Modul Fotografi Dasar
Modul Fotografi Dasar
INFORMASI KHUSUS
Capaian Pembelajaran : Pada akhir fase E peserta didik dapat memahami tentang
fotografi dasar, tata kamera dasar, tata artistic dasar, dan
tata suara dasar
KOMPONEN INTI
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : FOTOGRAFI DASAR
1. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan menambah rujukan melalui kegiatan literasi, menggali informasi secara offline
dan online, berdiskusi dan bekerjasama dengan teman , peserta didik dapat berfikir
kritis agar mampu :
a. Menjelaskan mengenai sejarah fotografi dan jenis-jenis fotografi dengan baik dan
benar
b. Mengurutkan perkembangan dari awal fotografi menjadi kamera digital
c. Membedakan jenis – jenis fotografi dengan benar
d. Menjabarkan bagian – bagian dan kegunaan mengenai kamera dengan benar
2. PEMAHAMAN BERMAKNA
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan mampu mengidentifikasikan
sejarah fotografi dan perkembangan fotografi yang nantinya berkaitan dengan hal-hal
mendasar di bidang penyiaran radio, televisi dan produksi film dalam dunia industri
yang sebenarnya.
3. MODEL PEMBELAJARAN
Discovery Learning
4. RINGKASAN MATERI
The History of Photography karya Alma Daveport, yang diterbitkan oleh University of
New Mexico press tahun 1991, menyebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang
bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap
terdapat lubang kecil atau pinhole. Pada abad ketiga SM fenomena ini memberikan kekaguman
kepada Aristoteles, kemudian pada abad ke-10 SM seorang ilmuwan bangsa Arab yaitu Ibnu Al
Hatim (Al Hazem) menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati sebuah
lubang kecil. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutkan
bahwa prinsipkamera obscura membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada sebuah
kota.
Jenis – Jenis Fotografi :
a. Fotografi Dokumenter
b. Foto Jurnalistik
c. Fotografi Makro
d. Fotografi Aksi
e. Fotografi Bawah Air
f. Fotografi Glamour
g. Fotografi Aerial
Menurut Bambang Karyadi, kamera merupakan alat yang digunakan untuk
menangkap cahaya yang dipantulkan subjek atau objek, kemudian menyimpannya ke dalam
media penyimpanan. Adapun macam – macam kamera sebagai berikut :
a. Kamera Saku
b. Prosumer Cahaya
c. Kamera Mirrorles
d. Kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR)
e. Kamera Aksi (ActionCamera)
f. Kamera Medium Format
5. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
ALOKASI
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
WAKTU
Pada Elemen Dasar-dasar fotografi, tata kamera, tata artistik,
6 JP @45
tata suara dan editing Menit
PERTEMUAN 1
1. Guru membuka pembelajaran dengan salam, ucapan syukur
KEGIATAN PENDAHULUAN
tersebut.
3. Mengecek kehadiran peserta didik.
4. Menjelaskan kegiatan pembelajaran dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
5. Mengingatkan kembali materi sebelumnya mengenai 15 Menit
sejarah fotografi
6. Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada keterkaitannya
dengan materi pelajaran yang akan dilakukan :
A. Pernahkah kalian mengambil gambar menggunakan
kamera selain handphone ?
B. Pernahkah kamu melakukan foto studio ? Bagaimana
hasil foto yang kalian terima ?
https://jsp.co.id/sejarah-perkembangan-fotografi-dari-
220 Menit
masa-ke-masa/ yang diberikan oleh guru, sehingga
peserta didik dapat melaksanakan dimensi Profil Pelajar
Pancasila pada sub elemen : bernalar kritis untuk
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
yaitu peserta didik kritis mengklarifikasi dan
menganalisis informasi kompleks dari sumber refrensi
yang diberikan oleh guru
6. Peserta didik diminta untuk mencari literasi baik offline
maupun online tentang jenis – jenis fotografi melalui link :
https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/ yang
diberikan oleh guru, sehingga peserta didik dapat
melaksanakan dimensi Profil Pelajar Pancasila pada sub
elemen : bernalar kritis untuk memperoleh dan
memproses informasi dan gagasan, yaitu peserta didik
kritis mengklarifikasi dan menganalisis informasi
kompleks dari sumber refrensi yang diberikan oleh guru
Pembuktian (verification)
9. Peserta didik menunjukkan hasil pengerjaan kepada guru
untuk diperiksa secara bersama-sama dengan cermat.
