Anda di halaman 1dari 14

PEMAHAMAN DAN PENGERTIAN KURIKULUM, SILABUS, DAN

PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu: Yulianti, M.Pd.i

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Putri Saharani 2211100431

Dewi Nursaadah 2211100263

Moh Rizki Hidayat 2211100325

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim….

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur atas rahmat dan rindo Allah SWT,
karena tanpa rahmat dan ridhonya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
dan selesai tepat waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu Yulianti ,M.Pd.i selaku dosen
pegampu mata kuliah Pengembangan Kurikulum yang membimbing kami dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu
setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Dalam
makalah ini kami menjelaskan tentang Pemahaman dan pengertian kurikulum silabus dan
pembelajaran.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Dan tercapainya
makalah yang sempurna.

Bandar lampung, 24 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB 1 ..................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................................................................... 2
C. TUJUAN MASALAH ............................................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
A. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PREPEKTIF PENDIDIKAN ................................. 3
B. APA YANG DI MAKSUD DENGAN KURIKULUM, SILABUS DAN PEMBELAJARAN . 4
a. Dimemsi kurikulum .................................................................................................................. 5
c. Pengertian silabus ..................................................................................................................... 7
d. Pengertian Pembelajaran ......................................................................................................... 8
e. Manfaat Perencanaan Pembelajaran ...................................................................................... 8
f. Fungsi Perencanaan Pemebelajaran ....................................................................................... 9
BAB III................................................................................................................................................. 10
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 11

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan kegiatan untuk memanusiakan manusia. Melalui proses


pendidikan, kemampuan manusia akan mengalami perberkembang dan akan menjadi pribadi
yang memiliki metal dan memiliki perilaku yang bermoral. Dengan kata lain, Pendidikan
akan membawa manusia menjadi pribadi yang dewasa, bertanggung jawab, jujur, serta
beradab dan berkarakter. Kegiatan dalam memanusiakan manusia memerlukan kurikulum
pendidikan. Karena kurikulum pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Karena semua
kegiatan pendidikan mangacu pada kurikulum. Pentingnya kurikulum dalam dunia
pendidikan, dalam penyususnan kurikulum memerlukan landasan yang kuat malui penelitian
dan berbagai refleksi secara mendalam dan juga tidak lalai dalam penyusunan kurikulum.
pada masa-masa sebelumnya, kurikulum pada dasarnya adalah sistem kohesif yang
didalamnya berisi komponen yang saling mendukung antara satu sama lain.

Kurikulum pendidikan adalah bagian penting dari siklus atau proses pendidikan.
Karena pendidikan tanpa kurikulum tampaknya tidak dapat diprediksi dan menjadi sulit
untuk diterapkan di sekolah untuk menyukseskajn pendidikan. Hal ini akan mendorong
perubahan dalam perbaikan atau pengembangan kurikulum pendidikan, khususnya di
Indonesia. Kurikulum pendidikan merupakan instrumen untuk mencapai tujuan pendidikan
dan juga berfungsi sebagai pembantu untuk pelaksanaan proses pengajaran dan pembelajaran
di berbagai jenis dan tingkat sekolah. Kurikulum pendidikan adalah landasan berpikir dalam
sebuah negara, terletak di mana dan bagaimana keberadaan negara ini nantinya, yang
digambarkan dalam kurikulum pendidikan yang instruktif. kurikulum pendidikan harus
dinamis dan terus berkembang untuk menyesuaikan diri dengan berbagai perkembnagan
didunai dan menentukan hasil yang diharapkan. 1

1
ghufran hasyim Ahmad, ‘Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan Agama Islam’, Pendidikan Dan Sosial
Budaya, 1 (2021), 246–61.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana kedudukan kurikulum dalam prepektif pendidikan ?


2. Apa yang dimaksud dengan kurikulum, silabus dan pembelajaran?

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui kedudukan kurikulum dalam prepektif pendidikan


2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan kurikulum, silabus dan pembelajaran

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. KEDUDUKAN KURIKULUM DALAM PREPEKTIF PENDIDIKAN

Kurikulum telah dikenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan selama kurang lebih
satu abad Pada masa Romawi Kuno di Yunani kurikulum diartikan sebagai Currere yang
artinya jarak tempuh yang dilalui pelari). Sementara itu, Herman H. Horne mengungkap
bahwa rencana pendidikan dalam arti sebenarnya berasal dari bahasa Latin, yaitu a little
racecourse, sebuah arena perlombaan lari, yang menyiratkan jarak yang harus ditempuh .
Pada tahun 1855, istilah kurikulum digunakan dalam pendidikan, yang berarti bahwa
kurikulum mencakup berbagai mata pelajaran di pendidikan tinggi. Dalam Kamus Webster’s
New Internasional Dictionary, menartikan kurikulum sebagai kumpulan dari beberapa mata
pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dan juga sekumpulan mata pelajaran yang
diberikan dari dapertemen pendidikan.

Pada tahun 1855, istilah kurikulum digunakan dalam pendidikan, yang menyiratkan
bahwa kurikulum pendidikan mencakup mata pelajaran dalam pendidikan tinggi. Dalam
referensi Webster’s New Internasional Dictionary, kurikulum pendidikan dicirikan dalam dua
cara, yaitu: pertama, serangkaian mata pelajaran yang harus diambil atau dipelajari peserta
didik di sekolah untuk memperoleh pengetahuan, kedua, sekumpulan mata pelajaran yang
disajikan oleh lembaga atau divisi dari departemen Pendidikan.

Secara tradisional, kurikulum dapat didefinisikan sebagai serangkaian mata pelajaran


yang diberikan kepada peserta didik. Pemahaman tentang kurikulum ini masih tersebar luas
hingga saat ini, bahkan di Indonesia. Kurikulum modern memiliki makna tidak hanya pada
ranah mata pelajaran semata (kursus), tetapi juga pada pengalaman yang diperoleh dari faktor
eksternal seperti kecepatan pendidikan, juga istilah kurikulum bahasa Arab dapat diartikan
sebagai manhaj, yaitu jalan yang ringan atau jalan yang ringan. Diwariskan bagi manusia
dalam bidang pendidikan hidupnya. Dalam konteks pendidikan, kurikulum berarti jalur yang
jelas yang ditempuh oleh pendidik dan peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, dan nilai.

3
Secara terminologi, istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, yang berarti
bahwa siswa harus menempuh atau menyelesaikan seperangkat pengetahuan atau mata2
pelajaran untuk mencapai suatu jenjang atau diploma. Menurut al-Syaibani, kurikulum
pendidikan dapat dicirikan sebagai sekumpulan kualitas, faktor-faktor dalam lingkungan
pendidikan dan pengajaran dalam suatu sekolah bagi peserta didik di dalam dan di luar, dan
sekumpulan pengalaman yang dihasilkan dari hubungan dengan kualitas dan faktor tersebut.

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahawa kurikulum merupakan


seperangkat bahan ajar yang harus dibawa oleh siswa dan lengkap untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam satuan pendidikan kurikulum sebagai suatu komponen yang
pentingkarena kurikulum merupakan instrumen dalam pencapaian sebuah tujuan pendidikan
dan sekaligus sebagai alat bantu bagi terselenggaranya pendidikan. Oleh karena itu,
kurikulum memuat bahan dan proses belajar yang dirancang berdasarkan yang ditentukan,
yang dijadikan sebagai landasan dalam melakukan kegiatan pembelajaran agar peserta didik
dapat memenuhi tujuan dari Pendidikan.

B. APA YANG DI MAKSUD DENGAN KURIKULUM, SILABUS DAN


PEMBELAJARAN

Pada bagian sebelumnya Anda telah mempelajari beberapa pengertian tentang


kurikulum. Dari beberapa pengertian tersebut Anda dapat memahami pengertian kurikulum
akan cenderung mengalami perubahan. Salah satu alasan perubahan kurikulum adalah karena
tuntutan perkembangan masyarakat. Suatu kurikulum tidak mungkin akan berlaku sepanjang
zaman. Perubahan cara pandang kita terhadap peserta didik dan ilmu pengetahuan juga dapat
menjadi penyebab terjadinya perubahan kurikulum. Sebagai suatu sistem, kurikulum
merupakan bagian dari keseluruhan kerangka organisasi sekolah atau sistem sekolah.
Kurikulum sebagai suatu sistem menyangkut penentuan semua kebijakan tentang kurikulum,
susunan personalia, dan prosedur pengembangan kurikulum, penerapan, evaluasi, dan
penyempurnaan. Kurikulum memiliki beberapa fungsi . Setidaknya ada 3 (tiga) fungsi
kurikulum yang dapat diidentifikasi: fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan,
fungsi kurikulum bagi sekolah tingkat atasnya, dan fungsi kurikulum bagi masyarakat. Bagi
sekolah yang bersangkutan, kurikulum memiliki 2 (dua) fungsi:

2
Regina ade Darman, Telaah Kurikulum (jakarta, 2021).

4
Pertama, kurikulum digunakan sebagai alat untuk dapat mencapai tujuan-tujuan
pendidikan yang ingin dicapai. Dari tujuan yang telah dirumuskan, maka dapat dirancang3
pengalaman belajar atau kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh sekolah untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.

