Anda di halaman 1dari 4

CATATAN KEGIATAN DISKUSI KELOMPOK

1. Hari/Tanggal : Ahad, 5 Juni 2022


2. Mata Kuliah : Manajemen Proyek
3. Kelas : 4D D4 Teknik LIstrik
4. Pokok Bahasan : Manajemen Resiko
5. Kelompok : 5 (Lima)
6. Anggota Kelompok :
1) Muh. Farid Adil (42121234) hadir
2) Aqib Sutriyono (42121242) hadir
3) Erhil Abriansyah Azis (42121249) hadir

7. Penanya :
1) A. Imrang Jaya - 42121228 (kelompok 1)
Apa yang menjadi parameter keberhasilan manajemen resiko dan apa saja yang
ditingkatkan pada adhance?

2) A. Nur Apriani Jabir - 42121229 (kelompok 2)


Apakah manajemen resiko ini bisa menjamin sukses kedepannya ?

3) Andi Nurindah Sari - 42121240 (kelompok 3)


Apakah tiap peserta turut serta dalam setiap tahapan managemen resiko?

4) Satriani Rahmayanti - 42121248 (kelompok 4)


Jelaskan maksud dari varian dan tren analisis dalam pengendalian dan monitoring
resiko ?

5) Muhammad Akhyar Amran - 42121243 (kelompok 6)

Apa saja tujuan dan manfaat yang sangat urgent/diperhatikan dalam memanagemen
resiko ?
6) Sri Elida Muluki - 42121236 (kelompok 7)

Apakah perlu mengklasifikasi resiko positif dan negatif serta apa alasannya ?

8. Jawaban :

1. a. Apa yang menjadi parameter keberhasilan manajemen resiko ?

Penerapan manajemen risiko yang berhasil ditunjukkan dengan adanya identifikasi


dan analisis risiko sesuai tingkat kepentingannya. Risiko dimitigasi, dilacak, dan
dikendalikan secara efektif. Permasalahan dicegah sebelum terjadi dan pegawai
secara sadar fokus pada apa yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan.
b. Apa saja yang harus di tingkatkan dalam adhance?
Meningkatkan peluang dan atau dampak positif dengan mengidentifikasi dan
memaksimalkan pengendali kunci dari risiko berdampak positif.

2. Dalam Manajemen risiko sangat diperlukan, penggunaan yang efektif terhadap


manajemen risiko suatu proyek akan mempengaruhi proses pengerjaan suatu proyek
kedepannya dan akan menambah kualitas pada proyek itu sendiri. Manajemen risiko
merupakan aktivitas yang terukur dan harus sepadan dengan ukuran dan batasan suatu
proyek. Manajemen risiko memerlukan dukungan manajemen tingkat atas agar
tereleasikan dengan baik kepada seluruh anggota proyek. Salah satu diskriminator dari
sebuah organisasi atau proyek yang sukses adalah penggunaan manajemen risiko untuk
mengantisipasi kondisi, masalah, dan kenyataan negatif yang potensial. Proyek yang
tidak efektif dipaksa untuk bereaksi terhadap masalah; proyek yang efektif
mengantisipasi hal tersebut.
Manajemen risiko yang baik menghasilkan berjalannya proyek yang tampaknya mudah
dan banyaknya pekerjaan yang masuk ke dalam proyek berjalan dengan baik, seringnya
manajemen resiko yang baik sering terjadi tanpa disadari, dan manajer proyek harus
membuat pekerjaan timnya terlihat lebih mudah agar mencerminkan hasil dari proyek
yang dikelola dengan baik.

3. Peserta yang ikut serta dalam manajemen suatu resiko tentunya mempunyai tanggung
jawab masing masing, berikut peserta yang terlibat dalam resiko proyek:
a. manajer proyek
b. anggota tim proyek
c. anggota manajemen resiko
d. ahli teknis diluar tim proyek
e. customer
f. end user
g. ahli manajemen risiko

4. Merupakan dasar atau pedoman untuk pengendalian, baik yang berkaitan dengan waktu
maupun biaya proyek. Dari pengukuran kemajuan pekerjaan, dapat diketahui apabila
ada penyimpangan pelaksanaan terhadap rencana/jadwal, yang dengan bantuan alat-alat
analisis tertentu, misalnya dengan trend analysis dan sensitivity analysis, dapat segera
dilakukan tindakan-tindakan koreksi, untuk penyelesaian sisa proyek.

5. Tujuan dari manajemen risiko ialah untuk menjamin bahwa suatu perusahaan atau
organisasi dapat memahami, mengukur, serta memonitor berbagai macam risiko yang
terjadi dan juga memastikan kebijakan-kebijakan yang telah dibuat dapat
mengendalikan berbagai macam risiko yang ada. Agar pelaksanaan bisa berjalan dengan
lancar maka perlu adanya dukungan dalam menyusun kebijakan dan pedoman
manajemen risiko sesuai dengan kondisi perusahaan.
Tujuan manajemen risiko secara umum digunakan untuk dasar agar bisa
memprediksikan bahaya atau hal yang tidak menyenangkan yang akan dihadapi dengan
perhitungan yang cermat serta pertimbangan yang matang dari berbagai informasi di
awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Secara khusus, tujuan dari manajemen risiko ialah:


a. Menyediakan informasi mengenai risiko kepada pihak regulator.
b. Meminimalkan kerugian dari berbagai risiko yang uncontrolled.
c. Agar perusahaan tetap hidup dengan perkembangan yang berkesinambungan.
d. Biaya manajemen risiko (risk management) yang efisien dan efektif.
e. Memberikan rasa aman.
f. Agar pendapatan perusahaan stabil dan mampu memberikan kepuasan bagi pemilik
dan pihak lain.

Untuk mencapai tujuannya, terdapat proses pengelolaan risiko yang dimulai dari
identifikasi, pengukuran, hingga penanganan yang dibahas pada buku Mudah
Memahami Manajemen Risiko Perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut.

6. Perlu, karena kita bisa lihat sendiri bahwa resiko positive risk atau risiko positif yang
biasanya juga disebut peluang (opportunity) artinya dampak positif yang berarti peluang
yang diperoleh atau dapatkan dalam suatu proyek. kemudian negative risk (risiko
negatif) seperti misalnya kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) artinya ancaman
yang terjadi yang bisa berdampak negative dalam suatu proyek baik kelemahan ataupun
kekurangan yang muncul. Oleh karena itu, kita perlu membedakan antara resiko positif
dan resiko negative.

Anda mungkin juga menyukai