Social Media Marketing and Business Performance of MSMEs During The COVID-19 Pandemic
Social Media Marketing and Business Performance of MSMEs During The COVID-19 Pandemic
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran social media marketing terhadap kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di masa pandemi
COVID-19. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan alat analisis yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM)
berbasis Partial Least Square. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan sampel dalam penelitian ini adalah UMKM yang
menggunakan media sosial untuk pemasaran. Media sosial yang digunakan adalah Facebook, Instagram, dan Whatsapp. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 254 UMKM. Pengumpulan data menggunakan kuesioner online. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pemasaran
media sosial dipengaruhi oleh kompatibilitas, kegunaan yang dirasakan, dan kemudahan penggunaan yang dirasakan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pemanfaatan media sosial untuk pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM terutama dalam meningkatkan
penjualan, hubungan pelanggan, produktivitas, dan kreativitas. Artinya, semakin baik pengelolaan media sosial untuk pemasaran, maka kinerja UMKM akan semakin
Kontribusi teoritis untuk penelitian ini dibangun di atas teori TAM dan UTAUT dan dampaknya terhadap pemasaran media sosial pada UMKM di
negara berkembang yang hidup melalui pandemi COVID-19.
karena berbagai alasan, termasuk pembatasan akibat pergerakan. Crick and Crick (2020) melakukan studi strategi pemasaran
Masalah lainnya adalah permintaan konsumen turun di semua jenis business-to-business selama pandemi. Hasil penelitiannya menunjukkan
usaha. Meski begitu, beberapa produk dan layanan mengalami bahwa meskipun kerjasama dan persaingan berpengaruh terhadap
peningkatan permintaan. kinerja, namun perlu diperjelas bagaimana penerapan kerjasama dan
Untuk mengatasi permasalahan UMKM menghadapi krisis akibat persaingan dapat meningkatkan kinerja suatu perusahaan.
COVID-19, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan jangka pendek
seperti modal darurat yang nilainya sangat kecil, tetapi harus mengambil De Pelsmacker, van Tilburgh, dan Holthof (2018) menemukan bahwa
kebijakan jangka panjang seperti memanfaatkan sumber daya yang ada strategi pemasaran digital memiliki efek langsung pada ulasan online
untuk dikelola lebih efektif agar potensi yang ada dapat berkembang dan secara tidak langsung memengaruhi kinerja hotel.
dan melahirkan inovasi produk serta mengembangkan ekosistem Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Chatterjee dan
kewirausahaan yang kuat (Kuckertz et al., 2000). Kumar Kar (2020), Cheung et al. (2020) dan Tajvidi and Karami (2017)
menemukan bahwa peran media sosial untuk pemasaran sangat
Berdasarkan permasalahan di atas, saat ini banyak UMKM yang penting untuk meningkatkan kinerja, oleh karena itu dalam penelitian ini
melakukan diversifikasi saluran penjualan atau pemasarannya dengan akan ditinjau dampaknya. Kajian ini sangat penting untuk memahami
menggunakan media sosial. Survei yang dilakukan ILO menunjukkan kemampuan UMKM dalam menggunakan digital marketing dan
bahwa hanya 1 dari 5 perusahaan yang berhasil melakukan diversifikasi menghadapi perubahan pasar akibat COVID-19.
produknya. Artinya, kemampuan UMKM dalam mendiversifikasi
produknya masih sangat rendah, terutama dalam kemampuan
pemasarannya di media sosial. Sangat menarik untuk mengkaji dampak 2. Kajian Pustaka dan
penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran terhadap kinerja
Pengembangan Hipotesis
usaha UMKM di Indonesia selama pandemi COVID-19. Sepengetahuan
kami, belum ada yang meneliti kemampuan UMKM dalam memasarkan 2.1. Kegunaan yang Dirasakan (PEU)
produknya di media sosial, terutama di masa pandemi COVID-19.
Penerapan physical atau social distancing selama COVID-19 berimplikasi Penelitian menjelaskan hubungan antara persepsi penggunaan dan
pada pergeseran kegiatan bisnis dari konvensional ke online (Patma, penggunaan social media marketing (SMM). Penelitian hubungan antara
Wardana, Wibowo, & Narmaditya, 2020). perceived usefulness (PEU) dengan penggunaan teknologi dilakukan
oleh Kim dan Chiu (2019) yang menemukan bahwa PEU memiliki
hubungan yang positif dengan penggunaan teknologi baru. PEU memiliki
Sudah banyak jenis penelitian tentang penggunaan media sosial hubungan positif dengan penggunaan teknologi smartphone (Park, Kim,
sebagai alat pemasaran, namun di masa pandemi ini belum ada yang & Kwon, 2016; Kim & Chiu, 2019).
melakukannya. Chatterjee dan Kumar Kar (2020) meneliti penggunaan
media sosial oleh UMKM untuk pemasaran di India, dan hasilnya Perceived usefulness (PEU) adalah keyakinan terhadap kinerja,
menunjukkan bahwa persepsi penggunaan, persepsi kenyamanan, dan efektivitas, risiko dan kepercayaan terhadap suatu teknologi (Turner et
kompatibilitas berpengaruh signifikan terhadap pemasaran media sosial. al., 2010). Faktor risiko, privasi dan keamanan juga merupakan bagian
Cheung, Pires, Rosenberger, Leung, & Ting (2020) menyelidiki peran dari manfaat yang dirasakan (Chatterjee & Kumar Kar, 2020). Jika faktor-
pemasaran media sosial dalam penciptaan nilai dan keterlibatan di faktor tersebut dapat diatasi, maka penggunaan SMM bagi UMKM akan
antara pengguna ponsel cerdas di China dan Hong Kong. Hasil mendapatkan banyak manfaat (Turner et al., 2010). Berdasarkan hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa social media marketing sangat efektif penelitian ini, hipotesis berikut dapat diajukan:
dalam membangun value co-creation, engagement, repurchase intention,
dan future behavior.
H1 : Perceived usefulness berpengaruh positif terhadap penggunaan
Tajvidi dan Karami (2017) meneliti pengaruh media sosial terhadap SMM bagi UMKM
kinerja perusahaan. Survei dilakukan pada UMK di industri perhotelan
di Inggris. 2.2. Persepsi Kemudahan Penggunaan (PEO)
Penelitian menemukan pengaruh media sosial terhadap kinerja UMK di
Inggris dan kemampuan pemasaran memediasi hubungan antara media Keyakinan akan kemudahan penggunaan teknologi dikaitkan
sosial dan kinerja perusahaan. Wang dan Kim (2017) meneliti pengaruh dengan konsepsi mengerahkan upaya seseorang untuk menggunakan
pemasaran media sosial dalam meningkatkan kapabilitas hubungan sistem atau teknologi (Duffett, 2015; Henderson & Divett, 2003; Park,
pelanggan dan kinerja perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan 2009). Keyakinan ini termasuk self-efficacy atau kesederhanaan (Yi,
bahwa penggunaan media sosial memoderasi hubungan antara Liao, Huang, & Hwang, 2009). Faktor-faktor tersebut juga diduga
kapabilitas hubungan pelanggan dan kinerja formulir. mempengaruhi UKM untuk mengadopsi penggunaan media sosial (Kuo
& Yen, 2009). Hal ini menunjukkan bahwa jika ada suatu inovasi yang
lebih mudah digunakan, maka pengguna termotivasi untuk menggunakan inovasi tersebu
Machine Translated by Google
teknologi (Ware, 2018). Hal ini menegaskan bahwa PEOU memiliki 2.5. Biaya (BIAYA)
hubungan yang positif dengan penggunaan teknologi baru. Hasil studi
