Anda di halaman 1dari 202

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI

BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 37 TAHUN 2019 TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk pengembangan profesionalisme Pegawai Negeri


Sipil dalam melaksanakan tugas di bidang Kesehatan Gigi dan Mulut dan untuk
meningkatkan kinerja organisasi, perlu ditetapkan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut;
b. bahwa Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka
Kreditnya sudah tidak sesuai dengan perkembangan hukum saat ini, sehingga perlu
diganti;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi tentang Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5494);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5607);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri
Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai
Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6340);
7. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
8. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 89);
9. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Presiden Nomor 97 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil
Presiden Nomor 97 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden
Nomor 87 Tahun 1999 tentang
Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 235);


10. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengusulan, Penetapan,
dan Pembinaan Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Berita Negara
Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 834);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah
profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
2. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas
dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdasarkan peraturan perundang- undangan.
3. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan.
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang
berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampilan
tertentu.
5. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yang mempunyai
kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN di
instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan.
6. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang mempunyai kewenangan
melaksanakan proses pengangkatan, pemindahan, dan
pemberhentian Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
7. Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi daerah.
8. Instansi Pusat adalah kementerian, lembaga pemerintah
nonkementerian, kesekretariatan lembaga negara, dan kesekretariatan
lembaga nonstruktural.
9. Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat
daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat daerah, sekretariat
dewan perwakilan rakyat daerah, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah.
10. Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang
untuk melaksanakan tugas di bidang pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
11. Pejabat fungsional Terapis Gigi dan Mulut yang
selanjutnya disebut Terapis Gigi dan Mulut adalah PNS yang diberi tugas,
tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut sesuai dengan tugas dan kewenangannya
berdasarkan peraturan yang berlaku.
12. Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut adalah
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dalam bidang promotif,
preventif, dan kuratif sederhana yang diberikan
kepada individu, kelompok, dan masyarakat yang dilaksanakan
secara berkesinambungan dalam kurun waktu tertentu dan
ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut yang
optimal.
13. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan
berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan oleh
pemerintah, masyarakat/keluarga.
14. Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Fasyankes
adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
15. Sasaran Kinerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah
rencana kinerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS yang harus
dicapai setiap tahun.
16. Angka Kredit adalah satuan nilai dari uraian kegiatan dan/atau
akumulasi nilai dari uraian kegiatan yang harus dicapai oleh Terapis
Gigi dan Mulut dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.
17. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai Angka Kredit
minimal yang harus dicapai oleh Terapis Gigi dan Mulut sebagai salah
satu syarat kenaikan pangkat dan/atau jabatan.
18. Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat PAK adalah hasil
penilaian yang diberikan berdasarkan angka kredit untuk pengangkatan
atau kenaikan pangkat dan/atau jabatan dalam Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut.
19. Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang dibentuk
dan ditetapkan oleh Pejabat
yang Berwenang dan bertugas mengevaluasi keselarasan
hasil kerja dengan tugas yang disusun dalam SKP serta menilai capaian
kinerja Terapis Gigi dan Mulut dalam bentuk Angka Kredit Terapis Gigi
dan Mulut.
20. Standar Kompetensi Terapis Gigi dan Mulut yang selanjutnya
disebut Standar Kompetensi adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang diperlukan untuk dalam melaksanakan
tugas jabatan Terapis Gigi dan Mulut.
21. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran dan penilaian terhadap
kompetensi teknis, manajerial dan/atau sosial- kultutural dari Terapis
Gigi dan Mulut dalam melaksanakan tugas dan fungsi dalam
jabatan.
22. Hasil Kerja adalah unsur kegiatan utama yang harus dicapai oleh
Terapis Gigi dan Mulut sebagai prasyarat menduduki setiap jenjang
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut.
23. Hasil Kerja Minimal adalah unsur kegiatan utama yang harus dicapai
minimal oleh Terapis Gigi dan Mulut sebagai prasyarat pencapaian
hasil kerja.
24. Karya tulis/karya ilmiah adalah tulisan hasil pokok pikiran,
pengembangan, dan hasil kajian/penelitian yang disusun oleh Terapis
Gigi dan Mulut baik perorangan atau kelompok di bidang pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut.
25. Instansi Pembina adalah kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
26. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara.
BAB II
KEDUDUKAN, TANGGUNG JAWAB, DAN KLASIFIKASI/RUMPUN JABATAN

Bagian Kesatu
Kedudukan

Pasal 2
(1) Terapis Gigi dan Mulut berkedudukan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Fasilitas Kesehatan Lainnya di
lingkungan Instansi Pemerintah.
(2) Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara langsung
kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator,
atau Pejabat Pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan
tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut.
(3) Kedudukan Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) ditetapkan dalam peta jabatan berdasarkan analisis tugas
dan fungsi unit kerja, analisis jabatan, dan analisis beban kerja
dilaksanakan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 3
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut merupakan jabatan
karier PNS.

Bagian Kedua
Klasifikasi/Rumpun Jabatan

Pasal 4
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut termasuk dalam
klasifikasi/rumpun kesehatan.
BAB III
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 5
(1) Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut merupakan jabatan
fungsional kategori keterampilan dan kategori keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori
keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dari jenjang terendah sampai dengan jenjang tertinggi terdiri atas:
a. Terapis Gigi dan Mulut Terampil;
b. Terapis Gigi dan Mulut Mahir; dan
c. Terapis Gigi dan Mulut Penyelia.
(3) Jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori
keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dari jenjang terendah
sampai dengan jenjang tertinggi, yaitu:
a. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama;
b. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda; dan
c. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya.
(4) Jenjang pangkat Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), ditetapkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan Lampiran VII
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Menteri ini.

BAB IV
TUGAS JABATAN, UNSUR DAN SUB-UNSUR KEGIATAN, URAIAN KEGIATAN TUGAS
JABATAN, DAN HASIL KERJA
Bagian Kesatu
Tugas Jabatan

Pasal 6
Tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut yaitu melakukan
kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut yang meliputi
persiapan pelayanan, pelaksanaan
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

Bagian Kedua
Unsur dan Sub-Unsur Kegiatan

Pasal 7
Unsur kegiatan tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
yang dapat dinilai angka kreditnya, yaitu Pelayanan Asuhan Kesehatan
Gigi Dan Mulut, meliputi
a. persiapan pelayanan; dan
b. pelaksanaan pelayanan.

Bagian Ketiga
Uraian Kegiatan Sesuai Jenjang Jabatan

Pasal 8
(1) Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
a. Terapis Gigi dan Mulut Terampil, meliputi:
1. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. melakukan inventarisasi alat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4. melakukan inventarisasi obat dan bahan
kesehatan gigi dan mulut;
5. melakukan persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. melakukan persiapan instrumen/ alat untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
7. melakukan persiapan dokumen untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
8. melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
9. melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
10. melakukan sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
11. melakukan sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
12. melakukan desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
13. melakukan triase pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
14. melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
15. melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan tingkat dasar dan
rujukan;
16. melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok;
17. melakukan pemeriksaan Oral Hygiene Index (OHI-
S) dalam rangka mengetahui status kebersihan gigi dan mulut;
18. melakukan pemeriksaan Decay Extraction Filling Treatment (DEF - T);
19. melakukan pemeriksaan Decay Missing Filling
Treatment (DMF - T);
20. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian
pada individu, kelompok/masyarakat;
21. melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat;
22. melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada
intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat ringan;
23. melakukan pembersihan karang gigi;
24. melakukan perawatan luka non post op rongga mulut;
25. melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar gigi
di fasyankes;
26. membimbing pelaksanaan sikat gigi pada
individu/kelompok;
27. melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari
tenaga kesehatan lain ;
28. melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
29. melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk
memberikan rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan;
dan
30. melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada
kasus ringan;
b. Terapis Gigi dan Mulut Mahir, meliputi:
1. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. melakukan penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat
dan bahan bulanan;
4. melakukan persiapan obat dan bahan untuk pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. melakukan pre conference dan post conference
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
6. melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. melakukan pengawasan hygiene sanitasi ruangan dalam
rangka pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
8. melakukan pencatatan dan pelaporan bulanan pelaksanaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
9. melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan
tingkat dasar dan rujukan;
10. melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
11. melakukan rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan gigi
dan mulut;
12. melakukan pemeriksaan Community Perodontal Index for
Treatment Needs (CPITN);
13. melakukan penghitungan Performance Treatment Index (PTI);
14. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian
pada individu, kelompok/masyarakat;
15. melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada individu, kelompok/masyarakat;
16. melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada
intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat sedang ;
17. melakukan aplikasi fluor;
18. melakukan fissure sealant;
19. melakukan penambalan dengan metode
Atraumatic Restorative Treatment (ART);
20. melakukan pembersihan karang gigi;
21. melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar
gigi di fasyankes;
22. melaksanakan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
23. melakukan kegiatan konsultasi pada kasus sedang dari
tenaga kesehatan lain;
24. melakukan pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS);
25. melaksanakan penambalan sementara 1 (satu) bidang;
26. melakukan pencabutan gigi sulung dengan topikal anastesi
;
27. melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
28. melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk
memberikan rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang;
dan
29. melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada
kasus sedang kesehatan gigi dan mulut; dan
c. Terapis Gigi dan Mulut Penyelia, meliputi:
1. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. melakukan penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat
dan bahan tahunan;
4. melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan
bahan bulanan;
5. melakukan pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
6. melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. melakukan pengelolaan limbah medis dalam
rangka pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
8. melakukan pengawasan sterilisasi alat dan bahan dalam
rangka pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
9. melakukan pengawasan penggunaan APD dalam rangka
pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
10. melaksanakan evaluasi tahunan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
11. melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien
di pelayanan tingkat dasar dan rujukan;
12. melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
13. melakukan evaluasi dan analisis hasil pemeriksaan
Oral Hygiene;
14. melakukan penghitungan Requirement Treatment Indeks (RTI);
15. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil
pengkajian pada individu/kelompok/masyarakat;
16. melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada individu/ kelompok/masyarakat;
17. melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada
intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat berat;
18. melakukan pembersihan karang gigi;
19. melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik dasar
gigi di fasyankes;
20. membuat alat peraga untuk kesehatan gigi dan mulut;
21. melakukan kegiatan konsultasi pada kasus berat dari tenaga
kesehatan lain;
22. melakukan pembinaan dan evaluasi program
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM);
23. melaksanakan penambalan sementara 2 (dua) bidang;
24. melakukan pencabutan gigi sulung dengan infiltrasi anastesi;
25. melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
26. melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan
rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus berat; dan
27. melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada
kasus berat kesehatan gigi dan mulut.
(2) Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Terapis Gigi dan Mulut
kategori keahlian sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir
kegiatan sebagai berikut:
a. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama, meliputi:
1. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan
tahunan;
4. melakukan pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
5. melakukan survey kepuasan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
6. melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
7. melakukan pengawasan pengelolaan limbah medis dalam
rangka pengendalian infeksi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
8. melakukan identifikasi data dan bahan untuk
evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
9. menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut
dengan menggunakan sistem berbasis teknologi informasi;
10. melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien
berkebutuhan khusus;
11. melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok berkebutuhan khusus;
12. melakukan pemeriksaan analisis risiko karies;
13. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada
individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus;
14. melaksanakan identifikasi diagnosa/masalah kesehatan
gigi berdasarkan hasil pemeriksaan risiko karies;
15. melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada individu/ kelompok berkebutuhan
khusus;
16. melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada
intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat ringan;
17. melakukan terapi remineralisasi;
18. melakukan persiapan pasien pra operasi;
19. melakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
pasien pra dan post operasi;
20. membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/
kelompok berkebutuhan khusus;
21. melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari
tenaga kesehatan lain;
22. melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
23. melakukan penambalan permanen 1 (satu) bidang
24. melaksanakan bimbingan bagi mahasiswa kesehatan
gigi;
25. melaksanakan bimbingan di bidang kesehatan
gigi bagi mahasiswa kesehatan lainnya;
26. melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik gigi spesialistik di fasyankes;
27. melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
28. melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan rujukan
kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan; dan
29. melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan
kesehatan gigi dan mulut;
b. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda, meliputi:
1. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. melakukan pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
4. membuat instrumen survey kepuasan pelanggan dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. melakukan pengawasan penggunaan APD dalam rangka pengendalian infeksi pada
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. melakukan pengolahan data dan bahan untuk evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut;
8. menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan
sistem berbasis teknologi informasi;
9. melakukan pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut pada pasien
berkebutuhan khusus
10. melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok berkebutuhan
khusus;
11. melakukan evaluasi, analisis dan rekomendasi
hasil penjaringan;
12. melakukan pemeriksaan analisis risiko karies;
13. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian
pada individu, kelompok/masyarakat berkebutuhan
khusus;
14. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil pemeriksaan risiko
karies;
15. melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada individu/ kelompok berkebutuhan
khusus;
16. melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada
intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat sedang;
17. melakukan perawatan pasca operasi rongga mulut;
18. melaksanakan kegiatan promosi kesehatan gigi dan
mulut pada individu/kelompok berkebutuhan khusus;
19. melakukan kegiatan konsultasi pada kasus sedang dari
tenaga kesehatan lain;
20. melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
21. melakukan penambalan permanen 2 (dua) bidang;
22. melakukan pencabutan gigi permanen akar tunggal
dengan infiltrasi anasthesi tanpa penyulit;
23. melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik gigi
spesialistik di fasyankes;
24. melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
25. melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis
untuk memberikan rujukan kesehatan gigi dan mulut pada
kasus sedang; dan
26. melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada
kasus sedang kesehatan gigi dan mulut; dan
c. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya, meliputi:
1. melakukan penyusunan rencana kerja bulanan;
2. melakukan penyusunan rencana kerja tahunan;
3. melakukan pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
4. memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan pre conference dan
post conference dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. mengelola hasil survey kepuasan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
6. melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. melakukan sosialisasi hasil evaluasi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut dan menyusun rencana tindak lanjut;
8. menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan
menggunakan sistem berbasis teknologi informasi;
9. melakukan pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan
mulut pada pasien berkebutuhan khusus;
10. melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok berkebutuhan khusus;
11. melakukan pemeriksaan analisis risiko karies;
12. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil
pengkajian/penelusuran pada individu/ kelompok/masyarakat
berkebutuhan khusus;
13. melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan
gigi dan mulut berdasarkan hasil pemeriksaan risiko karies;
14. melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus ;
15. melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi
klinis dengan kompleksitas tingkat berat;
16. melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
17. melakukan kegiatan konsultasi pada kasus berat dari tenaga kesehatan
lain;
18. melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
19. melakukan pencabutan gigi permanen akar tunggal dengan
infiltrasi anasthesi dengan penyulit;
20. melaksanakan kegiatan kolaboratif pada tindakan medik gigi
spesialistik di fasyankes;
21. melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan
rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus berat;
22. melakukan kegiatan penatalaksanaan kegawat daruratan pada
kasus berat kesehatan gigi dan mulut; dan
23. mengkoordinir kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di
ruangan/ klinik gigi.
(3) Terapis Gigi dan Mulut kategori terampilan dan kategori keahlian
yang melaksanakan kegiatan tugas jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) diberikan nilai Angka Kredit tercantum
dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Rincian uraian kegiatan setiap jenjang Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Rincian uraian kegiatan setiap jenjang Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana

dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur oleh instansi


pembina.

