Anda di halaman 1dari 31

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG ARSIP
PADA KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BANGKALAN
TAHUN ANGGARAN 2023 PHLN

[Syarat-Syarat Khusus Kontrak (SSKK) berikut ini merupakan bagian yang tak
terpisahkan Syarat-SyaratUmum Kontrak (SSUK). Apabila terdapat pertentangan
maka ketentuan SSKK lebih tinggi daripada ketentuan SSUK].

Kondisi Ayat Data


Korespondensi 6.1 Alamat Para Pihak sebagai berikut :
Satuan Kerja PPK :
Kantor Pertanahan Kabupaten Bangkalan
Nama : Kantor Pertanahan Kabupaten Bangkalan
Alamat : Jalan Soekarno-Hatta Nomor 17 Mlajah
Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur 69116
Telepon : 031-3095126 / 08121571751
Website : kab-bangkalan.atrbpn.go.id
Faksimili : 031-3095126
e-mail : kab-bangkalan@atrbpn.go.id
Penyedia:
Nama :...................................
Alamat :...................................
Telepon :..................................
Website :..................................
Faksimili :..................................
e-mail :..................................

Wakil Sah Para Pihak 7.1 Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:
Untuk PPK : Aan Setya Hari Bowo, S.T.

Untuk Penyedia : ........................................

Pengawas Pekerjaan ....................................... sebagai wakil


sah PPK (akan ditentukan kemudian)

Masa Berlaku 15.1


Jadwal 15.2 Kontraktor harus menyelesaikan pekerjaan selama :
Pelaksanaa 180 (seratus delapan puluh) hari kalender.
n Pekerjaan
Penyerahan 16.4 Penyedia tidak boleh memulai suatu pekerjaan,
Lokasi Kerja termasuk mobilisasi dan/atau kegiatan
prakonstruksi (misalnya izin terbatas untuk jalan
angkut, akses lokasi dan penyiapan lokasi kerja),
kecuali PPK dapat menerima bahwa langkah-langkah
yang tepat dilakukan untuk mengatasi resiko dan
dampak terhadap Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Minimal Kontraktor akan
menerapkan Strategi Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan Serta Kode Etik, yang diajukan sebagai
bagian dari Penawaran dan disetujui sebagai bagian
dari Kontrak. Penyedia harus menyerahkan secara
berkelanjutan, dengan persetujuan terlebih dahulu
oleh PPK, Strategi Pengelolaan dan Rencana
Pelaksanaan tambahan sebagaimana diperlukan
untuk mengelola resiko dan dampak terhadap LSK3
dari pekerjaan yang sedang berlangsung. Strategi
Pengelolaan dan Rencana Pelaksanaan ini secara
kolektif terdiri dari Rencana Kerja Pengelolaan dan
Pemantauan (RKPPL). RKPPL harus disetujui
sebelum dimulainya kegiatan konstruksi (misalnya
penggalian, Pekerjaan tanah, pekerjaan
pembongkaran atau konstruksi bangunan). RKPPL
yang disetujui, harus ditinjau secara berkala (tetapi
tidak kurang dari setiap 6 (enam) bulan dan
diperbarui secara tepat waktu, sebagaimana
diperlukan oleh Penyedia untuk memastikan bahwa
itu berisi langkah- langkah yang sesuai dengan
kegiatan pekerjaan yang akan dilakukan. RKPPL yang
diperbarui harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu dari PPK.
Program Mutu 18.7 Selain Laporan Kemajuan, Penyedia juga harus
memberikan laporan tentang matrik Lingkungan,
Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (LSK3).
Selain laporan LSK3, Penyedia juga akan segera
memberikan pemberitahuan kepada PPK tentang
insiden dalam kategori berikut.
Rincian lengkap insiden tersebut harus diberikan
kepada PPK dalam jangka waktu yang disepakati
dengan PPK.
i. Konfirmasi atau kemungkinan pelanggaran
apapun terhadap hukum atau perjanjian
internasional;
ii. Setiap kematian atau cedera serius (cacattotal);
iii. Efek merugikan yang signifikan atau kerusakan
pada milik pribadi (mis. kecelakaan kendaraan,
kerusakan akibat flyrock, bekerja diluar batas)
iv. Polusi utama terhadap sumber air minum atau
kerusakan atau perusakan habitat langka atau
terancam punah (termasuk kawasan lindung)
atau spesies; atau setiap tuduhan pelecehan
seksual atau perilaku seksual yang salah,
pelecehan anak.
Masa Pemeliharaan 31.6 Masa Pemeliharaan berlaku selama : 180 (seratus
delapan puluh) hari kalender

Umur Konstruksi 31.10 Bangunan Hasil Pekerjaan memiliki umur konstruksi


: 10 (Sepuluh) tahun sejak tanggal penanda-tanganan
Berita Acara penyerahan akhir.
Pedoman 33.1 Gambar ”As-built” dan/atau
Pengoperasian pedoman pengoperasian dan
dan Perawatan perawatan harus diserahkan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kalender setelah tanggal
penandatanganan Berita Acara penyerahan awal.
(Disepakati didalam rapat persiapan pelaksanaan
konstruksi)
Pembayara Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
n Tagihan SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah hari kalender terhitung sejak tagihan dan
kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.
(Disepakati didalam rapat persiapan pelaksanaan
konstruksi)
Tindakan Penyedia 52.1 Tindakan lain oleh Penyedia yang
yang Mensyaratkan memerlukan persetujuan PPK adalah :
Persetujuan PPK atau Sesuai dengan IKP
Pengawas Pekerjaan
Tindakan lain oleh Penyedia yang
memerlukan persetujuan Pengawas
Pekerjaan adalah :
Sesuai dengan IKP

Kepemilikan 54.1 Penyedia diperbolehkan menggunakan salinan


Dokumen dokumen dan piranti lunak yang dihasilkan dari
Pekerjaan Konstruksi ini dengan pembatasan sebagai
berikut : penelitian dan riset
Pencairan Jaminan 60 Jaminan dicairkan dan disetorkan pada : Kas Daerah

Fasilitas 62.1 PPK akan memberikan fasilitas berupa : Data dan


Informasi paket pekerjaan sebelumnya
Sumber Kontrak Pengadaan Pekerjaan Konstruksi ini
Pembiayaa Dibiayai dari :
n Pinjaman Luar Negeri – World Bank

Pembayaran Uang 66.1 Penyedia Pekerjaan Konstruksi ini dapat diberikan


Muka uang muka (YA).

[jika ”YA”]
Uang muka diberikan sebesar 20% (Dua Puluh per
seratus) dari Nilai Kontrak dengan memberikan
Jaminan Uang Muka dari Bank atau dari Asuransi.
Pembayaran 66.2 Pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan
Prestasi cara: termin
Pekerjaan Pembayaran berdasarkan cara tersebut diatas
dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk
mengajukan tagihan pembayaran prestasi pekerjaan
:
 Laporan mingguan beserta kelengkapan
administrasi pelaksanaan pekerjaan;
 Laporan Bulanan beserta kelengkapan
administrasi pelaksanaan pekerjaan;
 Laporan progress fisik dari konsultan pengawas;
 Dokumentasi sesuai capaian progress Fisik
Pekerjaan/lapangan;
Batas akhir waktu yang disepakati untuk penerbitan
SPP oleh PPK untuk pembayaran tagihan angsuran
adalah 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak tagihan
dan kelengkapan dokumen penunjang yang tidak
diperselisihkan diterima oleh PPK.
(Disepakati didalam Rapat persiapan
Penandatanganan kontrak)
Peristiwa 63.1 Ketentuan selain yang diatur dalam SSUK mengenai
Kompensas pemberian peristiwa kompensasi adalah : (apabila
i ada). (Disepakati Didalam Rapat Persiapan
Penandatanganan kontrak)

Denda 66.3 Untuk pekerjaan ini, besar denda keterlambatan


untuk setiap hari keterlambatan adalah :1/1000 (satu
perseribu) dari sisa harga bagian kontrak yang belum
dikerjakan, apabila bagian pekerjaan yang sudah
dilaksanakan dapat berfungsi.

[Penyesuaian 70.9 1.[Untuk Penyesuaian Harga digunakan indeks


Harga] yang dikeluarkan oleh
[BPS]

2. Indeks yang dipergunakan adalah


indeks (perdagangan, industri, impor, dll)
sebesar_
3. Koefisien tetap adalah sebesar_
4.Koefisien komponen kontrak adalah
sebesar ]
Penyelesaian 77.2 Jika perselisihan Para Pihak mengenai pelaksanaan
Perselisihan Kontrak tidak dapat diselesaikan secara damai maka
Para Pihak menetapkan lembaga penyelesaian
perselisihan tersebut di bawah sebagai Pemutus
Sengketa :

Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)

“Semua sengketa yang timbul dari Kontrak ini, akan


diselesaikan dan diputus oleh Badan Arbitrase
Nasional Indonesia (BANI) menurut peraturan-
peraturan administrasi dan peraturan-peraturan
prosedur arbitrase BANI, yang keputusannya
mengikat kedua belah pihak yang bersengketa
sebagai keputusan tingkat pertama dan terakhir. Para
Pihak setuju bahwa jumlah arbitrator adalah 3 (tiga)
orang. Masing- masing Pihak harus menunjuk
seorang arbitrator dan kedua arbitrator yang
ditunjuk oleh Para Pihak akan memilih arbitrator
ketiga yang akan bertindak sebagai pimpinan
arbitrator.”
LampiranA–Syarat-Syarat Khusus Kontrak
Personil Inti, Sub penyedia dan Peralatan
- Personil Inti yang ditugaskan : [cantumkan nama, uraian detil tanggung jawab kerja,
minimum kualifikasi, dan jumlah orang bulan].

- Sub penyedia yang ditunjuk : [cantumkan nama Sub penyedia (jika ada) berikut
uraian personilnya seperti uraian personil Penyedia diatas].

- Peralatan yang digunakan : [cantumkan jenis peralatan khusus yang disyaratkan


untuk pelaksanaan pekerjaan].
LampiranB – Syarat-Syarat Khusus Kontrak Kode Etik
Lingkungan
A. Persyaratan Tanggung Jawab Umum
Khusus Lainnya 1. Mematuhi semua persyaratan perundang-undangan yang
relevan di Indonesia (PerMen PU No.45/2007; No.29/2006
tentang Pedoman teknis bangunan; dan No.05/2014 tentang
system manajemen K3).
2. Mempekerjakan dan melatih staf yang berkualifikasi sesuai
untuk bertanggung jawab atas K3.
3. Selama konstruksi, bila ditemukan benda-benda
bersejarah/purbakala harus dilaporkan ke direksi/pimpinan.
4. Selalu menjaga area konstruksi bebas dari hal-hal yang
membahayakan pekerja dan lingkungan sekitar.
5. Mematuhi segala peraturan tentang keselamatan dan
keamanan dalam disain gedung. Contoh: ada ventilasi, jalur
evakuasi, tanda evakuasi, instalasi penanganan limbah/IPAL,
jalur untuk penyandang difabel, dsb.

Larangan
1. Menebang pohon diluar area konstruksi yang telah disetujui.
2. Mengambil benda bersejarah yang ditemukan dikawasan
konstruksi.
3. Membuang sampah atau limbah konstruksi
dengan sembarangan.
4. Membuang zat-zat polutan seperti oli, minyak, cat, solar,
dilingkungan sekitar (tanah, saluran air).
5. Melakukan pembakaran sampah dan/atau sisa tumbuhan
dari lahan yang dibersihkan.
6. Menggunakan material yang mengandun gas bestos.
7. Menggunakan kayu yang tidak jelas asal usulnya untuk
konstruksi. Kayu yang boleh digunakan hanya kayu yang
legal/dilengkapi oleh SKAU.

Debu dan Polusi


1. Kontraktor menggunakan air dalam interval waktu tertentu
untuk membasahi area yang berdebu, terutama saat kondisi
kering dan berangin.
2. Genset yang digunakan tidak menghasilkan asap yang
hitam/tebal.
3. Menggunakan kendaraan yang layak pakai (izin/KIR masih
berlaku).
4. Memasang pagar pembatas di sekeliling lokasi kegiatan
proyek untuk mencegah debu-debu material dari aktivitas
pembongkaran ke rumah-rumah penduduk.

Kebisingan
1. Mengupayakan pengurangan dan pengendalian kebisingan.
2. Aktivitas konstruksi hanya dijadwalkan pada pagi-sore hari
(pukul 8 pagi sampai pukul 6 sore).
3. Pekerjaan yang dilakukan setelah jam kerja harus
diberitahukan terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar
proyek paling tidak satu minggu sebelumnya.

Pengelolan Limbah
1. Penyediaan tempat penampungan sampah sementara dan
dilakukan pembersihan harian di lokasi proyek.
2. Sampah yang menumpuk harus dibuang ditempat
pembuangan akhir yang resmi (bukti atau lokasi TPA harus
dilaporkan).
3. Limbah minyak dan limbah berbahaya lainnya (termasuk
tanah yang telah
terkontaminasi
dan tumpahan
minyak) harus
disimpan
tertutup dan
dipisahkan dari
limbah lainnya.
Limbah jenis ini
harus
dipindahkan
oleh transporter
berijin ke
fasilitas
pembuangan
yang juga berijin.
4. Limbah pekerja : sisa makanan, toilet harus dikelola dengan
benar.
5. Menyiapkan rencana/mekanisme pengelolaan limbah
konstruksi dan tanah pada saat pembongkaran dan
pembangunan. Puing-puing bangunan yang masih bernilai
jual seperti besi, baja dan beton akan diserahkan kepada
pihak ketiga melalui mekanisme jual beli. Sisa-sisa material
hasil pembongkaran akan ditempatkan di tempat
penampungan sementara puing-puing bangunan dan akan
dijual kepada pihak ketiga atau dibuang ke lokasi
pembuangan yang telah ditunjuk oleh Dinas Kebersihan Kota
Kendari.
6. Setelah pekerjaan selesai, seluruh puing dan sisa konstruksi
harus dipindahkan dari lokasi proyek/dibersihkan.
Kesehatan dan Keselamatan Pekerja (K3)
1. Kontraktor mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di
Indonesia dan SOP yang berlaku terhadap pekerja.
2. Seluruh pekerja dilengkapi dengan peralatan perlindungan
diri yang sesuai dengan risiko pekerjaan dan dalam kondisi
yang memadai, yaitu helm pelindung (hardhat), baju/rompi
kerja, sepatu boot, sarung tangan, pelindung mata, dan
lainnya sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan.
3. Keharusan untuk para pekerja dan pengunjung yang ada di
lokasi untuk menggunakan peralatan
keselamatan/pelindung yg memenuhi standar.
4. Kontraktor harus melakukan perawatan/pemanfaatan
peralatan yang dapat membahayakan keselamatan kerja.
5. Kontraktor harus melakukan kegiatan inspeksi pelaksanaan
K3 baik secara formal maupun informal secara rutin.
6. Kontraktor melakukan perawatan/pemanfaatan peralatan.
7. Kontraktor menyediakan peralatan K3 seperti tangga susun,
pagar pengaman, alat pemadam kebakaran, peralatan K3,
rambu-rambu K3. Rambu-rambu K3 dan safety line harus
sesuai dan terlihat jelas di area lokasi proyek selama masa
konstruksi.
8. Pagar pengaman dibangun di sekeliling lokasi pembangunan.
9. Melakukan mobilisasi dan demobilisasi pengangkutan
material dan alat-alat berat di luar jam sibuk, serta menjaga
keamanan dan ketertiban selama kegiatan mobilisasi dan
demobilisasi tersebut.
10. Mempekerjakan petugas K3 yang memiliki sertifikat ahli K3
yang masih berlaku.
11. Mempekerjakan petugas keamanan untuk mengatur lalu
lintas selama masa konstruksi.
12. Menyusun prosedur pengelolaan keselamatan, kesehatan,
kesiapsiagaan dalam menghadapi keadaan darurat, dan
keamanan untuk tenaga kerja dan masyarakat sekitar lokasi
proyek pada tahap konstruksi.
13. Apabila terjadi kecelakaan kerja/musibah harus segera
dilaporkan pada direksi/pimpinan dan dibuat dokumentasi.
Ketenagakerjaan
1. Melakukan sosialisasi atau informasi perekrutan tenaga kerja
proyek tahap konstruksi RSUD dengan menerapkan prinsip-
prinsip non-diskriminasi, kesempatan yang adil, tidak
mempekerjakan anak-anak dan tenaga kerja paksa. Proses
penerimaan tenaga kerja konstruksi memberikan prioritas
bagian angkatan kerja yang ada disekitar area proyek yang
memiliki keahlian yang sesuai dan memenuhi syarat
kualifikasi yang dibutuhkan. Perekrutan tenaga kerja harus
menerapkan prinsip-prinsip non-diskriminasi, kesempatan
yang adil, tidak mempekerjakan anak-anak dan tenaga kerja
paksa.
2. Proses pelepasan tenaga kerja konstruksi dilakukan sesuai
dengan kesepakatan pada saat perekrutan tenaga kerja.
Semua
tenaga kerja konstruksi akan dilepas sesuai dengan prosedur
yang dimilliki oleh kontraktor pelaksana sesuai peraturan
dan ketentuan yang berlaku.
3. Kontraktor mematuhi seluruh peraturan yang berlaku di
Indonesia dan SOP yang berlaku terhadap pekerja, termasuk
menggunakan peralatan keselamatan/pelindung yg
memenuhi standar.
B. Pengelolaan dan Pelaksanaan pemantauan dan pengolahan lingkungan :
Pemantauan 1. Rencana pengelolaan/mitigasi dampak lingkungan dan social
Lingkungan yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar
pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung operasional dan
efektif sesuai dengan Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan dan Sosial.
2. Pemenuhan persyaratan lingkungan dan sosial.
3. Pengisian check list dan laporan serta evaluasi
Environmental Code of Practices/ECOP)yang ditetapkan oleh
Pemrakarsa Proyek.
4. Pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan dan social dari
pekerjaan konstruksi sesuai dengan Rencana Pengelolaan
dan Pemantauan Lingkungan dan Sosial. Laporan terkait
aspek lingkungan antara lain mencakup kejadian
pencemaran air, kejadian pencemaran udara, kejadian
pencemaran tanah, kebisingan, getaran.
5. Laporan bulanan pekerjaan konstruksi dan pelaksanaan
pengelolaan dampak lingkungan dan social yang dilakukan
oleh pelaksana konstruksi. Laporan mencakup antara lain
jumlah pekerja, jumlah hari/orang (mondays) kerja, penyakit
akibat kerja, kecelakaan yang cukup ditangani dengan alat-
alat P3K, kecelakaan memerlukan perawatan dokter,
kecelakaan memerlukan rawat inap, kejadian fatality,
kejadian Incident/nyaris celaka, kecelakaan lalu-lintas,
kerusakan peralatan, total jumlah jam kerja hilang, safety
induction, safety briefing, inspeksi K3, medical check up, dan
pelatihan.
6. Pelaksanaan pengelolaan dampak lingkungan dan social dari
pekerjaan konstruksi sesuai dengan matriks yang diambil
dari dokumen UKL-UPL atau SPPL atau Dokumen
Pengelolaan
Lingkungan Hidup lainnya.
FORM CHECK LIST ENVIRONMENTAL CODE OF PRACTICE
(ECOP)

Unit Kerja :...........................................................................................


Judul Kegiatan :...........................................................................................
Lokasi Kegiatan :............................................................................................

I. TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN UNTUK KONTRAKTOR

1. Umum

No. Kriteria Ya Tidak Tidak Tindakan/Rekomend


diperluka as i yang diberikan
n
a. Apakah sudah mematuhi semua persyaratan
perundang-undangan yang relevan di
Indonesia (PerMen PU No.45/2007; No.
29/2006 tentang Pedoman teknis bangunan;
dan No. 05/2014 tentang system manajemen
K3)
b. Apakah ada Papan Informasi untuk Kegiatan
Konstruksi yang berisi informasi Nama
Proyek, Nama Perusahaan Kontraktor
Pelaksana, Jenis Pekerjaan, Masa Pelaksanaan
Pekerjaan, Nama Perusahaan Konsultan
Supervisi dan Nomor Kontak yang dihubungi
untuk menyampaikan keluhan
c. Apakah sudah mengimplementasikan
Rencana Pengelolaan dan Pemantauan
Lingkungan dan Sosial (Environmental
&Social Management Plan/ESMP) selama
durasi periode konstruksi
d. Memonitor efektivitas implementasi ESMP
dan menyimpan data hasil monitoring
e. Membuat laporan bulanan tentang data hasil
monitoring pelaksanaan
pengelolaan lingkungan
kepada Pemrakarsa Proyek
f. Mempekerjakan dan melatih staf yang
berkualifikasi sesuai untuk bertanggung
jawab atas K3
g. Selama konstuksi, bila ditemukan benda-
benda bersejarah/purbakala harus
dilaporkan ke pimpinan Pemrakarsa Proyek
h. Mematuhi segala peraturan tenang
keselamatan dan keamanan dalam disain
gedung. Contoh : ada ventilasi, jalur evakuasi,
tanda evakuasi, instalasi penanganan
limbah/IPAL, jalur untuk penyandang difabel,
dsb.
i. Jika ada dampak lingkungan dan social yang
signifikan dan belum ada mitigasinya,
Kontraktor menghentikan aktivitas
konstruksi setelah menerima instruksi dari
Pemrakarsa Proyek, dan jika dibutuhkan,
mengusulkan dan menjalankan
perbaikan
dan
mengimplementasikan metode konstruksi
alternative untuk meminimalkan dampak
lingkungan dan sosialnya.
138

II. PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Memastikan bahwa aktivitas kerja dilakukan dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan
tetap memelihara lingkungan hidup

1. LARANGAN
No. Kriteria Ya Tidak Tidak Tindakan/Rekomend
diperluka as i yang diberikan
n
a.
Penebangan pohon diluar area konstruksi
yang
telah disetujui
b. Mengambil benda bersejarah yang
ditemukan di Kawasan kontsruksi
c. Pembuangan sampah atau limbah konstruksi
dengan sembarangan
d. Membuang zat-zat polutan seperti oli,
minyak, cat, solar, dan bahan
kimia lainnya di
lingkungan sekitar (tanah, sungai)
e. Pembakaran sampah dan/atau sisa
tumbuhan
dari lahan yang dibersihkan
2. DEBU DAN POLUSI
No. Kriteria Ya Tidak Tidak Tindakan/Rekomend
diperluka a si yang diberikan
n
a. Penggunaan air dalam interval waktu tertentu
untuk membasahi area yang berdebu,
terutama saat kondisi kering dan berangin
b Penggunaan genset yang tidak menghasilkan
asap yang tebal/hitam
c. Penyimpanan solar/diesel untuk genset
menggunakan tangki/drum dengan
secondary contain mentuntuk mencegah
dampak dari tumpahan/ceceran ke tanah
d. Penggunaan kendaraan yang layak
pakai
(ijin/KIR masih berlaku)
3. KEBISINGAN
No. Kriteria Ya Tidak Tidak Tindakan/Rekomend
diperluka a si yang diberikan
n
a. Aktivitas konstruksi hanya dijadwalkan pada
pagi-sore hari (pukul 8 pagi sampai pukul 6
sore)
b. Pekerjaan yang dilakukan setelah jam kerja
harus diberitahukan terlebih dahulu kepada
masyarakat sekitar proyek paling tidak satu
minggu sebelumnya dan keluhan masyarakat
ditindaklanjuti secepatnya
serta terdokumentasi
dengan baik
139

4. PENGELOLAAN LIMBAH
No. Kriteria Ya Tidak Tidak Tindakan/Rekomend
diperluka a si yang diberikan
n
a. Penyediaan tempat penampungan sampah
sementara dan dilakukan pembersihan
harian di lokasi proyek.
b Sampah yang menumpuk harus dibuang di
tempat pembuangan akhir yang resmi (bukti
atau lokasi TPA harus dilaporkan)
c. Limbah minyak dan limbah berbahaya
lainnya (termasuk tanah yang telah
terkontaminasi dan tumpahan minyak) harus
disimpan tertutup dan dipisahkan dari
limbah lainnya. Limbah jenis ini harus
dipindahkan oleh transporter berijin ke
fasilitas pembuangan yang juga
berijin.
d. Setelah pekerjaan selesai, seluruh puing dan
sisa konstruksi harus dipindahkan dari lokasi
proyek/dibersihkan.
e Limbah pekerja : sisa makanan, toilet harus
dikelola dengan benar
5. KESEHATAN DAN KESELAMATAN PEKERJA (K3)
No. Kriteria Ya Tidak Tidak Tindakan/Rekomend
diperluka a si yang diberikan
n
a. Kontraktor mematuhi seluruh peraturan
yang berlaku di Indonesia dan SOP sesuai
ESMP terhadap pekerja
b. Seluruh staff dilengkapi dengan peralatan
perlindungan diri yang sesuai, yaitu helm
pelindung (hardhats) dan pakaian ke
amanan (highvisibility clothing)
c Pagar pengaman sudah dibangun di
sekeliling lokasi pembangunan

