Anda di halaman 1dari 6

https://drive.google.

com/file/d/10laYvOXtqOTJQHAJGTyokABQj3fxKWXz/view

SOAL ESSAY CGP

1. Apa Yang Memotivasi Anda Menjadi Guru Penggerak


A. Apa yang memotivasi Anda menjadi Guru Penggerak? Apa yang Anda lakukan
dalam mewujudkan motivasi tersebut?
Beberapa hal yang memotivasi saya mengikuti seleksi guru penggerak adalah:
a. Ingin menjadi guru yang lebih kreatif dan inovatif sehingga dapat membawa
pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Keberhasilan proses pembelajaran
yang terjadi di dalam ruang kelas dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor
internal maupun eksternal. Diantaranya adalah faktor fisiologis (kesehatan fisik),
psikologis, lingkungan (lingkungan fisik dan lingkungan sosial) dan instrumental
(sarpras dan kurikulum). Dari sekian banyak faktor yang ada, saya menyadari
bahwa salah satu faktor yang cukup dominan dalam mempengaruhi keberhasilan
proses pembelajaran adalah faktor psikologis siswa. Faktor psikologis ini akan
sangat menentukan bagaimana sikap seorang siswa terhadap sebuah proses
pembelajaran yang dibawa oleh guru di dalam kelas. Hal ini sangat saya rasakan
sebagai seorang guru matematika. Dari hasil diskusi dengan rekan guru lain,
pengalaman pribadi serta beberapa literatur yang saya baca, saya menemukan
fakta empiris bahwa sampai saat ini mayoritas siswa beranggapan bahwa
pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit dan tidak menyenangkan.
Anggapan seperti inilah yang menyebabkan proses pembelajaran matematika
menjadi lebih sulit, karena secara psikologis sudah terbentuk mental block dalam
diri siswa. Dengan menjadi guru penggerak, saya berharap bahwa semangat
untuk berkreasi dan berinovasi guna menghadirkan pembelajaran yang
menyenangkan ini bisa saya tularkan kepada rekan guru yang lain.
b. Upgrade diri,
Tantangan seorang guru di era disrupsi sekarang ini menuntut agar guru
memiliki kemampuan beradaptasi dengan cepat untuk menyikapi perubahan
yang terjadi begitu cepat. Perkembangan teknologi telah mempengaruhi berbagai
bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Pengelolaan pembelajaran, budaya
kerja serta kehidupan sosial yang berkembang saat ini mengharuskan guru
memiliki kapabilitas yang mampu menjawab tantangan masa depan yang harus
dihadapi oleh peserta didik. Kondisi disrupsi pendidikan ini dialami oleh peserta
didik saat ini, mereka hidup pada masa dimana internet menjadi bagian tak
terpisahkan dalam setiap aktifitasnya. Sebagai generasi neo-milenial, peserta
didik saat ini terbentuk menjadi pribadi yang cenderung individualis, memiliki
kemampuan multitasking dan berjiwa bebas. Untuk itu, guru harus terus
mengupgrade kompetensinya agar dapat mengelola pembelajaran yang dapat
mengantarkan peserta didik berkembang secara optimal sebagai bekal
melanjutkan hidupnya sesuai dengan zamannya.
c. Menjadi bagian dari perubahan menuju pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Ada sebuah adagium dari sorang filsuf Yunani yang berbunyi “nothing
endurances, but change”, dimana hal ini bisa dimaknai bahwa tidak ada yang
kekal di dunia ini kecuali perubahan. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi yang
kita alami sekarang. Perubahan yang begitu cepat terjadi akibat dari semakin
terintegerasinya ekonomi internasional maupun perkembangan teknologi
mengharuskan pendidikan di Indonesia juga berubah agar tidak tertinggal.
Apalagi perubahan yang terjadi semasa maupun pasca terjadinya pandemi Covid
19 yang membuat percepatan harus dilakukan.
d. Belajar sepanjang hayat
e. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran di kelas

Sebelum program Guru Penggerak ini diluncurkan oleh Kemedikbudristek sebagai


bagian dari Merdeka Belajar, saya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa
mewujudkan motivasi saya tersebut. Diantaranya adalah :

Membaca, melihat dan membuka diskusi dengan berbagai pihak guna belajar
mengenai metode pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan untuk
dibawa ke ruang kelas sehingga pembelajaran yang saya lakukan dapat membantu
siswa secara optimal dalam mengembangkan dirinya sesuai potensi terbesar yang
dimiliki. Terlebih dengan status saya sebagai guru mata pelajaran matematika yang
selama ini dianggap oleh sebagian besar siswa merupakan mata pelajaran yang
kurang menyenangkan, saya harus selalu uptodate terhadap perubahan-perubahan
yang ada agar menunjang salahsatu fungsi saya sebagai fasilitator pembelajaran di
kelas.

