Anda di halaman 1dari 7

Seri Naskah Khutbah Jum’at Ikatan Da’i Indonesia (IKADI) Wilayah DIY

Edisi 185, Jum’at 8 Nopember 2019

KECINTAAN RASULULLAH SAW KEPADA UMMATNYA


Oleh: : Ust. Endri Nugraha Laksana, S.Pd.I
(Ketua PW Ikadi DIY)

Khutbah Pertama

ْ ُ َ َ ْ ََ َْ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ ُ َ َ ْ ََ ُ َ َ َْ َ َ ْ ْ ُ ْ َْ
،‫ ﻬﺪاﻫﻢ إ ِ ﻃ ِﺮ ِﻖ ا ﻖ وأرﺷﺪﻫﻢ‬،‫ا ﻤﺪ ﷲِ ا ِي اﺻﻄ أﻓﻀﻞ ا ﺮﺳ ِﻞ وأ ﺮ ﻬﻢ‬
ْ ُ َ َ ْ ََ ً ُ ُ َ ْ ََ ْ َ َ ََ َ
.‫ﻓ ن ﺣﻘﺎ أ ﻤﻞ ا ِ ِﺔ ﺧﻠﻘﺎ وأر ﻬﻢ‬
ْ
ْ‫ﻚ َو َ ُ ا َ ْﻤ ُﺪ َو ُﻫ َﻮ َ َ ُ َ ٍء‬ ُ ْ ُ ْ َُ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ ْ ََ
‫ اﻟـﻤﻠ‬، ‫وأﺷﻬﺪ أن ﻻ إ ِ إ ِﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ِ ﻚ‬
ْ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ ََ ْ َ
. ‫اب ا ﺴ ِﻌ‬
ِ ‫ ﻣﻦ أﻃﺎﻋﻪ ﻧ وﻋ ِﺼﻢ ﻣِﻦ ﻋ‬، ‫ وأﺷﻬﺪ أن ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻤﺪا ﺒﺪه ورﺳﻮ‬،‫ﻗ ِﺪﻳﺮ‬
‫ﺬ‬
ْ َ َْ ُْ َ َْ َ َ ْ ْ َُ َ ْ َ َ ْ ََ ََ َ َْ َ ُ َ
.‫ﺎن إ ِ ﻳﻮمٍ ﺒﻮ ٍس ﻤﻄ ِﺮ ﺮ‬ ٍ ‫ﺴ‬ ‫ﺣ‬ ِ ‫ﺈ‬ِ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻌ‬
ِ ِ ‫ﺎﺑ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ﻪ‬
ِ ِ ‫ﺎﺑ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﺻ‬ ‫أ‬‫و‬ ِ ِ ‫آ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬
ِ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﺻ‬
َ َ َ ْ ُ ُْ ْ ُ ََ َ ََ َ َْ ََْ ْ ُ ْ ُْ َ َ ََ ُ َْ َ
‫ ﻗﺎل‬.‫ أو ِﺻﻴ ﻢ و ﻔ ِ ﺑِﺘﻘﻮى اﷲِ وﻃﺎﻋﺘِ ِﻪ ﻟﻌﻠ ﻢ ﻔﻠِﺤﻮن‬:ِ‫ ﻴﺎ ﻋِﺒﺎد اﷲ‬:‫أﻣﺎ ﻌﺪ‬
َُْ ُ َُ َ َُ َ َ ُ َُ ْ َ َ َ ْ َ ْ ْ ‫اﷲ َ َﻌﺎ َ اﻟْ ُﻘ‬
‫اﷲ ﺣﻖ ﻘﺎﺗ ِ ِﻪ َوﻻ ﻤ ْﻮ ﻦ ا ِﻻ َوا ﺘ ْﻢ‬ ‫ ))ﻳﺎا ﻬﺎ ا ِ َﻦ آﻣﻨﻮا ا ﻘﻮا‬:‫آن اﻟﻜ ِﺮ ِﻢ‬ ِ ‫ﺮ‬ ِ
ُ
َ ُْ ْ ُ
((‫ﺴﻠِﻤﻮن‬

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah,


Dalam setiap langkah hidup kita, dalam sepi maupun di keramaian, ada seseorang yang selalu
mencintai kita dengan tulus. Dialah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, Rasul paling mulia yang
mempunyai kecintaan tiada batas kepada umatnya. Kecintaan Rasulullah kepada umatnya digambarkan
dalam firman Allah Ta’ala:

ٌ َ ْ َ َ َْ َ ٌ َ ْ ُ َُْ ْ ٌ ُ َ ْ ُ َ َ ْ ََ
‫ﺟﺎء ﻢ رﺳﻮل ﻣِﻦ أ ﻔ ِﺴ ﻢ ﻋ ِﺰ ﺰ ﻋﻠﻴ ِﻪ ﻣﺎ ﻋﻨِﺘﻢ ﺣ ِﺮ ﺺ‬ ‫ﻟﻘﺪ‬
ٌ َُ َ ُْْ ْ ُ
ٌ ‫وف َرﺣ‬ َْ َ
‫ِﻴﻢ‬ ‫ﻢ ﺑِﺎ ﻤﺆ ِﻣﻨِ رء‬ ‫ﻋﻠﻴ‬
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas
kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin” (Qs. At-Taubah: 128).

