Proposal Endang Riyanti S1 2022
Proposal Endang Riyanti S1 2022
PROPOSAL
ENDANG RIYANTI
211015201026
OLEH
ENDANG RIYANTI
211015201026
PROPOSAL
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat Rahmad
Adapun tujuan penulis proposal ini adalah sebagai suatu syarat untuk melakukan
Sarjana Dan Pendidikan Profesi Bidan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Keluarga
Bunda Jambi.
Penyusunan ini tidak terlepas dari dukungan dan arahan berbagai pihak,maka dari
itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Keluarga Bunda Jambi Keluarga Bunda
Jambi.
4. Seluruh dosen Program Studi Program Studi Kebidanan Program Sarjana dan
proposal ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..
DAFTAR BAGAN……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A. Latar Belakang…………………………………………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………
C. Tujuan Penelitian………………………………………………….
B. Keputihan………………………………………………………….
A. Kerangka Teori…………………………………………………….
B. Kerangka konsep…………………………………………………..
C. Definisi Operasional……………………………………………….
D. Hipotesis……………………………………………………………
E. Desain Penlitian……………………………………………………
J. Pengolahan Data…………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel
Bagan
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
hampir tiga kali lipat. pada tahun 2016 lebih dari 1,9 miliar orang dewasa 18
tahun ke atas, kelebihan berat badan. Dari jumlah tersebut lebih dari 650 juta
kelebihan berat badan pada tahun 2018, dan 13% mengalami obesitas, pada tahun
2020 bahwa 39 miliar mengalami kelebihan berat badan atau obesitas (WHO,
2021).
peningkatan prevalensi obesitas pada penduduk berusia > 18 tahun dari 15,4%
(2013) menjadi 21,8% (2018). Untuk prevalensi berat badan berlebih terdapat
sedikit peningkatan dari tahun 2013 (13,5%) ke tahun 2018 (13,6%). Disparitas
prevalensi obesitas terlihat pada beberapa provinsi yang berbeda dari nilai
prevalensi obesitas sentral pada penduduk berusia > 15 tahun dari 26,6% (2013)
lemak tubuh secara berlebihan (Sudargo, 2014). Sedang menurut Irwan (2016)
tubuh yang berlebih, sehingga berat badan seseorang jauh di atas normal dan
leher relatif pendek, dada menggembung dan membesar mengandung lemak, perut
menyebabkan laserasi dan ulserasi yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. Pada
anak laki-laki, penis terlihat kecil karena tertimbun dalam jaringan lemak
merugikan bagi kesehatan penderitanya pada masa yang akan datang. Obesitas
bagi kesehatannya. Hal ini disebabkan karena obesitas adalah awalan dari
sleep apnea. Hingga tidak jarang, obesitas menjadi penyebab kematian dini atau
kematian pada masa muda (Hermawan, 2020). Beberapa dampak lain yang
(Sumbono, 2020).
Maka harus diketahui terlebih dahulu penyebab obesitas. Obesitas
disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: genetik, asupan energi, aktivitas
fisik, lingkungan, psikis, status sosial ekonomi dan penggunaan kontrasepsi pil
oral kombinasi (Adriani, 2012). Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi (POK) adalah pil
alami oleh wanita (Jitowiyono, 2019). Efek samping Pil Oral Kombinasi (POK)
yang paling tinggi frekuensinya yaitu peningkatan berat badan. Hipotesa para ahli
et.al,2015).
dari hasil uji statistic chi kuadrat dengan menggunakan bantuan computer SPSS
17.0 dengan tingkat signifikan α= 0.05 didapatkan hasil bahwa N= 34, pada taraf
kesalahahan derajat kemaknaan 0.05 diperoleh nilai ρ= 0.01 yang berarti ada
perubahan berat badan. Penelitian juga dilakukan oleh Hariadini (2017) diperoleh
hasil bahwa efek samping yang paling banyak dialami oleh akseptor POK adalah
peningkatan berat badan (50,94%) dan sebagian besar akseptor (66,04%) belum
perubahan pola menstruasi, kenaikan berat badan, mual, hipertensi, sakit kepala,
jumlah PUS Kota Medan pada tahun2012 sebanyak 326.606 orang. Pesrta KB
baru pada tahun 2012 sebanyak 46.751orang (14,31%), dengan presentase sebagai
berikut: peserta Kondom sebanyak 4.292 orang (9,18%), peserta Pil sebanyak
13.380 orang (28,62%), pesrta Suntik sebanyak 17,513 orang (37,46%) peserta
IUD sebanyak 3.360 orang (7,19%), peserta Implan sebanyak 3.122 orang
(6,68%), peserta MOW sebanyak 2,197 orang (4,70%) dan peserta MOP sebanyak
dengan kadar esterogen yang lebih tinggi. Alat genetalia terdapat mekanisme
Normalnya angka keasaman pada vagina berkisar antara 3,8-4,2, sebagian besar
95% adalah jenis bakteri Lactobacillus dan selebihnya adalah bakteri patogen.
