Anda di halaman 1dari 11

FEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK

MENINGKATKAN KEMATANGAN PILIHAN KARIR SISWA

Oleh
Irfan Mahendra Sakti

Artikel Ilmiah
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan
Pada
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program studi Bimbingan dan Konseling

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2021
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Irfan Mahendra Sakti

NIM : 17020023

Program Studi : Bimbingan Konseling

Judul : Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Diskusi


Untuk Meningkatkan Kematangan Pilihan Karir Siswa

Pembimbing I, Pembimbing II,

Edy Irawan, M.Pd. Nurfaizal, M.Pd.


NIDN. 0212128001 NIDN. 0216108601

Mengetahui

Kepala LPPM Ketua Prodi BK

Prof. Dr. Juhri Am, M.Pd Drs. H. Yulianto, M.Pd.


NIP. 19530703 198501 1 001 NIP. 19570708 198503 1 002
EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK
DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN
PILIHAN KARIR SISWA

Irfan Mahendra sakti¹), Edy Irawan²), Nurfaizal³)

¹),²),³) Universitas Muhammadiyah Pringsewu,⁴)SMA Muhammadiyah Gadingrejo

E-mail: irfanmsakti27@gmail.com, edyirawaan@umpri.ac.id², nurfaizal@umpri.ac.id³

Abstract

This research is motivated by the low ability of students in the maturity of career choices. The effort
given is to provide group guidance services with discussion techniques. The approach used is a
quantitative approach with the type of experimental research, the form used is a pre-experimental
design with the type of one group pretest-posttest design which aims to determine the effectiveness of
group guidance techniques using discussion techniques to increase the maturity of career choices. The
population in this study amounted to 40 and the sample amounted to 13. Based on the results of the
study, the value (sig) was 0.001 <0.05 and the z count was 3.197 which was greater than the z table of
1.96. This is indicated by an average pretest score of 56.3 and a posttest score of 85.5 with a
difference of 29.2. This shows an increase, so the hypothesis is accepted. Thus, group guidance
services with discussion techniques are effective in increasing the maturity of students' career choices.

Keywords: Group guidance, discussion techniques, career choice maturity

Abstrak

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan siswa dalam kematangan pilihan karir.
Upaya yang diberikan ialah dengan memberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi.
Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimen, bentuk
yang digunakan ialah pre-experimentl design dengan jenis one group pretest-posttest design yang
bertujuan untuk menhetahui keefektifan teknik bimbingan kelompok menggnakan teknik diskusi untuk
meningkatkan kematangan pilihan karir. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40 dan sampel
berjumlah 13. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan nilai (sig) 0,001<0,05 dan z hitung sebesar
3,197 lebih besar dari z tabel sebesar 1,96. Hal ini di tujunjukan dengan rata-rata skor pretest sebesar
56,3 dan skor posttest sebesar 85,5 dengan selisih sebesar 29,2. Hal ini menunjukan adanya
peningkatan, sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi efektif dalam meningkatkan kematangan pilihan karir siswa.

Kata Kunci: Bimbingan kelompok, tenik diskusi, kematangan pilihan karir


1. PENDAHULUAN
Setiap siswa menginginkan masa depan yang baik cerah dan sesuai dengan impian.
Dalam upaya mewujudkan impian yang diinginkan, setiap siswa harus mempunyai
kematangan pilihan karir yang baik sehingga pada saat pengambilan keputusan tidak
lagi berpikir panjang atau ragu atas apa yang sudah menjadi keputusannya. Adanya
kematangan pilihan karir yang didasari oleh kekurangpahaman siswa terhadap
informasi tentang pekerjaan atau studi lanjut menyebabkan banyak siswa yang
menjadi bingung memilih karir selanjutnya. Ketidakpercayaan diri siswa dalam
memutuskan karir dipengaruhi kurangnya pemahaman akan kemampuan diri dan
potensi yang dimiliki, karena sejak jenjang dasar siswa tidak dapat informasi tentang
minat dan bakat yang mereka miliki. Selain itu, berubahnya citacita juga menjadi salah
satu hambatan seorang siswa dalam kematangan pilihan karir mereka.