Selain upaya tersebut, saya juga melakukan pengembangan diri secara formal
dengan menempuh pendidikan lanjut jenjang S3 (doktoral). Hal ini merupakan
langkah konkrit saya untuk berkomitmen terhadap diri sendiri bahwa pendidikan/
pembelajaran itu harus dilaksanakan sepanjang hayat (long life learning).

B. Apa kelebihan yang mendukung peran Anda sebagai Guru Penggerak?Jelaskan


alasannya dan berikan contohnya!
Berdasarkan literasi yang saya pahami, guru penggerak merupakan seorang guru
yang mampu menginisiasi, mendorong dan menjadi contoh terjadinya transformasi
ekosistem pendidikan ke arah yang lebih baik sehingga dapat mewujudkan profil
Pelajar Pancasila. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut adalah beberapa
pengalaman yang pernah saya alami.

a. Sebagai guru, saya terbiasa merancang pembelajaran agar tidak semata-mata


berfokus pada transfer pengetahuan saja, namun lebih dari itu pembelajaran
yang terjadi juga harus dapat mengasah kecerdasan sosial dan emosional siswa.
Karena dengan kecerdasan sosial dan emosional itulah pada akhirnya siswa
akan mampu menghadapi persoalan-persoalan dalam kehidupannya. Sebagai
contoh, saya sering melakukan pembelajaran maupun penugasan secara
berkelompok. Hal ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kemampuan
kolaboratif dan jiwa kepemimpinan pada siswa. Selain mendiskusikan secara
kelompok sebagai wahana kolaborasi, pada akhir penugasan siswa saya arahkan
untuk mempresentasikan hasil kerja mereka di depan kelas dan harus ditanggapi
oleh kelompok lain. Dengan demikian siswa akan terdorong untuk memiliki
keberanian mengemukakan pendapat serta memupuk kemampuan berpikir
kritis. Meskipun tidak semua materi pembelajaran matematika bisa dirancang
dengan metode diskusi kelompok yang disebabkan oleh tingkat abstraksi
substansial materi tertentu, namun hal itulah yang selama ini sering saya coba
lakukan agar ekosistem pembelajaran matematika menjadi lebih menyenangkan
dan bermakna.