Bagian Keempat
Hasil Kerja
Pasal 9
(1) Hasil kerja tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori
keterampilan sesuai jenjang jabatan, sebagai berikut:
a. Terapis Gigi dan Mulut Terampil, meliputi:
1. dokumen rencana kerja bulanan;
2. dokumen rencana kerja tahunan;
3. lembar ceklis hasil inventarisasi alat kesehatan gigi dan mulut;
4. lembar ceklis hasil inventarisasi obat dan bahan kesehatan gigi dan mulut;
5. lembar ceklis persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. lembar ceklis persiapan instrumen/alat untuk pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
7. dokumen persiapan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
8. laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
9. laporan hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
10. lembar ceklis sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
11. lembar ceklis sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi asuhan
kesehatan gigi dan
mulut;
12. lembar ceklis desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian
infeksi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
13. laporan hasil triase pada pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
14. dokumen hasil pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
15. dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan
gigi dan mulut;
16. dokumen hasil penjarinagn kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok;
17. dokumen hasil pemeriksaan oral hygiene index dalam rangka
mengetahui status kebersihan gigi dan mulut;
18. dokumen hasil pemeriksaan Decay Extraction Filling
Treatment (DEF-T);
19. dokumen hasil pemeriksaan Decay Missing Filling Treatment
(DMF-T);
20. dokumen hasil analisis masalah/diagnosis pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
21. dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
22. dokumen hasil komunikasi theurapeutik;
23. dokumen hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
24. dokumen hasil pelaksanaan perawatan luka non post operasi;
25. dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
26. laporan hasil pelaksanaan sikat gigi pada individu/
kelompok;
27. laporan hasil analisis konsultasi pada kasus ringan dari
tenaga kesehatan lain;
28. dokumen hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
29. lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut; dan
30. laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan;
b. Terapis Gigi dan Mulut Mahir, meliputi:
1. dokumen rencana kerja bulanan;
2. dokumen rencana kerja tahunan;
3. dokumen hasil penyusunan dan pengajuan kebutuhan
obat dan bahan bulanan;
4. lembar ceklis persiapan obat dan bahan untuk pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
6. laporan hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. lembar ceklis sanitasi ruangan;
8. dokumen pencatatan dan pelaporan bulanan pelaksanaan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
9. dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi
dan mulut di pelayanan tingkat dasar dan rujukan;
10. dokumen hasil penjarinagn kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
11. dokumen rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan gigi
dan mulut;
12. dokumen pemeriksaan CPITN;
13. dokumen hasil penghitungan Performance Treatment Index
(PTI);
14. dokumen hasil analisis masalah/diagnosis pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
15. dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
16. dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi
klinis dengan kompleksitas tingkat sedang;
17. dokumen hasil aplikasi fluor;
18. dokumen hasil pelaksanaan fissure sealant;
19. dokumen hasil pelaksanaan penambalan
Atraumatic Restorative Treatment (ART);
20. dokumen hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
21. dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut;
22. laporan hasil kegiatan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok/masyarakat;
23. dokumen hasil konsultasi pada kasus sedang dari tenaga
kesehatan lain;
24. dokumen hasil pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan
Gigi Sekolah (UKGS);
25. dokumen hasil pelaksanaan penambalan sementara 1
(satu) bidang;
26. dokumen hasil pelaksanaan pencabutan gigi sulung dengan
topikal anastesi;
27. dokumen hasil asuhan kesehatan gigi dan mulut
28. lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang;
dan
29. laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus
sedang kesehatan gigi dan mulut; dan
c. Terapis Gigi dan Mulut Penyelia:
1. dokumen rencana kerja bulanan;
2. dokumen rencana kerja tahunan;
3. dokumen hasil penyusunan dan pengajuan kebutuhan
obat dan bahan tahunan;
4. dokumen hasil pengelolaan permintaan kebutuhan
obat dan bahan bulanan;
5. laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
6. laporan hasil analisis dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
7. dokumen hasil pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian infeksi pada
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
8. laporan hasil pengawasan sterilisasi alat dan bahan dalam rangka pengendalian
infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
9. dokumen hasil pengawasan pengunaan APD;
10. laporan evaluasi tahunan pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
11. dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut;
12. dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu / kelompok/
masyarakat;
13. dokumen hasil pemeriksaan oral hygiene;
14. Dokumen hasil penghitungan Retorative Treatment Index (RTI);
15. dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut;
16. dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
17. dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi klinis dengan
kompleksitas tingkat berat;
18. dokumen hasil pelaksanaan pembersihan karang gigi;
19. dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
20. alat peraga untuk kesehatan gigi dan mulut;
21. laporan hasil konsultasi pada kasus berat dari tenaga kesehatan lain;
22. dokumen hasil pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat
(UKGM);
23. dokumen hasil penambalan sementara 2 (dua) bidang;
24. dokumen hasil pencabutan gigi sulung dengan
infiltrasi anastesi;
25. dokumen hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan mulut;
26. lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut; dan
27. laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus berat kesehatan gigi dan
mulut.
(2) Hasil kerja tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori keahlian
sesuai jenjang jabatan, sebagai berikut:
a. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama, meliputi:
1. dokumen rencana kerja bulanan;
2. dukumen rencana kerja tahunan;
3. dokumen hasil pengelolaan permintaan kebutuhan obat dan bahan tahunan;
4. laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. dokumen hasil survey kepuasan pelanggan dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. laporan hasil analisa dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. lembar ceklis pengawasan pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian
infeksi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
8. dokumen data dan bahan evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
9. dokumen hasil analisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan
menggunakan sistem berbasis teknologi informasi;
10. dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut
pada pasien berkebutuhan khusus;
11. dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/kelompok
berkebutuhan
khusus;
12. dokumen hasil pemeriksaan analisis resiko karies;
13. dokumen hasil analisis diagnosa/masalah kesehatan gigi
dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu,
kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus;
14. dokumen hasil identifikasi diagnosa/masalah kesehatan gigi
berdasarkan hasil pemeriksaan risiko karies;
15. dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
16. dokumen hasil komunikasi theurapeutik;
17. dokumen hasil terapi remineralisasi;
18. dokumen hasil persiapan pasien pra operasi;
19. dokumen hasil pemeliharaan kebersihan mulut pasien pra dan
post operasi;
20. dokumen hasil pelaksanaan sikat gigi pada individu/
kelompok berkebutuhan khusus;
21. dokumen hasil konsultasi dari tenaga kesehatan lain;
22. laporan hasil pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
23. dokumen hasil penambalan permanen 1 (satu) bidang;
24. laporan pelaksanaan bimbingan bagi mahasiswa kesehatan gigi;
25. laporan pelaksanaan bimbingan di bidang kesehatan gigi
bagi mahasiswa kesehatan lainnya;
26. dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut;
27. dokumentasi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
28. lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut; dan
29. laporan pelaksanaan penatalaksanaan kegawat daruratan
pada kasus ringan kesehatan gigi dan mulut;
b. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda:
1. dokumen rencana kerja bulanan;
2. dukumen rencana kerja tahunan;
3. laporan hasil pre conference dan post conference dalam
rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
4. instrumen survey kepuasan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut;
5. dokumen hasil analisa dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. lembar ceklis pengawasan penggunaan APD;
7. dokumen hasil pengolahan data dan bahan untuk evaluasi
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
8. dokumen hasil analisis kasus asuhan kesehatan gigi dan
mulut dengan menggunakan sistem berbasis teknologi
informasi;
9. dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan
gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan khusus;
10. dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok berkebutuhan khusus;
11. laporan hasil evaluasi dan rekomendasi hasil penjaringan
kesehatan gigi dan mulut;
12. dokumen hasil pemeriksaan analisis resiko karies
13. dokumen hasil analisis diagnosa/masalah kesehatan
gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu,
kelompok/ masyarakat berkebutuhan khusus;
14. dokumen hasil identifikasi diagnosa/masalah kesehatan
gigi dan mulut berdasarkan hasil pemeriksaan risiko karies;
15. dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
16. dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi
klinis dengan kompleksitas tingkat sedang;
17. dokumen laporan hasil pelaksanaan perawatan pasca operasi
rongga mulut;
18. dokumen hasil kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut
pada individu/kelompok berkebutuhan khusus;
19. dokumen hasil konsultasi pada kasus sedang dari tenaga
kesehatan lain;
20. laporan hasil pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;
21. dokumen hasil penambalan permanen 2 (dua) bidang;
22. dokumen hasil pencabutan gigi permanen akar tunggal
dengan infiltrasi anasthesi tanpa penyulit;
23. dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi
dan mulut;
24. laporan hasil evaluasi dan dokumentasi pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
25. lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut; dan
26. laporan pelaksanaan penatalaksanaan
kegawatdaruratan pada kasus sedang kesehatan gigi dan mulut;
dan
c. Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya, meliputi:
1. dokumen rencana kerja bulanan;
2. dukumen rencana kerja tahunan;
3. laporan hasil pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut;
4. dokumen hasil arahan pada kegiatan pre conference dan
post conference dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
5. dokumen hasil pengelolaan survey kepuasan
pelanggan dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
6. laporan hasil analisa dan penanganan keluhan pelanggan
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut;
7. laporan sosialisasi hasil evaluasi pelayanan kesehatan
gigi dan mulut dan menyusun rencana tindak lanjut;
8. dokumen hasil analisis kasus asuhan kesehatan gigi dan
mulut dengan menggunakan sistem berbasis teknologi
informasi;
9. dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan
gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan khusus;
10. dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada
individu/kelompok berkebutuhan khusus;
11. dokumen hasil pemeriksaan analisis risiko karies;
12. dokumen hasil analisis diagnosa/masalah kesehatan
gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada
individu/kelompok/masyarakat berkebutuhan khusus;
13. dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis asuhan
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil pemeriksaan risiko
karies;
14. dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut pada individu/ kelompok berkebutuhan
khusus;
15. dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada intervensi
klinis dengan kompleksitas tingkat berat;
16. laporan hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
17. dokumen hasil konsultasi pada kasus berat dari
tenaga kesehatan lain;
16. laporan hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan
gigi dan mulut;
17. dokumen hasil konsultasi pada kasus berat dari
tenaga kesehatan lain;

18. laporan hasil pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut;


19. dokumen hasil pencabutan gigi permanen akar tunggal
dengan infiltrasi anasthesi dengan penyulit;
20. dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan
gigi dan mulut;
21. lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus berat;
22. laporan pelaksanaan penatalaksanaan kegawat daruratan
pada kasus berat kesehatan gigi dan mulut; dan
23. laporan hasil koordinasi pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut di ruang/ klinik gigi.
Pasal 10
Dalam hal unit kerja tidak terdapat Terapis Gigi dan Mulut yang
sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) dan ayat (2), Terapis Gigi
dan Mulut yang berada satu sampai dengan dua tingkat di atas atau
satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan
tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit
kerja yang
bersangkutan.

Pasal 11
Penilaian angka kredit pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 ditetapkan sebagai berikut:
a. Terapis Gigi dan Mulut yang melaksanakan kegiatan Terapis
Gigi dan Mulut satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka
kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen)
dari angka kredit setiap butir kegiatan, tercantum dalam Lampiran I
dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
b. Terapis Gigi dan Mulut yang melaksanakan kegiatan
Terapis Gigi dan Mulut satu atau dua tingkat di bawah

jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan


sebesar 100% (seratus persen) dari angka kredit dari setiap butir
kegiatan tercantum dalam Lampiran I dan Lampiran II yang
merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

BAB V
PENGANGKATAN DALAM JABATAN

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 12
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat dalam Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut yaitu pejabat sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 13
Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
dilakukan melalui pengangkatan:
a. pertama;
b. perpindahan dari jabatan lain; dan
c. promosi.

Pasal 14
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang- undangan.

Bagian Kedua
Pengangkatan Pertama

Pasal 15
(1) Pengangkatan dalam jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13
huruf a, harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah Diploma III Keperawatan Gigi/Kesehatan Gigi/Terapis Gigi
dan Mulut bagi Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori
keterampilan;
e. berijazah paling rendah Diploma IV Keperawatan Gigi/Kesehatan
Gigi/Terapis Gigi dan Mulut bagi Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut kategori keahlian;
f. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Terapis Gigi dan Mulut;
g. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai Standar
Kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina; dan
h. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
terakhir.
(2) Pengangkatan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan pengangkatan untuk mengisi lowongan kebutuhan
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut dari calon PNS.
(3) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (2) setelah diangkat
sebagai PNS dan telah mengikuti dan lulus uji kompetensi, paling lama 1
(satu) tahun harus diangkat dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut.
(4) PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (3), paling lama 3 (tiga)
tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional di
bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
(5) Terapis Gigi dan Mulut yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat diatas.
(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut dinilai dan
bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
(5) Terapis Gigi dan Mulut yang belum mengikuti dan/atau tidak lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) tidak diberikan kenaikan jenjang satu tingkat diatas.
(6) Angka Kredit untuk pengangkatan pertama dalam
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut dinilai dan

ditetapkan pada saat mulai melaksanakan tugas Jabatan


Fungsional Terapis Gigi dan Mulut.

Bagian Ketiga
Pengangkatan Perpindahan dari Jabatan Lain
Pasal 16
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui perpindahan dari jabatan lain sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf b, harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah Diploma Diploma III Keperawatan Gigi/Kesehatan
Gigi/Terapis Gigi dan Mulut bagi Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut kategori keterampilan;
e. berijazah paling rendah Diploma IV Keperawatan Gigi/Kesehatan
Gigi/Terapis Gigi dan Mulut bagi Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut kategori keahlian;
f. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Terapis Gigi dan Mulut;
g. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai dengan Standar
Kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina;
h. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut paling singkat 2 (dua) tahun;
i. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun
terakhir;
j. berusia paling tinggi:
1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori keterampilan, Jabatan
Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama, dan jabatan fungsional Terapis Gigi
dan Mulut Ahli Muda; dan
2) 55 (lima puluh lima) tahun bagi yang akan menduduki
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya.
(2) Pengangkatan Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan
jenjang jabatan fungsional yang akan diduduki.
(3) Pangkat yang ditetapkan bagi PNS sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) yaitu sama dengan pangkat yang dimilikinya, dan jenjang
jabatan yang ditetapkan sesuai dengan jumlah Angka Kredit yang
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit.
(4) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dinilai
dan ditetapkan dari tugas jabatan dengan mempertimbangkan
pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan
Mulut.
Pasal 17
(1) Terapis Gigi dan Mulut kategori keterampilan yang
memperoleh ijazah Diploma IV Keperawatan Gigi/Kesehatan
Gigi/Terapis Gigi dapat diangkat dalam Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut kategori keahlian, apabila memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut kategori keahlian;
b. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai standar
kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina;
c. memiliki pangkat paling rendah sesuai dengan ketentuan
pangkat jabatan fungsional Terapis Gigi dan Mulut kategori keahlian.
d. berusia paling tinggi sesuai ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) huruf j.

(2) Terapis Gigi dan Mulut kategori keterampilan yang akan diangkat
menjadi Terapis Gigi dan Mulut kategori keahlian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diberikan Angka Kredit yang dinilai dan
ditetapkan dari tugas jabatan dengan mempertimbangkan pengalaman
dalam pelaksanaan tugas sebagai Terapis Gigi dan Mulut
kategori keterampilan.

Bagian Keempat
Pengangkatan melalui Promosi
Pasal 18
(1) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui Promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 huruf c,
dilaksanakan dalam hal:
a. PNS yang belum menduduki Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut; atau
b. kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut satu
tingkat lebih tinggi dalam satu kategori Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut.
(2) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui promosi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. mengikuti dan lulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial, dan kompetensi sosial kultural sesuai Standar
Kompetensi yang telah disusun oleh instansi pembina;
b. memiliki Surat Tanda Registrasi Terapis Gigi dan Mulut;
c. nilai kinerja/prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua)
tahun terakhir;
d. memiliki rekam jejak yang baik;
e. tidak pernah melakukan pelanggaran kode etik dan profesi PNS;
dan
f. tidak pernah dikenakan hukuman disiplin PNS.
(3) Pengangkatan dalam jabatan fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui promosi harus mempertimbangkan
ketersediaan lowongan jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut yang akan diduduki.
(4) Angka Kredit untuk pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut melalui promosi dinilai dan ditetapkan dari
tugas jabatan.
(5) Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui promosi dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
melalui promosi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
18 ditetapkan berdasarkan kriteria:
a. termasuk dalam kelompok rencana suksesi;
b. menghasilkan inovasi yang bermanfaat bagi instansi dan kepentingan
nasional, dan diakui oleh lembaga pemerintah terkait bidang
inovasinya; dan
c. memenuhi standar kompetensi jenjang jabatan yang
akan diduduki.

BAB VI
PELANTIKAN DAN PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI

Pasal 20
(1) Setiap PNS yang diangkat menjadi Terapis Gigi dan Mulut wajib
dilantik dan diambil sumpah/janji menurut agama atau kepercayaannya
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
(2) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.

BAB VII
PENILAIAN KINERJA
Bagian Kesatu
Umum

Pasal 21
(1) Penilaian kinerja Terapis Gigi dan Mulut bertujuan untuk
menjamin objektivitas pembinaan yang didasarkan sistem prestasi
dan sistem karier.
(2) Penilaian kinerja Terapis Gigi dan Mulut dilakukan
berdasarkan perencanaan kinerja pada tingkat individu dan tingkat unit
atau organisasi, dengan memperhatikan target, capaian, hasil dan
manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
(3) Penilaian kinerja Terapis Gigi dan Mulut dilakukan secara
objektif, terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan sesuai
ketentuan peraturan perundang-
undangan.

Pasal 22
Penilaian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 meliputi:
a. SKP; dan
b. Perilaku Kerja.

Bagian Kedua
SKP

Paragraf Kesatu
Umum

Pasal 23
(1) Pada awal tahun, Terapis Gigi dan Mulut wajib menyusun
SKP.
(2) SKP merupakan target kinerja Terapis Gigi dan Mulut
berdasarkan penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.
(3) SKP untuk masing-masing jenjang jabatan diambil dari uraian
kegiatan tugas jabatan sebagai turunan dari
penetapan kinerja unit kerja.

Pasal 24
(1) Target kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2)
terdiri dari kinerja utama berupa target Angka Kredit dan/atau
kinerja tambahan berupa tugas tambahan.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diuraikan dalam bentuk butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3) Tugas tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
oleh pimpinan unit kerja berdasarkan
penetapan kinerja unit kerja yang bersangkutan.

Pasal 25
(1) Target Angka Kredit dan tugas tambahan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 24 ayat (1) sebagai dasar untuk penyusunan, penetapan,
dan penilaian SKP.
(2) SKP yang disusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung.
(3) Penilaian SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Hasil penilaian SKP Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) ditetapkan sebagai capaian SKP.
Paragraf Kedua
Target Angka Kredit

Pasal 26
(1) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal
24 ayat (2) bagi Terapis Gigi dan Mulut kategori keterampilan
setiap tahun ditetapkan paling sedikit:
a. 5 (lima) untuk Terapis Gigi dan Mulut Terampil;
b. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Terapis Gigi dan Mulut Mahir;
c. 25 (dua puluh lima) untuk Terapis Gigi dan Mulut Penyelia.
(2) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c, tidak berlaku bagi Terapis Gigi dan Mulut Penyelia, yang
memiliki pangkat tertinggi dalam jenjang jabatan yang didudukinya.
(3) Target Angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2)
bagi Terapis Gigi dan Mulut kategori keahlian setiap tahun ditetapkan paling
kurang:
a. 12,5 (dua belas koma lima) untuk Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Pertama;
b. 25 (dua puluh lima) untuk Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda; dan
c. 37,5 (tiga puluh tujuh koma lima) untuk Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Madya.
(4) Target Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat
(3) huruf c, tidak berlaku bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya
yang memiliki pangkat paling tinggi dalam
jenjang jabatan yang didudukinya.

Paragraf Ketiga
Angka Kredit Pemeliharaan
Pasal 27
(1) Terapis Gigi dan Mulut kategori keterampilan yang telah memenuhi
syarat untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi
belum tersedia lowongan

jabatan, setiap tahun wajib memenuhi Angka Kredit yaitu:


a. 4 (empat) Angka Kredit untuk Terapis Gigi dan Mulut Terampil; dan
b. 10 (sepuluh) Angka Kredit untuk Terapis Gigi dan Mulut Mahir.
(2) Terapis Gigi dan Mulut Penyelia yang menduduki pangkat
tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
wajib mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) Angka Kredit.
(3) Terapis Gigi dan Mulut kategori keahlian yang telah memenuhi
syarat untuk kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi tetapi
belum tersedia lowongan pada jenjang jabatan yang akan diduduki, setiap
tahun wajib memenuhi target Angka Kredit, paling sedikit:
a. 10 (sepuluh) untuk Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama; dan
b. 20 (dua puluh) untuk Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda.
(4) Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya yang menduduki pangkat
tertinggi dari jabatannya, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya
wajib mengumpulkan paling
sedikit 20 (dua puluh) Angka Kredit.

Bagian Ketiga
Perilaku Kerja
Pasal 28
Perilaku kerja ditetapkan berdasarkan standar perilaku kerja dalam
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut dan dinilai sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII
PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Bagian Kesatu
Penilaian dan Penetapan Angka Kredit

Pasal 29
(1) Capaian SKP Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (4) disampaikan kepada Tim Penilai untuk
dilakukan penilaian sebagai capaian Angka Kredit.
(2) Capaian Angka Kredit Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ditetapkan paling tinggi 150% (seratus lima
puluh persen) dari target Angka Kredit minimal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 26 dan Pasal 27.
(3) Dalam hal telah memenuhi Angka Kredit yang
dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan, capaian Angka
Kredit Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diusulkan kepada pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan
Angka Kredit untuk ditetapkan dalam PAK.
(4) PAK sebagaimana dimaksud pada ayat (3) digunakan sebagai
dasar kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan Lampiran VII yang
merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 30
(1) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja, Terapis
Gigi dan Mulut mendokumentasikan hasil kerja yang diperoleh sesuai
dengan SKP yang ditetapkan setiap tahunnya.
(2) Dalam hal sebagai bahan pertimbangan dalam pelaksanaan
penilaian Angka Kredit, Tim Penilai dapat meminta laporan
pelaksanaan kegiatan dan bukti fisik
hasil kerja Terapis Gigi dan Mulut.

(3) Hasil penilaian dan PAK Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) dan ayat
(3) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
penilaian kinerja Terapis Gigi dan Mulut.

Bagian Kedua
Pejabat yang Mengusulkan Angka Kredit
Pasal 31
Usul PAK Terapis Gigi dan Mulut diajukan oleh:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian
atau pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat yang
ditunjuk oleh Pimpinan Instansi Pembina kepada Pejabat Pimpinan Tinggi
Madya yang membidangi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut atau
Pejabat Pimpinan Tinggi Madya lain yang ditunjuk pada kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan
untuk Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya di
lingkungan Instansi Pemerintah.
b. Pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis atau Pejabat lain yang
membidangi kepegawaian atau pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan Instansi Pembina paling
rendah Pejabat Administrator pada Instansi Pemerintah kepada Pejabat
Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kesekretariatan atau
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat yang
ditunjuk oleh Pimpinan Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi
Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda di lingkungan Instansi Pemerintah.
c. Pimpinan Unit Kerja/Unit Pelaksana Teknis atau Pejabat lain yang
membidangi kepegawaian atau pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan Instansi Pembina, paling
rendah Pejabat Administrator, kepada Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
yang membidangi pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan
Instansi Pembina pada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
untuk Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama, dan
Terapis Gigi dan Mulut Kategori
Keterampilan di lingkungan Instansi Pemerintah.

Bagian Ketiga
Pejabat yang Berwenang Menetapkan Angka Kredit

Pasal 32
Pejabat yang memiliki kewenangan menetapkan Angka Kredit yaitu:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
lain yang ditunjuk pada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk Angka Kredit bagi
Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya di lingkungan Instansi Pemerintah.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kesekretariatan atau pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut atau
Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan Instansi Pembina untuk Angka
Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda di lingkungan Instansi
Pemerintah.
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat yang ditunjuk oleh
Pimpinan Instansi Pembina pada Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah untuk Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Pertama, dan Terapis Gigi dan Mulut Kategori Keterampilan di
lingkungan Instansi Pemerintah.

Bagian Keempat
Tim Penilai
Pasal 33
(1) Dalam menjalankan tugasnya, pejabat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 32 dibantu oleh Tim Penilai.

(2) Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 25 ayat (1) dan ayat (3);
b. memberikan penilaian Angka Kredit berdasarkan nilai capaian tugas
jabatan;
c. memberikan rekomendasi kenaikan pangkat dan/atau jenjang jabatan;
d. memberikan rekomendasi mengikuti uji kompetensi;
e. melakukan pemantauan terhadap hasil penilaian capaian tugas
jabatan;
f. memberikan pertimbangan penilaian SKP;
g. memberikan bahan pertimbangan kepada Pejabat yang Berwenang
dalam pengembangan PNS, pengangkatan dalam jabatan, pemberian
tunjangan dan sanksi, mutasi, serta keikutsertaan Terapis Gigi dan
Mulut dalam pendidikan dan pelatihan.
(3) Tim Penilai Terapis Gigi dan Mulut terdiri atas:
a. Tim Penilai Pusat bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang
membidangi pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat
Pimpinan Tinggi Madya lain yang ditunjuk pada
kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan untuk Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Madya di lingkungan Instansi Pemerintah.
b. Tim Penilai Unit Kerja bagi:
1) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kesekretariatan
atau pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat yang
ditunjuk oleh Pimpinan Instansi Pembina untuk Angka Kredit bagi
Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda di lingkungan Instansi
Pemerintah.
2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan
Instansi Pembina pada Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah untuk Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan
Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda di lingkungan Instansi
Pemerintah.
2) Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat yang ditunjuk oleh Pimpinan
Instansi Pembina pada Instansi Pemerintah Pusat dan
Daerah untuk Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan

Mulut Ahli Pertama, dan Terapis Gigi dan Mulut


Kategori Keterampilan di lingkungan Instansi Pemerintah.
Pasal 34
(1) Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 terdiri atas
pejabat yang berasal dari unsur teknis yang membidangi Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut, unsur kepegawaian, dan Terapis Gigi
dan Mulut.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
c. paling sedikit 3 (tiga) orang anggota.
(3) Susunan Anggota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
berjumlah ganjil.
(4) Ketua Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a,
paling rendah Pejabat Administrator atau Terapis Gigi dan Mulut
Penyelia untuk penilaian Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
Kategori Keterampilan dan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama atau Terapis
Gigi dan Mulut Ahli Madya untuk penilaian Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut Kategori Keahlian.
(5) Sekretaris Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) huruf b, harus berasal dari unsur kepegawaian.
(6) Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c,
paling sedikit 2 (dua) orang dari Terapis Gigi dan Mulut.
(7) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai, yaitu:
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah sama dengan
jabatan/pangkat Terapis Gigi dan Mulut yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilai Angka Kredit
Terapis Gigi dan Mulut; dan
c. aktif melakukan penilaian Angka Kredit Terapis Gigi dan Mulut.
(8) Apabila jumlah anggota Tim Penilai sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat dipenuhi dari Terapis
Gigi dan Mulut, anggota Tim Penilai dapat diangkat dari PNS lain yang
memiliki kompetensi untuk menilai hasil kerja Terapis Gigi dan Mulut.
(9) Pembentukan dan susunan anggota Tim Penilai ditetapkan
oleh:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut atau Pejabat Pimpinan Tinggi Madya
yang ditunjuk pada kementerian yang menyelenggarakan
urusan pemerintahan di bidang kesehatan untuk Tim Penilai Pusat.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi kesekretariatan
atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kesehatan atau kesekretariatan pada Instansi Pemerintah untuk Tim
Penilai Unit Kerja.
(10) Dalam hal Instansi Pemerintah belum membentuk Tim Penilai,
penilaian Angka Kredit dapat dilaksanakan oleh Tim Penilai pada Instansi
Pemerintah lain terdekat atau
instansi pembina.

Pasal 35
Tata kerja Tim Penilai dan tata cara penilaian Angka Kredit Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut diatur oleh
instansi pembina.

BAB IX
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN

Bagian Kesatu
Kenaikan Pangkat
Pasal 36
(1) Kenaikan pangkat dapat dipertimbangkan apabila
capaian Angka Kredit telah memenuhi Angka Kredit Kumulatif yang
dipersyaratkan.

(2) Angka Kredit Kumulatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dihitung berdasarkan pencapaian Angka Kredit pada setiap tahun dan
perolehan Hasil Kerja Minimal pada setiap periode.
(3) Jumlah Angka Kredit Kumulatif yang harus dipenuhi untuk
kenaikan pangkat dan/atau jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut, untuk:
a. Terapis Gigi dan Mulut dengan pendidikan Diploma III tercantum
dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
b. Terapis Gigi dan Mulut dengan pendidikan Sarjana (S1) atau
Diploma IV tercantum dalam Lampiran V yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
c. Terapis Gigi dan Mulut dengan pendidikan Pasca Sarjana (S2)
tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
d. Terapis Gigi dan Mulut dengan pendidikan Doktoral
(S3) tercantum dalam Lampiran VII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 37
(1) Dalam hal untuk kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 ayat (1), Terapis Gigi dan Mulut dapat
melaksanakan kegiatan penunjang, meliputi:
a. pengajar/pelatih di bidang tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut;
b. keanggotaan dalam Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi;
c. tugas lain yang mendukung pelaksanaan tugas Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
d. perolehan penghargaan/tanda jasa; atau
e. perolehan gelar/ijazah lain.
(2) Kegiatan penunjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diberikan Angka Kredit tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Peraturan Menteri ini, dengan kumulatif Angka Kredit paling tinggi 20%
dari Angka Kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat.
(3) Angka Kredit sebagaimana dimanksud pada ayat (2)
diberikan untuk satu kali kenaikan pangkat.

Bagian Kedua
Kenaikan Jenjang Jabatan
Pasal 38
(1) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
satu tingkat lebih tinggi wajib memenuhi Angka Kredit yang ditetapkan.
(2) Angka Kredit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung
dari akumulasi Angka Kredit kenaikan pangkat dalam satu jenjang yang
sedang diduduki tercantum dalam Lampiran IV sampai dengan
Lampiran VII yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
(3) Kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
memperhatikan ketersediaan lowongan kebutuhan jabatan.
(4) Selain memenuhi syarat kinerja, Terapis Gigi dan Mulut yang akan
dinaikkan jabatannya setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus
uji kompetensi, memenuhi Hasil Kerja Minimal, atau persyaratan
lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina.
(5) Syarat kinerja, Hasil Kerja Minimal, dan persyaratan lain
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur oleh instansi pembina.

Pasal 39
(1) Dalam hal untuk kenaikan jenjang sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 38 ayat (1), Terapis Gigi dan Mulut dapat
melaksanakan kegiatan pengembangan profesi.
(2) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. Perolehan ijazah/gelar pendidikan formal di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut;
b. pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut;
c. penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut;
d. penyusunan pedoman/petunjuk teknis di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut;
e. pelatihan/pengembangan kompetensi di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut; atau
f. kegiatan lain yang ditetapkan oleh instansi pembina di bidang
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
(3) Kegiatan pengembangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diberikan Angka Kredit tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Bagi Terapis Gigi dan Mulut yang akan naik ke jenjang jabatan
Penyelia dan Ahli Madya, Terapis Gigi dan Mulut wajib melaksanakan
kegiatan pengembangan profesi, dengan Angka Kredit
pengembangan profesi yang disyaratkan sebagai berikut:
a. 4 (empat) bagi Terapis Gigi dan Mulut Mahir yang akan naik
jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Terapis Gigi dan Mulut Penyelia.
b. 6 (enam) bagi Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda yang
akan naik jabatan setingkat lebih tinggi menjadi Terapis Gigi dan Mulut
Ahli Madya.
Ahli Madya.

Pasal 40
(1) Terapis Gigi dan Mulut yang secara bersama-sama membuat
Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
dan Mulut, diberikan Angka Kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
a. apabila terdiri dari 2 (dua) orang penulis maka pembagian Angka Kredit yaitu
60% (enam puluh persen) bagi penulis utama dan 40% (empat puluh persen) bagi
penulis pembantu;
b. apabila terdiri dari 3 (tiga) orang penulis maka pembagian Angka Kredit
yaitu 50% (lima puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 25% (dua puluh
lima persen) bagi penulis pembantu;
c. apabila terdiri dari 4 (empat) orang penulis maka pembagian Angka Kredit yaitu
40% (empat puluh persen) bagi penulis utama dan masing-masing 20% (dua puluh persen)
bagi penulis pembantu; dan
d. apabila tidak terdapat atau tidak dapat ditentukan penulis utama dan penulis
pembantu maka pembagian Angka Kredit dibagi sebesar proporsi yang sama untuk setiap
penulis.
(2) Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), paling banyak 3 (tiga) orang.

Bagian Ketiga
Mekanisme Kenaikan Pangkat dan Jenjang

Pasal 41
Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat dan jenjang jabatan
bagi Terapis Gigi dan Mulut dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Pasal 42
Terapis Gigi dan Mulut yang memiliki Angka Kredit melebihi Angka Kredit
yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi,
kelebihan angka kredit tersebut dapat diperhitungkan untuk kenaikan
pangkat berikutnya dalam satu jenjang.
Pasal 43
Dalam hal target Angka Kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
setingkat lebih tinggi tidak

tercapai, Terapis Gigi dan Mulut tidak diberikan kenaikan


pangkat/jabatan.

BAB X
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 44
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut dihitung berdasarkan beban kerja yang ditentukan dari
indikator, sebagai berikut:
a. ruang lingkup bidang kesehatan gigi dan mulut;
b. frekuensi kegiatan;
c. volume tindakan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut;
d. waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan; dan
e. beban tugas organisasi yang terkait dengan bidang pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut.
(2) Pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur oleh instansi
pembina setelah mendapat
persetujuan dari Menteri.

BAB XI
KOMPETENSI

Bagian Kesatu
Standar Kompetensi
Pasal 45
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
harus memenuhi standar kompetensi sesuai dengan jenjang jabatan.
(2) Kompetensi Terapis Gigi dan Mulut meliputi:
a. kompetensi teknis;
b. kompetensi manajerial; dan
c. kompetensi sosial kultural.

(3) Rincian standar kompetensi setiap jenjang jabatan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan oleh
instansi pembina.

Bagian Kedua
Pengembangan Kompetensi
Pasal 46
(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme Terapis Gigi
dan Mulut wajib diikutsertakan pelatihan.
(2) Pelatihan yang diberikan bagi Terapis Gigi dan Mulut
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan hasil
analisis kebutuhan pelatihan dan penilaian kinerja.
(3) Pelatihan yang diberikan kepada Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), antara lain dalam bentuk:
a. pelatihan fungsional; dan
b. pelatihan teknis bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.
(4) Selain pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Terapis
Gigi dan Mulut dapat mengembangkan kompetensinya melalui
program pengembangan kompetensi lainnya.
(5) Program pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) meliputi:
a. mempertahankan kompetensi dan kinerja sebagai Terapis Gigi dan
Mulut (maintain performance);
b. seminar;
c. lokakarya (workshop);
d. konferensi;
e. studi banding.
(6) Ketentuan mengenai pelatihan dan pengembangan kompetensi
serta pedoman penyusunan analisis kebutuhan pelatihan
Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur
oleh instansi pembina.
oleh instansi pembina.

BAB XII
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN
Pasal 47
(1) Terapis Gigi dan Mulut diberhentikan dari jabatannya apabila:
a. mengundurkan diri dari Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan
Administrator, Jabatan Pengawas, dan Jabatan Pelaksana;
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
(2) Pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dapat dipertimbangkan dalam hal memiliki alasan pribadi yang tidak
mungkin untuk melaksanakan tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut.
(3) Terapis Gigi dan Mulut yang diberhentikan karena alasan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf e
dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang jabatan terakhir
apabila tersedia kebutuhan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut.
(4) Pengangkatan kembali dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (3), dilakukan dengan
menggunakan Angka Kredit terakhir yang dimiliki dan dapat ditambah
dengan Angka Kredit dari penilaian pelaksanaan tugas bidang
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut selama diberhentikan.
(5) Tidak memenuhi persyaratan jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf f dapat dipertimbangkan dalam hal:
a. tidak memenuhi kualifikasi pendidikan yang
dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut; atau
dipersyaratkan untuk menduduki Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut; atau

b. tidak memenuhi standar kompetensi Jabatan


Fungsional Terapis Gigi dan Mulut.