Sehingga peserta didik dapat melaksanakan dimensi
Profil Pelajar Pancasila pada sub elemen : mandiri agar
dapat mengelola dirinya sendiri (pikiran, perasaan,
tindakan) untuk mencapai tujuan pribadinya ataupun
tujuan bersama
BENTUK TES
JENIS TES Profil Pelajar Pancasila Tertulis Perfoma
Diagnostik Penilaian sikap dan Jawaban singkat
sosial
Formatif Uraian
Sumatif
Asesmen Sumatif
PENILAIAN SIKAP
Predikat Nilai :
A : 90 – 100
B : 80 - 89
C : 70 - 79
D :60 - 69
E : 50 – 59
Rancangan Asesmen Formatif
Waktu dilakukan : Setiap pertemuan pada akhir
elemen Persiapan : Menyiapkan LKPD
Pelaksanaan : Arahkan siswa untuk menjawab beri waktu yang
cukup Tindak lanjut : Melakukan pengolahan pada hasil asesmen
Waktu Jenis
Tujuan Pembelajaran
Pelaksanaan Asesmen
1. Peserta didik mampu menjelaskan mengenai sejarah Pada akhir Tanya Jawab
fotografi penyampaian
materi
3. Peserta didik mampu menjelaskan jenis – jenis fotografi Pada akhir Uraian
penyampaian
materi
5. Peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian dan Pada akhir Tanya Jawab
kegunaan mengenai kamera penyampaian
materi
KISI – KISI TES FORMATIF
DASAR – DASAR BROADCAST DAN PERFILMAN
KLS
ELEMEN KONTEN KOGNI
ELEMEN SOAL PILIHAN URAIAN
TIF URAIAN
GANDA SINGKAT
Dasar-dasar Fotografi X a. Sejarah Peserta
fotografi, tata Dasar fotografi didik
kamera, tata b. Jenis foto mampu
artistik, tata c. Macam – menganali -
suara dan macam sis
C4 V
editing Kamera perkembang
d. bagian- an sejarah
bagian kamera
kamera
Peserta
didik
mampu
mendiagram
kan C4 V
perkembang
an sejarah
kamera
Peserta
didik
mampu
memilih C4 V
jenis – jenis
fotografi
Peserta
didik
mampu
mengurai C4 V
bagian dan
fungsi
kamera
Peserta
didik
mampu
menyeleksi
macam – C4 V
macam
kamera
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
SOAL PENGETAHUAN
Nama : ………………………………………….
Kelas : ………………………………………….
No. Absen :
…………………………………………. Mata Pelajaran :
Fotografi dasar
A. Tujuan Pembelajaran :
1. Setelah memahami materi mengenai sejarah kamera, peserta didik mampu
mengetahui dan menceritakan sejarah fotografi
2. Setelah, memahami materi, peserta didik mampu mengkategorikan fotografi sesuai
jenisnya
3. Setelah memahami materi, peserta didik mampu mengkategorikan macam – macam
kamera.