selain motivasi intrinsik yang kuat, saya juga memiliki skill komunikasi yang
cukup baik sehingga mampu menyampaikan gagasan atau ide
b. telah menempuh pendidikan s2 dalam bidang manajemen pendidikan dan saat
ini sedang menempuh s3 dalam bidang yang sama
c. memiliki pengalaman sebagai tim IT sekolah, pengolah nilai dan saat ini sebagai
waka kurikulum
C. Berikan contoh perubahan, inovasi, pemberdayaan, gerakan, atau lainnya yang
memberikan dampak nyata berdasarkan inisiatif Anda sendiri. Apa yang mendorong
Anda melakukan hal tersebut? (Jawaban Anda harus mencakup waktu kejadian,
dampak atas inisiatif Anda, upaya yang Anda lakukan agar inisiatif tersebut
terlaksana, peran Anda dan pihak lain yang terlibat bila ada)
a. Pengolahan hasil belajar menggunakan aplikasi berbasis microsoft excel,
didasari oleh keinginan bekerja lebih efisien, upaya yang saya lakukan: diskusi
dengan rekan guru, membuat panduan teknis dan mempresentasikan kepada
wakil kepada wakakur dan KS, berdampak pada efisiensi. (2018)
b. Menginisiasi gerakan literasi pagi, yang mendorong : analisis hasil rapor
pendidikan tahun 2021 terkait nilai literasi yang masih perlu ditingkatkan,
meningkatnya intensitas kegiatan literasi yang harapannya akan menjadi budaya
(tahun pelajaran 2022/2023)
c. Menginisiasi dan merancang sistem PPDB online di sekolah, didorong oleh
melihat proses pelayanan PPDB yang masih manual dan membutuhkan waktu
yang cukup lama, berdampak meningkatnya efisiensi dan efektifitas kegiatan
PPDB (2018)
d. Menginisiasi dan merancang pemberdayaan siswa dengan kegiatan pembelajaran
di masyarakat dengan program-program yang mampu memberikan pengalaman
nyata kepada siswa. (TPA, bersih tempat ibadah, pelatihan shalat jenazah),
berdampak pada tingkat kepercayaan masyarakat dan kepuasan pelanggan (wali
murid) naik. (2017)
2. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan
kesulitan yang Anda alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya rekan sejawat,
pimpinan di sekolah, orangtua, wali murid, keluarga, komunitas, perangkat desa, tokoh
masyarakat, pemuka agama, instansi, maupun lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan
kesediaan agar mereka berkomitmen membantu Anda mencapai tujuan bersama.
Interaksi dengan orang lain membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik. Dalam
sebuah organisasi, komunikasi merupakan faktor penting untuk mendukung tercapainya
visi organisasi. Jika alur komunikasi yang ada pada sebuah organisasi berjalan dengan
baik, maka hal ini akan mendorong tercapainya tujuan organisasi karena hal-hal yang
diperlukan dapat dipahami oleh semua anggota organisasi. Selain itu, komunikasi yang
terjalin dengan baik antar anggota organisasi akan menciptakan lingkungan kerja yang
baik serta memperkuat relasi antar anggota. Namun terkadang, interaksi yang terjadi
dalam sebuah organisasi mengalami hambatan dikarenakan proses komunikasi yang
kurang lancar.
Sebagai contoh seperti yang pernah saya alami ketika diberi tugas oleh kepala sekolah
menjadi pengolah nilai hasil evaluasi pembelajaran siswa pada tahun 2018. Saat itu saya
mencoba mengubah proses penilaian dan pengolahan nilai yang sebelumnya masih
dilakukan secara manual menjadi otomatisasi berbasis google form dan aplikasi excel
yang telah saya modifikasi dari pengembang aslinya. Namun pada saat awal saya
sampaikan kepada rekan-rekan guru, berbagai respon yang muncul cenderung merasa
keberatan karena dianggap justru akan menyulitkan. Terlebih untuk rekan guru yang
memiliki keterbatasan dalam berdaptasi terhadap teknologi berbasis website maupun
aplikasi excel.
Namun karena saya memiliki keyakinan bahwa sistem komputer dan digitalisasi ini akan
memberikan dampak terhadap efektifitas dan efisiensi penilaian dan pengolahan nilai,
saya kemudian menyusun panduan teknis serta menyampaikan alasan-alasan yang
mendukung hipotesis saya berkaitan dengan manfaat teknologi dalam pengolahan hasil
pembelajaran. Panduan teknis ini saya diskusikan kepada guru pengampu mata pelajaran
TIK serta guru muda lainnya yang memiliki pemahaman baik dalam hal teknologi.
Setelah melalui diskusi dan mendapatkan masukan dari guru pengampu TIK serta guru
muda yang memiliki kemampuan teknologi, saya meminta kepada wakil kepala sekolah
urusan kurikulum untuk diberi kesempatan mempresentasikan panduan teknis yang telah
saya susun pada rapat terbatas wakil kepala sekolah bersama dengan kepala sekolah.
Pada saat yang sama, saya juga mencoba membangun komunikasi yang baik dan santun
dengan rekan guru lain yang saat itu berpandangan bahwa penggunaaan google form
serta aplikasi berbasis excel justru akan menyulitkan dan saat ini kita belum
membutuhkannya. Saya secara konsisten mencoba berdiskusi dan menawarkan beberapa
artikel penelitian yang saya dapat dari beberapa jurnal teknologi pembelajaran untuk
dibaca agar rekan guru tersebut memiliki keyakinan terhadap gagasan perubahan yang
saya usulkan. Hal ini cukup efektif, terbukti setelah rekan guru membaca artikel
penelitian yang saya berikan kemudian terjadi diskusi lanjutan yang menunjukan
ketertarikan terhadap gagasan penggunaan google form dan aplikasi excel untuk proses
penilaian dan pengolahan nilai hasil belajar.
Akhirnya, setelah melalui proses diskusi dengan rekan guru serta presentasi panduan
teknis di rapat terbatas wakil kepala sekolah dan kepala sekolah, gagagan pemanfaatan
google form dan aplikasi excel yang saya ajukan dibawa pada rapat bulanan guru dan
tenaga kependidikan yang merupakan forum tertinggi di sekolah kami untuk dijadikan
keputusan rapat sekolah dan dilaksanakan pada semester berjalan saat itu.

