Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by e-Journal STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiya) Urwatul Wutsqo Jombang

Al Idaroh: Jurnal Studi Manajemen Pendidikan Islam ISSN: 2549-8339


Vol. 3, No. 1, h. 83-95 E-ISSN: 2579-3683

TELAAH KONSEPTUAL URGENSI TERTANAMNYA ROH JIHAD


SEORANG PEMIMPIN PENDIDIKAN TERHADAP SUKSESNYA
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nur Rofiq1, Sigit Tri Utomo2


1
Universitas Tidar, Jln. Kapten Suparman 39 Magelang 56116
2
STAINU Temanggung
Email: nurrofiq726@gmail.com1, sigittriutomosukses@gmail.com2

Abstract
The phenomenon of moral decline and the humanitarian crisis is now rampant and is
happening everywhere. The act is not only done by teenagers, but by some parents and even
leaders. This can be seen by the proliferation of corruption, the association of free sex,
drugs, the spread of news about sheepfighting and hatred and hoax news that are very
disturbing to the public. Even radical movements in the name of religion and ethnicity
began to flourish. The purpose of this study is to unravel the theme of the urgency of the
spirit of the leadership of jihad embedded in the success of education because education
leaders now face very heavy challenges in the success of education. The research method
used in the research is the type of library research. Based on the results of the conceptual
study the urgency of the spirit of the jihad of a leader towards the success of education is
found that a leader in his heart implanted the spirit of jihad for the success of education,
then a leader will devote all his abilities seriously in doing something in good totality
concerning life, emotions, energy, mind and knowledge and time and place for the success
of education. This shows that the ideal education leader is a leader who has leadership
talents who are strong, responsible and have a spirit of great jihad in carrying out his
leadership duties, and still maintain noble character in his own personality.
Keywords: Urgency, Spirit of Jihad, Educational Leader

Abstrak
Fenomena kemerosotan moral dan krisis kemanusiaan sekarang ini sudah marak dan terjadi
di mana-mana. Perbuatan itu tidak hanya dilakukan kaum remaja saja, tetapi oleh sebagian
orang tua bahkan pimpinan. Hal ini dapat dilihat dengan maraknya korupsi, pergaulan seks
bebas, narkoba, penyebaran berita adu domba dan kebencian serta berita hoax yang sangat
meresahkan masyarakat. Bahkan gerakan radikal yang mengatasnamakan agama maupun
suku bangsa mulai tumbuh subur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengurai tema
tentang urgensi tertanamnya roh jihad seorang pemimpin terhadap suksesnya pendidikan
karena pemimpin pendidikan pada saat ini menghadapi tantangan yang sangat berat dalam
mensukseskan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis
studi kepustakaan (library research). Berdasarkan hasil penelitian telaah konseptual urgensi
tertanamnya roh jihad seorang pemimpin terhadap suksesnya pendidikan ditemukan bahwa
seorang pemimpin yang di dalam hatinya tertanam roh jihad demi suksesnya pendidikan,
maka seorang pemimpin itu akan mencurahkan segala kemampuannya secara bersungguh-
sungguh dalam melakukan sesuatu secara totalitas baik menyangkut nyawa, emosi, tenaga,
pikiran dan pengetahuan serta waktu dan tempat demi suksesnya pendidikan. Hal ini
menunjukkan bahwa pemimpin pendidikan yang ideal adalah pemimpin yang memiliki
talenta kepemimpinan yang kuat, bertanggung jawab dan berjiwa semangat jihad yang
besar dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya, serta tetap menjaga akhlak mulia
pada kepribadian dirinya sendiri.
Kata Kunci: Urgensi, Ruh Jihad, Pemimpin Pendidikan

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 83


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

dari integritas komponen-komponen


tersebut. Keberhasilan suatu organisasi
PENDAHULUAN tidak bisa dilepaskan dari pemimpin. Dalam
Pendidikan merupakan salah satu unsur konteks perjalanan dan eksistensi
penting bagi kehidupan manusia karena organisasi, pemimpin bisa diibaratkan
pendidikan merupakan kebutuhan sebagai pemegang kemudi yang
sepanjang hayat. Setiap manusia menentukan arah dan tujuan organisasi serta
membutuhkan pendidikan, sampai kapan eksistensinya pada masa yang akan datang.
pun dan di manapun manusia berada. Kepemimpinan pendidikan sebagai
Pendidikan sangat penting artinya, sebab kemampuan dan kesiapan untuk dapat
tanpa pendidikan manusia akan sulit menggerakkan dan membina para pendidik
berkembang dan bahkan akan terbelakang. atau aparatur pendidikan sehingga mereka
Menurut Sanusi, A. (1998 : 267.) mau melakukan tugas-tugas pendidikan
pendidikan sangat penting sebagai proses secara efektif dan efisien dalam rangka
mendidik atau membelajarkan peserta didik pencapaian tujuan. Adapun sekolah yang
untuk membantu menumbuhkan dan merupakan suatu komunitas pendidikan,
mentransformasikan nilai-nilai positip yang salah satu esensinya adalah
sambil mengembangkan potensi membentuk jiwa kepemimpinan kepada
kepribadiannya. Sedangkan menurut Danim setiap individu di dalam sekolah dalam
(2006: 68) Sekolah dengan segala sumber rangka menuju menjadi manusia yang
daya yang dimiliki melakukan berbagai seutuhnya.
perbaikan agar proses pendidikan yang Seorang pemimpin yang berjuang
diselenggarakan dapat berjalan sesuai ingin mendapatkan sesuatu yang diinginkan
tujuannya. Unsur terpenting dalam proses mereka rela mengorbankan sesuatu yang
penyelenggaraan pendidikan di sekolah dimilikinya demi tercapai apa yang
tersebut adalah bagaimana proses diinginkan. Hal ini sesuai dengan intisari
manajerial yang dilakukan oleh kepala makna perjuangan dalam meraih sesuatu
sekolah. yang besar. Setiap perjuangan selalu
Kepemimpinan kepala sekolah ikut membutuhkan pengorbanan itulah intisari
menentukan sejauh mana keberhasilan dari roh jihad.
program pendidikan yang diselenggarakan Menurut Quraish Shihab (2010 :
dapat terwujud. Dalam prosesnya institusi 87) dalam berjihad seseorang dituntut untuk
pendidikan formal seperti sekolah menjadi mencurahkan kemampuan baik lahir
manifestasi dari terwujudnya tujuan maupun batin, fisik maupun mental, jiwa,
pendidikan nasional yaitu untuk harta dan raga. Mujahid diharuskan
berkembangnya potensi peserta didik agar mencurahkan semua kemampuan dan
menjadi manusia yang beriman dan totalitasnya, artinya mujahid tidak boleh
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setengah-setengah dalam berjihad
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, menegakkan kalimat Allah. Berjihad
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara dengan mencurahkan segala kemampuan
yang demokratis serta bertanggung jawab. dan totalitas yang dimilikinya, berupa harta
Kegiatan proses belajar mengajar benda, tenaga dan pikiran, mencurahkan
merupakan inti dari pendidikan, segala kemampuan atau menanggung
komponennya adalah guru, siswa, media pengorbanan dan lain-lain.
pembelajaran dan sumber belajar. Semua
komponen tersebut memiliki kaitan yang
erat, karena suksesnya pendidikan terlihat

