Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR DAN HASIL BELAJAR

SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN


EXAMPLES NON EXAMPLES

Tazminar
Guru SDN 7 Idi Kabupaten Aceh Timur
email: tazminarsd7idi@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya aktivitas belajar siswa yang
berimbas pada hasil belajar siswa yang rendah, penulis merasakan
pembelajaran siswa dikelas lebih mementingkan hasil belajar yang
ditandai dari tuntutan kepala sekolah pencapaia hasil UN yang maksimal
yang dilakukan dengan drill pengerjaan soal, hal ini mengakibatkan
siswa sejak dikelas IV telah memfokuskan belajar menjawab soal,
sehingga mengakibatkan aktivitas belajar rendah. Penelitian bertujuan
meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Jenis Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam 1 siklus dengan
menggunakan 2 tindakan. Pada siklus penelitian ini dimulai dengan
tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek
penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 7 Idi 20 orang siswa. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi
partisipatif untuk mengetahui peningkatan keaktifan belajar dan hasil
belajar siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
lembar pengamatan checklist, tes, catatan lapangan, dan pedoman
wawancara sebagai hasil dari observasi. Berdasarkan Hasil penelitian
diketahui bahwa Model Examples Non Examples dapat meningkatkan
Keaktifan Siswa kelas IV SD Negeri 7 Idi Tahun Ajaran 2014/2015.
Peningkatan ini terlihat dari kenaikan persentase keaktifan siswa rata-
rata Keaktifan Siswa pada siklus I 78,54% dan siklus II meningkat
menjadi 83,20% dengan memperoleh peningkatan sebesar 4,66%.
Sedangkan hasil belajar siswa rata-rata siklus I 60 dengan ketuntasan
kelas 70% tuntas dan siklus II 85 dengan ketuntasan kelas 90%. Dapat
disimpulkan terjadi peningkatan keaktifan belajar dan hasil belajar
melalui model Examples Non Examples pada siswa kelas IV SD N 7 Idi.

Kata Kunci: Keaktifan Belajar, Hasil Belajar, Model Pembelajaran


Examples Non Examples

1. PENDAHULUAN taxonomi bloom menekankan pada 3 (tiga)


Pembelajaran dewasa ini ranah yaitu kognitif, afektif dan
memfokuskan pada aktivitas belajar psikomotorik. Pelajaran yang tidak di UN-
kognitif hal ini disebabkan karena tolok kan menjadi pelengkap mata pelajaran.
ukur keberhasilan belajar dilihat dari hasil Pelajaran IPS menjadi motor pada
UN (Ujian Nasional), sehingga pengembangan kecerdasan social siswa,
pembelajaran disekolah ditekankan pada namun pada kenyataannya di SD Negeri 7
kemampuan siswa menjawab soal-soal, hal Idi, siswa hanya dilibatkan sebagai
ini berdampak pada belajar tidak lagi penonton yang mendengarkan penjelasan
mengembangkan potensi peserta didik
dimana tujuan pembelajaran dalam dari guru sehingga siswa tidak aktif dalam
menemukan sendiri atau menerapkan ide-

