Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


KANTOR UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA
TOREA - FAKFAK
Jln. Adisucipto No. 1
PO BOX 101, Fakfak 98611 Telepon : (0956) 2102275 email : bandara_torea@yahoo.com

TERM OF REFERENCE (TOR)


KERANGKA ACUAN KERJA

PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SIBORU FAKFAK

Kementerian : Kementerian Perhubungan


Unit Eselon I : Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Program : Infrastruktur Konektivitas
Hasil (Outcome) : Tersedianya Infrastruktur Konektivitas Transportasi Udara
Kegiatan : Pengembangan Bandar Udara Siboru
Indikator Kinerja Kegiatan : Tersedianya Bangunan Terminal Bandar Udara Siboru
Jenis Keluaran (Output) : Pengembangan Bandar Udara Siboru
Volume Pekerjaan (Output) : 1 (Satu)
Satuan Ukur Keluaran (Output) : Paket

1. Latar Belakang
1.1. Gambaran Umum
Dalam rangka mendukung perkembangan perekonomian, perdagangan dan
pariwisata, serta untuk melayani aksesibilitas masyarakat ke dan dari Kabupaten
Fakfak Provinsi Papua Barat, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian
Perhubungan melaksanakan Pembangunan Bandar Udara Siboru, Kab. Fakfak
Provinsi Papua Barat.

Tujuan dilaksanakan pembangunan adalah untuk mengoptimalkan fungsi


Bandar Udara Siboru sebagai fasilitas umum yang digunakan untuk melayani
masyarakat pengguna jasa angkutan udara ke dan dari Kabupaten Fakfak Provinsi
Papua Barat yang memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan
penerbangan.

Berdasarkan naskah kesepakatan bersama yang ditandatangani, Direktur


Jenderal Perhubungan Udara bertugas dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
pembangunan sisi darat maupun sisi udara Bandar Udara Siboru dan mengusahakan
Bandar Udara Siboru secara optimal serta menjamin keamanan, keselamatan dan
pelayanan penerbangan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan serta
mengendalikan Daerah Lingkungan Kepentingan (DLKP), Kawasan Keselamatan
Operasi Penerbangan (KKOP) serta tersedianya aksesibilitas dan utilitas sesuai
peraturan perundang-undangan dalam rangka menjamin keamanan dan
keselamatan penerbangan.

Seiring dengan perubahan dan globalisasi serta dunia penerbangan menjadi


lebih terjangkau, hal ini menjadikan pertumbuhan penumpang melaju pesat.
Peningkatan pertumbuhan penumpang juga berpengaruh kepada kenaikan jumlah
moda transportasi udara yang mengakibatkan kapasitas infrastruktur dan layanan
Bandar Udara Siboru akan meningkat sehingga perlu adanya peningkatan
infrastruktur seperti Bangunan Kantor Operasi sebagai langkah yang lebih konkrit
untuk meningkatkan layanan bandara kedepannya.

Dalam rangka menunjang layanan Bandar Udara Siboru, Direktorat


Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan bermaksud melaksanakan
“PENGEMBANGAN BANDAR UDARA SIBORU FAKFAK ”.

Pengembangan Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fakfak diharapkan dapat


meningkatkan pelayanan jasa transportasi udara dalam menopang perekonomian,
mendukung jalannya roda pemerintahan. Berdasarkan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 39 Tahun 2019 (pengganti PM 69 Tahun 2013) tentang
Tatanan Kebandarudaraan Nasional, peran Bandar Udara Siboru di Kabupaten
Fakfak adalah sebagai simpul, gerbang ekonomi, alih moda transportasi dan
pembuka daerah terisolir.

1.2. Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Maksud dari kegiatan ini adalah peningkatan infrastruktur pada Bandar Udara
Siboru di Kabupaten Fakfak dalam meningkatkan layanan Bandar Udara Siboru.

b. Tujuan
Adapun tujuan pembangunan adalah membangun fasilitas Bandar Udara
terutama Beautifikasi Terminal Penumpang sesuai pentahapan Rencana Induk
Bandar Udara sebagaimana tertuang di dalam Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor KP 762 Tahun 2018 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Siboru
Sebagai Pengganti Bandar Udara Torea di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua
Barat.
1.3. Dasar Hukum
Dasar hukum kegiatan ini mengacu pada Peraturan Perundang-Undangan,
Peraturan Presiden, Peraturan Menteri, Keputusan Direktur Jenderal, Standar
Nasional Indonesia, peraturan Internasional maupun peraturan lain yang relevan.
Peraturan-peraturan tersebut antara lain :
a. Undang-Undang
1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan.
2) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
3) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
4) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
5) Undang-Undang yang relevan dengan lingkup pekerjaan.

b. Peraturan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pembangunan dan
Pelestarian Lingkungan Hidup Bandar Udara.
2) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan
Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah.
3) Peraturan Presiden Nomor 17 tahun 2019 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah Untuk Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi
Papua dan Papua Barat.
4) Peraturan pemerintah lain yang relevan dengan lingkup kegiatan.