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 84


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

Pengertian jihad secara etimologis


LANDASAN TEORI (Ahmad Warson Munawwir, 1984: 234)
A. Urgensi berasal dari kata juhd yang berarti
Definisi kata urgensi menurut kekuatan atau kemampuan, sedangkan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) makna jihad adalah perjuangan. Dalam
adalah keharusan yang mendesak atau hal Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI,
sangat penting. Sedangkan Astia 2008: 362), jihad memiliki tiga makna
Pamungkas (2018: 20:15) kata urgensi jika yaitu: 1) Usaha dengan upaya untuk
dilihat dari bahasa Latin “urgere” yaitu mencapai kebaikan. 2) Usaha sungguh-
(kata kerja) yang berarti mendorong. Jika sungguh membela agama Allah (Islam)
dilihat dari bahasa Inggris dengan mengorbankan harta benda, jiwa
bernama “urgent” (kata sifat) dan dalam dan raga. 3) Perang suci melawan kekafiran
bahasa Indonesia “urgensi” (kata benda). untuk mempertahankan agama Islam.
Istilah urgensi merujuk pada sesuatu yang Sedangkan menurut arti
mendorong kita, yang memaksa kita untuk terminologis (istilah syara’) (Yusuf
diselesaikan. Dengan demikian Qardhawi, 2010: 3) jihad adalah
mengandaikan ada suatu masalah dan harus mencurahkan kemampuan untuk membela
segera ditindaklanjuti. dan mengalahkan musuh demi
Menurut Abdurrahman Saleh dan menyebarkan dan membela Islam. Menurut
Muhbib Abdul Wahab (2004: 89) urgensi Sutan Mansur Sutan Mansur (1982 : 9)
yaitu kata dasar dari “urgen” mendapat menyatakan bahwa jihad adalah bekerja
akhiran “i” yang berarti sesuatu yang jadi sepenuh hati. Sedangkan menurut al-Raghib
bagian atau yang memegang pimpinan yang al-Ashfahani sebagaimana dikutib oleh
terutama atau unsur yang penting. (Rohimin, 2006 :17) kata al-jihad dan
Dari definisi di atas dapat mujahadah berarti mencurah kemampuan
disimpulkan bahwa istilah urgensi dalam menghadapi musuh.
merupakan sesuatu yang mendorong dan Menurut M. Qurais Shihab (2002 :
memaksa untuk menyelesaikannya karena 230) mengatakan pengetahuan tentang
ada unsur yang sangat penting dan harus jihad menjadi menyatu dengan pengetahuan
segera ditindaklanjuti. tentang kesabaran. Ini karena kesabaran
B. Roh Jihad adalah syarat keberhasilan jihad. Sedangkan
1. Pengertian Roh Jihad menurut Nasaruddin Umar ( 2006 : v)
Arti roh dalam Kamus Besar istilah jihad merupakan satu kata yang
Bahasa Indonesia (KBBI, 2008: 462) multitafsir, cara umat Islam memaknainya
memiliki tiga makna yaitu: 1). sesuatu pun sangat beragam, baik eksoterik maupun
(unsur) yang ada dalam jasad yang esoterik. Jihad secara eksoterik, biasanya
diciptakan Tuhan sebagai penyebab adanya dimaknai sebagai perang suci (the holy
hidup (kehidupan); nyawa, 2). makhluk war). Sedangkan secara esoterik, jihad (atau
hidup yang tidak berjasad, tetapi berpikiran lebih tepatnya mujahadah) bermakna suatu
dan berperasaan (malaikat, jin, setan, dan upaya yang sungguh-sungguh untuk
sebagainya), 3). semangat; spirit. Jadi mendekatkan diri kepada Allah.
secara etimologis, roh berarti semangat Menurut Sutan Mansur (1982 : 9)
(ghirah). Lebih luas dapat diartikan adalah menyatakan bahwa jihad adalah bekerja
suatu kekuatan yang tersimpan dalam diri sepenuh hati. Sedangkan yang bermakna
seseorang sebagai pendorong atau perintah jihad (perang) sangat terbatas.
penyemangat untuk melakukan aktivitas. Adapun pada waktu damai jihad berarti

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 85


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

membangun, menegakkan dan menyusun. Sedangkan dalam pengertian secara khusus


Maka pada waktu damai inilah sebenarnya jihad adalah memerangi orang-orang kafir
jihad yang besar, karena jihad ini yang menghalangi dakwah demi tegaknya
menghendaki kepada kekuatan tenaga otak, agama Islam.
keiklasan berkorban dengan harta dan 2. Kepemimpin Pendidikan
benda dalam mendidik jiwa umat. Seorang pemimpin mempunyai
Menurut Quraish Shihab (2010: kekuasaan untuk mengatur anggotanya
505) kata jihad diambil dari kata juhd yang tetapi kekuasaan yang diberikan harus
mempunyai bermacam-macam makna, digunakan secara bertanggung jawab.
yaitu; kesungguhan, tidak mengenal putus Bertanggung jawab maksudnya adalah tidak
asa, upaya, keletihan, kegelisahan, menggunakan kekuasaan yang telah
kesulitan, kelesuan, penyakit, tidak pemrih diberikan untuk kepentingan dirinya sendiri
dan lain-lain yang pada intinya bermakna atau individu, tidak otoriter atau semua
mencurahkan seluruh kemampuan atau keputusan harus berdasarkan keputusannya
menanggung pengorbanan. Jihad adalah tetapi bukan hasil musyawarah anggotanya.
cara untuk mencapai tujuan. Tetapi jihad Menurut Ormrod (2008 : 92)
tidak dapat dilaksanakan tanpa modal, pendidikan pada dasarnya adalah usaha
karena itu mesti disesuaikan dengan modal sadar dan terencana untuk mewujudkan
yang dimiliki dan tujuan yang ingin dicapai. suasana belajar dan proses pembelajaran
Selama tujuan tercapai dan selama masih agar peserta didik secara aktif
ada modal, selama itu jihad dituntut. Jihad mengembangkan potensi dirinya untuk
merupakan puncak segala aktivitas. Jihad memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
bermula dari upaya mewujudkan jati diri pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
yang bermula dari kesadaran, sedangkan akhlak mulia serta keterampilan yang
kesadaran harus berdasarkan pengetahuan diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
dan tidak ada paksaan, karena seorang Negara.
mujahid harus bersedia berkorban dan tidak Sedangkan menurut Ki Hajar
mengkin melakukan jihad dengan terpaksa Dewantoro (dalam Indrakusuma, 1973 : 57)
atau dengan paksaan dari pihak lain. pendidikan adalah daya upaya untuk
Berdasarkan dari berbagai memajukan bertumbuhnya budi pekerti
pengertian yang telah dipaparkan di atas (kekuatan batin dan karakter), pikiran
maka dapat disimpulkan bahwa pengertian (intellect) dan tubuh anak. Bagian–bagian
roh jihad adalah semangat (ghirah) dalam itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat
usaha untuk mencapai kebaikan dengan memajukan kesempurnaan hidup anak.
bekerja sepenuh hati dan penuh kesabaran Kepemimpinan menurut Tead;
untuk membela dan mengalahkan musuh Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003 : 56)
dengan mengorbankan harta benda, jiwa adalah kegiatan atau seni mempengaruhi
dan raga. Atau dapat disimpulkan bahwa orang lain agar mau bekerjasama yang
pengertian roh jihad dibagi menjadi dua, didasarkan pada kemampuan orang tersebut
yaitu pengertian umum dan khusus. untuk membimbing orang lain dalam
Pengertian secara umum, jihad mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan
merupakan usaha yang sungguh-sungguh kelompok.
dengan mengerahkan segala kemampuan Kepemimpinan menurut Young
dan tenaga untuk melaksanakan amar (dalam Kartono, 2003 : 76) lebih terarah
ma’ruf nahi munkar dalam upaya dan terperinci dari definisi sebelumnya.
mendekatkan diri kepada Allah serta Menurutnya, kepemimpinan adalah bentuk
berusaha memperoleh ridha dari-Nya. dominasi yang didasari atas kemampuan

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 86


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

pribadi yang sanggup mendorong atau Penulis mengumpulkan data dari berbagai
mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu literatur sebagai sumber primer yaitu buku
yang berdasarkan penerimaan oleh “Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan, dan
kelompoknya dan memiliki keahlian khusus Keserasian Al-Qur’an”, vol. 9. Jakarta:
yang tepat bagi situasi yang khusus. Lentera Hati. 2002 karangan M. Quraish
Moejiono (2002 : 95) mengangap Shihab, buku “Jihad” karangan Sutan
bahwa kepemimpinan tersebut sebernya Mansur Jakarta: Panji Masyarakat 1982 dan
sebagai akibat pengaruh satu arah karena buku karangan Abdullah Hasan Alhadar
pemimpin mungkin memiliki kualitas – “Pelajaran Agama Islam”, Jakarta: Bulan
kualitas tertentu yang membedakan dirinya Bintang, Cetakan Pertama 1956. Dan
dan pengikutnyakana. Para ahli teori mengumpulkan literatur-literatur lainnya
sukarela (dalam Moejiono 2002) sebagai sumber sekunder, yakni data-data
mengangap bahwa kepemimpinan sebagai lain yang penulis peroleh baik dari buku-
pemaksaan atau pendesakan pengaruh buku, artikel maupun ineternet yang ada
secara tidak langsung dan sebagai sarana hubungannya langsung atau tidak langsung
untuk membentuk kelompok sesuai dengan dengan materi pembahasan dalam penelitian
keinginan pemimpin. ini. Buku-buku tersebut antara lain buku
Menurut Atmosudirdjo (dalam karangan Rohimin “Jihad: Makna dan
Purwanto, 1990: 25), Kepemimpinan dapat Hikmah”, Jakarta: Eirlangga 2006, buku
dirumuskan sebagai suatu kepribadian Aminuddin, dkk “Membangun Karakter
seseorang yang mendatangkan keinginan dan Kepribadian melalui Pendidikan
pada kelompok orang-orang untuk Agama Islam”, Yogyakarta: Graha Ilmu.
mencontohnya atau mengikutinya, atau 2006 dan buku Danim “Visi Baru
yang memancarkan suatu pengaruh yang Manajemen Sekolah” Jakarta: Gramedia
tertentu, suatu kekuatan yang sedemikian 2006 dan buku-buku lain serta beberapa
rupa sehingga membuat sekelompok orang- jurnal yang tidak penulis sebutkan dalam
orang mau melakukan apa yang tulisan ini. Selanjutnya, dalam menganilis
dikehendakinya. data yang telah terkumpul menggunakan
Berdasarkan beberapa batasan teknik deskriptik analitik, yaitu teknik
tersebut di atas bisa kita garis bawahi analisa data yang menggunakan,
kepemimpinana atau kegiatan memimpin menafsirkan dan mngklasifikasikan dengan
merupakan usaha yang dilakukan oleh membandingkan fenomena-fenomena pada
seseorang dengan segenap kemampuan masalah yang diteliti melalui langkah
yang dimilikinya untuk mempengaruhi, mengumpulkan data, menganalisa data dan
mendorong, mengarahkan, dan menginterpretasi data dengan metode
menggerakkan orang-orang yang berpikir deduktif dan induktif.
dipimpinnya supaya mereka mau bekerja
dengan penuh semangat dan kepercayaan HASIL PENELITIAN DAN
dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. PEMBAHASAN
A. Urgensi Tertanamnya Roh Jihad
METODE PENELITIAN Seorang Pemimpin Pendidikan
Jenis penelitian ini adalah studi Terhadap Suksesnya Pendidikan
kepustakaan (library research), yaitu Agama Islam
penelahaan terhadap buku-buku, karya Roh jihad seorang pemimpin
ilmiah, karya populer, jurnal, buku pendidikan terhadap suksesnya pendidikan
dokumentasi, internet dan literatur lain yang agama Islam sangat diperlukan. Oleh karena
berhubungan dengan tema penelitian. itu pendidikan agama Islam sangat

