Anda di halaman 1dari 22

NILAI GEOSTRATEGI POROS MARITIM

Oleh :
MUH. NUR IKSAN
A1Q122011

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat ilahi rabbi Allah SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang wawasan
kemaritiman dengan baik walaupun masih banyak kekurangan
didalamnya.Shalawat serta salam semoga selalu tercurah dan terlimpah kepada
Rasulullah Muhammad SAW. Dan juga berterima kasih kepada bapak dosen yang
telah memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Potensi pesisir dan kelautan indonesia
guna mewujudkan poros maritim. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan juah dari kata sempurna. Oleh sebab
itu,saya berharap adanya kritik,saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah saya buat dimasa yang akan datang.

Kendari, 30 September 2022

MUH. NUR IKSAN


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….….…

A. Latar Belakang…………………………………………………………….….
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….…
C. Tujuan………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………...

A. Nilai Geostrategis Poros Maritim………………………………………….


…………………………....
1. Geostrategis NKRI di Era Ekonomi
Pasifik…………………………………………………………………….…..
2. Kekuatan Ekonomi……………………………………………………...
…………….…
3. Indonesia di Asia
Pasifik…………………………………………………………………….......
4. Perkembangan Terkini Ekonomi
Pasifik…………………………………………………………….……….….

BAB III PENUTUP………………………………………………………………...

A. Kesimpulan……………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia memang sudah saatnya bangun dari udur lelapnya sebagai bangsa
maritim, jika tidak ingin terlindas oleh pemain-pemain besar berskala global.
Kekayaan sumber daya kelautan, posisi strategis di garis katulistiwa dan di
antara dua benua dan dua samudera tidak akan pernah mendatangkan
kesejahteraan dan kejayaan bagi negara bangsa Indonesia jika tidak pernah
menyadari kelalaian kita mengelola laut selama 69 tahun Indonesia merdeka.

Visi pembangunan berbasis maritim memang mendesak diwujutkan karena


memiliki nilai yang sangat strategis bagi Indonesia, baik secara geoekonomi,
geopolitik maupun geostrategis. Secara teoritis, geostrategi adalah konsep
yang sangat dekat dengan geopolitik Geostrategi dapat diartikan sebagai
penerapan dari geopolitik untuk perencanaan militer dan non militer pada
tingkat tinggi sehingga menemukan cara terbaik mempergunakan berbagai
sumber daya negara bangsa untuk mencapai tujuan nasional.

Perwujudan poros maritim dunia sangat menentukan daya survival NKRI di


abad 21. Pemahaman posisi geostrategis Indonesia sebagai negara kepulauan
dituntut dalam membuat kebijakan pertahanan untuk ditransformasi dalam
pengembangan kekuatan pertahanan negara demi mengamankan integritas
territorial dan kedaulatan negara dari berbagai ancaman, baik dari lyar
maupun dari dalam, tanpa membatasi hak asasi manusia.

Perwujutan keamanan nasional akan efektif jika dibangun dan dibentuk


berdasarkan perkiraan-perkiraan matang mengenai perkembangan
lingkungan lokal, nasional, dan internasional dalam mengantisipasi berbagai
perubahanpada .semua strata kehidupan. Perubahan geopolitik pasca Perang
Dingin dan geoekonomi di awal abad 21 ini mempengaruhi sistem dan
strategi Negara RI.

Kekuatan nasional sebuah negara dapat dibentuk melalui ekonomi dan


militer di mana keduanya berbanding lurus dan saling
mempengaruhi.Sumber stabilitas nasional tidak hanya berasal dari dalam
negeri seperti distribusi ekonomi yang merata, penghormatan terhadap hak
asasi, dan penegakan hokum, tetapi juga memerlukan kesinambungan
kerjasama internasional yang harmonis sebagai media artikulasi berbagai
kebutuhan dan kepentingan domestik Indonesia.

Dalam kaitan itu, Indonesia dapat merespons programprogram Trans-Pacific


Partnership (TPP) di sektor sosialekonomi-ekosistem dan zona pesisir abad
21 negara Asia Pasifik“ Sebagai negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya
merupakan laut dan kepulauan terbesar di dunia (17.504 pulau) dengan garis
pantai 81.000 km, terpanjang kedua di dunia setelah Kanada. Luas laut
Indonesia 3,1 juta km2 dan luas daratan 1,9 juta km2. Laut Indonesia
mampu menyerap 449 CO2 di atmosfir.Laut berpotensi menyediakan
pekerjaan bagi sekitar SO juta orang.Potensi laut Indonesia meliputi
perikanan, pelayaran, jasa pelabuhan, perkapalan, pariwisata bahari, dan
sumber daya mineral bawah laut.

