Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS DHYANA PURA

SK MENDIKNAS RI.NOMOR 142/E/O/2011, TGL. 7 JULI 2011


FAKULTAS EKONOMI, BISNIS, DAN HUMANIORA
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Jl. Raya Padang Luwih. Br. Tegaljaya, Dalung, Kuta. Bali. 80361. Tlp. 0361-426450-51. Fax. 0361-426452

MANAJEMEN OPERASI
TUGAS KE- 1

PETUNJUK TUGAS :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan Jelas, lengkap dan benar pada
lembaran jawaban yang telah tersedia ! dan jawaban bisa dikirim melalui
alamat : E-Qampus Undhira dan alamat Email: ketutsirna@yahoo.co.id ,
pengerjaan 3 hari dari sekarang.

SOAL TUGAS :

1. Jelaskanlah tantangan pemimpin di era global yang dihadapi saat ini !

2. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi kepemimpinan !

3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri umum pemimpin yang berhasil !

4. Jelaskan perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan !

5. Jelaskan menurut pendapat anda tipe-tipe seorang pemimpin yang bagaimana


yang cocok diterapkan di Era Repolusi Industri 4.0 !

____________ Selamat Bekerja ___________

SRN
UNIVERSITAS DHYANA PURA
(UNDHIRA)
SK.MENDIKNAS RI. NOMOR 142/E/O/2011, TGL. 7 JULI 2011

IDENTITAS MAHASISWA :

NAMA MAHASISWA : NI PUTU AYU ELZA ARINIA PUTRI


NIM : 20110101122
PRODI/KELAS : MP.A
SEMESTER :7
MATERI KULIAH : KEPEMIMPINAN
TUGAS KE :1

LEMBAR JAWABAN :

1. Tantangan pemimpin di era global yang dihadapi saat ini, yakni:


• Peka terhadap Perbedaan Etnis, Budaya, dan Gender
Pemimpin saat ini harus memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang
perbedaan etnis, budaya, dan gender di tempat kerja. Mereka perlu
mempromosikan inklusivitas, keadilan, dan kesetaraan, serta menciptakan
lingkungan yang mendukung keragaman. Ini akan membantu membangun tim
yang lebih kuat dan produktif.
• Mempunyai Visi & Misi yang Jelas
Pemimpin harus memiliki visi yang jelas untuk organisasi mereka dan misi yang
menginspirasi. Visi dan misi ini harus dapat diartikulasikan dengan baik kepada
seluruh tim dan harus memandu pengambilan keputusan strategis. Tanpa visi dan
misi yang kuat, organisasi dapat kehilangan arah dan tujuan.
• Mengimplementasikan Proses Komunikasi Baru
Era digital telah mengubah cara komunikasi dilakukan. Pemimpin harus mampu
mengadaptasi proses komunikasi mereka untuk mencakup teknologi dan alat baru.
Ini termasuk penggunaan media sosial, platform kolaborasi online, dan
komunikasi lintas budaya.
• Mendayagunakan Pengikut yang Beragam
Dalam lingkungan kerja yang semakin beragam, pemimpin harus dapat
memotivasi, mengelola, dan mendayagunakan anggota tim yang memiliki latar
belakang, keterampilan, dan perspektif yang beragam. Hal ini dapat meningkatkan
kreativitas dan inovasi dalam organisasi.
• Berfungsi sebagai Pasak Antara Organisasi dan Masyarakat Luas
Pemimpin tidak hanya bertanggung jawab kepada organisasi mereka, tetapi juga
kepada masyarakat luas. Mereka harus memahami dampak sosial dan lingkungan
dari keputusan dan tindakan mereka. Berfungsi sebagai penghubung antara
organisasi dan masyarakat membantu membangun reputasi yang baik dan
mendukung tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Fungsi-fungsi kepemimpinan, yaitu:
• Pemimpin sebagai Eksekutif (Executive Leader):
Sebagai eksekutif, pemimpin bertanggung jawab untuk mengarahkan dan
mengelola operasional organisasi secara keseluruhan. Mereka membuat keputusan
strategis, mengembangkan tujuan, mengalokasikan sumber daya, dan memastikan
pencapaian visi dan misi organisasi.
• Pemimpin sebagai Penengah:
Sebagai penengah, pemimpin memfasilitasi komunikasi dan penyelesaian konflik
di antara anggota tim atau pihak-pihak yang berbeda. Mereka bekerja untuk
mencapai kesepakatan yang adil dan memediasi perbedaan pendapat untuk
mencapai konsensus.
• Pemimpin sebagai Penganjur:
Pemimpin sebagai penganjur berperan dalam mempromosikan ide, nilai, atau
tujuan tertentu di dalam atau di luar organisasi. Mereka berkomitmen untuk
menyuarakan kepentingan dan pandangan organisasi, mewakili anggota tim, atau
membela suatu isu atau tujuan yang dianggap penting.
• Pemimpin sebagai Ahli:
Sebagai ahli, pemimpin memiliki pengetahuan, keterampilan, dan keahlian khusus
dalam suatu bidang tertentu. Mereka memberikan panduan dan arahan teknis
kepada tim, berperan sebagai sumber daya dan referensi bagi anggota tim terkait
dengan keahliannya.
• Pemimpin Diskusi:
Pemimpin diskusi memfasilitasi dan memimpin dialog, debat, atau diskusi di
antara anggota tim atau pihak-pihak terkait. Mereka memastikan partisipasi yang
seimbang, mengarahkan percakapan, dan membantu mencapai pemahaman
bersama atau keputusan yang terbaik.
3. Ciri-ciri umum pemimpin yang berhasil, yakni:
• Keterampilan Berbicara dan Komunikasi yang Lancar:
Pemimpin yang berhasil memiliki kemampuan berbicara dengan lancar dan
memiliki perbendaharaan kata yang luas. Mereka mampu berkomunikasi dengan
baik, termasuk dalam bahasa yang dipahami oleh anggota tim, sehingga pesan
yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
• Kemampuan Memecahkan Masalah:
Pemimpin yang berhasil memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah,
termasuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi anggota tim. Mereka
mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi yang efektif untuk
mengatasi tantangan yang dihadapi.
• Kesadaran akan Kebutuhan Anggota dan Menciptakan Kepercayaan:
Pemimpin yang berhasil memiliki kesadaran yang tinggi akan kebutuhan anggota
tim. Mereka memahami keinginan, harapan, dan kebutuhan anggota, baik yang
diungkapkan maupun yang tidak. Selain itu, pemimpin berhasil menciptakan
suasana di mana anggota tim merasa percaya dan nyaman untuk berinteraksi dan
berkolaborasi.
4. Perbedaan antara pemimpin dan kepemimpinan, yaitu:
• Pemimpin (Leader)
- Pemimpin adalah individu atau seseorang yang memegang posisi atau peran
tertentu dalam sebuah organisasi atau kelompok.
- Pemimpin adalah sosok yang secara formal atau informal memimpin atau
mengarahkan anggota tim atau kelompok dalam mencapai tujuan tertentu.
- Seorang pemimpin bisa menjadi pemimpin karena posisi atau jabatannya
dalam organisasi, seperti seorang direktur, manajer, atau kepala tim. Namun,
pemimpin juga bisa muncul secara alami karena pengaruh, keahlian, atau
kepemimpinan yang diberikan oleh rekan-rekan mereka.
• Kepemimpinan (Leadership)
- Kepemimpinan merujuk pada konsep atau fenomena yang mencakup semua
aspek dan tindakan yang terkait dengan mengarahkan, memotivasi, dan
mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan
organisasi.
- Kepemimpinan tidak selalu terkait dengan satu individu atau pemimpin
tunggal; itu bisa muncul dalam berbagai bentuk, termasuk kepemimpinan
kolektif, kepemimpinan berbagi, atau kepemimpinan situasional.
- Kepemimpinan mencakup perilaku, keterampilan, nilai-nilai, dan prinsip-
prinsip yang digunakan oleh individu atau kelompok dalam mempengaruhi
orang lain.
5. Tipe-tipe seorang pemimpin yang cocok diterapkan di Era Revolusi Industri 4.0 adalah:
• Pemimpin Inovatif dan Visioner
Pemimpin ini memiliki visi jangka panjang yang kuat dan dapat mengidentifikasi
peluang inovasi dengan menggunakan teknologi canggih. Mereka mendorong
organisasi untuk berinovasi, memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), analitik data,
dan teknologi lainnya untuk mengambil keputusan yang cerdas
• Pemimpin Kolaboratif
Era Industri 4.0 membutuhkan kolaborasi antarbidang fungsional dan pemimpin
yang mampu memfasilitasi kerja tim lintas disiplin. Pemimpin kolaboratif
mempromosikan kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan memanfaatkan kekuatan
anggota tim untuk mencapai tujuan bersama.
• Pemimpin Adaptif dan Fleksibel
Pemimpin ini memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan dan mencari cara untuk memanfaatkannya. Mereka tidak takut untuk
mencoba hal-hal baru dan membimbing tim melalui transformasi dan perubahan
yang cepat.
• Pemimpin Teknologi
Pemimpin dengan pemahaman mendalam tentang teknologi dan kemampuan
untuk mengintegrasikan teknologi baru ke dalam operasi organisasi. Mereka
memahami potensi teknologi baru dan cara memanfaatkannya untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
• Pemimpin yang Berfokus pada Pembelajaran dan Pengembangan
Pemimpin ini mendorong budaya pembelajaran terus-menerus di organisasi,
mendorong anggota tim untuk meningkatkan keterampilan digital mereka dan
beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru.
• Pemimpin Etika dan Keamanan Data
Mengingat pentingnya privasi dan keamanan data dalam Era Revolusi Industri
4.0, pemimpin yang memahami dan mengutamakan etika, serta keamanan data,
sangat diperlukan. Mereka memastikan kepatuhan terhadap regulasi, perlindungan
data, dan membangun kepercayaan dengan para pemangku kepentingan.
T
A
S D H
Y
UNIVERSITAS DHYANA PURA

