011 BAB II (Dua)
011 BAB II (Dua)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau sesuatu pola yang digunakan sebagai
kurikulum, komputer, dan lain - lain. Menurut Sumantri (2015: 39), bahwa model
belajar dan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu dan berfungsi sebagai
aktivitas pembelajaran.
bijak, tujuannya agar pembelajaran dapat berjalan secara optimal dan bermakna
bagi peserta didik. Rusman (2011: 133) menyatakan bahwa ada beberapa hal yang
6
7
dari awal hingga akhir yang disajikan secara khas oleh guru kepada peserta didik
pembelajaran yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja
atau membantu diantara sesama dalam struktur kerja sama yang teratur pada
kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih. Agus Suprijono (2014: 54)
meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin
komponen utama yaitu komponen tugas kooperatif yang berkaitan dengan hal
sesuatu yang dapat membangkitkan motivasi individu untuk saling bekerja sama
setiap peserta didik belajar saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara bersama-sama.
perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif, fungsi
Fungsi yang terakhir yaitu fungsi kontrol yang memiliki tujuan agar dalam
3) Kemampuan Bekerjasama
karena itu, dalam kelompok perlu adanya kerjasama, saling membantu dalam
4) Keterampilan Bekerjasama
kelompok. Oleh karena itu, setiap anggota kelompok harus merasa memiliki dan
Menurut Agus Suprijono (2014: 57) tujuan dalam kelompok dapat bersifat
1) Tujuan instrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa dalam
2) Tujuan ekstrinsik adalah tujuan yang didasarkan pada alasan bahwa untuk
mencapai sesuatu tidak dapat dicapai secara sendiri, melainkan harus dikerjakan
secara bersama-sama.
1) Kelebihan
a) Peserta didik tidak bergantung hanya kepada guru, akan tetapi dapat menambah
kemampuan berpikir dari berbagai sumber serta belajar dari peserta didik lain.
11
orang lain dengan menyadari akan segala keterbatasannya dan mau menerima
segala perbedaaan.
kemampuan sosial.
2) Kekurangan
bagi seseorang. Oleh karena itu, tidak mudah untuk membangun kedua hal
tersebut.
3. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two stay two stray (TS TS)
Kagan pada tahun 1990. Model pembelajaran ini cocok untuk digunakan di semua
mata pelajaran dan semua tingkatan usia peserta didik. Menurut Suyatno (dalam
Fathurrohman 2015; 90), model pembelajaran kooperatif two stay two stray
pengalaman dengan kelompok lain dan dua peserta didik lainnya tetap
dikelompokan untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok,
kembali ke kelompok asal kerja kelompok dan laporan kelompok. Huda (2013:
207) menyatakan bahwa two stay two stray merupakan sistem pembelajaran
kelompok dengan tujuan agar peserta didik dapat saling bekerja sama,
mendorong satu sama lain untuk berprestasi. Hanafiah dan Suhana (2010: 56)
menyatakan bahwa two stay two stray memberi kesempatan kepada kelompok
kelompok yang memberikan peran aktif kepada peserta didik untuk saling bekerja
b. Langkah - langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray
tujuannya agar pembelajaran berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini
3) Dua orang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan
4) Tamu mohon diri, kembali ke kelompok awal dan melaporkan temuan dari
kelompok lain.
empat orang.
14
dikerjakan bersama.
4) Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan
5) Tamu, mohon undur diri untuk kembali kelompok yang semula dan
mempresentasikannya.
Two Stray
adalah kelebihan dan kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe two stay two
1) Kelebihan two stay two stray; (a) Mudah dipecah menjadi berpasang-
pasangann, (b) Lebih banyak ide yang muncul, (c) Lebih banyak tugas yang bisa
2) Kelemahan two stay two stray; (a) Butuh banyak waktu, (b) Kurangnya
kesempatan untuk kontribusi individu, (c) Peserta didik mudah melepaskan diri
Huda (2013: 171) bahwa model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
1) Kelebihan
2) Kelemahan
stray menurut Huda dikarenakan lebih tepat digunakan dalam proses penelitian
ini. Dari beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelebihan model
pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray adalah mudah dipecah menjadi
berpasang-pasangan, lebih banyak ide yang muncul, lebih banyak tugas yang bisa
melepaskan diri dari keterlibatan serta tidak memperhatikan. Namun dalam hal
lain, ketika ditemui dalam suatu kelas dengan jumlah peserta didik bukan
kooperatif jenis ini, sebab pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray
memerlukan 4 orang peserta didik dalam suatu kelompok. Oleh kerena itu, guru
16
kekurangan dalam penggunaan tipe two stay two stray pada penelitian ini.
4. Aktivitas Belajar
Sehubungan dengan hal tersebut, Sumiati & Asra (2007) menyatakan bahwa
tingkah laku awal ini sebenarnya merupakan tingkat kemampuan yang telah
yaitu (1) Menetapkan tujuan, (2) Mengenal kemampuan awal peserta didik
proses tersebut sehingga didapatkan hasil belajar yang lebih bermakna. Hal ini
yang dapat memusatkan peserta didik mengikuti proses pembelajaran. Jika hal ini
tercipta, maka tidak akan ada kesan lagi bahwa pembelajaran hanya berpusat pada
guru. Oleh karena itu, aktivitas belajar memiliki keterkaitan dengan hasil tes akhir
peserta didik.
wawancara.
pola.
berkebun.
Penelitian ini hanya mengamati tiga dari delapan indikator aktivitas belajar,
yaitu visual activities, oral activities, dan writing activities. Ketiga indikator
aktivitas tersebut dipilih dalam penelitian ini karena indikator aktivitas tersebut
5. Hasil Belajar
sebagai suatu proses di mana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman (Dahar, 2011). Menurut Tirtarahardja dan Sulo (2010), “Belajar dapat
pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan pengajar”. Amri (2013) juga
tersebut.
proses yang dilakukan oleh seseorang dimana dari proses tersebut dapat
mengubah tingkah laku sesorang yang diperoleh dari interaksi individu dengan
Menurut Harianto (2010), hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh
sekolah. Hasil adalah standar tes untuk mengukur kecakapan atau pengetahuan
bagi seseorang di dalam satu atau lebih dari garis-garis pekerjaan atau belajar.
Hasil belajar secara teori yaitu bila sesuatu kegiatan dapat memuaskan
penguat belajar dapat secara instrinsik (nilai, pengakuan, penghargaan) dan dapat
2011).
19
belajar ialah hasil usaha bekerja atau belajar yang menunjukkan ukuran kecakapan
yang dicapai dalam bentuk nilai. Hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai
sebagai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang, hasil
belajar ditunjukkan dengan jumlah nilai raport atau test yang diperoleh.
Benyamin Bloom dalam Sudjana (2008), membagi hasil belajar dalam tiga
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap dan nilai-nilai tersebut
diekspresikan di dalam perilakunya setiap hari. Oleh sebab itu penilaian aspek
kemampuan bertindak.
koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang
rangkap tiga.
senyawa
fisik logam.
disusun dalam suatu sistem periodik sebagai atom tunggal. Namun pada
kenyataannya, di alam unsur tersebut tidak selalu berada dalam keadaan atom
tunggal. Atom-atom unsur cenderung bergabung dengan atom unsur sejenis atau
berbeda dengan lainnya melalui ikatan kimia untuk membentuk zat-zat (unsur
membentuk konfigurasi elektron seperti pada unsur gas mulia. Unsur gas mulia
mempunyai elektron valensi sebanyak 8 (oktet) atau 2 (duplet) yaitu atom Helium.
2He :1s2 : ev = 2
10 Ne :1s22s2 2p6 : ev = 8
Ada 4 jenis ikatan kimia, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen
koordinasi dan ikatan logam. Jenis ikatan kimia, yang menggambarkan bagaimana
dari zat yang terbentuk. Sifat-sifat zat (unsur atau senyawa) dalam hubungannya
1. Ikatan Ion
melepas electron. Contohnya yaitu NaCl.Ikatan yang terjadi antara 11Na dengan
konfigurasi elektronnya sama dengan gas mulia. Atom klorin menerima satu
elektron pada kulit terluarnya, sehingga konfigurasi elektronnya sama dengan gas
mulia. Antara ion Na+ dan ion Cl- terjadi gaya tarik menarik elektrostatis, sehingga
Na Na+ + e-
Cl + e- Cl-
Sifat fisis senyawa ion ditentukan oleh gaya elektrostatis yang kuat dan
sama ke segala arah. Dalam senyawa ion, suatu ion positif akan dikelilingi oleh
sejumlah ion negatif, demikian pula sebaliknya. Senyawa ion dapat dikenali dari
d. Larut dalam pelarut polar seperti air dan amonia tapi tidak larut dalam pelarut
organik
e. Tidak dapat menghantarkan listrik dalam fase padat, tetapi menghantar listrik
2. Ikatan Kovalen
elektron yang digunakan bersama (pasangan elektron ikatan), ikatan kovalen yang
terbentuk antara dua atom unsur dapat berupaikatan kovalen tunggal dan ikatan
Contohnya air yang kita minum. Molekul senyawa air (H2O) termasuk ikatan
23
2 H. + xO x O
H
. x x. H
Ikatan ini melibatkan pamakaian bersama dua pasang elektron oleh dua
termasuk ikatan kovalen rangkap dua. Ikatan antar atom oksigen dalam molekul
O2, agar diperoleh susunan elektron yang stabil, atom O yang mempunyai 6
elektron valensi yang membutuhkan 2 elektron untuk stabil. Jadi, kedua atom O
..
..
Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama tiga pasang elektron oleh atom
yang berikatan. Contoh : ikatan antar atom Nitrogen dalam molekul N 2. Nitrogen
dipakai sebagai bahan pupuk, termasuk ikatan rangkap tiga. Untuk mencapai
..
24
pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom yang berikatan.Ikatan
digunakan bersama berasal hanya dari salah satu atom. Contoh NH 3 berikut, yang
disekeliling atom pusat N, yang sesuai dengan aturan oktet. Terkadang dianggap
bahwa atom N tidak akan dapat membentuk ikatan kimia lagi karena telah
memiliki 8 elektron (oktet) pada kulit terluar. Akan tetapi, ketika molekul NH 3
dimasukkan ke dalam larutan asam (yang mengandung ion H +), ternyata atom
pusat N dapat mengikat ion H+ membentuk molekul ion NH4+. Contoh : ikatan
+ +
kovalen polar. Kedudukan pasangan elektron milik bersama itu tidak selalu
simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Pasangan elektron akan lebih dekat
terhadap kedua atom H. Dalam molekul H2, ikatan seperti itu disebut ikatan
kovalen non polar. Pada contoh b. Pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke
Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi, dimana atom Cl lebih negatif daripada
5. Ikatan Logam
ditentukan oleh besarnya gaya tarik menarik antara ion-ion positif dan elektron-
elektron bebas. Semakin besar jumlah muatan positif ion logam yang berarti
semakin banyak elektron bebasnya, maka semakin besar kekuatan ikatan logam.
Sifat fisis senyawa logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat,
C. Kerangka Berpikir
pengajarannya. Salah satu dari model pembelajaran yang digunakan guru mata
yang dirasa belum efektif yang akan membuat peserta didik merasa bosan dalam
berpusat pada guru yaitu guru berceramah mengenai materi pelajaran sehingga
tampak kurang efektif. Pembelajaran tersebut cenderung berjalan satu arah. Hal
tersebut menyebabkan aktivitas dan motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar
pada saat guru memberikan penjelasan di depan kelas, terdapat peserta didik yang
ikut berbicara, bersenda gurau dengan temannya, belum siap mengikuti pelajaran
Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah memilih model
peserta didik untuk lebih aktif selama aktivitas pembelajaran di kelas sedang
berlangsung serta memberikan motivasi yang tinggi kepada peserta didik agar
lebih fokus dan lebih giat untuk mempelajari pembelajaran yang disampaikan
guru.
diharapkan dapat menjadi solusi untuk permasalahan yang terjadi di SMA Negeri
didapatnya. Hal ini tentu saja akan menjadikan antusiasme peserta didik mengenai
bahwa peserta didik memiliki motivasi belajar yang tinggi sehingga tentu saja
peserta didik kelas X MIA 1 SMA Negeri 14 Bone dapat termotivasi dan berperan
Masalah
Solusi
Hasil
D. Hipotesis Tindakan
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TS-TS)
dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar peserta didik kelas X MIA 1 di