Konsep Dasar Dan Kegunaan Secara Umum IST
Konsep Dasar Dan Kegunaan Secara Umum IST
Intelligenz Struktur Test (IST) adalah salah satu tes psikologis yang dapat mengukur
inteligensi. IST disusun oleh Rudolf Amthaueur di Jerman padatahun 1973 (Van Der Ven,
1992) lalu diadaptasi oleh Universitas Padjajaran Bandung untuk penggunaannya di
Indonesia. IST banyak digunakan di Indonesia untuk seleksi penempatan di dunia kerja
maupun pendidikan karena IST yang terdiri dari sembilan sub tes tidak hanya
menghasilkan skor IQ tetapi juga dapat mengetahui minat dan bakat seseorang yang
dapat dilihat dari skor setiap sub tes pada IST yang kemudian digunakan untuk membentuk
profil kecerdasan praktis.
Secara psikometrik, IST tergolong ke dalam multiple aptitude batteries test, yaitu tes
yang disusun oleh serangkaian subtes dimana setiap subtes mengukur kemampuan
khusus yang berbeda. Nilai IQ dalam IST diperoleh dari nilai total rata-rata kemampuan
khusus yang diperoleh oleh individu. Sehingga Tes IST didasarkan pada beberapa konsep
dasar, sebagai berikut :
Inteligensi sebagai struktur
Inteligensi tidak hanya dilihat sebagai kemampuan umum, tetapi juga sebagai struktur
yang terdiri dari berbagai kemampuan khusus yang saling berhubungan. Kemampuan
khusus ini meliputi kemampuan verbal, kemampuan numerik, kemampuan spasial,
kemampuan abstrak, kemampuan penalaran, dan kemampuan memori.
Kemampuan khusus sebagai kekuatan dan kelemahan
Kemampuan khusus yang dimiliki oleh individu dapat menjadi kekuatan atau
kelemahannya. Oleh karena itu, tes IST dapat digunakan untuk mengungkap
kemampuan khusus individu, sehingga dapat digunakan untuk pengembangan diri dan
pengambilan keputusan.
Tes IST sebagai tes kecepatan
Tes IST adalah tes kecepatan, yaitu tes yang menuntut individu untuk menyelesaikan
soal-soal dalam waktu yang terbatas. Hal ini bertujuan untuk mengukur kemampuan
individu dalam memproses informasi secara cepat dan akurat.
Tes IST dipandang sebagai suatu gestalt yang terdiri dari bagian-bagian yang saling
berhubungan secara bermakna (struktur), sehingga dapat dipercaya bahwa struktur inteligensi
tertentu akan cocok dengan tuntutan pekerjaan atau profesi tertentu pula. Oleh karena itu IST
dapat menampilkan kemampuan khusus seseorang yang merupakan kekuatan dan kelemahan
yang dimilikinya sesuai dengan perkembangan fungsi intelektualnya.
Sumber :
Adinugroho, I. (2016). Pengujian properti psikometrik intelligenz struktur test subtes
kemampuan spasial dua dimensi (form auswahl): Studi pada dua SMA swasta di
Jakarta. MANASA, 5(2), 165-180.
HERTANTO, A. Y. (2017). SISTEM PENGELOMPOKKAN JURUSAN SISWA SMA NU 2
GRESIK PADA MEDIA IST (INTELLIGENZ STRUKTUR TEST) MENGGUNAKAN
METODE K-MEANS (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Gresik).
Agung, I. M., & Fitri, A. R. (2020). Analisis Psikometri Intelligenz Structur Test (IST) pada
Mahasiswa. Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi, 1(1), 1-10.
Suryani, Y. E. (2018). Aplikasi rasch model dalam mengevaluasi Intelligenz Structure Test
(IST). Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, 3(1), 73-100.