Anda di halaman 1dari 13

METAPHORS ARCHITECTURE

(ARSITEKTUR METAFORA)
STUPA FUNGSI &AKTIVITAS TUNGGAL
PENGERTIAN METAFORA
Metafora berdasarkan Cambridge English Dictionary (online version):
“an expression, often found in literature, that describes a person or object
by referring to something that is considered to have similar characteristics to that
person or object”
(sebuah ekspresi, sering ditemukan dalam literatur, yang menggambarkan
seseorang atau objek dengan merujuk pada sesuatu yang dianggap memiliki
karakteristik yang mirip dengan orang atau objek itu)
ARSITEKTUR METAFORA
Architecture Metaphor (Metafora Arsitektur) dapat diartikan sebagai metafora
yang menyerupakan bentuk arsitektur (keseluruhan ataupun bagiannya) yang bisa
berupa hal-hal yang bersifat abstrak, tidak berwujud (intangible), seperti ide,
konsep, nilai-nilai, adat istiadat, tradisi, sejarah, aliran, maupun hal-hal yang
bersifat nyata, berwujud (tangible), seperti wujud manusia, hewan, tumbuhan,
benda-benda fisik (misalnya perahu, kapal, pesawat, dsb) dan benda-benda alam
(misalnya batu, air, awan,dsb).

Dalam arsitektur metafora, bangunan tidak hanya bermain dengan bentuk


fisik atau image visual, tetapi juga bermain dengan pesan atau makna yang
tersembunyi.
JENIS-JENIS ARSITEKTUR METAFORA
1. TANGIBLE METAPHOR (METAFORA KONKRIT)
Metafora yang berangkat dari objek visual suatu benda/karakter benda
nyata.
2. INTANGIBLE METAPHOR (METAFORA ABSTRAK)
Metafora yang berangkat dari suatu yang tidak terlihat atau tidak
berbentuk (abstrak). Misalnya sebuah ide/gagasan, paham/ideologi,
tradisi, budaya, religious.
3. COMBINED METAPHORS (METAFORA KOMBINASI)
Arsitektur metafora yang menggabungkan metafora konkrit dan
metafora abstrak.
TANGIBLE METAPHOR
Bangunan : Piano & Violin Building, Tiongkok
Fungsi : Showroom, exhibition, wedding
venue
Architect : Architectural student at Hefei
University of Technology

Bangunan ini mengusung gaya arsitektur


metafora tangible yang diambil dari objek
alat musik berupa piano dan violin.
Bangunan ini merupakan perwujudan dari
kecintaan pemilik bangunan terhadap musik.
TANGIBLE METAPHOR
Bangunan : Basket Building, Amerika Serikat
Fungsi : Perusahaan penghasil keranjang
Arsitek : NBBJ & Korda Nemeth Engineering

Bangunan ini menyerupai replika keranjang


apel.
Bangunan merupakan kantor perusahaan
Longaberger (Longaberger Company), yang
memproduksi keranjang dan tembikar.
TANGIBLE METAPHOR
Bangunan : World Trade Centre
Transportation Hub, New York City, USA)
Fungsi : Stasiun Terminal
Arsitek : Santiago Calatrava

Bentuk bangunan merupakan personifikasi


dari burung yang sedang terbang, bisa jadi
posisi burung terbang yang baru saja
dilepaskan dari genggaman tangan atau
posisi burung terbang yang ingin mendarat di
suatu permukaan atau dahan pohon.
TANGIBLE METAPHOR
Bangunan : Dancing House, Prague
Fungsi : Kantor, galeri, restoran, ousat
konferensi.
Arsitek : Vlado Milunic & Frank Gehry

Bangunan ini disebut Dancing House karena


bentuknya yang tidak biasa, yaitu
menyerupai sepasang penari.
Bangunan ini merupakan perpaduan
feminine dan maskulin, memiliki dua menara
pusat yang dikenal dengan sebutan “Ginger”,
terbuat dari kaca dan baja, dan “Fred”,
terbuat dari beton dan logam.
INTANGIBLE METAPHOR
Bangunan : The Philips pavilion, Brussels
Fungsi : Exhibition
Arsitek : Le Corbusier

Bentuk arsitektur Philips Pavilion menyerupai


perilaku suara, dengan penekanan pada tinggi
rendahnya suara yang diperlihatkan pada tinggi
dan rendahnya bagian-bagian bangunan.
Paviliun Philips mewakili fenomena artistic yang
penting melalui sintesis arsitektur, media visual,
dan musik.
Tujuannya adalah untuk menampilkan bendera
perusahaan teknologi Philips, sebuah
perusahaan elektronik khusus Belanda, mulai
dari produksi suara hingga lampu neon untuk
teknologi sinar X.
INTANGIBLE METAPHOR
Bangunan : Perpustakaan Soeman H.S, Pekan
Baru, Riau

Bentuk bangunan merupakan metafora dari


bentuk alas baca Al Qur’an yang
diimplementasikan pada bentuk bagian atap
bangunan.
Bentuk alas baca Al Qur’an merupakan filosofi
dari ajaran islam yang selalu menyanjung
kebesaran Allah SWT yang melalui firman-Nya
menganjurkan kepada seluruh umat- Nya untuk
selalu senantiasa belajar dengan cara membaca
IQRA’ (Surat Al-Falaq :1-4)
Bentuk kolom/tiang bercabang pada ujung atas
bangunan sebagai symbol/metafora bentuk atap
selembayung, yang merupakan
ornamen/elemen bangunan utama arsitektur
melayu.
Selembayung mempunyai bentuk seperti dua
tangan menengadah yang melambangkan
eratnya hubungan antara makhluk hidup dan
sang pencipta (Al-Khaliq).
INTANGIBLE METAPHOR

Bangunan : Perpustakaan UI, Depok, Indonesia


Architect : DCM Indonesia

Perpustakaan Universitas Indonesia (UI) di


Depok ini juga dijuluki “Crystal of Knowledge”.
Bagian fasad gedung dilapisi batu andesit
berwarna hitam yang menampilkan kesan
natural.
Terdapat Menara pada Gedung berbentuk
miring yang didasari filosofi tersendiri, yaitu
diibaratkan seperti pena yang digunakan untuk
menuliskan karya.
Fasad bangunan juga jika dilihat dari kejauhan
juga tampak seperti kristal (elemen eksterior
bangunan yang memperlihatkan kesan tajam
dan mencuat menyerupai kristal, dimana kristal
itu dianalogikan seperti ilmu pengetahuan yang
tak ternilai).
COMBINED METAPHORS
Bangunan : Museum Tsunami, Banda Aceh,
Indonesia
Arsitek : Ridwan Kamil

Bangunan ini termasuk ke dalam metafora


gabungan karena terdapat metafora konkret dan
metafora abstrak di dalamnya.
Metafora gabungan seringkali menimbulkan
multitafsir/multiinterpretasi bagi setiap
pengamat.
Bangunan menunjukkan nilai-nilai “escape” atau
penyelamatan diri yang kemudian
ditransformasikan ke dalam bentuk bukit
penyelamatan dan bentuk kapal.
Jika dilihat dari atas bangunan berbentuk
seperti ombak tsunami.
Lantai pertama bangunan menyerupai rumah
panggung (rumah tradisional Aceh).
Konsep yang ditawarkan bangunan berupa
penggabungan rumah Aceh dengan konsep
escape building hill, gelombang laut tsunami,
tari tradisional saman, dan juga cahaya Allah.
COMBINED METAPHORS
Bangunan : E.X Plaza Indonesia, Indonesia
Arsitek : Budiman Hendropurnomo (DCM)

Gubahan massa E.X terdiri atas lima buah kotak


dengan posisi miring yang menunjukkan
ekspresi dari gaya kinetic mobil-mobil yang
sedang bergerak dengan kecepatan tinggi dan
merespon gaya sentrifugal dari bundaran Hotel
Indonesia yang padat.
Kolom-kolom penyangga diibaratkan dengan
ban-ban mobil, sedangkan beberapa lapis
dinding melengkung sebagai kiasan garis-garis
yang menggesek aspal.
Dari konsep tersebut, didapatkan gaya kinetic
merupakan objek yang abstrak sementara ban
mobil merupakan objek yang konkrit.

Anda mungkin juga menyukai