Demikian juga lautan Indonesia yang luasnya mencapai 5,8 juta 'km2
menyediakan sumber daya pangan melimpah. Lautan menyediakan sumber
pangan berupa ikan, krustasea, kerang-kerangan, dan rumput laut.
Produksi ikan nasional dapat mendukung ketahanan pangan NKRI di tengah
ancaman krisis pangan dunia belakangan ini.Potensi laut Indonesia perlu
menjadi fokus untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran. Apabila
seluruh potensi kelautan Indonesia dikelola secara 'Profesional, Jegal, dan
akuntabel, maka diperkirakan 8596 perekonomian nasional, termasuk
pangan, dapat diisi oleh kelautan. Ke depan, ketahanan pangan NKRI
bergantung pada upaya pemulihan dan pelestarian ekosistem, termasuk
ekosistem laut.

Laut merupakan kontributor terpenting bagi ketahanan dan kemandirian


pangan Indonesia.Isu ketahanan pangan tidak harus bersumber dari
darat.Banyak sumber pangan dari laut yang belum dioptimalkan.Padahal,
biodata laut dapat menjadi sumber makanan alternatif dan obat-obatan bagi
masyarakat.politik pangan kelautan yang berpihak pada rakyat perlu
diterapkan dalam menjamin ketersediaan kebutuhan pangan setiap individu
secara merata.

Sejak Indonesia menandatangani perjanjian internasional dalam Konvensi


PBB Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of The
Sea/UNCLOS) pada tahun 1982 di Montego Bay, Jamaika, masyarakat
internasional mengakui Negara Kepulauan RI terbesar (17.504 pulau)
dengan wilayah laut seluas 5,8 juta km2, garis pantai terpanjang di dunia
(104.000 km). Secara geografis, RI terletak di antara dua benua, Asia dan
Australia, dan dua samudera, Hindia dan Pasifik yang merupakan kawasan
paling dinamis dalam percaturan dunia, baik secara ekonomi, politik,
maupun strategi.

Seperti telah dijelaskan dalam bab sebelumnya, wilayah laut Indonesia mulai
dari laut teritorial, zona tambahan (contigupus zona), zona ekonomi ekslusif
(ZEE), sampai dengan Landas Kontinental (continental shelf) memiliki
kekayaan sangat berlimpah. Sektor kelautan mempunyai kontribusi sangat
besar bagi ketahanan pangan dunia.

Berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di


perairan laut dalam Selatan Jawa dan Barat Stimatera, setidaknya terdapat
529 biota yang berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan melalyi
diversifikasi produk pangan dengan rincian: 45 jenis ikan, 68 jenis udangdan
kepiting, serta 46 lainnya adalah jenis cumi-cumi.
Selainitu, Indonesia juga memilikisekitar 13 dari 20 spesies lamun dunia,
682 -esies rum ut laut, 2.500 sesies moluska 1.502 spesies krustasea, dan
745 spesies ekinodermata. Potensi sumber daya kelautan tersebut berpeluang
untuk menghasilkan devisa negara jika dikelola secara bijaksana dan
berkelanjutan.

Manfaat perubahan arah kebijakan pangan dari daratan ke laut ialah bahwa
Indonesia tidak menghabiskan devisa sekitar $ miliar dolar AS setiap tahun
awal abad abad 21 hanya untuk mengimpor berbagai produk bioteknologi
kelautan. Mulai dari teripang: omega-3, sgualene, Viagra, khitin, khitosan,
dan spirulina.Rakyat dan Pemerintah RI tidak lagi bergantung pada impor
seperti impor daging sapi untuk ketahahan pangan dan pemenuhan
kebutuhan protein daging karena bisa digantikan oleh protein dari biota laut.
Pembangunan berbasis ocean based juga sangat mendesak karena saat ini
sekitar 60 juta lebih penduduk Indonesia hidup di 13.000 desa di zona-zona
pesisir. Sekitar 60 persen kota-kota di Indonesia berada di zona pesisir. Di
sisi lain, sebagian besar nelayan tradisional hidup dalam kemiskinan
permanen karena perahu dan alat tangkap mereka sangat sederhana,
sementara stok ikan semakin berkurang akibat pencurian ikan oleh kapal-
kapal besar milik asing yang dilengkapi alat tangkap modern. Belum lagi
cuaca dan gelombang tinggi membuat nelayan kerap tidak melaut.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Nilai Geostrategis Poros Maritim?

C. Tujuan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui nilai
geostratregis poros maritim.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nilai Geostrategis Poros Maritim

1.Geostrategi NKRI di Era Ekonomi Pasifik

Geopolitik adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala politik dari aspek


geografi. Teori "3 banyak dikemukakan oleh para sarjana seperti :1) Federich
Ratzel bahwa a. Pertumbuhan negara dapat dianalogikan (disamakan/mirip)
dengan pertumbuhan organisme (mahluk hidup) yang memerlukan ruang hidup,
melalui proses lahir, tumbuh, berkembang, mempertahankan hidup tetapi dapat
juga menyusut dan mati: b. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh
kelompok politik dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang makin
memungkinkan kelompok politik itu tumbuh (teori ruang): c Suatu bangsa dalam
mempertahankan .kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam. Hanya
bangsa yang unggul yang dapat bertahan hidup terus dan langgeng: d. Semakin
tinggi budaya bangsa semakin besar kebutuhan atau dukungan sumber daya alam.
Apabila tidak terpenuhi maka bangsa tsb akan mencari pemenuhan kebutuhan
kekayaan alam diluar wilayahnya (ekspansi). Apabila ruang hidup negara
(wilayah) sudah tidak mencukupi, maka dapat diperluas dengan mengubah batas
negara baik secara damal maupun dengan kekerasan/perang.