Kedua, kurikulum dijadikan sebagai pedoman untuk mengatur dan melaksanakan


pengalaman belajar atau kegiatan belajar yang telah dirancang oleh sekolah. Dengan kata
lain, kurikulum berfungsi mengatur hal-hal yang berhubungan dengan jenis program, cara
penyelenggaraan, strategi pelaksanaan, penanggungjawab, serta sarana dan prasarana yang
diperlukan.

Selanjutnya, bagi jenjang sekolah di atasnya, kurikulum difungsikan untuk


mengontrol atau memelihara keseimbangan proses pendidikan. Dengan mengetahui
kurikulum sekolah pada tingkat tertentu, kurikulum pada tingkat yang di atasnya dapat
disesuaikan, yang dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan bahan pengajaran. Penyesuaian
ini dimaksudkan untuk menghindari pengulangan penyampaian isi pembelajaran yang dapat
berakibat pada pemborosan waktu bagi semua pihak.

Bagi masyarakat, kurikulum memiliki fungsi untuk memberi bekal kepada peserta
didik agar kelak ketika lulus dari jenjang pendidikan tertentu dapat memberikan kontribusi
atau dapat berpartisipasi dalam lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Fungsi
yang seperti ini akan dapat terwujud jika kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
juga kepentingan masyarakat. Oleh karenanya, dalam pengembangan dan pembenahan
kurikulum, pihak sekolah perlu bekerjasama dengan pemangku kepentingan (stakeholders),
atau masyarakat selaku pemakai lulusan. Dengan kerjasama yang seperti ini, masyarakat
diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti dalam rangka pengembangan dan
penyempurnaan program pendidikan di sekolah.

a. Dimemsi kurikulum

Pengertian kurikulum senantiasa berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan


praktik pendidikan. Dengan beragamnya pendapat para ahli tentang pengertian kurikulum,
maka secara teoretis satu pengertian yang dapat merangkum semua pendapat agak sulit untuk
diterukan. Berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa dimensi pengertian kurikulum. R.
Ibrahim (dalam Toto Ruhimat, dkk., 2011: 5) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga

3
Dr. Yowelna Tarumasely, Buku Ajar Perencanaan Pembelajaran (lamongan, jawa timur, 2022).

5
dimensi, yaitu kurikulum sebagai subtansi, kurikulum sebagai system dan kurikulum sebagai
bidang studi.

Dimensi pertama sebagai rencana kegiatan belajar bagi siswa di sekolah atau sebagai
perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu kurikulum dapat juga merujuk pada suatu
dokumen yang berisi rumusan tujuan, bahan ajar, kegiatan pembelajaran, jadwal, dan
evaluasi. Suatu kurikulum juga dapat digambarkan sebagai dokumen tertulis sebagai hasil
persetujuan bersama antara penyusun kurikulum dan pemegang kebijakan pendidikan dan
masyarakat.

Dimensi kedua, kurikulum sebagai sistem, memandang kurikulum sebagai bagian dari
sistem persekolahan, sistem pendidikan, bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem kurikulum
mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara menyusun kurikulum,
melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya. Hasil dari suatu sistem adalah
tersusunnya suatu kurikulum, dan fungsi dari sistem kurikulum adalah memeliharakurikulum
agar tetap dinamis.

Dimensi ketiga, memandang kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang studi
kurikulum. Kurikulum merupakan hasil kajian dari para ahli kurikulum dan ahli pendidikan
dan pengajaran. Mereka yang mendalami bidang kurikulum mempelajari konsep-konsep
dasar tentang kurikulum, melalui studi kepustakaan, dan berbagai kegiatan penelitian dan
percobaan, sehingga menemukan hal-hal baru yang dapat memperkaya dan memperkuat
bidang studi kurikulum.