Karir sangat berkaitan dengan perkembangan personal seseorang dan menjadi bagian
penting dalam kesuksesan hidup.Mengingat nilai strateginya, karier perlu di pilih
sacara baik.Kemampuan pemilihan karier yang matang erat kaitannya dengan
pemahaman siswa mengenai karir itu sendiri. Pemberian informasi karir itu sendiri
sangat lah penting dalam mengarahkan siswa untuk mencapai kesuksesan di masa
depan, seperti pendidikan, perkerjaan, hubungan sosial. Informasi karir ditujukan baik
bagi siswa dari keluarga maupun yang akan mempertimbangkan jenis pekerjaan yang
bergengsi di bidang yang memerlukan kesiapan untuk melanjutkan keperguruan tinggi
setelah SMA. Super Winkel (2007) menyatakan bahwa kematangan karir adalah
keberhasilan individu menyelesaikan tugas perkembangan karir yang khaspada tahap
perkembangan karir. Kematangan karir juga merupakan kesiapan afektif dan kognitif
dari individu untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan yang dihadapkan kepadanya.
Kesiapan afektif terdiri dari perencanaan karir dan eksplorasi karir sementara kesiapan
kognitif terdiri dari kemampuan mengambil keputusan dan wawasan mengenai dunia
kerja.

Pada fenomena yang ada tidak semuah siswa SMA memiliki kematangan pilihan
karirnya, berdasarkan wawancara peneliti dengan guru BK SMA Muhammadiyah
Gadingrejo menunjukkan bahwa terdapat siswa yang masih bingung dengan pemilihan
karirnya terutama pada saat lulus sekolah siswa mengalami kesulitan dalam
menentukan karirnya apakah ia harus lanjut ke perguruan tinggi atau berkerja. Adapun
masalah atau keraguan siswa ketika ia ingin melanjutkan jenjang pendidikan
keperguruan tinggi siswa di hadapkan dengan banyaknya pilihan jurusan, serta siswa
dihadapkan dalam kondisi harus memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan
bakatnya. Ditambah juga dengan kondisi ekonomi keluarga dan dorongan dari orang
tua.

Untuk memfasilitasi siswa agar mampu membuat keputusan karir dibutuhkan satuan
layanan yang dapat membantu siswa memahami ciri-ciri yang melekat pada dirinya
dan faktor-faktor pekerjaan atau tuntunan kerja yang sesuai dengan diri siswa sehingga
siswa mampu membuat keputusan karir. Informasi kepada sekelompok siswa untuk
membantu mereka menyusun rencana dan keputusan yang tepat (dalam Prayitno &
Amti, 2013:309). Usman (2008:94) menyatakan bahwa diskusi kelompok merupakan
suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap
muka yang informal dengan berbagai pengalaman atau informasi, pengambilan
kesimpulan atau pemecahan masalah. Berdasarkan uraian di atas maka penting untuk
mengadakan penelitian tentang Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik
Diskusi Untuk Meningkatkan Kematangan Pilihan Karir Pada Siswa
2. METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, jenis
penelitian pre experimental dengan desain one group pretest-postest design. Setelah
memberikan pretest yang diberikan sebelum peneliti memberikan layanan bimbingan
kelompok dengan teknik diskusi kepada siswa, selanjutnya peneliti memberikan
posttest yang diberikan setelah peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok
dengan teknik diskusi serta memberikan pehamanan tentang kematangan pilihan karir
atau treatment kepada siswa. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
tepat karna dapat membandingkan hasil sesudah dan sebelum diberikan layanan.

Untuk mempermudah responden dalam menjawab suatu pernyataan dalam

angket/kuesioner, peneliti menggunakan skala likert. Skala likert ini digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang tentang masalah yang ada (Aziz 2010:

102). Berdasarkan jawaban responden pada instrumen yang disebarkan nantinya

didapatkan skor pengkategorian untuk mengetahui sejauh mana kematangan pilihan

karir siswa. Validitas yang dipergunakan peneliti adalah validitas isi, dengan satu

alesan variabel yang ada diuraikan atau dijadikan sub-sub variabel atau indikator,

kemudian dari indikator dijabarkan kembali menjadi kedalam item penelelitian dengan

berdasarkan konsep-konsep teoritis yang ada(Sujarweni: 2014). Sebelum alat ukur

instrumen disebarkan, maka sebelunya perlu di uji cobakan(try out). diuji cobakan

pada sampel berukuran kecil (N=±20) orang responden untuk mengetahui validitas

dan reliabilitas instrumen.