1. Ajaran Ratzel menimbulkan dua aliran :

-menitik beratkan kekuatan darat

-menitik beratkan kekuatan laut

Ada kaitan antara struktur politik/kekuatan politik dengan geografi disatu pihak,
dengan tuntutan perkembangan atau pertumbuhan negara yang dianalogikan
dengan organisma (kehidupan biologi) dilain pihak.

2. Ajaran Rudolf Kjeilen


a. Negara sebagai satuan biologl, suatu organisme hidup. Untuk mencapai
tujuan negara, hanya dimungkinkan dengan jalan memperoleh ruang
(wilayah) yangCukup luas agar memungkinkan pengembangan secara bebas
kemampuan dan kekuatan rakyatnya.

b. Negara merupakan suatu sistem politik/pemerintahan yang meliputi


bidangbidang:geopolitikekonomipolitik, demopdiitik, sosialpolitik dan
kratopolitik.

c. Negara tidak harus bergantung pada sumber pembekalan luar, tetapi harus
mampu swasembada serta memanfaatkan kemajuan kebudayaan dan
teknologi untuk meningkatkan kekuatan nasional.

3. Kart Haushofer .

Pandangan Kari Haushofer ini berkembang di jerman di bawah kekuasan


Aldof Hitler, juga dikembangkan ke Jepang dalam ajaran Hako khiu yang dilandasi
oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok-pokok teori Haushofer ini pada
dasarnya menganut teori Kjellen, yaitu sebagai berikut :

a. Kekuasan Imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasan


Imperium maritim untuk menguasal pengawasan dilaut "

b. Negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai Eropa, Afrika, dan
Asia barat Jerman dan Italia) serta Jepang di Asia timur raya.

C. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitik beratkan pada soal strategi
perbatasan. Geopolitik adalah landasan bagi tindakan politik dalam
perjuangan kelangsungan hidup untuk mendapatkan ruang hidup (wilayah).

d. Sir Halford Mackinder (konsep wawasan benua).

Teori ahli Geopolitik ini menganut “konsep kekuatan", la mencetuskan


wawasan benua yaitu konsep kekuatan di darat. Ajarannya menyatakan :
barang siapa dapat mengusai “daerah jantung”, yaitu Eropa dan Asia, akan
dapat menguasai “pulau dunia” aitu Eropa, Asia, Afrika dan akhirnya dapat
mengusai dunia.
Gagasan besar Indonesia tentang Poros Maritim Dunia memiliki makna
geoekonomi dan geopolitik, terutama karena berbentuk kepulauan dan posisinya
yang strategis diantara dua benua dan dua samudera.Posisi yang demikian
merupakan landasan utama tentang wawasan nasional yang disebut wawasan
nusantara.

Indonesia menganut paham negara kepulauan berdasarkan archipelago


concept , yaitu laut sebagai penghubung daratan sehingga wilayah negara menjadi
satu kesatuan yang utuh sebagai tanah air dan ini disebut negara kepulauan. Itulah
substansi konsep wawasan nusantara.Bangsa Indonesia dalam menentukan
wawasan nasional mengembangkan dari kondisi nyata.Indonesia dibentuk dan
dijiwai oleh pemahaman kekuasan dari bangsa Indonesia yang terdiri dari latar
belakang sosial budaya dan kesejarahan Indonesia.

Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia


mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional. Sedangkan pengertian yang digunakan sebagai acuan
pokok ajaran dasar wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia adalah: cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba
beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dalam setiap
aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional.

Indonesia diprediksi para analis akan menjadi kekuatan ekonomi besar di


kawasan Asia Pasifik. Selain didorong pertumbuhan perekonomian yang terus
membaik, Negara Kepulauan ini juga memiliki sumber daya alam yang berlimpah.
Jika dikelola secara maksimal, potensi ekonomi laut . Indonesia diperkirakan
mencapai 1,2 triliun dolar AS per - tahun, atau setara dengan 10 kali Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2014. Namun, yang dikembangkan
kurang dari 10 persen.

Secara spesifik, dari sumber pertambangan dan energi, 70 persen minyak


dan gas bumi diproduksi di kawasan pesisir dan laut.Dari 60 cekungan yang
potensial mengandung migas, 40 terdapat di lepas pantai, 14 di pesisir, serta hanya
enam di daratan. Potensi cekungan-cekungan tersebut diperkirakan menghasilkan
sebesar 11,3 miliar barel minyak bumi. Sementara gas bumi tercadang sekitar
101,7 triliun kaki kubik.

Di lepas pantai barat Sumatera, Jawa Barat bagian selatan dan bagian utara
Selat Makassar telah ditemukan pula jenis energi baru pengganti BBM, berupa gas
hidrat dan gas biogenik dengan potensi melebihi seluruh potensi migas.

