Laporan Praktek Kerja Industri
Laporan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN)
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
Disusun Oleh :
NIS : 21062
Laporan Kerja Industri ini telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing serta
Pemimpin SMK PRATIDINA MAKASSAR
Menyetujui :
Mengetahui :
MOTTO
“Ingatlah mimpi Anda dan perjuangkan mimpi itu. Kita harus mengetahui
apa yang kita inginkan dalam hidup ini. Ketakutan dan kegagalan hanya
akan membuat mimpimu itu menjadi mustahil untuk digapai”
- Paulo Coelho
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan hasil praktik kerja industri ini, dengan tujuan
untuk memenuhi persyaratan mengikuti ujian Kompetensi Keahlian pada sekolah
menengah kejuruan (SMK) Pratidina Makassar, serta mempraktikan secara
langsung teori yang telah penulis terima dari sekolah.
Selain penulis laporan hasil kerja industri (Prakerin) ini tidak lepas dari ketentuan
pembimbing untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak H. Hataul Madja, S.ST, S.Kep, Ns, M.Kes.
2. Bapak Haerullah, S.Pd selaku Waka Kurikulum.
3. Dr. H. A. Achruh, ABP, M.PdI selaku Wakasek Kesiswaan.
4. Bapak Mathius Tato,S.kep,M.MMkep selaku Pembimbing Prakerin SMK
Pratidina Makassar yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis serta membantu terlaksananya program Prakerin ini.
5. Semua dewan guru SMK Pratidina Makassar yang telah banyak berperan
aktif dalam penyelenggaraan praktik kerja Industri.
6. Dan kepada Bapak KBP.dr.Bambang Triambodo,Sp.B,FINACS selaku
pemimpin Rumah Sakit Bhayangkara .
Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk penulis khususnya dan bermanfaat
untuk kegiatan Prakerin di SMK Pratidina Makassar pada tahun yang akan
datang. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membantu untuk kebaikan masa yang akan datang.
BAB I
PENDAHULUAN
Triambodo,S.pb,FINACS Sp.PK.M.Kes
WAKARUMKIT
KARUMKIT
BAB III
MATERI PRAKERIN
DO :
- Skala nyeri 6
sedang
- Tampak
terpasang
perban
A. Kesimpulan
Dengan adanya program yang diterapkan di Sekolah kejuruan sangat
mendukung dalam bidang pendidian dan kemajuan bagi dunia bisnis atau
usaha.
Dengan berakhirnya kegitan prakerin ini dapat kami simpulkan sebagai
berikut:
1. Siswa dapat menggunakan hasil teori yang diberikan dari sekolah ke dunia
usaha.
2. Dengan adanya prakerin ini, maka dapat tercipta tenaga kerja yang
profesional dan siap kerja nantinya.
3. Kegiatan prakerin sangat perlu diaksanakan untuk memacu kreativitas siswa
dan menambah pengalaman siswa di dunia usaha.
4. Kegiatan prakerin ini sangat bermanfaat sekali dalam dunia usaha yang
sesungguhnya.
B. Saran
Saran Kepada Pihak Sekolah
Terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan kami sebagai tempat kerja
Industri (prakerin) saran penulis adalah :
1. Agar Sekolah lebih meningkatkan mutu, baik Staf pengajar maupun anak
didiknya.
2. Supaya sekolah menyediakan alat yang memadai.
3. Dan kami sangat mengharapkan agar pembimbing lebih ditingkatkan
supaya siswa lebih siap mental maupun materi yang akan menunjang
keberhasilan Kerja Industri (prakerin).
Saran untuk pihak perusahaan Atau tempat prakerin:
1.Sesibuk apapun anda, sempatkanlah untuk memberikan wawasan kepada
peserta prakerin.
2. Lebih banyak lagi memberikan ilmu.
Demikian kesimpulan dan saran yang penulis ajukan atas dasar analisa yang
dilakukan dalam pelaksanaan prakerin di RS Bhayangkara Makassar dengan
harapan dapat dijadikan bahan masukan bagi peserta prakerin selanjutnya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pelaksanaan Prakerin ini.
