E. coli adalah bakteri yang umumnya ditemukan dalam usus
manusia, tetapi beberapa strain dapat menjadi patogen dan menyebabkan penyakit. Strain E. coli yang disebut Escherichia coli enterohemoragik (EHEC) adalah contohnya. Mereka menghasilkan toksin yang dapat merusak sel-sel usus.
b. Campylobacter
Campylobacter adalah salah satu penyebab utama infeksi
bakteri yang ditularkan melalui makanan dan udara. Selain itu, Campylobacter adalah salah satu agen penyebab utama infeksi bakteri gastrointestinal.
2. Antibiotik apa yang digunakan untuk bakteri tersebut ?
a. Escherichia coli 1) Ciprofloxacin : antibiotik golongan fluoroquinolone yang sering digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh E.Coli dan beberapa strain SalmonellaCiprofloxacin bekerja dengan menghambat replikasi DNA bakteri. Namun penting untuk dicatat bahwa ada strain E. coli yang resisten terhadap antibiotik ini. Mekanisme kerja : dengan menghambat enzim DNA gyrase dan topoisomerase IV yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mereplikasi dan memperbaiki DNA mereka. Hal ini mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Efek samping obat (ESO) : Beberapa ESO ciprofloxacin meliputi gangguan pencernaan (mual, muntah, diare) pusing, sakit kepala, dan peningkatan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari (fotosensitivitas). 2) Ceftriaxone : Antibiotik ini termasuk dalam kelompok antibiotik cefalosporin dan dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh beberapa strain E. coli. Mekanisme kerja : dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri, mirip dengan penisilin. Efek samping obat (ESO) : ESO ceftriaxone termasuk nyeri pada tempat suntikan, gangguan pencernaan reaksi alergi, dan dalam kasus yang jarang, gangguan fungsi hati. b. Campylobacter 1) Azythromycin : termasuk juga erythromycin adalah obat antibiotik golongan makrolida yang umum digunakan untuk mengatasi diare akibat infeksi bakteri Campylobacter. Mekanisme kerja : Antibiotik ini bekerja dengan cara menghambat sintesis protein kuman dengan jalan berikatan secara reversibel dengan ribosom subunit 50s. Azitromisin merupakan turunan dari klaritromisin, sehingga spektrum aktivitas dan penggunaannya hampir identik dengan klaritromisin. Efek samping obat (ESO) : Antibiotik untuk diare ini memiliki efek samping seperti sakit perut ringan, kebelet buang air besar, mual, muntah, sembelit, dan perut kembung. Namun, efek samping ini termasuk ringan dan bisa sembuh dengan sendirinya. 2) Ciprofloxacin : adalah antibiotik golongan fluoroquinolone untuk mengatasi bakteri Campylobacter dan Salmonella enteritidis penyebab diare. Mekanisme kerja : dengan menghambat enzim DNA gyrase dan topoisomerase IV yang dibutuhkan oleh bakteri untuk mereplikasi dan memperbaiki DNA mereka. Hal ini mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bakteri. Efek samping obat (ESO) : : Beberapa ESO ciprofloxacin meliputi gangguan pencernaan (mual, muntah, diare) pusing, sakit kepala, dan peningkatan sensitivitas kulit terhadap sinar matahari (fotosensitivitas).