Indonesia juga memiliki potensi budi daya rumput laut yang besar. Walau
hanya mengusahakan 32.000 ha (kurang lebih 30 persen total potensi), ditaksir
dapat memproduksi sekitar 160 juta kg rumput laut kering pertahun, dengan nilai
sebesar Rp |,1 triliun per tahun (harga Rp 7.000/kg). Hal tersebut belum termasuk
komoditas lain yang mempunyai harga tinggi dan dibutuhkan pasar domestik,
seperti udang, tuna, kerapu, ikan hias, kerang mutiara, teripang.

Pemerintah harus segera membangun dan memperbaiki infrastruktur


perikanan yang masih lemah. Tanpa upaya itu, sektor perikanan Indonesia akan
tertinggal dibanding negara lain. Sebagai contoh, pembangunan infrastruktur di
Lampung yang merupakan lumbung udang terbesar harus menjadi perhatian serius
pemerintah.

Sementara untuk sektor transportasi laut kendalanya adalah


permodalan.Sektor tersebut dinilai masih berisiko tinggi untuk dibiayai, sehingga
perbankan enggan mengucurkan kredit pembelian kapal kepada pelaku usaha di
bidang pelayaran.

Sebagai tulang punggung sektor transportasi laut nasional, industri pelayaran


membutuhkan dana yang tidak sedikit dalam meningkatkan jumlah armada. Hanya
dengan jumlah armada yang memadai, sektor transportasi laut bisa berkembang.
Sayang, perbankan enggan mengucurkan dana ke perusahaan pelayaran. Padahal,
sejumlah perusahaan pelayaran sudah berusaha mengajukan kredit pembelian
kapal, namun hasilnya nihil.

Kesulitan permodalan sebenarnya sudah terakomodasi dalam UU No 17


tahun 2008 tentang Pelayaran.Pasal 56 dari UU itu menyatakan, pemerintah wajib
menciptakan inovasi pendanaan bagi perusahaan pelayaran nasional. | Namun
usaha ini masih high risk. Kementerian Keuangan selaku pemegang kebijakan
seharusnya bisa melihat masalah itu.Pemerintah harus bisa meyakinkan pihak bank
bahwa perusahaan pelayaran nasional mampu mengembalikan kredit.

Pengembangan ekonomi nasional juga membutuhkan dukungan


pelabuhan.Sejauh ini, kebanyakan kondisi pelabuhan di Tanah Air kurang
kondusif.Selain biaya yang tinggi, pungli marak, juga fasilitas sandar yang sangat
minim.Hal itu karena pelabuhan masih dimonopoli PT Pelabuhan Indonesia
(Pelindo).Monopoli seharusnya dihilangkan, sehingga pelabuhan-pelabuhan bisa
berbenah diri.Saat ini, pelabuhan masih menjadi profit center, tanpa dibarengi
peningkatan layanan.

Situasi ini dimanfaatkan Singapura dengan membangun pelabuhan pusat


pemindahan (transhipment) kapal-kapal perdagangan internasional. Negara yang
luasnya hanya 692.7 km2, dengan penduduk 4,16 juta jiwa itu, kini telah menjadi
pusat jasa transportasi laut terbesar di dunia. Bahkan, ekspor barang dan komoditas
Indonesia 70 persen melalui Negeri Singa.Saat ini Malaysia mencoba menyamai
Singapura dengan membangun pelabuhan kelang dan tanjung Pelepas.Indonesia
kembali hanya menjadi penonton.

Selain itu, pembangunan ekonomi maritim nyaris tanpa keberpihakan


terhadap rakyat. Penguasaan sumber-sumber ekonomi dan praktik ekonomi yang
didominasi asing, investasi tanpa seleksi, dan akses yang tidak setara telah “
mengakibatkan bangsa ini mengalami kemunduran dan tertinggal dari negara lain.
Monopoli transportasi laut oleh armada asing saat ini mencapai 90 persen.

Strategi dan kebijakan pemerintah harus segera dibenahi guna


mengoptimalkan potensi yang dimiliki, baik menyangkut sumber daya laut,
industri maupun bisnis transportasi.Patut diingat, sektor maritim juga butuh"
keberpihakan lewat kebijakan fiskal dan moneter. Di sini pemerintah menjadi
ujung tombak untuk segera menetapkan sebuah National Ocean Policy dalam
rangka pemanfaatan laut bagi kemakmuran bangsa, sekaligus mengembangkan
kembali budaya bahari bangsa, yang tujuan akhirnya penguasaan laut nasional
yang dapat menegakkan harga diri bangsa. |

Faktor terpuruknya perekonomian Indonesia adalah paradigma


pembangunan yang lebih berorientasi ke daratan (land-based
development).Sementara lauthanya diperlakukan sebagai tempat eksploitasi
sumber daya alam (SDA), pembuangan limbah, dan kegiatan ilegal.Untuk itu,
diperlukan Maritime Policy untuk mengembalikan perekonomian Indonesia ke
titahnya-sebagai Negara Kepulauan.

