan aktivitas kembali (re-aktivitas) atas kode aktivasi yang telah
dimiliki oleh PKP melalui surat pemberitahuan kode aktivasi yang dikirim melalui
8) Hal-hal yang penting untuk diperhatikan: alamat pengiriman dan alamat email harus
ditulis dengan jelas dan benar agar kode aktivasi dan password dapat diterima.
Peraturan DJP Nomor PER-24/PJ/2012 yaitu form permohonan kode aktivasi dan
password, form pemberitahuan kode aktivasi, form penolakan pemberian kode aktivasi
dan password, form permintaan nomor seri faktur pajak, form pemberian nomor seri
faktur pajak, form pemberian nomor seri faktur pajak yang tidak digunakan, form surat
21
pajak. Form surat pembetitahuan perubahan pejabat/pegawai yang menandatangani
faktur pajak.
telah diterbitkan, maka faktur pajak tersebut harus dibatalkan dengan cara sebagai
berikut yaitu:
b. Faktur pajak yang dibatalkan harus tetap di simpan oleh PKP penjual yang
pemberitahuan dan copy dari faktur pajak yang dibatalkan ke KPP tempat PKP
d. Jika PKP penjual belum melaporkan faktur pajak yang dibatalkan di dalam SPT
Masa PPN, maka PKP penjual harus tetap melaporkan faktur pajak tersebut
dalam SPT Masa PPN dengan mencantumkan nilai 0 (nol) pada kolom DPP,
e. Jika PKP penjual telah melaporkan faktur pajak tersebut dalam SPT Masa PPN
sebagai pajak keluaran. Maka PKP penjual harus melakukan pembetulan SPT
Masa PPN Masa Pajak yang bersangkutan, dengan cara melaporkan faktur
pajak yang dibatalkan dengan mencantumkan nila 0 (nol) pada kolom DPP,
22
f. Jika PKP pembeli telah melaporkan faktur pajak tersebut dalam SPT Masa PPN
sebagai pajak masukan, maka PKP pembeli harus melakukan pembetulan SPT
dengan cara melaporkan faktur pajak yang dibatalkan dengan mencantumkan nilai
Prasyarat untuk menggunakan aplikasi Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak Secara
User merupakan Wajib Pajak (WP) yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha
Akun PKP adalah otorisasi khusus yang diberikan oleh Direktorat Jenderal
Pajak (DJP) kepada PKP tertentu yang memenuhi persyaratan tertentu, otorisasi
tersebut diberikan DJP dalam bentuk Kode Aktivasi yang dikirimkan melalui
Jasa Pengiriman ke alamat PKP terdaftar dan Password yang dikirimkan melalui
email PKP.
Khusus untuk menu Permintaan Nomor Seri Faktur Pajak secara Online User
Permintaan dan persetujuan Sertifikat Elektronik baru dapat dilakukan oleh DJP
untuk seluruh PKP mulai tanggal 1 Januari 2015, kecuali PKP tertentu yang
telah memilikinya terlebih dahulu yang ditunjuk oleh DJP dalam Keputusan
23
a. User dalam hal ini PKP telah mengetahui syarat dan ketentuan dalam
b. Username adalah Nomor Pokok Wajib Pajak dengan 15 digit yang telah
c. Password adalah kata sandi rahasia yang hanya diketahui oleh PKP, yang
digunakan oleh PKP sebelumnya pada saat meminta nomor seri faktur pajak
di KPP.
diperlukan, dan melakukan pencetakan nomor seri faktur pajak yang telah
Gambar 1.2
h) Manfaat e – Nofa
Menurut Sucipto (2014: 6) Manfaat yang dapat diperoleh DJP dengan adanya
24
Faktur Pajak, dan PPN yang telah dipungut dan dilaporkan dapat diperoleh dalam
bertanggung jawab.