4. Setelah memahami materi, peserta didik mampu menjabarkan bagian – bagian dan
kegunaan mengenai kamera digital
Penilaian
NO Aspek Sangat Skor
Kurang Cukup Baik
Kompeten
1 2 3
4
Sikap (50%)
Ketepatan waktu
1
dalam mengerjakan
tugas
Kerapihan dalam
2 mengerjakan tugas
yang diberikan
Bersikap sopan dan santun
3 sesuai dengan etika
Mengerjakan sesuai
4 perintah yang diberikan
Ketuntasan menyelesaikan
5 tugas
Pengetahuan (50%)
Pemahaman perkembangan
6 sejarah fotografi
Identifikasi Jenis-jenis
7
kamera
Identifikasi Jenis-jenis
8 fotografi
Pemahaman bagian-bagian
9
kamera
10 Pemahaman fungsi kamera
Jumlah Skor
Keterangan :
Predikat :
Nilai 91 – 100 : Amat Baik
Nilai 81 – 90 : Baik
Nilai 71 – 80 : Cukup
Nilai ≤ 70 : Kurang
Rubrik Penilaian
Secara kritis Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
peserta didik tidak dapat kurang tepat mampu mampu
mampu menjabarkan dalam menjabarkan menjabarkan
menjabarkan bagian – bagian menjabarkan bagian – bagian bagian – bagian
bagian – bagain kamera beserta bagian – bagian kamera beserta kamera beserta
kamera beserta fungsinya kamera beserta fungsinya fungsinya
fungsinya fungsinya dengan tepat
Bahan Ajar
( Terlampir )
Media Pembelajaran
1. Presentasi menggunakan Power Point
2. Refrensi internet
https://jsp.co.id/sejarah-perkembangan-fotografi-dari-masa-ke-masa/
https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/
4. Video Youtube
https://www.youtube.com/watch?v=sqZMs88fII8 : video sejarah kamera
https://www.youtube.com/watch?v=9SCxMOn3o8Q : jenis-jenis fotografi
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
1. FOTOGRAFI DASAR
SEJARAH FOTOGRAFI
The History of Photography karya Alma Daveport, yang diterbitkan oleh University of New
Mexico press tahun 1991, menyebutkan bahwa pada abad ke-5 sebelum Masehi, seorang bernama Mo Ti
sudah mengamati sebuah gejala pada dinding dalam ruangan yang gelap terdapat lubang kecil atau
pinhole, maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan yang berada di luar ruangan
yang terlihat secara terbalik yang melewati lubang tersebut. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari
fenomena camera obscura.
Pada abad ketiga SM fenomena ini memberikan kekaguman kepada Aristoteles, kemudian pada
abad ke-10 SM seorang ilmuwan bangsa Arab yaitu Ibnu Al Hatim (Al Hazem) yang pada saat itu menjadi
seorang pelajar mengamati dan kemudian menulis bahwa citra dapat dibentuk dari cahaya yang melewati
sebuah lubang kecil. Pada tahun 1558, seorang ilmuwan Italia, Giambattista della Porta menyebutkan
bahwa prinsip kamera obscura membantu pelukis menangkap bayangan gambar pada sebuah kota.
Pada tahun 1685 – 1686 Johan Zahn melakukan percobaan dengan membuat kamera obscura tersebut
menjadi lebih portabel dan bisa dibawa kemana-mana. Selain itu, kamera Zahn juga sudah dilengkapi
dengan lensa yang bisa digerakkan maju mundur dan sudah memiliki diafragma serta kaca pantul untuk
melihat dan mengontrol tangkapan lensa dari luar kotak.
Pada tahun 1839 diambil sebuah foto selfie yang dianggap sebagai foto selfie tertua. Foto tersebut milik
Robert Cornelius. Dan pada tahun 1860 James Wallace Black pertama kali memotret dari udara. Tidak
dilakukan menggunakan drone seperti sekarang. Namun menggunakan balon udara yang terbang dengan
ketinggian 2000 kaki.
Pada tahun 1877 Louis Arthur Ducos du Houron pertama kali mencetuskan foto yang berwarna. Tujuannya
untuk memperlihatkan bahwa dunia ini tidak hanya hitam-putih saja. Foto yang diambil berada di Selatan
Prancis dan kemudian dinamai “Landscape of Southern France. Tahun 1900 Kodak Brownie diluncurkan,
yang menandai awal pertama berkembangnya portabel kotak kamera. Tahun 1925 Penampakan tongkat
narsis (tongsis) pertama yang muncul pada tahun 1925 di foto Arnold dan Helen Hogg. Untuk
mendapatkan hasil foto yang bagus tak harus dilakukan pada siang hari. Pada malam haripun Kamu bisa
mendapatkan hasil foto yang bagus. Namun Kamu harus mengetahui teknik-teknik dasar sebelum men-
eksekusinya.
Pada tahun 1980-an George Eastman, melalui perusahaannya Kodak Eastman, terjun di bisnis fotografi
dengan membuat kamera boks dan roll film yang praktis dibawa kemana-mana. Kamera ini juga memiliki
fitur flash atau lampu kilat yang ditemukan pertama kali oleh Harold E. Edgerton.
Terkenal dengan slogan “Anda menekan tombol dan kami melakukan sisanya”, penemuan-penemuan
George Eastman selanjutnya makin melengkapi produk Kodak, mulai dari fitur lensa, film, dan kertas foto.
Tahun 2006, Tongsis kemudian dipatenkan oleh Wayne Fromm yang kemudian diberi nama Quick Pod.
Istilah selfie muncul pada 13 September 2012 oleh Nathan Hope disebuah situs yang bernama
ABConline. Selfie adalah jenis foto diri yang diambil oleh diri sendiri menggunakan kamera digital
ataupun kamera handphone. Sering disebut juga sebagai foto narsis. Dan pada tahun 2014 Foto selfie
paling
fenomenal terjadi pada tahun ini. Memperlihatkan foto selfie ketika pemberian penghargaan Oscar yang
mendapat total retweet mencapai 3 juta di sebuah platform sosial media, twitter. Foto tersebut kemudian
dikenal dengan nama Oscar Selfie.
2. JENIS FOTOGRAFI
Genre fotografi memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan dari segala aspek. Maka web
dari Pixel yaitu https://www.pixel.web.id/jenis-jenis-fotografi/ menyimpulkan jenis-jenis
fotografi yang perlu diketahui sebagai berikut :
a. Fotografi Dokumenter
Fotografi dokumenter merupakan visualisasi
dunia nyata yang dilakukan oleh
fotograferuntuk mendeskripsikan peristiwa
penting, dalam mengkomunikasikan pendapat
dan mudah dipahami publik. Jenis fotografi ini
memiliki kemiripan dengan fotografi jurnalistik,
namun letak perbedaanya adalah genre
fotografi dokumenter lebih ditujukan sebagai
dokumenter sosial atau sejarah. Sedangkan
untuk fotografi jurnalistik hanya fokus untuk
menggambarkan tentang kejadian atau
peristiwa tertentu saja.
b. Foto Jurnalistik
Foto Jurnalistik adalah bentuk visualisasi dari
jurnalisme dalam rangka mengabarkan sebuah berita
atau Spot News. Berbeda halnya dengan fotografi
dokumenter yang harus mengikuti pelatihan formal
untuk mendapatkan hasil yang menarik, fotografi
jurnalistik lebih berfokus pada peristiwa yang di
dokumentasikan
c. Fotografi Makro
f. Fotografi Glamour
g. Fotografi Aerial
Fotografi Aerial atau aerial
photography adalah memotret dari ketinggian
atau udara, bisa dari pesawat terbang, Balon
Udara, helikopter, pesawat tanpa awak
(Drone). Biasanya fotografi jenis ini
digunakan untuk keperluan konstruksi atau
survei sebuah wilayah
3. PERALATAN FOTOGRAFI
a. MACAM – MACAM KAMERA
Menurut Bambang Karyadi, kamera merupakan alat yang digunakan untuk menangkap
cahaya yang dipantulkan subjek atau objek, kemudian menyimpannya ke dalam media
penyimpanan. Kamera memiliki lensa yang berfungsi untuk menangkap cahaya, diafragma
yang berfungsi mengatur besar kecilnya cahaya yang masuk, shutter speed yang mengatur
cepat atau lambatnya cahaya yang masuk. Sensor menangkap dan mengubah bentuk cahaya
ke dalam data digital, processor untuk mengolah data digital, kartu penyimpanan atau
memory card yang berfungsi untuk menyimpan data data digital.