A
SK MENDIKNAS RI.NOMOR 142/E/O/2011, TGL. 7 JULI 2011
I

N
S
E R

A
P U
I V
U N

R A
FAKULTAS EKONOMI, BISNIS, DAN HUMANIORA
* U N D H I R A - B A L I
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
Jl. Raya Padang Luwih. Br. Tegaljaya, Dalung, Kuta. Bali. 80361. Tlp. 0361-426450-51. Fax. 0361-426452

KEPEMIMPINAN
TUGAS KE- 2

PETUNJUK :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan Jelas, lengkap dan benar pada
lembaran jawaban yang telah tersedia ! dan jawaban bisa dikirim melalui
alamat : E-Qampus Undhira dan alamat Email: ketutsirna@yahoo.co.id ,
pengerjaan 3 hari dari sekarang.

SOAL TUGAS :

1. Jelaskanlah Konsep Strategi Kepemimpinan !

2. Jelaskanlah Tipe Kepemimpinan Strategis !

3. Jelaskanlah Elemen dan Proses Kepemimpnan Strategis !

4. Jelaskanlah Teori Sifat/Bakat Kepemimpinan !

5. Jelaskanlah Teori Perilaku (Behavior Theories) !

6. Jelaskanlah Teori Kepemimpinan Kontemporer !

7. Jelaskanlah teori Kepemimpinan Psikoanalisis !

____________ Selamat Bekerja ___________

SRN
I
T
A
S D H
Y
UNIVERSITAS DHYANA PURA
A
S

N
R

A
(UNDHIRA)
E

P U
I V
U N

R A
SK.MENDIKNAS RI. NOMOR 142/E/O/2011, TGL. 7 JULI 2011
* U N D H I R A - B A L I

IDENTITAS MAHASISWA :

NAMA MAHASISWA : NI PUTU AYU ELZA ARINIA PUTRI


NIM : 20110101122
PRODI/KELAS : MP.A
SEMESTER :7
MATERI KULIAH : KEPEMIMPINAN
TUGAS KE :2

LEMBAR JAWABAN :

