Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS EKASAKTI

FAKULTAS HUKUM
UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

MATA KULIAH : HUKUM TATA NEGARA


SKS : 3
KELAS : 2H6 dan 2H7
HARI/TGL : JUMAT, 10 JULI 2021
JAM : 16.00 WIB – 17.30 WIB
DOSEN : NETRIVIANTI, S.H., MH

SOAL :

1. Dalam mempelajari Hukum Tata Negara, kita lebih dahulu mengenal tentang Konsep
Negara Hukum, Jelaskan oleh Saudara konsep negara hukum.

2. Dalam mempelajari sumber HTN ada sumber HTN dalam arti materiil maupun sumber
HTN dalam arti formal. Sehubungan hal tersebut:
a. Jelaskan kedua sumber HTN tersebut, serta sebutkan macam-macam sumber HTN
dalam arti formal!
b. Mengapa Pancasila selain menjadi sumber HTN dalam arti materiil, juga merupakan
sumber HTN dalam arti formal!

3. Berbicara sistem pemerintahan, dikenal adanya sistem pemerintahan parlementer dan


presidensil. Sehubungan pernyataan tersebut Jelaskan bagaimana kedudukan kepala
negara dan kepala pemerintahan di kedua sistem tersebut?

4. Hak Azasi Manusia merupakan Hak yang dimiliki manusia yang diperoleh dan
dibawanya bersamaan kelahiran/kehadirannya dalam hidup bermasyarakat.
HAM adalah hak yg melekat pada diri manusia yg bersifat kodrati dan fundamental sbg
anugerah Allah yg harus dihormati, dijaga, dan dihormati oleh setiap individu,
masyarakat, atau negara, Sebutkan dasar hukum pengaturan HAM.

Terimakasih

Jawab:
1. Negara Hukum dirumuskan dalam Pasal 1 ayat (3) yang menyatakan, “Negara Indonesia
adalah Negara Hukum.” Dalam konsep Negara Hukum itu, diidealkan bahwa yang harus
dijadikan panglima dalam dinamika kehidupan kenegaraan adalah hukum, bukan politik ataupun
ekonomi. Konsep negara hukum merupakan sebuah konsep penyelenggaraan negara yang
didasarkan atas hukum, dimana Konsep ini bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara
harus dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik. Hubungan antara yang diperintah
(governed) dan memerintah (governor) dijalankan berdasarkan suatu norma objektif, bukan pada
suatu kekuasaan absolut semata-mata. Norma objektif tersebut harus memenuhi syarat formal
dan dapat dipertahankan oleh ide hukum.

2.a. - Sumber hukum materiil yaitu sumber yang menentukan isi kaedah tata negara. Contohnya :
Pancasila sebagai dasar dan pandangan hidup negara. - Sumber dalam arti formil yaitu Hukum
perundang-undangan ketatanegaraan, hukum adat ketatanegaraan, hukum kebiasaan
ketatanegaraan atau konvensi, yurispudensu ketatanegaraan (putusan hakim TUN), hukum
perjanjian internasional ketatanegaraan (traktat), dokritn ketatanegaraan (pendapat ahli hukum
tata negara), sumbernya : UUD 1945, ketetapan MPR, UU/PERPU.

b. Sumber tertib hukum, yang biasanya disebut sumber dari segala sumber hukum (dapat pula
disebut maha-sumber hukum) adalah sumber hukum terakhir dan tertinggi. Sumber hukum ini
berbeda-beda tergantung kepada masyarakat, bangsa dan negara masing-masing.
Bagi negara yang mengikuti paham teokrasi misalnya, yang menjadi sumber dari segala sumber
hukum adalah ajaran-ajaran Tuhan yang berwujuda wahyu, yang terhimpun dalam kitab-kitab
suci atau yang serupa dengan itu. Untuk negara yang mengikuti paham negara kekuasaan
(machtstaat), yang dianggap sumber dari segala sumber hukum adalah kekuasaan negara. Untuk
negara yang menganut paham kedaulatan rakyat, sumber dari segala sumber hukum menurut
paham ini adalah kedaulatan rakyat itu sendiri.

Di negara Indonesia, Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum Indonesia yang pada hakikatnya adalah merupakan suatu pandangan hidup, kesadaran
dan cita-cita hukum serta cita-cita moral yang meliputi suasana kebatinan serta watak dari
bangsa Indonesia. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib
hukum dikarenakan:
1. Sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 yang menempatkan Pancasila sebagai dasar ideologi
negara serta sekaligus dasar filosofis bangsa dan negara, sehingga setiap materi muatan peraturan
perundang-undangan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila.
2. Telah diatur dalam Ketetapan MPR No.IX/MPR/1978.
3. Muatan pancasila sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

3. Sistem Presidensial
1.Kedudukan kepala negara tidak terpisah dari jabatan kepala pemerintahan
2.Kepala negara tidak bertanggungjawab kepada parlemen melainkan langsung
bertanggungjawab kepada rakyat yang memilihnya
3.Presiden tidak berwenang membubarkan parlemen
4.Kabinet sepenuhnya bertanggungjawab terhadap presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan negara.

Sistem Parlementer
1.presiden adalah kepala Negara sedangkan kepala pemerintahan di pegang oleh Perdana mentri
2.parlemen adalah satu satunya badan yang anggotanya di pilih langsung oleh rakyat melalui
pemilu
3.kabinet / dewan mentri bertanggung jawab kepada parlemen
4.kabinet / dewan menteri dapat di bubarkan dengan mosi tidak percaya

4. dasar hukum pengaturan HAM


Undang-undang dasar 1945 dan ketetapan MPR. Yaitu : Pasal 1 Ayat (3) Undang-undang Dasar
Tahun 1945 (UUD 1945) menyatakan bahwa negara Indonesia adalah Negara Hukum. Salah satu
ciri dari Negara Hukum adalah adanya hak asasi manusia (HAM) dalam penye-lenggaraan
negara. Indonesia, sejak merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 telah menegaskan
pembelaannya terhadap hak asasi manusia sebaagaimana ternyata dalam klausul Pembukaan
UUD 1945 dan dalam batang tubuh UUD 1945 yakni pada pasal 27- 34. Di era reformasi, pada
pemerintahan Presiden Habibie, Presiden bersama DPR meratifikasi konvensi PBB yang
menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukum lain yang kejam, tidak manusiawi, atau
merendahkan martabat manusia kedalam UU No. 5 Tahun 1998. Kemudian MPR juga
menerbitkan Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM, yang ditindaklanjuti dengan
keluarnya UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM). Sesuai dengan tata urut
perundangan di Indonesia berdasarkan UU No. 12 Tahun 2011, sebenarnya produk-produk yang
telah dikeluarkan oleh pemerintah (MPR, DPR dan Presiden) yang menindak lanjuti substansi
HAM dalam UUD 1945 dengan menetapkan Ketetapan MPR dan UU tersebut.

Anda mungkin juga menyukai