Keputihan akan timbul ketika kondisi asam turun maka bakteri Lactobacillus
vagina asam mengakibatkan Candida albicans dapat tumbuh dengan subur di area
pasien yang menggunakan alat kontrasepsi Oral dapat mengalami efek samping
Data Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara tahun 2012, peserta KB aktif
sebanyak 221.063 orang (67,68 %), dengan persentase sebagai berikut: peserta
Kondom sebanyak 13.127 orang (5,94 %), peserta Pil sebanyak 69.404 orang
(31,40 %), peserta Suntik sebanyak 77.711 orang (35,15 %), peserta IUD
sebanyak 29.245 orang (13,2 %), peserta Implan sebanyak 16.025 orang (7,25 %),
peserta MOW sebanyak 13.414 orang (6,07 %) dan peserta MOP sebanyak 2137
orang (0,97%).
Tahun 2022”.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
D.MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
dan keputihan.
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar dan masukan bagi
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data dasar dan masukan bagi
TINJAUAN PUSTAKA
D. KONSEP OBESITAS
a. Definisi Obesitas
b. Klasifikasi Obesitas
Tabel 2.1
klasifikasi Obesitas
BB kurang <18,5
Normal 18,5-24,9
Obesitas ≥25,0
c. Gejala Obesitas
menimbulkan bau tidak sedap. Pada anak laki-laki, penis terlihat kecil
d. Pengukuran Obesitas
terhadap berat badan, tinggi badan, dan tebal lapisan kulit. Pengukuran
sebagai berikut:
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑚)2
e. Etiologi Obesitas
energi tersebut dapat disebabkan oleh asupan energi yang tinggi atau
memberikan efek termogenesis lebih rendah (3% dari total energi yang
dihasilkan karbohidrat) dan protein (25% dari total energi yang dihasilkan
et.al,2015).
a. Jenis kelamin
obesitas. Meskipun dapat terjadi pada kedua jenis kelamin, tetapi obesitas
lebih umum dijumpai pada wanita terutama setelah kehamilan dan masa
b. Tingkat sosial
c. Pola makan
tinggiperlu digali.
d. Aktivitas fisik
e. Faktor Psikologis
emosi yang dalam dan ini merupakan satu pelindung penting bagi yang
bersangkutan.
f. Faktor genetis
Faktor genetis merupakan salah satu faktor yang juga berperan
f. Komplikasi Obesitas
dampak dari kelebihan berat badan diantaranya krisis percaya diri dan
a. Penyakit kardiovaskuler
d. Gangguan ortopetik
e. Pseudotumor serebri
f. Kanker payudara
a.Definisi Keputihan
Fluor albus terbagi atas dua macam, yaitu fluor albus fisiologis
(normal) dan fluor albus patologis (abnormal).
1. Fluor Albus Fisiologis
Fluor albus fisiologis terdiri atas cairan yang kadang-kadang
berupa muskus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit
yang jarang, sedangkan fluor albus patologis banyak mengandung
leukosit.
Alat kelamin wanita dipengaruhi oleh berbagai hormon
yang dihasilkan berbagai organ yakni: hipotalamus, hipofisis,
ovarium dan adrenal. Estrogen dapat mengakibatkan maturasi
epitel vagina, serviks, proliferasi stroma dan kelenjar sedangkan
progesteron akan mengakibatkan fungsi sekresi. Keputihan normal
dapat terjadi pada masa menjelang dan sesudah menstruasi, sekitar
fase sekresi antara hari 10-16 siklus menstruasi, saat terangsang,
hamil, kelelahan, stress dan sedang mengkonsumsi obatobat
hormonal seperti pil KB. Keputihan ini tidak berwarna atau jernih,
tidak berbau dan tidak menyebabkan rasa gatal.
2. Fluor Albus Patologis
Merupakan cairan eksudat dan cairan ini mengandung
banyak leukosit. Eksudat terjadi akibat reaksi tubuh terhadap
adanya jejas (luka). Jejas ini dapat diakibatkan oleh infeksi
mikroorganisme, benda asing, neoplasma jinak, lesi, prakanker
dan neoplasma ganas. Kuman penyakit yang menginfeksi vagina
seperti jamur Kandida Albikan, parasite Tricomonas, E. Coli,
Staphylococcus, Treponema Pallidum, Kondiloma aquiminata
dan Herpes serta luka di daerah vagina, benda asing yang tidak
sengaja atau sengaja masuk ke vagina dan kelainan serviks.
Akibatnya, timbul gejala-gejala yang sangat mengganggu, seperti
berubahnya cairan yang berwarna jernih menjadi kekuningan
sampai kehijauan, jumlahnya berlebihan, kental, berbau tak sedap,
terasa gatal atau panas dan menimbulkan luka di daerah mulut
vagina.
a. Patogenesis
Leukorea atau fluor albus merupakan gejala dimana terjadinya
pengeluaran cairan dari alat kelamin wanita yang tidak berupa darah.