b.Ketersediaan dan Pemanfaatan Peralatan Keselamatan

Tidak Tindakan/Rekomend
No. Kriteria Ya Tidak diperluka a si yang diberikan
n
Dasar hokum : instruksi Menteri Tenaga Kerja
No. 2/M/BW/BK/1984, tentang pengesahan
alat pelindung diri
a. Peralatan keselamatan kerja/PPD :
perlengkapan pelindung diri : baju/rompi
kerja, sepatu boot, helm, sarung tangan,
pelindung mata dll, telah tersedia
b. Keharusan untuk para pekerja dan
pengunjung peralatan
keselamatan/pelindung yang memenuhi
standar yang ada di lokasi untuk
menggunakan
140

c. Apakah dilakukan perawatan/pemanfaatan


peralatan yang dapat membahayakan
keselamatan kerja
d. Apakah perusahaan melakukan kegiatan
inspeksi pelaksanaan K3 baik secara formal
maupun informal secara rutin
e. Apakah sudah tersedia peralatan lingkungan
seperti tangga susun, pagar pengaman, alat
pemadam kebakaran, peralatan K3, rambu-
rambu K3
f. Apakah perusahaan
melakukan
kegiatan/pertemuan/briefing
yang berhubungan dengan
pelaksanaan K3
g Apakah Perusahaan memiliki sistem untuk
mengukur, memantau dan mengevaluasi
kinerja Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) dan hasilnya
dianalisa guna menentukan keberhasilan
atau untuk melakukan identifikasi tindakan
perbaikan
h. Pendekatan apa yang dilakukan perusahaan
untuk meningkatkan kesadaran tentang K3,
missal : dengan poster K3 (safety), slogan
motivasi untuk bekerja secara aman, adanya
rewar dan punishment
i Apabila terjadi kejadian kecelakaan
kerja/musibah harus dilaporkan kepada
direksi dan dibuat dokumentasi
Catatan :
Setiap item pemantauan harus dilengkapi dengan foto/dokumentasi yang sesuai

6. SANKSI:

Apabila kontraktor terbukti melakukan pelanggaran atas SOP ini maka akan diberikan
peringatan tertulis sampai 3 kali dan apabila pelanggaran dilakukan kembali maka kegiatan
proyek dapat dihentikan dan kontrak dapat diberhentikan.

Dilaporkan Oleh
Konsultan
Pengawas
Nama :
Tanda Tangan :
No.HP :
E-mail :

Diketahui Oleh Direksi Pekerjaan


Konstruksi: Nama :
Tanda Tangan :
No.HP :
E-mail :
141

BAB X. SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

Spesifikasi Teknis dan Gambar dilampir terpisah (tersedia dalam sistem SPSE)
namun merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini

unsur-unsur evaluasi teknis:


1) Metode pelaksanaan;
2) Jadwal dan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sampai dengan serah terima
pertama Pekerjaan (PHO);
3) Jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan;
4) Daftar personil inti;
5) Bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan (apabila ada bagian pekerjaan yang akan
disubkontrakkan);
6) Spesifikasi teknis termasuk Identitas (jenis, tipe dan merk) bahan/barang yang
dipergunakan dalam pekerjaan struktur, mekanikal, plumbing dan elektrikal;
7) Surat Dukungan dari Distributor/ Pabrik/Agen Resmi atas bahan/barang yang
digunakan dalam pekerjaan ACP dan semua Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
dilengkapi dengan data teknis (brosur, spesifikasi dan gambar-gambar);
8) Jaminan Penawaran dapat berupa surat kredit atau jaminan dari Bank yang memiliki
reputasi atau Lembaga keuangan lainnya yang bereputasi dan tanpa pengecualian
mengikuti formulir yang disediakan dalam dokumen pengadaan.
9) Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi;
10) Pernyataan Kinerja Terkait Lingkungan Sosial, Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
11) Matrik Lingkungan, Sosial, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Matrik untuk Laporan
Kemajuan Pekerjaan.
143

BAB XI. DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

Keterangan

1. Daftar Kuantitas dan Harga harus dibaca sesuai dengan Instruksi


Kepada Peserta (IKP), Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-
Syarat Khusus Kontrak (SSKK), Spesifikasi Teknis dan Gambar.

2. Pembayaran terhadap prestasi pekerjaan dilakukan berdasarkan


kuantitas pekerjaan aktual yang dimintakan dan dikerjakan
sebagaimana diukur oleh Penyedia dan diverifikasi oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK), serta dinilai sesuai dengan harga yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

3. Harga dalam Daftar Kuantitas dan Harga telah mencakup semua biaya
pekerjaan, personil, pengawasan, bahan-bahan, perawatan, asuransi,
laba, pajak, bea, keuntungan, overhead dan semua risiko, tanggung
jawab, dan kewajiban yang diatur dalam Kontrak.

4. Harga harus dicantumkan untuk setiap mata pembayaran, terlepas dari


apakah kuantitas dicantumkan atau tidak. Jika Penyedia lalai untuk
mencantumkan harga untuk suatu pekerjaan maka pekerjaan tersebut
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran lain dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.

5. Semua biaya yang dikeluarkan untuk memenuhi ketentuan Kontrak


harus dianggap telah termasuk dalam setiap mata pembayaran, dan jika
mata pembayaran terkait tidak ada maka biaya dimaksud harus
dianggap telah termasuk dalam harga mata pembayaran yang terkait.

6. Pokja ULP akan melakukan koreksi aritmatik atas kesalahan


penghitungan dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) jika terdapat perbedaan antara penulisan nilai dalam angka dan
huruf pada Surat Penawaran maka yang dicatat nilai dalam
huruf;dan

(b) jika terjadi kesalahan hasil pengalian antara volume dengan harga
satuan pekerjaan maka dilakukan pembetulan, dengan ketentuan
volume pekerjaan sesuai dengan yang tercantum dalam Dokumen
Pengadaan dan harga satuan tidak boleh diubah.
143

Daftar 1: Mata Pembayaran Umum1

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga

Total Daftar
1 (pindahkan nilai total ke Daftar
Rekapitulasi)

2Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN(Pajak
Pertambahan Nilai).
144

Daftar 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama: 1

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga

Total Daftar
2 (pindahkan nilai total ke Daftar
Rekapitulasi)

1Cantumkan Mata Pembayaran Pekerjaan Utama yang menjadi pokok dari paket PekerjaanKonstruksi ini
di
antara bagian-bagian pekerjaan lain.
2Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
145

Daftar 3: Mata Pembayaran 1

No. Uraian Pekerjaan Satuan Kuantitas Harga Total


Ukuran Satuan Harga

Total Daftar
3 (pindahkan nilai total ke Daftar
Rekapitulasi)

1Cantumkan Mata Pembayaran Jenis Pekerjaan selain yang diuraikan dalam Mata Pembayaran Pekerjaan
Utama jika terdapat lebih dari satu jenis pekerjaan.
2Semua jenis harga yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga adalah harga sebelum PPN (Pajak
Pertambahan Nilai).
146

DAFTAR REKAPITULASI

Mata Pembayaran Harga


Daftar No. 1: Mata Pembayaran Umum
Daftar No. 2: Mata Pembayaran Pekerjaan Utama
Daftar No. 3: Mata Pembayaran ...................
—dll.—
Jumlah (Daftar 1+2+3+ )
PPN 10%
TOTAL
NILAI
147

BAB XII. Bentuk-Bentuk Dokumen Standar Lain


1. Bentuk Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ)
2. Bentuk Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
3. Bentuk Jaminan Pelaksanaan dari Bank Umum
4. Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank Umum
5. Bentuk Jaminan Pemeliharaan dari Bank Umum
148

1. BENTUK SURAT PENUNJUKAN PENYEDIA PEKERJAAN (SPPBJ)


[kop surat K/L/D/I]

Nomor : , 20
Lampiran:

Kepada Yth.
di

Perihal : Penunjukan Penyedia untuk Pelaksanaan Paket Pekerjaan

Dengan ini kami beritahukan bahwa penawaran Saudara nomor


tanggal perihal dengan [nilai penawaran/penawaran

terkoreksi] sebesar Rp ( ) kami nyatakan


diterima/disetujui.

Sebagai tindak lanjut dari Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan (SPPBJ) ini
Saudara diharuskan untuk menyerahkan Jaminan Pelaksanaan dan
menandatangani Kontrak/Surat Perjanjian paling lambat 14 (empat belas) hari
kerja setelah diterbitkannya SPPBJ. Kegagalan Saudara untuk menerima
penunjukan ini yang disusun berdasarkan evaluasi terhadap penawaran Saudara,
akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun
2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 4 Tahun 2015.

Satuan Kerja
Pejabat Pembuat
Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP.
Tembusan Yth. :
1. [PA/KPAK/L/D/I]
2. [APIPK/L/D/I]
3. [Pokja ULP]
......... dst
149

2. BENTUK SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

[kop surat satuan kerja K/L/D/I]

SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK)

Nomor:
Paket Pekerjaan:

Yang bertanda tangan di bawah ini:


[nama Pejabat Pembuat Komitmen]
[jabatan Pejabat Pembuat Komitmen]
[alamat satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen]
selanjutnya disebut sebagai Pejabat Pembuat Komitmen;

berdasarkan Surat Perjanjian nomor tanggal ,


bersama ini memerintahkan:

[nama Penyedia Pekerjaan Konstruksi]


[alamat Penyedia Pekerjaan Konstruksi]
yang dalam hal ini diwakili oleh:
selanjutnya disebut sebagai Penyedia;

untuk segera memulai pelaksanaan pekerjaan dengan


memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

1. Macam pekerjaan: ;

2. Tanggal mulai kerja: ;

3. Syarat-syarat pekerjaan: sesuai dengan persyaratan dan


ketentuan Kontrak;

4. Waktu penyelesaian: selama ( ) hari kalender/bulan/tahun


dan pekerjaan harus sudah selesai pada tanggal
150

5. Denda: Terhadap setiap hari keterlambatan pelaksanaan/penyelesaian


pekerjaan Penyedia akan dikenakan Denda Keterlambatan sebesar 1/1000
(satu per seribu) dari Nilai Kontrak atau bagian tertentu dari Nilai Kontrak
sebelum PPN sesuai dengan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

, 20
Untuk dan atas nama
Pejabat Pembuat Komitmen

[tanda tangan]

[nama lengkap]
[jabatan]
NIP:

Menerima dan menyetujui:


Untuk dan atas nama

[tanda tangan]

[nama lengkap wakil sah badan


usaha] [jabatan]
177

3. Jaminan Pelaksanaan dari Bank


[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK sebagai JAMINAN PELAKSANAAN


No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam


Jabatan selaku dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama _ [nama bank] berkedudukan
di
[alamat]
Untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama PPK]
Alamat :
Selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uangRp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pelaksanaan atas pekerjaan
berdasarkan Surat Penunjukan Penyedia Pekerjaan/Jasa (SPPBJ)No.
tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan:
a. Yang dijamin tidak menyelesaikan pekerjaan tersebut pada waktunya
dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan dalam Kontrak;
b. Pemutusan kontrak akibat kesalahan Yang Dijamin.
sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pengadaan yang diikuti oleh Yang
Dijamin.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis
dengan melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari
Penerima Jaminan
177

paling lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo
Garansi Bank sebagaimana tercantum dalam butir 1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari
Penerima Jaminan berdasar Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima
Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing- masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
KantorPengadilan Negeri .
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp.6000,00

menghubungi [bank]
[Nama dan Jabatan]
153

4. Bentuk Jaminan Uang Muka dari Bank


[Kop Bank Penerbit Jaminan]

GARANSI BANK sebagai JAMINAN UANG MUKA


No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam


Jabatan selaku dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama [nama bank] berkedudukan
di
[alamat]
Untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [nama PPK]
Alamat :
selanjutnya disebut: PENERIMA JAMINAN

sejumlah uang Rp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Uang Muka atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, Yang Dijamin lalai/tidak memenuhi
kewajibannya dalam melakukan pembayaran kembali kepada Penerima Jaminan
atas uang muka yang diterimanya, sebagaimana ditentukan dalam Dokumen
Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas atau sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Yang Dijamin
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpasyarat(Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari
154

Penerima Jaminan berdasarkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari


Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat Yang Dijamin cidera
janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.

6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing- masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp.6000,00

menghubungi [bank]
[Nama dan Jabatan]
155

5. Jaminan Pemeliharaan dari Bank

[Kop Bank Penerbit Jaminan]


GARANSI BANK sebagai JAMINAN PEMELIHARAAN
No.

Yang bertanda tangan dibawah ini: dalam


Jabatan selaku dalam hal ini bertindak untuk dan
atas nama [nama bank] berkedudukan
di
[alamat]
Untuk selanjutnya disebut: PENJAMIN

dengan ini menyatakan akan membayar kepada:


Nama : [namaPPK]
Alamat :
selanjutnya disebut:
PENERIMA JAMINAN

sejumlah uangRp
(terbilang ) dalam bentuk
garansi bank sebagai Jaminan Pemeliharaan atas pekerjaan
berdasarkan Kontrak No. tanggal , apabila:
Nama : [nama Penyedia]
Alamat :
selanjutnya disebut: YANG DIJAMIN

ternyata sampai batas waktu yang ditentukan, namun tidak melebihi tanggal
batas waktu berlakunya Garansi Bank ini, lalai/tidak memenuhi kewajibannya
kepada Penerima Jaminan untuk melakukan pemeliharaan sebagaimana
ditentukan dalam Dokumen Kontrak.

Garansi Bank ini dikeluarkan dengan ketentuan sebagai berikut:


1. Berlaku selama ( ) hari kalender, dari tanggal
s.d.
2. Tuntutan pencairan atau klaim dapat diajukan secara tertulis dengan
melampirkan Surat Pernyataan Wanprestasi dari Penerima Jaminan paling
lambat 14 (empat belas) hari kalender setelah tanggal jatuh tempo Garansi
Bank sebagaimana tercantum dalam butir1.
3. Penjamin akan membayar kepada Penerima Jaminan sejumlah nilai jaminan
tersebut di atas dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpa syarat (Unconditional) setelah menerima tuntutan pencairan dari
Penerima Jaminan berdasarkan Surat Pernyataan
156

Wanprestasi dari Penerima Jaminan mengenai pengenaan sanksi akibat


Yang Dijamin cidera janji/lalai/tidak memenuhi kewajibannya.
4. Penjamin melepaskan hak-hak istimewanya untuk menuntut supaya benda-
benda yang diikat sebagai jaminan lebih dahulu disita dan dijual untuk
melunasi hutang Yang Dijamin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1831
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
5. Garansi Bank ini tidak dapat dipindahtangankan atau dijadikan jaminan
kepada pihak lain.
6. Segala hal yang mungkin timbul sebagai akibat dari Garansi Bank ini,
masing- masing pihak memilih domisili hukum yang umum dan tetap di
Kantor Pengadilan Negeri .
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :

[Bank]

Materai Rp.6000,00

menghubungi [bank]
[Nama dan Jabatan]

Anda mungkin juga menyukai