Penulis
GURU PEMBIMBING :
DISUSUN OLEH :
Kelas : XII.B
NIS : 21062
2022/2023
A. Definisi
fraktur tibia adalah patah tulang yang terjadi pada tulang tibia atau tulang
kering. Kondisi ini dapat menimbulkan gejala berupa kesulitan berjalan,
mati rasa, memar, perdarahan, hingga rasa nyeri hebat pada kaki bagian
bawah.
Fraktur tibia 1/3 distal dextra adalah patah tulang yang terjadi pada
tungkai tibia sebelah kanan yang terletak pada 1/3 distal bagian bawah
dari kedua tungkai tersebut.
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga
bentuk atau bahkan posisinya berubah. Patah tulang dapat terjadi
jika tulang menerima tekanan atau benturan yang kekuatannya lebih besar
daripada kekuatan tulang.
B. Etilogi
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga
bentuk atau bahkan posisinya berubah. Patah tulang dapat terjadi
jika tulang menerima tekanan atau benturan yang kekuatannya lebih besar
daripada kekuatan tulang..
Fraktur terbuka terjadi secara sekunder akibat trauma. Mereka paling
sering terjadi sebagai cedera energi tinggi, tetapi juga bisa menjadi akibat
dari trauma kecepatan rendah ketika ujung tajam dari fragmen fraktur
menembus kulit dan jaringan lunak.
Patah tulang atau fraktur adalah kondisi ketika tulang patah sehingga
bentuk atau bahkan posisinya berubah. Patah tulang dapat terjadi
jika tulang menerima tekanan atau benturan yang kekuatannya lebih besar
daripada kekuatan tulang.
.
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi Klinis : Manifestasi klinis fraktur adalah nyeri, hilangnya
fungsi, deformitas, pemendekan ekstermitas, pembengkakan lokal, dan
perubahan warna (Brunner & Suddarth, 2002).
D. Patofisiologi
Patofisiologi fraktur menurut (Black, Joyce, & Hawks,
2014) Fraktur biasanya disebabkan karena cedera/trauma/ruda paksa
dimana penyebab utamanya adalah trauma langsung yang mengenai tulang
seperti kecelakaan mobil, olah raga, jatuh/latihan berat. Keparahan
dari fraktur bergantung pada gaya yang menyebabkan fraktur.
E. Komplikasi
Perdarahan masif yang berisiko menyebabkan syok hipovolemik. Tulang
tidak menyatu dengan tepat (malunion). Tulang yang patah tidak bisa
menyatu kembali (nonunion).
Komplikasi bedah terjadi pada 30 pasien (30%). Dua puluh satu pasien
mengalami satu komplikasi, dua komplikasi terjadi pada tujuh pasien dan
tiga pada dua pasien. Terdapat 14 nonunion termasuk dua nonunion
septik, sembilan infeksi, sembilan nekrosis kulit, enam perpindahan
sekunder, satu sindrom kompartemen, satu refraksi, dan satu cedera
saraf. Tingkat komplikasi secara signifikan lebih tinggi untuk
subkelompok 3 (50%) menurut klasifikasi AO/OTA dibandingkan
subkelompok 2 (12%) atau 1 (32%) ( p <0,01).
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan fraktur terbuka terbagi menjadi penatalaksanaan di Unit
Gawat Darurat (UGD) dan pembedahan. Umumnya pada kasus fraktur
terbuka diikuti dengan cedera pada bagian tubuh lainnya (multiple
injuries) sehingga diperlukan penilaian keadaan umum dengan cepat dan
keadaan yang mengancam jiwa segera ditangani.
G. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada klien
dengan fraktur adalah Pemeriksaan rontgen dengan tujuan untuk
menentukan lokasi / luasnya fraktur / trauma. Scan tulang (fomogram,
scan CT / MRI) untuk memperlihatkan fraktur dan juga dapat digunakan
untuk mengidentifikasikan kerusakan jaringan lunak.
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR
Disusun Oleh :
Kelompok 8