1
Marilah kita baca kisah hidup manusia agung ini. Niscaya kita akan menemukan betapa besar
cintanya kepada umatnya. Bukti kecintaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada umatnya
tergambar dalam beberapa fragmen kehidupan beliau, diantaranya:
Pertama; beliau pernah memberikan ilustrasi mengenai usaha yang beliau lakukan agar umatnya
tidak terjerumus ke dalam pedihnya api neraka dalam sabdanya:

َ َ َ ْ ُ َََ َُ ََ ْ َ ْ ُ َ ُ ٌ َ ََ
.‫ﺎب‬
ِ ‫ أ ِو ا ﺑ‬،‫اش‬
ِ ‫ﺖ اﻟ ِﻔﺮ‬
ِ ‫ ﻛﺘﻬﺎﻓ‬،‫ﺎر‬
ِ ‫ﺧﺬ ِ ﺠ ِﺰ ﻢ أن ﻬﺎ ﺘﻮا ِ ا‬ ِ ‫أﻻ و ِ آ‬
“Ingatlah, sesungguhnya akulah yang menghalang-halangi kalian agar jangan sampai kalian
berhamburan terjun ke neraka sebagaimana berhamburannya laron atau lalat” (HR.
Ahmad).

Upaya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam agar umatnya tidak masuk ke dalam neraka adalah
dengan membimbing mereka menuju hidayah Allah Ta’ala. Maka seluruh detik kehidupannya sejak
diangkat menjadi Rasul beliau wakafkan untuk umatnya. Dengan seluruh pengorbanan yang beliau
berikan; baik harta, tenaga, pikiran, perasaan, waktu dan jiwa. Semua itu beliau lakukan dengan satu
harapan: agar umatnya bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
bersabda:
ْ ُ َ َ ُ ََْ َ ُ َ ُ َ َْ َ ُ َ ُ ٌ ْ َ َ َ َ
‫ﺎر إِﻻ وﻗﺪ ﺑ ﻟ ﻢ‬
ِ ‫ء ﻘﺮب ﻣِﻦ ا ﻨ ِﺔ و ﺒﺎﻋِﺪ ﻣِﻦ ا‬ ِ ‫ﻣﺎ ﺑ‬
“Tiada sesuatu pun yang tersisa dari apa yang mendekatkan kepada surga dan menjauhkan
dari neraka, melainkan semuanya telah dijelaskan kepada kalian” (HR. Ath-Thabrani).

Kedua; terdapat sebuah peristiwa yang sangat luar biasa yang menunjukkan betapa cinta dan
kasihnya Rasulullah kepada umatnya. Ketika berdakwah di kota Tha’if, beliau mendapatkan cacian dan
makian. Bahkan kemudian beliau diusir dari Tha’if dengan hinaan, pukulan, tendangan dan lemparan
batu. Setiap kali beliau terjatuh karena tidak kuat menahan sakit, mereka memaksanya untuk berdiri dan
kembali melemparinya dengan batu. Pada akhirnya Rasullah berhasil keluar dari kota Tha’if sejauh lima
kilometer diiringi dengan semua siksaan tersebut.
Dalam keadaan seperti itu, malaikat penjaga gunung memanggilnya, mengucapkan salam lalu
berkata:

َْ َ ْ َ ْ ْ َْ َ َ ُْ ْ َ َ ْ ْ َُ َ
ِ ‫ إِن ِﺷﺌﺖ أن أﻃﺒِﻖ ﻋﻠﻴ ِﻬﻢ اﻷﺧﺸﺒ‬،‫ﻳﺎ ﻤﺪ‬
“Wahai Muhammad! Jika engkau mau, aku bisa menimpakan Akhsabain (dua gunung
besar di Makkah).”

