3993 1696508800 Makalah Biologi Thyas Dharmawan
3993 1696508800 Makalah Biologi Thyas Dharmawan
DOSEN PENGAMPU:
Disusun oleh:
THYAS DHARMAWAN. S
NPM: 202305002
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah “TEORI SEL HEWAN” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan
yang dimiliki. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak muh ardianysah
selaku dosen pengampu mata kuliah biologi yang telah memberikan tugas
ini kepada saya.
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB 1.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar belakang..............................................................................................4
B. Rumusan masalah.........................................................................................4
C. Manfaat penulisan........................................................................................4
BAB 2.......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
A. Nukleus........................................................................................................5
B. Membran plasma..........................................................................................7
C. Sitoplasma....................................................................................................9
D. Retikulum endoplasma...............................................................................10
E. Mitokondria................................................................................................12
F. Mikrofilamen..............................................................................................14
G. Lisosom......................................................................................................16
H. Peroksisom.................................................................................................17
I. Ribosom.....................................................................................................18
J. Sentriol.......................................................................................................18
K. Mikrotubulus..............................................................................................20
L. Badan golgi................................................................................................21
M. Nukleolus...................................................................................................22
N. Nukleoplasma.............................................................................................23
O. Membran inti..............................................................................................24
BAB 3....................................................................................................................26
PENUTUPAN........................................................................................................26
Penutupan..........................................................................................................26
Saran..................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan inti struktural dan fungsional pada makhluk hidup. Bentuk
sel ada yang pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Sedangkan ukuran
dari sel umumnya mikroskopis. Tumbuhan termasuk organisme multiseluler yang
terdiri dari berbagai jenis sel terspesialisasi yang bekerjasama melakukan
fungsinya.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Penulisan
PEMBAHASAN
A. Nukleus
Nukleus atau inti sel adalah satu bagian sel di antara beberapa bagian
penyusun seluruh bangunan sel. Nukleus atau Inti sel merupakan bagian sel yang
berfungsi sebagai pusat perintah atau pengendali aktivitas sel karena adanya
benang-benang kromosom di dalam nukleus. Pada umumnya, sel-sel memiliki
satu nukleus inti. Namun, sesuai dengan fungsinya, ada juga sel yang memiliki
dua atau lebih inti. Nukleus adalah bagian sel yang ukurannya lebih besar
dibandingkan dengan organel sel pada umumnya, yaitu berukuran antara 10 - 20
nm. Letak nukleus kadang di tengah atau di bagian tepi, berbentuk bulat atau
lonjong menyerupai cakram. Nukleus dibatasi olehmembran inti (selaput inti)
yang mengontrol sesuatu yang bisa masuk dan keluar nukleus. Nukleus
diperlukan untuk mengontrol reaksi- reaksi kimia, pertumbuhan, pembelahan sel.
Nukleus juga bertugas untuk membawa perintah sintesis di inti DNA karena
didalamnya mengandung sandi DNA (DNA code) untuk menentukan urutan asam
amino protein.
Fungsi Nukleus
Pembelahan Sel: Nukleus juga terlibat dalam pembelahan sel, baik melalui
mitosis (pembelahan sel identik) atau melalui meiosis (pembelahan sel yang
menghasilkan sel-sel reproduktif).
Struktur Nukleus
Kromatin: DNA di dalam nukleus ada dalam bentuk kromatin, yang merupakan
benang panjang DNA yang terorganisir. Kromatin terdiri dari DNA dan protein
histon.
Nukleolus: Ini adalah struktur kecil yang terdapat di dalam nukleoplasma dan
berperan dalam produksi ribosom. Di dalam nukleolus, ribosom RNA (rRNA)
disintesis.
B. Membran sel
Membran sel disebut juga dengan membran plasma. Membran sel adalah
sebuah selaput tipis yang menyelimuti sebuah sel. Sifat membran sel sangat fluid
dan dinamis. Membran sel atau membran plasma menjadi batas antara organel sel
yang ada di dalam sel dengan lingkungan luar. Bagian dari sel yang bersifat
semipermeable adalah membran sel. Mengapa? Karena membran sel berperan
sebagai dinding pelindung atau barrier untuk mempertahankan komposisi antara
bagian dalam dan luar sel. Sifat semipermeabel inilah yang memungkinkan
membran sel dalam dilewati oleh molekul atau ion tertentu yang digunakan sel
untuk keberlangsungan hidup sel. Perpindahan zat-zat ini dapat terjadi arena
keberadaan protein transporter dan saluran ion yang terdapat pada membran sel.
Pada membran sel juga terdapat daerah yang disebut dengan junction gap, tempat
dimana material dapat berpindah dan bertukar tempat antara sel satu dengan sel
lainnya.
Pelindung: Membran sel melindungi isi sel dari lingkungan eksternal yang
mungkin berbeda secara kimia atau fisik, seperti mengontrol apa yang dapat
masuk atau keluar dari sel.
Identifikasi Sel: Berkat glikoprotein dan glikolipid yang ada di membran, sel
dapat dikenali oleh sel lain, seperti dalam sistem kekebalan tubuh.
Pencernaan dan Metabolisme: Pada sel hewan, membran sel membentuk vesikel
yang digunakan dalam proses endositosis dan eksositosis, yang terlibat dalam
pencernaan dan transportasi zat-zat dalam sel.
Bentuk dan Struktur: Membran sel memberikan bentuk dan struktur sel, dan dapat
berpartisipasi dalam pembentukan atau perubahan bentuk sel.
Penerimaan dan Pengiriman Sinyal: Membran sel terlibat dalam pengenalan dan
transduksi sinyal yang penting dalam berbagai proses seluler, termasuk
pertumbuhan, diferensiasi, dan respons terhadap lingkungan.
Lipid Bilayer: Membran sel terdiri dari lapisan ganda lipid yang disebut lipid
bilayer. Lipid ini terutama terdiri dari fosfolipid, yang memiliki dua bagian:
kepala polar yang bersifat hidrofilik (menyukai air) dan ekor nonpolar yang
bersifat hidrofobik (takut air). Ini menciptakan lapisan yang dapat memisahkan
kompartemen sel dari lingkungan luar.
Protein Perifer: Protein-protein ini melekat pada permukaan luar atau dalam lipid
bilayer dan berinteraksi dengan membran sel tanpa menembus lapisan lipid.
Mereka berperan dalam berbagai proses, seperti struktur membran dan pengaturan
transport.
Glikolipid dan Glikoprotein: Ini adalah lipida dan protein yang memiliki rantai
gula terikat ke permukaan membran sel. Mereka berperan dalam pengenalan sel
dan interaksi sel-sel.
Kolesterol: Kolesterol tersebar di dalam lipid bilayer dan berkontribusi pada
fleksibilitas dan kestabilan membran sel.
C. Sitoplasma
Fungsi Sitoplasma
Tempat Reaksi Kimia: Sitoplasma adalah tempat reaksi kimia utama dalam sel.
Banyak reaksi biokimia yang penting untuk kehidupan sel terjadi di dalam
sitoplasma. Ini termasuk proses seperti glikolisis, respirasi selular, dan sintesis
protein.
Tempat Proses Transport: Molekul-molekul, seperti protein, lipid, RNA, dan ion,
dapat bergerak di seluruh sitoplasma melalui berbagai proses transport seluler. Ini
mencakup transport melalui difusi, osmosis, dan transport aktif.
Filamen Sitoskeleton: Sitoskeleton adalah jaringan serat yang terdiri dari protein-
protein seperti mikrotubulus, filamen aktin, dan filamen intermedier. Ini
memberikan dukungan struktural dan memungkinkan pergerakan organel dan
material dalam sel.
Citosol: Cytosol adalah cairan sitoplasma yang mengisi ruang antara organel dan
struktur dalam sel. Ini mengandung berbagai molekul seperti ion, nutrien, protein,
dan ribosom.
D. Retikulum Endoplasma
Sintesis Lipid: Retikulum endoplasma halus (SER) terlibat dalam sintesis lipid,
termasuk fosfolipid dan steroid. Ini penting untuk pembentukan membran sel dan
produksi lipid khusus seperti hormon steroid.
Detoksifikasi: SER juga berperan dalam detoksifikasi berbagai zat beracun dan
obat-obatan. Sel-sel hati mengandung SER yang aktif dalam mengubah senyawa
beracun menjadi bentuk yang lebih mudah diekskresikan oleh tubuh.
Sintesis dan Modifikasi Lipid: ER membantu dalam sintesis dan modifikasi lipid
yang digunakan dalam membran sel dan organel lainnya.
Kantong dan Saluran: RER terdiri dari sejumlah kantong dan saluran yang
membentang melalui sitoplasma sel. Struktur ini membantu dalam pengangkutan
dan pengolahan protein.
Retikulum Endoplasma Halus (SER):
Tidak Memiliki Ribosom Terikat: SER tidak memiliki ribosom terikat pada
permukaannya, sehingga tampak halus di bawah mikroskop.
Kantong dan Saluran Juga Ada: Seperti RER, SER juga terdiri dari kantong dan
saluran, tetapi lebih sederhana dan terlibat dalam berbagai fungsi seluler,
termasuk metabolisme lipid dan detoksifikasi.
E. Mitotokondria
Mitokondria adalah organel sel yang memiliki peran utama dalam proses produksi
energi dalam sel, yang dikenal sebagai respirasi sel. Mitokondria menghasilkan
adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber utama energi untuk berbagai
proses seluler. Mereka juga memiliki DNA tersendiri dan merupakan bagian
penting dalam pewarisan genetik. Mitokondria ditemukan dalam hampir semua
sel eukariotik, termasuk sel manusia.
Fungsi mitokondria
Struktur mitokondria
Mikrofilamen adalah salah satu jenis serat protein dalam sel yang termasuk dalam
sitoskeleton, yakni kerangka internal sel. Komponen utama dari mikrofilamen
adalah protein aktin, yang membentuk filamen-filamen tipis yang memiliki
berbagai fungsi dalam sel
Fungsi mikrofilamen
Kontraksi Otot: Mikrofilamen aktin berfungsi dalam kontraksi otot. Ketika otot
berkontraksi, filamen-filamen aktin bergeser dan menghasilkan pergerakan.
Interaksi Sel-Sel dan Adhesi: Mikrofilamen juga terlibat dalam interaksi antara sel
dan adhesi seluler. Mereka membantu sel berinteraksi dengan sel-sel tetangga dan
dengan matriks ekstraseluler.
Struktur mikrofilamen
Lisosom adalah organel sel yang memiliki peran penting dalam pemrosesan
limbah sel, pencernaan zat-zat yang tidak diperlukan, dan penguraian
makromolekul. Berikut informasi lebih detail:
Fungsi Lisosom
Peran dalam Autopagia: Autopagia adalah proses dimana sel mengurai bagian-
bagian dirinya sendiri, seperti organel yang rusak. Lisosom berperan penting
dalam proses ini.
Struktur Lisosom
Lisosom berbentuk vesikel yang dikelilingi oleh membran ganda. Membran luar
lisosom melindungi sel dari enzim-enzim yang ada di dalamnya. Lisosom
mengandung berbagai jenis enzim yang bekerja pada berbagai pH, sehingga
mereka dapat mengurai berbagai jenis molekul.
H. Peroksisom
Peroksisom adalah organel sel yang berbentuk seperti vesikel kecil yang terdapat
di dalam sitoplasma sel eukariotik. Mereka memiliki membran ganda dan
mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi.
Fungsi Peroksisom
Oksidasi Asam Lemak: Salah satu fungsi utama peroksisom adalah mengoksidasi
asam lemak. Ini berarti mereka memecah asam lemak menjadi molekul yang lebih
kecil, yang kemudian dapat digunakan untuk energi atau untuk sintesis molekul
lain.
Sintesis Lipid: Beberapa jenis peroksisom terlibat dalam sintesis lipid, terutama
dalam pembentukan plasmalogen, yang penting untuk struktur membran sel.
Struktur Peroksisom
Peroksisom dikelilingi oleh membran ganda, yang terdiri dari lapisan dalam dan
lapisan luar.
Ukuran peroksisom bervariasi antara jenis sel dan dapat berubah seiring
kebutuhan sel.
Mereka sering ditemukan bersama dengan organel lain seperti mitokondria dan
retikulum endoplasma, yang memungkinkan kerja sama dalam berbagai proses
seluler.
I. Ribosom
Ribosom adalah struktur seluler yang terdiri dari RNA ribosom dan protein-
protein. Ribosom terlibat dalam proses translasi, di mana ribosom membaca
informasi genetik dari mRNA (messenger RNA) dan menggunakan informasi ini
untuk membangun rantai polipeptida protein.
Fungsi Ribosom
Fungsi utama ribosom adalah menyusun rantai polipeptida protein. Proses ini
melibatkan penggabungan asam amino sesuai dengan urutan yang ditentukan oleh
urutan basa pada mRNA. Ribosom memiliki dua subunit, yaitu subunit besar dan
subunit kecil, yang bekerja sama dalam proses sintesis protein. Ribosom juga
berperan dalam mengatur kecepatan sintesis protein sesuai dengan kebutuhan sel.
Struktur Ribosom
Struktur ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu subunit besar dan subunit kecil.
Subunit-subunit ini terdiri dari RNA ribosom (rRNA) dan protein-protein
ribosom. Subunit-subunit ini bergabung selama proses translasi ketika mRNA
dijepit oleh ribosom. Struktur ribosom ini memiliki celah tempat asam amino
disusn menjadi rantai polipeptida.
J. Sentriol
Sentriol adalah struktur silindris dengan diameter sekitar 0,2 mikrometer yang
terletak di dekat inti sel pada sel hewan. Sentriol biasanya ditemukan dalam
pasangan yang disebut sentrosom.
Fungsi Sentriol
Sentriol berperan penting dalam pembelahan sel (mitosis dan meiosis) dengan
membantu mengatur pembentukan spindle selama proses ini.
Mereka juga berkontribusi dalam pembentukan silia dan flagela, yang digunakan
oleh sel untuk pergerakan dan peredaran cairan di sekitarnya.
Struktur Sentriol
Sentriol terdiri dari sembilan set triplet mikrotubulus yang tersusun dalam
lingkaran. Ada satu sentriol "ibu" dan satu sentriol "anak" dalam pasangan sentriol
yang terdapat dalam sentrosom.
Mikrotubulus dalam sentriol memiliki susunan khas yang membentuk pola 9+0,
berbeda dengan mikrotubulus dalam silia dan flagela yang memiliki pola 9+2.
K. Mikrotubulus
Fungsi Mikrotubulus
Struktur Mikrotubulus
Mikrotubulus terdiri dari dimer protein tubulin yang terikat bersama. Dua jenis
utama tubulin adalah alpha-tubulin dan beta-tubulin.
L. Badan golgi
Badan Golgi adalah organel seluler yang terdiri dari sejumlah vesikel dan
membran lipida. Organel ini terletak di dekat inti sel dan sering terlihat sebagai
tumpukan lempengan beralur (cisternae) yang terlihat seperti tumpukan panekuk.
Modifikasi Protein: Salah satu fungsi utama Badan Golgi adalah memodifikasi
protein-protein yang diproduksi oleh ribosom. Modifikasi meliputi penambahan
gula, lipida, dan berbagai kelompok kimia yang mengubah sifat dan fungsi
protein.
Pemrosesan dan Sorting: Badan Golgi memproses molekul dari berbagai sumber,
termasuk protein dan lipid, dan mengarahkan mereka ke destinasi yang tepat
dalam sel. Ini melibatkan sorting dan pengepakan molekul ke dalam vesikel
transport yang sesuai.
Badan Golgi terdiri dari serangkaian cisternae yang berbentuk lempengan, yang
terletak berdekatan satu sama lain. Cisternae ini memiliki tiga bagian utama:
mukosa cis (dekat inti sel), mukosa trans (dekat membran sel), dan mukosa medial
di antara keduanya.
Vesikel transport mengangkut materi ke dalam dan keluar dari Badan Golgi.
Molekul-molekul yang memasuki Badan Golgi melalui mukosa cis dan kemudian
mengalami modifikasi dan perubahan sebelum akhirnya diarahkan ke mukosa
trans untuk dilepaskan dari sel atau digunakan di dalam sel.
M. Nukleolus
Nukleolus adalah struktur berbentuk butiran atau bintik yang terdapat di dalam
nukleus sel eukariotik. Nukleolus terdiri dari protein dan RNA ribosom yang
disebut rRNA (ribosomal RNA).
Fungsi Nukleolus
Struktur Nukleolus
Nukleolus tidak memiliki membran yang memisahkan dari nukleus. Ini adalah
struktur yang terletak di dalam nukleus sel.
Nukleolus memiliki struktur yang dinamis, dengan perubahan dalam ukuran dan
bentuk tergantung pada aktivitas seluler dan kebutuhan sintesis ribosom.
N. Nukleoplasma
Nukleoplasma adalah materi genetik, nukleolus, dan berbagai komponen lain yang
ditemukan di dalam nukleus sel eukariotik. Ini adalah bagian inti sel yang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan pemrosesan materi genetik dan
berperan penting dalam regulasi ekspresi gen.
Fungsi Nukleoplasma
Struktur Nukleoplasma
Kromatin: Kromatin adalah DNA yang digulung pada protein histon, yang ada
dalam bentuk kromosom selama pembelahan sel dan mengendap dalam bentuk
benang panjang selama interphase.
Nukleolus: Nukleolus adalah struktur yang terdapat di dalam nukleoplasma yang
berperan dalam pembentukan ribosom.
Nukleoprotein: Ini adalah campuran protein yang terkait dengan DNA dan RNA
dalam nukleoplasma.
RNA: RNA adalah salah satu komponen utama dalam nukleoplasma, terutama
RNA yang diperlukan untuk pembentukan ribosom.
O. Membran inti
Membran inti adalah lapisan ganda fosfolipid yang membentuk batasan luar
nukleus sel eukariotik. Ini adalah membran selektif yang memungkinkan kontrol
lalu lintas molekul antara nukleus dan sitoplasma.
Kontrol Pergerakan Molekul: Membran inti adalah membran selektif, yang berarti
bahwa ia mengatur lalu lintas molekul ke dan dari nukleus. Ini memungkinkan
hanya molekul-molekul tertentu seperti RNA, protein, dan ion tertentu yang dapat
masuk atau keluar dari nukleus.
Membran inti terdiri dari lapisan ganda fosfolipid, mirip dengan membran sel,
tetapi memiliki sejumlah protein integral yang diselipkan dalam lapisan lipidnya.
Membran inti memiliki pori-pori inti, yang merupakan kompleks protein yang
mengatur lalu lintas molekul antara nukleus dan sitoplasma. Pori-pori ini
memungkinkan RNA, protein, dan molekul kecil lainnya untuk masuk dan keluar
dari nukleus.
Pori-pori inti ini juga berperan dalam menjaga integrasi struktural membran inti
dan nukleus.
BAB 3
PENUTUPAN
Penutupan
Dalam makalah ini, telah dijelaskan pentingnya memahami sel hewan sebagai unit
dasar kehidupan. Saya telah menyelidiki struktur sel hewan, fungsi utamanya, dan
struktur sel hewan. Sel hewan membentuk dasar dari organisme hewan dan
pemahaman tentang mereka kunci dalam memahami perkembangan, kesehatan,
dan penyakit. Ketika kita mengeksplorasi sel hewan, kita juga membuka pintu
untuk penemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan, termasuk biologi,
kedokteran, dan konservasi. Penelitian sel hewan memberikan dasar bagi
terobosan medis dan pemahaman lebih dalam tentang keanekaragaman kehidupan
di Bumi.
Saran
Campbell Neil A.Reece, Jane B. And Mitchel, Lawrence G. 2002. Biologi Jilid
1.Jakarta: Erlangga.