c. Peraturan Menteri dan Direktur Jenderal


1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 39 Tahun 2019 tentang Tatanan
Kebandarudaraan Nasional.
2) Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 762 Tahun 2018 tentang
Penetapan Lokasi Bandar Udara Siboru Sebagai Pengganti Bandar Udara
Torea di Kabupaten Fakfak Provinsi Papua Barat.
3) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 79 Tahun 2019 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Melalui Penyedia.
4) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/124/VI/2009
tentang Pedoman Pelaksanaan Bandar Udara Ramah Lingkungan (Eco
Airport).
5) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor KP 576 Tahun 2011
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Dan Syarat-Syarat (RKS) Dan
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara Bandar Udara yang
diperbaharui melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor SE 7 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Dan
Syarat-Syarat (RKS) dan Spesifikasi Teknis Pekerjaan Fasilitas Sisi Udara
Bandar Udara.
6) Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP/347/XII/99
tentang Standar Rancang Bangun dan /Rekayasa Fasilitas Dan Peralatan
Bandar Udara.
7) Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : KP 326 Tahun 2019
tentang Standar Teknis Dan Operasi Peraturan Keselamatan Penerbangan
Sipil – Bagian 139 (Manual of Standard CASR-Part 139) Volume I Bandar
Udara (Aerodrome).
8) Peraturan Menteri dan Direktur Jenderal yang relevan.

d. Peraturan Nasional
1) Standar Nasional Indonesia (SNI);
2) Standar Industri Indonesia (SII).

e. Peraturan Internasional
1) ICAO Annex 1 sampai dengan Annex 19, Edisi Terakhir, beserta manualnya;
2) FAA Advisory Circular Nomor 150/5325-4B, “Runway Length Requirements
For Airport Design”;
3) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-6F, “Airport Pavement Design and
Evaluation”;
4) FAA Advisory Circular Nomor 150/5320-50, “Airport Drainage”;
5) FAA Advisory Circular Nomor 150/5335-SC, “Standardized Method of
Reporting Airport Pavement Strength-PCN”;
6) IATA – Airport Development Reference Manual;
7) Standar Critical Aircraft Design yang dikeluarkan oleh Pabrikan Pesawat;
8) American Standard Testing Material (ASTM);

2. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah Kementerian Perhubungan selaku
pemrakarsa dan pengelola Bandar Udara di bawah Direktorat Jenderal Perhubungan
Udara. Selain itu, penerima manfaat dari kegiatan ini adalah masyarakat pengguna jasa
Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fakfak.

3. Strategi Pencapaian Keluaran


3.1. Pentahapan Kegiatan
Lingkup Pengembangan Bandar Udara Siboru di Kabupaten Fakfak akan
dilaksanakan sesuai dengan pentahapan di dalam Rencana Induk. Untuk target
pembangunan adalah fasilitas pokok guna mendukung penunjang pesawat sejenis
ATR 72-600. Adapun lingkup Pengembangan Bandar Udara Siboru adalah sebagai
berikut :
a. Pekerjaan Beautifikasi Terminal Penumpang Dan Landscape
b. Pekerjaan Pengawasan
Adapun pentahapan Pengembangan Bandar Udara Siboru ditampilkan dalam Tabel
1. Adapun layout Bandar Udara Siboru ditampilkan di dalam Gambar 1.

Pengembangan Bandar Udara Siboru sampai dengan beroperasi ditargetkan selesai


dalam 1 (satu) tahun anggaran. Outcome yang ingin dicapai adalah Bandar Udara
dapat dioperasikan dengan pesawat terbesar setara ATR 72-500/600.

Gambar 1. Layout Bandar Udara

3.2. Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Pengembangan Bandar Udara Siboru akan dilaksanakan dengan
bekerjasama dengan penyedia jasa melalui lelang terbuka. Pelaksanaan lelang
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah. Tahapan kegiatan, antara lain:

a. Kegiatan Persiapan dan Pelelangan


Tahapan pertama dari kegiatan ini adalah Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) melakukan persiapan yang terdiri dari
penyiapan dokumen lelang. Selanjutnya proses lelang dilakukan oleh Biro
LPPBMN Sekretariat Jenderal Kementerian Perhubungan. Pelelangan dilakukan
guna mendapatkan Penyedia Jasa Konstruksi (Kontraktor Pelaksana).
b. Pelaksanaan Kegiatan
Setelah proses lelang, tahap selanjutnya adalah penandatanganan kontrak kerja
antara PPK dan Penyedia Jasa pelaksana. Setelah penandatanganan kontrak
kerja, PPK mengeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebagai awal
dimulainya seluruh rangkaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

c. Masa Pemeliharaan
Masa pemeliharaan dilakukan sebagai bagian dari komitmen pelaksana
kegiatan dalam menjamin hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Apabila selama masa pemeliharaan terjadi kerusakan atau ditemukan ada
indikasi hasil pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi teknis, maka Penyedia
Jasa wajib melakukan perbaikan/pemeliharaan/penggantian hasil pekerjaan dan
atas segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.
Segala sesuatu yang terkait pelaksanaan kegiatan dan pemeliharaan akan
dituangkan secara rinci dan detail di dalam kontrak, termasuk hak dan kewajiban
pihak yang berkontrak, PPK dan Penyedia Jasa.

4. Waktu Pelaksanaan
Dalam rangka memenuhi target pembangunan dimana Pengembangan Bandar Udara
Siboru diharapkan selesai selama 1 (satu) tahun dan ditargetkan beroperasi di tahun 2024,
maka pelaksanaan pekerjaan akan dilaksanakan dalam kurun waktu 2 (dua) bulan di tahun
2023. Pekerjaan direncanakan selama 60 (enam puluh) hari kalender. Jadwal pekerjaan
sebagaimana tercantum dalam Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

NO URAIAN PEKERJAAN M1 M2
I II III IV I II III IV
1 Pekerjaan Persiapan
2 Pemesanan
3 Produksi
4 Pengiriman
5 Pekerjaan Beautifikasi Terminal Penumpang
Dan Landscape

Anda mungkin juga menyukai