Pasal 48
Terapis Gigi dan Mulut yang diberhentikan karena ditugaskan pada
jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1) huruf e, dapat
disesuaikan pada jenjang sesuai dengan pangkat terakhir pada
jabatannya paling kurang 1 tahun setelah diangkat kembali pada
jenjang terakhir yang didudukinya, setelah mengikuti dan lulus uji
kompetensi
apabila tersedia kebutuhan.
Pasal 49
(1) Terhadap Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud dalam Pasal
47 ayat (1) huruf a dan huruf f dilaksanakan pemeriksaan dan
mendapatkan ijin dari Pejabat yang Berwenang sebelum ditetapkan
pemberhentiannya.
(2) Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
yang telah ditetapkan pemberhentiannya tidak dapat diangkat
kembali dalam Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut.

Pasal 50
Pemberhentian dari Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

BAB XIII
TUGAS INSTANSI PEMBINA

Pasal 51
(1) Instansi pembina berperan sebagai pengelola Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut yang bertanggung jawab untuk menjamin
terwujudnya standar kualitas dan profesionalitas jabatan.
(2) Instansi pembina sebagaimana dimaksud ayat (1)
mempunyai tugas meliputi:
a. menyusun pedoman kebutuhan Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut;
b. menyusun Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut;
c. menyusun petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
d. menyusun standar kualitas hasil kerja dan pedoman penilaian
kualitas hasil kerja Terapis Gigi dan Mulut;
e. menyusun pedoman penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah
yang bersifat inovatif di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
dan Mulut ;
f. menyusun kurikulum pelatihan Jabatan Fungsional Terapis
Gigi dan Mulut;
g. menyelenggarakan pelatihan Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut;
h. membina penyelenggaraan pelatihan fungsional pada lembaga
pelatihan;
i. menyelenggarakan uji kompetensi Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut;
j. menganalisis kebutuhan pelatihan fungsional di bidang
tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
k. melakukan sosialisasi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
l. mengembangkan sistem informasi Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut;
m. memfasilitasi pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional Terapis Gigi
dan Mulut;
n. memfasilitasi pembentukan organisasi profesi Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
o. memfasilitasi penyusunan dan penetapan kode etik profesi dan
kode perilaku Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut;
p. melakukan akreditasi pelatihan fungsional dengan
mengacu kepada ketentuan yang telah ditetapkan oleh Lembaga
Administrasi Negara;
q. melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut di seluruh Instansi Pemerintah
yang menggunakan jabatan tersebut; dan
r. melakukan koordinasi dengan instansi pengguna dalam rangka
pembinaan karier Terapis Gigi dan Mulut.
(3) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf i
dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah pengguna Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut setelah mendapat akreditasi dari
instansi pembina.
(5) Instansi pembina dalam rangka melaksanakan tugas pembinaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a sampai dengan huruf r
kecuali huruf f, huruf g, huruf h, huruf j, dan huruf p menyampaikan
hasil pelaksanaan pembinaan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut secara berkala sesuai dengan perkembangan
pelaksanaan pembinaan kepada Menteri dengan tembusan
kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara.
(6) Instansi pembina menyampaikan secara berkala setiap tahun
pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, huruf
g, huruf h, huruf j, dan huruf p kepada Menteri dengan tembusan
Kepala Lembaga Administrasi Negara.
(7) Ketentuan mengenai penyelenggaraan uji kompetensi Jabatan
Fungsional Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf i diatur oleh Instansi
Pembina.
BAB XIV
ORGANISASI PROFESI

Pasal 52
(1) Organisasi Profesi Terapis Gigi dan Mulut yaitu Persatuan
Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI).
(2) Setiap Terapis Gigi dan Mulut wajib menjadi anggota PTGMI.
(3) PTGMI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyusun
kode etik dan kode perilaku profesi.
(4) PTGMI mempunyai tugas:
a. menyusun kode etik dan kode perilaku profesi;
b. memberikan advokasi; dan
c. memeriksa dan memberikan rekomendasi atas pelanggaran
kode etik dan kode perilaku profesi.
(5) Kode etik dan kode perilaku profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) huruf a, ditetapkan oleh PTGMI setelah mendapat
persetujuan dari pimpinan instansi
pembina.

Pasal 53
(1) Hubungan kerja antara instansi pembina dengan PTGMI bersifat
koordinatif dan fasilitatif untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi
pembinaan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut.
(2) Ketentuan mengenai hubungan kerja instansi pembina dengan
PTGMI diatur oleh instansi pembina, sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 54
(1) Terapis Gigi dan Mulut yang bertugas di daerah
terpencil/rawan/berbahaya, dapat diberikan tambahan Angka Kredit
paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari Angka Kredit Kumulatif
untuk kenaikan pangkat

setingkat lebih tinggi dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.
(2) Pemberian tambahan Angka Kredit sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diberikan selama melaksanakan tugas di daerah
terpencil/rawan/berbahaya.
(3) Kriteria dan penetapan daerah
terpencil/rawan/berbahaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh pimpinan instansi pembina sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal 55
(1) Terapis Gigi dan Mulut dapat ditugaskan sebagai pimpinan
Fasyankes sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Terapis Gigi dan Mulut yang ditugaskan sebagai Pimpinan
Fasyankes sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus memiliki surat keputusan
pengangkatan/penetapan sebagai Pimpinan Fasyankes dan diberikan
tambahan Angka Kredit 25% (dua puluh lima persen) dari Angka
Kredit Kumulatif untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi
dan diakui sebagai tugas pokok dalam PAK.
(3) Pemberian tambahan Angka Kredit sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diberikan satu kali untuk kenaikan pangkat dalam
satu jenjang jabatan.
(4) Ketentuan mengenai penugasan dan Fasyankes
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh pimpinan
instansi pembina sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

Pasal 56
(1) Pada saat peraturan Menteri ini mulai berlaku, Terapis Gigi dan
Mulut kategori keterampilan dengan pendidikan dibawah Diploma III
Keperawatan Gigi/Kesehatan Gigi/Terapis Gigi dan Mulut
melaksanakan tugas pada jenjang jabatan Terapis Gigi dan
Mulut kategori
keterampilan sesuai dengan jenjang jabatan yang saat ini sedang diduduki.
(2) Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaksanakan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan yang diduduki
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini;
(3) Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib memiliki ijazah Diploma III Terapis Gigi dan Mulut paling
lama sesuai ketentuan peraturan perundangan-undangan.
(4) Terapis Gigi dan Mulut yang belum memiliki ijazah sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) diberhentikan dari jabatannya.
Pasal 57
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Keputusan pembebasan
sementara bagi Perawat Gigi karena tidak dapat mengumpulkan Angka Kredit yang
disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi sebagaimana diatur
dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan
Angka Kreditnya, dinyatakan tidak berlaku dan PNS yang bersangkutan diangkat
kembali ke dalam Jabatan Fungsional Perawat Gigi.
(2) Pengangkatan kembali PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. sepanjang belum ditetapkan keputusan pemberhentian dari Jabatan
Fungsional Perawat Gigi;
b. belum melebihi batas paling tinggi masa pembebasan sementara sejak dibebaskan dari
Jabatan Fungsional Perawat Gigi; dan
c. memiliki kinerja paling kurang bernilai baik selama
masa pembebasan sementara.
(3) Perawat Gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
penyesuaian jabatan, sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Terampil disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Terampil;
b. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Mahir disesuaikan jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Mahir;
c. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Penyelia disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Penyelia;
d. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Pertama disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Pertama;
e. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Muda disesuaikan jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda; dan
f. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Madya disesuaikan jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya.
(4) Terapis Gigi dan Mulut yang telah disesuaikan jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melaksanakan tugas
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana tercantum
dalam Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5) Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (3) sebesar Angka Kredit yang telah
ditetapkan pada saat terakhir menduduki Jabatan Fungsional
Perawat Gigi kategori
keterampilan dan keahlian pada jenjang jabatannya.
keterampilan dan keahlian pada jenjang jabatannya.

Pasal 58
(1) Keputusan pembebasan sementara bagi Perawat Gigi yang disebabkan karena:
a. dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau berat
berupa penurunan pangkat;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut;
d. cuti di luar tanggungan negara kecuali untuk persalinan
keempat dan seterusnya;
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan sedang dijalani PNS
yang bersangkutan berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya,
dinyatakan tetap berlaku.
(2) Perawat Gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diangkat
kembali dalam jenjang jabatan terakhirnya apabila masa pembebasan
sementara yang bersangkutan telah selesai, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Perawat Gigi yang diangkat kembali dalam jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan penyesuaian
jabatan, sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Terampil disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Terampil;
b. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Mahir disesuaikan jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Mahir;
c. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Penyelia disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Penyelia;
d. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Pertama disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Pertama;
e. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Muda disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Muda; dan
d. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Pertama disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Pertama;
e. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Muda disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Muda; dan

f. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Madya disesuaikan jabatannya


dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya.
(4) Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) yaitu sebesar Angka Kredit yang telah ditetapkan pada saat
terakhir menduduki Jabatan Fungsional Perawat Gigi kategori
keterampilan dan keahlian pada jenjang jabatannya.
(5) Terapis Gigi dan Mulut yang telah disesuaikan jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melaksanakan tugas
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut tercantum dalam Lampiran I
dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Menteri ini.
Pasal 59
(1) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, terhadap PNS yang
menduduki Jabatan Fungsional Perawat Gigi kategori keterampilan
dilakukan penyesuaian jabatan, sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Terampil disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Terampil;
b. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Mahir disesuaikan jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Mahir; dan
c. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Penyelia disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli
Penyelia.
(2) Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, terhadap PNS yang
menduduki Jabatan Fungsional Perawat Gigi kategori keahlian
dilakukan penyesuaian jabatan, sebagai berikut:
a. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Pertama disesuaikan
jabatannya dalam Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut Ahli Pertama;
b. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Muda disesuaikan jabatannya
dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli Muda; dan
c. Jabatan Fungsional Perawat Gigi Madya disesuaikan jabatannya dalam
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut Ahli Madya.
(3) Angka Kredit bagi Terapis Gigi dan Mulut sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan (2) yaitu sebesar Angka Kredit yang telah
ditetapkan pada saat terakhir menduduki Jabatan Fungsional
Perawat Gigi kategori keterampilan dan keahlian pada jenjang jabatannya.
(4) Terapis Gigi dan Mulut yang telah disesuaikan jabatannya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) melaksanakan tugas
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut tercantum dalam
Lampiran I dan Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.

Pasal 60
Prestasi kerja yang telah dilaksanakan sebelum berlakunya Peraturan
Menteri ini, dinilai berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional
Perawat Gigi dan Angka Kreditnya.

Pasal 61
Untuk kepentingan organisasi dan pengembangan karier, Terapis
Gigi dan Mulut dapat dipindahkan ke dalam jabatan lainnya sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang- undangan setelah
mendapatkan persetujuan Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Pasal 62
Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan pencapaian
kinerja organisasi, Terapis Gigi dan Mulut dilarang rangkap
Jabatan dengan Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan Administrator,
Jabatan Pengawas, atau Jabatan
Pelaksana.

Pasal 63
Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
berdasarkan Peraturan Menteri ini tidak dapat dilakukan sebelum
pedoman perhitungan kebutuhan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut ditetapkan.

BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 64
Pada saat Peraturan Menteri ini berlaku, semua Peraturan yang
merupakan ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23 Tahun 2014
tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka Kreditnya,
dinyatakan tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dan belum
diganti berdasarkan
Peraturan Menteri ini.

Pasal 65
(1) Petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan Mulut
diatur oleh Kepala Badan Kepegawaian Negara.
(2) Petunjuk teknis Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut diatur oleh Pimpinan Instansi Pembina.
Pasal 66
Pada saat Peraturan ini berlaku, Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 23
Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat Gigi dan Angka
Kreditnya dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal 67
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

-66-
Agar
setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatanrtya
dalam
Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 29 Desember 2019
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR
NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
INDONESIA,

ttd
TJAHJO KUMOLO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 31 Desember 2019
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG—UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,

ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 1765
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
Kepala Biro Hukum, Komunikasi, dan Informasi Publik,

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARAT
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DA

Rahadian

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KETERAMPILA
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
Pelayanan Asuhan A. Persiapan Pelayanan asuhan 1 Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan
Kesehatan Gigi dan Mulut kesehatan gigi dan mulut
2 Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan

3 Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan

4 Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan

5 Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan

6 Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan

7 Melakukan penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan


bulanan

8 Melakukan penyusunan dan pengajuan kebutuhan obat dan bahan


tahunan

9 Melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan


bulanan

10 Melakukan inventarisasi alat pelayanan asuhan kesehatan gigi dan


mulut

11 Melakukan inventarisasi obat dan bahan kesehatan gigi dan mulut

12 Melakukan persiapan ruangan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan


mulut
ARA DAN REFORMASI

MULUT

ESA,
EGARA
ONESIA,

alisme Pegawai Negeri


i dan Mulut dan untuk
ungsional Terapis Gigi dan

egara dan Reformasi


l Perawat Gigi dan Angka
um saat ini, sehingga perlu

imaksud dalam huruf a dan


paratur Negara dan
2009 tentang Kesehatan
Tambahan Lembaran

il Negara (Lembaran
han Lembaran Negara

ehatan (Lembaran Negara


an Negara Republik

siplin Pegawai Negeri Sipil


Tambahan Lembaran

anajemen Pegawai Negeri


omor 63, Tambahan

nilaian Kinerja Pegawai


Nomor 77, Tambahan

ementerian Kesehatan

ementerian
si (Lembaran Negara

Rumpun Jabatan
dengan Peraturan
tas Keputusan Presiden
tas Keputusan Presiden

un 2012 Nomor 235);


ur Negara dan Reformasi
Pengusulan, Penetapan,
i Negeri Sipil (Berita Negara

APARATUR NEGARA
gan:
singkat ASN adalah
pemerintah dengan
merintah.
nya disebut Pegawai ASN
rintah dengan perjanjian
gawaian dan diserahi tugas
tugas negara lainnya dan
ngan.
ngkat PNS adalah warga
ntu, diangkat sebagai
Kepegawaian untuk

batan yang
yanan
ian dan keterampilan

pejabat yang mempunyai


indahan, dan
n manajemen ASN di
uan peraturan

ng mempunyai kewenangan
mindahan, dan
tentuan peraturan

at dan instansi daerah.


a pemerintah
ara, dan kesekretariatan

h provinsi dan perangkat


retariat daerah, sekretariat
dan lembaga teknis daerah.
Mulut adalah jabatan
g jawab dan wewenang
an asuhan kesehatan gigi
sesuai dengan peraturan

Mulut yang
ah PNS yang diberi tugas,
penuh oleh pejabat
anan asuhan kesehatan
n kewenangannya