A. Kapan waktu kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja
yang Anda minta untuk bekerja sama dan mengapa? Gambarkan secara jelas!
B. Kesulitan apa saja yang Anda hadapi saat bekerja sama? Adakah penolakan ataupun
kegagalan yang Anda hadapi dalam situasi tersebut? Bagaimana respon Anda dalam
situasi tersebut? Upaya apa yang Anda lakukan untuk tetap fokus mencapai tujuan
yang telah direncanakan
C. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendapatkan komitmen dari berbagai
pihak untuk bekerja sama?
D. Bagaimana hasilnya?
3. Permasalahan, tantangan, situasi yang kompleks adalah kondisi umum yang ditemui
dalam menjalankan pekerjaan. Berikan contoh pengalaman Anda dalam menghadapi
situasi yang paling menantang, kompleks atau sulit saat menjalankan tugas Anda.
(menjadi waka kurikulum saat pandemi)
Berbagai tantangan dalam menjalankan pekerjaan dalam konteks organisasi menjadi
sebuah organisasi. Sedangkan faktor ekternal diantaranya adalah latar belakang
masyarakat sekitar organisasi serta kondisi politik dalam negeri yang menyebabkan
perubahan kebijakan. (UTS Kep Strategis)
A. Kapan waktu kejadiannya? Permasalahan, tantangan, atau kompleksitas apa yang
Anda hadapi saat itu? Gambarkan secara jelas!
B. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk memahami situasi tersebut secara
komprehensif? Peluang dan kesempatan apa saja yang Anda identifikasi dalam
situasi tersebut untuk membantu Anda menghadapinya?
C. Tindakan apa yang kemudian Anda ambil dan bagaimana hasilnya?
4. Perkembangan menuntut kita untuk terus belajar hal-hal baru. Ceritakan pengalaman
Anda saat mendapatkan masukan atau umpan balik terkait kemampuan Anda.
A. Kapan waktu kejadiannya? Masukan atau umpan balik apa yang secara spesifik
Anda dapatkan? Apa yang Anda rasakan saat menerima masukan atau umpan balik
tersebut
B. Bagaimana cara Anda menyikapi masukan dan umpan balik tersebut untuk
pengembangan diri Anda?
C. Selain memanfaatkan masukan dan umpan balik dalam proses pengembangan diri
Anda, Hal berbeda apa yang Anda lakukan untuk mendukung proses
pengembangan diri Anda? Adakah cara-cara di luar kebiasaan yang Anda lakukan
dimana hal tersebut membuat Anda kurang nyaman namun mendukung proses
pembelajaran Anda?
D. Bagaimana aplikasi hasil proses pembelajaran yang Anda sebutkan di dalam
pekerjaan Anda?
5. Ceritakan pengalaman Anda melakukan pengembangan terhadap orang lain (contohnya
dengan guru, rekan sejawat lainnya, komunitas, tokoh masyarakat, maupun lainnya),
misalnya dalam kegiatan perlombaan, riset ilmiah, mempersiapkan orang lain pada tugas
dan tanggung jawab baru, atau lainnya.
A. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Apa yang memotivasi
Anda melakukan pengembangan tersebut?
B. Hal apa yang menjadi fokus pengembangan? Ceritakan pula cara Anda membangun
kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
C. Dukungan apa saja yang Anda berikan bagi orang tersebut? Hambatan apa yang
Anda temui dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang
Anda lakukan untuk mempertahankan motivasi orang tersebut?
D. Bagaimana hasilnya?

Anda mungkin juga menyukai