1) Kamera Saku
Sejak sebelum era kamera digital, kamera saku sudah
menemani analog Single Lens Reflex (SLR) sebagai alternatif
memotret yang mudah dibawa ke mana-mana. Setelah era
kamera digital, kamera saku tetap digemari. Meskipun
secara kemampuan tetap tidak bisa menandingi kamera SLR.
2) Prosumer Camera
Jenis kamera digital yang satu ini punya kemampuan yang
lebih baik dibanding kamera saku. Perbedaan yang paling
mudah terlihat adalah mode manual dan auto yang sudah
terdapat pada kamera prosumer. Bisa dianggap kamera
prosumer mencoba menggabungkan fleksibilitas kamera
saku dengan kecanggihan fitur yang
dimiliki DSLR.
3) Kamera Mirrorless
Dengan bentuk fisik yang relatif sama, seperti
namanya, kamera mirrorless tidak menggunakan
cermin seperti halnya yang dimiliki DSLR. Tanpa
keberadaan cermin, kamera ini menjadi punya
ukuran yang lebih kecil dan ringkas dari DSLR. Tapi
kemampuannya bisa disetarakan dengan DLSR level
menengah. Salah satu kelebihannya adalah lensa
yang bisa dilepas, seperti halnya DSLR.
Gambar : Kamera Mirrorless
Sumber: https://qrgo.page.link/FbXFV
4) Kamera Digital Single Lens Reflex
(DSLR) Inilah kamera digital yang paling mumpuni di
antara semua jenis kamera digital yang ada
saat ini. Seperti pendahulunya di era analog,
kamera DSLR juga memiliki banyak fitur yang
berguna untuk bisa menghasilkan foto-foto
yang menarik. Semakin tinggi levelnya,
semakin canggih fitur yang dimiliki dan
harganya pun semakin mahal.
DSLR memiliki varian lensa paling banyak
dibanding kamera digital lainnya. Dari mulai
yang bersudut lebar seperti lensa fish eye
hingga lensa zoom yang mencapai lebih dari
500 mm. Generasi terbaru kamera DLSR bahkan sudah tidak sekadar digunakan untuk
mengambil foto saja. Sudah bisa dijadikan kamera video dengan kualitas gambar tinggi
b. BAGIAN KAMERA
Kamera merupakan peralatan utama dalam melakukan kegiatan fotografi. Beberapa bagian
dari kamera adalah sebagai berikut:
1) Kamera Analog
Bagian-bagian dari kamera analog adalah sebagai berikut:
Lens: Lensa adalah bagian dari kamera yang bisa integral tak terpisah atau bisa
dilepas (tergantung jenis kameranya) yang berguna untuk memfokuskan cahaya agar
tertangkap oleh bagian kamera untuk kemudian direkam ke atas film. Pengaturan
cahaya yang disebut diafragma terdapat di lensa.
Film Compartment: Kompartemen film di dalam kamera, merupakan sebuah
ruangan di dalam kamera yang menyimpan film. Biasanya terletak di bagian
belakangyang bisa dibuka seperti pintu. Kompartemen film ini memiliki bagian untuk
tabung film, bagian untuk membentangkan film agar bisa tercahayai, papan penekan
untuk mengencangkan film dan tombol penggulung film.
Viewfinder: Jendela bidik adalah bagian di belakang kamera yang dipergunakan oleh
fotografer untuk mengarahkan lensa agar bisa menangkap gambar.
Shutter speed dial: adalah bagian kamera yang terdiri dari plastic atau logam yang
menjaga agar cahaya masuk ke film atau sensor digital.
Shutter Release: Tombol perekam gambar atau tombol tembak adalah tombol yang
digunakan untuk merekam gambar. Saat tombol ini ditekan, rana membuka dan
cahaya bisa masuk ke dalam kompartemen film untuk memaparkan cahaya kepada
film.
Shutter Speed Control: Pengontrol Kecepatan. Ini adalah bagian dari kamera yang
digunakan untuk mengontrol seberapa lama rana terbuka.
Film Speed Control: Pengontrol Kecepatan Film mengontrol kecepatan film yang tepat
F-Stop Control: Pengontrol Diafragma untuk mengatur besarnya cahaya yang masuk
melalui lensa.
Flash: Kita mengenalnya sebagai blitz atau lampu flash. Digunakan sebagai cahaya
buatan sebagai tambahan apabila dirasakan cahaya yang tersedia kurang untuk
merekam gambar.
Hot Shoe Mount: Dudukan blitz yang biasanya terdapat di bagian atas kamera,
terutama di kamera SLR (Single Lens Reflect).
Lens Ring Mount: Dudukan lensa. Ada pada kamera yang memiliki lensa yang bisa dilepas-
tukar. Berbentuk semacam cincin yang bisa mengunci lensa yang dipasang. Tentu saja terletak
di bagian depan kamera
Gambar : Bagian Kamera Analog
Sumber: https://qph.fs.quoracdn.net/main-qimg- b87ec8ed7cf49b8c9b2f195eaf0ff3bf
2) Kamera Digital
c. LENSA
Pekerjaan dasar lensa kamera adalah mengumpulkan dan memfokuskan cahaya
yang dipantulkan dari pemandangan atau subjek. Saat sinar cahaya yang dipantulkan
memasuki lensa kamera dan melewati elemen, mereka diarahkan ke sensor gambar
kamera. Berbagai macam lensa memiliki fungsi dan karakterisrik berbeda. Karakteristik
ini disesuaikan demi mendapatkan gambar terbaik sesuai perencanaan visual yang
sudah dibuat. Pada kamera, lensa tersusun atas beberapa lensa yang berjauhan yang bisa
diatur sehingga menghasilkan ukuran tangkapan gambar dan variasi fokus yang
berbeda.
Di bagian luar lensa fotografi biasanya ditempatkan tiga cincin pengatur, yaitu
cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.
Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa. Diafragma berfungsi seperti
pupil dalam mata yang berguna untuk mengatur cahaya yang akan masuk ke dalam
kamera. Jika cahaya terang, maka diafragma akan menyempit. Jika cahaya redup, maka
diafragma melebar. Cahaya yang masuk ke dalam kamera membentuk gambar pada film.
Bayangan benda yang terbentuk harus jatuh pada film.
4) Lensa Tele
Lensa ini adalah lensa yang dapat
menangkap dan mendekatkan jarak objek.
Dengan menggunakan lensa tele objek yang
jauh dapat terlihat lebih dekat. Contohnya
adalah dapat digunakan untuk memotret
singa yang sedang kelaparan dari jarak
Gambar : Lensa Tele yang aman.
Sumber: https://qrgo.page.link/zUG2u
5) Lensa Zoom
Lensa zoom adalah lensa yang sangat
populer karena kepraktisannya.
Dengan memiliki sebuah lensa zoom
sama artinya dengan memiliki
beberapa lensa karena
kemampuannya mengubah titik
fokusnya. Dengan kelebihan yang
dimiliki lensa ini, tidak perlu membawa
lensa terlalu banyak dan tidak perlu
lagi mengganti-ganti jenis lensa apabila
hendak mencari foto. Ukuran lensa
Zoom bervariasi seperti28
- 80 mm,
35 - 70 mm, 80 - 200 mm, 70 - 300 mm.
Gambar : Lensa Zoom
Sumber: https:// qrgo.page.link/zUG2u