Mulut adalah
m bidang promotif,
at yang dilaksanakan
u tertentu dan
atan gigi dan mulut yang

an dan/atau serangkaian
ntegrasi dan
eningkatkan derajat
yakit, peningkatan
han kesehatan oleh

utnya disebut Fasyankes


unakan untuk
n, baik promotif,
dilakukan oleh
au masyarakat.
disingkat SKP adalah
eh seorang PNS yang harus

uraian kegiatan dan/atau


rus dicapai oleh Terapis
yang bersangkutan.
si nilai Angka Kredit
n Mulut sebagai salah
atan.
disingkat PAK adalah hasil
edit untuk pengangkatan
lam Jabatan Fungsional

sional Terapis Gigi dan


adalah tim yang dibentuk

selarasan
KP serta menilai capaian
Angka Kredit Terapis Gigi

Mulut yang selanjutnya


skripsi pengetahuan,
tuk dalam melaksanakan

dan penilaian terhadap


kultutural dari Terapis
as dan fungsi dalam

ma yang harus dicapai oleh


enduduki setiap jenjang

utama yang harus dicapai


i prasyarat pencapaian

hasil pokok pikiran,


g disusun oleh Terapis
ok di bidang pelayanan

nterian yang
bidang kesehatan.
garakan urusan
aparatur negara.
RUMPUN JABATAN

agai pelaksana teknis


an gigi dan mulut pada
esehatan Lainnya di

maksud pada ayat (1)


secara langsung
Pejabat Administrator,
itan dengan pelaksanaan
ut.
sebagaimana dimaksud
berdasarkan analisis tugas
alisis beban kerja

ut merupakan jabatan

masuk dalam
SIONAL

ulut merupakan jabatan


i keahlian.
i dan Mulut kategori

tertinggi terdiri atas:

i dan Mulut kategori


1) dari jenjang terendah

rapis Gigi dan Mulut


3), ditetapkan sesuai
ndangan sebagaimana
ngan Lampiran VII
dari Peraturan

AIAN KEGIATAN TUGAS


Mulut yaitu melakukan
an mulut yang meliputi

rapis Gigi dan Mulut


layanan Asuhan Kesehatan

igi dan Mulut kategori


kegiatan sebagai berikut:
puti:
ulanan;
hunan;
hatan gigi dan mulut;
bahan
hatan gigi dan mulut;
asuhan kesehatan gigi dan

kesehatan gigi dan mulut;


rangka pengelolaan
igi dan mulut;
n dalam rangka
atan gigi dan mulut;
ndalian infeksi asuhan

ndalian infeksi asuhan

ndalian infeksi asuhan

hatan gigi dan mulut;


naan pelayanan kesehatan

anan tingkat dasar dan

a individu/kelompok;
ex (OHI-
igi dan mulut;
reatment (DEF - T);
g Filling
/diagnosis asuhan
sil pengkajian
;
pelayanan asuhan
ompok/ masyarakat;
herapeutik pada
tingkat ringan;

op rongga mulut;
a tindakan medik dasar gigi

gi pada

ada kasus ringan dari

asi asuhan kesehatan gigi

n analisis untuk
mulut pada kasus ringan;

kegawat daruratan pada

ulanan;
ahunan;
engajuan kebutuhan obat

an untuk pelayanan

onference
mutu pelayanan asuhan
nan keluhan pelanggan
ngendalian mutu pelayanan

itasi ruangan dalam


a pelayanan asuhan

ran bulanan pelaksanaan

gi dan mulut di pelayanan

igi dan mulut pada

penjaringan kesehatan gigi

ty Perodontal Index for

nce Treatment Index (PTI);


lah/diagnosis asuhan
n hasil pengkajian
arakat;
pelayanan asuhan
kelompok/masyarakat;
therapeutik pada
tas tingkat sedang ;

an metode

;
pada tindakan medik dasar
atan gigi dan mulut pada

da kasus sedang dari

program Usaha Kesehatan

1 (satu) bidang;
g dengan topikal anastesi

asuhan kesehatan gigi

analisis untuk
mulut pada kasus sedang;

kegawat daruratan pada


n
i:
ulanan;
ahunan;
engajuan kebutuhan obat

ebutuhan alat, obat dan

onference dalam rangka


n asuhan kesehatan gigi

n keluhan pelanggan
alian mutu pelayanan

s dalam
yanan asuhan kesehatan
at dan bahan dalam
a pelayanan asuhan

an APD dalam rangka


n asuhan kesehatan gigi dan

n pelayanan kesehatan

gi dan mulut pada pasien


ukan;
igi dan mulut pada

nalisis hasil pemeriksaan

ent Treatment Indeks (RTI);


lah/diagnosis asuhan
n hasil
kelompok/masyarakat;
pelayanan asuhan
/ kelompok/masyarakat;
therapeutik pada
tas tingkat berat;
;
pada tindakan medik dasar

hatan gigi dan mulut;


kasus berat dari tenaga

uasi program
M);
(dua) bidang;
dengan infiltrasi anastesi;
asuhan kesehatan gigi dan

alisis untuk memberikan


berat; dan
gawat daruratan pada

Terapis Gigi dan Mulut


etapkan dalam butir

uti:
nan;
nan;
uhan alat, obat dan bahan

ence dalam rangka


uhan kesehatan gigi dan

dalam rangka
an asuhan kesehatan gigi

eluhan pelanggan
n mutu pelayanan asuhan

mbah medis dalam


kesehatan gigi dan mulut;
ntuk
atan gigi dan mulut
is teknologi informasi;
gi dan mulut pada pasien

igi dan mulut pada


us;
ko karies;
lah/diagnosis asuhan
n hasil pengkajian pada
kebutuhan khusus;
nosa/masalah kesehatan
risiko karies;
pelayanan asuhan
/ kelompok berkebutuhan

therapeutik pada
tas tingkat ringan;

rasi;
han gigi dan mulut

gigi pada individu/

pada kasus ringan dari

atan gigi dan mulut;


(satu) bidang
mahasiswa kesehatan

g kesehatan
i spesialistik di fasyankes;
hatan gigi dan mulut;
memberikan rujukan
n; dan
atan pada kasus ringan

iputi:
ulanan;
hunan;
rangka pengelolaan
igi dan mulut;
rangka pengelolaan
igi dan mulut;
dalam rangka
atan gigi dan mulut;
pengendalian infeksi pada
ulut;
layanan kesehatan gigi dan

dengan menggunakan

an mulut pada pasien

du/kelompok berkebutuhan

mendasi
ko karies;
lah/diagnosis asuhan
n hasil pengkajian
arakat berkebutuhan

lah/diagnosis asuhan
n hasil pemeriksaan risiko

pelayanan asuhan
/ kelompok berkebutuhan

therapeutik pada
tas tingkat sedang;
rasi rongga mulut;
esehatan gigi dan
k berkebutuhan khusus;
pada kasus sedang dari

atan gigi dan mulut;


en 2 (dua) bidang;
rmanen akar tunggal
penyulit;
pada tindakan medik gigi

ntasi asuhan kesehatan

dan analisis
n gigi dan mulut pada
kegawat daruratan pada
an
liputi:
bulanan;
tahunan;
conference dalam rangka
an asuhan kesehatan gigi

anaan pre conference dan


an pengendalian mutu
ulut;
pelanggan dalam rangka
nan asuhan kesehatan gigi

n keluhan pelanggan
dalian mutu pelayanan

pelayanan kesehatan gigi


anjut;
n gigi dan mulut dengan
informasi;
kesehatan gigi dan
usus;
dan mulut pada

karies;
h/diagnosis asuhan
asil
kelompok/masyarakat
gnosis asuhan kesehatan
n risiko karies;
yanan asuhan kesehatan
utuhan khusus ;
peutik pada intervensi

asuhan kesehatan gigi dan

berat dari tenaga kesehatan

i dan mulut;
akar tunggal dengan

dakan medik gigi

alisis untuk memberikan


berat;
egawat daruratan pada

n gigi dan mulut di

dan kategori keahlian


n sebagaimana dimaksud
Angka Kredit tercantum
merupakan bagian

ng Jabatan
bagaimana
ng Jabatan
bagaimana

eh instansi
dan Mulut kategori
ai berikut:
puti:

gigi dan mulut;


hatan gigi dan mulut;
kesehatan gigi dan mulut;
an asuhan kesehatan gigi

gigi dan mulut;


rangka pengelolaan
igi dan mulut;
dalam rangka
atan gigi dan mulut;
ndalian infeksi asuhan

ndalian infeksi asuhan


dalam rangka pengendalian
lut;
anan asuhan kesehatan

poran harian pelaksanaan

/penelusuran kesehatan

tan gigi dan mulut pada

hygiene index dalam rangka


mulut;
ay Extraction Filling

Missing Filling Treatment

lah/diagnosis pelayanan

na pelayanan asuhan

utik;
sihan karang gigi;
atan luka non post operasi;
asi pelayanan kesehatan

t gigi pada individu/

pada kasus ringan dari

ntasi asuhan kesehatan

mulut; dan
kegawat daruratan;
:

pengajuan kebutuhan

han untuk pelayanan

conference dalam rangka


an asuhan kesehatan gigi

an keluhan pelanggan
dalian mutu pelayanan

n bulanan pelaksanaan

enelusuran kesehatan gigi


an rujukan;
n gigi dan mulut pada

enjaringan kesehatan gigi

erformance Treatment Index

h/diagnosis pelayanan

pelayanan asuhan

peutik pada intervensi


ang;
lant;
penambalan

an karang gigi;
pelayanan kesehatan gigi

i dan mulut pada

sedang dari tenaga

i program Usaha Kesehatan

penambalan sementara 1

butan gigi sulung dengan

dan mulut
mulut pada kasus sedang;

t daruratan pada kasus

pengajuan kebutuhan

permintaan kebutuhan

conference dalam rangka


an asuhan kesehatan gigi

an keluhan pelanggan
dalian mutu pelayanan
pengendalian infeksi pada
ulut;
alam rangka pengendalian
dan mulut;
APD;
gigi dan mulut;
hatan gigi dan mulut;
ada individu / kelompok/

ene;
eatment Index (RTI);
asuhan kesehatan gigi dan

kesehatan gigi dan mulut;


vensi klinis dengan

arang gigi;
hatan gigi dan mulut;
mulut;
naga kesehatan lain;
esehatan Gigi Masyarakat

dua) bidang;
dengan
hatan gigi dan mulut;
ut; dan
us berat kesehatan gigi dan

Mulut kategori keahlian


ut:
eliputi:

n obat dan bahan tahunan;


rangka pengelolaan
igi dan mulut;
ka pengelolaan
gigi dan mulut;
dalam rangka
atan gigi dan mulut;
lam rangka pengendalian
mulut;
ehatan gigi dan mulut;
dan mulut dengan
ormasi;
n gigi dan mulut

ada individu/kelompok
isis resiko karies;
a/masalah kesehatan gigi
an pada individu,
sus;
a/masalah kesehatan gigi
aries;
pelayanan asuhan

ik;

erasi;
han mulut pasien pra dan

gigi pada individu/

a kesehatan lain;
n gigi dan mulut;
n 1 (satu) bidang;
mahasiswa kesehatan gigi;
di bidang kesehatan gigi

pelayanan kesehatan gigi

hatan gigi dan mulut;


lut; dan
an kegawat daruratan
ut;
ost conference dalam
utu pelayanan asuhan

nggan dalam rangka


pelayanan asuhan

nan keluhan pelanggan


endalian mutu pelayanan

an APD;
bahan untuk evaluasi

han kesehatan gigi dan


berbasis teknologi

/penelusuran kesehatan
rkebutuhan khusus;
tan gigi dan mulut pada
sus;
mendasi hasil penjaringan

resiko karies
nosa/masalah kesehatan
engkajian pada individu,
husus;
osa/masalah kesehatan
emeriksaan risiko karies;
na pelayanan
peutik pada intervensi
ang;
perawatan pasca operasi

ehatan gigi dan mulut


utuhan khusus;
sedang dari tenaga

n gigi dan mulut;


n 2 (dua) bidang;
manen akar tunggal
enyulit;
pelayanan kesehatan gigi

okumentasi pelayanan

lut; dan
alaksanaan
esehatan gigi dan mulut;

liputi:

conference dalam rangka


an asuhan kesehatan gigi

giatan pre conference dan


an pengendalian mutu
ulut;
kepuasan
gelolaan
esehatan gigi dan mulut;
anan keluhan pelanggan
ngendalian mutu pelayanan

si pelayanan kesehatan
indak lanjut;
han kesehatan gigi dan
berbasis teknologi

/penelusuran kesehatan
rkebutuhan khusus;
tan gigi dan mulut pada
sus;
risiko karies;
nosa/masalah kesehatan
engkajian pada
tuhan khusus;
h/ diagnosis asuhan
n hasil pemeriksaan risiko

na pelayanan asuhan
/ kelompok berkebutuhan

rapeutik pada intervensi


erat;
entasi asuhan kesehatan

asus berat dari


entasi asuhan kesehatan

asus berat dari

tan gigi dan mulut;


rmanen akar tunggal
penyulit;
asi pelayanan kesehatan

n mulut pada kasus berat;


naan kegawat daruratan
mulut; dan
anan asuhan
ik gigi.
Gigi dan Mulut yang
sanakan kegiatan
an ayat (2), Terapis Gigi
dua tingkat di atas atau
t melakukan kegiatan
is dari pimpinan unit

sebagaimana dimaksud

nakan kegiatan Terapis


g jabatannya, angka
% (delapan puluh persen)
antum dalam Lampiran I
ak terpisahkan dari

nakan kegiatan
at di bawah

ng diperoleh ditetapkan
a kredit dari setiap butir
an Lampiran II yang
ngkat dalam Jabatan
abat sesuai dengan

l Terapis Gigi dan Mulut

apis Gigi dan Mulut


dang- undangan.

Terapis Gigi dan Mulut


dimaksud dalam Pasal 13
i berikut:
esehatan Gigi/Terapis Gigi
dan Mulut kategori

eperawatan Gigi/Kesehatan
ngsional Terapis Gigi dan

rapis Gigi dan Mulut;


teknis, kompetensi
l sesuai Standar
pembina; dan
k dalam 1 (satu) tahun

maksud pada ayat (1)


lowongan kebutuhan
ari calon PNS.
at (2) setelah diangkat
ompetensi, paling lama 1
ungsional Terapis Gigi dan

Fungsional Terapis Gigi


(3), paling lama 3 (tiga)
an pelatihan fungsional di
Mulut.
uti dan/atau tidak lulus
gaimana dimaksud pada
tingkat diatas.
rtama dalam
dinilai dan
Mulut.
uti dan/atau tidak lulus
gaimana dimaksud pada
tingkat diatas.
rtama dalam
dinilai dan

tugas Jabatan

Lain
l Terapis Gigi dan Mulut
gaimana dimaksud dalam
bagai berikut:

perawatan Gigi/Kesehatan
ngsional Terapis Gigi dan

eperawatan Gigi/Kesehatan
ngsional Terapis Gigi dan

rapis Gigi dan Mulut;


teknis, kompetensi
l sesuai dengan Standar
mbina;
tugas di bidang Pelayanan
at 2 (dua) tahun;
ik dalam 2 (dua) tahun

akan menduduki Jabatan


rampilan, Jabatan
an fungsional Terapis Gigi

g akan menduduki
Madya.
sebagaimana dimaksud
tersediaan lowongan
ki.
sebagaimana dimaksud
dimilikinya, dan jenjang
Angka Kredit yang
apkan Angka Kredit.
pada ayat (3) dinilai
n mempertimbangkan
dang Pelayanan Asuhan
rampilan yang
erawatan Gigi/Kesehatan
an Fungsional Terapis
menuhi persyaratan sebagai

Fungsional Terapis Gigi dan

teknis, kompetensi
l sesuai standar
pembina;
dengan ketentuan
Mulut kategori keahlian.
bagaimana

an yang akan diangkat


keahlian sebagaimana
yang dinilai dan
rtimbangkan pengalaman
Gigi dan Mulut
l Terapis Gigi dan Mulut
am Pasal 13 huruf c,

Fungsional Terapis Gigi

apis Gigi dan Mulut satu


abatan Fungsional Terapis

l Terapis Gigi dan Mulut


yat (1), harus memenuhi

teknis, kompetensi
l sesuai Standar
pembina;
Gigi dan Mulut;
bernilai baik dalam 2 (dua)

e etik dan profesi PNS;

NS.
rapis Gigi dan Mulut
n
ngsional Terapis Gigi dan

lam Jabatan Fungsional


inilai dan ditetapkan dari

l Terapis Gigi dan Mulut

apis Gigi dan Mulut


Pasal

i;
instansi dan kepentingan
erintah terkait bidang

jabatan yang

/JANJI

is Gigi dan Mulut wajib


ma atau kepercayaannya

pada ayat (1)


erundang- undangan.
ulut bertujuan untuk
didasarkan sistem prestasi

ulut dilakukan
at individu dan tingkat unit
capaian, hasil dan

ulut dilakukan secara


an transparan sesuai

am Pasal 21 meliputi:

Mulut wajib menyusun


Gigi dan Mulut
a yang bersangkutan.
an diambil dari uraian
ari

alam Pasal 23 ayat (2)


ka Kredit dan/atau
.
sud pada ayat (1),
mana tercantum dalam
bagian tidak

pada ayat (1) ditetapkan

n sebagaimana dimaksud
penyusunan, penetapan,

pada ayat (1) harus

ada ayat (1) dilaksanakan


ndang-undangan.
sebagaimana
ian SKP.
dalam Pasal
kategori keterampilan

pil;
Gigi dan Mulut Mahir;
an Mulut Penyelia.
ud pada ayat
an Mulut Penyelia, yang
yang didudukinya.
dalam Pasal 24 ayat (2)
iap tahun ditetapkan paling

Gigi dan Mulut Ahli

an Mulut Ahli Muda; dan


pis Gigi dan Mulut Ahli

ud pada ayat
an Mulut Ahli Madya
an yang telah memenuhi
ngkat lebih tinggi tetapi

a Kredit yaitu:
an Mulut Terampil; dan
Gigi dan Mulut Mahir.
g menduduki pangkat
menduduki pangkatnya
uh) Angka Kredit.
n yang telah memenuhi
ngkat lebih tinggi tetapi
yang akan diduduki, setiap
ng sedikit:
ut Ahli Pertama; dan
Mulut Ahli Muda.
g menduduki pangkat
menduduki pangkatnya
perilaku kerja dalam
dinilai sesuai dengan

EDIT

sebagaimana dimaksud
a Tim Penilai untuk
edit.
dan Mulut sebagaimana
150% (seratus lima
mal sebagaimana

Kredit yang
/jabatan, capaian Angka
mana dimaksud pada ayat
ewenangan menetapkan

3) digunakan sebagai
tinggi sebagaimana
an Lampiran VII yang
nilaian kinerja, Terapis
yang diperoleh sesuai

ngan dalam pelaksanaan


minta laporan

dan Mulut sebagaimana

n dalam

it
membidangi kepegawaian
t atau Pejabat yang
a Pejabat Pimpinan Tinggi
ehatan gigi dan mulut atau
k pada kementerian
n di bidang kesehatan
lut Ahli Madya di

atau Pejabat lain yang


uhan kesehatan gigi dan
n Instansi Pembina paling
merintah kepada Pejabat
kesekretariatan atau
tau Pejabat yang
k Angka Kredit bagi
Instansi Pemerintah.
atau Pejabat lain yang
uhan kesehatan gigi dan
n Instansi Pembina, paling
Pimpinan Tinggi Pratama

impinan
tah Pusat dan Daerah
Mulut Ahli Pertama, dan

intah.

