Anda di halaman 1dari 14

A.

Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari penelitian kuantitatif ?
2. Apa saja ciri-ciri penelitian kuantitatif ?
3. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif ?
4. Apa saja desain dalam penelitian kuantitatif ?
5. Apa saja tahapan dari penelitian kuantitatif ?

1
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penelitian Kuantitatif


Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, tabel, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Creswell (2009) metode penelitian kuantitatif merupakan metode-
metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti antar variabel.
Variabel- variabel biasanya diukur dengan cara instrument penelitian sehingga data
yang terdiri angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik.
Siapapun yang terlibat dalam penelitian kuantitatif perlu memiliki asumsi-asumsi
untuk menguji teori secara dedukatif, mencegah munculnya bias-bias, mengontrol
penjelasan-penjelasan alternatif dan mampu menggeneralisasikan dan menerapkan
kembali penemuan-penemuannya.
Menurut Sugiyono (2003:14) terdapat beberapa jenis penelitian,
diantaranya :
1. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk
angka atau data kualitatif yang diangkakan.
2. Penelitian kualitatif, adalah data yang berbentuk kata, skema dan gambar.
Berdasarkan penjelasan dari Sugiyono (2003:14), penelitian kuantitatif adalah data
yang diperoleh dari sampel penelitian yang dianalisis sesuai dengan metode statistik
yang digunakan kemudian diinprestasikan.
Sedangkan menurut Kasiram (2008:149) mendefinisikan penelitian
kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin
diketahui.
Dalam metode penelitian kuantitatif mengambil jarak antara peneliti dengan
objek yang diteliti dan juga menyatu dengan fenomena yang diteliti. Penelitian
kuantitatif menggunakan instrumenn-instrumen formal, standar, bersifat mengukur

2
dan memandang situasi yang diteliti. Jadi pada kesimpulannya salah satu prinsip
yang terpenting dalam penelitian kuantitatif adalah memperhitungkan berbagai
sumber variabilitas. Variabilitas menunjukan seberapa jauh sebuah observasi yang
dilakukan oleh peneliti, sebelum melaksanakan tahapan-tahapan penelitian.

B. Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif


Ciri-ciri penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut :
1. Penelitian kuantitatif dilakukan untuk mengukur satu variabel, menghubungkan
antara satu variabel dengan variabel lain, mempengaruhi variabel satu dengan
variabel lainnya, serta membedakan antar variabelnya.
2. Dilakukan untuk menguji teori tertentu yang sudah ada yang dipilih oleh
peneliti.
3. Lebih mengutamakn teknik pengumpulan data menggunakan kesioner.
4. Penyajian data berupa tabel distribusi dari pilihan jawaban-jawaban para
responden yang ditentukan oleh peneliti yang berupa angka.
5. Menggunakan prespektif etik, yaitu data yang dikumpulkan dibatasi untuk
ditentukan oleh peneliti dalam hal pilihan indicator atau atribut variabel baik
jumlah maupun jenisnya.
6. Menggunakan penentu ukuran jumlah responden atau sampel dengan
menggunakan presentase, rumus atau tabel.
7. Penelitiannya berupa kuesioner atau angket yang juga berfungsi sebagai teknik
pengumpulan data.
8. Setelah penelitian dilakukuan dan data terkumpul, maka akan menggunakan
perhitungan angka-amgka atau analisis statistik.

C. Jenis Penelitian Kuantitatif


Penelitian Kuantitatif dapat diklasifikasikan kedalam beberapa jenis, yaitu :
1. Penelitian Survei
Penelitian survei adalah metode penelitian yang digunakan untuk
memecahkan masalah sesuai dengan pertanyaan yang sudah diajukan atau sesuai
dengan masalah yang sudah diamati. Penelitian survei juga berarti suatu
penelitian yang dilakukan untuk menilai kebutuhan dan menetapkan tujuan, atau
untuk menentukan apakah tujuan tertentu telah terpenuhi. Penelitian ini juga