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 87


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

dibutuhkan bagi umat Islam, agar dapat Sedangkan menurut Quraish Shihab
memahami secara benar ajaran Islam dalam Tafsir al-Mishbah secara umum
sebagai agama yang sempurna (kamil), makna jihad dapat disimpulkan menjadi dua
kesempurnaan ajaran Islam yang dipelajari pemaknaan, yaitu: ;
secara integral (kaffah) diharapkan dapat 1. Jihad bermakna mencurahkan segala
meningkatkan kualitas umat Islam dalam kemampuan atau menanggung
keseluruhan aspek kehidupanya. Agar pengorbanan.
ajaran Islam dapat dipelajari secara efektif Quraish Shihab (2002 : 134-135.)
dan efisien, maka perlu dikembangkan dalam Tafsir al-Mishbah, mengartikan jihad
kurikulum pendidikan agama Islam sesuai dengan makna mencurahkan seluruh
dengan perkembangandan tuntutan zaman. kemampuan atau menanggung pengorbanan
Menurut Aminuddin, dkk (2006 atau yang hampir semakna dengannya
:98) pendidikan agama Islam adalah usaha seperti mencurahkan segala yang
untuk memperkuat iman dan ketakwaan dimilikinya sampai tercapai apa yang
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai diharapkan. Setiap perjuangan selalu
dengan ajaran Islam, bersikap inklusif, membutuhkan pengorbanan. Seseorang
rasional, dan filosofis dalam rangka yang berjuang ingin mendapatkan sesuatu
menghormati orang lain dalam hubungan yang diinginkan, akan mengorbankan
kerukunan dan kerjasama umat beragama di sesuatu yang dimilikinya demi tercapai apa
masyarakat untuk mewujudkan persatuan yang diinginkan. Seseorang yang berjihad
Nasional dituntut untuk mencurahkan kemampuan
Maka untuk mewujudkan baik lahir maupun batin, fisik maupun
tercapainya tujuan pendidikan nasional, mental, jiwa, harta dan raga, mencurahkan
diperlukan pemimpin pendidikan yang di semua kemampuan dan totalitasnya,
dalam menjalankan tugasnya tertanam roh mencurahkan segala kemampuan dan
jihad. Seseorang yang di dalam hatinya totalitas yang dimilikinya, berupa harta
tertanam roh jihad maka seseorang tersebut benda, tenaga dan pikiran, dan lain-lain.
mempunyai semangat (ghirah) yang tinggi Selain dalam beberapa surah di atas Quraish
untuk mencapai kebaikan dengan bekerja Shihab dalam menafsirkan jihad dengan
sepenuh hati dan penuh kesabaran untuk makna mencurahkan segala kemampuan
membela dan mengalahkan musuh dengan atau menanggung pengorbanan.
mengorbankan harta benda, jiwa dan raga. 2. Jihad bermakna bersungguh-sungguh.
Menurut Sutan Mansur (1982 : 9) Quraish Shihab (2002 : 134-135.)
jihad itu harus melalui tiga tahap, yaitu; dalam Tafsir al-Mishbah, mengartikan jihad
1. Adanya roh suci yang menghubungkan dengan makna segala aktivitas yang
makhluk dengan khaliknya. dilakukan dalam rangka meninggikan
2. Roh suci itu menimbulkan tenaga kalimat Allah yang disertai dengan
dinamis aktif yang tahu berbuat sesuai kesungguhan dinamakan berjihad. Apabila
dengan tempat, waktu dan keadaan. kedua aktivitas ini dikerjakan dengan
3. Dimulai dengan ilmul yakin, yang ikhlas untuk mengharap ridha dari Allah
dengan peningkatan iman sampai semata disebut dengan berjihad.
kepada haqqul yakin. B. Macam-Macam Jihad
Dalam pandangan M. Quraish
Shihab, jihad memiliki makna yang
beraneka ragam bentuknya, yaitu; jihad
perlawanan, pengorbanan, dan buahnya.
Jihad perlawanan meliputi jihad melawan

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 88


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

orang-orang kafir, munafik, setan, hawa a. Terlibat secara langsung dalam


nafsu, dan lain-lain. Jihad pengorbanan mempertaruhkan nyawa dengan
meliputi pengorbanan harta dan jiwa. melakukan peperangan dan pembelaan
Sedangkan jihad dari segi buahnya seperti terhadap agama.
jihad ilmuwan adalah pemanfaatan b. Melakukan hijrah seperti pengertian
ilmunya; karyawan adalah karyanya yang dalam jihad dengan harta di atas.
baik; guru adalah pendidikannya yang c. Meningkatkan keimanan dan selalu
sempurna; pemimpin adalah keadilannya; memperbaharuinya dari waktu ke
pengusaha adalah kejujurannya; pemangkul waktu.
senjata adalah kemerdekaan dan d. Bersungguh-sungguh dari waktu ke
penaklukan musuh yang zalim.26 waktu dengan mencurahkan apa yang
dimiliki baik berupa tenaga, pikiran,
Menurut Kasjim Salenda ( :297), waktu di jalan Allah, menjaga ucapan
jihad yang bermakna perlawanan dan dan perbuatan tetap pada ajaran Islam.
pengorbanan ini sering mengalami distorsi 2. Jihad Memerangi Kaum Kafir dan
dalam pemaknaan dan pengamalannya, Munafik
maka selanjutnya pembahasan makna jihad Menurut Quraish Shihab jihad
difokuskan pada jihad harta dan nyawa, memerangi kaum kafir dan munafik
jihad memerangi kaum kafir dan munafik, diperbolehkan antara lain sebagaimana
serta jihad terhadap hawa nafsu dan setan. dalam penafsiran QS. al-Tahrim ayat 9,
1. Jihad dengan Harta dan Jiwa QS. al-Tawbah ayat 73. Berjihad
Berdasarkan penafsiran M. Quraish memerangi kaum kafir bisa dilakukan
Shihab dalam QS. al-Baqarah ayat 218, dengan cara sebagai berikut;
QS. al-Anfal ayat, QS. al-Hujurat ayat 15, a. Tidak mengikuti tipu daya hawa nafsu
QS. as-Saff ayat 11 dan QS. al-Tawbah ayat orang-orang kafir yang menyukutukan
24 dan 41, jihad dengan pengorbanan harta Allah Swt dan menentang Rasul-Nya.
bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut; b. Berdakwah yaitu menjelaskan hakikat
a. Memberikan bantuan dalam peperangan ajaran al-Qur’an, menonjolkan
dan pembelaan terhadap agama. keistimewaannya, menampik dalih-dalih
b. Memberikan bantuan tempat tinggal yang bermaksud melemahkannya serta
terhadap orang yang membutuhkan. menampilkan dalam bentuk keteladanan
c. Memberikan biaya untuk hijrah (bagi keunggulannya.
orang yang meninggalkan tempat c. Mencurahkan semua kemampuan
tinggalnya karena didorong oleh menghadapi kaum musyrikin dengan
ketidaksenangan terhadap perilaku di kalimat yang menyentuh nalar dan kalbu,
daerah kekufuran) untuk konteks saat bukan dengan senjata yang melukai fisik
ini bisa diartikan juga memberikan atau mencabut nyawa.
biaya kepada orang yang mencari ilmu d. Jika gangguan dan ancaman orang kafir
agama. tetap berlanjut, maka mereka boleh
d. Mendayagunakan harta benda yang diperangi.
dimiliki demi membela kebenaran e. Bersikap tegas atas upaya-upaya kaum
ajaran Islam. kafir yang melecehkan ajaran agama
e. Mencintai Allah Swt melebihi dari harta Islam dan kaum muslimin. Sikap tegas
yang dimiliki. tersebut diwujudkan dengan Upaya
Sedangkan jihad dengan membela agama Islam dan memperkaya
pengorbanan jiwa bisa dilakukan peradabannya dengan lisan dan tulisan,
dengan cara berikut; sambil menjelaskan ajaran Islam dan

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 89


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

menangkal ide-ide yang bertentangan memenuhi syarat sebagaimana dalam


dengannya apalagi yang menjelek- penafsiran QS. al-Baqarah ayat 190, yaitu;
jelekkannya. a. Saat umat Islam diperangi atau dianiaya
f. Diwujudkan dalam sikap yang tidak takut oleh orang yang memusuhi Islam (kafir
atas hinaan kaum kafir. harbi)
g. Diperlukan tindakan yang disesuaikan b. Peperangan itu dilakukan fisabilillah (di
dengan sikap dan perilaku masing- jalan Allah), yakni untuk menegakkan
masing kaum musyrikin, semakin besar nilai-nilai Ketuhanan YME serta
bahaya yang dapat timbul darinya kemerdekaan dan kebebasan yang
semakin besar pula sanksi yang sejalan dengan tuntunan agama.
diberikan. Jika sampai diperlukan, maka c. Peperangan dimulai, yakni saat diketahui
pembunuhan juga diperbolehkan namun secara pasti bahwa ada orang-orang yang
itu adalah jalan terakhir dan bukan memerangi, yakni sedang
merupakan kewajiban yang harus memepersiapkan rencana dan
dilakukan sebagaimana wajibnya shalat mengambil langkah-langkah untuk
dan zakat. memerangi kaum muslim atau benar-
Sedangkan berjihad memerangi benar telah melakukan agresi.
kaum munafik bisa dilakukan dengan d. Apabila terdapat satu masa atau
cara berikut: masyarakat, wanita, orang tua, atau
a. Menyampaikan kebenaran kepada orang- anak- anak tidak melakukan perang,
orang munafik. maka mereka tidak boleh diperangi,
b. Usaha yang sungguh-sungguh baik hati, bahkan yang memulai perang kemudian
lisan, harta, serta jiwa dan kemampuan menyerah (ditawan) pun tidak lagi
apapun yang dimiliki oleh masing- boleh diperangi.
masing individu sesuai dengan kondisi e. Sarana-sarana yang tidak digunakan
dan situasi untuk memperbaiki keadaan sebagai alat perang tidak boleh
mereka sehingga mereka beriman dimusnahkan, seperti rumah sakit,
dengan benar dan tulus, selain itu perumahan penduduk, pepohonan, dan
disertai dengan upaya untuk lan-lain. Ini semua dicakup oleh lanjutan
menghindarkan gangguan dan ancaman ayat tersebut.
mereka. f. Perlu diingat bahwa perang ini dilakukan
c. Jika gangguan dan ancaman kaum jika tidak ada jalan lain yang dapat
munafiq tetap berlanjut, sedangkan kaum ditempuh untuk mencegah agresi
munafik itu tetap dalam kemunafikannya tersebut. Dan bila mereka tidak
maka upaya menarik hati mereka bermaksud membunuh, dan hanya
dilanjutkan hingga hati mereka bersedia mengusir umat Islam, maka cukup diusir
menerima ajaran Islam. kembali mereka.
d. Dengan lidah, tangan, dan paling sedikit
dengan menampakkan air muka yang
keruh terhadap mereka, atau juga bisa
dengan menegakkan sanksi hukum atas
dosa dan pelanggaran mereka.