Chatterjee dan Kumar Kar (2020) membuktikan adanya hubungan Penggunaan teknologi membutuhkan biaya yang tidak sedikit,
positif antara adopsi PEOU dan SMM. Berdasarkan hasil ini, hipotesis oleh karena itu para pelaku UMKM mempertimbangkan penggunaannya
berikut diajukan: berdasarkan manfaat yang akan diperoleh (Wang, Hong, Li, & Gao,
2020). Beberapa penelitian menyoroti bahwa ada hubungan antara
biaya dan adopsi teknologi (Chatterjee & Kumar Kar, 2020; Kim &
H2 : Perceived ease-of-use (PEO) berdampak positif terhadap Shin, 2015). Studi lain menemukan bahwa faktor biaya berperan
penggunaan SMM bagi UMKM penting dalam adopsi teknologi oleh suatu perusahaan (Chong &
Chan, 2012). Alasan lain penggunaan SMM oleh UMKM adalah
2.3. Kompatibilitas (COM) karena rendahnya hambatan, biaya rendah, dan rendahnya persyaratan
keterampilan TI yang memotivasi UKM untuk menggunakan SMM
Kompatibilitas adalah sejauh mana suatu teknologi inovatif dapat (Derham, Cragg, & Morrish, 2011). Artinya pelaku UMKM tidak akan
digunakan sesuai dengan kondisi suatu perusahaan (Chatterjee & menggunakan SMM jika biayanya tinggi. Media sosial adalah teknologi
Kumar Kar, 2020). Tingkat kompatibilitas produk teknologi baru hemat biaya. Hal ini memberikan ruang bagi UKM untuk berkomunikasi
menjadi bahan evaluasi yang efektif dari pengguna layanan tersebut dengan konsumennya dengan biaya rendah (Zhang, Fan, Yao, Hu, &
(Yoon & Cho, 2016). Kompatibilitas dianggap sebagai bagian penting Mostafavi, 2019). Berdasarkan alasan tersebut, hipotesis yang
dari adopsi teknologi inovatif seperti pemasaran media sosial (Wang, diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Wang, & Yang, 2010). Adopsi teknologi harus kompatibel dengan
sistem aplikasi kerja, sehingga UKM akan mempertimbangkan untuk H5. Biaya memiliki dampak negatif terhadap penggunaan SMM
mengadopsi teknologi ini (Brown & Rocha, 2020; Chatterjee & Kumar oleh UMKM.
Kar, 2020).
2.6. Pemasaran Media Sosial (SMM)
Penggunaan social media marketing (SMM) bagi UKM merupakan
konsep yang paling tepat, karena dapat menjangkau calon konsumen Media sosial merupakan sarana komunikasi, sumber berbagi
sesuai target dan membantu meningkatkan kinerja bisnis UMKM informasi, media aktualisasi diri dan kolaborasi di dunia maya (Elbanna,
(Derham et al., 2011). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Chatterjee Bunker, Levine, & Giring, 2019). Di Indonesia, penggunaan media
dan Kumar Kar (2020) menunjukkan bahwa kompatibilitas berpengaruh sosial mencapai 160 juta orang dan rata-rata penggunaan media sosial
positif terhadap penggunaan SMM bagi UMKM. Berdasarkan uraian setiap hari adalah 3 jam 26 menit (We are social, 2020).
ini, hipotesis berikut dapat diajukan:
Hal ini menunjukkan bahwa potensi pasar di media sosial sangat
tinggi dan platform ini telah menjadi instrumen yang mudah untuk
H3 : Kompatibilitas berdampak positif terhadap penggunaan SMM berkomunikasi secara online antara konsumen dengan perusahaan,
bagi UMKM. atau antara konsumen dengan konsumen di seluruh dunia setiap saat.
Penggunaan platform ini sangat tepat bagi UKM karena memiliki
2.4. Memfasilitasi kondisi (FCO) sumber daya yang terbatas seperti dana, pengetahuan teknis dan
sebagainya (Rana, Barnard, Baabdullah, Rees, & Roderick, 2019).
Kondisi fasilitas didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang
memiliki keyakinan bahwa ini adalah infrastruktur teknis yang tepat Social media marketing meningkatkan kepercayaan dan loyalitas
dan ada dukungan dari manajemen puncak untuk menggunakan merek suatu perusahaan, selain itu social media marketing
sistem baru (Venkatesh, 2012). Pada penelitian sebelumnya terungkap memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi tentang produk
bahwa kondisi fasilitasi berpengaruh signifikan terhadap perilaku suatu perusahaan (Puspaningrum, 2020). Pemasaran media sosial
adopsi teknologi inovatif (Chatterjee & Kumar Kar, 2020). UKM tidak juga menunjukkan hubungan positif dengan kepercayaan, keintiman,
akan ragu untuk mengadopsi SMM jika karyawan dilatih dengan baik dan loyalitas pelanggan (Khoa, 2020). Penggunaan media sosial oleh
untuk menggunakan media sosial jika perusahaan memiliki fasilitas suatu perusahaan memudahkan perusahaan untuk membangun
Internet murah, jika tidak menolak penggunaan media sosial. UKM mereknya dan meningkatkan aktivitas bisnisnya (Sullivan & Koh, 2019;
tidak akan ragu mengadopsi SMM jika lingkungan dianggap kondusif Fatima & Bilal, 2019; dan Charttejee & Kumar Kar, 2020). SMM dapat
(Chatterjee & Kumar Kar, 2020). Berdasarkan hasil penelitian ini, membantu UMKM untuk meningkatkan kinerjanya. Berdasarkan
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: temuan ini, hipotesis berikut dapat dirumuskan.
H4. Facilitating condition (FCO) berdampak positif terhadap H6. Social media marketing berpengaruh positif terhadap kinerja
pemanfaatan SMM bagi UMKM. UMKM.
Machine Translated by Google
3. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan
alat analisisnya adalah Structural Equation Modeling (SEM)
berbasis Partial Least Square. Sampel dalam penelitian ini adalah
Gambar 1: Model Konseptual pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah
karesidenan Surakarta. Teknik pengambilan sampel menggunakan
Tabel 1 Sumber Instrumen Penelitian
purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan
Jumlah
kuesioner online yang disebarkan melalui media sosial Facebook,
Tidak Ada Variabel Sumber Instagram, dan Whatsapp. Jumlah sampel dalam penelitian ini
item
adalah 254 pelaku UMKM yang aktif di media sosial Facebook,
Hung dan Lai, 2015; Ng
Instagram, dan WhatsApp.
et al., 2019; Alhakimi dan
Mahmoud, 2020; Venkatesh,
Variabel independen dalam penelitian ini meliputi kondisi
Kondisi yang fasilitas, biaya, kompatibilitas, kegunaan yang dirasakan, dan
1 2012; Aral et al., 2013; Zhang 6
memfasilitasi
et al., 2019; dan Charetejee et kemudahan penggunaan yang dirasakan. Variabel mediasinya
al., 2020. adalah social media marketing dan variabel dependennya adalah
kinerja UMKM. Sumber instrumen yang digunakan dalam penelitian
Dwivedi et al, 2015; Zhang et al., ini adalah : Berdasarkan sumber tersebut, jumlah instrumen
2019; Kim dan Shin, 2015; yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32 instrumen.
2 Biaya 4
Charetejee et al., 2020.
Variabel Latin Kode Pemuatan Luar Uji validitas diskriminan digunakan untuk menguji tidak adanya
korelasi antara konstruk variabel laten dengan variabel lain. Hasil
FCO1 0,794
uji validitas diskriminan terdapat pada Tabel 3.
FCO2 0,879
Pada Tabel 3 diketahui bahwa nilai akar kuadrat AVE tiap
Kondisi yang FCO3 0,900
konstruk lebih besar dari nilai korelasinya sehingga konstruk
memfasilitasi FCO4 0,864
dalam model penelitian ini masih dapat dikatakan memiliki
FCO5 0,876
Discriminant Validity yang baik.
FCO6 0,860
PEU4 0,858 ambang batas minimal 0,5 dan berkisar antara 0,641 hingga 0,767
PEU5 0,745 sehingga model dapat diterima dengan baik dan mendukung hasil validitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompatibilitas berpengaruh positif omzet penjualan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
dan signifikan terhadap social media marketing. media sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja UMKM.
Pengaruh positif tersebut menunjukkan bahwa semakin cocok jenis usaha Pengaruh positif tersebut menunjukkan bahwa semakin baik penggunaan
atau produk maka akan meningkatkan penggunaan social media marketing media sosial untuk kegiatan usaha UMKM maka kinerja UMKM akan
bagi UMKM di masa pandemi COVID-19. Hal ini juga menunjukkan bahwa semakin meningkat seperti penjualan, hubungan pelanggan, produktivitas,
sebagian besar produk UMKM kompatibel dengan media sosial, pelaku dan kreativitas.
UMKM sudah rutin menggunakan media sosial, pemilik UMKM memberikan Media sosial untuk kegiatan bisnis digunakan para pelaku UMKM untuk
dukungan penuh atas penggunaan media sosial dan bisnis, dan UMKM mengiklankan produknya, terhubung dengan pelanggan, bersaing dengan
sangat cocok menggunakan media sosial sebagai media pemasarannya. kompetitor, dan teknik pemasaran lainnya.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Rana et al.
Russell (2007), Wang dan Kim (2017), Yoon dan Cho (2016), serta Chatterjee (2019), Elbanna dkk. (2019), Sullivan dan Koh (2019), Fatima dan Bilal
dan Kumar Kar (2020). (2019), serta Chatterjee dan Kumar Kar (2020).
Beragamnya media sosial dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan 6. Kesimpulan dan Saran
dan keterbatasannya membuat para pelaku UMKM dapat memilih media
sosial yang dibutuhkan sesuai dengan kemampuannya dalam menggunakan Di masa pandemi COVID-19 ini, kemampuan memanfaatkan media
media sosial, terutama sebagai media untuk memasarkan produknya di sosial untuk berbisnis sangat diperlukan, karena segala aktivitas fisik dan
masa pandemi COVID-19 ini. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan sosial dibatasi. Untuk memiliki kemampuan menggunakan media sosial
bahwa persepsi penggunaan berpengaruh positif terhadap penggunaan untuk bisnis diperlukan fasilitas pendukung seperti infrastruktur, biaya,
media sosial untuk pemasaran. Pengaruh positif menunjukkan bahwa kompatibilitas, pengetahuan teknologi informasi, dan kemudahan teknologi
semakin besar manfaat penggunaan media sosial untuk bisnis, semakin informasi untuk bisnis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa penggunaan
besar penggunaan media sosial. media sosial secara signifikan dipengaruhi oleh kompatibilitas, persepsi
Responden juga menilai bahwa penggunaan media sosial memiliki nilai penggunaan teknologi informasi, dan kemudahan penggunaan teknologi
tambah sebagai sarana pemasaran dan dianggap mampu meningkatkan informasi.
produktivitas. Media sosial juga dirasakan dapat membantu mengelola
perusahaan dengan lebih baik, dan membantu meningkatkan kepuasan Kompatibilitas menunjukkan kesesuaian suatu produk atau bisnis
pelanggan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh dengan pengguna media sosial, artinya semakin cocok suatu produk atau
Park, Kim, dan Kwon (2016), Kim dan Chiu (2019), serta Chatterjee dan bisnis dengan penggunaan media sosial untuk mempromosikan produk atau
Kumar Kar (2020). bisnisnya, maka penggunaan media sosial akan semakin banyak untuk
Efektivitas penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran ditentukan kebutuhan bisnis UMKM. Penggunaan teknologi informasi membutuhkan
oleh tingkat kemudahan penggunaannya. Pelaku UMKM yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik agar dapat bermanfaat, artinya
keterbatasan pengetahuan teknologi informasi harus mampu menguasai jika penggunaan teknologi informasi dirasakan dapat meningkatkan nilai
teknologi tersebut untuk mengoptimalkan teknologi atau fitur-fiturnya, tambah dan produktivitas maka akan semakin meningkatkan penggunaan
khususnya di media sosial. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan media sosial untuk media promosinya. Teknologi informasi juga membutuhkan
bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap kemudahan dalam pengoperasiannya, sehingga tidak menyulitkan
penggunaan pemasaran media sosial. penggunanya. Semakin mudah teknologi informasi dirasakan untuk
Hal ini menunjukkan bahwa semakin mudah teknologi media sosial beroperasi, maka akan mendorong pengguna untuk memanfaatkan teknologi
digunakan, semakin banyak pula UMKM yang menggunakan media sosial informasi tersebut, dalam hal ini penggunaan media sosial sebagai sarana
sebagai alat pemasaran. Beberapa indikator kemudahan penggunaan media promosi dan penjualan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan
sosial antara lain mudah dipelajari, mudah mengidentifikasi konsumen baru, media sosial untuk pemasaran berpengaruh positif terhadap kinerja UMKM
dan mudah mengidentifikasi permintaan konsumen. Selain itu, informasi terutama dalam meningkatkan penjualan, hubungan pelanggan, produktivitas,
yang disajikan tentang pelanggan mudah diketahui dan mudah diiklankan di dan kreativitas. Artinya, semakin baik pengelolaan media sosial untuk
platform media sosial. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang pemasaran, maka kinerja UMKM akan semakin baik.
dilakukan oleh Henderson dan Divett (2003), Park (2009), Kuo dan Yen
(2009), Ware (2018), dan Chatterjee dan Kumar Kar (2020).
Selama masa COVID-19 ini, aktivitas sosial dan fisik dibatasi untuk Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat direkomendasikan bahwa
mencegah penularan yang lebih luas. penggunaan media sosial merupakan cara yang sangat efektif untuk
Hal ini berdampak pada turunnya omzet penjualan para pelaku UMKM di meningkatkan kinerja UMKM di masa pandemi COVID-19 di Indonesia.
Indonesia. Salah satu cara mempertahankan penjualan adalah dengan Oleh karena itu perlu adanya peningkatan pengetahuan dalam pemanfaatan
berjualan secara online, salah satunya dengan memanfaatkan media sosial. media sosial sebagai media berbisnis. Studi ini tidak mencakup demografi
Penggunaan media sosial sebagai alat pemasaran diharapkan semakin meningkatdan
Machine Translated by Google
variabel budaya sebagai pemoderasi penggunaan media sosial Duffett, RG (2015). Pengaruh iklan Facebook terhadap niat beli dan
untuk meningkatkan kinerjanya, oleh karena itu untuk penelitian pembelian di kalangan milenial.
Penelitian Internet, 25(4), 498–526. https://doi.org/10.1108/
selanjutnya, disarankan untuk memasukkan variabel demografi dan
IntR-01-2014-0020
budaya untuk meningkatkan hasil penelitian ini.
Dwivedi, YK, Kapoor, KK, & Chen, H. (2015). Pemasaran dan
Referensi periklanan media sosial. Tinjauan Pemasaran, 15(3), 289– 309
https://doi.org/ 10.1362146934715X14441363377999 Elbanna,
Abed, SS, Dwivedi, YK, & Williams, MD (2016). Perdagangan sosial A., Bunker, D., Levine, L., & Sleigh, A. (2019).
sebagai alat bisnis di UKM Arab Saudi.
Manajemen darurat di dunia media sosial yang terus berubah:
Jurnal Internasional Budaya India dan Manajemen Bisnis, 13(1), Membingkai agenda penelitian dengan para pemangku
1–19. https://doi.org/10.1504/IJICBM.2016.077634 kepentingan melalui keterlibatan beasiswa. Jurnal Internasional
Manajemen Informasi, 47 (Januari), 112–120. https://doi.org/
Alalwan, AA, Rana, NP, Dwivedi, YK, & Algharabat, RS 10.1016/j. izinfomgt.2019.01.011
(2017). Media sosial dalam pemasaran: Tinjauan dan analisis Fatima, T., & Bilal, A. (2019). Mencapai kinerja UKM melalui
literatur yang ada. Telematika dan Informatika, 34(7), 1177– orientasi kewirausahaan individu: Perspektif jejaring sosial yang
1190. https://doi.org/10.1016/j.tele.2017.05.008 aktif. Jurnal Kewirausahaan di Negara Berkembang. https://
Alhakimi, W., & Mahmoud, M. (2020). Dampak orientasi pasar doi.org/10.1108/JEEE-03-2019- 0037 Di Pers.
terhadap inovasi: Bukti dari UKM Yaman.
Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Asia Pasifik. https://doi.org/ Hung, YH, & Lai, HY (2015). Efek suka facebook dan peringkat
10.1108/APJIE-08-2019-0060. agregat yang bertentangan dan komentar pelanggan pada niat
Aral, S., Dellarocas, C., & Godes, D. (2013). Pengantar edisi khusus pembelian. Konferensi Internasional tentang Akses Universal
—Media sosial dan transformasi bisnis: Kerangka kerja untuk dalam Interaksi Manusia-Komputer, 193–200. Los Angeles, CA:
penelitian. Penelitian Sistem Informasi, 24(1), 3–13. https:// Springer Internasional. Dimensi Informasi, Komunikasi Asosiasi
doi.org/10.1287/isre.1120.0470. untuk Sistem Informasi, 1–23. https://doi.org/
10.1007/978-3-319-20678-3_19 31(5)
Brown, R., & Rocha, A. (2020). Ketidakpastian kewirausahaan
selama krisis Covid-19: Memetakan dinamika temporal Khoa, BT (2020). Anteseden pemasaran hubungan dan loyalitas
keuangan kewirausahaan. Journal of Business Venturing pelanggan: Kasus produk fesyen yang dirancang.
Insights, 14(Mei), e00174. https://doi.org/10.1016/j.jbvi.2020.e00174 Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis, 7(2), 195– 204.
https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no2.195
Chatterjee, S., & Kumar Kar, A. (2020). Mengapa usaha kecil dan
menengah menggunakan pemasaran media sosial dan apa Kim, KJ, & Shin, DH (2015). Model penerimaan untuk jam tangan
dampaknya: Wawasan empiris dari India. Jurnal Internasional pintar: implikasi untuk adopsi teknologi yang dapat dikenakan
Manajemen Informasi, 53 (Desember 2019), 102103. https:// di masa depan. Penelitian Internet, 25(4), 527–541. https://doi.
doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2020.102103 org/10.1108/IntR-05-2014-0126.
Cheung, ML, Pires, GD, Rosenberger, PJ, Leung, W. Kuckertz, A., Brändle, L., Gaudig, A., Hinderer, S., Morales Reyes,
KS, & Ting, H. (2020). Menyelidiki peran pemasaran media CA, Prochotta, A., … Berger, ESC (2020). Startup di saat krisis
sosial pada penciptaan nilai dan keterlibatan: Sebuah studi – Tanggapan cepat terhadap pandemi COVID-19.
empiris di Cina dan Hong Kong. Jurnal Pemasaran Australasia, Jurnal Wawasan Menjelajah Bisnis, 13 (April). https://doi. org/
(xxxx). https://doi.org/10.1016/j. ausmj.2020.03.006 10.1016/j.jbvi.2020.e00169
Misrlis, N., & Vlachopoulou, M. (2018). Metrik dan analitik media
Chung, AQH, Andreev, P., Benyoucef, M., Duane, A., & O'Reilly, sosial dalam pemasaran – S3M: Tinjauan literatur pemetaan.
P. (2017). Mengelola kehadiran media sosial organisasi: Tahap Jurnal Internasional Manajemen Informasi, 38, 270– 276. https://
empiris model pertumbuhan. Jurnal Internasional Manajemen doi.org/10.1016/j.ijinfomgt.2017.10.005.
Informasi, 37(1), 1405–1417. https://doi.org/10.1016/ Ng, H., Kee, D., & Ramayah, T. (2019). Meneliti peran mediasi
j.ijinfomgt.2016.10.003. inovasi dalam hubungan antara kompetensi inti dan kinerja
Crick, JM, & Crick, D. (2020). Koopetisi dan COVID-19: Kolaborasi UKM. Jurnal Pengembangan Usaha Kecil dan Usaha, 27(1),
strategi pemasaran bisnis-ke-bisnis dalam krisis pandemi. 103–129. https://doi.org/ 10.1108/JSBED-12-2018-0379
Manajemen Pemasaran Industri, 88(Mei), 206–213. https://
doi.org/10.1016/j.indmarman.2020.05.016 Patma, TS, Wardana, LW, Wibowo, A., & Narmaditya, B.
De Pelsmacker, P., van Tilburg, S., & Holthof, C. (2018). Strategi S. (2020). Pergeseran Kegiatan Bisnis di Masa Pandemi
pemasaran digital, ulasan online, dan performa hotel. COVID-19: Apakah Social Media Marketing Penting?
Jurnal Internasional Manajemen Perhotelan, 72(Januari), 47– Jurnal Keuangan Asia, Ekonomi dan Bisnis, 7(12), 283–292.
55. https://doi.org/10.1016/j.ijhm.2018.01.003 https://doi.org/10.13106/jafeb.2020.vol7.no12.283
Derham, R., Cragg, P., & Morrish, S. (2011). Menciptakan nilai: Puspaningrum, A. (2020). Pemasaran Media Sosial dan Loyalitas
UKM dan media sosial. PACIS 2011 - Konferensi Asia Pasifik Merek: Peran Kepercayaan Merek. Jurnal Keuangan Asia,
ke-15 tentang Sistem Informasi: Penelitian Kualitas di Pasifik. Ekonomi dan Bisnis, 7(12), 951–958. https://doi. org/10.13106/
jafeb.2020.vol7.no12.951
Machine Translated by Google
Rana, NP, Barnard, DJ, Baabdullah, AMA, Rees, D., & Roderick, S. Wang, Y., Hong, A., Li, X., & Gao, J. (2020). Inovasi pemasaran
(2019). Menjelajahi hambatan adopsi m-commerce di UKM di selama krisis global: Studi tentang respons perusahaan China
Inggris: Mengembangkan kerangka kerja menggunakan ISM. terhadap COVID-19. Jurnal Riset Bisnis, 116(Mei), 214– 220.
Jurnal Internasional Manajemen Informasi, 44 (Oktober 2018), https://doi.org/10.1016/j.jbusres.2020.05.029
141–153. https://doi.org/10.1016/j. izinfomgt.2018.10.009
Wang, Z., & Kim, HG (2017). Bisakah Pemasaran Media Sosial
Meningkatkan Kemampuan Hubungan Pelanggan dan Kinerja
Shareef, MA, Mukerji, B., Dwivedi, YK, Rana, NP, & Islam, R. (2019). Perusahaan? Perspektif Kemampuan Dinamis. Jurnal Pemasaran
Pemasaran media sosial: Efek komparatif dari sumber iklan. Jurnal Interaktif, 39, 15–26. https://doi.org/10.1016/j. intmar.2017.02.004
Ritel dan Layanan Konsumen, 46, 58–69. https://doi.org/10.1016/
j. jretconser.2017.11.001.
Ware, J. (2018). Teknologi yang Dapat Dipakai dan Etika Jurnalisme:
Persepsi Siswa tentang Google Glass. Mengajar Jurnalisme &
Sullivan, YW, & Koh, CE (2019). Pengaktif dan penghambat media Komunikasi Massa, 8(1), 17–24. Diperoleh dari http://www.aejmc.us/
sosial: Memahami hubungan mereka dalam konteks situs jejaring spig/journal%0Ahttps://search.proquest.com/docview/2150381639?
sosial. Jurnal Internasional Manajemen Informasi, 49 (Oktober accountid=142908
2017), 170–189. https://doi. org/10.1016/j.ijinfomgt.2019.03.014
Yoon, S. Bin, & Cho, E. (2016). Model adopsi konvergensi (CAM)
dalam konteks layanan mobil pintar. Komputer dalam Perilaku
Tajvidi, R., & Karami, A. (2017). Pengaruh media sosial terhadap Manusia, 60, 500–507. https://doi.org/10.1016/j. chb.2016.02.082
kinerja perusahaan. Komputer dalam Perilaku Manusia, 1–10.
https://doi. org/10.1016/j.chb.2017.09.026
Zhang, C., Fan, C., Yao, W., Hu, X., & Mostafavi, A. (2019).
Venkatesh, V., Thong, JY, & Xu, X. (2012). Penerimaan konsumen Media sosial untuk informasi dan peringatan publik yang cerdas
dan penggunaan teknologi informasi: Memperluas teori penerimaan dalam bencana: Tinjauan interdisipliner. Jurnal Internasional
dan penggunaan teknologi terpadu. MIS Triwulanan, 36(1), 157– Manajemen Informasi, 49, 190–207. https://doi. org/10.1016/j.
178. https://doi.org/10.2307/41410412. izinfomgt.2019.04.004.