Maasyiral muslimin rahimakumullah,


Apakah kiranya jawaban Rasulullah ketika mendengar tawaran dari malaikat penjaga gunung
tersebut? Beliau yang sedang sakit secara fisik karena disiksa, dan merasa pedih hatinya karena kecewa

2
dengan perlakuan kaumnya, akankah beliau menerima tawaran agar penduduk Tha’if dibenamkan ke
dalam bumi? Bila kita yang berada pada situasi tersebut, barangkali kita akan segera menyetujui dan
menyambut dengan gembira tawaran malaikat tersebut. Akan tetapi, beliau adalah manusia dengan sejuta
kasih di hatinya. Sosok manusia yang hatinya telah disucikan oleh Allah dari segala kekotoran. Maka,
inilah jawaban Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

ُ ُْ َ ُ َ ْ َ َ ُُْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ُْ ْ َ ُ َْ َْ
‫ﺑﻞ أرﺟﻮ أن ِﺮج ا ﻣِﻦ أﺻﻼﺑ ِ ِﻬﻢ ﻣﻦ ﻌﺒﺪ ا وﺣﺪه ﻻ ِك ﺑ ِ ِﻪ‬
ًْ َ
‫ﺷ ﺌﺎ‬
“(Tidak) Justru aku berharap Allah Azza wa Jalla mengeluarkan dari mereka anak
keturunan yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan
apapun jua”.

Mendengar jawaban Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, maka malaikat-pun berkata:

َ َ َ ُُْ َ َ َ َ َْ َ َْ ُ ْ َ َََ َ
‫إِن اﷲ أ ﺮ ِ أن أﻃِﻴﻌﻚ ِ ﻗﻮ ِﻚ ِﻤﺎ ﺻﻨﻌﻮه ﻣﻌﻚ‬
“Sesungguhnya Allah telah memerintahkan aku supaya aku menuruti keinginanmu terhadap
kaummu karena perbuatan mereka kepadamu”

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kemudian berdoa kepada Allah:

َ َُْ َْ َ ْ ُ َ َْ ْ ُ َ
‫أ ﻠﻬﻢ اﻫ ِﺪ ﻗﻮ ِ ﻓﺈِ ﻬﻢ ﻻ ﻌﻠﻤﻮن‬
“Ya Allah, berilah petunjuk kepada kaumku, karena sesungguhnya mereka tidak mengerti”
(Muttafaqun ‘alaih)

Betapa besar cintamu kepada umat ini, Ya Rasulallah. Betapapun pedih siksaan yang engkau
terima, betapapun cacian dan hinaan yang engkau dapatkan, engkau justru membalas dengan doa yang
penuh keikhlasan.
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah,
Bukti ketiga kecintaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada umatnya adalah ketika
beliau menangguhkan doa yang paling utama di dunia untuk diganti dengan syafa’atnya di hari kiamat.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

ً َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ُ َُ َ ُ ْ َ ٌ َ َ َ ْ ُ ٌ َ ْ َ َ ُ
‫ﺊ دﻋ َﻮ ِ ﺷﻔﺎﻋﺔ‬ ِ‫ وأ ِر ﺪ أن أﺧﺘﺒ‬،‫دﻋﻮة ﺴﺘﺠﺎﺑﺔ ﻳﺪﻋﻮ ﺑِﻬﺎ‬ ِ‫ﻧ‬ ِ ‫»ﻟ‬
ُ
«ِ‫ﺧ َﺮة‬
ِ ‫اﻵ‬ ِ ِ ‫ِﻷﻣ‬
“Setiap Nabi memiliki do’a mustajab yang dia panjatkan, maka aku berkeinginan untuk
menyimpan do’aku sebagai syafa’at bagi umatku di akhirat.” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)

3
Syafaat adalah pertolongan dari orang-orang tertentu yang diberi izin oleh Allah kepada orang
yang mereka kehendaki di akhirat nanti. Dalam hadis-hadis Nabi dijelaskan bahwa para malaikat, Nabi
dan orang-orang shalih mempunyai hak untuk memberikan syafaat. Akan tetapi, khusus bagi Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau mempunyai syafaat yang paling utama yang disebut dengan asy-Syafa’ah
al-Kubro. Itulah yang dimaksud oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, bahwa ia menangguhkan doa
mustajab-nya agar menjadi syafaat di hari kiamat. Yaitu bahwa pada hari kiamat nanti, ketika manusia
dikumpulkan di Padang Mahsyar dengan panas yang sangat menyengat, mereka berduyun-duyun
mendatangi para nabi seraya memohon agar segera dipindahkan dari Padang Mahsyar. Mereka
mendatangi Nabi Adam dan mengatakan, “Berilah kami syafa’at dari Rabbmu !” Adam-pun menjawab,
“Aku tidak punya hak, pergilah kalian kepada Nabi Ibrahim karena dia adalah kekasih Allah Azza wa
Jalla.” Mereka mendatangi Nabi Ibrahim, tapi Nabi Ibrahim berkata,” Aku tidak punya hak, pergilah
kalian kepada Nabi Musa karena dia adalah kalimullah (orang yang diajak bicara langsung oleh Allah)”.
Maka mereka mendatangi Nabi Musa, ternyata Nabi Musa berkata,” Aku tidak punya hak, pergilah kalian
kepada Nabi Isa karena dia adalah Ruhullah dan kalimat-Nya,”. Mereka mendatangi Nabi Isa, dan Nabi
Isa berkata,” Aku tidak punya hak, pergilah kalian kepada Nabi Muhammad.” Maka mereka mendatangi
Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, dan beliau berkata,

