Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian kuantitatif ?
2. Apa saja ciri-ciri penelitian kuantitatif ?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif ?
4. Apa saja desain dalam penelitian kuantitatif ?
5. Apa saja tahapan dari penelitian kuantitatif ?
1
PEMBAHASAN
2
dan memandang situasi yang diteliti. Jadi pada kesimpulannya salah satu prinsip
yang terpenting dalam penelitian kuantitatif adalah memperhitungkan berbagai
sumber variabilitas. Variabilitas menunjukan seberapa jauh sebuah observasi yang
dilakukan oleh peneliti, sebelum melaksanakan tahapan-tahapan penelitian.
3
dimaksudkan untuk menetapkan baseline yang menjadi dasar perbandingan
terhadap apa yang dibuat pada masa yang akan datang. Pada umumnya penelitian
survei dilakukan untuk menggambarkan apa yang ada, dalam jumlah berapa dan
dalam konteks apa (Michael:136).
Survei adalah suatu cara sistematis untuk meminta orang memberikan
informasi tentang sikap, perilaku, pendapat dan kepercayaan mereka.
Kebeerhasilan suatu survei tergantung pada seberapa dekat jawaban yang
diberikan orang atas pertanyaan survei cocok dengan kenyataan atau tidak.
Dalam melakukan penelitian ini, kita ingin tau bagaimana orang bertindak dan
berfikir dalam beberapa situasi umum. Cara terbaik untuk melakukannya adalah
dengan mengamati mereka berulang kali dan secara langsung dari waktu ke
waktu.
Penelitian survei menggunakan pengambilan sampel ilmiah dan desain
kuisioner untuk mengukur karakteristik dengan ketepatan statistik. Langkah ini
diambil sebagai upaya untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang
memungkinkan pihak untuk membuat perbandingan yang ada dan membuat
perkiraan berdasarkan suatu sampel yang dapat dikaitkan dengan seluruh
populasi pasda tingkat kepercayaan tertentu. Penelitian survei mensyaratkan
bahwa responden adalah sampel yang diambil secara acak. Artinya memiliki
pelung yang sama untuk dijadikan sampel. Sistem acak tidak berarti bahwa
peneliti sesuka hati menentukan siapa yang akan dipilih sebagai sampel. Sampel
yang diambil secara acak tetap harus memiliki prosedur ilmiah tentang siapa yang
akan menjadi sampel. Sampel acak dinyatakan valid jika memenuhi standar
pengambilan secara statistik, cara umum yang dipakai adalah dengan melakukan
undian ataua menggunakan sistem interval dalam menentukan siapa yang terpilih
menjadi sampel.
2. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional menguji perbedaan karakteristik dari dua atau lebih
variabel atau entitas. Hubungan antara variabel-variabel terjadi dalam satu
kelompok tertentu. Data-data tentang variabel tersebut akan disajikan dalam
bentuk angka untuk selanjutnya diolah dan dianalisis. Pada penelitian
korelasional memberikan sudut pandang baru untuk memahami hubungan-
4
hubungan dan serangkaian analitik baru untuk menghitung dan membuat
perkiraan tentang suatu hubungan sebab akibat. Inilah suatu bentuk penelitian
non-eksperimental yang menggunakan korelasi statistik untuk mengeksplorasi
hubungan antara variabel-variabel dalam suatu sasaran kelompok. Penelitian
korelasional memiliki dua tujuan, yaitu :
a) Memberikan penjelasan, mendeskripsikan arah dan kekuatan hubungan
antara variabel-variabel dalam suatu kelompok.
b) Membuat prediksi, mengestimasi sejauh mana perubahan dalam suatu
variabel yang akan menjelaskan perubahan dalam variabel yang lain pada
suatu kelompok sasaran.
Meskipun berdasarkan pada kesimpulan kausal yang lebih lemah dari
pada percobaan sistematis dan berencana (eksperimen), penelitian korelasional
mengeksplorasi kemungkinan hubungan dengan cara yang tidak bisa dilakukan
penelitian eksperimen.
Penelitian korelasional adalah penelitian non-eksperimen yang tidak dapat
mengkonfirmasi hubungan kausal, meskipun dapat digunakan untuk
mengeksplorasi hubungan-hubungan kausal yang kompleks. Didalam penelitian
korelasional peneliti tidak dapat mengintervensi atau memanipulasi variabel
independen. Penelitian korelasional menggunakan statistik inferensial untuk
menentukan signifikansi statistik. Hasil Penelitian dievaluasi berdasarkan pada
validitas kesimpulan statistik dan validitas eksternal.
Sampel dalam studi korelasi harus dipilih secara acak dari suatu populasi
target dan dijelaskan secara rinci. Hal ini dapat memungkinkan penelliti
menggeneralisasi hasil kedalam dimana sampel diambil. Selain itu sampel harus
memiliki unuran yang memadai untuk memungkinkan peneliti menerapkan
statistik yang lebih besar menambah keterwakilan dan juga membantu
mengurangi kesalahan.
Instrumen pengumpulan data yang paling umum digunakan kuesioner dan
tes psikologis. Instrumen ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki hubungan
antara variabel-variabel pada suatu kelompok. Penelitian korelasional mengenal
beberapa bentuk kerelasi, yaitu :
a) Korelasi bivariat, yaitu korelasi sederhana antara satu variabel bebas dan satu
variabel terikat. Korelasi sederhana terwakili oleh koefesien atau korelasi
5
pearson product moment atau korelasi bivariat yang digunakan untuk
variabel kontinue.
b) Korelasi berganda (analisis multivatiat), yaitu menghitung arah dan kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih terhadap satu variabel tunggal.
3. Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang secara ketat mengikuti suatu
desain penelitian ilmiah. Desain tersebut meliputi hipotesis, variabel yang dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan variabel-variabel yang dapat diukur, dihitung dan
dibandingkan. Yang paling penting, penelitian eksperimental diselesaikan dalam
suatu lingkungan terkendali. Peneliti mengumpulkan data dan hasilnya akan
mendukung atau menolak hipotesis. Metode penelitian ini merujuk pada suatu
pengujian hipotesis atau mengarah pada suatu metode penelitian dedukatif
(Babbie:1998).
Penelitian eksperimental bertujuan untuk menentukan hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Setelah
menyelesaikan studi penelitian eksperimental, kolerasi antara aspek tertentu dari
suatu entitas dan variabel yang diteliti dapat didukung atau ditolak. Data dalam
penelitian eksperimental harus dapat diukur atau terukur.
4. Penelitian Kausal-komparatif.
Perbedaan penting antara penelitian kausal-komparatif dan korelasional
adalah bahwa studi kausal-komparatif melibatkan dua atau lebih kelompok dan
satu variabel independen. Sedangkan korelasional melibatkan dua atau lebih
variabel dan satu kelompok. Dalam penelitian kausal-komparatif peneliti
menentukan terlebih dahulu kelompok-kelompok yang sudah memiliki data dan
data dalam penelitian kausal-komparatif dikumpulkan melalui wawancara,
kuesioner atau tes.
6
Sugiyono (2007:73) membagi macam-macam desain penelitian eksperimenal
menjadi empat yaitu :
7
3. Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Design)
Desain eksperimental semu lebih baik dengan pra-eksperimental karena
dalam eksperimental semu masih menggunakan perbandingan kelompok, namun
kelemahannya ada pada randomisasi. Dengan kata lain, penelitian semu tidak
menerapkan randomisasi kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Jenis desain yang termasuk dalam kategori ini adalah The Nonequivalent
Control Group Design, The Time-Series Design, dan Counterbalanced Design.
Pada diagram di bawah dijelaskan secara lebih rinci ketiga desain di atas:
8
E. Tahapan Penelitian Kuantitatif
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah mengikuti langkan tertentu dan
proses yang panjang. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara sistematis, hati-
hati dan logis merupakan suatu kegiatan yang berawal dari penelitian untuk
memecahkan suatu fenomena dan memverifikasi suatu teori atau menguji kembali
sehingga pada akhirnya menemukan suatu gagasan atau teori. Proses itu merupakan
serangkaian kegiatan yang ditempuh peneliti menurut prosedur dan proses yang
benar serta akurat, sehingga hasil yang didapat diyakini benar, dapat dipercaya dan
berdaya guna serta diakui oleh masyarakat ilmiah.
Nachmias dan Nachmias menyatakan bahwa proses penelitian itu dimulai
dari masalah dan diakhiri dengan generelisasi. Apabila kegiatan itu telah berakhir,
maka akan dilanjutkan siklus berikutnya. Selanjutnya proses penelitian itu adalah
generelisasi yang diuji secara logika dan empiris dan apabila ditolak maka akan
diuji coba lagi.
