Bahasa Ina
Bahasa Ina
Kita anak-anak laut, yang tidak tahu cara mendayung ke tepian, kita mudah kesepian
Kita, aksara-aksara yang tak sempat mengubah dirinya jadi kata atau jadi sastra.
Kita anak-anak kota yang semakin sempit hatinya, semakin legam jiwanya.
Lihatlah !
Jalanan yang kota yang semakin memamerkan budaya asing. Bahasa kita semakin asing.
Gedung-gedung kota ini mengubah kita jadi tuli, menjadi buta akan kapata-kapata INA.
Dengarlah !
Dengarlah !
Rahim zaman telah melahirkan kita, anak-anak zaman yang semakin hilang dari peradaban