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 45


ide mereka sendiri. Pembelajaran berpusat menggunakan model pembelajaran
pada pembahasa buku teks siswa merasa Examples Non Examples. Guru dapat
cepat jenuh dan bosan dengan proses meyajikan pesan kepada siswa tentang hal
pembelajaran yang dilakukan guru yang harus diketahui, dimengerti, dan
sehingga berbicara dengan teman dipahami yaitu dengan cara membuat suatu
sebangku, mengganggu teman yang sedang pola atau contoh dengan bahan-bahan yang
memperhatikan penjelasan guru, dan dipilih sesuai dengan materi yang
melakukan hal-hal yang membuat proses diberikan dan kondisi di dalam kelas.
pembelajaran menjadi terganggu. Pada ketika proses pembelajaran yang dilakukan
dasarnya dalam pembelajaran IPS siswa dengan menggunakan model pembelajaran,
harus mampu belajar aktif, kreatif dan maka siswalah yang lebih aktif karena guru
mandiri sesuai dengan yang diharapkan hanya menjadi fasilitator dalam
juga pembelajaran lebih ditekankan pada pembelajaran.
kemampuan hidup dan menggali nilai-nilai 2. LANDASAN TEORITIS
budi pekerti. mengembangkan minat Keaktifan Belajar Siswa
peserta didik dalam mempelajari dan Menurut Riswanil dan Widayati
meningkatkan keterampilan bersosialisasi (2012:7) Keaktifan belajar siswa adalah
antara pengetahuan dengan kondisi aktivitas siswa dalam proses belajar
masyarakat yang sedang berkembang di mengajar yang melibatkan kemampuan
masyarakat. Melalui pembelajaran IPS emosional dan lebih menekan pada
akan memberikan dampak terhadap kreativitas siswa, meningkatkan
kemampuan berpikir dan bernalar siswa ke kemampuan minimalnya, serta mencapai
arah yang lebih baik, sehingga proses siswa yang kreatif serta mampu menguasai
pembelajaran dapat bermakna. konsep-konsep. Dalam keaktifan belajar
Berdasarkan dari hasil siswa, banyak sekali kegiatan-kegiatan
pengamatan yang telah dilakukan oleh yang terlibat seperti yang disebutkan oleh
peneliti, didapati bahwa 85 % siswa kelas Paul D. Dierich (Riswanil dan Widayati,
IV SD Negeri 7 Idi, siswa tidak aktif 2012:7) keaktifan belajar dapat
dalam proses pembelajaran tetapi mereka diklasifikasikan dalam 8 kelompok yaitu
aktif dengan kegiatan yang tidak Kegiatan-kegiatan visual, lisan,
berhubungan dengan pembelajaran IPS. mendengarkan, menulis, menggambar,
Adapun sisanya, 15 % siswa aktif metrik, mental, dan emosional.
mendengarkan penjelasan dari guru bahkan Dimyati dan Mudjiono tersebut,
kadang-kadang mereka ada bertanya Sardiman (Yensy. B, 2012: 29)
tentang apa yang belum mereka pahami. menjelaskan penggolongan kegiatan siswa
Hasil belajar kognitif siswa rata-rata 65, yang termasuk dalam aktifitas belajar
dari KKM 70. antara lain sebagai berikut:
Perlu adanya perbaikan dalam 1. Visual activities, yang termasuk di
proses pembelajaran yang dilakukan pada dalamnya misalnya, membaca,
pembelajaran IPS yaitu cara dalam memperhatikan gambar, demonstrasi,
mengajarkan siswa agar lebih aktif. Bila percobaan, pekerjaan orang lain.
siswa aktif membangun sendiri 2. Oral activities, seperti: menyatakan,
pengetahuan di dalam memorinya serta merumuskan, bertanya, memberi saran,
mampu menemukan sendiri atau mengeluarkan pendapat, mengadakan
menerapkan ide-ide mereka sendiri maka wawancara, diskusi, interupsi.
potensi yang pada diri mereka pun akan 3. Listening activities,sebagai contoh
ikut berkembang. Dan perbaikan yang mendengarkan: uraian, percakapan,
dapat dilakukan dalam mengajarkan siswa diskusi, musik, pidato.
lebih aktif oleh guru ialah dengan

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 46


4. Writing activities, seperti misalnya memiliki bentuk yang beraneka ragam dari
menulis cerita, karangan, laporan, kegiatan fisik yang mudah diamati sampai
angket, menyalin. kegiatan psikis yang sulit diamati.
5. Drawing activities, misalnya :
menggambar, membuat grafik, peta, Model Pembelajaran Examples Non
diagram. Examples
6. Motor activities, yang termasuk Media gambar merupakan salah satu
didalamnya antara lain: melakukan alat yang digunakan dalam proses belajar
percobaan, membuat konstruksi, model mengajar yang dapat membantu
mereparasi, bermain, berkebun, mendorong siswa lebih melatih diri dalam
berternak. mengembangkan pola pikirnya. Dengan
7. Mental activities, sebagai contoh menerapkan media gambar diharapkan
misalnya: menanggapi, mengingat, dalam pembelajaran dapat bermanfaat
memecahkan soal, menganalisis, secara fungsional bagi semua siswa.
melihat hubungan, mengambil Sehingga dalam kegiatan pembelajaran
keputusan. siswa diharapkan akan aktif termotivasi
8. Emotional activities, seperti misalnya untuk belajar.
menaruh minat, merasa tidak bosan, Menurut Utri A. (Yensy. B. 2012:
bersemangat, bergairah, berani, tenang, 29) model pembelajaran kooperatif tipe
gugup. Examples Non Examples adalah model
Dari daftar kegiatan siswa tersebut, belajar yang menggunakan contoh-contoh
maka hanya tiga aktivitas yang akan di (contoh dan bukan contoh). Contoh-contoh
ukur untuk mengukur keaktifan belajar dapat diperoleh dari kasus/gambar yang
siswa yaitu: (1) Visual activitie, dalam relevan dengan kompetensi dasar.
kegiatan ini siswa aktif memperhatikan Dalam pendapat lain yang
gambar yang ditempelkan oleh guru atau diutarakan oleh Istarani (2011: 9), model
ditanyangkan dengan alat OHP. (2) Oral pembelajaran Examples Non Examples
activities, dalam kegiatan ini siswa aktif adalah suatu kegiatan rangkaian
merumuskan atau menyimpulkan tentang penyampaian materi ajar kepada siswa
penjelasan guru mengenai gambar. Dan (3) dengan menunjukkan gambar-gambar yang
Writing activities, dalam kegiatan ini siswa relevan yang telah dipersiapkan dan
dapat menulis cerita atau menulis diberikan kesempatan kepada siswa untuk
rangkuman berdasarkan hasil pengamatan menganalisisnya bersama teman dalam
terhadap gambar yang dilihatnya. kelompok yang kemudian diminta hasil
Jadi berdasarkan paparan tentang diskusi yang dilakukan.
keaktifan belajar siswa menurut para ahli Dari dua pendapat yang telah
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dipaparkan diatas maka inti dari model
keaktifan belajar belajar siswa adalah suatu pembelajaran Examples Non Examples
aktivitas siswa dalam proses belajar adalah penggunaan media gambar. Dengan
mengajar yang melibatkan kemampuan menggunakan gambar, guru menjelaskan
emosional dan lebih menekan pada materi pelajaran kepada siswa dengan
kreativitas siswa, meningkatkan seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, dan
kemampuan minimalnya, serta mencapai sepanjang-panjangnya. Siswa aktif
siswa yang kreatif serta mampu menguasai mengembangkan pemahamannya dengan
konsep-konsep, mengembangkan diri, bantuan gambar yang ditempelkan oleh
mengembangkan pemahaman dan berpikir guru dipapan tulis ataupun menggunakan
kritis serta mampu mengembangkan alat OHP.
interaksi sosial siswa. Disamping itu juga, Selanjutnya menurut Istarani
keaktifan siswa dalam pembelajaran (2012:9-10) menyatakan bahwa dalam