3
dimaksudkan untuk menetapkan baseline yang menjadi dasar perbandingan
terhadap apa yang dibuat pada masa yang akan datang. Pada umumnya penelitian
survei dilakukan untuk menggambarkan apa yang ada, dalam jumlah berapa dan
dalam konteks apa (Michael:136).
Survei adalah suatu cara sistematis untuk meminta orang memberikan
informasi tentang sikap, perilaku, pendapat dan kepercayaan mereka.
Kebeerhasilan suatu survei tergantung pada seberapa dekat jawaban yang
diberikan orang atas pertanyaan survei cocok dengan kenyataan atau tidak.
Dalam melakukan penelitian ini, kita ingin tau bagaimana orang bertindak dan
berfikir dalam beberapa situasi umum. Cara terbaik untuk melakukannya adalah
dengan mengamati mereka berulang kali dan secara langsung dari waktu ke
waktu.
Penelitian survei menggunakan pengambilan sampel ilmiah dan desain
kuisioner untuk mengukur karakteristik dengan ketepatan statistik. Langkah ini
diambil sebagai upaya untuk memberikan jawaban atas pertanyaan yang
memungkinkan pihak untuk membuat perbandingan yang ada dan membuat
perkiraan berdasarkan suatu sampel yang dapat dikaitkan dengan seluruh
populasi pasda tingkat kepercayaan tertentu. Penelitian survei mensyaratkan
bahwa responden adalah sampel yang diambil secara acak. Artinya memiliki
pelung yang sama untuk dijadikan sampel. Sistem acak tidak berarti bahwa
peneliti sesuka hati menentukan siapa yang akan dipilih sebagai sampel. Sampel
yang diambil secara acak tetap harus memiliki prosedur ilmiah tentang siapa yang
akan menjadi sampel. Sampel acak dinyatakan valid jika memenuhi standar
pengambilan secara statistik, cara umum yang dipakai adalah dengan melakukan
undian ataua menggunakan sistem interval dalam menentukan siapa yang terpilih
menjadi sampel.

2. Penelitian Korelasional
Penelitian korelasional menguji perbedaan karakteristik dari dua atau lebih
variabel atau entitas. Hubungan antara variabel-variabel terjadi dalam satu
kelompok tertentu. Data-data tentang variabel tersebut akan disajikan dalam
bentuk angka untuk selanjutnya diolah dan dianalisis. Pada penelitian
korelasional memberikan sudut pandang baru untuk memahami hubungan-

4
hubungan dan serangkaian analitik baru untuk menghitung dan membuat
perkiraan tentang suatu hubungan sebab akibat. Inilah suatu bentuk penelitian
non-eksperimental yang menggunakan korelasi statistik untuk mengeksplorasi
hubungan antara variabel-variabel dalam suatu sasaran kelompok. Penelitian
korelasional memiliki dua tujuan, yaitu :
a) Memberikan penjelasan, mendeskripsikan arah dan kekuatan hubungan
antara variabel-variabel dalam suatu kelompok.
b) Membuat prediksi, mengestimasi sejauh mana perubahan dalam suatu
variabel yang akan menjelaskan perubahan dalam variabel yang lain pada
suatu kelompok sasaran.
Meskipun berdasarkan pada kesimpulan kausal yang lebih lemah dari
pada percobaan sistematis dan berencana (eksperimen), penelitian korelasional
mengeksplorasi kemungkinan hubungan dengan cara yang tidak bisa dilakukan
penelitian eksperimen.
Penelitian korelasional adalah penelitian non-eksperimen yang tidak dapat
mengkonfirmasi hubungan kausal, meskipun dapat digunakan untuk
mengeksplorasi hubungan-hubungan kausal yang kompleks. Didalam penelitian
korelasional peneliti tidak dapat mengintervensi atau memanipulasi variabel
independen. Penelitian korelasional menggunakan statistik inferensial untuk
menentukan signifikansi statistik. Hasil Penelitian dievaluasi berdasarkan pada
validitas kesimpulan statistik dan validitas eksternal.
Sampel dalam studi korelasi harus dipilih secara acak dari suatu populasi
target dan dijelaskan secara rinci. Hal ini dapat memungkinkan penelliti
menggeneralisasi hasil kedalam dimana sampel diambil. Selain itu sampel harus
memiliki unuran yang memadai untuk memungkinkan peneliti menerapkan
statistik yang lebih besar menambah keterwakilan dan juga membantu
mengurangi kesalahan.
Instrumen pengumpulan data yang paling umum digunakan kuesioner dan
tes psikologis. Instrumen ini memungkinkan peneliti untuk menyelidiki hubungan
antara variabel-variabel pada suatu kelompok. Penelitian korelasional mengenal
beberapa bentuk kerelasi, yaitu :
a) Korelasi bivariat, yaitu korelasi sederhana antara satu variabel bebas dan satu
variabel terikat. Korelasi sederhana terwakili oleh koefesien atau korelasi

5
pearson product moment atau korelasi bivariat yang digunakan untuk
variabel kontinue.
b) Korelasi berganda (analisis multivatiat), yaitu menghitung arah dan kekuatan
hubungan antara dua variabel atau lebih terhadap satu variabel tunggal.

3. Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah penelitian yang secara ketat mengikuti suatu
desain penelitian ilmiah. Desain tersebut meliputi hipotesis, variabel yang dapat
dimanipulasi oleh peneliti dan variabel-variabel yang dapat diukur, dihitung dan
dibandingkan. Yang paling penting, penelitian eksperimental diselesaikan dalam
suatu lingkungan terkendali. Peneliti mengumpulkan data dan hasilnya akan
mendukung atau menolak hipotesis. Metode penelitian ini merujuk pada suatu
pengujian hipotesis atau mengarah pada suatu metode penelitian dedukatif
(Babbie:1998).
Penelitian eksperimental bertujuan untuk menentukan hubungan antara dua
variabel, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Setelah
menyelesaikan studi penelitian eksperimental, kolerasi antara aspek tertentu dari
suatu entitas dan variabel yang diteliti dapat didukung atau ditolak. Data dalam
penelitian eksperimental harus dapat diukur atau terukur.

4. Penelitian Kausal-komparatif.
Perbedaan penting antara penelitian kausal-komparatif dan korelasional
adalah bahwa studi kausal-komparatif melibatkan dua atau lebih kelompok dan
satu variabel independen. Sedangkan korelasional melibatkan dua atau lebih
variabel dan satu kelompok. Dalam penelitian kausal-komparatif peneliti
menentukan terlebih dahulu kelompok-kelompok yang sudah memiliki data dan
data dalam penelitian kausal-komparatif dikumpulkan melalui wawancara,
kuesioner atau tes.

D. Desain Penelitian Kuantitatif

6
Sugiyono (2007:73) membagi macam-macam desain penelitian eksperimenal
menjadi empat yaitu :

1. Pra-Eksperimental (Pre-Experimental Design)


Desain ini menggunakan desain penelitian eksperimental pada umumnya,
namun tidak menggunakan kelompok kontrol. Desain yang termasuk pra-
eksperimental adalah Studi Kasus Satu Tembakan (The One Shot Case Study),
Satu Kelompok Prates-Postes (The One Group Pretest-Posttest), dan Perbandingan
Kelompok Statis (The Static Group Comparison). Diagram ketiga jenis desain pra-
eksperimental adalah sebagai berikut :

2. Eperimental Sebenarnya (True Experimental Design)


Ada beberapa jenis desain penelitian dalam kategori ini, antara lain The
Pretest-Posttest Control Group Design, The Posttest Only Control Group Design,
dan The Solomon Four-Group Design. Secara rinci ketiga jenis desain dapat
dilihat pada tabel di bawah:

7
3. Eksperimental Semu (Quasi-Experimental Design)
Desain eksperimental semu lebih baik dengan pra-eksperimental karena
dalam eksperimental semu masih menggunakan perbandingan kelompok, namun
kelemahannya ada pada randomisasi. Dengan kata lain, penelitian semu tidak
menerapkan randomisasi kelompok baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol. Jenis desain yang termasuk dalam kategori ini adalah The Nonequivalent
Control Group Design, The Time-Series Design, dan Counterbalanced Design.
Pada diagram di bawah dijelaskan secara lebih rinci ketiga desain di atas:

4. Desain Faktorial (Factorial Design)


Desain ini melibatkan dua atau lebih variabel bebas, dan sekurangnya satu
yang diatur atau ditentukan oleh peneliti. Desain ini merupakan elaborasi dari
desain true-experimental. Istilah faktorial mengacu pada fakta bahwa desain
tersebut melibatkan beberapa faktor. Setiap faktor memiliki dua atau lebih
tingkatan, seperti faktor metode pengajaran memiliki dua tingkatan karena
memiliki dua jenis pengajaran (misal: terprogram dan tradisional), dan faktor
bakat juga memiliki dua tingkatan yaitu bakat tinggi dan bakat rendah. Dengan
demikian desain factorial 2x2 memiliki dua faktor dan setiap faktor memiliki dua
tingkatan.

8
E. Tahapan Penelitian Kuantitatif
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah mengikuti langkan tertentu dan
proses yang panjang. Kegiatan penelitian dilakukan dengan cara sistematis, hati-
hati dan logis merupakan suatu kegiatan yang berawal dari penelitian untuk
memecahkan suatu fenomena dan memverifikasi suatu teori atau menguji kembali
sehingga pada akhirnya menemukan suatu gagasan atau teori. Proses itu merupakan
serangkaian kegiatan yang ditempuh peneliti menurut prosedur dan proses yang
benar serta akurat, sehingga hasil yang didapat diyakini benar, dapat dipercaya dan
berdaya guna serta diakui oleh masyarakat ilmiah.
Nachmias dan Nachmias menyatakan bahwa proses penelitian itu dimulai
dari masalah dan diakhiri dengan generelisasi. Apabila kegiatan itu telah berakhir,
maka akan dilanjutkan siklus berikutnya. Selanjutnya proses penelitian itu adalah
generelisasi yang diuji secara logika dan empiris dan apabila ditolak maka akan
diuji coba lagi.
1. Persiapan Penelitian
Dalam hal ini, langkah yang ditempuh antara lain :
a. Studi literatur
b. Penyusunan usul penelitian
c. Pembakuan prosedur penelitian
d. Penentuan populasi dan sampel
e. Penyusunan dan pembakuan instrument
f. Penentuan langkah-langkah pengumpulan data
2. Penelitian pertama, pengkajian lebih lanjut kelemahan dari penelitian dan
selanjutnya melakukan penyempurnaan.
3. Penelitian kedua, pengkajian lebih lanjut kelemahan dalam penelitian kedua dan
selanjutnya melakukan penyempurnaan
4. Penelitian ketiga, sampai peneliti yakin bahwa suatu teori telah dihasilkan,
setelah melalui pembuktian dengan baik dan benar.

9
Secara keseluruhan proses penelitian kuantitatif menurut Nachmias dan
Nachmias. Apabila kita perhatikan, setiap langkah yang dikemukakan selalu
dikaitkan dengan teori. Ini berarti setiap langkah yang dilakukan hendaklah
memperhatikan latar belakang teori yang berkaitan dengan langkah itu.
Secara sistematis langkah-langkah penelitian kuantitatif yang perlu mendapat
perhatian peneliti sebagai berikut :
1. Melakukan kajian kepustakaan (studi literatur)
2. Menjelaskan latar belakang masalah penelitian
3. Mengidentifikasi masalah penelitian
4. Membatasi masalah penelitian
5. Merumuskan masalah penelitian
6. Menjelaskan tujuan penelitian
7. Menguraikan manfaat penelitian
8. Menjelaskan keterbatasan penelitian
9. Menjelaskan landasan teori dan kerangka berfikir penelelitian
10. Mengemukakan penelitian yang relevan.
11. Merumuskan hipotesis atau pertanyaan penelitian (bila diperlukan)
12. Menjelaskan definisi operasional (batasan konsep, konstruk dan istilah yang
digunakan dalam penelitian)
13. Menetapkan jenis penelitian yang digunakan
14. Menetapkan area atau wilayah penelitian
15. Menetapkan populasi dan sampel
16. Menyusun instrumen penelitian
17. Uji coba instrumen
a. Uji coba oleh penimbang ahli
b. Uji coba lapangan
18. Pengumpulan data
19. Mengolah dan menganalisis data

10
20. Menyusun laporan penelitian
Elemen-elemen tersebut merupakan suatu kegiatan berkesinambungan antara
satu dengan yang lain. Masalah yang benar dan dirumuskan secara benar dan tepat
merupakan dasar yang kuat dalam penetapan tujuan, pemilihan variabel, perumusan
konstruk, teori dan perumusan hipotesis yang benar atau pertanyaan penelitian yang
tepat akan membantu pula dalam memilih dan menetapkan rancangan penelitian,
populasi dan sampel serta teknik analisis yang akan digunakan.

11
KESIMPULAN

Metode Penelitian kuantitatif banyak menggunakan hitungan, statistik, dan


tabel, dengan kaidah-kaidah tertentu. Penelitian kuantitatif ini menggunakan teknik
pengumpulan data dengan kuesioner. Penelitian kuantitatif sering digunakan dalam
berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam maupun ilmu sosial seperti biologi,
fisika, kimia, matematika, sosiologi, jurnalisme, ekonomi, dan lain sebagainya.
Penelitian yang digunakan untuk penelitian kuantitatif ini merupakan penelitian
yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang terjadi beserta hubungan-
hubungannya. Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses berfikir
induktif. Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting
fenomenanya yang diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada
kenyataan atau kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan
sesuatu yang unik dan berbeda dengan yang lain karena ada perbedaan konteks.

1. Apa pengertian dari penelitian kuantitatif ? 1 2 3


2. Apa saja ciri-ciri penelitian kuantitatif ? 4

1
Sari Sri Nirmala Musrifah, Burhan Imron, Afifah Nurul, Metode Penelitian Kuantitatif, ed. by Syalina Latifah
Putri (Nagari Koto Baru: PT. Insan Cendekia Mandiri Group, 2022).
2
Achmadi Taofan Ali Kusumastuti Adhi, Khoiron Ahmad Mustamil, Metode Penelitian Kuantitatif.
3
Nugroho Untung, Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani.
4
I Made Laut Mertha Jaya, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif: Teori, Penerapan, Dan Riset Nyata.

12
3. Apa saja jenis-jenis penelitian kuantitatif ? 5
4. Apa saja desain dalam penelitian kuantitatif ? 6 7
5. Apa saja tahapan dari penelitian kuantitatif ? 8

DAFTAR PUSTAKA
Azhari Taufiq Muhammad, Bahri Al Fajri, Asrul, ‘Metode Penelitian Kuantitatif’

Kusumastuti Adhi, Khoiron Ahmad Mustamil, Achmadi Taofan Ali, Metode Penelitian
Kuantitatif

Mertha Jaya, I Made Laut, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif: Teori, Penerapan,
Dan Riset Nyata

Musrifah, Burhan Imron, Afifah Nurul, Sari Sri Nirmala, Metode Penelitian Kuantitatif, ed.
by Syalina Latifah Putri (Nagari Koto Baru: PT. Insan Cendekia Mandiri Group, 2022)

Nikolaus, Duli, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan
Skripsi & Anaisis Data Dengan SPSS’

Ratminingsih, Ni Made, ‘Penelitian Eksperimental Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua’,


Prasi, 6.11 (2010), 31–40

Santoso Imam, Madiistriyatno Harries, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif’

Untung, Nugroho, Metodologi Penelitian Kuantitatif Pendidikan Jasmani

5
Duli Nikolaus, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif: Beberapa Konsep Dasar Untuk Penulisan Skripsi & Anaisis
Data Dengan SPSS’.
6
Ni Made Ratminingsih, ‘Penelitian Eksperimental Dalam Pembelajaran Bahasa Kedua’, Prasi, 6.11 (2010), 31–
40.
7
Madiistriyatno Harries Santoso Imam, ‘Metodologi Penelitian Kuantitatif’.
8
Asrul Azhari Taufiq Muhammad, Bahri Al Fajri, ‘Metode Penelitian Kuantitatif’.

13
14

Anda mungkin juga menyukai