e. Sebagai collecting data penyerahan Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak melalui
a. Pengertian
Menurut UU No. 42 Tahun 2009 Pasal 3A ayat 1, pengusaha kena pajak adalah
jasa kena pajak di dalam daerah pabean/melakukan ekspor barang kena pajak tidak
berwujud di wajibkan :
3) Menyetorkan pajak pertambahan nilai yang masih harus dibayar dalam hal
pajak keluaran lebih daripada pajak masukan yang dapat dikreditkan serta
25
Semua WP yang telah memenuhi persyaratan subjektif (persyaratan yang sesuai
sistem self assessment, wajib mendaftarkan diri pada kantor DJP melalui KPP untuk
dicatat sebagai wajib pajak dan sekaligus untuk mendapatkan Nomor Pokok Wajib
Pajak (NPWP).
melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Penyerahan Jasa Kena Pajak
Kecil, kecuali terhadap Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai
PKP.
mereka belum bisa membuat faktur untuk pembayaran pajak. Syarat menjadi PKP
adalah pengusaha yang memiliki peredaran bruto Rp 4.8 miliar. Akan tetapi, bagi
menjadi PKP, maka harus mengisi formullir melalui online yang sudah disediakan
26
Pengusahan yang dikecualikan dari kewajiban sebagai pengusaha kena pajak
adalah pengusah kecil dan pengusaha yang semata-mata menyerahkan barang atau
c. Pengusaha Kecil
Pengusaha kecil adalah pengusaha yang selama satu tahun buku melakukan
penyerahan BKP dan/atau JKP dengan jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan
usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP, apabila sampai dengan satu bulan dalam
tahun buku, jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi batas
sebagai PKP paling lambat pada akhir bulan berikutnya. Beberapa hal yang perlu
4) Wajib melapor untuk dikukuhkan sebagai PKP, bagi pengusah kecil yang
(Mardiasmo, 2008:278).
4. Faktur Pajak
a. Pengertian
Pasal 1 huruf UU PPN 1984 dengan UU Nomor 42 Tahun 2009 menjadi Pasal
1 angka 23 merumuskan “Faktur pajak adalah bukti pemungutan pajak yang dibuat
oleh pengusaha kena pajak yang melakukan penyerahan barang kena pajak atau
penyerahan jasa kena pajak atau bukti pungutan pajak impor barang kena pajak
27
b. Fungsi Faktur Pajak
Berdasarkan definisi dari teori faktur pajak diatas maka faktur pajak berfungsi
sebagai berikut:
1) Bukti pungutan pajak bagi PKP yang menyerahkan barang kena pajak atau jasa
kena pajak
2) Bukti pembayaran pajak ditinjau dari sisi pembeli barang kena pajak atau
penerima jasa kena pajak atau orang pribadi atau badan yang mengimpor barang
kena pajak.
Berdasarkan fungsinya maka faktur pajak di bedakan dalam beberapa jenis sebagai
berikut:
a) Faktur pajak gabungan Pada dasarnya faktur pajak gabungan merupakan faktur
pajak standar. Faktur pajak gabungan yang merupakan faktur pajak standar
harus dibuat paling lambat pada akhir bulan penyerahan barang kena pajak dan
b) Faktur pajak sederhana Faktur pajak sederhana juga merupakan bukti pungutan
pajak yang dibuat oleh pengusaha kena pajak untuk menampung kegiatan
penyerahan barang kena pajak atau penyerahan barang kena pajak atau jasa kena
Jendral Pajak dapat menetapkan tanda bukti penyerahan atau tanda bukti
1) Nama, alamat, dan nomor pokok wajib pajak yang menyerahkan barang
2) Jenis dan kuantum barang kena pajak atau jasa kena pajak yang diserahkan.
28
3) Jumlah harga jual atau penggantian yang sudah termasuk pajak
dokumen.
2) Nomor pokok wajib pajak dalam hal penerima dokumen adalah wajib pajak
dalam negri.
berikut:
nama, NPWP dan Nomor Pengukuhan PKP orang pribadi atau badan
lain.
3. Faktur pajak yang digunakan oleh PKP yang tidak diterbitkan oleh PKP
penerbit.
29
4. Faktur pajak yang secara formal memenuhi ketentuan Undang-undang
PPN, tetapi tidak memenuhi secara material yaitu tidak ada penyerahan
barang dan atau uang atau barang tidak diserahkan kepada pembeli
5. Faktur pajak yang diterbitkan oleh PKP yang identitasnya tidak sesuai
mendahului penyerahan.
3. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalm hal penyerahan sebagian tahap
pekerjaan.
4. Pada saat penagihan, untuk penyerahan BKP dan JKP kepada Bendaharawan
A) Pengertian
Ditinjau dari sudut ilmu hukum yaitu suatu jenis pajak yang menetapkan
pajak ke kas negara pada pihak-pihak yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk
(pemerintah). Apabila penjual atau pengusaha jasa tidak memungut PPN dari
pembeli atau penerima jasa, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penjual atau
30
pengusaha jasa, bukan tanggung jawab pembeli atau penerima jasa (Sukardji,
2011:2).
Pajak pertambahan nilai merupakan pengganti dari pajak penjualan. Hal ini
disebabkan karena pajak penjualan diras sudah tidak lagi memadai untuk
Tahun 2009 tentang perubahan ketiga atas Undang-undang No. 8 Tahun 1983
tentang pajak pertambahan nilai dan jasa pajak penjualan atas barang mewah, pada
bagian umum, pajak pertambahan nilai adalah pajak konsumsi barang dan jasa di
daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat di setia jalur produksi dan
distribusi.
yang berlaku mulai 1 April 2010. Pajak pertambahan nilai dikenakan atas :
1) Penyerahan barang kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.
3) Penyerahan jasa kena pajak di dalam daerah pabean yang dilakukan oleh
pengusaha.
4) Pemanfaatan jasa kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam
daerah pabean.
5) Pemanfaatan jasa kena pajak dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
31
6) Ekspor barang kena pajak tidak berwujud oleh pengusaha kena pajak.
8) Kegiatan membangun sendiri yang dilakukan tidak dalam kegiatan usaha atau
pekerjaan oleh orang pribadi atau badan yang hasilnya digunakan sendiri atau
digunakan pihak lain yang batasan dan tata caranya diatur dengan keputusan
mentri keuangan.
9) Penyerahan barang kena pajak berupa aktiva yang menurut tujuan semula tidak
syarat penyerahan barang atau jasa yang dikenakan pajak pertambahan nilai, sesuai
sebagai berikut:
Pemikul beban pajak atau pembeli dan penanggung jawab pembayaran atau
2) Pajak objektif
32
Timbulnya kewajiban membayar pajak pertambahan nilai ditentukan oleh
Pajak pertambahan nilai dikenakan pada setiap mata rantai jalur produksi
Negara. Pajak pertambahan nilai yang disetor ke kas negara merupakan hasil
jumlah pajak masukan dan pajak keluaran dibutuhkan suatu dokumen sebagai
Pajak pertambahan nilai hanya dikenakan atas konsumsi barang kena pajak atau
6) Netral
Pajak pertambahan nilai dikenakan atas konsumsi barang maupun jasa dan
Pajak pertambahan nilai hanya dikenakan atas nilai tambah dan pajak
33
Dalam pajak pertambahan nilai di Indonesia, pajak masukan atas pembelian dan
dipungut atas penyerahan barang kena pajak dan atau jasa kena pajak (Firda,
2013).
34
B. Daftar Penelitian Terdahulu
dilakukan namun, karena aplikasi faktur pajak elektronik (e-faktur) baru diterapkan di
Jawa dan Bali pada 1 Juli 2015 dan nasional pada 1 Juli 2016 maka, peneliti mengambil
dasar dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian ini yakni terkait
perkembangan aplikasi faktur pajak dan tingkat kepatuhan wajib pajak. Berikut hasil
Tabel 1.1
dan Tahun
35
Pajak Terhadap pemungutan, kepatuhan
berpengaruh terhadap
pemungutan pajak.
PENGUSAHA tahunnya.
KENA PAJAK
DALAM
PELAPORAN
PAJAK(Studi Kasus
Kantor Pelayanan
Pajak Madya
Sidoarjo)
Ani Suryani Analisis Persepsi analisis yang Hasil dari penelitian ini
4.
(2021) Mahasiswa digunakan menemukan bahwa
36
NoFa) (Studi Kasus penggunaan sistem
sistem elektronik
presepsi mahasiswa.
terjadinya peningkatan
persentase dalam
PPN dibandingkan
37
penerapan aplikasi e-
kepatuhan penggunaan
aplikasi efaktur
dikategorikan belum
sesudah penerapan
mengalami penurunan
38
C. Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini, penerapan elektronik nomor seri faktur pajak (enofa) di KPP
Pratama Lamongan menjadi fokus penelitian yang dapat memberikan informasi bahwa
e - nofa dapat meningkatkan kepatuhan pengusaha kena pajak atau belum. Karangka
Sistem Administrasi
PPN
Peningkatan kepatuhan
pada pengusaha kena
pajak (PKP)
D. Hipotesis
39
DAFTAR PUSTAKA
Wa Ode Arizka A.N (2022) Penerapan Nomor seri Faktur pajak e – Nofa Dalam
Anesta, Nopan, Kusdi dan Zaroh, Z.A. (2014). Analisis Sistem dan Prosedur Pencegahan
Faktur (e-Nofa) dan Penerbitan Faktur Pajak Fiktif, ABFI Institute Perbanas.
Modernisasi Sistem Administrasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Pada Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Makassar Utara. Makassar: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin.
Candra, Andi. "Penomoran Baru Faktur Pajak". Chamalinda, Khy'sh Nursi Leapatra dkk.
NOFA Bagi Pengusa Kena Pajak Pada KPP Pratama Bangkalan". Diakses melalui :
http://pta.trunojoyo.ac.id/welcome/detail/100221100019
Mekanisme E-Nofa sebagai Upaya Peningkatan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai pada
40
Firda, Ayu, Endang, Siti Astuti dan Fransisca, Yaningwati.(2013). Implementasi E-Nofa
dalam Upaya Meningkatkan Pelaporan Wajib Pajak (Studi pada Pegawai Pajak di Kantor
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Surabaya. Gisbu, Oktu Wanda, dkk
Lingga, Ita Salsalina. (2013). Pengaruh Penerapan e-SPT terhadap Kepatuhan Pajak: Survey
Terhadap Pengusaha Kena Pajak pada KPP Pratama “X”. Jurnal Akuntansi, Vol. 5 No. 1,
Sumber Jurnal :
http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/7600
http://journal.unas.ac.id/akunnas/article/view/437
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/21646-Full_Text.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/326444249.pdf
https://core.ac.uk/download/pdf/230490058.pdf
http://ojs.stie-tdn.ac.id/index.php/MV/article/view/173
Sumber Internet :
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2007/28tahun2007uu.htm#:~:text=1.,-
Ketentuan%20Pasal%201&text=Dalam%20Undang%2DUndang%20ini%20yang,bagi%20se
besar%2Dbesarnya%20kemakmuran%20rakyat.
https://jurnal.pancabudi.ac.id/index.php/jurnalperpajakan/article/download/805/763/
https://www.pajak.go.id/id/fungsi-pajak
https://efaktur.pajak.go.id/resources/manual.pdf
https://klikpajak.id/blog/enofa-pajak-pengertian-fungsi-dan-cara-ajukan-permintaan/
41