Anda di halaman 1dari 5

A.

Judul penelitian
Hasil belajar adalah tingkat penguasaan siswa yang telah di capai melalui
peroses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah di tentukan.
Terutama dalam pendidikan agama islam. Dengan pembelajaran yang baik , maka
hasil prestasi yang diperoleh peserta didik juga aka optimal. Dalam pembelajaran
pendidikan agama islam kalau dikatakan berhasil apabila seseorang mengalami
perubahan dalam budi pekerti nya , dimana semakin tinggi belajar akhlak, maka
semakin baik pua budi pekerti yang dimiliki peserta didik. Karna semakin tinggi
pengetahuan tentang akhlak yang dimilikinya maka akan mempengaruhi pada
polapikir peserta didik dan menjadi pribadi yang baik untuk dirinya, keluarga
maupun nusa dan bangasa.
Banyak sekali anak muda dan peserta didik ketika melihat sesuatu yang
ada di sosmed langsung menandakan bahwa itu benar padahal tidak seperti itu
takutnya ada hoak maka dari itu pentingnya mengajarkan kepada peserta didik
pengajaran akhlak terlebih dhulu, supaya ketika ada persoalan seperti itu di
pikirkan terlebih dahulu dan di telaah terlebih dahulu supya tidak terjadi salah
pemahaman atau hoaks, dan akan mempengaruh terhadap peribadiya dan akan
menjadi kebodohan sitematis
Tujuan penelitian ini adalah : (1). pengaruh hasil belajar PAI terhadap
akhlak siswa kelas VII Mts Alkhoeriyah caringin bogor, Jadi penelitian ini
merupakan pendekatan kuantitatif asosiatif
(1). Ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa terhadap
akhlak siswa kelas VII Mts Alkhoeriyah bogor hal ini di buktikan dengan
memperoleh nilai t hitung,sebesar 4,466>1,672 t tabel dan nilai sig hasil belajar
siswa sebesar 0,000 yang mana 0,000<0,05 sehingga Ho di tolak dan Ha di terima
yang berarti hasil belajar PAI siswa secara prisal berpengaruh positif dan
signifikan terhadap akhlak siswa kelas VII Mts Alkhoeriyah bogor
Mengapa saya mengambil judul diatas, ketika saya menelaah beberapa
artikel dan jurnal banyak sekali penurunan akhlak di usia remaja dan peserta
didik, anak muda jaman sekarang lebih mementingkan estetika daripada etika.
Dan yang membedakan judul saya dari penelitian saya adalah saya lebih
mementingkan perubahan akhlak terlebih dahulu, supaya peserta didik mampu
mengolah dirinya supaya menjadi seseorang yang berbudi pekerti luhur.
B. Latar Belakang masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat,
dan pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang
berlangsung di sekolah maupun diluar sekolah, untuk mempersiapkan peserta
didik agar dapat memainkan peran dalam melalui berbagai lingkungan hidup
secara relevan. Pendidikan adalah pengalaman- pegalaman belajar terperogram
dalam bentuk pembelajaran formal, non formal, dan informal di sekolah, di luar
sekolah berlngsung seumur hidup yang bertuua optimalisasi pertimbangan
individu agar dapat memeinkan hidup secara relevan.
Pendidika merupakan hal yang penting yang dibutuhkan oleh mausia,
peroses pendidikan diperkenalkan mulai sejak di kandungan. Baik disadari
maupun tidak, pendidikan akan tetap berlangsung semasa hidup manusia. Hal ini
dilakukan dengan tujuan agar menjadikan anak didik itu sebagai manusia yang
berkualitas, bertanggung jawab dan berakhlak mulia. sebagai mana tercantum
dalam UU RI No. 22 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab II, pasal
3 yang berbunyi :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kereatip, mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab".

Dijaman sekarang ini banyak permasalahan yang dihadapi bangsa kita,


mulai dari permasalahan politik, ekonomi dan masalah agama. Dari masalah itu
banyak timbul kerisis ekonomi, kesehatan serta kerisis akhlak, akhlak atau
budipekerti merupakan titik sentral dalam pendidikan. Maka dari itu kita sebagai
umat islam di perintah kan oleh Allah SWT untuk meneladani sifat nabi kita nabi
muhammad SAW beliau adalah teldan manusia dalm segala hal. Hal ini
berdasarkan firman-Nya dalam Alquran Surat Al Ahzab ayat 21.

‫َلَقْد َك اَن َلُك ْم ِفي َر ُسوِل ِهَّللا ُأْس َو ٌة َحَس َنٌة ِلَم ْن َك اَن َيْر ُجو َهَّللا َو اْلَيْو َم اآْل ِخَر َو َذ َك َر َهَّللا َك ِثيًرا‬
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Adapun didalam hadis di jelas kan bahwasanya orang yang berbudi
pekerti baik, maka Allah SWT akan memberikan pahala/ ganjaran yang begitu
besar, sesuai sabda nabi :

‫إ َّن أث َقَل ما ُو ِض ع في ميزا ِن المؤ ِم ِن يو َم القيام ِة ُخ ُلٌق ح َس ٌن وإ َّن الل َه ُيب ِغ ُض الفاح َش البذي َء‬