Kredit

Angka Kredit yaitu:


membidangi pelayanan
Pimpinan Tinggi Madya
ng menyelenggarakan
untuk Angka Kredit bagi
ungan Instansi Pemerintah.
membidangi
hatan gigi dan mulut atau
i Pembina untuk Angka
di lingkungan Instansi

g membidangi pelayanan
yang ditunjuk oleh
merintah Pusat dan
dan Mulut Ahli
gori Keterampilan di
sebagaimana dimaksud

at (1) memiliki tugas:


bagaimana dimaksud

rkan nilai capaian tugas

dan/atau jenjang jabatan;


mpetensi;
penilaian capaian tugas

ejabat yang Berwenang


am jabatan, pemberian
ertaan Terapis Gigi dan

as:
ggi Madya yang
i dan mulut atau Pejabat
k pada
san pemerintahan di
erapis Gigi dan Mulut Ahli

bidangi kesekretariatan
lut atau Pejabat yang
uk Angka Kredit bagi
gkungan Instansi

bidangi pelayanan asuhan


ditunjuk oleh Pimpinan
Pusat dan
n
gkungan Instansi

bidangi pelayanan asuhan


ditunjuk oleh Pimpinan
Pusat dan
n

igi dan Mulut


an Instansi Pemerintah.
alam Pasal 33 terdiri atas
mbidangi Jabatan
gawaian, dan Terapis Gigi

berikut:

d pada ayat (2) harus

pada ayat (2) huruf a,


Terapis Gigi dan Mulut
rapis Gigi dan Mulut
nggi Pratama atau Terapis
laian Jabatan Fungsional

sud pada ayat


an.
d pada ayat (2) huruf c,
n Mulut.
yaitu:
dah sama dengan
inilai;
uk menilai Angka Kredit

apis Gigi dan Mulut.


sebagaimana
ri Terapis
kat dari PNS lain yang
Terapis Gigi dan Mulut.
Tim Penilai ditetapkan

mbidangi pelayanan
at Pimpinan Tinggi Madya
menyelenggarakan
k Tim Penilai Pusat.
mbidangi kesekretariatan
yang membidangi
i Pemerintah untuk Tim

membentuk Tim Penilai,


Tim Penilai pada Instansi

an Angka Kredit Jabatan


oleh

ATAN
kan apabila
Kredit Kumulatif yang

maksud pada ayat (1)


dit pada setiap tahun dan
iode.
arus dipenuhi untuk
an Fungsional Terapis Gigi

n Diploma III tercantum


idak terpisahkan dari

an Sarjana (S1) atau


ng merupakan bagian

n Pasca Sarjana (S2)


an bagian tidak

Doktoral
akan bagian tidak
t sebagaimana dimaksud
ulut dapat
:
ungsional Terapis Gigi dan

mpetensi;
an tugas Jabatan

sud pada ayat (1),


mpiran III yang

ka Kredit paling tinggi 20%


naikan pangkat.
ada ayat (2)
erapis Gigi dan Mulut
gka Kredit yang ditetapkan.
pada ayat (1) dihitung
dalam satu jenjang yang
IV sampai dengan
terpisahkan dari

erapis Gigi dan Mulut


kan dengan
ebutuhan jabatan.
gi dan Mulut yang akan
arus mengikuti dan lulus
mal, atau persyaratan

rsyaratan lain
h instansi pembina.

sebagaimana dimaksud
ulut dapat
si.
mana dimaksud pada ayat

di bidang Pelayanan

i bidang Pelayanan

ilmiah di bidang Pelayanan

di bidang Pelayanan

bidang Pelayanan

pembina di bidang
.
mana dimaksud pada ayat
Lampiran III yang
aturan Menteri ini.
k ke jenjang jabatan
t wajib melaksanakan
gka Kredit
agai berikut:
Mahir yang akan naik
Gigi dan Mulut Penyelia.
uda yang
njadi Terapis Gigi dan Mulut
bersama-sama membuat
suhan Kesehatan Gigi
tentuan sebagai berikut:
agian Angka Kredit yaitu
mpat puluh persen) bagi

mbagian Angka Kredit


ng-masing 25% (dua puluh

gian Angka Kredit yaitu


ng 20% (dua puluh persen)

s utama dan penulis


rsi yang sama untuk setiap

aksud pada

ng

at dan jenjang jabatan


engan peraturan

edit melebihi Angka Kredit


t setingkat lebih tinggi,
ngkan untuk kenaikan
enaikan pangkat/jabatan

kan kenaikan

IONAL

n Fungsional Terapis Gigi


yang ditentukan dari

ulut;

hatan gigi dan mulut;


ksanakan kegiatan; dan
an bidang pelayanan

n Fungsional Terapis Gigi


(1) diatur oleh instansi
al Terapis Gigi dan Mulut
ngan jenjang jabatan.
ti:

njang jabatan
ayat (2) ditetapkan oleh
ofesionalisme Terapis Gigi

igi dan Mulut


suaikan dengan hasil
erja.
igi dan Mulut sebagaimana
uk:

Kesehatan Gigi dan Mulut.


pada ayat (3), Terapis
kompetensinya melalui
a.
sebagaimana dimaksud

a sebagai Terapis Gigi dan

pengembangan kompetensi
ebutuhan pelatihan
maksud pada ayat (1) dan
ari jabatannya apabila:
Terapis Gigi dan Mulut;

bulan;
impinan Tinggi, Jabatan
n Pelaksana;

d pada ayat (1) huruf a


alasan pribadi yang tidak
ungsional Terapis Gigi dan

ntikan karena alasan


b sampai dengan huruf e
ng jabatan terakhir
al Terapis Gigi dan Mulut.
n Fungsional Terapis Gigi
(3), dilakukan dengan
liki dan dapat ditambah
anaan tugas bidang
t selama diberhentikan.
sebagaimana dimaksud
dalam hal:
an yang
abatan Fungsional Terapis
abatan Fungsional Terapis

ensi Jabatan

na ditugaskan pada
ayat (1) huruf e, dapat
angkat terakhir pada
diangkat kembali pada
mengikuti dan lulus uji
ana dimaksud dalam Pasal
meriksaan dan
ng sebelum ditetapkan

maksud pada ayat (1)


k dapat diangkat

s Gigi dan
n peraturan perundang-

elola Jabatan Fungsional


wab untuk menjamin
as jabatan.
ud ayat (1)
tan Fungsional Terapis

tan Fungsional Terapis

an petunjuk teknis
t;
dan pedoman penilaian
;
ya Tulis/Karya Ilmiah
an Asuhan Kesehatan Gigi

tan Fungsional Terapis

n Fungsional Terapis Gigi

ngsional pada lembaga

nsi Jabatan Fungsional

fungsional di bidang
dan Mulut;
aksanaan dan petunjuk
n Mulut;
asi Jabatan Fungsional

an Fungsional Terapis Gigi

sasi profesi Jabatan

apan kode etik profesi dan


Gigi dan Mulut;
sional dengan
ditetapkan oleh Lembaga
penerapan Jabatan
uruh Instansi Pemerintah

pengguna dalam rangka

pada ayat (2) huruf i


an perundang-undangan.
pada ayat (2) huruf i
pengguna Jabatan
endapat akreditasi dari

nakan tugas pembinaan


mpai dengan huruf r
huruf p menyampaikan
onal Terapis Gigi dan
perkembangan
dengan tembusan

berkala setiap tahun


ada ayat (2) huruf f, huruf
i dengan tembusan

uji kompetensi Jabatan


a dimaksud pada ayat (2)
Mulut yaitu Persatuan

njadi anggota PTGMI.


ayat (1) wajib menyusun

si;

dasi atas pelanggaran

sebagaimana dimaksud
telah mendapat

engan PTGMI bersifat


n tugas dan fungsi
n Mulut.
stansi pembina dengan
s di daerah
ambahan Angka Kredit
Angka Kredit Kumulatif

as pokok dalam PAK.


sebagaimana dimaksud
ugas di daerah

daerah
sud pada ayat (1)
a sesuai dengan
askan sebagai pimpinan
aturan perundang-

skan sebagai Pimpinan

putusan
asyankes dan diberikan
persen) dari Angka
setingkat lebih tinggi

sebagaimana dimaksud
kenaikan pangkat dalam

an Fasyankes
kan oleh pimpinan

berlaku, Terapis Gigi dan


dibawah Diploma III
gi dan Mulut
Terapis Gigi dan
g saat ini sedang diduduki.
maksud pada ayat (1)
g jabatan yang diduduki
ng merupakan bagian

maksud pada ayat (1)


gi dan Mulut paling
gan-undangan.
miliki ijazah sesuai
da
Keputusan pembebasan
ulkan Angka Kredit yang
tinggi sebagaimana diatur
ara dan Reformasi
nal Perawat Gigi dan
g bersangkutan diangkat
at Gigi.
ayat (1) ditetapkan dengan

berhentian dari Jabatan

tara sejak dibebaskan dari

ik selama
pada ayat (1) dilakukan

Terampil disesuaikan
Gigi dan Mulut Terampil;
disesuaikan jabatannya
Mulut Mahir;
Penyelia disesuaikan
Gigi dan Mulut Ahli

Pertama disesuaikan
Gigi dan Mulut Ahli

isesuaikan jabatannya
Mulut Ahli Muda; dan
esuaikan jabatannya
Mulut Ahli Madya.
h disesuaikan jabatannya
melaksanakan tugas
sebagaimana tercantum
merupakan bagian

ut sebagaimana dimaksud
edit yang telah
Jabatan Fungsional

nya.
nya.

yang disebabkan karena:


tau berat
ngsional Terapis Gigi dan

li untuk persalinan

an sedang dijalani PNS


enteri Pendayagunaan
or 23 Tahun 2014
dan Angka Kreditnya,

ayat (1) dapat diangkat


apabila masa pembebasan
sesuai dengan

am jabatannya
dilakukan penyesuaian

Terampil disesuaikan
Gigi dan Mulut Terampil;
disesuaikan jabatannya
Mulut Mahir;
Penyelia disesuaikan
Gigi dan Mulut Ahli

Pertama disesuaikan
Gigi dan Mulut Ahli

isesuaikan
s Gigi dan Mulut Ahli
Pertama disesuaikan
Gigi dan Mulut Ahli

isesuaikan
s Gigi dan Mulut Ahli

esuaikan jabatannya
Mulut Ahli Madya.
ut sebagaimana dimaksud
lah ditetapkan pada saat
wat Gigi kategori
nnya.
h disesuaikan jabatannya
melaksanakan tugas
rcantum dalam Lampiran I
idak terpisahkan dari
aku, terhadap PNS yang
kategori keterampilan
ut:
Terampil disesuaikan
Gigi dan Mulut Terampil;
disesuaikan jabatannya
Mulut Mahir; dan
Penyelia disesuaikan
Gigi dan Mulut Ahli

aku, terhadap PNS yang


kategori keahlian
ikut:
Pertama disesuaikan
isesuaikan jabatannya
Mulut Ahli Muda; dan
esuaikan jabatannya dalam
hli Madya.
ut sebagaimana dimaksud
redit yang telah
Jabatan Fungsional
an pada jenjang jabatannya.
h disesuaikan jabatannya
at (2) melaksanakan tugas
tercantum dalam
n bagian tidak

um berlakunya Peraturan
eri Negara Pendayagunaan
Nomor 23 Tahun 2014

bangan karier, Terapis


atan lainnya sesuai
dangan setelah
tugas dan pencapaian
ut dilarang rangkap
batan Administrator,

apis Gigi dan Mulut


dapat dilakukan sebelum
sional Terapis Gigi dan

mua Peraturan yang


Menteri Pendayagunaan
mor 23 Tahun 2014
n Angka Kreditnya,
ertentangan dan belum

al Terapis Gigi dan Mulut


egara.
pis Gigi dan
uran Menteri
asi Birokrasi Nomor 23
awat Gigi dan Angka

ada tanggal diundangkan.

ARATUR
KRASI REPUBLIK

M DAN HAK ASASI


19 NOMOR 1765

N REFORMASI BIROKRASI
i Publik,

LAMPIRAN I
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

ERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KETERAMPILAN


HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS
JABATAN
4 5 6
Dokumen rencana kerja bulanan 0.002 Terampil

Dokumen rencana kerja bulanan 0.004248697 Mahir

Dokumen rencana kerja bulanan 0.008 Penyelia

Dokumen rencana kerja tahunan 0.003 Terampil

Dokumen rencana kerja tahunan 0.006363405 Mahir

Dokumen rencana kerja tahunan 0.013 Penyelia

Dokumen hasil penyusunan dan 0.004 Mahir


pengajuan kebutuhan obat dan bahan bulanan

Dokumen hasil penyusunan dan pengajuan 0.012 Penyelia


kebutuhan obat dan bahan
tahunan
Dokumen hasil pengelolaan permintaan kebutuhan 0.009 Penyelia
obat dan
bahan bulanan
Lembar ceklis hasil inventarisasi alat kesehatan 0.001 Terampil
gigi dan mulut

Lembar ceklis hasil inventarisasi obat dan bahan 0.001 Terampil


kesehatan gigi dan mulut

Lembar ceklis persiapan ruangan pelayanan 0.001 Terampil


asuhan kesehatan gigi dan mulut
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
13 Melakukan persiapan instrument/ alat untuk pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

14 Melakukan persiapan dokumen untuk pelayanan asuhan kesehatan


gigi dan mulut

15 Melakukan persiapan obat dan bahan untuk pelayanan asuhan


kesehatan gigi dan mulut

16 Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut

17 Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut
18 Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut

19 Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam


rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

20 Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam


21 rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam


rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

22 Melakukan sterilisasi alat dalam rangka pengendalian infeksi


asuhan kesehatan gigi dan mulut

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
23 Melakukan sterilisasi bahan dalam rangka pengendalian infeksi
asuhan kesehatan gigi dan mulut

24 Melakukan desinfeksi dental unit dalam rangka pengendalian


infeksi asuhan kesehatan gigi dan mulut

25 Melakukan pengawasan hygiene sanitasi ruangan dalam rangka


pengendalian infeksi

26 Melakukan pengelolaan limbah medis dalam rangka pengendalian


infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

27 Melakukan pengawasan sterilisasi alat dan bahan dalam rangka


pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut
28 Melakukan pengawasan penggunaan APD dalam rangka
pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulutkesehatan gigi dan mulut

29 Melakukan triase pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut

30 Melakukan pencatatan dan pelaporan harian pelaksanaan


pelayanan kesehatan gigi dan mulut

31 Melakukan pencatatan dan pelaporan bulanan pelaksanaan


pelayanan kesehatan gigi dan mulut

32 Melaksanakan evaluasi tahunan pelayanan


kesehatan gigi dan mulut
B Pelaksanaan Pelayanan 1 Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan
Kesehatan Gigi dan Mulut tingkat dasar dan rujukan

2 Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut di pelayanan


tingkat dasar dan rujukan
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS
JABATAN
4 5 6
Lembar ceklis persiapan instrumen/alat untuk 0.001 Terampil
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen persiapan pelayanan asuhan kesehatan 0.000 Terampil


gigi dan mulut

Lembar ceklis persiapan obat dan bahan untuk 0.002 Mahir


pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil pre conference dan post conference 0.002 Terampil


dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil pre conference dan post conference 0.004 Mahir

Laporan hasil pre conference dan post conference 0.008 Penyelia


dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil analisis dan penanganan keluhan 0.003 Terampil


pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil analisis dan penanganan 0.008 Mahir


keluhan pelanggan

Laporan hasil analisis dan penanganan keluhan 0.015 Penyelia


pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Lembar ceklis sterilisasi alat dalam rangka 0.001 Terampil


pengendalian infeksi asuhan kesehatan gigi dan
mulut

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS


JABATAN
4 5 6
Lembar ceklis sterilisasi bahan dalam rangka 0.001 Terampil
pengendalian infeksi asuhan kesehatan gigi dan
mulut

Lembar ceklis desinfeksi dental unit dalam 0.001 Terampil


rangka pengendalian infeksi asuhan kesehatan
gigi dan mulut

Lembar ceklis sanitasi ruangan 0.002 Mahir

Dokumen hasil pengelolaan limbah medis dalam 0.008 Penyelia


rangka pengendalian infeksi pada pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil pengawasan sterilisasi alat dan bahan 0.004 Penyelia


dalam rangka pengendalian infeksi pada pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut
Dokumen hasil pengawasan pengunaan APD 0.004 Penyelia

Laporan hasil triase pada pelayanan kesehatan gigi 0.001 Terampil


dan mulut

Dokumen hasil pencatatan dan pelaporan harian 0.0004 Terampil


pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Laporan pencatatan dan pelaporan bulanan 0.005 Mahir


pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Laporan evaluasi tahunan pelayanan 0.017 Penyelia


kesehatan gigi dan mulut
Dokumen hasil 0.001 Terampil
pengkajian/penelusuran kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan 0.002 Mahir


gigi dan mulut di pelayanan tingkat
dasar dan rujukan
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
3 Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien di
pelayanan tingkat dasar dan rujukan

4 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/


kelompok

5 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/


kelompok

6 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/


kelompok/ masyarakat

7 Melakukan rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut

8 Melakukan pemeriksaan Oral Hygiene dalam rangka mengetahui


status kebersihan gigi dan mulut

9 Melakukan evaluasi dan analisis hasil


pemeriksaan Oral Hygiene
10 Melakukan pemeriksaan def-t

11 Melakukan pemeriksaan DMF - T

12 Melakukan pemeriksaan CPITN

13 Melakukan penghitungan Performance Treatment


Indeks (PTI)
14 Melakukan penghitungan Requirement Treatment
Indeks (RTI);
15 Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi
dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/
masyarakat

16 Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi


dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/
masyarakat

17 Melaksanakan analisis masalah/diagnosis asuhan kesehatan gigi


dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu/ kelompok/
masyarakat

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
18 Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut pada individu,
kelompok/ masyarakat
19 Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut pada individu, kelompok/ masyarakat

20 Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi


dan mulut pada individu/ kelompok/ masyarakat

21 Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis


dengan kompleksitas tingkat ringan

22 Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis


dengan kompleksitas tingkat sedang

23 Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis


dengan kompleksitas tingkat berat

24 Melakukan aplikasi fluor


25 Melakukan fissure sealant

26 Melakukan penambalan dengan metode ART

27 Melakukan pembersihan karang gigi

28 Melakukan pembersihan karang gigi

29 Melakukan pembersihan karang gigi

30 Melakukan perawatan luka non post op rongga


mulut
31 Melaksanakan Kegiatan Kolaboratif Kesehatan Gigi dan Mulut pada
pelayanan medik dasar gigi di fasilitas pelayananan kesehatan

32 Melaksanakan Kegiatan Kolaboratif Kesehatan Gigi dan Mulut pada


pelayanan medik dasar gigi di fasilitas pelayananan kesehatan

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
33 Melaksanakan Kegiatan Kolaboratif Kesehatan Gigi dan Mulut pada
pelayanan medik dasar gigi di fasilitas pelayanan kesehatan

34 Membimbing pelaksanaan sikat gigi pada


individu/ kelompok
35 Membuat alat peraga untuk kesehatan gigi gigi dan mulut;

36 Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut pada


individu/ kelompok/ masyarakat

37 Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga


kesehatan lain

38 Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus


sedang dari tenaga kesehatan lain
39 Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus berat dari tenaga
kesehatan lain

40 Melakukan pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan


Gigi Sekolah (UKGS)

41 Melakukan pembinaan dan evaluasi program Usaha Kesehatan


Gigi Masyarakat (UKGM)

42 Melaksanakan penambalan sementara 1 (satu) Bidang

43 Melaksanakan penambalan sementara 2 (dua)


Bidang
44 Melakukan pencabutan gigi sulung dengan topikal anastesi

45 Melakukan pencabutan gigi sulung dengan


infiltrasi anastesi
46 Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan
mulut

47 Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan


kesehatan gigi dan mulut
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
48 Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan kesehatan gigi dan
mulut

49 Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan


rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan

50 Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan


rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang

51 Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis


untuk memberikan rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus
berat
52 Melaksanakan penatalaksanaan kegawat
daruratan pada kasus ringan
53 Melaksanakan penatalaksanaan kegawat
daruratan pada kasus sedang kesehatan gigi dan mulut

54 Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus berat


kesehatan gigi dan mulut

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS
JABATAN
4 5 6
Dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan 0.004 Penyelia
gigi dan mulut

Dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan 0.001 Terampil


mulut pada individu / kelompok

Dokumen hasil penjarinagn kesehatan gigi dan 0.002 Mahir


mulut pada individu / kelompok

Dokumen hasil penjarinagn kesehatan gigi dan 0.005 Penyelia


mulut pada individu / kelompok

Dokumen rekapitulasi hasil penjaringan kesehatan 0.015 Mahir


gigi dan mulut

Dokumen hasil pemeriksaan Oral Hygiene 0.001 Terampil

Dokumen hasil pemeriksaan Oral 0.009 Penyelia


Hygiene
Dokumen hasil pemeriksaan def-t 0.0005 Terampil

Dokumen hasil pemeriksaan DMF-T 0.0006 Terampil

Dokumen pemeriksaan CPITN 0.001 Mahir

Dokumen hasil penghitungan 0.003 Mahir


Performance Treatment Index (PTI)
Dokumen hasil penghitungan 0.004 Penyelia
Retorative Treatment Index (RTI)
Dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis 0.001 Terampil
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis 0.001 Mahir


pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis 0.003 Penyelia


pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS


JABATAN
4 5 6
Dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan 0.001 Terampil
asuhan kesehatan gigi dan
mulut
Dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan 0.001 Mahir
asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan 0.003 Penyelia


asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil komunikasi theurapeutik 0.0005 Terampil

Dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada 0.001 Mahir


intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat
sedang

Dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada 0.002 Penyelia


intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat
berat

Dokumen hasil aplikasi fluor 0.002 Mahir


Dokumen hasil pelaksanaan fissure 0.001 Mahir
sealant
Dokumen hasil pelaksanaan 0.002 Mahir
penambalan ART
Dokumen hasil pelaksanaan 0.001 Terampil
pembersihan karang gigi
Dokumen hasil pelaksanaan 0.002 Mahir
pembersihan karang gigi
Dokumen hasil pelaksanaan 0.004 Penyelia
pembersihan karang gigi
Dokumen hasil pelaksanaan 0.001 Terampil
perawatan luka non post operasi
Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan 0.001 Terampil
kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan 0.003 Mahir


kesehatan gigi dan mulut

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS


JABATAN
4 5 6
Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan 0.007 Penyelia
kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil pelaksanaan sikat gigi 0.001 Terampil


pada individu/ kelompok
Laporan hasil pembuatan alat peraga kesehatan gigi 0.008 Penyelia
dan mulut

Laporan hasil kegiatan promosi kesehatan gigi 0.003 Mahir


dan mulut pada individu/ kelompok/ masyarakat

Laporan hasil analisis konsultasi pada kasus 0.001 Terampil


ringan dari tenaga kesehatan lain

Laporan hasil konsultasi pada kasus 0.002 Mahir


sedang dari tenaga kesehatan lain
Laporan hasil konsultasi pada kasus berat dari 0.003 Penyelia
tenaga kesehatan lain

Dokumen hasil pembinaan dan evaluasi program 0.011 Mahir


Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

Dokumen hasil pembinaan dan evaluasi program 0.012 Penyelia


Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)

Dokumen hasil pelaksanaan penambalan sementara 0.002 Mahir


1 (satu) bidang

Dokumen hasil penambalan 0.004 Penyelia


sementara 2 (dua) Bidang
Dokumen hasil pelaksanaan pencabutan gigi sulung 0.001 Mahir
dengan topikal anastesi

Dokumen hasil pencabutan gigi 0.003 Penyelia


sulung dengan infiltrasi anastesi
Dokumen hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan 0.001 Terampil
kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil evaluasi dan 0.002 Mahir


dokumentasi asuhan kesehatan gigi
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS
JABATAN
4 5 6
Dokumen hasil evaluasi dan dokumentasi asuhan 0.004 Penyelia
kesehatan gigi dan mulut

Lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut 0.0004 Terampil

Lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut pada 0.001 Mahir


kasus sedang

Lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut 0.002 Penyelia

Laporan hasil penatalaksanaan 0.001 Terampil


kegawat daruratan
Laporan hasil penatalaksanaan 0.003 Mahir
kegawat daruratan pada kasus sedang kesehatan
gigi dan mulut
Laporan hasil penatalaksanaan kegawat daruratan 0.006 Penyelia
pada kasus berat kesehatan gigi dan mulut

GUNAAN APARATUR NEGARA


KRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN II
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPI

RINCIAN KEGIATAN JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KEAHLIAN
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
Pelayanan Asuhan Kesehatan A. Persiapan Pelayanan asuhan kesehatan 1 Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan
Gigi dan Mulut gigi dan mulut
2 Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan
3 Melakukan penyusunan rencana kerja bulanan
4 Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan
5 Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan
6 Melakukan penyusunan rencana kerja tahunan
7 Melakukan pengelolaan permintaan kebutuhan alat, obat dan bahan
tahunan

8 Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

9 Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

10 Melakukan pre conference dan post conference dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

11 Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan pre conference dan post


conference dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
12 Membuat Instrumen survey kepuasan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

13 Melakukan survey kepuasan pelanggan dalam rangka pengelolaan


pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

14 Mengelola hasil survey kepuasan pelanggan dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

15 Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

16 Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka


pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut
17 Melakukan analisis dan penanganan keluhan pelanggan dalam rangka
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

18 Melakukan pengawasan pengelolaan limbah medis dalam rangka


pengendalian infeksi pada pelayanan kesehatan gigi dan mulut

19 Melakukan pengawasan penggunaan APD dalam


rangka pengendalian infeksi
20 Melakukan identifikasi data dan bahan untuk
evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut;
21 Melakukan pengolahan data dan bahan untuk evaluasi pelayanan
kesehatan gigi dan mulut

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
22 Melakukan sosialisasi hasil evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan
mulut dan menyusun rencana tindak lanjut

23 Menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan


menggunakan sistem berbasis teknologi informasi

24 Menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan


menggunakan sistem berbasis teknologi informasi

25 Menganalisis kasus asuhan kesehatan gigi dan mulut dengan


menggunakan sistem berbasis teknologi informasi

B Pelaksanaan Pelayanan Asuhan 1 Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien
Kesehatan Gigi dan Mulut, meliputi : berkebutuhan khusus

2 Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien


berkebutuhan khusus

3 Melakukan pengkajian kesehatan gigi dan mulut pada pasien


berkebutuhan khusus

4 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/


kelompok berkebutuhan khusus

5 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/


kelompok berkebutuhan khusus

6 Melakukan penjaringan kesehatan gigi dan mulut pada individu/


kelompok berkebutuhan khusus

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
7 Melakukan evaluasi, analisis dan rekomendasi hasil penjaringan

8 Melakukan pemeriksaan analisis Risiko Karies


9 Melakukan pemeriksaan analisis Risiko Karies

10 Melakukan pemeriksaan analisis Risiko Karies

11 Melaksanakan analisis masalah/ diagnosis asuhan kesehatan gigi dan


mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/
masyarakat berkebutuhan khusus

12 Melaksanakan analisis masalah/ diagnosis asuhan kesehatan gigi dan


mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/
masyarakat berkebutuhan khusus

13 Melaksanakan analisis masalah/ diagnosis asuhan kesehatan gigi dan


mulut berdasarkan hasil pengkajian pada individu, kelompok/
masyarakat berkebutuhan khusus

14 Melaksanakan identifikasi diagnosa/ masalah kesehatan gigi


berdasarkan hasil pemeriksaan
risiko karies
15 Melaksanakan analisis masalah/ diagnosis asuhan kesehatan gigi dan
mulut berdasarkan hasil pemeriksaan risiko karies

16 Melaksanakan analisis masalah/ diagnosis asuhan kesehatan gigi dan


mulut berdasarkan hasil pemeriksaan risiko karies

17 Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan


mulut pada individu/
kelompok berkebutuhan khusus

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
18 Melakukan penyusunan rencana pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut pada individu/ kelompok
berkebutuhan khusus

19 Melakukan penyusunan rencana pelayanan asuhan kesehatan gigi dan


mulut pada individu/ kelompok berkebutuhan khusus

20 Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis


dengan kompleksitas tingkat
ringan

21 Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis


dengan kompleksitas tingkat sedang

22 Melakukan kegiatan komunikasi therapeutik pada intervensi klinis


dengan kompleksitas tingkat berat

23 Melakukan terapi remineralisasi

24 Melakukan persiapan pasien pra operasi

25 Melakukan pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut pasien pra dan


post operasi;

26 Melakukan perawatan pasca operasi rongga mulut;

27 Membimbing pelaksanaan sikat gigi pada individu/ kelompok


berkebutuhan khusus
28 Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan gigi gigi dan mulut pada
individu/ kelompok berkebutuhan khusus

29 Melakukan evaluasi dan pendokumentasian kegiatan promosi


kesehatan gigi dan mulut.

30 Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus ringan dari tenaga


kesehatan lain

UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
31 Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus sedang dari tenaga
kesehatan lain

32 Melakukan kegiatan konsultasi pada kasus berat dari tenaga


kesehatan lain

33 Melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan mulut

34 Melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan


mulut
35 Melakukan pelatihan kader kesehatan gigi dan
mulut
36 Melakukan penambalan permanen 1 (satu) bidang

37 Melakukan penambalan permanen 2 (dua) bidang

38 Melakukan pencabutan gigi permanen akar tunggal dengan infiltrasi


anasthesi tanpa penyulit

39 Melakukan pencabutan gigi permanen akar tunggal dengan infiltrasi


anasthesi dengan penyulit

40 Melaksanakan bimbingan bagi mahasiswa


kesehatan gigi
41 Melaksanakan bimbingan di bidang kesehatan gigi bagi mahasiswa
kesehatan lainnya

42 Melaksanakan kegiatan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut pada


pelayanan medik gigi spesialistik di fasilitas pelayananan kesehatan

43 Melaksanakan kegiatan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut pada


pelayanan medik gigi spesialistik di fasilitas pelayananan kesehatan

44 Melaksanakan kegiatan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut pada


pelayanan medik gigi spesialistik di fasilitas pelayananan kesehatan

45 Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan


kesehatan gigi dan mulut
UNSUR SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS

1 2 3
46 Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
47 Melakukan evaluasi dan dokumentasi asuhan
kesehatan gigi dan mulut.
48 Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan
rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus ringan

49 Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan


rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus sedang
50 Melakukan kegiatan pemeriksaan dan analisis untuk memberikan
rujukan kesehatan gigi dan mulut pada kasus berat

51 Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus ringan


kesehatan gigi dan mulut

52 Melaksanakan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus sedang


kesehatan gigi dan mulut

53 Melakukan kegiatan penatalaksanaan kegawat daruratan pada kasus


berat kesehatan gigi dan mulut

54 Mengkoordinir kegiatan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di


ruangan/ klinik gigi

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
AMPIRAN II
ERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK
DONESIA
OMOR 37 TAHUN 2019
ENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

IGI DAN MULUT KATEGORI KEAHLIAN


HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
KREDIT JABATAN
4 5 6
Dokumen rencana kerja bulanan 0.004 Ahli Pertama
Dokumen rencana kerja bulanan 0.008 Ahli Muda
Dokumen rencana kerja bulanan 0.045 Ahli Madya
Dukumen rencana kerja tahunan 0.03 Ahli Pertama
Dukumen rencana kerja tahunan 0.017 Ahli Muda
Dukumen rencana kerja tahunan 0.026 Ahli Madya
Dokumen hasil pengelolaan permintaan kebutuhan 0.00959 Ahli Pertama
obat dan
bahan tahunan
Laporan hasil pre conference dan post conference 0.0055 Ahli Pertama
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil pre conference dan post conference 0.011 Ahli Muda
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan muluT

Laporan hasil pre conference dan post conference 0.017 Ahli Madya
dalam rangka pengelolaan pengendalian mutu
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil arahan pada kegiatan pre conference 0.010 Ahli Madya
dan post conference dalam rangka pengelolaan
pengendalian mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS


KREDIT JABATAN
4 5 6
Instrumen survey kepuasan pelanggan dalam rangka 0.060 Ahli Muda
pengelolaan pengendalian mutu pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil survey kepuasan pelanggan dalam 0.00959 Ahli Pertama


rangka pengelolaan pengendalian mutu pelayanan
asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil pengelolaan survey kepuasan 0.060 Ahli Madya


pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

Dokumen hasil analisa dan penanganan keluhan 0.02 Ahli Pertama


pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil analisa dan penanganan keluhan 0.021 Ahli Muda


pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut
Dokumen hasil analisa dan penanganan keluhan 0.031 Ahli Madya
pelanggan dalam rangka pengelolaan pengendalian
mutu pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut

Lembar ceklis pengawasan pengelolaan limbah 0.00427 Ahli Pertama


medis dalam rangka pengendalian infeksi pada
pelayanan kesehatan gigi dan mulut

Lembar ceklis pengawasan 0.005 Ahli Muda


penggunaan APD
Dokumen data dan bahan evaluasi 0.0087 Ahli Pertama
pelayanan kesehatan gigi dan mulut
Dokumen hasil pengolahan data dan bahan untuk 0.064 Ahli Muda
evaluasi pelayanan kesehatan gigi dan mulut

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS


KREDIT JABATAN
4 5 6
Laporan hasil sosialisasi hasil evaluasi pelayanan 0.060 Ahli Madya
kesehatan gigi dan mulut dan menyusun rencana
tindak lanjut

Dokumen hasil analisis kasus asuhan kesehatan gigi 0.030 Ahli Pertama
dan mulut dengan menggunakan sistem berbasis
teknologi informasi

Dokumen hasil analisis kasus asuhan kesehatan gigi 0.025 Ahli Muda
dan mulut dengan menggunakan sistem berbasis
teknologi informasi

Dokumen hasil analisis kasus asuhan kesehatan gigi 0.038 Ahli Madya
dan mulut menggunakan sistem berbasis teknologi
informasi

Dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan 0.007 Ahli Pertama


gigi dan mulut pada pasien
berkebutuhan khusus

Dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan 0.015 Ahli Muda


gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan khusus

Dokumen hasil pengkajian/penelusuran kesehatan 0.022 Ahli Madya


gigi dan mulut pada pasien berkebutuhan khusus

Dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut 0.020 Ahli Pertama
pada individu/kelompok berkebutuhan khusus

Dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut 0.034 Ahli Muda
pada individu/kelompok berkebutuhan khusus

Dokumen hasil penjaringan kesehatan gigi dan mulut 0.052 Ahli Madya
pada individu/kelompok berkebutuhan
khusus

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS


KREDIT JABATAN
4 5 6
Dokumen evaluasi dan rekomendasi hasil 0.040 Ahli Muda
penjaringan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil pemeriksaan analisis 0.004 Ahli Pertama


resiko karies
Dokumen hasil pemeriksaan analisis 0.008 Ahli Muda
resiko karies
Dokumen hasil pemeriksaan analisis 0.011 Ahli Madya
resiko karies
Dokumen hasil analisis diagnosa/masalah kesehatan 0.001 Ahli Pertama
gigi dan mulut

Dokumen hasil analisis diagnosa/masalah kesehatan 0.002 Ahli Muda


gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada
individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan
khusus

Dokumen hasil analisis diagnosa/masalah kesehatan 0.003 Ahli Madya


gigi dan mulut berdasarkan hasil pengkajian pada
individu, kelompok/ masyarakat berkebutuhan
khusus

Dokumen hasil identifikasi diagnosa/masalah 0.002 Ahli Pertama


kesehatan gigi dan
mulut
Dokumen hasil identifikasi diagnosa/masalah 0.004 Ahli Muda
kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil
pemeriksaan risiko karies

Dokumen hasil analisis masalah/ diagnosis asuhan 0.006 Ahli Madya


kesehatan gigi dan mulut berdasarkan hasil
pemeriksaan risiko karies

Dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan 0.001 Ahli Pertama


asuhan kesehatan gigi dan
mulut

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS


KREDIT JABATAN
4 5 6
Dokumen hasil penyusunan rencana 0.002 Ahli Muda
pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil penyusunan rencana pelayanan 0.003 Ahli Madya


asuhan kesehatan gigi dan mulut pada individu/
kelompok berkebutuhan khusus

Dokumen hasil komunikasi theurapeutik 0.001 Ahli Pertama

Dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada 0.002 Ahli Muda


intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat sedang

Dokumen hasil komunikasi theurapeutik pada 0.003 Ahli Madya


intervensi klinis dengan kompleksitas tingkat berat

Dokumen laporan hasil terapi 0.003 Ahli Pertama


remineralisasi
Dokumen laporan hasil persiapan 0.010 Ahli Pertama
pasien pra operasi
Dokumen laporan hasil pemeliharaan kebersihan 0.004 Ahli Pertama
mulut pasien pra dan post operasi

Dokumen laporan hasil pelaksanaan perawatan pasca 0.008 Ahli Muda


operasi rongga mulut

Dokumen hasil pelaksanaan sikat gigi pada individu/ 0.005 Ahli Pertama
kelompok berkebutuhan khusus
Dokumen hasil kegiatan promosi kesehatan gigi gigi 0.008 Ahli Muda
dan mulut pada individu/ kelompok berkebutuhan
khusus

Laporan hasil evaluasi dan dokumentasi promosi 0.027 Ahli Madya


kesehatan gigi
dan mulut

Dokumen hasil konsultasi pada kasus ringan dari 0.00196 Ahli Pertama
tenaga kesehatan lain

HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS


KREDIT JABATAN
4 5 6
Dokumen hasil konsultasi pada kasus sedang dari 0.004 Ahli Muda
tenaga kesehatan lain

Dokumen hasil konsultasi pada kasus berat dari 0.006 Ahli Madya
tenaga kesehatan lain

Laporan hasil pelatihan kader kesehatan gigi 0.0312 Ahli Pertama


dan mulut

Laporan hasil pelatihan kader 0.062 Ahli Muda


kesehatan gigi dan mulut
Laporan hasil pelatihan kader 0.094 Ahli Madya
kesehatan gigi dan mulut
Dokumen hasil penambalan permanen 0.004 Ahli Pertama
1 (satu) Bidang
Dokumen hasil penambalan 0.007 Ahli Muda
permanen 2 (dua) Bidang
Dokumen hasil pencabutan gigi permanen akar 0.006 Ahli Muda
tunggal dengan infiltrasi anasthesi tanpa penyulit

Dokumen hasil pencabutan gigi permanen akar 0.009 Ahli Madya


tunggal dengan infiltrasi anasthesi tanpa penyulit

Laporan pelaksanaan bimbingan bagi 0.02853 Ahli Pertama


mahasiswa kesehatan gigi
Laporan bimbingan di bidang kesehatan gigi bagi 0.01 Ahli Pertama
mahasiswa kesehatan lainnya

Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan 0.004 Ahli Pertama


kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan 0.040 Ahli Muda


kesehatan gigi dan mulut

Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan 0.012 Ahli Madya


kesehatan gigi dan mulut

Dokumentasi pelayanan asuhan 0.001 Ahli Pertama


kesehatan gigi dan mulut
HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA PELAKSANA TUGAS
KREDIT JABATAN
4 5 6
Dokumentasi pelayanan asuhan 0.002 Ahli Muda
kesehatan gigi dan mulut
Dokumentasi pelayanan asuhan 0.003 Ahli Madya
kesehatan gigi dan mulut
Lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut 0.001 Ahli Pertama

Lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut 0.003 Ahli Muda


Lembar rujukan kesehatan gigi dan mulut pada 0.004 Ahli Madya
kasus berat

Laporan pelaksanaan penatalaksanaan kegawat 0.010 Ahli Pertama


daruratan pada kasus ringan kesehatan gigi dan
mulut

Laporan pelaksanaan penatalaksanaan kegawat 0.020 Ahli Muda


daruratan pada kasus sedang kesehatan gigi dan
mulut

Laporan pelaksanaan penatalaksanaan kegawat 0.030 Ahli Madya


daruratan pada kasus berat kesehatan gigi dan mulut

Laporan hasil koordinasi pelayanan asuhan 0.038 Ahli Madya


kesehatan gigi dan mulut di ruang/ klinik gigi

ARATUR NEGARA
UBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDA
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSION

KEGIATAN PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN M
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

1 2 3 4
I. Pengembangan Profesi A. Perolehan ijazah/gelar pendidikan Memperoleh ijasah sesuai dengan bidang tugas Terapis Gigi dan Mulut
formal sesuai dengan bidang tugas
Terapis
Gigi dan Mulut
B. Pembuatan Karya Tulis / Karya Ilmiah 1 Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian / pengkajian /survei /
di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan evaluasi di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang
Gigi dan Mulut dipublikasikan :

a.

a.

b.

2 Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian / pengkajian /survei /


evaluasi di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang
tidak
dipublikasikan :
a.
b.
3 Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut yang dipublikasikan:

a.

b.
LAMPIRAN III
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

N PENGEMBANGAN PROFESI DAN PENUNJANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
KEGIATAN

4 5 6 7
Memperoleh ijasah sesuai dengan bidang tugas Terapis Gigi dan Mulut Ijazah/Gelar 25% AK Semua jenjang
kenaikan pangkat

Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian / pengkajian /survei /


evaluasi di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang
dipublikasikan :

dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional Jurnal/Buku 20.00 Semua jenjang


yang diterbitkan internasional yang terindek
dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional Jurnal/Buku 12.50 Semua jenjang
yang diterbitkan nasional
dalam bentuk buku/majalah ilmiah internasional yang diterbitkan Jurnal/Buku/Naskah 6.00 Semua jenjang
dan diakui oleh organisasi profesi
dan Instansi Pembina
Membuat karya tulis / karya ilmiah hasil penelitian / pengkajian /survei /
evaluasi di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang
tidak
dipublikasikan :
dalam bentuk buku Buku 8.0 Semua jenjang
dalam bentuk makalah Makalah 4 Semua jenjang
Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut yang dipublikasikan:

dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan Buku 8.00 Semua jenjang
secara nasional
dalam majalah ilmiah yang diakui oleh organisasi Naskah 4.00 Semua jenjang
profesi dan Instansi Pembina
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

1 2 3 4
4 Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut yang tidak
dipublikasikan:
a.
b.
5 Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,gagasan dan
atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
6 Membuat artikel di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan
Gigi dan Mulut
C. Penerjemahan / Penyaduran Buku dan 1 Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di bidang Pelayanan
Bahan-Bahan Lain Dibidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut yang dipublikasikan :
a.

b.

2 Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di bidang Pelayanan


Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
yang tidak dipublikasikan :
a.
b.
D. Pembuatan Buku Pedoman / Petunjuk Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di
Pelaksanaan / Petunjuk Teknis di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan
Gigi dan Mulut

E. Pengembangan Kompetensi di bidang 1 Pelatihan fungsional


Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan 2 seminar/lokakarya/konferensi/simposium/studi banding-
Mulut lapangan
3 pelatihan teknis/magang di bidang Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut dan memperoleh Sertifikat
BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
KEGIATAN

4 5 6 7
Membuat karya tulis / karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah
hasil gagasan sendiri di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan
Mulut yang tidak
dipublikasikan:
dalam bentuk buku Buku 7.00 Semua jenjang
dalam bentuk makalah Makalah 3.50 Semua jenjang
Menyampaikan prasaran berupa tinjauan,gagasan dan Naskah 2.50 Semua jenjang
atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah
Membuat artikel di bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Artikel 2 Semua jenjang
Gigi dan Mulut
Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
yang dipublikasikan :
dalam bentuk buku yang diterbitkan dan diedarkan Buku 7.00 Semua jenjang
secara nasional
dalam majalah ilmiah yang diakui oleh organisasi Naskah 3.5 Semua jenjang
profesi dan Instansi Pembina
Menerjemahkan / menyadur buku atau karya ilmiah di bidang Pelayanan
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
yang tidak dipublikasikan :
dalam bentuk buku Buku 3.00 Semua jenjang
dalam bentuk makalah Makalah 1.50 Semua jenjang
Membuat buku standar/pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di Buku 3.00 Semua jenjang
bidang Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Pelatihan fungsional Sertifikat/Laporan 0.50 Semua jenjang


seminar/lokakarya/konferensi/simposium/studi banding- Sertifikat/Laporan 3.00 Semua jenjang
lapangan
pelatihan teknis/magang di bidang Pelayanan Asuhan
Kesehatan Gigi dan Mulut dan memperoleh Sertifikat
Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 15.00 Semua Jenjang
Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 9.00 Semua Jenjang
Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 6.00 Semua Jenjang
Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 3.00 Semua Jenjang
Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 2.00 Semua Jenjang
Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 1.00 Semua Jenjang
Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0.50 Semua Jenjang
Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0.50 Semua Jenjang
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

1 2 3 4
4 pelatihan manajerial/sosial kulturaL terkait tugas Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut dan
memperoleh Sertifikat

5 maintain performance (pemeliharaan kinerja dan target


kinerja)
6 Kunjungan kerja
F. Kegiatan lain yang mendukung Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi yang
pengembangan profesi yang ditetapkan ditetapkan oleh instansi pembina di bidang pelayanan asuhan kesehatan gigi
oleh instansi pembina di bidang dan mulut
pelayanan asuhan kesehatan
gigi dan mulut

II. Penunjang Kegiatan Analisis dan A. Pengajar / Pelatih di bidang Mengajar/ melatih / membimbing yang berkaitan dengan bidang Pelayanan
Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut
dan Mulut Mulut
B. Keanggotaan dalam Tim Menjadi anggota Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi
Penilai/ Tim Uji Kompetensi
C. Tugas lain yang mendukung Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan asuhan
pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional kesehatan gigi dan mulut
Terapis Gigi dan
Mulut

D. Perolehan Penghargaan 1 Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana


Karya Satya :
a.
b.
c.
2 Penghargaan/tanda jasa atas prestasi kerjanya

a. Tingkat Internasional

b.
BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
KEGIATAN

4 5 6 7
pelatihan manajerial/sosial kulturaL terkait tugas Jabatan Fungsional
Terapis Gigi dan Mulut dan
memperoleh Sertifikat
Lamanya lebih dari 960 jam Sertifikat/Laporan 7.5 Semua Jenjang
Lamanya antara 641 - 960 jam Sertifikat/Laporan 4.50 Semua Jenjang
Lamanya antara 481 - 640 jam Sertifikat/Laporan 3 Semua Jenjang
Lamanya antara 161 - 480 jam Sertifikat/Laporan 1.50 Semua Jenjang
Lamanya antara 81 - 160 jam Sertifikat/Laporan 1 Semua Jenjang
Lamanya antara 30 - 80 jam Sertifikat/Laporan 0.50 Semua Jenjang
Lamanya kurang dari 30 jam Sertifikat/Laporan 0.25 Semua Jenjang
maintain performance (pemeliharaan kinerja dan target Sertifikat/Laporan 0.50 Semua Jenjang
kinerja)
Kunjungan kerja Sertifikat/Laporan 0.30 Semua Jenjang
Melaksanakan kegiatan lain yang mendukung pengembangan profesi yang Laporan 0.50 Semua Jenjang
ditetapkan oleh instansi pembina di bidang pelayanan asuhan kesehatan gigi
dan mulut

Mengajar/ melatih / membimbing yang berkaitan dengan bidang Pelayanan Sertifikat/Laporan 0.40 Semua jenjang
Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut

Menjadi anggota Tim Penilai/Tim Uji Kompetensi Laporan 0.04 Semua jenjang

Melakukan kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas pelayanan asuhan Laporan 0.04 Semua jenjang
kesehatan gigi dan mulut

Memperoleh penghargaan / tanda jasa Satya Lancana


Karya Satya :
30 (tiga puluh) tahun Piagam 3.00 Semua jenjang
20 (dua puluh) tahun Piagam 2.00 Semua jenjang
10 (sepuluh) tahun Piagam 1.00 Semua jenjang
Penghargaan/tanda jasa atas prestasi kerjanya

a. Tingkat Internasional Sertifikat/Piagam 35% AK Semua jenjang


kenaikan pangkat

Tingkat Nasional Sertifikat/Piagam 25% AK Semua jenjang


kenaikan pangkat
NO UNSUR SUB UNSUR BUTIR KEGIATAN

1 2 3 4
c.

E. Perolehan Gelar Kesarjanaan Lainnya Terapis Gigi dan Mulut Keterampilan:


yang tidak sesuai dengan tugas bidang a. Sarjana Muda/Diploma III
Jabatan Fungsional Terapis Gigi dan
Mulut
b. Sarjana/Diploma IV

Terapis Gigi dan Mulut Keahlian:


a. Doktor ( S-3 )

b. Magister ( S-2 )

c. Sarjana ( S-1 ) / Diploma IV

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
BUTIR KEGIATAN SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA
KEGIATAN

4 5 6 7
Tingkat Provinsi Sertifikat/Piagam 15% AK Semua jenjang
kenaikan pangkat

Terapis Gigi dan Mulut Keterampilan:


Sarjana Muda/Diploma III Ijazah 4 Semua jenjang kategori
keterampilan

Sarjana/Diploma IV Ijazah 5 Semua jenjang kategori


keterampilan

Terapis Gigi dan Mulut Keahlian:


Doktor ( S-3 ) Ijazah 15 Semua jenjang kategori keahlian

Magister ( S-2 ) Ijazah 10 Semua jenjang kategori keahlian

Sarjana ( S-1 ) / Diploma IV Ijazah 5 Semua jenjang kategori keahlian

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAP

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JA


TERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KETERAMPILAN DENGAN PENDIDIKAN DIPL
TUGAS JABATAN JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GI
TERAMPIL
II/c II/d
Melaksanakan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut 20 20

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN IV
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

NTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT


ETERAMPILAN DENGAN PENDIDIKAN DIPLOMA III
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
MAHIR PENYELIA
III/a III/b III/c III/d
50 50 100 100

AGUNAAN APARATUR NEGARA


ROKRASI REPUBLIK INDONESIA

ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN V
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN AP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GI

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN


TERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN SARJANA (S1
TUGAS JABATAN JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS G
AHLI PERTAMA AHLI MUDA
III/a III/b III/c
Melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan 50 50 100
mulut

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
NTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
NESIA
UN 2019
TAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

GANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT


AN PENDIDIKAN SARJANA (S1) / DIPLOMA IV
ABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
TAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
AHLI MUDA AHLI MADYA
III/d IV/a IV/b IV/c
100 150 150 150

PARATUR NEGARA
PUBLIK INDONESIA,

ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN AP
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS G

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JA


JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN
TUGAS JABATAN JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG D
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIG
AHLI PERTAMA AHLI MUDA
III/b III/c
50 100
Melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan
mulut

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN VI
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

L UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT


KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN PASCA SARJANA (S2)
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
AHLI MUDA AHLI MADYA
III/d IV/a IV/b IV/c
100 150 150 150

AYAGUNAAN APARATUR NEGARA


BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd
TJAHJO KUMOLO
LAMPIRAN VII
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN A
BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 37 TAHUN 2019
TENTANG JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS G

JUMLAH ANGKA KREDIT KUMULATIF MINIMAL UNTUK PENGANGKATAN DAN KENAIKAN JABATAN/P
JABATAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT KATEGORI KEAHLIAN DENGAN PENDIDIKAN DOK
JENJANG JABATAN/GOLONGAN RUA
JABATAN FUNGSIONAL TERAPI
TUGAS JABATAN AHLI MUDA
III/c III/d
Melakukan kegiatan pelayanan asuhan kesehatan gigi dan 100 100
mulut

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA


DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,

ttd
TJAHJO KUMOLO
TERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI
BLIK INDONESIA
N 2019
N FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT

AN KENAIKAN JABATAN/PANGKAT
ENGAN PENDIDIKAN DOKTOR (S3)
JABATAN/GOLONGAN RUANG DAN ANGKA KREDIT
TAN FUNGSIONAL TERAPIS GIGI DAN MULUT
AHLI MADYA
IV/a IV/b IV/c
150 150 150

APARATUR NEGARA
EPUBLIK INDONESIA,

ttd
JAHJO KUMOLO

Anda mungkin juga menyukai