Pemerintah harus segera mengubah paradigma pembangunan, sebab


ekonomi maritim menyimpan potensi besar dalam menggerakkan perekonomian
nasional.Mulai dari sektor perikanan, pertambangan dan energi, pariwisata bahari,
perhubungan laut, sumber daya pulau-pulau kecil, sumber daya non-konvensional,
industri sampai dengan jasa maritim.

Apalagi ke depan ekonomi maritim semakin strategis seiring dengan


pergeseran pusat ekonomi dunia dari bagian Atlantikke Asia-Pasifik. Hal ini sudah
terlihat, bahwa aktivitas 70 persen perdagangan dunia berlangsung di kawasan
AsiaPasifik. Secara detail 75 persen produk dan komoditas yang diperdagangkan
dikirim melalui laut Indonesia dengan nilai sekitar 1.300 triliun dolar AS per
tahun.

2. Kekuatan Ekonomi

Pada era 1990-an, perekonomian Indonesia pernah disebut-sebut sebagai


salah satu “Macan” Asia.Pertumbuhan | ekonomi saat itu rata-rata mencapai 7
persen per tahun.Namun, pada pertengahan 1997 badai krisis ekonomi melanda
Indonesia" dan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Akibat
krisis tersebut secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 1997 merosot
tajam menjadi 4, 9 persen, bahkan minus 17,13 persen pada triwulan III/1998.

Fundamental ekonomi yang kuat didukung semangat reformasi di segala


bidang membuat Indonesia mampu segera keluar dari badai krisis ekonomi pada
1997/1998.Bahkan, negeri ini mampu bertahan dari krisis ekonomi 2008 dan krisis
Eropa yang terjadi saat ini.

Sejumlah lembaga bergengsi pun mulai memandang Indonesia sebagai calon


kekuatan ekonomi di masa mendatang. Morgan Stanley, perusahaan “perbankan
dan investasi asal Amerika Serikat, mengusulkan agar Indonesia masuk BRIC.
Nama BRIC merujuk pada empat negara calon ekonomi dunia pada 2020, yang
merupakan akronim dari nama Brasil, Rusia, India, dan China. Menurut Stanley,
BRIC bisa menjadi BRICI (Brasil, Rusia, India, China, Indonesia) karena PDB
Indonesia diperkirakan mencapai 800 miliar dolar AS dalam lima tahun
mendatang.

Pada Juli 2010, The Economist juga memasukkan Indonesia sebagai calon
kekuatan ekonomi baru pada 2030 di luar BRIC.Mereka memiliki akronim baru
dengan sebutan CIVETS, yaitu kepanjangan dari Kolombia, Indonesia, Vietnam,
Mesir, Turki, dan Afrika Selatan.Namun, Mesir tumbang karena konflik politik di
dalam negeri.

Menurut Bank Dunia, kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cukup


kuat. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal pertama 2012,
sebesar 6,3 persen. Proyeksi dasar PDB mengalami pertumbuhan sebesar 6,0
persen pada 2012 dan 6,4 persen pada 2013.

Dalam Pidato Kenegaraan pada 16 Agustus 2012 lalu, Presiden Susilo


Bambang Yudhoyono mengemukakan, di tengah ketidakpastian perkembangan
ekonomi global, kinerja ekonomi Indonesia masih dapat menunjuklan kinerja yang
cukup baik. Pada 2011, di saat beberapa ncgara lain mengalami perlambatan atau
bahkan pertumt:uhan negatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5
persen. Kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar itu ditopang permintaan
domestik yang cukup kuat.

Melihat kinerja ekonomi Indonesia yang mampu keluar dari krisis ekonomi
1997/1998 dalam waktusingkat dan terus membaik dari tahun ke tahun, bahkan
terus menunjukan trend positif, para ekonomi menilai, prediksi Indonesia akan
kembali menjadi Macan Asia dalam beberapa tahun ke depan bukan isapan jempol.

Pertama, Indonesia memiliki Masterplan Percepatan ' dan Perluasan


Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2015 yang memiliki visi
“Mengangkat Indonesia menjadinegara maju dan merupakan kekuatari 10 besar
dunia pada 2030 dan 6besar dunia pada 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi
yang inclusif dan berkelanjutan”. MP3EI bertujuan mempercepat kemajuan dalam
spektrum yang luas dari sektor ekonomi, pembangunan infrastrktur, ketahanan
pangan, energi serta pengetahuan dan teknologi.
Kedua, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam berlimpah dan
sumber daya manusia yang cukup besar.Saat ini Indonesia sedang giat-giatnya
membangun sumber daya manusia yang andal, berkualitas, dan produktif (SDM
berusia di bawah 30 tahun, atau 509 penduduk Indonesia). Ketiga, kepercayaan
dunia internasional terus meningkat, salah satunya Indonesia akan menjadi Ketua
APEC pada 2013. Pemilihan sebagai Ketua APEC merupakan salah satu bentuk
pengakuan internasional kepada Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan
ekonomi di dunia saat ini.