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 47


menerapkan langkah-langkah model atau lisan dan prilaku seseorang yang di
pembelajaran Examples Non Examples amati.
adalah sebagai berikut : Jenis penelitian yang di gunakan
1. Guru dapat menyiapkan gambar- penelitian tindakan kelas (Clasroom
gambar sesuai dengan tujuan Action Research), dengan tahapan
pembelajaran. perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
2. Guru menempelkan gambar dipapan refleksi. Hopkins(Wiriaatmadja, 2009:11).
atau ditayangkan melalui OHP. Penelitian bertempat di kelas IV SD N 7
3. Guru memberi petunjuk dan memberi Idi Kabupaten Aceh Timur. Waktu
kesempatan pada siswa untuk penelitian ini dilaksanakan pada semester
memperhatikan/menganalisis gambar. ganjil, tahun ajaran 2014/2015, pada Tema
4. Melalui diskusi kelompok 2-3 orang Pahlawanku dengan Subtema Perjuangan
siswa, hasil diskusi dari analisis gambar Para Pahlawan.
tersebut dicatat pada kertas.
5. Tiap kelompok diberi kesempatan 1. Data Dan Sumber Data
membacakan hasil diskusinya. Dalam penelitian ini data yang di
6. Mulai dari komentar/hasil diskusi perlukan meliputi data keaktifan belajar
peserta didik, guru mulai menjelaskan siswa.
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. Tabel 1. Indikator Keaktifan Belajar
7. Membuat kesimpulan. Siswa.
Dari langkah-langkah tersebut dapat Indikato
No Sub Indikator
diketahui bahwa dalam menerapkan r
langkah-langkah model pembelajaran 1 Visual ƒ Mengamati
Examples Non Examples guru harus Activities ƒ Membaca
menyiapkan gambar, menempelkan 2 Oral ƒ Menyebutkan
gambar atau menayangkan dengan OHP, activities ƒ Merumuskan
ƒ Mengajukan
member petunjuk serta member
pertanyaan
kesempatan kepada siswa untuk ƒ Mengeluarkan
menagnalisis gambar, meminta siswa pendapat
berdiskusi kelompok 2-3 orang siswa serta ƒ Melakukan diskusi
mencatat hasil diskusi, meminta siswa 3 Writing ƒ Menulis
membacakan hasil diskusi, kemudian activities ƒ kesimpulan
menjelaskan materi sesuai tujuan yang
ingin dicapai melalui komentar/hasil Dari tabel tersebut, maka kedelapan
diskusi siswa, dan yang terakhir adalah indikator keaktifan tersebut yang akan
membuat kesimpulan. diobservasi pada siswa dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan model
3. METODOLOGI PENELITIAN pembelajaran Examples Non Examples.
Pendekatan dan jenis penelitian
Pendekatan dan jenis penelitian Metode Pengumpulan Data
yang di gunakan adalah penelitian Untuk mengumpulkan Data dalam
kualitatif karena peneliti ingin penelitian ini peneliti melakukan kegiatan
memperoleh data yang mendalam dan sebagai berikut:
secara alamiah tentang langkah-langkah a. Tes
yang di lakukan siswa dalam menjawab Tes dilakukan pada akhir tindakan.
soal-soal. Menurut Moleong (2006)
Bentuk tes yang diberikan berupa soal
penelitian kualitatif akan menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis pilihan berganda dengan jumlah soal pada
siklus I dan siklus II berjumlah 20 soal

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 48


b. Non Tes a. Reduksi Data
Non Tes dilaksanakan pada saat Reduksi data adalah proses
proses siklus penelitian yang bertujuan penyderhanaan yang dilakukan melalui
untuk mengukur dan melihat peningkatan seleksi, pemfokusan dan pengabstraksian
aktivitas siswa pada Tema Pahlawanku data mentah menjadi informasi yang
dengan Subtema Perjuangan Para bermakna. Dalam hal ini, reduksi data
Pahlawan. Adapun instrumen yang dilakukan pada hasil Non Tes (Cheklist),
digunakan adalah cheklist yang digunakan Observasi, serta Wawancara dengan siswa.
pada saat proses pembelajaran b. Penyajian Data
berlangsung. Sanjaya (2009:93) Setelah data direduksi, maka
menyatakan bahwa check list atau daftar langkah selanjutnya adalah
cek adalah pedoman observasi yang berisi menyajikan/membeberkan data yaitu data
daftar dari semua aspek yang akan di hasil Non Tes, Observasi, Rekaman Video,
observasi, sehingga pengamat tinggal Catatan lapangan serta Wawancara dengan
memberi tanda ada atau tidak adanya siswa. Dalam penelitian kualitatif,
dengan tanda (—) tentang aspek yang penyajian data dilakukan dalam bentuk
diamati. uraian singkat, bagan, hubungan antar
c. Observasi kategori, dan sejenisnya.
Observasi yang dilakukan dalam c. Penarikan Kesimpulan
proses pembelajaran untuk mengetahui Penarikan kesimpulan merupakan
aktivitas guru dan siswa yang di lakukan sebuah jawaban yang bisa peneliti ambil
oleh dua orang pengamat yaitu dua orang dari hasil penelitaian yang dilakukan.
guru mata pelajaran IPS.Penelitian ini di Kesimpulan awal yang dikemukakan
laksanakan di saat berlangsungnya proses masih bersifat sementara, dan akan
pembelajaran berlangsung dengan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti
menggunakan model pembelajaran yang kuat yang mendukung pada tahap
Examples Non Examples. pengumpulan data berikutnya.
d. Wawacara Penyimpulan proses pengambilan intisari
Pelaksanaan wawacara di dan sajian data yang telah teroganisasi
maksudkan untuk menggali keaktifan dalam bentuk peryataan kalimat atau
siswa pada Tema Pahlawanku dengan formula yang singkat dan padat, tetapi
Subtema Perjuangan Para Pahlawan. mengandung pengertian luas. Hasil
e. Catatan Lapangan kesimpulan yang ditemukan dalam
Catatan lapangan dilakukan untuk mengumpulkan data tentang hasil tes dan
melengkspi data yang tidak termuat dalam Non Tes, Observasi, Catatan lapangan
lembar observasi dan bersifat penting serta Wawancara dengan siswa.
sehubungan dengan kegiatan
pembelajaran. Pengecekan Keabsahan Data
Untuk memperoleh keabsahan
Teknik Analisis Data data, perlu dilakukan teknik pemeriksaan
Analisis data data dimulai sejak data yang dimanfaatkan sesuatu yang lain
awal pengumpulan data dilakukan secara di luar data itu untuk keperluan
intensif yaitu pada tahap refleksi dari pengecekan data ataupun sebagai
setiap tindakan pembelajaran. Proses pembanding terhadap data tersebut.
analisis data dimulai dengan menelaah Adapun cara yang di tempuh dalam rangka
seluruh data yang ada dari berbagai tahap pengecekan keabsahan data adalah dengan
pembelajaran. Tahap-tahap kegiatan jalan membandingkan data hasil pekerjaan
analisis data adalah (1) Reduksi data, (2) siswa yang menunjukkan keaktifan siswa
penyajian data, dan (3) dan observasi.
PenarikanKesimpulan.

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 49


Tahap-tahap penelitian mengetahui pelaksanaan tindakan sudah
Untuk memperoleh data berhasil atau belum dengan menggunakan
pembelajaran yang diharapkan diperlukan teknik Non Tes (Cheklist). Adapun kreteria
adanya rancangan penelitian yang meliputi keberhasilan yang digunakan dalam
beberapa tahap antara lain: penelitian ini adalah jika hasil observasi
1. Tahap perecanaan (planing) WHODK PHQFDSDL VNRU • VHVXDL GHQJDQ
Ada beberapa kegiatan yang penulis tabel kriteria keaktifan siswa. Sedangkan
dilakukan pada tahap perencanaan. kriteria keberhasilan hasil belajar yang
Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut : dilakukan tes dengan nilai ketuntasan
a. Menyusun recana pelaksanaan VNRUH • $SDELOD KDVLO GDUL SHQHOLWLDQ
pembelajaran (RPP) belum memenuhi kriteria yang telah
b. Menyiapkan materi pelajaran dikemukakan diatas maka peneliti akan
c. Menyiapkan lembar kerja siswa melakukan pengulangan siklus, akan tetapi
(LKS) jika sudah memenuhi kriteria yang
d. Menyiapkan media pembelajaran ditetapkan maka akan dilanjutkan dengan
seperti OHP untuk menyajikan gambar pelaksanaan tindakan selanjutnya.
e. Menyiapkan lembar observasi yang
meliputi observasi kegiatan guru dan Hasil Penelitian
kegiatan siswa Penelitian ini sebagaimana telah
f. Menyiapkan perangkat tes yang tertulis sebelumnya, memiliki tujuan yaitu
meliputi tes akhri siklus. untuk meningkatkan Keaktifan Belajar
2. Tahap Pelaksanaan (action) Siswa dengan menggunakan Examples
Pelaksanaan kegiatan pada tahap Non Examples di kelas IV SD Negeri 7 Idi
pelaksanaan dalam penelitian ini di tahun ajaran 2014/2015.
sesuaikan dengan recana pembelajaran
yang telah di susun sebelumnya. 1. Hasil analisis keaktifan siswa pada
3. Tahap observasi (observation) Siklus I
Observasi di lakukan peneliti Penelitian ini bertujuan untuk
untuk mengamati aktivitas dan keaktifan meningkatkan keaktifan belajar siswa
siswa selama kegiatan belajar mengajar sehingga analisis keaktifan siswa diamati
berlangsung dengan menggunakan dengan menggunakan format pengamatan
pedoman observasi yang telah keaktifan siswa dan catatan lapangan.
disediakan.Dalam melaksanakan observasi Hasil pengamatan keaktifan siswa kelas IV
dalam penelitian ini penulis di bantu oleh 3 SD Negeri 7 Idi dengan menggunakan
orang kolaborator kolega peneliti. model pembelajaran Examples Non
4. Tahap Refleksi ( refletion) Examples pada Siklus I terdapat pada
Pelaksanaan refleksi (refletion) Tabel 2 berikut.
dalam penelitian ini bertujuan untuk

Tabel 2. Hasil Analisis Keaktifan Siswa pada Tindakan I


Pengamat
No Aspek Indikator Yang Diukur
™ ;1 % ™ ;2 % ™ ;3 %

1. Visual Mengamati guru 93,33 93,33


14 14 14 93,33%
activities memberikan motivasi % %
2. Mengamati guru
93,33 93,33
memberikan memberi 14 14 14 93,33%
% %
Apersepsi.
3. Mengamati guru 93,33 93,33
14 14 14 93,33%
menyampaikan inti % %

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 50


tujuan pembelajaran
4. Siswa mengamati
93,33 93,33
gambar atau video yang 14 14 14 93,33%
% %
dijelaskan oleh guru
5. Mengamati serta 93,33 93,33
14 14 14 93,33%
menganalisis gambar % %
6. Membaca senyap teks
tentang Raja 93,33 93,33
14 14 14 93,33%
Purnawarman yang ada % %
di buku mereka
7. Membacakan tulisan
93,33 93,33
mereka kepada teman 14 14 14 93,33%
% %
satu kelompok.
8. Membaca hasil
26,66 26,66
diskusinya di depan 4 4 4 26,66%
% %
kelas.
9. Mengamati guru
93,33 93,33
rangkuman/simpulan 14 14 14 93,33%
% %
pelajaran
10. Oral Menceritakan
activities pengalaman masa lalu - - - - - -
yang mengesankan
11. Siswa menyebutkan
tentang nama-nama
93,33 93,33
tokoh yang ada dalam 14 14 14 93,33%
% %
subtema Perjuangan
Para Pahlawan
12. Siswa menjawab 93,33
14 12 80% 14 93,33%
pertanyaan %
13. Mengajukan pertanyaan 46,66
6 40% 7 6 40%
terhadap temannya %
14. Siswa mengeluarkan 93,33 93,33
14 14 14 93,33%
pendapat % %
15. Siswa melakukan
diskusi tentang 93,33 93,33
14 14 14 93,33%
pertanyaan dengan % %
teman sebangkunya
16. Siswa merumuskan
93,33 93,33
sebanyak mungkin 14 14 14 93,33%
% %
informasi dari materi
17. Siswa merangkum
93,33 93,33
materi/simpulan 14 14 14 93,33%
% %
pelajaran
18 Writing Menulis inti tujuan
93,33 93,33
activities pembelajaran yang 14 14 13 86,66%
% %
disampaikan guru
19. Siswa menulis
93,33 86,66
pertanyaan-pertanyaan 14 13 14 93,33%
% %
dari materi
20. Menuliskan hasil diskusi 93,33 86,66
14 13 14 93,33%
% %
21. Menuliskan serta
93,33 86,66
merumuskan mungkin 14 13 14 93,33%
% %
informasi dari materi

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 51


22. Menulis lembar kerja 93,33 93,33
14 14 14 93,33%
yang diberikan oleh guru % %
23 Menulis kesimpulan/
rangkuman/simpulan - - 4 26.66 - -
pelajaran
Jumlah Skor yang diperoleh 1746. 1839.
262 276 275 1833.26
6 91
Jumlah Rata-rata dan Presentase pengamat 11,3 75,93 79.99 11,9
12 79,70%
I, II, dan III 9 % % 5
Jumlah Presentasi Rata-rata 78,54%
.HWHUDQJDQ ™;1= jumlah skor keaktifan yang diperoleh berdasarkan pengamat 1 pada setiap
indikator
™; 2= jumlah skor keaktifan yang diperoleh berdasarkan pengamat 2 pada setiap
indikator
™; 3= jumlah skor keaktifan yang diperoleh berdasarkan pengamat 3 pada setiap
indikator

Berdasarkan Tabel 2 diatas pemgalaman masa lalu mereka yang


menunjukan bahwa, hasil observasi mengesankan sehingga tidak ada satu pun
keaktifan siswa dari pengamat I diperoleh dari mereka yang mau bercerita ketika
jumlah rata-rata keaktifan 11,39 dengan guru meminta mereka bercerita dan
presentase 75,93%, pengamat II diperoleh mereka hanya diam saja.
jumlah rata-rata keaktifan 12 dengan Selanjutnya pada Writing Activities,
presentase 79,99%, dan dari pengamat III siswa juga menunjukkan keaktifannya
diperoleh jumlah rata-rata keaktifan 11,95 dalam proses pembelajaran dimana mereka
dengan presentase 79,70%. Selanjutnya aktif dalam menulis tujuan pelajaran,
dari presentase ketiga pengamat tersebut pertanyaan-pertanyaan, hasil diskusi,
maka diperoleh jumlah presentase rata-rata informasi dari materi serta lembaran kerja
keaktifan belajar siswa pada siklus I siswa. Namun mereka tidak aktif dalam
dengan presentase rata-rata 78,54%. Maka menulis kesimpulan dikarena mereka sibuk
dengan skor presentase rata-rata tersebut, dengan pergantian waktu jam istirahat.
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Dan itulah dua temuan tentang
pada siklus I termasuk kategori sangat permasalahan yang terjadi di dalam kelas
baik. pada siklus I ini, namun keaktifan siswa
Dalam proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran pada siklus I
keaktifan siswa pada Visual Activities ini sudah termasuk kategori sangat baik.
sudah sangat terlihat dimana banyak siswa
yang sudah mampu mengamati guru dalam 2. Hasil Belajar Siswa
menyajikan materi serta mau membaca Hasil tes belajar siswa pada siklus I dapat
hasil diskusinya. dilihat pada Tabel 3 berikut:
Kemudian dalam proses Tabel 3. Hasil Tes Belajar Siswa Pada
pembelajaran, keaktifan siswa pada Oral Siklus I
Activities juga sudah terlihat keaktifannya. Nilai Frekuensi Persentase Keterangan
Mereka aktif dalam menyebutkan tentang R 70 14 70 % Tuntas
Belum
nama-nama tokoh dalam materi, menjawab Q 70 6 30 %
tuntas
pertanyaan, mengajukan pertanyaan, Jumlah 20 100 %
mengeluarkan pendapat dalam berdiskusi
dengan teman sebangkunya, merumuskan Berdasarkan tabel di atas terlihat
materi, serta merangkum materi. Namun hasil belajar siswa pada siklus I dengan
mereka masih malu dalam menceritakan SHUVHQWDVH NHWXQWDVDQ • DWDX VHEDQ\DN

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 52


14 siswa dengan persentase sebesar 70%. 3. Hasil analisis keaktifan siswa pada
6HGDQJNDQ VLVZD \DQJ PHPSHUROHK QLODL ” Siklus II
70 terdapat 6 siswa dengan skor persentase Hasil pengamatan keaktifan siswa
sebesar 30%. Hal ini menunjukkan kelas IV SD Negeri 7 Idi dengan
ketuntasan hasil belajar yang telah menggunakan model pembelajaran
ditetapkan belum tercapai, sehingga perlu Examples Non Examples pada Siklus II
dilakukan siklus berikutnya. terdapat pada Tabel 4 berikut.

Tabel 4. Hasil Analisis Keaktifan Siswa Pada Siklus II


Indikator Yang Pengamat
No Aspek
Diukur ™ ;1 % ™ ;2 % ™ ;3 %
1. Visual Mengamati guru 93,33
14 14 93,33% 13 86,66%
activities memberikan motivasi %
2. Mengamati guru
93,33
memberikan memberi 14 14 93,33% 14 93,33%
%
Apersepsi.
3. Mengamati guru
93,33
menyampaikan inti 14 14 93,33% 14 93,33%
%
tujuan pembelajaran
4. Mengamati gambar
93,33
yang dijelaskan oleh 14 13 86,66% 14 93,33%
%
guru
5. Mengamati beberapa
gambar yang terdapat 93,33
14 14 93,33% 14 93,33%
di buku siswa dan di %
papan tulis.
6. Mengamati video yang
93,33
di tanyangkan oleh 14 14 93,33% 14 93,33%
%
guru
7. Mengamati gambar
93,33
tentang Raja 14 14 93,33% 14 93,33%
%
Balaputradewa
8. Membaca teks tentang 93,33
14 14 93,33% 14 93,33%
Raja Balaputradewa %
9. Mengamati guru
93,33
rangkuman/simpulan 14 14 93,33% 14 93,33%
%
pelajaran
10. Oral Menceritakan
activities pengalaman masa lalu - - - - - -
yang mengesankan
11. Mendiskusikan
jawaban berdasarkan
93,33
gambar dan teks 14 14 93,33% 13 86,66%
%
tentang Raja
Balaputradewa
12. Merumuskan jawaban
berdasarkan gambar 93,33
14 14 93,33% 14 93,33%
dan teks tentang Raja %
Balaputradewa
13. Siswa merangkum
93,33
materi/simpulan 14 14 93,33% 14 93,33%
%
pelajaran

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 53


14. Writing Menulis inti tujuan
activities pembelajaran yang 93,33
14 14 93,33% 13 86,66%
disampaikan guru %
15. Siswa menulis
pertanyaan-pertanyaan 93,33
14 14 93,33% 14 93,33%
dari materi %
16. Menuliskan serta
merumuskan sebanyak 93,33
mungkin informasi dari 14 14 93,33% 14 93,33%
%
materi
17. Menulis lembar kerja
yang diberikan oleh 93,33
14 14 93,33% 14 93,33%
guru %
18. Menulis kesimpulan/
rangkuman/simpulan - - 6 40% - -
pelajaran
Jumlah Skor yang diperoleh 224 1493 229 1526.61 221 1473.27
Jumlah Rata-rata dan Presentase 12,4 82.96 12,7 12,2
pengamat I, II, dan III 84,81% 81,84%
4 % 2 7
Jumlah Presentasi Rata-rata 83,20%
.HWHUDQJDQ ™;1= jumlah skor keaktifan yang diperoleh berdasarkan pengamat 1 pada setiap
indikator
™; 2= jumlah skor keaktifan yang diperoleh berdasarkan pengamat 2 pada setiap
indikator
™; 3= jumlah skor keaktifan yang diperoleh berdasarkan pengamat 3 pada setiap
indikator

Berdasarkan Tabel 4 di atas materi serta mau membaca hasil


menunjukan bahwa, hasil observasi diskusinya.
keaktifan siswa dari pengamat I diperoleh Kemudian dalam proses
jumlah rata-rata keaktifan 12,44 dengan pembelajaran keaktifan siswa pada Oral
presentase 82,96%, pengamat II diperoleh Activities juga sudah terlihat keaktifannya.
jumlah rata-rata keaktifan 12,72 dengan Mereka aktif dalam berdiskusi dengan
presentase 84,81%, dan dari pengamat III teman sebangkunya, merumuskan jawaban
diperoleh jumlah rata-rata keaktifan 12,27 mereka, serta merangkum materi. Namun
dengan presentase 81,84%. Selanjutnya mereka juga masih malu dalam
dari presentase ketiga pengamat tersebut menceritakan pemgalaman masa lalu
maka diperoleh jumlah presentase rata-rata mereka yang mengesankan sehingga tidak
keaktifan belajar siswa pada siklus II ada satu pun dari mereka yang mau
dengan presentase rata-rata 83,20%. Maka bercerita ketika guru meminta mereka
dengan skor presentase rata-rata tersebut, bercerita dan mereka hanya diam saja.
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran Selanjutnya pada Writing Activities,
pada tindakan II termasuk kategori sangat siswa juga menunjukkan keaktifannya
baik dan meningkat dari Siklus I. dalam proses pembelajaran dimana mereka
Pada Siklus II ini, keaktifan siswa aktif dalam menulis tujuan pelajaran,
pada Visual Activities juga sudah sangat pertanyaan-pertanyaan, hasil diskusi,
terlihat dimana banyak siswa yang sudah informasi dari materi serta lembaran kerja
mampu mengamati guru dalam menyajikan siswa. Namun mereka kurang aktif dalam
menulis kesimpulan dikarena mereka sibuk

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 54


dengan pergantian jam pelajaran. Akan jika dibandingkan dengan siklus I. Hasil
tetapi, pada Siklus II ini ada 6 orang siswa pengamatan yang dilakukan dalam
yang aktif berdasarkan pengamatan dari pembelajaran memperoleh skor presentase
pengamat II pada sub indikator menulis rata-rata 78,54% pada siklus I dan pada
rangkuman pelajaran. siklus II hasil observasi keaktifan siswa
Dua temuan yang permasalahan memperoleh presentase rata-rata 83,20%
yang terjadi di dalam kelas pada Siklus I dengan kategori sangat baik. Walaupun
ternyata masih terjadi pada Siklus II ini, pada siklus II ini masih muncul dua
namun keaktifan siswa dalam proses temuan permasalahan yang terjadi di
pembelajaran pada Siklus II termasuk dalam kelas pada siklus I seperti, siswa
kategori sangat baik. malu menceritakan pengalaman masa lalu
yang berkesan dan kurang aktif dalam
4. Hasil Belajar Siswa menulis kesimpulan, akan tetapi adanya
Hasil tes belajar siswa pada siklus II dapat peningkatan keaktifan siswa pada tindakan
dilihat pada tabel berikut: II. Peningkatan ini terjadi karena siswa
Tabel 5. Hasil Tes Belajar Siswa Pada telah bisa beradaptasi dengan langkah-
Siklus II langkah pembelajaran pada model
Nilai Frekuensi Persentase Keterangan Examples Non Examples sehingga pada
R 70 18 90 % Tuntas setiap sub indikator yang diukur banyak
< 70 2 10 %
Belum siswa yang aktif kecuali pada sub indikator
tuntas
menceritakan pengalaman masa lalu yang
Jumlah 20 100 %
mengesankan serta menulis rangkuman
pelajaran. Akan tetapi, pada siklus II ada 6
Berdasarkan tabel di atas terlihat hasil orang siswa yang aktif berdasarkan
belajar siswa pada siklus I dengan pengamatan dari pengamat II pada sub
SHUVHQWDVH NHWXQWDVDQ • atau sebanyak indikator menulis rangkuman pelajaran.
18 siswa dengan persentase sebesar 90%. Maka keaktifan siswa mengalami
Sedangkan siswa yang memperoleh nilai < peningkatan 4,66% pada siklus II ini jika
70 terdapat 2 siswa dengan skor persentase dibandingkan dengan siklus I. sedangkan
sebesar 10%. Hal ini menunjukkan Hasil siswa rata-rata siklus I 60 dengan
ketuntasan hasil belajar yang telah ketuntasan kelas 70% tuntas dan siklus II
ditetapkan telah tercapai sesuai dengan 85 dengan ketuntasan kelas 90%.
kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan < Berdasarkan analisis data dari hasil
70 dengan ketuntasan kelas mencapai observasi, catatan lapangan, dan juga hasil
” %, sehingga pembelajaran dalam wawancara yang telah diperoleh dapat di
penelitian ini telah berhasil tuntas. simpulkan bahwa pelaksanaan penelitian
tindakan kelas melalui model pembelajaran
Pembahasan Examples Non Examples pada tema
Penelitian ini dilakukan di SD pahlawanku subtema perjuangan para
Negeri 7 Idi pada semester I tahun ajaran pahlawan dengan fokus materi mengenal
2014/2015 di kelas IV. Seperti yang telah beberapa tokoh pahlawan pada masa
dikemukan bahwa penelitian ini bertujuan kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di kelas
untuk meningkatkan keaktifan belajar dan IV SD Negeri 7 Idi sudah berhasil, karena
hasil belajar siswa pada tema pahlawanku mampu meningkatkan keaktifan belajar
subtema perjuangan para pahlawan dengan dan hasil belajar siswa selama proses
fokus materi mengenal beberapa tokoh pembelajaran berlangsung.
pahlawan pada masa kerajaan Hindu,
Budha, dan Islam.
Hasil pengamatan keaktifan siswa
menunjukkan adanya peningkatan siklus II

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 55


5. PENUTUP datang sehingga kualitas pembelajaran
Kesimpulan di sekolah dapat meningkat.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilaksanakan di SD Negeri 7 Idi, 6. REFERENSI
maka dapat disimpulkan bahwa: Arikunto, Suharsimi, Dkk. 2010.
1) Terjadi peningkatan Keaktifan belajar Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
kelas IV dengan model pembelajaran PT bumi Aksara.
Examples Non Example. Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan
2) Terjadi peningkatan hasil belajar siswa Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
kelas IV dengan model pembelajaran Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran
Examples Non Example. Inovatif. Medan: MEDIA
3) Perencanaan dan proses pembelajaran PERSADA.
dengan menggunakan model Moleong (2006), Metodologi Peneltian
pembelajaran Examples Non Examples Kualitatif. Bandung. PT Remaja
untuk meningkatkan keaktifan belajar Rosda Karya
siswa, maka kekatifan belajar siswa Puranama Sari, Denis dan Rahardi,
dapat meningkat. Pada siklus I Rustanto. 2013. Peningkatan
keaktifan belajar siswa memperoleh Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa
nilai 78,54% sehingga telah mencapai Kelas Xi IPS 2
kriteria keaktifan siswa yang Smanegeri1turenpada Pokok
diharapkan sehingga keaktifan belajar Bahasan Turunandengan
siswa sudah meningkat. Dan pada Pembelajaran Kooperatif Tipeteams
siklus II keaktifan belajar siswa Games Turnament (Tgt). (Online),
memperoleh peningkatan sebesar http://jurnal-
4,66% dari siklus I sehingga online.um.ac.id/data/artikel/artikel3
memperoleh nilai 83,20% dan telah AE82C0B256A1626C9090621099E
mencapai kriteria keaktifan siswa yang 4F72.pdf, diakses 16 April 2014.
diharapkan sehingga keaktifan belajar Rizwani, dan Widayati. 2012. Model
siswa sudah meningkat. Active Learning Dengan Teknik
Learning Starts With A Question
Saran Dalam Peningkatan Keaktifan
Dengan demikian, maka peneliti Peserta Didik Pada Pembelajaran
ingin menyarankan beberapa saran kepada Akuntansi Kelas Xi Ilmu Sosial 1
seluruh guru dan pelaksana pendidikan Sma Negeri 7 Yogyakarta Tahun
baik sekolah maupun diluar sekolah, Ajaran 2011/2012. Vol. X, No. 2.
supaya: Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan
1) Dapat merancang pembelajaran yang Kelas. Jakarta: Kencana
aktif sehingga siswa dapat aktif belajar Uno, Hamzah B. 2012. MODEL
di dalam proses pembelajaran di dalam PEMBELAJARAN: Menciptakan
kelas. Proses Belajar Mengajar yang
2) Dapat menggunakan model Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi
pembelajaran yang membuat siswa Aksara.
aktif belajar dengan tema/materi yang Yensy. B, Nurul Astuty. 2012. Penerapan
diajarkan supaya terlaksana dengan Model Pembelajaran Kooperatif
baik serta dapat mencapai sasaran yang Tipe Examples Non Examples
telah direncanakan. dengan Menggunakan Alat Peraga
3) Dapat merancang penelitian yang lebih untuk Meningkatkan Hasil Belajar
efektif dan berhasil dimasa yang akan Siswa di Kelas Viii Smp n 1

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 56


Argamakmur. Vol. X No. 1 Juni
2012
Wiriaatmadja, Rochiati. 2009. Metode
Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

JUPENDAS, ISSN 2355-3650, Vol. 2, No. 1, Maret 2015 | 57

Anda mungkin juga menyukai