b. Tujuan Kurikulum
Tujuan Langkah awal dalam pengembangan kurikulum adalah menentukan tujuan.
Dengan kata lain, kurikulum merupakan program yang dimaksudkan untuk mencapai
sejumlah tujuan. Tujuan tersebut akan menjadi acuan dan dasar kegiatan pendidikan.
Keberhasilan pelaksanaan kurikulum juga diukur dari keberhasilan dalam mencapai tujuan-
tujuan pendidikan yang telah dirumuskan. Tujuan yang terdapat dalam kurikulum sekolah
dapat meliputi dua tujuan, yaitu tujuan sekolah dan tujuan bidang studi . Tujuan sekolah
meliputi semua aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diharapkan
dapat dimiliki oleh para lulusannya. Tujuan ini sering juga disebut sebagai tujuan
institusional atau tujuan kelembagaan. Tujuan bidang studi adalah penjabaran tujuan
institusional yang meliputi tujuan kurikulum ke dalam tujuan instruksional yang terdapat
dalam setiap bidang studi. Jabaran tujuan bidang studi akan tampak dalam dokumen

6
45
kurikulum, seperti Garis-garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) atau Standar Isi, yang
memberi arahan tujuan bidang studi. Tjokrosujoso, dkk. (2002) menyatakan bahwa dalam
pengembangan kurikulum, 6 (enam) hal berikut harus diperhatikan ketika merumuskan
tujuan Pendidikan:

Mempelajari kebutuhan dan keadaan peserta didik, baik kebutuhan fisik, kebutuhan sosial,
maupun kebutuhan integratif:
a. Mempelajari kebutuhan masyarakat yang ada di luar lingkungan sekolah yang sedang
berlaku. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa pendidikan sejatinya
mempersiapkan peserta didik untuk dapat hidup mandiri di tengah-tengah masyarakat
dan bahwa peserta didik harus mampu menerapkan hal yang sudah dipelajari di
sekolah ke dalam kehidupan nyata di masyarakat.
b. Mempertimbangkan saran dan masukan dari para ahli bidang studi
c. Mempelajari filsafat hidup masyarakat dan negara.
d. Mempelajari ilmu jiwa belajar (psychology of learning).
e. Memungkinkan peserta didik memilih kegiatan pengalaman belajar

c. Pengertian silabus

Istilah lain yang sangat dekat dengan kurikulum adalah silabus. Perbedaan antara
kurikulum dan silabus tidak begitu jelas. Secara umum, silabus didefinisikan sebagai hasil
penjabaran kurikulum ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan pengembangan
penilaian. Beberapa ahli dan pengembang kurikulum bahkan menggunakan istilah kurikulum
dan silabus secara bergantian (interchangeable), walaupun kurikulum dianggap lebih luas dari
silabus, dan bukan sebaliknya. Menurut Celce-Murcia (1991:9), silabus adalah “an inventory
of things the learner should master.” Daftar hal yang harus dipelajari (inventory) ini biasanya
disajikan sesuai dengan urutan yang disarankan dan dimanfaatkan dalam merancang
pembelajaran dan dalam mengembangkan materi pembelajaran. Dengan demikian, menurut
Celce Murcia (1991), jenis silabus yang dipilih akan mempengaruhi jenis metode atau teknik
yang digunakan.

Unsur utama dalam pengembangan silabus, menurut Krahnke (1987) adalah isi
(content), yaitu hal yang diajarkan (what is taught). Dalam pembelajaran bahasa, isi silabus

4
eka yuliana Sari, ‘Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar’, Jurnal Pena Sd, 8 (2022), 20–25.
5
Utami Widiati, ‘Kurikulum Dan Silabus’, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Bahasa Inggris, 2
(2019), 10.

7
dapat dipengaruhi oleh pandangan tentang bahasa (the definition of language) serta isi
kebahasaan (linguistic content). Pada kenyataannya, silabus tidak hanya memuat komponen
isi, namun juga memuat tujuan pembelajaran, metode atau cara menyampaikan isi
pembelajaran, dan cara mengevaluasi pembelajaran. Menurut Tjokrosujoso, dkk. (2002),
dalam pengertian sehari-hari kita tidak dapat mengatakan, misalnya, ‘silabus SMP 2004’.
Namun, kita dapat mengatakan ‘kurikulum Bahasa Inggris 2004’ atau ‘silabus Bahasa Inggris
2004’.

d. Pengertian Pembelajaran

Sedangkan pengertian Pembelajaran merupakan peroses interaksi dua arah antara


guru dan siswa. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses mentransformasikan ilmu
pengetahuan dari guru kepada siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas
yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis mengikuti
aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya. Setiap kegiatan pembelajaran bukan
merupakan proyeksi keinginan dari guru secara sebelah pihak, akan tetapi merupakan
perwujudan dari berbagai keinginan yang dikemas dalam suatu kurikulum.

Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh para guru
dalam membimbing, membantu dan mengarahkan siswa untuk memiliki pengalaman belajar.
Dengan kata lain pengajaran adalah suatu cara bagaimana menyiapkan pengalaman belajar
bagi siswa.

Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri atas berbagai komponen yang
saling berhubungan satu dengan yang lain. Komponen- komponen tersebut meliputi: tujuan,
materi, metode dan evaluasi. Guru harus memperhatikan keempat. komponen pembelajaran
tersebut ketika memiih dan menentukan model-model pembelajaran yang akan digunakan
dalam kegiatan pembelajaran.

e. Manfaat Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam memandu guru untuk


melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam melayani kebutuhan belajar siswanya.
Perencanaan pembelajaran juga dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses
pembelajaran berlangsung.

8
Menurut Abdul Majid (2007:22) ada beberapa manfaat perencanaan pembelajaran yaitu: 6

1) Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan


2) Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi setiap unsur yang terlibat
dalam kegiatan.
3) Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun unsur siswa
4) Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat diketahui
ketepatan dan kelambatan kerja
5) Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja
6) Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat, dan biaya.

f. Fungsi Perencanaan Pemebelajaran

Perencanaan pembelajaran merupakan rancangan proses yang dibuat guru berupa


langkah langkah untuk menyajikan satu topik materi kepada siswa, berdasarkan pada
kompenen pembelajaran (materi, media, metode, sumber dan lingkungan) dalam kurun
waktu tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

1. Perencanaan pembelajaran penting untuk memperbaiki pembelajaran


2. Perencanaan Pembelajaran bermanfaat sebagai sebagai petunjuk, pedoman, sebagai
alat ukur dalam proses pembelajaran.

6
ratna sari dewi Desi pristiwanti, Bai Badariah, sholeh hidayat, ‘Pengertian Pendidikan’, Jurnal Pendidikan Dan
Konseling, 4 (2022), 6.

9
BAB III

KESIMPULAN

Kurikulum telah dikenal sebagai istilah dalam dunia pendidikan selama kurang lebih
satu abad Pada masa Romawi Kuno di Yunani kurikulum diartikan sebagai Currere yang
artinya jarak tempuh yang dilalui pelari. Pada tahun 1855, istilah kurikulum digunakan
dalam pendidikan, yang berarti bahwa kurikulum mencakup berbagai mata pelajaran di
pendidikan tinggi. Dalam Kamus Webster’s New Internasional Dictionary, menartikan
kurikulum sebagai kumpulan dari beberapa mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik dan juga sekumpulan mata pelajaran yang diberikan dari dapertemen pendidikan.

Secara terminologi, istilah kurikulum digunakan dalam dunia pendidikan, yang berarti
bahwa siswa harus menempuh atau menyelesaikan seperangkat pengetahuan atau mata
pelajaran untuk mencapai suatu jenjang atau diploma. Tujuan Langkah awal dalam
pengembangan kurikulum adalah menentukan tujuan. Dengan kata lain, kurikulum
merupakan program yang dimaksudkan untuk mencapai sejumlah tujuan. Tujuan tersebut
akan menjadi acuan dan dasar kegiatan pendidikan. Istilah lain yang sangat dekat dengan
kurikulum adalah silabus. Perbedaan antara kurikulum dan silabus tidak begitu
jelas(Tjokrosujoso, dkk., 2002). Secara umum, silabus didefinisikan sebagai hasil penjabaran
kurikulum ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan pengembangan penilaian.
Sedangkan pengertian Pembelajaran merupakan peroses interaksi dua arah antara guru dan
siswa. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses mentransformasikan ilmu pengetahuan
dari guru kepada siswa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, ghufran hasyim, ‘Kedudukan Kurikulum Dalam Pendidikan Agama Islam’,


Pendidikan Dan Sosial Budaya, 1 (2021), 246–61

Darman, Regina ade, Telaah Kurikulum (jakarta, 2021)

Desi pristiwanti, Bai Badariah, sholeh hidayat, ratna sari dewi, ‘Pengertian Pendidikan’,
Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4 (2022), 6

Sari, eka yuliana, ‘Pendidikan Dan Pembelajaran Anak Sekolah Dasar’, Jurnal Pena Sd, 8
(2022), 20–25

Widiati, Utami, ‘Kurikulum Dan Silabus’, Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran


Bahasa Inggris, 2 (2019), 10

Yowelna Tarumasely, Dr., Buku Ajar Perencanaan Pembelajaran (lamongan, jawa timur,
2022)

11

Anda mungkin juga menyukai