Keempat, Indonesia terus menerus melakukan perbaikan dan membangun


infratruktur yang mendorongpertumbuhan ekonomi. Saat ini Indonesia akan
membangun Infrastruktur senilai SOO miliar dolar AS dalam koridor MP3EI' yang
tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada tahun-
tahun mendatang. Kelima, kondisi keamanan yang terjaga dengan baik telah
mendorong terciptanya iklim investasi yang kondusif.

3. Indonesia di Asia Pasifik

Di sisi lain, perekonomian di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik tetap
kokoh di tengah lemahnya perekonomian global. Laporan terbaru Bank Dunia
memproyeksi bahwa perekonomian Asia Timur dan Asia Pasifik tumbuh sebesar
7,5 persen pada 2012. Mereka juga mencatat, pertumbuhan melambat di Asia
timur dan Pasifik pada 2012. Namun, permintaan domestik akan memainkan peran
kunci dalam rebound pada 2013.

Menurut ekonom utama Bank Dunia untuk Asia Timor dan Pasifik, Berf
Hofman, sedikit melambatnya pertumbuhan ekonomi China tahun 2012 dibanding
2011 sebesar 9,3 persen akibat melambatnya perekonomian China. Namun bisa
tumbuh hingga 7,9 persen pada 2013 didorong oleh konsumsi domestik.

Di tahun 2012, pertumbuhan ekonomi China mencapai 7,9 persen, turun


sebesar 1,4 persen dibanding pertumbuhan pada: 2011 sebesar 9,3 persen.
Melemahnya ekspor dan terpuruknya sektor perumahan menjadi penyebab
melambatnya perekonomian China pada 2012. Meski demikian, perekonomian
China bakal tumbuh hingga 8,4 persen pada tahun ini didorong oleh stimulus fiskal
dan percepatan implementasi proyek-proyek investasi besar.

Sementara itu, Indonesia, Malaysia, dan Filipina diprediksi akan mendorong


perkembangan Asia Timur dengan pertumbuhan mencapai 5,7 persen dan 5,8
persen pada 2014. Untuk 2012, tanpa mengikutsertakan China,
kawasanberkembang Asia Tenggara ini tercatat bakal tumbuh 6,$ persen, atau
meningkat 4,4 persen dari 2011.

Pendorong cerahnya kawasan ini juga karena kembali bergabungnya


Myanmar ke komunitas Internasional.Namun, Myanmarmasih
menghadapitantanganbesar terkait hambatan infrastruktur, sektor finansial,
telekomunikasi, .manajemen sumber daya alam yang berkelanjutan.

Selain mencatat kemajuan, ada beberapa risiko yang yediksi dapat


memperlambat momentum perkembangan kawasan ini, yaitu reformasi ekonomi di
Zona Eropa, cal cliff di Amerika Serikat, dan kemungkinan tajamnya penurunan
investasi di China. Kekhawatiran berkembangnya ekspansi negara-negara G3,
yaitu Amerika Serikat, Jepang, an negara-negara di Zona Eropa mengakibatkan
terjadi peningkatan arus modal di kawasan tersebut. Akibatnya, zelembung aset
dan pertumbuhan kredit yang berlebihan serta peningkatan risiko arus keluar yang
terlalu cepat di masa depan.

Solusinya, menurut Hofman, pengaturan nilai tukar dan pengembangan


pasar modal untuk menghambat dampak negatif arus modal masuk.Selain itu, perlu
kebijakankebijakan makro-prudensial untuk melindungi pertumbuhan kredit yang
berlebihan.

Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim mengatakan, bagian wilayah Asia
Timur dan Pasifik dalam ekonomi global telah meningkat tiga kali lipat dalam dua
dekade terakhir, dari 696 menjadi hampir 18#&. “Ini menegaskan pentingnya
pertumbuhan yang berkelanjutan di kawasan tersebut untuk seluruh dunia,"
ujarnya.

Sementara Pamela Cox, wakil presiden Bank) Dunia untuk Asia Timur dan
Pasifik menilai, dalam keadaan ekonomi global yang sulit, kemiskinan di kawasan
ini justru terus turun, orang yang hidup dengan penghasilan 2 dolar AS per hari,
diperkirakan akan berkurang 24,596 pada akhir 2013, atau turun dari 28,896 pada
2010. Permintaan yang melemah untuk ekspor Asia Timur memperlambat
perekonomian regional, tapi masih tumbuh kuat dibandingkan bagian dunia lain.
Sementara berkembangnya permintaan domestik memungkinkan perekonomian
daerah bangkit kembali menjadi 7,65 %.

Sebelumnya, Sekretaris Eksekutif United Nations Economic and Social


Commission for 'Asia and the Pacific (ESCAP), Noeleen Heyzer mengemukakan,
kawasan Asia Pasifik akan mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Hal itu
karena jatuhnya permintaan ekspor di beberapa negara maju dan adanya kenaikan
biaya modal.

Berdasarkan hasil survei ESCAP, perlambatan ini karena faktor volatilitas


harga komoditas yang merupakan perhatian utama untuk kawasan Asia Pasifik.
Meskipun demikian, pertumbuhan di Asia Pasifik akan tetap lebih baik
dibandingkan dengan kawasan lain, dan menjadi tolak ukur bagi pertumbuhan baru
perekonomian dunia.

Semua analisis dan data pertumbuhan ekonomi di atas, membuat semua


pihak optimis Indonesia mampu berbicara di Asia Pasifik dalam beberapa tahun ke
depan. Namun, semua itu kembali tergantung dari kemampuan pemerintah dalam
membaca arah pembangunan bangsa, selaras dengan kondisi, potensi dan letak
geografis sebagai Negara Maritim.

Gambar 11
Peta Indonesia di Tengah Asia Pasifik
Jika mampu memanfaatkan dan mengelolanya secara maksimal, bukan tidak
mungkin NKRI akan kembali berjaya seperti era keemasan dulu (masa Kerajaan
Majapahit dan Sriwijaya). Indonesia akan menjadi kekuatan besar di segata bidang,
khususnya di kawasan Asia Pasifik.
Indonesia dan Perkembangan Ekonomi Asia-Pasifik Ekonomi di kawasan
Asia dan Pasifik cukup dinamis di mana beberapa tahun terakhir terjadi
pertumbuhan ekonomi tinggi dari negara-negara di kawasan tersebut seperti China
dan negaranegara anggota ASEAN.

Tetapi, melesunya kondisi ekonomi dunia juga mempengaruhi penurunan


pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.Bagaimana
Indonesiamerespondinamikaekonomi di Asia-Pasifik? Jawabannya,Indonesia perlu
berubah secara gradual dari negara penghasilkomoditassumber daya alam (SDA)
menjadi penghasil barang unggulan.

Alasannya, negara-negara penghasil komoditas seperti Indonesia, Malaysia,


dan Thailand terkena dampak cukup signifikan dari melesunya ekonomi di
kawasan Asia-Pasifik.Indonesia perlu memberdayakan ekonominya dengan
memanfaatkan potensi pasar regional dan memaksimalkan potensi ekonomi
nasional untuk menjawab dinamika ekonomi terkini di kawasantersebut.

4. Perkembangan Terkini Ekonomi Asia-Pasifik

Pertumbuhan ekonomi di Asia-Pasifik mengalami penurunan secara


perlahan dari 9,796 pada 2010 menjadi 8,396 pada 2011. Bank Dunia mengulas
bahwa menurunnya pertumbuhan ekonomi tersebut terjadi karena tiga hal yaitu:1)
krisis keuangan di wilayah Euro2) bencana alam di Jepang dan banjir yang
melanda Thailand dan 3) melambatnya kegiatan ekonomi di China. (World Bank,
2012) Kondisi krisis ekonomi di Eropa membuat melesunya permintaan atas
barang di negara-negara tersebut.

Hal ini berdampak pada negara eksportir dan kegiatan pariwisata di


negaranegara di Asia Timur dan Tenggara “ seperti Vietnam, Malaysia,
Indonesia,dan Thailand. Pertumbuhan ekonomi di China mengalami penurunan
secara moderat dua tahunterakhir dari 10,49 pada 2010 menjadi 9,24 pada 201
1.Konsekuensi dari situasi tersebut adalah menurunnya permintaan impor atas
produk-produk SDA.

Karena itu, negara-negara penghasil komoditas SDA seperti


Thailand,Malaysia, dan Indonesia akan terkena dampak yang signifikanatas
melesunya ekonomi di China. Pelbagai bencana alam berdampak melemahnya '
situasi ekonomi Asia Timur karena jaringan produksi dan pemasaran
terganggu.Tsunami di Jepang dan banjir di Thailand memberikan efek domino
kepada ekonomi di negara-negara Asia Timur dan Tenggara.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup dinamis yaitu mengalami kenaikan


dari 6,2% pada 2010 menjadi 6,5% pada 2011. Tetapi, pertumbuhan ekonomi
tersebut diprediksikan akan menurun pada 2012 menjadi 6%. Karena itu, Indonesia
perlu memaksimalkan kerja sama regional yang diikutinya seperti ASEAN dan
KIT Asia Timur.

Dua kerja sama regional tersebut adalah arena diplomasi ekonomi Indonesia
dalam menghubungkan dan memperjuangkan kepentingan nasionalnya terkait
perkembangan ekonomi nasional dan kawasan. Indonesia bisa aktif dalam
memaksimalkan kerja sama di ASEAN dengan mengakselerasi pembentukan
komunitas ASEAN khususnya Komunitas Ekonomi dan Politik ASEAN.
Memanfaatkan proses integrasi regional ASEAN dan penguatan peranan sentralitas
ASEAN di KIT Asia Timur dalam rangka menciptakan pelbagai inisiatif ekonomi
melalui kedua forum kerja sama tersebut. |

Kebijakan politik dan ekonomi ASEAN dan KIT .Asia Timur perlu
komplementer dan membangun satu dengan yang lainnya. Pembangunan
infrastruktur dalam konteks koneksitas antara negara-negara ASEAN juga akan
mendukung kegiatan perdagangan dan investasi di Asia Tenggara dan Timur.
Melemahnya pertumbuhan ekonomi di China bisa membuat Indonesia memperluas
dan memperdalam kerja sama ekonomi dengan negara-negara anggota KIT Asia
Timur, khususnya negara-negara yang ekonominya sedang berkembang seperti
Australia, India, dan Rusia. Indonesia melakukan perluasan dan pendalaman pasar
atas produkproduknya yang berbasis komoditas SDA kepada negara-negara di atas.
Besarnya pasar domestik bisa jadi alternatif untuk pelaku bisnis dan
pemerintah Indonesia dalam.rangka memberdayakan potensi ekonomi secara
internal dari melesunya ekonomi di Asia-Pasifik. Saat bersamaan, Indonesia tetap
berusaha menggali potensi pasar untuk produk produknya dinegara-negara Asia
Tenggara dan KIT Asia Timur.Tujuannya adalah Indonesia menyeimbangkan
pemberdayaan pasar domestik dankegiatan ekspor kewargaranegaraan ASEAN dan
Asia Timur yang sedang berkembang.

Langkah tersebut perlu diimbangi dengan penurunan impor dan


pemberdayaan produk dalam negeri.Dalam rangka memanfaatkan dinamika
ekonomi di AsiaPasifik dan potensi ekonomi domestik, Indonesia memerlukan
perubahan konkret yang gradual dari produsen SDA menjadi penghasil
produkproduk inovatif dan kompetitif.Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan
daya saing di bidang perdagangan, sumber daya manusia (SDM), dan dukungan
investasi untuk infrastruktur dalam menunjang kegiatan ekonomi secara
berkeadilan.

Indonesia perlu meninjau kembali keunggulan produk dan kemampuan


memproduksinya di sektor-sektor penting seperti tekstil, pariwinata, pertanian,
perkebunan,perikanan, teknologi, Industri kreatif, dan energi. Indonesia bisa fokus
kepada peningkatan kualitas SDM dan insentif untuk usaha kecil dan menengah
untuk mengembangkan aktivitas wirausaha dan penciptaan lapangan
kerja.Pelaksanaan kebijakan seperti pemberantasan korupsi, kepastian hukum, dan
efisiensi birokrasi bisa menciptakan dan mendorong iklim investasi yang positif
dan berkeadilan bagi investor nasional dan internasional serta para pekerja
Indonesia.

Situasi tersebut diharapkan bisa menggeser ketergantungan Indonesia dari


sumber pertumbuhan ekonomi yang mayoritas ditopang oleh ekonomi konsumtif
menjadi ekonomi produktif. Jika Indonesia masih menjadi produsen bahan-
bahanmentah,tidakmenutupkemungkinanIndonesia akan masuk ke jebakan negara
berpenghasilan menengah dan sulit keluar untuk menjadi negara berkembang
yangcukup maju atau negara maju.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Visi pembangunan berbasis maritim memang mendesak diwujutkan karena


memiliki nilai yang sangat strategis bagi Indonesia, baik secara geoekonomi,
geopolitik maupun geostrategis. Secara teoritis, geostrategi adalah konsep
yang sangat dekat dengan geopolitik Geostrategi dapat diartikan sebagai
penerapan dari geopolitik untuk perencanaan militer dan non militer pada
tingkat tinggi sehingga menemukan cara terbaik mempergunakan berbagai
sumber daya negara bangsa untuk mencapai tujuan nasional.

Perwujudan poros maritim dunia sangat menentukan daya survival NKRI di


abad 21. Pemahaman posisi geostrategis Indonesia sebagai negara kepulauan
dituntut dalam membuat kebijakan pertahanan untuk ditransformasi dalam
pengembangan kekuatan pertahanan negara demi mengamankan integritas
territorial dan kedaulatan negara dari berbagai ancaman, baik dari lyar
maupun dari dalam, tanpa membatasi hak asasi manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Bernhard Limbong, 2015. Poros Maritim: Penerbit Pustaka Margareta

Eprints.umm.ac.id, “Pemikiran dan konsep negara maritim dalam dinamika


politik indonesia dari masa orde lama hingga reformasi menuju poros
maritim dunia”, Diakses pada 30 september 2022

https://eprints.umm.ac.id/40182/3/BAB%20II.pdf

Slideshare.net, “Geostrategi indonesia”. Diakses pada 30 september 2022


https://www.slideshare.net/masgar1/geostrategi-
indonesia#:~:text=Geostrategi%20Indonesia%20memberi%20arahan
%20tentang%20bagaimana%20merancang%20strategi,dan%20peran
%20tetapi%20untuk%20kepentingan%20kesejahteraan%20dan
%20keamanana.

id.scribd.com, “Wawasan kemaritiman (materi kuliah),


Diakses pada 30 september 2022
id.scribd.com/presentation/360001277/Wawasan-Kemaritiman-
Materi-Kuliah

Anda mungkin juga menyukai