Anda di halaman 1dari 4

SOP PEMERIKSAAN HIPERTENSI DALAM

KEHAMILAN (HDK)

No Dokumen : /PKM-BGD/SOP- ADM/I/2019


No Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 12 Januari 2019
Halaman : 1 /1
FUJI WAHYUDI,
SKM
PUSKESMAS
NIP.
BAGENDANG
1988070120090410
01

1. Pengertian Adalah timbulnya desakan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan diastolik
lebih dari 90 mmHg, diukur dua kali selang 4 jam setelah penderita istirahat.

KLASIFIKASI
1. Hipertensi Kronik
Hipertensi yang di dapatkan sebelum kehamilan, dibawah 20 minggu
umur kehamilan, dan hipertensi tidak menghilang setelah 12
minggu pasca persalinan.
2. Preeklamsia – Ekklampsia
Hipertensi dan proteinuria yang didapatkan setelah umur kehamilan
20 minggu.
3. Hipertensi Kronik (Superimposed preeclampsia)
Hipertensi kronik yang di sertai proteinuria
4. Hipertensi gestasional
Timbulnya hipertensi pada kehamilan yang tidak disertai
proteinuria hingga 12 minggu pasca persalinan. Bila hipertensi
menghilang setelah 12 minggu persalinan, maka dapat disebut
juga “ Hipertensi Transien”.

2. Tujuan Mampu melakukan penilaian klinik, klasifikasi dan


penatalaksanaan serta mencegah komplikasi hipertensi karena
kehamilan
3. Kebijakan
4. Referensi 1. MNH, 2002
2. PONED, 2008
3. OBSTETRI, 2015
5. Prosedur Dilakukan
1. Anamnesis pada pasien / keluarganya Adanya gejala-gejala : Nyeri
kepala, gangguan visus, rasa panas dimuka, dyspneu, nyeri
dada, mual muntah, kejang.
a. Penyakit terdahulu : adanya hipertensi dalam kehamilan,
penyulit pada pemakaian kontrasepsi hormonal, penyakit
ginjal, dan infeksi saluran kencing.
b. Riwayat penyakit keluarga : Ditanyakan riwayat kehamilan
dan penyulitnya pada ibu dan saudara perempuannya.
2. Riwayat gaya hidup : Keadaan lingkungan sosial, apakah
merokok dan minum alkohol.
3. Pemeriksaan fisik :
a. Kardiovaskuler : evaluasi desakan darah, suara jantung,
pulsasi
b. Perifer
c. Paru :auskultasi paru untuk mendiagnosis edema paru
d. Abdomen :palpasi untuk menentukan adanya nyeri pada hepar
e. Refleks : adanya klonus
f. Fundoskopi : untuk menentukan adanya retinopati grade I-
III
4. Pemeriksaan Obstetri : Tinggi Fundus Uteri, Denyut jantung janin
5. Pemeriksaan penunjang : Protein Urine

PEMERIKSAAN KESEJAHTERAAN JANIN


Hipertensi gestasional
Pada waktu pertama kali diagnosis, Pemeriksaan perkiraan petumbuhan
janin.
PENGELOLAAN DALAM KEHAMILAN
Jika kehamilan kurang dari 35 minggu, lakukan pengelolaan rawat jalan
1. Lakukan pemantauan tekanan darah dan proteinuria serta kondisi
janin setiap minggu.
2. Jika tekanan darah meningkat, kelola sebagai preeklampsia.
3. Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan
janin yang terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi
kehamilan.
PENGELOLAAN HIPERTENSI KRONIK
1. Jika pasien sebelum hamil sudah mendapatkan pengobatan
dengan obat anti hipertensi dan terpantau dengan baik,
maka lanjutkan pengobatan tersebut.
2. Jika tekanan diatolik lebih dari 110 mmHg, atau tekanan sistolik
lebih dari 160 mmHG, berikan anti hipertensi.
3. Jika terdapat proteinuria, pertimbangkan superimposed preeclampsia.
4. Pasien harus istirahat
5. Lakukan pemantauan pertumbuhan dan kondisi janin.
6. Jika tidak terdapat komplikasi, tunggu persalinan sampai aterm.
7. Jika terdapat preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat atau
gawat janin, lakukan:
 Jika serviks matang, lakukan induksi dengan oksitosin 2-5 IU 500
ml dekstrose melalui infus 10 tetes/menit atau dengan protaglandin.
 Jika serviks belum matang, berikan prostaglandin, misoprostol,
kateter foley.Observasi komplikasi seperti solusio plasenta atau
superimposed preeclampsia.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Pelayanan Pemeriksaan KIA

Rekaman Historis Perubahan


Tanggal Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai