Zazilla Aqdis Fateqah - 61608100823165 - Sistem Sirkulasi
Zazilla Aqdis Fateqah - 61608100823165 - Sistem Sirkulasi
SISTEM SIRKULASI
DISUSUN OLEH :
Pengertian Anemia
Anemia adalah penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah merah dalam sirkulasi. Anemia
dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah merah, peningkatan kehilangan sel
darah merah melalui perdarahan kronin atau mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah
berlebihan. (Corwin, 2001 : 119)
Asam Folat
1. Folic Acid
2. Asam Folat
3. Folavit
4. Afolat
5. Lifolat
Asam Folat
Kebutuhan asam folat meningkat pada wanita hamil, dan dapat menyebabkan defisiensi
asam folat bila tidak atau kurang mendapatkan asupan asam folat dari makanannya.
Wanita hamil membutuhkan sekurang-kurangnya 500 mg asam folat per hari
suplementasi asam folat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Folat terdapat
dalam hampir setiap jenis makanan dengan kadar tertinggi dalam hati, ragi dan daun hijau
yang segar. Folat mudah rusak dengan pengolahan makanan.
Mekanisme Kerja Obat
Zat Besi ( Fe)
1. Absorpsi Fe melalui saluran cerna terutama berlangsung di duodenum dan
jejenum proksimal; makin ke distal, absorpsinya makin berkurang. Zat ini lebih
mudah di absorpsi dalam bentuk fero.
2. Transportnya melalui sel mukosa usus terjadi secara transport aktif. Ion fero yang
sudah di absorpsi akan di ubah menjadi ion feri dalam sel mukosa. Selanjutnya
ion feri akan masuk kedalam plasma dengan perantara transferin, atau diubah
menjadi feritin dan di simpan dalam sel mukosa usus.
3. Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi
rendah, maka lebih banyak Fe di ubah menjadi feritin. Setelah di absorpsi, Fe
dalam tubuh akan di ikat dalam transferin (siderofilin ), suatu beta 1-globulin
glikoprotein, untuk kemudian di angkut ke beberapa jaringan, terutama ke
sumsum tulang dan depot Fe.
Asam Folat
1. Pada pemberian oral absorpsi folat baik sekali, terutama di 1/3 bagian proksimal
usus halus. Dengan dosis oral yang kecil, absorpsi memerlukan energi, sedangkan
pada kadar tinggi absorpsi dapat berlangsung secar difusi.
2. Walaupun terdapat gangguan pada usus halus, absorpsi folat biasanya masih
mencukupi kebutuhan terutama sebagai PmGA.
Asam Folat
I. Cara penggunaan
Asam folat dapat dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Telan tablet dengan
bantuan segelas air putih. Usahakan untuk mengonsumsinya pada waktu yang sama
setiap harinya agar efek pengobatan maksimal.
Kontraindikasi Obat
Zat Besi (Fe)
Zat besi dikontraindikasikan pada hipersensitivitas, hemokromatosis, anemia hemolitik,
hemosiderosis, ulkus peptikum aktif, enteritis regional dan kolitis ulseratif. Pasien yang
mendapat transfusi darah berulang atau preparat besi parenteral juga tidak disarankan
mengonsumsi Zat besi.
Peringatan :
Penggunaan Zat besi harus berhati-hati pada pasien dengan hemoglobinopati, gangguan
penyimpanan atau absorpsi besi, riwayat ulkus peptikum, dan post gastrektomi.
Penggunaan Zat besi tidak boleh melebihi dosis yang disarankan. Penggunaan melebihi
dosis 20 mg/kg dapat menyebabkan toksisitas, termasuk gagal ginjal dan iron-induced
coagulopathy.
Vitamin B12 (Sianokobalamin)
Kontraindikasi cyanocobalamin adalah reaksi hipersensitivitas atau anafilaksis terhadap
obat atau komponen obat ini, terutama pada pemberian secara parenteral. Jika pasien
hendak menerima sediaan intranasal sebelum dapat menoleransi sediaan parenteral,
lakukan intradermal test terlebih dahulu (terutama pada pasien yang dicurigai memiliki
risiko anafilaksis terhadap cyanocobalamin).
Peringatan :
Terapi intensif terhadap pasien anemia megaloblastik yang disebabkan oleh defisiensi
vitamin B12 perlu dilakukan dengan hati-hati karena berisiko menimbulkan hipokalemia
dan kematian mendadak. Pasien seperti ini juga mungkin mengalami trombositosis.
Asam Folat
Kontraindikasi asam folat adalah reaksi hipersensitivitas terhadap asam folat beserta
formulasinya. Asam folat juga dikontraindikasikan pada pasien yang telah menunjukkan
intoleransi sebelumnya terhadap obat tersebut.
Peringatan :
Asam folat tidak diindikasikan untuk anemia pernisiosa, maupun sebagai monoterapi
untuk anemia megaloblastik yang hanya disebabkan oleh defisiensi vitamin B12.
Penggunaan suplementasi asam folat pada pasien anemia yang penyebabnya belum jelas
sebaiknya tidak dilakukan, karena dapat menyamarkan gejala hematologik dan dapat
memperparah komplikasi neurologisnya.