Anda di halaman 1dari 5

AKSI NYATA

TOPIK : MERDEKA BELAJAR

Oleh : Suci Puspitawati, S.Pd.

Email : sucipuspitawati11@guru.smp.belajar.id

A. Pendahuluan

Kegiatan ini merupakan bentuk "Aksi Nyata yang saya lakukan dalam kegiatan pelatihan mandiri yang
disediakan oleh Pemerintah atau lebih tepatnya oleh Kemdikbudristek (Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, riset dan teknolodi) melalui portal Merdeka Mengajar pada topik Merdeka Belajar. Aksi
nyata ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang merdeka belajar. Sasaran dari akal nyata
ini adalah seluruh rekan-rekan pendidik dan tenaga kependidikan, para orang tua siswa, serta para
siswa itu sendiri. Aksi nyata ini dilaksanakan secara daring dengan memanfaatkan beberapa media
sosial seperti whatsapp, instagram, facebook. Isi materi dari poster yang saya buat dapat dilihat pada
gambar berikut ini:

Gambar 1

Materi Poster Kegiatan Penyebaran Pemahaman “Merdeka Belajar”


B. Dokumentasi Kegiatan Penyebaran Pemahaman "Merdeka Belajar"

1. Whatsapp

Melalui media whatsapp, aksi nyata dilakukan dengan membagikan link poster yang telah
diupload di media sosial saya. Link Poster dibagikan melalui 2 cara, yaitu melalui status dan
dengan membagikannya kepada beberapa grup-grup whatsapp yang saya punya. Bukti dan
dokumentasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 2
Penyebaran link poster aksi nyata melalui status whatsapp

Gambar 3
Penyebaran link poster aksi nyata melalui grup whatsapp
2. Instagram

"Merdeka Belajar" saya bagikan di Instagram dengan cara memposting materi tersebut yang berupa
poster pada feed instagram saya. Postingan tersebut dapat dilihat pada link berikut ini :

https://www.instagram.com/p/ChviPPgPAKq/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

kemudian pada bagian deskripsi postingan tersebut, saya juga mencantumkan link poster yang di
instagram yang telah saya buat (link yang sama dengan sosialisasi yang dilakukan melalui whatsapp).
Bukti dan dokumentasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4
Penyebaran materi dan link poster aksi nyata melalui media sosial intagram

3. Facebook

"Merdeka Belajar" saya bagikan di facebook dengan cara memposting materi tersebut yang berupa
poster pada postingan facebook saya. Postingan tersebut dapat dilihat pada link berikut ini :

https://m.facebook.com/story.php?
story_fbid=pfbid0RTkkE76ENX1M9VAujLyJ7bMGRL3z955cFAvrcoJnFBSAS3pV8LNRTKBxcmvnkKLYl&id
=100004726241480

kemudian pada bagian deskripsi postingan tersebut, saya juga mencantumkan link poster yang di
instagram yang telah saya buat (link yang sama dengan sosialisasi yang dilakukan melalui whatsapp).
Bukti dan dokumentasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 5

Penyebaran materi dan link poster aksi


nyata melalui media sosial facebook

C. Hasil Refreksi dengan Audiens

Untuk mendapatkan refleksi/umpan balik dari audiens, saya menuliskan pada kolom deskripsi agar
supaya para audiens memberikan umpan balik dengan menuliskannya pada kolom komentar. Bentuk
umpan balik yang saya dapatkan dari para audiens yang sebagian besar merupakan seorang guru
adalah tentang perbedaan pemahaman sebelum dan setelah memahami materi, manfaat setelah
memahami materi, hingga bentuk support atau dukungan dari sesama rekan guru untuk terus
meyebarkan pemahaman tentang merdeka belajar. Bukti dan dokumentasinya dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
Dari komentar komentar diatas yang merupakan bentuk refleksi atau umpan balik dari audiens,
didapatkan hasil bahwa masih banyak audiens yang belum memahami pentingnya merdeka belajar.
Selama ini praktik pengajaran lebih sering membelenggu siswa alias tak memerdekakan siswa. Proses
pembelajaran yang terselenggara lebih didominasi guru dengan metode pembelajaran yang
monoton, seperti ceramah, hafalan, dan drill soal. Anak terus saja dianggap seperti plastisin yang bisa
dibentuk semau.

Namun, setelah mempelajari merdeka belajar, para audiens dapat memahami Merdeka Belajar
sesungguhnya diambil dari filsafat Ki Hadjar Dewantara tentang kemerdekaan dan kemandirian.
Kedua elemen ini merupakan prinsip metode among. Mengajarkan sesuatu kepada anak berarti
mendidiknya sesuai kodrat alam, sehingga batin, pikiran, dan tenaganya tumbuh merdeka. Hemat
saya, konsep Merdeka Belajar yang diambil dari alam pikiran Ki Hadjar harus mengarah pada tumbuh
kembang kodrat siswa. Tanpa prasyarat demikian, Merdeka Belajar hanya akan memproduksi jargon.
Jika dilaksanakan dengan baik, Merdeka Belajar akan dapat mendukung berjalannya tujuan
pendidikan. Ia bisa mengantarkan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UUSPN Pasal 4). Manusia yang demikian tidak lain
adalah manusia Indonesia seutuhnya, yang berdaya penuh dan siap terus belajar sepanjang hayat.

Anda mungkin juga menyukai