Dalam perkembangan, alat kelamin wanita mengalami berbagai
perubahan mulai bayi sampai menopause. Fluor albus merupakan
keadaan yang dapat terjadi fisiologis dan dapat menjadi fluor albus yang
patologis karena terinfeksi kuman penyakit. Bila vagina terinfeksi kuman
penyakit seperti jamur, parasite, bakteri dan virus maka keseimbangan
ekosistem vagina akan terganggu, yang tadinya bakteri doderlein atau
lactobasillus memakan glikogen yang dihasilkan oleh estrogen pada
dinding vagina untuk pertumbuhannya dan menjadikan pH vagina basa.
Keadaan pH vagina basa membuat kuman penyakit berkembang dan
hidup subur di dalam vagina.
b. Patologi Keputihan
1) Infeksi
Tubuh akan memberikan reaksi terhadap mikroorganisme
yang masuk ini dengan serangkaian reaksi radang. Penyebab
infeksi biasanya karena jamur Jamur yang sering menyebabkan
keputihan ialah Kandida Albikan. Penyakit ini disebut juga
Kandidasis genetalia. Jamur ini merupakan saprofit yang pada
keadaan biasa tidak menimbulkan keluhan gejala, tetapi pada
keadaan tertentu menyebabkan gejala infeksi mulai dari yang
ringan hingga berat. Penyakit ini tidak selalu akibat PMS dan
dapat timbul pada wanita yang belum menikah. Ada beberapa
factor predisposisi untuk timbulnya kanidosis genetalis, yaitu
karena pemakaian obat antibiotika dan kortikosteroid yang lama.
2)Kehamilan
3)Kontrasepsi hormonal
4)Kelainan endokrin seperti diabetes mellitus
5)Menurunnya kekebalan tubuh seperti penyakit-penyakit kronis
pemeriksaan klinis terlihat vulva berwarna merah (eristem) dan
sembab, kadang-kadang ada erosi akibat garukan. Terlihat keputihan
yang berwarna putih, kental, bergumpal seperti butiran tepung
melengket di dinding vagina. (Sibagariang,dkk,2013).
(Nelwan,2019).
dengan 1 minggu tanpa pil atau plasebo, pada saat mana suatu
mestranol, dalam dosis 0.05, 0.08 dan 0,1 mg per tablet. Progestinnya
kombinasi kerja estrogen dan progestin. Saat ini tersedia tiga variasi pil
2. Bifasik: dosis dan jenis estrogen yang digunakan tetap konstan dan
minggu pertama dan minggu kedua pada siklus pil 21 hari, yang
sama, tetapi memiliki tiga kadar yang berbeda selama siklus pil 21
tujuh hari.
4. Pasca keguguran
12. Setelah melahirkan enam bulan dan tidak memberi ASI eksklusif
dari endrometrium.
(Darmawati,2012).
G. Kaitan Pil Oral Kombinasi Dengan Keputihan
dan penyebab keputihan. Jika tidak ditangani dengan baik, keputihan bisa
kandungan) bisa menjadi salah satu akibat keputihan. Gejala awal kanker
badan, cepat lelah dan juga keputihan, sehingga bisa dikatakan keputihan
progesterone.
keputihan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Kerangka Teori
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Pil KB Oral
Kombinasi(POK)
1.Obesitas
4.Menggigil
5.Keputihan
Hypothalamus Lateral
Keterangan:
maka konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur, konsep hanya
dapat diamati dan diukur melalui konstruktur yang lebih dikenal dengan
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
obesitas
b
KontrasepsiPil Oral
Kombinasi (POK)
Keputihan
Keterangan:
Variabel bebas(independent): Kontrasepsi Pil Oral Kombinasi(POK)
Variabel terikat(dependent): Obesitas dan Keputihan
C. Definisi Operasinal
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Operasional Ukur
IMT ≥ 25 kg/m2 2.
untuk obesitas
dan
vagina tetapi
tidak berbentuk
darah. Keputihan
yaitu patologis
dan fisiologis
Penggunaan Oral
Kontrasepsi Kombinasi
Oral
Kombinasi
D. Hipotesis
penggunaan kontrasepsi pil oral kombinasi (POK) dengan kejadian obesitas dan
E. Desain Penelitian
(POK) dengan kejadian obesitas dan keputihan di Wilayah Telanai Pura Kota
Penelitian ini akan dilakukan di Wilayah Telanai Pura Kota Jambi pada
tanggal
a. Populasi
2016). Populasi dalam penelitian ini yaitu wanita usia subur (WUS) yang
b. Sampel
penelitian.
c. Kooperatif
H. Instrumen Penelitian
hormonal pil kb oral ombinasi dengan kejadian obeitas dan keputihan yang di
Jenisdata
a. Data primer
b. Data Sekunder
Data sekunder, yaitu data yang diambil secara tidak langsung
J. Pengolahan Data
1.Pengolahan Data
a. Editing
Editing adalah tahap awal pengolahan data. Kegiatan pada tahap ini
kueisoner.
b. Coding
mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat
entry data.
c. Processing
dan kekurangan.
d. Scoring
e. Entri Data
f. Cleaning
kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.
kekomputer
bentuk analisis yaitu analisis univariat dan analisis bivariat yang diuraikan
sebagai berikut:
a. Analisis Univariat
b. Analisis Bivariat
adalah: