Anda di halaman 1dari 3

Nama : Aditya Pashah

Nim : 23105050107
Kelas : D Ilhu Hadis
Matkul : Islam,Ilmu Sosial,Dan Humaniora
Dosen : Bapak Afifur Rochman Sya’rani, S.Ag, MA

PERSPEKTIF-PERSPEKTIF UTAMA DALAM STUDI ISLAM

A. Pendekatan Dalam Studi Islam


Penelitian tentang studi islam membutuhkan pendekatan atau perspektifnya tersendiri
yang spesifik. Kekhasan dalam menggunakan perspektif tertentu dibutuhkan dalam dalam-
setiap penelitian karena objek kajian yang akan diteliti berbeda antara satu dengan dengan
lainnya. Perbedaan perspektif pendekatan terhadap suatu objek penelitian tentunya akan
menghasilkan simpulan atau pemahaman yang berbeda antara satu perspektif dengan per-
spektif lainnya.
Islamic studies/Studi Islam meliputi
1) Kajian Akademik Terhadap Islam Sebagai Objek Studi Akademik
2) Berbasis Riset(Research)
Meniliti Menggunakan Pendapat dan Hasil Kajian Yang Diteliti Bukan Mengambil
dari pendapat Orang Lain
3) Objektif atau Saintifik
Pendekatan (approuch ) Meliputi
1) Pendekatan Normative yaitu pendekatan berbasis doktrin yang bertujuan untuk
meyakinkan atau menghakimi
2) Pendekatan Non confessional yaitu pendekatan yang tidak berbasis doktrin
3) Pendekatan saintifik yaitu pendekatan yang menggabungkan keduanya
Cakupan Islamic studies meliputi
1) Islam sebagai teks yaitu Al-Qur’an dan Hadis
2) Islam sebagai konteks yaitu islam realitas kehidupan yang nyata

Metode berbeda dengan metodologi. Metode merupakan langkah-langkah praktis dan


sistematis yang ada dalam ilmu-ilmu tertentu yang sudah dipertanyakan karena sudah ber-
sifat aplikatif. Sedangkan metodologi adalah pengetahuan tentang metode atau cara-cara
yang berlaku dalam kajian atau penelitian,atau metodologi adalah pengetahuan tentang
metode-metode. Metodologi dalam studi islam ada tiga yaitu bayani,irfani,dan burhani.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif tidak saja digunakan untuk studi ilmu-ilmu
alam (natural science) yang mewajibkan semua kajian penelitian diukur dengan angka-
angka kuantitatif namun juga mulai banyak digunakan untuk studi-studi di social sciences
dan humaniora. Pendekatan penelitian kualitatif bertumpu pada karakter dan atau jenis
penelitian yang diusung. Penelitian-penelitian grounded atau penelitian dasar yang fakus
orientasinya eksploratif dan deskriptif pada umumnya menggunakan pendekatan kualitatif
dalam analisis-analisisnya.1

B. Apa itu ulum al-diin,Al-fikr al-islamy,dan dirasat islamiyyah?


1. Ulum al-diin sebagai representasi”tradisi lokalkeislaman yang berbasis pada”ba-
hasa”dan”teks-teks”atau nash-nash keagamaan.
2. Al-fikr al-islamy sebagai representasi pengumpulan humanitas pemikiran keis-
laman yang berbasis pada”rasio-intelek”.
3. Dirasat islamiyyah atau Islamic studies sebagai kluster keilmuan baru yang berbasis
pada paradigma keilmuan sosial kritis-komparatif lantaran melibatkan se-
luruh”pengalaman”(experiences) umat manusia di alam historis-empiris yang amat
sangat beranekaragam.
Pengertian dirasat islamiyyah atau Islamic studies sebenarnya berbeda dari pengertian
ulum al-diin yang biasa dikenal selama ini. Ketika disebut ulum al-diin (Religious
knowledge), pemahaman kita umumnya langsung merujuk kepada ilmu-ilmu agama
(islam) seperti aqidah dan syari’ah dengan menggunakan ilmu bantu bahasa (yang
dapat membantu memahami kandungan dan arti nash atau teks kitab suci) dan logika
deduktif yang merujuk dan menderivasi hukum-hukum, aturan-aturan dan norma-
norma agama dari kitab suci. Dari sana lalu muncul kluster ilmu-ilmu agama (islam)
seperti Kalam, Fikih, Tafsir, Hadis, Qur’an, Faraidl, Aqidah, Akhlaq, Ibadah dan be-
gitu seterusnya dengan ilmu bantuannya bahasa arab (Nahwu, Shorof, Balaghah,
Badi’,’Arudl). Dalam perkembangannya, ketika bahan dasar atau bahan pokok
(ushuluddin) keagamaan islam ini terkumpul dan disusun secara sistimatis dan ter-
struktur secara akademis dengan melibatkan pendekatan sejarah pemikiran (Origin,
Change dan Development), maka secara akademis Ulum al-diin berkembang menjadi
subjek yang secara luas sekarang di kenal di lingkungan perguruan tinggi sebagai al-
fikr al-islamy (pemikiran islam). Sedangkan dirasat islamiyyah sebagai fenomena ke-
manusiaan berbasis riset (metode, pendekatan, teori).dirasat islamiyyah juga bersifat
kriris, dan komperatif kadang berbentuk konteks dan konteks.2

1
Zuhri, H. (2016). Studi Islam: Sebuah Pengantar. FA Press.
2
Abdullah, M. A. (2010). Mempertautkan Ulum al-Din, al-Fikr Islamiy dan Dirasat Islamiyah:
Sumbangan Keilmuan Islam Untuk Peradaban Global
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. A. (2010). Mempertautkan Ulum al-Din, al-Fikr Islamiy dan Dirasat Is-
lamiyah: Sumbangan Keilmuan Islam Untuk Peradaban Global.
Zuhri, H. (2016). Studi Islam: Sebuah Pengantar. FA Press.

Anda mungkin juga menyukai