Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT Bank Mega, Tbk.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas UTS pada mata kuliah Manajemen Keuangan 1
dengan Dosen Pengampu Kartika Ayu Kinanti, S.E., MM.

Disusun oleh:

DIMAS FERDIANSA (222125028)

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS WIDYA GAMA LUMAJANG

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada junjungan alam Nabi
Muhammad SAW, keluarganya, para sahabat, para tabiin, dan seluruh umatnya yang selalu
setia dan taat padanya sampai akhir zaman.

Alhamdulillah atas rahmat dan hidayah Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul: “ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PT Bank Mega, Tbk” yang disusun
untuk memenuhi tugas UTS. Penulis juga mengucapkan terima kasih dengan tulus dan
sedalam- dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penulisan ini
selesai.

Penulis menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna. Dengan kerendahan
hati penulis mengharapkan adanya kritik, saran dan masukan-masukan dari berbagai pihak
untuk penyempurnaan makalah ini.

Lumajang, 29 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Rasio Keuangan ............................................................................................. 3
2.2. Perhitungan Rasio Likuiditas ........................................................................................ 10
2.3.Perhitungan Rasio Profitabilitas ..................................................................................... 10
2.4.Perhitungan Rasio Solvabilitas....................................................................................... 10
2.5.Perhitungan Rasio Aktivitas ........................................................................................... 10
BAB III HASIL PERHITUNGAN ....................................................................................... 11
3.1 Interpretasi Rasio Likuiditas .......................................................................................... 11
3.2 Interpretasi Rasio Provitabilitas ..................................................................................... 11
3.3 Interpretasi Rasio Solvabilitas ........................................................................................ 11
3.4 Interpretasi Rasio Aktivitas ............................................................................................ 11
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13
LAMPIRAN............................................................................................................................ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan perusahaan adalah
dengan memeriksa laporan keuangan. Hal ini dikarenakan kita menggunakan laporan
keuangan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Laporan keuangan merupakan salah satu
informasi terpenting dalam menilai perkembangan suatu perusahaan dan dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menilai kondisi keuangan masa lalu, sekarang,
dan kemungkinan. Namun melihat laporan keuangan saja tidak cukup. Ketika analisis laporan
keuangan dilakukan, laporan keuangan dapat memberikan informasi yang berguna. Analisis
laporan keuangan digunakan sebagai acuan atau sebagai dasar pengambilan keputusan.
Metode analisis yang umum digunakan adalah perhitungan rasio. Analisis rasio keuangan ini
membantu Anda menentukan apakah perusahaan Anda memiliki kinerja keuangan yang baik.
Analisis rasio dapat dikategorikan ke dalam berbagai jenis, seperti rasio likuiditas,
solvabilitas, aktivitas, dan profitabilitas. Hasil analisis memberikan penjelasan tentang
perkembangan bisnis perusahaan dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
internal dan eksternal. Informasi mengenai laporan keuangan yang dievaluasi sangat
diperlukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan posisi keuangan dan kinerja
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menganalisis kinerja keuangannya
selama setiap periode untuk menentukan kemampuannya dalam menghasilkan laba,
kemampuannya untuk memenuhi kewajiban keuangannya, dan cara terbaik untuk melakukan
aktivitas bisnisnya. Berdasarkan uraian di atas, maka terlihat bahwa penggunaan analisis rasio
keuangan dapat menggambarkan kinerja keuangan yang telah dicapai pada perusahaan
terutama berkaitan dengan pengambilan keputusan memenuhi semua kegiatan operasional
perusahaan. Dengan manajemen keuangan usaha untuk mengalokasikan dana tersebut dapat
dilakukan secara efisien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana deskripsi tentang rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas?

2. Bagaimana perhitungan analisis laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk menggunakan 4
rasio keuangan?

3. Bagaimana hasil analisis laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui deskripsi rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, aktivitas.

1
2. Mengetahui perhitungan analisis laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk
menggunakan 4 rasio keuangan

3. Mengetahui analisis laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rasio Keuangan


Rasio keuangan adalah rasio atau ukuran yang dihitung dari akun-akun atau komponen-
komponen di laporan keuangan. Rasio keuangan digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan, untuk melakukan perbandingan kinerja perusahaan antar periode waktu, juga
membandingkan kinerja perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Rasio keuangan
dibagi menjadi:

1. Rasio profitabilitas: rasio yang mengukur kemampuan aset dan kendali biaya
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan/laba.
2. Rasio likuiditas: rasio untuk mengukur kemampuan likuiditas perusahaan untuk
melunasi utang/kewajiban jangka pendek.
3. Rasio aktivitas: rasio untuk mengukur efektivitas pada aktivitas/operasional
perusahaan.
4. Rasio solvabilitas: rasio untuk mengukur penggunaan utang oleh perusahaan.
5. Rasio pasar: rasio terkait dengan kepemilikan investor atas saham perusahaan.

1. Likuiditas

Rasio likuiditas adalah sebuah rasio yang mampu menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban atau membayar hutang jangka pendeknya. Rasio ini dapat
mengukur seberapa likuidnya suatu perusahaan. Rasio likuiditas juga bisa diartikan
sebagai gambaran posisi uang kas dan kemampuan perusahaan untuk melunasi atau
membayar kewajiban hutang sesuai pada waktu yang sudah disepakati. Ada beberapa
manfaat rasio likuiditas bagi perusahaan, diantaranya :

a. Membantu mendapatkan gambaran mengenai posisi likuiditas perusahaan

b. Menunjukkan bagaimana kekayaan aset perusahaan saat ini

c. Menunjukkan berapa banyak hutang yang dapat dilunasi dengan uang yang ada

d. Membantu memahami kekuatan perusahaan

e. Menunjukkan seberapa cepat perusahaan bisa melunasi kewajiban atau hutangnya

f. Membantu memahami seberapa cepat perusahaan bisa mengubah aset lancar


menjadi uang jika perusahaan mengalami defisit

Rasio likuiditas dibedakan menjadi lima dalam perhitungan untuk menentukan nilai rasio
yaitu rasio lanncar, rasio cepat, rasio kas, rasio perputaran kas, rasio inventory NMC.

1. Rasio Lancar (Current Ratio)

3
Jenis rasio likuiditas yang pertama adalah rasio lancar atau current ratio. Rumus rasio
likuiditas satu ini digunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancer.

Current Ratio : Aktiva Lancar


Utang

2. Rasio Cepat (Quick Ratio)

Jenis rasio likuiditas selanjutnya adalah rasio cepat atau quick ratio. Cara
menghitung rasio likuiditas jenis ini hanya menggunakan aktiva lancar dan
membandingkannya dengan kewajiban lancar.

Quick Ratio : Current Aseets Inventory


Current Liabilities
3. Rasio Kas (Cash Ratio)

Cara menghitung rasio likuiditas jenis rasio kas adalah dengan melibatkan kas
perusahaan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi
kewajiban jangka pendeknya dengan acuan kas perusahaan.

Cash Ratio : Cash or Cash Equivalent


Current Liabilities
4. Rasio Perputaran Kas (Cash Turnover Ratio/CTO)

Rasio perputaran kas merupakan tolak ukur yang digunakan terhadap penjualan bersih
dari suatu perusahaan terhadap rata-rata kas yang dimiliki perusahaan tersebut.

Current Ratio : Penjualan bersih


Modal Kerja Bersih
5. Inventory to Net Working Capital

Inventory to net working capital merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.
Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva lancar dengan utang lancar.

Inventory to NWC : Inventory


Current Assets - Current Liabilities
2. Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan


dalam mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait penjualan, aset, dan
ekuitas atas dasar pengukuran tertentu. Rasio profitabilitas ini diperlukan untuk melakukan
pencatatan transaksi keuangan perusahaan sebaiknya wajib membuat profitabilitas saat
menghitung untung- rugi perusahaan. Berikut ini manfaat dari rasio profitabilitas antara lain:

4
a. Dapat mengetahui secara pasti laba/keuntungan dari perusahaan dalam periode tertentu.

b. Sebagai tolak ukur dalam penilaian yang dilakukan bank/investor kepada perusahaan.

c. Memahami efisiensi dari sebuah bisnis.

d. Untuk manajer perusahaan, rasio profitabilitas ini bisa menjadi acuan


untuk mengevaluasi kinerja perusahaan.

e. Sebagai tolak ukur bagi trader saham dalam menilai apakah saham perusahaan
layak untuk dibeli.
f. Sebagai acuan dasar dalam aspek pajak perusahaan.

1. Gross Profit Margin (GPM)

Gross profit margin merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba kotor
terhadap pendapatan yang dihasilkan dari penjualan. Laba kotor yang dipengaruhi oleh
laporan arus kas, menjelaskan besaran laba yang diterima oleh perusahaan dengan
pertimbangan biaya yang terpakai untuk memproduksi produk atau jasa. Metode ini
mengukur efisiensi perhitungan harga pokok atau biaya produksi. Semakin besar GPM, maka
semakin baik kegiatan operasional bisnisnya. Jika yang terjadi justru sebaliknya, artinya ada
yang salah dalam mengatur keuangan utnuk kegiatan operasional perusahaan.

Gross profit margin = (laba kotor / total pendapatan)

2. Profit Margin Ratio (PMR)

Profit margin ratio juga dikenal dengan Net Profit Margin (NPM) yang
merupakan rasio profitabilitas untuk menilai persentase laba bersih yang didapatkan
setelah dikurangi dengan pajak terhadap pendapatan yang diperoleh dari penjualan.

Net profit margin = laba bersih setelah pajak : penjualan

3. Return on Assets Ratio (ROA)

Return on assets ratio mempersentasekan keuntungan yang diraih perusahaan terkait


dengan sumber daya sehingga efisiensi mereka dalam mengelola asetnya dapat dilihat dari
rasio persentase ini.

ROA = laba bersih : total aset

5
4. Return on Equity Ratio (ROE)

REO adalah rasio profitabilitas yang berguna untuk menilai kemampuan suatu
perusahaan dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang saham perusahaan yang
dinyatakan dalam presentase. REO menunjukkan seberapa berhasilnya perusahaan dalam
mengelola modal, sehingga keuntungannya dapat diukur dari investasi pemilik modal
atau pemegang saham perusahaan.

ROE = laba bersih setelah pajak : ekuitas pemegang saham

5. Return on Sales Ratio (ROS)

ROS adalah rasio profitabilitas yang menampilkan tingkat keuntungan perusahaan


setelah pembayaran biaya variabel produksi, seperti gaji karyawan, bahan baku, dll sebelum
dikurangi pajak dan bunga. Rasio tersebut menunjukan tingkat keuntungan yang diperoleh
dari setiap dana penjualan yang disebut juga sebagai margin operasional (operating margin)
atau margin pendapatan operasional (operating income margin). Berikut ini rumus dan
contoh penghitungan ROS.

ROS = (laba sebelum pajak dan bunga / penjualan) x 100%

6. Return of Investment (ROI)

ROI adalah rasio profitabilitas yang dihitung dari laba bersih setelah dikurangi pajak
terhadap total aktiva. ROI ini berguna sebagai pengukur kemampuan suatu perusahaan secara
menyeluruh dalam menghasilkan keuntungan atas jumlah aktiva secara keseluruhan yang
tersedia pada perusahaan. Semakin tingginya rasio, berarti semakin baik pula kondisi
perusahaan. Berikut ini rumusnya.

ROI = ( (laba atas investasi – investasi awal) / investasi ) x 100 %

3. Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk melihat potensi jangka panjang
perusahaan agar memberi keuntungan saat pilih sebagai emiten investasi. Terrdapat tiga jenis
rasio solvabilitas yaitu rasio total utang terhadap total modal, rasio total utang terhadap total
aset, dan time interest earned ratio.

6
1. Rasio Total Utang terhadap Total Modal (Debt-to-Equity Ratio)

Debt to equity ratio menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar utang


dengan modal yang mereka miliki. Idealnya utang perusahaan tidak melebihi modal yang
mereka miliki, oleh sebab itu semakin kecil utang disbanding modal maka semakin baik.
Rumus rasio solvabilitas jenis ini dihitung dengan pembagian total utang dengan total
modal yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Rasio Total Utang terhadap Total Asset (Debt Ratio)

Rasio ini juga dikenal dengan total debt to assets ratio atau bisa disebut juga sebagai
debt ratio. Rasio ini berguna untuk menunjukkan sejauh mana kemampuan total aset (total
aktiva) untuk menutupi utang yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila angka rasio
semakin kecil, maka semakin baik (solvable) serta disukai oleh kreditor dan investor.

3. Time Interest-Earned Ratio

Rasio ini sering disebut juga sebagai interest coverage ratio yang digunakan untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk melunasi beban bunga pada masa mendatang. Rumus
rasio solvabilitas jenis time interest earnet ratio dihitung menggunakan rumus yang
membandingkan laba sebelum bayar pajak dan bunga dengan besar bunga yang harus mereka
bayarkan.

4. Aktivitas

Rasio aktivitas adalah metrik atau rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur
seberapa efisien aset perusahaan digunakan untuk menghasilkan pendapatan dan kas yang
optimal. Rasio tersebut paling berguna dalam kasus membandingkan dua bisnis kompetitif
dalam industri yang sama.

1. Total Asset Turnover Ratio


Rasio perputaran total aset gunanya untuk menghitung aktivitas aset dan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui asetnya. Rumus rasio aktivitas ini
adalah penjualan bersih (HPP) dibagi dengan total aset rata-rata.

7
Penjualan : Total Aset

2. Fixed Asset Turnover Ratio

Rasio perputaran aset tetap adalah rasio yang menunjukkan cara suatu perusahaan
memanfaatkan aset tetapnya. Rasio ini bisa dikatakan rasio untuk mengukur efisiensi dan
produktivitas aset tetap dalam menghasilkan pendapatan.

Penjualan : Rata-rata Aset Tetap”

Angka rasio yang tinggi menunjukkan suatu perusahaan memanfaatkan aset tetapnya
untuk menghasilkan pendapatan dengan tepat, begitu juga sebaliknya

3. Inventory Turnover Ratio

Rasio perputaran persediaan menunjukkan seberapa cepat suatu perusahaan


menghabiskan persediaan barangnya per periode. Untuk menghitungnya kira memerlukan dua
akun, yaitu harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold atau COGS) dan persediaan.

Harga Pokok Penjualan (COGS) : Rata-Rata Persediaan

Hal ini menunjukkan perusahaan cepat dalam mengkonversi persediaan produknya


menjadi penjualan.

4. Cash Conversion Cycle Ratio

Rasio Siklus Konversi Kas adalah jumlah hari yang dibutuhkan suatu
perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Istilah lain dari rasio ini adalah net operating
cycle ratio.

Periode Konversi Persediaan + Periode Konversi Piutang – Periode Konversi

5. Perputaran Piutang (Receivable Turn Over)

8
Perputaran piutang adalah cara yang mengukur seberapa sering piutang usaha
berubah menjadi kas dalam setahun, dengan cara menghitung pembagian antara penjualan
bersih dengan piutang dagang rata-rata yang belum dibayar selama tahun tersebut.

Receivable Turn Over : Penjualan Kredit Rata-Rata Piutang

Penjualan Kredit : Rata-Rata Piutang

9
2.2. Perhitungan Rasio Likuiditas
RASIO LIKUIDITAS
Cash Ratio Kas+Efek Rp 3.263.013,00
Hutang Lancar Rp 121.116.769
Rp 0

2.3.Perhitungan Rasio Profitabilitas


RASIO PROVITABILITAS
Roe Eait Rp 4.052.678,00
Total Ekuitas Rp 2.633.680,00
Rp 1,54

2.4.Perhitungan Rasio Solvabilitas


RASIO SOLVABILITAS
Rasio Utang Terhadap Aset Total Kewajiban Rp 121.116.769,00
Total Aset Rp 141.750.449,00

Rp 0,85
2.5.Perhitungan Rasio Aktivitas
RASIO AKTIVITAS
Perputaran Piutang Penjualan RpPenjualan 283.336,00
Rp 283.336,00
Rata Rata Piutang Rata
RpRata Piutang 3,87
Rp 3,87
Rp 73.189,80
Rp 73.189,80

10
BAB III

HASIL PERHITUNGAN

Dari perhitungan rasio-rasio pada bab 2, dapat di interpretasikan sebagai berikut:

3.1 Interpretasi Rasio Likuiditas

A. Rasio Likuiditas

Hasil Pengukuran Rasio Kas di tahun 2022 sebesar 0%. Terlihat pada data PT Bank
Mega Tbk Menunjukan nilai Rp 3.263.013,00 dan hutang lancar Rp 121.116.769 artinya nilai
kas lebih kecil dari hutang, dimana perusahaan mengalami ketidak mampuan dalam
membayar kewajiban. Sehingga perlu adanya penjualan asset untuk menutupi kewajiban dari
PT bank Mega Tbk pada tahun 2022.

3.2 Interpretasi Rasio Provitabilitas

B. Rasio Provitabilitas

Hasil pengukuran rasio provitabilitas menunjukan bahwa PT. Bank Mega Tbk
mampu mendapatkan keuntungan sebesar 1,54%. Hal tersebut berdasarkan laporan keuangan,
dimana penghasilan setelah pajak lebih tinggi dari modal perusahaan dalam periode tertentu.

3.3 Interpretasi Rasio Solvabilitas

C. Rasio Solvabilitas

Berdasarkan laporan keuangan PT. Bank Mega Tbk pada tahun 2022 menunjukkan
bahwa jumlah asset lebih besar daripada total kewajiban, sehingga mendapatkan presentase
solvabilitas sebesar 0,85%.

3.4 Interpretasi Rasio Aktivitas

D. Rasio Aktivitas

Dari perhitungan terlihat padat tahun 2022 nilai rasio aktivitas menunjukkan bahwa
jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah rata rata piutang. Perlu dikethui bahwa
semakin tinggi nilai aktivitas modal kerja yang ditanamkan dalam piutang semakin rendah
dan tentunya kondisi bagi perusahaan semakin baik.

11
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Analisis laporan keuangan adalah kegiatan yang digunakan untuk memperoleh informasi
yang berkaitan dengan posisi keuangan yang bertujuan untuk mengukur kinerja perusahaan
dimasa yang akan datang sehingga dijadikan dasar untuk mengambil keputusan Rasio
Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkaangka yang ada dalam
laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Definisi Rasio Keuangan Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan
yang digunakan sebagai indikator penilaian perkembangan perusahaan, dengan mengambil
data dari laporan keuangan selama periode akuntansi.Rasio ini seringkali digunakan oleh
manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan – kebijakan yang diberlakukan oleh
perusahaan tersebut, terhadap penyelamatan aset perusahaan. Secara keseluruhan, hasil
analisis keuangan berfungsi untuk melihat komposisi dari masingmasing harta, utang, modal,
pendapatan, dan biaya yang dimiliki perusahaan, serta untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban (utang), baik jangka pendek maupun
jangka panjang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yandri, M. M. (2019). ANALISIS KORELASI RASIO KEUANGAN (Likuiditas,


Solvabilitas, Aktivitas dan Rentabilitas). -,9

Iradianty, A. N. (2021). Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas, dan


Profitabilitas Untuk Mengukur Keuangan PT Tunas Ridean,Tbk. Periode 2017-
2020. e-e-Proceeding of Management, 4340.

FITHRI AZIZAH. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN, Makassar, UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

https://accounting.binus.ac.id/2019/08/19/memahami-perputaran-piutang-dalam-akuntansi/

https://www.bareksa.com/kamus/r/rasio-keuangan

https://www.jurnal.id/id/blog/rumus-rasio-keuangan-untuk-analisis-rasio-keuangan-
perusahaan/

13
LAMPIRAN

14
15
16
17
18
19
20
21

Anda mungkin juga menyukai