Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PEMESANAN REAGENSIA
LABORATORIUM
RSUD LAMADDUKKELLENG KAB. WAJO

RSUDL JAYA
RSUDL LUAR BIASA
AKREDITASI PASTI BISA

BUDAYA SEHAT
“ Senyum, Sapa, Salam”
DAFTAR ISI

PANDUAN PEMESANAN REAGENSIA


Daftar isi ............................................................................................................................... 1
Pendahuluan ........................................................................................................................ 2

BAB I DEFENISI DAN TUGAS POKOK


A. Defenisi Reagensia ....................................................................................................... 3
B. Tugas Pokok dan Kewenangan Kelompok Kerja ULP/ Pejabat Pengadaan ....................... 3

BAB II RUANG LINGKUP


Ruang Lingkup....................................................................................................................... 5
BAB II TATA LAKSANA

A. Permintaan reagen dan bahan habis pakai (bhp) laboratorium.............................. 6


B. Jenis reagen ................................................................................................................ 7
C. Penggunana reagensia dan logistic medis ...................................................................... 8
D. Membuaka reagen baru................................................................................................. 8
E. Labeling reagensia ......................................................................................................... 9
F. Reagensia esensial ................................................................................................. 10
G. Daftar reagensia esensial ............................................................................................ 10
H. Daftar alkes bahan habis pakai (bhp) instalasi laboratoriu RSUD
Lamaddukkelleng Kabupaten Wajo tahun 2017 .................................................... 12
BAB III

Penutup ............................................................................................................................. 14

1
PENDAHULUAN

Pelayanan laboratorium merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan yang diperlukan untuk menunjang upaya peningkatan kesehatan,
pencegaham dan pengobatan penyakit, serta pemulihan kesehatan. Sebagai
komponen penting dalam pelayanan kesehatan, hasil pemeriksaan laboratorium
digunakan untuk penetapan diagnosis, pemberian pengobatan dan pemantauan
hasil pengobatan, serta penentuan prognosis. Oleh karena itu hasil pemeriksaan
laboratorium harus selalu terjamin mutunya.

Berkaitan dengan penjaminan mutu hasil laboratorium, maka penggunaan


reagensia laboratorium harus berdasarkan suatu pedoman reagensia sebagai satu
komponen kegiatan dalam “Praktek Laboratorium yang Benar”.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka di Instalasi Laboratorium perlu dibuat


standar penggunaan reagenisa yang merupakan pedoman bagi semua pihak dalam
tata cara penggunaan reagensia, maka seluruh kegiatan yang berkaitan dengan
penggunaan reagensia harus berdasarkan Pedoman Reagensia Laboratorium di
Instalasi Laboratorium RSUD Lamaddukkelleng

1
BAB I
DEFENISI DAN TUGAS POKOK

A. Defenisi Reagensia

Adalah zat kimia yg gunanya untuk menimbulkan reaksi kimiawi yg telah


ditentukan, biasa dipakai untuk mengetes darah dan Uji Laboratorium Cairan tubuh
lain pada manusia.

B. Tugas Pokok dan Kewenangan Kelompok Kerja ULP/ Pejabat Pengadaan


1. Menyusun rencana pemilihan Penyedia Barang/Jasa
2. Menetapkan Dokumen Pengadaan
3. Menetapkan besaran nominal Jaminan Penawaran
4. Menilai kualifikasi Penyedia Barang/Jasa melalui prakualifikasi atau
pascakualifikasi
5. Melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap
penawaran yang masuk
6. Khusus untuk Kelompok Kerja ULP :

 Menjawab sanggahan

 Menetapkan pemenang pengadaan barang/pekerjaan


konstruksi/jasa lainnya
 Menyampaikan hasil pemilihan dan salinan dokumen pemiihan

penyedia barang/jasa kepada pejabat pembuat komitmen


 Menyimpan dokumen asli pemilihan penyedia barang/jasa

 Membuat laporan mengenai proses pengadaan kepada kepala unit

layanan pengadaan

7. Khusus untuk Pejabat Pengadaan :

 Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk pengadaan


barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
 Menetapkan Penyedia Barang/Jasa untuk pengadaan
barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya
 Menyampaikan hasil Pemilihan dan salinan Dokumen Pemilihan
Penyedia Barang/Jasa kepada PPK
 Menyerahkan dokumen asli pemilihan Penyedia Barang.Jasa
kepada PA/KPA
 Membuat laporan mengenai proses Pengadaan kepada PA/KPA