Artinya: “Sesungguhnya perkara yang lebih berat di timbangan


amal bagi seorang mu’min adalah akhlak yang baik. Dan Allah tidak
menyukai orang yang berbicara keji dan kotor.” (HR At-Tirmidzi)
Pendidikan agama memiliki peran penting dalam mengawal kehidupan
semua seseorang, khususnya remaja. Maruknya kasus degradasi moral yang
terjadi pada remaja dinegara kita seperti tauran antar pelajar, tindakan kekerasan,
berbicara kotor, pelecehan seksual, narkoba, minuman-minuman keras dan lain
sebagainya merupakan dampak negatif dari kemajuan tekonologi informasi yang
tidak diimbangi dan penanaman keimanan dalam diri remaja.
Harapan untuk meminimalisir hal terseburt orangtua, guru dan masyarakat
dituntut untuk memberikan perhatian, pembelajaran, dan tanggung jawab agar
siswa dapat mencapai keberhasilan. Keberhasilan suatu pembelajaran biasanya
ditandai dengan hasil yang diraih oleh peserta didik di sekolah khususnya mata
pelajaran PAI. Dengan pembelajaran yang baik maka hasil yang diperoleh oleh
peserta didik optimal. Dalam pembelajaran agama islam peserta didik dikatakan
berhasil apabila seorang mengalami perubahan daam akhlak.

C. Identifikasi masalah

Adapun beberapa penyebab terjadinya kerisis akhlak, yang pertama adalah


kurang pengawasan orang tua terhadap anak, yang kedua kurangnya penerapan
pendidikan akhlak terhadap anak di usia dini, yang ketiga kesalah gunaan
pemakaian literasi digital, yang ke empat yaitu maruknya degrasi moral yang
terjadi pada peserta didik di sekolah.

D. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah:
Masalah yang diteliti terbatas atas maruknya degrasi peserta didik di sekolah dan
kerisinya akhlak di sekolah
E. Perumusan Masalah
Rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh antara hasil belajar PAI terhadap akhlak siswa kelas
VIII MTS Al Khoeriyah Caringin Bogor
2. Ada pengaruh positif signifikan antara hasil belajar PAI terhadap akhlak
siswa kelas VIII MTS Al Khoeriyah Caringin Bogor
F. Kegunaan penelitian
1. manfaat teoritis
a. dengan adanya penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk lebih
memperhatikan pengaruh hasil belajar terhadap akhlak siswa kelas VIII
MTS Al khoeriyah Caringin Bogor
b. menjadikan referensi mahasiswa untuk membahas kajian penelitian
tentang hasil belajar pai dan akhlak siswa kelas VIII MTS Al khoeriyah
Caringin Bogor
2. manfaat praktis
a. bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan untuk lebih
memperhatikan hasil belajar PAI terhadap akhlak siswa kelas VIII MTS
Al Khoeriyah Caringin Bogor
b. bagi siswa, sebagai masukan bagi seluruh siswa MTS Al khoeriyah
Caringin Bogor
c. memberikan pengalaman dan pengetahuan yang luas kepada seluruh pihak
yang bersangkutan dalam memperhatikan anak didiknya serta menjadi
bahan acuan bagi para pendidik atau guru dalam mengawasi hasil belajar
siswa dan akhlak siswa terutama di MTS Al Khoeriyah Caringin Bogor
G. Kerangka Berfikir
1. Variabel Bebas (Independen Variabel / X)
Yaitu variabel yang mempengaruhi sesuatu yang lain. Dalam penelitian ini
yang dimaksud adalah Hasil Belajar PAI Siswa Kelas VII
2. Variabel Terikat (Dependent / Y)
Yaitu variabel yang menjadi akibat dari variabel bebas. Dalam hal ini
variabel yang dimaksud adalah Akhlak Siswa kelas VII Mts Alkhoeriyah
bogor
H. Penelitian Yang Relevan
diambil yang relevan bahwasannya semakin tinggi hasil belajar siswa
maka semakin baik pula akhlaknya, karena semakin tinggi pengetahuan yang
dimilikinya akan mempengaruhi terhadap pola pikir untuk melakukan akhlak
yang baik. Akhlak merupakan budi pekerti seseorang yang mendorong untuk
melakukan suatu hal dengan selalu berpikir positif
terhadap segala problematika, mendorong sifat sabar dan tawakkal
terhadap apa yang telah kita dapatkan sehingga akhlak yang tinggi mampu
menciptakan semangat dalam mencapai hasil belajar yang baik
I. Hipotesis Penelitian
Dalam merumuskan hipotesis dikenal ada dua macam yakni hipotesis nol
(Ho) dan hipotwsis alternatif (Ha) hipotesis nol adalah hipotesis yag menyatakan
tidak ada hubungan antara variabel yang di pemasalahkan hubunga nya antara
variabel satu dan variabel lainnya biasa hipotesis ini dinyatakan tidak ada
perbedaan atau tidak ada hubungan jadi merupakan hubungan terhadap sangkalan
terhadap apa yang di ungkap kan atau diperkirakan penelitian(faisal,1986 :103).
hipotesis alternatif (Ha) adalah kebalikan dari hipotesis nol yaitu menyatakan
adanya hubungan antara variabel yang di permasalahkan kehubungannya. Sebab
secara setatistik hipotesisis inilah yang perlu di uji bener salahnnya di terim atau
di tolak maka menunjukan satu pembuktian yang sangat kuat bahwa hipotesis
alternatuve yang di sangkal dan Ho yang benar
1. Hipotesis nol (Ho)
Tidak ada pengaruh positif signifikan antara hasil belajar Pai
terhadap akhlak siswa kelas VII Mts Alkhoeriyah bogor
2. Hipotesis alternative (Ha)
Ada pengaruh positif sihifikan antara belajar PAI terhadap akhlak
siswa kelas VII Mts Al khoeriyah bogor

Anda mungkin juga menyukai