ُ ََُْ َ‫َأﻧَﺎ َ َﻬﺎ َﻓﺄَ ْﺳ َﺘ ْﺄذ ُِن َ َ ر‬


ِ ‫ﻴﺆذن‬
“Ya aku punya hak, maka aku minta izin kepada Rabbku, maka Dia memberiku izin
….”. (HR. Al-Bukhari).

Inilah syafa’at yang nanti akan diterima -bahkan bukan cuma oleh umat Islam saja-, akan tetapi
oleh seluruh umat manusia sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir. Hal ini disebabkan karena
Rasulullah mempunyai hati yang penuh kasih sehingga merelakan untuk menangguhkan doa mustajab-nya
di dunia agar bisa membebaskan seluruh umat manusia dari panasnya Padang Mahsyar.
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah,
Selain asy-Syafaah al-Kubro yang diberikan kepada seluruh umat manusia, Rasulullah juga
mempunyai syafaat yang akan diberikan secara khusus kepada umatnya. Lalu, siapakah mereka yang akan
berbahagia mendapatkan syafa’at Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tersebut? Merekalah umat
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berikrar “Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad Rasulullah”
dengan penuh keikhlasan dari hatinya dan melaksanakan konsekuensi dari kalimah syahadah tersebut. Abu
Hurairah Radhiyallahu ‘anhu pernah bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

َ َ ْ ََْ َ َ َ َ َُ ْ َ ْ َ َ ُ َ
‫ﺎس ِﺸﻔﺎﻋﺘِﻚ ﻳﻮم اﻟ ِﻘﻴﺎﻣ ِﺔ؟‬
ِ ‫ا‬ ‫ﺪ‬‫ ﻣﻦ أﺳﻌ‬،ِ ‫ﻳﺎ َرﺳﻮل ا‬
“Wahai Rasulullah, Siapakah orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’atmu
pada hari kiamat?”

Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab:

4
ْ ً َ ُ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ََْ َ َ َ ُ َ ْ َ
‫ﺎس ِﺸﻔﺎﻋ ِ ﻳﻮم اﻟ ِﻘﻴﺎﻣ ِﺔ ﻣﻦ ﻗﺎل ﻻ إ ِ إِﻻ ا ﺧﺎ ِﺼﺎ ﻣِﻦ‬
ِ ‫أﺳﻌﺪ ا‬
َْ
‫ﻗﻠﺒِ ِﻪ‬
“Orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat adalah orang
yang mengucapkan laa Ilaaha Illallaah (tiada Ilah yang berhak disembah dengan benar
kecuali Allah) secara ikhlas dari dalam hatinya”.

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah,


Bukti keempat kecintaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam kepada umatnya ditunjukkan
dalam sebuah peristiwa yang diceritakan oleh Abdullah bin Amr bin al-‘Ash:

ََ َ َ َ َْ َ ُ َ َ َْ ْ ْ َ ْ َْ ْ َ
‫ أن ا ِ ﺻ ا ﻋﻠﻴ ِﻪ وﺳﻠﻢ ﺗﻼ‬،‫ﺎص‬ ِ ‫ﻦ ﺒ ِﺪ ا ِ ﺑ ِﻦ ﻤ ِﺮو ﺑ ِﻦ اﻟﻌ‬
ْ ََ ْ ً َ َ َْ ْ َ ُ َ ‫َﻗ ْﻮ َل ا ِ َﻋﺰ َو َﺟﻞ إﺑْ َﺮاﻫ‬
‫ﺎس ﻤﻦ‬ ِ ‫ َرب إ ِ ﻬﻦ أﺿﻠﻠﻦ ﻛﺜِ ا ﻣِﻦ ا‬ :‫ِﻴﻢ‬ ِ ِ
ُ َ ُْ َُ ْ َ َ
ْ َ َ َ ََ ْ ُ َ َ َ
‫إِن ﻌﺬ ﻬ ْﻢ ﻓﺈِ ﻬ ْﻢ‬ :‫ َوﻗﺎل ِﻋ َ ﻋﻠﻴ ِﻪ ا ﺴﻼم‬،‫ اﻵﻳﺔ‬ ‫ﺗﺒِﻌ ِ ﻓﺈِﻧﻪ ِﻣ‬
َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ُ َْ ُ َ ْ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ ْ ْ َ ْ َ َ ُ َ
:‫ ﻓﺮ ﻊ ﻳﺪﻳ ِﻪ وﻗﺎل‬‫ﻋِﺒﺎدك و ِن ﻐ ِﻔﺮ ﻬﻢ ﻓﺈِﻧﻚ أﻧﺖ اﻟﻌ ِﺰ ﺰ ا ﻜِﻴﻢ‬
َُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ َ َ ُ َ ََ َ ََ ُ ُ ُ
‫ اذﻫﺐ إ ِ ﻤ ٍﺪ‬،‫ﺟ ِ ﻞ‬ ِ ‫ ﻳﺎ‬:‫ ﻘﺎل ا ﻋﺰ وﺟﻞ‬.‫ و ﻰ‬، ِ ‫ا ﻠﻬﻢ أﻣ ِ أﻣ‬
ُ، َ ‫ َﻓ َﺴﺄ‬،‫ِﻴﻚ؟ َﻓﺄَﺗَﺎهُ ﺟ ْ ُﻞ َﻋﻠَ ْﻴ ِﻪ ا ﺴ َﻼم‬
َ َ ُْ َ ُْ َ َ َُ ْ َ َ َ َ
‫ ﻓﺴﻠﻪ ﻣﺎ ﺒﻜ‬-‫ور ﻚ أﻋﻠﻢ‬-
ِ ِ
َ
ُ َ ََ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ َْ َ ُ َ ُ ُ َ ََُ ْ ََ
: ‫ ﻘﺎل ا‬.‫ وﻫﻮ أﻋﻠﻢ‬،‫ﻓﺄﺧ ه رﺳﻮل ا ِ ﺻ ا ﻋﻠﻴ ِﻪ وﺳﻠﻢ ﺑِﻤﺎ ﻗﺎل‬
َ ُ َُ ََ َ ُ َ ُ َ َُْ َُ َ ْ َ ْ ُ ْ َ
.‫ ﻘﻞ إِﻧﺎ ﺳ ْ ِﺿﻴﻚ ِ أﻣﺘِﻚ وﻻ ﺴﻮءك‬،‫ اذﻫﺐ إ ِ ﻤ ٍﺪ‬،‫ﺟ ِ ﻞ‬ ِ ‫ﻳﺎ‬
“Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash, bahwasanya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam suatu hari membaca firman Allah Azza wa Jalla tentang Nabi Ibrahim (yang
artinya): “Wahai Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu menyesatkan banyak
manusia, maka barang siapa yang mengikutiku, maka ia termasuk golonganku…” (dan
kemudian beliau membaca ayat mengenai) Nabi Isa yang berkata (yang artinya): “Jika
Engkau mengazab mereka (kaumku), sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu.
Dan jika Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam
mengangkat tangannya seraya berdoa: “Ya Allah, umatku…umatku” Kemudian beliau
menangis. Maka Allah Azza wa Jalla berfirman kepada Jibril: Wahai Jibril, datangilah
Muhammad -dan sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui- dan tanyalah ia: Apa yang
membuatmu menangis? Maka Jibril mendatanginya dan bertanya kepada Rasulullah. Maka
Rasulullah memberitahunya apa yang beliau katakan. Maka Allah berfirman -dan Ia lebih
mengetahui-: Wahai Jibril, datangilah Muhammad dan katakan: Mengenai umatmu, Kami
akan menyenangkanmu dan tidak akan berbuat keburukan kepadamu.” (Hr. Muslim)

Dalam hadis ini kita bisa melihat betapa khawatirnya Rasulullah terhadap umatnya, sehingga
membuat beliau berdoa dan menangis. Ini semua menunjukkan kasih sayang Rasulullah yang amat besar
kepada umatnya.

5
Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah,
Maka bergembiralah wahai Kaum Muslimin, karena kecintaan yang besar dari Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam kepada kita, umatnya. Lalu, setelah mengetahui betapa besar cinta Rasulullah
kepada kita, apakah pantas jika kita menjadikan orang lain lebih kita cintai daripada Rasulullah? Apalagi
sampai mencintai orang yang tidak beriman atau pelaku maksiat? Tentu sangat tidak layak jika kita
melakukan hal itu. Maka, marilah kita jadikan Rasulullah sebagai manusia yang paling kita cintai, lebih
dari ayah dan ibu kita, bahkan lebih dari diri kita sendiri. Dan kemudian, mari kita berusaha semaksimal
mungkin mengikuti ajaran beliau dalam segala urusan kita, tanpa membeda-bedakannya. Karena
Rasulullah telah mengajarkan semua yang diperlukan manusia agar mampu mengarungi kehidupan ini
dengan selamat; selamat di dunia dan juga di akhirat.
Dan mari kita titipkan salam dan rindu kita kepada Nabi Agung Baginda Rasulullah Muhammad
Shallallahu Alaihi Wasallam. Assalaamu ‘alaika yaa Rasuulallah...

ْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َََ ْ َْ ْ ‫ُ ْﻢ اﻟْ ُﻘ‬ ََ ْ ُ َ َ َ


‫ﺎت َوا ﻛ ِﺮ‬ِ ‫ﻵﻳ‬ ‫ا‬ ‫ِﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬
ِ ‫ِﻴ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ِ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎ‬‫ﻳ‬ َ
‫و‬
ِ ِ ْ ‫ﻌ‬ ‫ﻔ‬ ‫و‬ ،‫ﻢ‬ ‫ﻴ‬‫ﻈ‬
ِ ِ ‫ﻌ‬ ‫اﻟ‬ ‫آن‬
ِ ‫ﺮ‬ ِ ‫ﺑﺎرك اﷲ ِ وﻟ‬
ْ
َُْ ُ ُ َْ ْ َ ْ
َ ْ ُ َْ ْ ُ ْ َ ْ ُ َ َ ُ ْ َ ْ ََ ْ َْ
‫ ﻓﺎﺳﺘﻐ ِﻔ ُﺮ ْو ُه إِﻧﻪ ﻫ َﻮ اﻟﻐﻔﻮ ُر‬،‫ﺎت‬ ِ ‫ِ ْ َوﻟ ﻢ َو ِﺴﺎﺋ ِِﺮ ا ﻤﺴﻠِ ِﻤ َوا ﻤﺴﻠِﻤ‬ ‫ وأﺳﺘﻐ ِﻔﺮ اﷲ‬،‫ا ﻜِﻴ ِﻢ‬
ْ
‫ا ﺮﺣِﻴ ِﻢ‬

Khutbah Kedua

َ‫ا ِْي َأ ْر َﺳ َﻞ َر ُﺳ ْﻮ َ ُ ﺑﺎ ْ ُﻬ َﺪى َودِﻳْﻦ ا ْ َﻖ ِ ُ ْﻈﻬ َﺮ ُه َ َ ا ﻳْﻦ ُ ﻪ َو َ ْﻮ َﻛﺮه‬ ُ ْ َْ َ


ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ا ﻤﺪ‬
َ
ُ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َُ َْ َ ُْ َ ْ
. ‫ وأﺷﻬﺪ أن ﻤﺪا ﺒﺪه ورﺳﻮ‬، ‫ أﺷﻬﺪ أن ﻻ إ ِ إﻻ اﷲ وﺣﺪه ﻻ ِ ﻚ‬.‫اﻟ ﻓ ِﺮون‬
َ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ََ َ ّ ُ َُ َ َ ُ َّ َ َ َّ ُ َّ ُ َ َ َّ َ ُ ّ َ َ
.((‫ﻪ وﻻ ﻤﻮ ﻦ إِﻻ وأ ﺘﻢ ﺴﻠِﻤﻮن‬ ِ ِ ‫))ﻳﺎ ﻬﺎ ا ِﻳﻦ آﻣﻨﻮا ا ﻘﻮا ا ﺣﻖ ﻘﺎﺗ‬
َْ ُ َ َ ْ َ ُ َ ْ ْ ُ ً َ َ ُ ُ َ َّ ُ َّ ُ َ َ َّ َ ُ ّ َ َ
‫ ﻳﺼﻠِﺢ ﻟ ْﻢ أ ﻤﺎﻟ ْﻢ َو ﻐ ِﻔ ْﺮ‬ ‫ِﻳﻦ آﻣﻨﻮا ا ﻘﻮا ا َوﻗﻮ ﻮا ﻗ ْﻮﻻ ﺳ ِﺪﻳﺪا‬ ‫))ﻳﺎ ﻬﺎ ا‬
ً َ ً ْ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ ْ ُ َ ُُ ْ ُ َ
.((‫ﻈﻴﻤﺎ‬ ِ ‫ﻟ ﻢ ذﻧﻮ ﻢ وﻣﻦ ﻳ ِﻄ ِﻊ ا ورﺳﻮ ﻘﺪ ﻓﺎز ﻓﻮزا ﻋ‬
ْ َ ْ َ ْ َْ َ ْ َ َُ ََ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ََ َ ُ َ
‫ َوﺳﻠﻢ‬،‫ﺧ ِﺮ َﻦ‬ ِ ‫ ﺳﻴ ِﺪ اﻷوﻟ ِ َواﻷ‬،‫ا ﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﺳﻴ ِﺪﻧﺎ َوﺣﺒِ ﺒِﻨﺎ َوﺷ ِﻔﻴ ِﻌﻨﺎ َو ﻮﻻﻧﺎ ﻤ ٍﺪ‬
َ ْ ‫اﷲ َ َﻌﺎ َ َ ْﻦ ُ َﺻ َﺤﺎﺑَﺔ َر ُﺳ ْﻮل اﷲ اَ ْ َﻌ‬ ُ َ ِ ‫َو َر‬
ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ُ ْ َْ َ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ ُ ًَْ ْ َ َْ َ ُ ْ َْ َ
‫ ﻳﺎ ر ﻨﺎ ﻚ ا ﻤﺪ و ﻚ‬،‫ ﺪا ﻳﻮا ِ ﻧ ِﻌﻤﻪ و ﺎﻓ ِﺊ ِﺰ ﺪه‬، ‫ا ﻤﺪ ﷲ رب اﻟﻌﺎﻟـ ِﻤ‬
َ َْ ُ ْ َ َ ْ َ ََْ َ َ ْ
‫ا ﺸﻜ ُﺮ ﻛﻤﺎ ﻳ ﺒ ِ ِ َﻼ ِل َوﺟ ِﻬﻚ َوﻋ ِﻈﻴ ِﻢ ﺳﻠﻄﺎﻧ ِﻚ‬

6
‫َ‬ ‫ُْْ َ َْ‬ ‫ََْ‬ ‫َ ُْ ْ ْ َ َ ُْ ْ َ‬ ‫ُ ْ ْ ُْ ْ ْ َ َ ُْ ْ َ‬
‫ات‪،‬‬‫ﺎت‪ ،‬اﻷﺣﻴﺎءِ ﻣِﻨﻬﻢ واﻷ ﻮ ِ‬ ‫ﺎت‪ ،‬وا ﻤﺴﻠِ ِﻤ وا ﻤﺴﻠِﻤ ِ‬ ‫ا ﻠﻬﻢ اﻏ ِﻔﺮ ِﻠﻤﺆ ِﻣﻨِ وا ﻤﺆﻣِﻨ ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ ٌْ َ ْ ُ ْ‬
‫إِﻧﻚ ﺳ ِﻤﻴﻊ ﻗ ِﺮ ٌﺐ ِ ﻴ ُﺐ ا ﻋ َﻮات‪.‬‬
‫ُ ْ َْ َََْ َ َ َْ ً َ ُ ً ْ َْ ََ ََ ْ َْ ََ ً َْ ُ ً‬
‫ا ﻠﻬﻢ اﺟﻌﻞ ﻌﻨﺎ ﻫﺬا ﻌﺎ ْﺮﺣ ْﻮﻣﺎ‪َ ،‬واﺟﻌﻞ ﻔﺮ ﻨﺎ ِﻣﻦ ﻌ ِﺪه ِ ﻔﺮﻗﺎ ﻣﻌﺼ ْﻮﻣﺎ‪َ ،‬وﻻ‬
‫َْ ً‬ ‫َََ َ‬ ‫ََ ْ َْ‬
‫ﺗﺪع ِﻴﻨﺎ َوﻻ ﻣﻌﻨﺎ ﺷ ِﻘﻴﺎ َوﻻ ُﺮ ْوﻣﺎ‪.‬‬
‫ُ ُ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ َْ ّ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ََ َ ُْ ْ ْ‬ ‫ُ َ‬
‫اﻛ ِ ْ‬ ‫اﻹﺳﻼم وا ﻤﺴﻠِ ِﻤ ‪ ،‬ووﺣ ِﺪ ا ﻠﻬﻢ ﺻﻔﻮ ﻬﻢ‪ ،‬وا ﻊ ِﻤﺘﻬﻢ ا ﻖ‪ ،‬و‬ ‫ا ﻠﻬﻢ أﻋِﺰ ِ‬
‫ْ َ َ ْ ُْ ْ‬ ‫َ‬ ‫ََ‬ ‫ْ َ ُْ‬ ‫َ ْ ََ‬
‫ﺐ ا ﺴﻼم َواﻷﻣ َﻦ ﻟ ِﻌﺒﺎ ِدك اﻟـﻤﺆ ِﻣﻨِ ‪.‬‬ ‫ِ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻛ‬ ‫و‬ ‫‪،‬‬ ‫ﻤ‬
‫ِ‬ ‫ـ‬‫ِ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫اﻟﻈ‬ ‫ﺔ‬‫ﺷﻮﻛ‬
‫َ َ ََْ َ ََ ََ َُ َ ََْ َ ََ‬
‫ارﻧﺎ‪.‬‬ ‫ا ول ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺧِﻴﺎرﻧﺎ‪ ،‬وﻻ ﺗﻮل ﻋﻠﻴﻨﺎ ِ‬
‫َ َ ََ َ َ‬ ‫ْ َْ َ ََ َ َْ ْ َ َ َ‬
‫ا اﺟﻌﻞ ِوﻻ ﺘﻚ ِﻴﻤﻦ ﺧﺎﻓﻚ َوا ﻘﺎك َوا ﺒﻊ ِرﺿﺎك‪.‬‬
‫ََُ ْ َُْ َْ َ‬ ‫َْ ْ َ ْ ُ َ ْ ً َ ْ ً ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ‬
‫أﺑ ِﺮم ِﻬ ِﺬه ِ اﻷﻣ ِﺔ أ ﺮا ر ِﺷﻴﺪا‪ ،‬ﻌﺰ ِﻴ ِﻪ أﻫﻞ ﻃﺎﻋﺘِﻚ‪ ،‬و ﺬل ِﻴ ِﻪ أﻫﻞ ﻣﻌ ِﺼﻴﺘِﻚ‪،‬‬ ‫ا‬
‫ُْ َ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ َ ْ َ‬ ‫َْ‬ ‫ْ‬ ‫ُْ َ ْ‬
‫َو ﺆ ُﺮ ِﻴ ِﻪ ﺑِﺎ ﻤﻌ ُﺮ ْوف‪َ ،‬و ﻨ ِﻴ ِﻪ ﻋ ِﻦ ا ﻤﻨﻜﺮ‪.‬‬
‫َ َ َ ْ ََ ْ َ ْ َ َ َ ُ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ َ َْ ْ ُ َ َ ً‬
‫ﺟﻨﺎ وذر ﺎﺗ ِﻨﺎ ﻗﺮة أﻋ ٍ واﺟﻌﻠﻨﺎ ِﻠﻤﺘ ِﻘ إِﻣﺎﻣﺎ‪.‬‬ ‫ر ﻨﺎ ﻫﺐ ﺎ ﻣِﻦ أزوا ِ‬
‫ﺎر‪.‬‬ ‫ا‬
‫َ َ َ ًَ َ َ َ َ َ‬
‫اب‬ ‫ﺬ‬‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ِﻨ‬ ‫ﻗ‬‫و‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻨ‬‫ﺴ‬ ‫ﺣ‬ ‫ِ‬ ‫ة‬ ‫ِﺮ‬
‫ﺧ‬ ‫اﻵ‬ ‫و‬‫َر َﻨﺎ آﺗ َِﻨﺎ ا ْ َﻴﺎ َﺣ َﺴ َﻨ ًﺔ َ‬
‫ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫َرب اﻟ َﻌﺎ ﻤ َ‬ ‫ْ ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ َ ُ َ َ َ ٌ ََ ُْ َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُْ َ َ‬
‫ِ‬ ‫ﺳﺒﺤﺎن َر ﻚ َرب اﻟ ِﻌﺰةِ ﻤﺎ ﻳ ِﺼﻔﻮن َوﺳﻼم ا ﻤ ْﺮﺳﻠِ َوا َﻤﺪ ِ ِ‬
‫ُ ْ َ ََْ َ َ َْ ْ َ‬ ‫َ َْ‬ ‫َّ َ َ ْ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ َ‬ ‫َ َ‬
‫ﺎن و ِ ﺘﺎءِ ذِي اﻟﻘﺮ و ﻨ ﻋ ِﻦ اﻟﻔﺤﺸﺎءِ‬ ‫اﻹﺣﺴ ِ‬ ‫ﻋِﺒﺎد اﷲِ‪ :‬إِن اﷲ ﻳﺄ ﺮ ﺑِﺎﻟﻌﺪ ِل و ِ‬
‫ْ ُ ْ َ ْ ْ َ ُ ُ َ َ َّ ُ َ َ َّ َ‬
‫َوا ﻤﻨﻜ ِﺮ َوا َ ِ ﻳ ِﻌﻈ ْﻢ ﻟﻌﻠ ْﻢ ﺗﺬﻛ ُﺮ ْون‬
‫َ‬ ‫َ ُْ‬
‫أ ِﻴﻤﻮا ا ﺼﻼة‪...‬‬

‫‪7‬‬

Anda mungkin juga menyukai