2
8. Memberikan pertanggung jawaban atas pelaksanaan kegiatan
pengadaan barang/jasa kepada Pengguna Anggaran atau Kuasa
Pengguna Anggaran

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Unit layanan pengadaan harus dilakukan oleh semua rumah sakit agar
setiap kebutuhan khususnya di laboratorium bisa terpenuhi dan berjalan
dengan baik dari segi pelayanan yang nyaman dan efektif

Ruang lingkup
 Laboratorium
 Koordinator bidang logistik
 Farmasi
 Unit Layanan Pengadaan

4
BAB III
TATA LAKSANA

A. PERMINTAAN REAGEN DAN BAHAN HABIS PAKAI (BHP)


LABORATORIUM

Dena alur pemesanan

BIDANG LOGISTIK LAB

GUDANG FARMASI

UNIT LAYANAN PENGADAAN

REKANAN

Pengertian
Reagen dan BHP adalah bahan baku yang digunakan untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium
Tujuan
Untuk menjamin ketersediaan stok reagen dan BHP untuk melakukan
pemeriksaan Laboratorium
Prosedur
1. Pengadaan reagen dan bahan dilaksanakan oleh koordinator bidang logistik
laboratorium berdasarkan jumlah volume tes laboratorium pada bulan
sebelumnya
2. Semua reagen dan bahan laboratorium adalah penting untuk selalu ada dan
disiapkan oleh pihak rekanan yang memiliki kerjasama dengan rumah sakit.
3. Koordinator bidang logistik laboratorium membuat surat permintaan reagen
dan bahan pada minggu ke empat untuk kebutuhan berikutnya.
4. Reagen dinyatakan habis/harus dipesan apabila persediaan di lemari simpan
diruang logistik tersisa 1 (satu) kit.
5. Usulan pengadaan reagen atau bahan diperiksa dan disetujui oleh kepala
ruangan laboratorium
6. Setelah ditandatangani oleh kepala ruangan laboratorium SP pengadaan
reagen dan bahan diserahkan kepada instalasi farmasi.
7. Surat permintaan (SP) ditandatangani oleh Kepala Ruangan Laboratorium,
PPATK, Kepala Instalasi Pelayanan dan Direktur.
8. Petugas ULP menyerahkan surat permintaan surat permintaan (SP) ke pihak
rekanan
9. Rekanan menggirim reagen atau bahan berdasarkan SP yang diterima.

5
10. Jika terjadi kekosongan reagen atau bahan dari rekanan, maka dialihkan
pemesanan pada rekanan lain yang memiliki reagen yang sama.

B. JENIS REAGEN
Reagen yang digunakan di laboratorium ada yang dapat dibuat sendiri dan
ada yang sudah dijual komersil. Baik reagen yang dibuat sendiri maupun yang
komersial mempunyai persyaratan-persyaratan tertentu.
Instalasi Laboratorium RSUD Lamaddukkelleng menggunakan reagen
komersial. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

1. Etiket/label wadah
Umunya pada reagen komersial sudah tercantum nama atau kode bahan,
tanggal produksi dan batas kadaluarsa serta nomor batch reagen
2. Batas kadaluarsa
Masa kadaluarsa tercantum pada kemasan dan hanya berlaku untuk reagen
yang disimpan pada kondisi baik dan belum pernah dibuka, karena reagen
yang wadahnya sudah pernah dibuka mempunya masa kadaluarsa lebih
pendek dari reagen yang belum dibuka
3. Keadaan fisik
Kemasan harus dalam keadaan utuh, isi tidak mengeras dan tidak ada
perubahan warna
4. Penyimpanan
Penyimpanan reagen pada dasarnya harus mengikuti ketentuan yang
berlaku untuk tiap jenis reagen
5. Pencampuran
Beberapa reagen memerlukan pencampuran satu dengan yang lain atau
pengenceran dengan aquadest sebelum digunakan. Reagen yang belum
dilarutkan sifatnya lebih stabil
6. Cara pemakaian
Umumnya setiap reagen komersial dilengkapi dengan petunjuk cara
pemakaian yang dibuat oleh produsen. Cara pemakain ini biasanya berbeda
dari satu produsen dengan produsen lain dan tidak boleh diubah atau
dimodifikasi

6
C. PENGGUNAAN REAGENSIA DAN LOGISTIK MEDIS
Pengertian
Pengunaan reagensia/logistic adalah pemakaian reagen dan logistic dalam
rangka pelayanan pemeriksaan laboratorium.
Tujuan
Sebagai acuan tata tertib penggunaan reagen serta bahan kebutuhan
Laboratorium
Prosedur

1. Ambil dan gunakan reagen dan logistic medis sesuai dengan keperluan pada
masing-masing again di Laboratorium.
2. Pakai prosdur FIFO (First In First Out) yaitu barang pertama yang masuk
yang dipakai terlebih dahulu
3. Catat stok reagen yang dipakai pada buku reagen
4. Laporkan hasil stok kepada kepala ruangan.
5. Buat laporan penerimaan dan penggunaan reagensia/logisitik Laboratorium
setiap akhir bulan.

D. MEMBUKA REAGEN BARU


Pengertian
Membuka reagen baru adalah tindakan yang dilakukan pada saat akan
memakai reagen yang masih baru
Tujuan
Untuk memastikan reagen dalam kondisi yang baik, layak pakai dan
monitoring estimasi pemakaian
Prosedur

1. Setiap membuka reagen baru tuliskan tanggal membuka pada reagen


tersebut. kecuali reagen kimia, hematology.
2. Jika membuka reagen baru pastikan reagen tersebut belum kadaluarsa dan
layak pakai.
3. Khusus reagen alat hematology, kimia dan imunologi pastikan No. Lot
reagen tersebut sudah sama dengan yang di alat, jika tidak sama segera
perbaharui.
4. Jika nomor lot sebelumnya berbeda dengan lot reagen baru, wajib
menjalankan kalibrasi dan kontrol.

7
E. LABELING REAGENSIA
PENGERTIAN
Labeling reagensia merupakan proses labeling pada masing-masing
reagensia sesuai FIFO dan masa kadaluarsa
TUJUAN
Untuk mengatur pemakaian reagensia sesuai prinsip FIFO

PROSEDUR

1. Proses labeling dilakukan oleh petugas penanggung jawab reagensia di


bawah koordinasi kepala ruangan
2. Label hijau ditempelkan pada reagen yang masa berlakukanya masih lebih
dari 1 bulan
3. Label kuning ditempelkan pada reagen yang masa berlakunya 1 bulan
menjelang masa kadaluarsa dan reagen yang sudah dibuka
4. Label merah ditempelkan pada reagen yang masa berlakunya 1 minggu
menjelang masa kadaluarsa

8
F. REAGENSIA ESENSIAL
1 Penetapan reagensia esensial harus diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh staf
laboratorium dibawah pengawasan Kepala Instalasi Laboratorium
2 Reagensia esensial dan bahan-bahan lain harus selalu ada untuk pelayanan
laboratorium pasien
3 Semua reagensia disimpan dan didistribusikan sesuai prosedur yang ditetapkan
4 Evaluasi periodik semua reagensia untuk memastikan akurasi dan presisi hasil
pemeriksaan
5 Pedoman tertulis memastikan pemberian label yang lengkap dan akurat untuk
reagensia dan larutan dan akurasi serta presisi dari hasil

G. DAFTAR REAGENSIA ESENSIAL


Penyi
Sifat
No Nama Reagensia Kemasan Nama Alat mpana
reagen
n
Xl-200 Erba
1. Glucosa xl.erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Xl-200 Erba
2. Cholestrol xl -erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Trigliaerida xl- Xl-200 Erba
3. Kit Cair 2 – 8 °c
erba manheim
Xl-200 Erba
4. Uric Acid XL-Erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Xl-200 Erba
5 Albumin XL-Erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Xl-200 Erba
6. Urea UV XL-Erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Xl-200 Erba
7. Creatinin XL-Erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Xl-200 Erba
8. Sgot XL-Erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Xl-200 Erba
9. Sgpt XL-Erba Kit Cair 2 – 8 °c
manheim
Hdl Cholestrol XL- Xl-200 Erba
10. Kit Cair 2 – 8 °c
Erba manheim
Ldl Cholestrol XL- Xl-200 Erba
11. Kit Cair 2 – 8 °c
Erba manheim
Total bilirubin XL- Xl-200 Erba
12. Kit Cair 2 – 8 °c
Erba manheim
Direk bilirubin XL- Xl-200 Erba
13. Kit Cair 2 – 8 °c
Erba manheim
Ck nac
14. Kit Cair Sysmex 2 – 8 °c

Actin fs
15. Kit Cair Sysmex 2 – 8 °c

9
Innovin
16. Kit Serbuk Sysmex 2 – 8 °c

17. Ca clean I Botol Cair Sysmex 2 – 8 °c

18. Ca lean II Botol Cair Sysmex 2 – 8 °c

19. Ca cl2 solution Botol Cair Sysmex 2 – 8 °c

20. Control plasma Botol Serbuk Sysmex 2 – 8 °c

21. Erba Norm Kit Cair Xl-200 Erba 2 – 8 °c


manheim
22. Xl Multical Kit Cair Xl-200 Erba 2 – 8 °c
manheim

No Nama Kemasan Sifat reagen Nama alat Penyimp


reagensia anan
23. Widal test Kit Cair - 2 – 8 °c

24. Control normal Vial Cair Mindray bl- Suhu


mindray 3000 ruangan
25. E-2 clenzer Botol Cair Mindray bl- Suhu
3000 ruangan
26. Probe clenzer Botol Cair Mindray bl- Suhu
3000 ruangan
27. Botol Cair Mindray bl- Suhu
Diluent 20ltr 3000 ruangan
28. Galon Cair Mindray bl- Suhu
Rinse 5,5 ltr 3000 ruangan
29. Lyse m 30 500 Galon Cair Mindray bl- Suhu
ltr 3000 ruangan
30. Botol Cair Xl-200 Suhu
Xl-wash ruangan
31. Botol Cair - Suhu
Aquadest 1 ltr ruangan
32. galon cair - Suhu
Aquadest 20 ltr ruangan
33. Hcg strip one Box Padat Rapid test Suhu
med ruangan
34. Box Padat Rapid test Suhu
Hcg card ruangan

10
H. DAFTAR ALKES BAHAN HABIS PAKAI (BHP) INSTALASI LABORATORIUM
RSUD RSUD LAMADDUKKELLENG KABUPATEN WAJO TAHUN 2017

No Nama BHP Kemasan Sifat BHP Penyimpanan


1. Spoit 3 cc BOX Tajam Suhu Ruangan
Needle Flasback 22
2. BOX Tajam Suhu Ruangan
G
3. Wing Set Needle BOX Tajam Suhu Ruangan
4. Lancet BOX Tajam Suhu Ruangan
5. Objek Glass BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
6. Cup Sample Blue PACK Tidak Tajam Suhu Ruangan
7. Cup Sample White PACK Tidak Tajam Suhu Ruangan
8. Tip Putih PACK Tidak Tajam Suhu Ruangan
9. Tip Kuning PACK Tidak Tajam Suhu Ruangan
10. Tip Biru PACK Tidak Tajam Suhu Ruangan
11. Plesterin BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
12. Alcohol Swab BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
13. Handschoon BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
14. Masker BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
15. Torniquet BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
16. Pot Urine POT PLASTIK Tidak Tajam Suhu Ruangan
17. Pot Sputum POT PLASTIK Tidak Tajam Suhu Ruangan
Kertas Thermal
18. ROLL Tidak Tajam Suhu Ruangan
Uninalisis Siemens
Kertas Thermal
19. ROLL Tidak Tajam Suhu Ruangan
Elektolite Ceretium
Cuvette BM 60-10
20. BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
JEOL
Cup Sample BM 60-
21. BOX Tidak Tajam Suhu Ruangan
10 JEOL

11
No Nama reagensia Kemasan Sifat reagen Nama alat Penyimp
anan
35. K2 edta 3 ml Pack Padat & Tabung Suhu
vacum tube serbuk vakum ruangan
36. K3 edta 0,5 ml Pack Padat & Tabung Suhu
vacum tube serbuk vakum ruangan
37 Red plain with clot Pack Padat & Tabung Suhu
activator 4 ml serbuk vakum ruangan
vacum tube
38 Sodium citrate Pack Padat & cair Tabung Suhu
3,8% 1,28 ml vakum ruangan
vacum tube
39. Yellow cup gel Pack Padat & gel Tabung Suhu
cloth activator 4 ml vakum ruangan
vacum tube

40 Vester 200’s diase Pack Padat & cair Automatic Suhu


ruangan

12
BAB IV
PENUTUP

Panduan pemesanan reagensia ini mempunyai peranan penting sebagai


panduan bagi pelaksanaan kegiatan sehari-hari sehingga dapat meningkatkan mutu
pelayanan khususnya pelayanan di Laboratorium. Kami menyadari bahwa Panduan
Pelayanan ini masih jauh dari sempurna, karena itu kami menerima saran dan kritik
guna menyempurnakan Pedoman ini.

Akhir kata semoga Panduan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

13

Anda mungkin juga menyukai