1. Konsep Strategi Kepemimpinan


• Perhatian Jangka Panjang dan Aspirasi
- Pemimpin harus memiliki visi jangka panjang yang jelas untuk organisasi,
menentukan arah yang ingin dicapai dalam jangka waktu yang lebih panjang.
- Aspirasi ini harus memotivasi seluruh organisasi dan menjadi pegangan yang
memandu pengambilan keputusan strategis
• Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
- Pemimpin harus melakukan analisis menyeluruh terhadap kekuatan
(strengths) dan kelemahan (weaknesses) internal organisasi.
- Kekuatan bisa meliputi sumber daya manusia yang berkualitas, teknologi yang
canggih, atau reputasi baik, sementara kelemahan bisa berupa struktur
organisasi yang kaku atau kekurangan dalam keterampilan karyawan.
• Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)
- Pemimpin harus menganalisis peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
yang muncul dari lingkungan eksternal, seperti perubahan teknologi, peraturan
baru, atau persaingan industri.
- Pemimpin perlu mengidentifikasi cara untuk memanfaatkan peluang dan
mengatasi ancaman dengan strategi yang tepat.
• Budaya Organisasi
- Pemimpin harus memahami dan membentuk budaya organisasi yang sesuai
dengan nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang ingin dijunjung tinggi dalam
organisasi.
- Budaya organisasi mempengaruhi bagaimana orang berinteraksi, bekerja
sama, dan mengambil keputusan dalam organisasi
• Sumber Daya yang Dibutuhkan di Masa Depan
- Pemimpin harus merencanakan dan mengidentifikasi sumber daya yang
dibutuhkan organisasi di masa depan, termasuk sumber daya finansial,
manusia, teknologi, dan infrastruktur.
- Pemimpin juga harus mempertimbangkan perkembangan teknologi yang
mungkin mempengaruhi jenis sumber daya yang dibutuhkan di masa
mendatang.
2. Tipe Kepemimpinan Strategis
• High Control Innovator (HCI)
HCI adalah pemimpin yang cenderung memiliki kendali yang tinggi terhadap tim
atau organisasi mereka. Mereka sering menekankan kontrol, ketelitian, dan
pengawasan yang ketat dalam proses kerja. Namun, mereka juga memiliki
kemampuan inovasi yang kuat dan sering menciptakan atau mendorong
perubahan signifikan dalam organisasi.
• Participative Innovator (PI)
Pemimpin tipe PI adalah mereka yang mendukung partisipasi aktif dan ide dari
anggota tim atau bawahan mereka dalam pengambilan keputusan. Mereka
menghargai kontribusi kreatif dari tim dan berkolaborasi dengan anggota tim
untuk menciptakan inovasi. Pemimpin ini mempromosikan budaya partisipasi dan
berbagi ide.
• Status Quo Guardian (SQG)
SQG adalah pemimpin yang cenderung menjaga status quo atau keadaan yang
ada. Mereka berfokus pada menjaga stabilitas dan konsistensi dalam operasi
organisasi. SQG mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan besar dan
berusaha meminimalkan risiko.
• Process Manager (PM)
PM adalah pemimpin yang ahli dalam mengelola proses dan operasi organisasi.
Mereka memiliki kemampuan yang kuat dalam merancang, mengoptimalkan, dan
mengelola proses bisnis. Pemimpin tipe PM fokus pada efisiensi operasional dan
pengembangan sistem yang efektif.

3. Elemen dan Proses Kepemimpinan Strategis


6 elemen kepemimpinan strategis:
• Menentukan Arah Strategis
Ini melibatkan proses identifikasi, pengembangan, dan komunikasi visi, misi, dan
tujuan jangka panjang organisasi. Pemimpin strategis membimbing organisasi
untuk mencapai tujuan jangka panjang ini.
• Mengembangkan SDM (Sumber Daya Manusia)
Pemimpin strategis bertanggung jawab untuk mengembangkan potensi karyawan
melalui pelatihan, pengembangan, dan penempatan yang tepat. Investasi dalam
pengembangan SDM adalah kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi.
• Menggali dan Memelihara Kompetensi Inti
Ini melibatkan identifikasi dan pengelolaan kompetensi kunci yang membedakan
organisasi dari pesaingnya. Pemimpin strategis harus memastikan organisasi
mempertahankan dan memperkuat kompetensi inti tersebut.
• Melestarikan Budaya
Pemimpin strategis harus memahami dan memelihara budaya organisasi yang ada
atau menciptakan budaya baru yang sesuai dengan arah strategis. Budaya
organisasi memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan kinerja
karyawan.
• Menekankan pada Praktek Etika
Pemimpin strategis harus menjadi teladan dalam mempromosikan dan
menegakkan etika dalam semua aspek organisasi. Menerapkan nilai-nilai etika
dalam pengambilan keputusan dan tindakan adalah kunci untuk membangun
kepercayaan dan integritas organisasi.
• Mengontrol Strategis
Ini melibatkan pemantauan dan penilaian terus-menerus terhadap implementasi
strategi dan pencapaian tujuan organisasi. Pemimpin strategis harus memastikan
bahwa organisasi berada pada jalur yang benar dan melakukan perubahan
strategis jika diperlukan.
Proses kepemimpinan strategis:
• Merencanakan dan Mengimplementasikan:
- Identifikasi dan perumuskan rencana strategis yang mencakup visi, misi,
tujuan, dan strategi untuk mencapai visi dan misi tersebut.
- Menyusun rencana tindakan yang jelas dan langkah-langkah implementasi
untuk mewujudkan strategi-strategi yang telah dirumuskan.
• Memfokuskan Cara Mengorganisasi:
- Menentukan struktur organisasi yang sesuai untuk mendukung implementasi
strategi, termasuk alokasi sumber daya dan pengorganisasian tim dan
departemen.
- Memastikan keterpaduan dan koordinasi antarunit organisasi untuk
mendukung pencapaian tujuan strategis.
• Mengambil Jatah dan Analisis:
- Mengumpulkan dan menganalisis data dan informasi terkait dengan pasar,
kompetisi, dan lingkungan bisnis untuk membimbing pengambilan keputusan
strategis.
- Mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang
(opportunities), dan ancaman (threats) organisasi (analisis SWOT).
• Memutuskan Cara Memilih Strategis:
- Memilih strategi-strategi yang paling sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
organisasi berdasarkan hasil analisis SWOT dan pemahaman mendalam
tentang pasar dan lingkungan bisnis.
• Opsi Bentuk Strategi yang Dipilih:
- Menentukan apakah strategi yang dipilih akan mencakup pertumbuhan
organik, akuisisi, aliansi strategis, diversifikasi, atau fokus pada inti bisnis, dll.
- Menyesuaikan dan merancang strategi sesuai dengan konteks organisasi dan
tujuan jangka panjang.
• Memutuskan Format Perencanaan dan Implementasi:
- Menentukan format dan rincian perencanaan yang akan digunakan untuk
mengimplementasikan strategi, termasuk alokasi sumber daya, jadwal
pelaksanaan, dan pemantauan kinerja.
- Memastikan koordinasi dan integrasi yang baik antara berbagai bagian
organisasi yang terlibat dalam implementasi strategi.
4. Teori Sifat/Bakat Kepemimpinan adalah pendekatan dalam studi kepemimpinan yang
berfokus pada karakteristik, sifat, dan bakat bawaan pemimpin. Teori ini mencari untuk
mengidentifikasi sifat-sifat dan karakteristik apa yang membedakan pemimpin yang
efektif dari yang kurang efektif. Terdapat empat karakter manusia dan cara penyelesaian
tugas yang sering diidentifikasi dalam teori ini:
• Kolerik/Dominant
- Orang dengan tipe kepribadian kolerik cenderung dominan, energik, dan tegas
- Mereka memiliki kecenderungan untuk mengambil inisiatif, memimpin, dan
mengambil kendali dalam situasi.
- Kolerik adalah orang yang fokus pada hasil dan keputusan cepat.
• Sanguinis/Intim
- Orang dengan tipe sanguinis cenderung ekspresif, ramah, dan penuh
semangat.
- Mereka mudah bergaul, suka bersosialisasi, dan memiliki energi yang tinggi.
- Sanguinis adalah orang yang optimis dan suka berinteraksi dengan orang lain.
• Plegmatis/Stabil
- Orang dengan tipe plegmatis cenderung stabil, santai, dan pemikir yang hati-
hati.
- Mereka cenderung bersikap tenang, sabar, dan kurang responsif terhadap
perubahan cepat
- Plegmatis adalah orang yang dapat diandalkan dan bisa bekerja dengan
konsistensi.
• Melankolis
- Orang dengan tipe melankolis cenderung introvert, pemikir mendalam, dan
sensitif terhadap perasaan.
- Mereka memiliki kecenderungan untuk merenungkan hal-hal secara
mendalam, menganalisis, dan introspeksi diri.
- Melankolis adalah orang yang kreatif dan artistik, namun juga mungkin
memiliki kecenderungan cemas atau cemas.