3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
melakukan observasi dan wawancara terhadap guru BK SMA Muhammadiyah
Gadingrejo. Selanjutnya peneliti menyebarkan instrumen kepada siswa sebagai try out
untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur instrumen. Diuji cobakan pada
sampel berukuran kecil (N=±20) orang responden untuk mengetahui apakah kalimat
yang digunakan sudah mengerti dan dipahami seperti kehendak peneliti.

Selanjutnya peneliti melakukan pretest, yaitu untuk melakukan pengukuran dan


penilaian kepada populasi yang ada dalam penelitian yang berjumlah 40 siswa, untuk
mengetahui sampel yang akan diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi bidang kematangan pilihan karir.

Selanjutnya menentukan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan


pertimbangan atau kriteria siswa yang termasuk kedalam kategori kematangan pilihan
karir yang rendah. Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam kematangan
pilihan karirnya.

Setelah mendapatkan sampel penelitian yang berjumlah 13 siswa, selanjutnya peneliti


memberikan treatment atau layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi. Yang
dibagi menjadi tiga sesi pertemuan dengan pokok pembahasan sebagai berikut
1. Sesi Pertama
Pada sesi pertama yang berjudul “pengetahuan tentang bakat dan minat serta
pengambilan keputusan yang efektif ". tujuan dari sesi ini agar siswa
mampu memahami tentang bakat dan minat yang dimilikinya serta melakukan
pengambilan keputusan yang efektif. Teknik yang digunakan yaitu teknik diskusi.
peneliti memberikan materi kepada siswa yang berkaitan dengan pengetahuan
tentang bakat dan minat serta pengambilan keputusan yang efektif.
2. Sesi Kedua
Pada sesi kedua berjudul "mengumpulkan informasi karir dan integrasi
pengetahuan tentang diri dan karir ". tujuan sesi ini adalah memberikan informasi
tentang karir terkait pekerjaan maupun studi lanjut yang sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki. teknik yang digunakan yaitu teknik diskusi. peneliti
memberikan materi berupa informasi karir setelah lulus nanti.
3. Sesi Ketiga
Pada sesi ketiga materi yang diberikan berjudul "perencanaan karir” tujuan dari
sesi ini adalah siswa mampu merencanakan karirnya setelah lulus sekolah. peneliti
memberikan layanan kepada siswa yang berkaitan dengan perencanaan karir dalam
hal ini peneliti memberikan layanan berupa teknik diskusi dengan membuat
pertanyan "setelah lulus nanti akan kemana saya ya?” Dan membuat tabel
perencanaan karir.

Kemudian setelah pemberian layanan selesai, peneliti memberikan kuesioner yang


sama untuk kedua kalinya (posttest) kepada sampel penelitian tersebut. Berikut hasil
tabel pretest dan posttest :

Nama Pretest Posttest


AF 57 85
AR 52 84
AS 55 81
BKP 58 89
DPS 54 83
NW 56 86
FDA 58 86
NZP 54 84
DM 59 89
AR 59 88
MNAA 58 86
PFP 58 87
FA 55 84
JUMLAH 733 1112
RATA-RATA 56,3 85,5

Berdasarkan tabel diatas membuktikan adanya peningkatan sebelum dan sesudah


diberikan layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi bidang kematangan
pilihan karir.

Bimbingan kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan yang berusaha membantu
individu agar dapat mencapai perkembangannya secara optimal sesuai dengan
kemampuan, bakat, minat, serta nilai-nilai yang dianutnya dan dilaksanakan dalam
situasi kelompok”. Menurut Tohirin (2007: 291) diskusi kelompok merupakan suatu
cara
dimana siswa memperoleh kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-
sama.