Quraish Shihab menegaskan bahwa


memerangi kaum kafir diperbolehkan
menggunakan cara peperangan apabila

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 90


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

3. Jihad terhadap Hawa Nafsu dan Setan yaitu: berjihad melawan mereka dengan
Menurut penafsiran M. Quraish menggunakan tangan (kekuatan) jika
Shihab QS. al-Nahl ayat 110, QS. al- mampu, dan jika tidak maka
‘Ankabut ayat 69, QS. ali-‘Imran ayat 142, menggunakan lisan atau hati, sesuai
QS. al-Hajj ayat 78, QS. al-Ma’idah ayat dengan kondisi dan maslahat yang
35, bentuk jihad terhadap hawa nafsu dan terbaik bagi Islam dan kaum muslimin.
setan bisa dilakukan dengan cara sebagai d. Jihad melawan orang kafir dan munafik:
berikut; yaitu berjihad melawan mereka dengan
a. Mempertahankan keyakinan serta nilai- menggunakan hati, lisan, harta atau jiwa
nilai ajaran Islam dengan segala daya dan inilah yang dimaksud di sini (perang
yang dimiliki, bersabar dalam melawan orang-orang kafir dan
mengemban tugas-tugas keagamaan, dan munafik).
tabah menghadapi rintangan hingga Berdasarkan penafsiran Al-Qur’an
akhir umurnya. dari Quraish Syihab dan pemikiran para
b. Memikul segala kusulatan dalam tokoh Sutan Mansur, Abdullah Hasan
menjalankan perintah Allah dan Alhadar dan Yusuf Qardhawi maka dapat
menjauhi larangnnya, seperti menjauhi diketahui bahwa hasil penelitian telaah
berfoya-foya dalam kelezatan dunia dan konseptual urgensi tertanamnya roh jihad
selalu berbuat kebajikan. seorang pemimpin terhadap suksesnya
c. Tidak larut dalam kesediahan, tidak juga pendidikan ditemukan bahwa seorang
kehilangan semangat dan melemah, serta pemimpin yang di dalam hatinya tertanam
selalu bersabar dalam menghadapi roh jihad demi suksesnya pendidikan, maka
malapetaka dan cobaan dari Allah Swt. seorang pemimpin itu akan mencurahkan
Mencurahkan seluruh tenaga dan segala kemampuannya secara bersungguh-
kemampuan agar amal-amal kebajikan sungguh dalam melakukan sesuatu secara
seperti shalat, ibadah, dan amal totalitas baik menyangkut nyawa, emosi,
kebajikan lain dapat terlaksanakan tenaga, pikiran dan pengetahuan serta waktu
dengan baik. dan tempat demi suksesnya pendidikan.etis,
d. Mengerahkan semua kemampuan baik berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), menjaga
lahir maupun batin untuk menegaskan keharmonisan secara personal dan sosial
nilai-nilai ajaran Allah dan mendekat sera mengembangkan budaya agama dalam
kepada-Nya. komunitas sekolah.
Abdullah Hasan Alhadar (1956 : 76), Seorang pemimpin pendidikan yang
membagi jihad menjadi empat macam, mempunyai roh jihad, mereka bisa melawan
yaitu; hawa nafsu (jihad an-nafs): yaitu berjihad
a. Jihad melawan jiwa dan hawa nafsu melawan hawa nafsu untuk belajar agama,
(jihad an-nafs): yaitu berjihad melawan mengamalkan, berdakwah terhadapnya dan
hawa nafsu untuk belajar agama, bersabar terhadap cobaan yang dihadapinya,
mengamalkan, berdakwah terhadapnya mampu melawan setan (jihad asy-syaitan):
dan bersabar terhadap cobaan yang yaitu berjihad untuk melawan apa yang
dihadapinya. disebarkan oleh syetan berupa keraguan dan
b. Jihad melawan setan (jihad asy-syaitan): syahwat kepada seorang hamba, mampu
yaitu berjihad untuk melawan apa yang melawan orang-orang yang dzalim dan
disebarkan oleh syetan berupa keraguan pelaku bid'ah dan kemungkaran, yaitu:
dan syahwat kepada seorang hamba. berjihad melawan mereka dengan
c. Jihad melawan orang-orang yang dzalim menggunakan tangan (kekuatan) jika
dan pelaku bid'ah dan kemungkaran, mampu, dan jika tidak maka menggunakan