5. Teori Perilaku (Behavioral Theories) dalam konteks kepemimpinan menekankan perilaku


dan tindakan yang membedakan pemimpin dari bukan pemimpin, serta pemimpin yang
efektif dari yang kurang efektif. Teori ini mengidentifikasi perilaku yang berkaitan
dengan tugas dan perilaku yang berkaitan dengan hubungan sosial, membantu memahami
fungsi-fungsi pemimpin dalam organisasi. Berdasarkan fungsinya, terdapat dua dimensi
utama dalam teori perilaku kepemimpinan:
• Perilaku Berkaitan dengan Tugas (Task-Oriented Behavior)
- Perilaku ini difokuskan pada tugas, pekerjaan, dan pencapaian tujuan
organisasi.
- Pemimpin yang menerapkan perilaku ini cenderung memberikan arahan,
mendefinisikan peran dan tanggung jawab, mengatur tugas, dan memastikan
pencapaian target.
• Perilaku Berkaitan dengan Hubungan Sosial (Relationship-Oriented Behavior)
- Perilaku ini difokuskan pada hubungan interpersonal, kepuasan anggota tim,
dan kesejahteraan individu
- Pemimpin yang menerapkan perilaku ini cenderung membangun hubungan
yang baik dengan anggota tim, mendengarkan, memahami kebutuhan mereka,
dan menciptakan lingkungan yang mendukung.
6. Teori Kepemimpinan Kontemporer mencakup tiga gaya kepemimpinan utama:
transformasional, transaksional, dan karismatik. Setiap gaya memiliki pendekatan dan
fokus yang berbeda dalam mempengaruhi bawahan dan mencapai tujuan organisasi.
Berikut adalah penjelasan singkat tentang masing-masing gaya kepemimpinan:
• Kepemimpinan Transformasional:
- Kepemimpinan transformasional fokus pada menginspirasi dan memotivasi
bawahan dengan membangun visi yang kuat dan mengembangkan hubungan
yang empatik dan kuat dengan mereka.
- Pemimpin transformasional mendorong bawahan untuk melampaui
kepentingan pribadi, berinovasi, dan mencapai tujuan organisasi yang lebih
tinggi.
- Mereka berusaha menciptakan perubahan positif dan mengubah budaya
organisasi dengan mempengaruhi nilai-nilai dan keyakinan anggota tim.
• Kepemimpinan Transaksional:
- Kepemimpinan transaksional berfokus pada pertukaran antara pemimpin dan
bawahan.
- Pemimpin transaksional menggunakan sistem penghargaan dan hukuman
untuk mendorong dan memotivasi bawahan untuk mencapai tujuan dan
mematuhi aturan dan prosedur organisasi.
- Mereka lebih menekankan pada pemenuhan tugas-tugas dan kewajiban.
• Kepemimpinan Karismatik
- Kepemimpinan karismatik didasarkan pada daya tarik dan karisma pribadi
pemimpin.
- Pemimpin karismatik memiliki kemampuan untuk mempengaruhi,
memotivasi, dan menginspirasi bawahan dengan visi dan ide-ide besar yang
menarik dan memotivasi mereka.
- Mereka menciptakan ikatan emosional dan komitmen kuat dengan anggota
tim melalui karakter dan kepribadian mereka yang kharismatik
-
7. Teori Kepemimpinan Psikoanalisis mencakup konsep bahwa perilaku seorang pemimpin,
termasuk gaya kepemimpinan yang diterapkan, dapat dipahami melalui lensa teori
psikoanalisis. Teori ini menyatakan bahwa perilaku pemimpin tercermin dari kebutuhan,
dorongan, dan konflik bawah sadar yang ada dalam dirinya.

Anda mungkin juga menyukai