1. Persiapan Penelitian
Dalam hal ini, langkah yang ditempuh antara lain :
a. Studi literatur
b. Penyusunan usul penelitian
c. Pembakuan prosedur penelitian
d. Penentuan populasi dan sampel
e. Penyusunan dan pembakuan instrument
f. Penentuan langkah-langkah pengumpulan data
2. Penelitian pertama, pengkajian lebih lanjut kelemahan dari penelitian dan
selanjutnya melakukan penyempurnaan.
3. Penelitian kedua, pengkajian lebih lanjut kelemahan dalam penelitian kedua dan
selanjutnya melakukan penyempurnaan
4. Penelitian ketiga, sampai peneliti yakin bahwa suatu teori telah dihasilkan,
setelah melalui pembuktian dengan baik dan benar.
9
Secara keseluruhan proses penelitian kuantitatif menurut Nachmias dan
Nachmias. Apabila kita perhatikan, setiap langkah yang dikemukakan selalu
dikaitkan dengan teori. Ini berarti setiap langkah yang dilakukan hendaklah
memperhatikan latar belakang teori yang berkaitan dengan langkah itu.
Secara sistematis langkah-langkah penelitian kuantitatif yang perlu mendapat
perhatian peneliti sebagai berikut :
1. Melakukan kajian kepustakaan (studi literatur)
2. Menjelaskan latar belakang masalah penelitian
3. Mengidentifikasi masalah penelitian
4. Membatasi masalah penelitian
5. Merumuskan masalah penelitian
6. Menjelaskan tujuan penelitian
7. Menguraikan manfaat penelitian
8. Menjelaskan keterbatasan penelitian
9. Menjelaskan landasan teori dan kerangka berfikir penelelitian
10. Mengemukakan penelitian yang relevan.
11. Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian (bila diperlukan)
12. Menjelaskan definisi operasional (batasan konsep, konstruk dan istilah yang
digunakan dalam penelitian)
13. Menetapkan jenis penelitian yang digunakan
14. Menetapkan area atau wilayah penelitian
15. Menetapkan populasi dan sampel
16. Menyusun instrumen penelitian
17. Uji coba instrumen
a. Uji coba oleh penimbang ahli
b. Uji coba lapangan
18. Pengumpulan data
19. Mengolah dan menganalisis data
10
20. Menyusun laporan penelitian
Elemen-elemen tersebut merupakan suatu kegiatan berkesinambungan antara
satu dengan yang lain. Masalah yang benar dan dirumuskan secara benar dan tepat
merupakan dasar yang kuat dalam penetapan tujuan, pemilihan variabel, perumusan
konstruk, teori dan perumusan hipotesis yang benar atau pertanyaan penelitian yang
tepat akan membantu pula dalam memilih dan menetapkan rancangan penelitian,
populasi dan sampel serta teknik analisis yang akan digunakan.
11
KESIMPULAN
1
Sari Sri Nirmala Musrifah, Burhan Imron, Afifah Nurul, Metode Penelitian Kuantitatif, ed. by Syalina Latifah
Putri (Nagari Koto Baru: PT. Insan Cendekia Mandiri Group, 2022).
2
Achmadi Taofan Ali Kusumastuti Adhi, Khoiron Ahmad Mustamil, Metode Penelitian Kuantitatif.
3
Nugroho Untung, Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani.
4
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif: Teori, Penerapan, Dan Riset Nyata.
12
3. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif ? 5
4. Apa saja desain dalam penelitian kuantitatif ? 6 7
5. Apa saja tahapan dari penelitian kuantitatif ? 8
DAFTAR PUSTAKA
Azhari Taufiq Muhammad, Bahri Al Fajri, Asrul, ‘Metode Penelitian Kuantitatif’
Kusumastuti Adhi, Khoiron Ahmad Mustamil, Achmadi Taofan Ali, Metode Penelitian
Kuantitatif
Mertha Jaya, I Made Laut, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif: Teori, Penerapan,
Dan Riset Nyata
Musrifah, Burhan Imron, Afifah Nurul, Sari Sri Nirmala, Metode Penelitian Kuantitatif, ed.
by Syalina Latifah Putri (Nagari Koto Baru: PT. Insan Cendekia Mandiri Group, 2022)
Nikolaus, Duli, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan
Skripsi & Anaisis Data Dengan SPSS’
5
Duli Nikolaus, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi & Anaisis
Data Dengan SPSS’.
6
Ni Made Ratminingsih, ‘Penelitian Eksperimental Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua’, Prasi, 6.11 (2010), 31–
40.
7
Madiistriyatno Harries Santoso Imam, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif’.
8
Asrul Azhari Taufiq Muhammad, Bahri Al Fajri, ‘Metode Penelitian Kuantitatif’.
13
14