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 91


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

lisan atau hati, sesuai dengan kondisi dan yang hendak ditempuh sekolah menuju
maslahat yang terbaik bagi Islam dan kaum tujuannya.sekolah yang efektif , bermutu,
muslimin serta mampu melawan orang kafir dan favorit tidak lepas dari peran kepala
dan munafik: yaitu berjihad melawan sekolahnya. Maka ia harus mampu
mereka dengan menggunakan hati, lisan, membawa lembaganya kearah tercapainya
harta atau jiwa dan inilah yang dimaksud di tujuan yang telah ditetapkan,ia harus
sini (perang melawan orang-orang kafir dan mampu melihat adanya perubahan serta
munafik). mampu melihat masa depan dalam
Hal ini menunjukkan bahwa sukses kehidupan global yang lebih baik.
dan tidaknya pendidikan terutama Kepala sekolah harus bertanggung jawab
Pendidikan Agama Islam adalah sangat atas kelancaran dan keberhasilan semua
dipengaruhi oleh tertanamnya roh jihad urusan pengaturan dan pengelolaan sekolah
pemimpinnya di dalam menahkodai secara formal kepada atasannya atau secara
jalannya proses pendidikan. Pemimpin informal kepada masyarakat yang telah
pendidikan yang di dalam hatinya tidak menitipkan anak didiknya.
tertanam roh jihad maka mustahil Menurut Blimberg (1987 : 78)
kepemimpinannya akan berhasil karena kualitas dan kompetensi kepala sekolah
mereka akan memandang tugas yang secara umum setidaknya mengacu kepada
mereka pikul dengan pandangan dunia dan empat hal pokok,yaitu : (a) sifat dan
materi bahkan pristise dan kebanggaan. ketrampilan kepemimpinan ; (b)
C. Pengaruh Pemimpin Pendidikan kemampuan pemecahan masalah; (c)
Terhadap Suksesnya Pendidikan Agama ketrampilan social;dan (d) pengetahuan dan
Islam. kompetensi professional.
Menurut Fattah Syukur (2011 : 18) Pemimpin yang di dalam hatinya
kepemimpinan adalah sikap dan perilaku terhadap roh jihad, maka akan menerapkan
untuk mempengaruhi para bawahan agar model kepemimpinan spiritual. Model
mereka mampu bekerja sama sehingga kepemimpinan spiritual (spiritual
dapat bekerja secara lebih efisien dan leadership) merupakan konsep yang penulis
efektif untuk mencapai angka produktivitas temukan berdasarkan hasil penelitian
kerja sesuai dengan yang telah ditetapkan. tentang model kepemimpinan yang tepat
Secara singkat dapat dikatakan bahwa untuk pembaharuan pendidikan Islam.
kepemimpinan adalah sifat yang harus Kepemimpinan spiritual adalah
dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, model kepemimpinan yang lebih
pengarah, pemotivasi, dan pengendali untuk mengedepankan nilai-nilai ruhani atau
mempengaruhi orang-orang dan mekanisme spiritualitas untuk mempengaruhi,
kerja guna mencapai tujuan yang telah mengilhami, mencerahkan dan
ditetapkan. memberdayakan orang-orang yang
Menurut Mulyasa (2004 : 24) salah dipimpin. Kata spirit dalam istilah
satu bentuk kepemimpinan dalam lembaga kepemimpinan spiritual berarti yang ruhani
pendidikan Islam adalah kepala sekolah. (yang abadi). Dalam kehidupan ini yang
Kepala sekolah merupakan salah satu abadi hanyalah Allah. Karena itu
komponen pendidikan yang paling berperan kepemimpinan spiritual adalah model
dalam menentukan keberhasilan suatu kepemimpinan yang meniru atau
lembaga pendidikan. Kegagalan dan mencontoh kepemimpinan Tuhan, terutama
keberhasilan sekolah banyak ditentukan lewat sifat-sifat robbaninya. Dalam
oleh kepala sekolah.karena mereka perspektif Islam, dimensi spiritualitas
merupakan pengendali dan penentu arah senantiasa berkaitan secara langsung

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 92


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

dengan realitas Ilahi, Tuhan Yang Maha melawan orang-orang yang dzalim dan
Esa (tauhid). Spiritualitas bukan sesuatu pelaku bid'ah dan kemungkaran, yaitu:
yang asing bagi manusia, karena merupakan berjihad melawan mereka dengan
inti kemanusiaan itu sendiri. menggunakan tangan (kekuatan) jika
Hal ini menunjukkan bahwa mampu, dan jika tidak maka menggunakan
pemimpin pendidikan yang menerapkan lisan atau hati, sesuai dengan kondisi dan
kepemimpinan spiritual maka akan menjadi maslahat yang terbaik bagi Islam dan kaum
pemimpin yang ideal karena pemimpin muslimin serta mampu melawan orang kafir
tersebut akan memiliki talenta dan munafik: yaitu berjihad melawan
kepemimpinan yang kuat, bertanggung mereka dengan menggunakan hati, lisan,
jawab dan berjiwa semangat jihad yang harta atau jiwa dan inilah yang dimaksud di
besar dalam melaksanakan tugas-tugas sini (perang melawan orang-orang kafir dan
kepemimpinannya, serta tetap menjaga munafik).
akhlak mulia pada kepribadian dirinya Hal ini menunjukkan bahwa sukses
sendiri karena kepemimpinan spiritual dan tidaknya pendidikan terutama
adalah model kepemimpinan yang meniru Pendidikan Agama Islam adalah sangat
atau mencontoh kepemimpinan Tuhan, dipengaruhi oleh tertanamnya roh jihad
terutama lewat sifat-sifat robbaninya. pemimpinnya di dalam menahkodai
jalannya proses pendidikan. Pemimpin
SIMPULAN DAN SARAN pendidikan yang di dalam hatinya tidak
A. Simpulan tertanam roh jihad maka mustahil
Hasil penelitian tentang telaah kepemimpinannya akan berhasil karena
konseptual urgensi tertanamnya roh jihad mereka akan memandang tugas yang
seorang pemimpin terhadap suksesnya mereka pikul dengan pandangan dunia dan
pendidikan ditemukan bahwa seorang materi bahkan pristise dan kebanggaan.
pemimpin yang di dalam hatinya tertanam Demikian pula pemimpin
roh jihad demi suksesnya pendidikan, maka pendidikan yang menerapkan
seorang pemimpin itu akan mencurahkan kepemimpinan spiritual maka akan menjadi
segala kemampuannya secara bersungguh- pemimpin yang ideal karena pemimpin
sungguh dalam melakukan sesuatu secara tersebut akan memiliki talenta
totalitas baik menyangkut nyawa, emosi, kepemimpinan yang kuat, bertanggung
tenaga, pikiran dan pengetahuan serta waktu jawab dan berjiwa semangat jihad yang
dan tempat demi suksesnya pendidikan, besar dalam melaksanakan tugas-tugas
disiplin, toleransi (tasamuh), menjaga kepemimpinannya, serta tetap menjaga
keharmonisan secara personal dan sosial akhlak mulia pada kepribadian dirinya
sera mengembangkan budaya agama dalam sendiri karena kepemimpinan spiritual
komunitas sekolah. adalah model kepemimpinan yang meniru
Seorang pemimpin pendidikan yang atau mencontoh kepemimpinan Tuhan,
mempunyai roh jihad, mereka bisa melawan terutama lewat sifat-sifat robbaninya.
hawa nafsu (jihad an-nafs): yaitu berjihad B. Saran
melawan hawa nafsu untuk belajar agama, Hasil penelitian ini diharapkan
mengamalkan, berdakwah terhadapnya dan dapat memberikan manfaat terutama kepada
bersabar terhadap cobaan yang dihadapinya, penulis sendiri dan menjadi bahan masukan
mampu melawan setan (jihad asy-syaitan): dan rujukan bagi pembaca untuk menambah
yaitu berjihad untuk melawan apa yang wawasan keilmuan terutama dalam
disebarkan oleh syetan berupa keraguan dan khasanah ilmu pendidikan umum maupun
syahwat kepada seorang hamba, mampu ilmu Pendidikan Agama Islam.

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 93


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA Jurnal Al-Ishlah. (2014). Konsep


Alhadar, Abdullah Hasan. (1956). Kepemimpinan Dalam Islam.
Pelajaran Agama Islam, Elbina Mamla Saidah. STAI
Jakarta: Bulan Bintang, 76 Hubbul Wathan. Volume 6
Aminuddin, dkk. (2006). Membangun September
Karakter dan Kepribadian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
melalui Pendidikan Agama (2008). Jakarta: Pusat Bahasa.
Islam, Yogyakarta: Graha Ilmu. 462
Mengutip dari undang-undang Lampiran Permenag Kurikulum 2013 PAI
nomor 2 tahun 1989. dan Bhs. Arab.
Danim. (2006). Visi Baru Manajemen Mansur, Sutan. (1982). Jihad, Jakarta:
Sekolah. Jakarta: Gramedia Panji Masyarakat. 9.
Jurnal Pendidikan Islam Edukasi Islam. Mulyasa. (2004). Menjadi Kepala Sekolah
Internalisasi Jihad Dalam Profesional, Bandung: Remaja
Pendidikan Karakter. Rumba Rosda Karya. 24
Triana. Dosen Tetap Prodi IAT Munawwir, Ahmad Warson. (1984).
STAI Al-Hidayah Bogor Kamus Arab-Indonesia,
Vol.07, No. 1 Yogyakarta: Al-Munawwir.
DOI:10.30868/EI.V7I01.208 234.
ISSN : 2252-8970 (Media Ormrod, J. (2008). Psikologi Pendidikan
Cetak) ISSN : 2581-1754 edisi keenam. Jakarta: Penerbit
(Media Online) Erlangga
Jurnal Kontemplasi. (2017). Tafsir Pamungkas, Astia. (2018). Pengertian
Moderat Konsep Jihad Esensi dan Urgensi, artikel,
Dalam Perspektif M. diakses tanggal 7 Desember.
Quraish Shihab. Thoriqul pukul 20:15.
Aziz dan Ahmad Zainal Qardhawi, Yusuf. (2010). Fiqih Jihad:
Abidin .IAIN Sebuah Karya Monumental
Tulungagung. Volume 05. Trelengkap Tentang Jihad
Nomor 02 Desember Menurut al-Qur’an dan
Jurnal Cendekia, Konsep Jihad Menurut M. Sunnah, Bandung: Mizan. 3.
Quraish Shihab Dalam Tafsir Rohimin. (2006). Jihad: Makna dan
Al-Mishbâh Dan Kaitannya Hikmah, Jakarta: Eirlangga.
Dengan Materi Pendidikan 17.
Agama Islam. Mambaul Saleh, Abdurrahman dan Wahab, Muhbib
Ngadhimah Dan Ridhol Huda. Abdul. (2004). Psikologi Suatu
Jurusan Tarbiyah STAIN Pengantar dalam Perspektif
Ponorogo, Vol. 13 No. 1, Islam, Jakarta: Kencana. 89
Januari – Juni Salendra, Kasjim. (2009). Jihad dan
Jurnal Nadwa. (2012). Manajemen Dan Terorisme Dalam Perspektif
Kepemimpinan Pendidikan Hukum Islam, Jakarta: Badan
Islam: Mencari Format Baru Litbang dan Diklat Departemen
Manajemen Yang Efektif Di Agama RI. 133.
Era Globalisasi. Tobroni. Sanusi, A, (1998). Pendidikan Alternatif,
Universitas Muhammadiyah Bandung: Grafindo Media
Malang. Volume 6 Nomor 1. Pratama. 1998, 267.
Mei

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 94


Nur Rofiq, Urgensi Roh Jihad Pemimpin Pendidikan

Shihab, M. Quraish, Wawasan Al- Syukur, Fattah. Managemen Pendidikan


Qur’an: Tafsir Maudu’I Atas Berbasis Pada Madrasah,
Pelbagai Persoalan Umat. Semarang: Pustaka Rizki P
505. Umar, Nasaruddin. (2006). Kata
Shihab, M. Qurais. (2002). Tafsir al- Pengantar: Mengurai Makna
Misbah: Pesan, Kesan dan Jihad, dalam Jihad, ed. Gamal
Keserasian al- Qur’an, Jakarta: al- Bana, Jakarta: Mata Air
Lentera Hati. Publishing. v.

Al Idaroh, Vol (3) No (1), 2019 95

Anda mungkin juga menyukai