Dalam hal ini sejalan dengan ahli tersebut yaitu dengan mendiskusikan masalah
karirnya secara bersama dan memecahkan permasalahan dengan bersama-sama agar
ketika lulus nanti siswa dapat menentukan karirnya. Karir adalah keseluruhan
perkerjaan yang pernah dijalani atau dimiliki seseorang selama hidupnya. Karir
merupakan rangkaian perkerjaan yang berhubungan dengan pengalaman, serta kegiatan
perjalanan kehidupan seseorang. Gibson (2009:304) mengatakan bahwa karir adalah
serangkaian perasaan individual dari sikap dan perilaku yang berkaitan dengan
pengalaman kerja dan aktivitas selama rentang waktu dalam kehidupan seseorang.

Kematangan pilihan karir merupakan keberhasilan seseorang dalam menentukan


karirnya yang selaras dengan keinginan dan potensi dirinya. Super Winkel (2007)
menyatakan bahwa kematangan karir adalah keberhasilan individu menyelesaikan tugas
perkembangan karir yang khaspada tahap perkembangan karir. Kematangan karir juga
merupakan kesiapan afektif dan kognitif dari individu untuk mengatasi tugas-tugas
perkembangan yang dihadapkan kepadanya. Kesiapan afektif terdiri dari perencanaan
karir dan eksplorasi karir sementara kesiapan kognitif terdiri dari kemampuan
mengambil keputusan dan wawasan mengenai dunia kerja.

Kefektifan layanan dapat dilihat pada nilai (sig) 0,001 lebih kecil dari 0,05 dan z hitung
sebesar 3,197 lebih besar dari z tabel sebesar 1,96. Hal ini ditunjukan dengan hasil
angket dengan perolehan skor pretest sebesar 56,3 dan rata-rata skor posttest sebesar
85,5. Ini menunjukan bahwa adanya peningkatan rata-rata skor sebelum dan sesudah
diberikan layanan dengan selisih sebesar 29,2 sehingga hipotesis diterima. Dengan
demikian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terbukti efektif untuk
meningkatkan kematangan pilihan karir siswa kelas XII SMA Muhammadiyah
Gadingrejo.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan keseluruhan proses penelitian dan deskripsi data penelitian yang
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dengan teknik
diskusi efektif untuk meningkatkan kematangan pilihan karir siswa. Hal ini dapat
dilihat dari perhitungan menggunakan statistric yaitu dengan wilcoxon signed rank
test yang menunjukan hasil peningkatan. Berikut merupakan hasil layanan
bimbingan kelompok dengan teknik diskusi dengan bidang kematangan pilihan
karir. Yaitu:
1. Perubahan pengetahuan siswa mengenai kemampuan dan bakat yang dimiliki
sehingga dapat menggambil keputusan karir yang efektif serta integrasi tentang
diri dan karir,mempunyai informasi mengenai dunia karir baik dunia kerja dan
study lanjut dan mampu merencanakan karir masa depanya.
2. Peningkatan skor rata-rata dibuktikan dengan perolehan rata-rata pada hasil
skor pretest 56,3 dan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan
teknik diskusi dengan bidang kematangan pilihan karir di peroleh rata-rata skor
posttest 85.5.
3. Menunjukan rata-rata skor dari pretest dan posttest selisih rata-rata skor
sebesar 29,2 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.

Dengan demikian layanan bimbingan kelompok dengan teknik diskusi terbukti

efektif untuk meningkatkan kematangan pilihan karir siswa kelas XII SMA

Muhammadiyah Gadingrejo.
5. REFERENSI

Aziz A,H. (2013). Metode Penelitian Kebidanan Dan Teknik AnaIisis Data.

Jakarta: Salemba Medika.

Gibson, L., dan Mitchell, Marianne, H. 2011. Bimbingan dan Konseling.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prayitno, Amti. 2009. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan

Profil). Ghalia Indonesia, Jakarta

Super (Creed & Patton, 2004 ; Patton, Wendy &Watson & Mark B &Creed, 2004;

Levinson, E. M &Ohler, D. L ; Caswell, S & Kiewra, K, 1998)

Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: PT. Grafindo Persada

Usman, Moh Uzer. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai