Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN SISTEM HEMATOLOGI

“DBD “ PADA KLIEN An.”A” DIRUANG WALET RUMAH SAKIT


BHAYANGKARA MAKASSAR TAHUN 2021

A. RIANSYAH
A1C119102

CI INSTITUSI CI LAHAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PROFESI ( NERS )

TAHUN 2021
No. RM : 365878
Tempat : Walet
Tgl Pengkajian : 21 April 2021

A. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : An. “A”
Tempat/Tanggal Lahir : 04 Desember 2021
Umur : 14 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Suku : Makassar
Pendidikan terakhir : SMP
Alamat : BTN LONTARA INDAH NO.V
Tanggal masuk RS : 20 April 2021
Diagnosa medis : DHF
Ruangan : WALET
Sumber info : Ibu anak

2. Identitas Orang Tua


Ibu
Nama : Ny. R
Pendidikan terakhir : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Jeneponto

B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama : demam
2. Alasan masuk RS : klien masuk rumah sakit dengan keluhan demam yang
dialami sejak 4 hari yang lalu, panas terus-menerus.
Setelah pemberian obat penurun panas, batuk tidak
berlendir, tidak sesak, muntah dengan frekuensi 3x
berisi cairan sisa makanan, epitaksis , BAB biasa,
BAK lancar. Ibu langsung membawa klien berobat ke
rumah sakit.
3. Riwayat penyakit
Provocative/palliative : anak panas bila banyak beraktivitas
Quality : panas intermitten
Region : badan teraba panas di seluruh tubuh
Severity : 38,6 0C
Timing : panas biasanya meningkat pada malam dan sore hari

C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami : batuk, demam dan pernah menderita diare
pada usia 5 tahun
2. Riwayat perawatan : di rawat di RS. Haji
3. Riwayat operasi :–
4. Riwayat alergi : tidak ada alergi
5. Riwayat imunisasi

No. Jenis Imunisasi Waktu Pemberian Reaksi

1. BCG 1 bulan –

2. DPT (I, II, III) I, II, III bulan Panas

3. Polio (I, II, III, IV) I, II, II bulan –

4. Campak 9 bulan –

5. Hepatitis B II, III bulan –

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Dalam anggota keluarga tentang kondisi kesehatan saat ini menurut orang tua
bahwa anaknya pernah menderita diare. Klien tinggal bersama kedua orang tuanya
dan 2 orang saudara kandungnya.
Genogram

Keterangan:
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal dunia

: Klien

: tinggal serumah

E. RIWAYAT TUMBUH KEMBANG ANAK


1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat badan : sekarang 45 kg, sebelum sakit 49 kg
b. Tinggi badan : 150 cm
c. Waktu tumbuh gigi : 6 bulan, tanggalnya gigi umur 6 tahun
2. Perkembangan Tiap Tahap
Usia anak saat ini
a. Berguling : 5 bulan
b. Duduk : 9 bulan
c. Merangkak : 10 bulan
d. Berdiri : 11 bulan
e. Berjalan : 1 tahun
f. Senyum pertama pada orang: 4 bulan
g. Bicara pertama kali : 9 bulan
h. Berpakaian sendiri : 3 tahun

F. RIWAYAT NUTRISI
1. Pemberian ASI : ASI diberikan sejak lahir sampai umur 5
bulan kemudian si anak diasuh oleh
neneknya
2. Pemberian Susu Formula : ibu klien mengatakan susu formula SGM
diberikan pada waktu klien diasuh oleh
neneknya
3. Pemberian Makanan Tambahan : diberikan pada umur 11 bulan, jenis bubur
4. Pola perubahan nutrisi

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

1. 0 – 4 bulan ASI, susu formula Sampai umur 5 bulan

2. 4 – 12 bulan ASI, susu formula, bubur –

3. Saat ini 8 tahun Nasi, lauk paku, sayur –

G. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Riwayat psiko-sosial
a. Tempat tinggal : klien dan keluarga tinggal serumah di rumah tinggal
b. Lingkungan rumah : klien tinggal di rumah yang padat penduduk dan
lingkungan dengan sampah yang berserakan bila
hujan akan terjadi banjir
c. Hubungan antara anggota keluarga: hubungan antar anggota keluarga
berjalan harmonis
d. Pengasuh anak : anak diasuh oleh orang tuanya sendiri
2. Riwayat spiritual
a. Support sistem : orang tua dan keluarga
b. Sistem keagamaan : hanya ikut-ikutan dengan orang tua dan keluarga di
rumah
3. Riwayat hospitalisasi
a. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap di rumah sakit: orang tua
klien tidak terlalu mengkhawatirkan sakit anaknya dan mengerti akan
penyakit anaknya
b. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap: klien mengetahui mengapa
bisa sakit.

H. KEBUTUHAN DASAR/POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


1. Nutrisi
Sebelum sakit : klien setiap hari makan dalam sehari 1 – 2 x dengan porsi
dihabiskan, selera makan kurang, jenis makanan yang
dikonsumsi nasi, lauk-pauk dan sayuran
Saat sakit : klien tidak selera makan, kala makan porsi tidak dihabiskan,
bila klien makan mau muntah.
2. Cairan
Sebelum sakit : dalam sehari klien mengkonsumsi air putih sekitar 3 – 4 gelas.
Saat sakit : klien malas minum Cuma bisa minum 1 – 2 gelas sehari
3. Istirahat Tidur
Sebelum sakit : klien tidak pernah tidur siang selalu bermain, pada malam hari
klien beristirahat pada jam 20.00 – jam 06.00 pagi
Saat sakit : siang hari anak tidur siang mulai dari jam 14.00 – 16.00 dan
pada malam hari anak mulai tidur pada jam 19.00 – 02.00
4. Eliminasi Fekal/BAB
Sebelum sakit : BAB teratur 1 – 2 x/hari dengan warna faeces kekuning-
kuningan dengan konsistensi yang tidak encer
Saat sakit : BAB 2 x sehari, konsistensi encer, tidak berlendir, warna
faeces kekuning-kuningan.
5. Eliminasi Urine/BAK
Sebelum sakit : frekuensi BAK 3 x sehari, berwarna kuning jernih
Saat sakit : frekuensi BAK sekitar 4 x sehari, warna urine kuning
6. Aktivitas sehari-hari
Sebelum sakit : klien setiap hari pergi sekolah pada pagi hari, pulang sekolah
klien bermain bersama teman-temannya
Saat sakit : klien dirawat di rumah sakit dan harus istirahat di atas tempat
tidur
7. Personal hygiene
Sebelum sakit : klien biasanya mandi 3 x sehari dan setiap mandi mencuci
rambut, klien berpenampilan rapi ke sekolah
Saat sakit : klien hanya dilap basah di atas tempat tidur dan secara umum
klien kelihatan bersih secara umum

I. PEMERIKSAAN FISIK
Hari/tanggal: Rabu 21 April 2021 jam 10.00
1. Kesadaran Umum
a. Kesadaran : tingkat kesadaran compos mentis GCS
b. Penampilan dihubungkan dengan usia : pertumbuhan anak sesuai dengan
usianya
c. Ekspresi wajah : wajah anak tampak tenang
d. Kebersihan secara umum : secara umum anak cukup bersih, kuku kaki dan
tangan tidak terlalu panjang dan bersih
e. Tanda-tanda vital : S/N 38,6 ºC / 148 x/mnt, P 36 x/mnt
TD 110/50 mmHg
2. Head to Toe
a. Kulit/integumen : kulit anak warna kuning langsat, tidak terdapat
edema, badan teraba hangat, suhu anak 38,6 ºC
b. Kepala dan rambut : rambut hitam pendek, kulit kepala cukup bersih,
tidak ada peradangan dan pembengkakan
c. Kuku : kuku tidak terlalu panjang dan bersih
d. Mata/penglihatan : mata bulat, refleks cahaya normal, sklera putih,
konjungtiva anemic, fungsi penglihatan baik
e. Telinga/pendengaran : liang telinga cukup bersih, tidak ada peradangan
dan pembengkakan, fungsi pendengaran normal
f. Mulut dan gigi : bibir kering, ada caries, lidah tidak terlalu kotor
g. Leher : tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid,
tidak ada kekakuan dan tidak ada peningkatan
vena jugularis
h. Dada : gerakan toraks ke atas dan ke bawah simetris,
saat inspirasi tampak denyutan apeks ICS V,
irama jantung teratur
i. Abdomen : tidak ada pembesaran hepar dan lien
j. Perineum dan genitalia : alat genitalia cukup bersih, tidak ada
peradangan dan pembengkakan
k. Ekstremitas atas dan bawah : tidak ada kekakuan pada anggota gerak, pada
anggota gerak atas sebelah sinistra terbatas
bergerak karena terpasang infus asering 28
tts/mnt
3. Pengkajian Data Fokus (Pengkajian Sistem)
a. Sistem respiratory : septum tepat di tengah, tidak ada
pembengkakan, tidak ada suara nafas tambahan,
batuk tidak berlendir, pernafasan 36 x/menit,
epistaksis 
b. Sistem kardiovaskuler : tampak denyutan pada apeks ICS V, irama
jantung teratur
c. Sistem gastrointestinal : muntah 3 x berisi cairan makanan
d. Sistem urinaria : BAK lancar
e. Sistem musculoskeletal : tidak ada kekakuan pada ekstremitas atas dan
bawah, tidak ada nyeri sendi
f. Sistem penglihatan : mata bulat, refleks cahaya normal, konjungtiva
anemic, fungsi penglihatan normal
g. Sistem pendengaran : liang telinga cukup bersih, tidak ada peradangan
dan pembengkakan, fungsi pendengaran normal
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Tes RL 
b. Laboratorium (tanggal 20-04-2021)

WBC : 7,1 103/mm3 (4.0 – 10.0)


RBC ; 4,22 106/mm3 (3.80 – 6.20)
HGB : 10,7 L g/dL (11.0 – 16.5)
HCT : 30,6 L % (35.0 – 50.0)
PLT : 100 103/mm3 (150 – 400)
PCT : 261 % (150 – 320)
LED : 40 mm3/jam (0 – 15)

5. Pemeriksaan Medik
a. IVFD Asering 28 tts/mnt
b. Damaben 3 x ½ sendok
c. Amoxan 3 x 250
PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN
Gigitan nyamuk Aedes aegypti

Infeksi virus dengue

Degradasi Mual dan muntah Peningkatan


jaringan tubuh ↓ permeabilitas
↓ Anoreksi pembuluh darah
Pelepasan toksin ↓ ↓
dan virus Intake in adekuat Plasma darah
keluar
↓ ↓ ke pembuluh darah
Pemecahan virus Metabolisme glukosa ↓
↓ terganggu Jumlah trombosit,
Virus dalam jaringan ↓ leukosit, faktor
dan darah Pembentukan ATP pembekuan dan
difagositosis oleh dan ADP terganggu fibrinogen
berkurang
leukosit makrofag ↓ ↓
dan limfosit Suplai nutrien ke Perdarahan
↓ jaringan kurang ↓
Pengeluaran zat ↓
Defisit volume
pirogen Gangguan pemenuhan
↓ kebutuhan nutrisi
Mencapai ↓
hipotalamus Nutrisi kurang dari
↓ kebutuhan
Set point meningkat

Reaksi peningkatan
suhu

Menggigil

Reaksi kompensasi

Peningkatan suhu
tubuh

Hipertermi

PENGELOMPOKAN DATA

DS: - Ibu mengatakan anaknya demam

- Ibu menyatakan anaknya malas makan dan muntah 3 x

- Ibu mengatakan anaknya malas minum 1 – 2 gelas/hari

DO: - K/U tampak lemah


- Badan teraba hangat
- Suhu tubuh 37,6ºC
- Bibir anak tampak kering
-Anak tidak menghabiskan porsi makanan yang disediakan
- Terpasang infus Asering 28 tts/mnt
- Observasi TTV
S/N 37,6 ºC / 148 x/mnt
P 36 x/mnt
TD 110/50 mmH

ANALISA DATA

Inisial Klien: An. A Ruangan : Walet No. RM: 365878


Masalah
No Data Kemungkinan Penyebab
Keperawatan
1. DS: Gigitan nyamuk Aedes aegypti Hipertermi
- Ibu mengatakan anaknya ↓
demam Infeksi virus dengue
DO: ↓
- K/U tampak lemah Degradasi jaringan tubuh
- Badan teraba hangat ↓
- S/N 37,6 ºC / 148 x/mnt Pelepasan toksin dan virus
P 36 x/mnt ↓
TD 110/50 mmHg Pemecahan virus
- Bibir tampak kering ↓
Virus dalam jaringan
dan darah difagositosis oleh
leukosit makrofag
dan limfosit

Pengeluaran zat pirogen

Mencapai hipotalamus

Set point meningkat

Reaksi peningkatan suhu

Menggigil

Reaksi kompensasi

Peningkatan suhu tubuh
2. DS: ibu menyatakan anaknya Gigitan nyamuk Aedes aegypti Nutrisi kurang dari
- muntah 3 x berisi sisa ↓ kebutuhan
makanan Infeksi virus dengue
- Tidak ada nafsu makan ↓
DO: Mual dan muntah
- K/U tampak lemah ↓
- Malaise Anoreksi

Intake in adekuat

Metabolisme glukosa
terganggu

Pembentukan ATP dan ADP
terganggu

Suplai nutrien ke jaringan
kurang

Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
3. Faktor resiko: Gigitan nyamuk Aedes aegypti Resiko kekurangan
- Ibu mengatakan anaknya ↓ volume cairan
malas minum 1 – 2 Infeksi virus dengue
gelas/hari ↓
Peningkatan permeabilitas
- K/U tampak lemah pembuluh darah
- Badan teraba hangat, suhu ↓
tubuh 37,6 ºC Plasma darah keluar ke
- Terpasang infus Asering 28 pembuluh darah
tts/mnt ↓
- S/N 37,6 ºC / 148 x/mnt Jumlah trombosit, leukosit,
P 36 x/mnt faktor pembekuan dan
TD 110/50 mmHg fibrinogen berkurang

Perdarahan
Inisial Klien: An. A Ruangan : Walet No. RM: 365878
Diagnosa
No. Tujuan (NOC) Intervensi (NIC)
Keperawatan

1. Peningkatan Mempertahankan a. Monitor suhu sesering

suhu tubuh temperatur tubuh mungkin dan kaji saat timbul

(hipertermi) dalam batas normal demam.

berhubungan b. Monitor warna, kelembaan dan


Kriteria hasil :
dengan infeksi suhu kulit
a. Suhu tubuh dalam
virus dengue. c. Monitor tekanan darah, nadi
batas normal 36°C s.d
dan RR.
37°C
d. Anjurkan keluarga untuk
b. Nadi dalam batas
mengompres hangat pasien.
normal
e. Berikan terapi untuk mengatasi
( 60-80 x/mnt )
penyebab demam.
c. Tidak ada perubahan

warna kulit dan tidak f. Ajarkan pada orang tua cara

ada pusing mengukur suhu tubuh anak

2. Deficit volume Keseimbangan cairan a. Observasi kesadaran, suhu,

cairan tubuh dapat dipertahankan nadi, TD, penatalaksanaan.


berhubungan Kriteria hasil :
b. Kaji tanda dan gejala kurang
dengan a. Turgor kulit elastis volume cairan (selaput mukosa
ketidakseimbang
an input dan b. Membran mukosa kering, haus, produksi urine

output cairan menurun).


lembab
c. Monitor dan catat cairan masuk

dan keluar.

d. Jelaskan pada klien/ keluarga

upaya untuk menambah

volume cairan, beri minum

yang cukup dan dan jelaskan

dengan cairan infus.

e. Kolaborasi pemberian cairan

perantal (RL/asering).

3. Nutrisi kurang Klien menunjukkan a. Timbang BB sesuai kebutuhan

dari kebutuhan tanda-tanda kebutuhan Rasionalisasi : Indikator kebutuhan

berhubungan nutrisi yang adekuat nutrisi atau pemasukan yang

dengan mual, adekuat.


Kriteria hasil :
muntah,
a. Adanya peningkatan b. Identifikasi makanan yang

anoreksia
BB sesuai degan disukai pasien.

tujuan. c. Pertahankan kebersihan mulut

b. Berat badan ideal klien.

sesuai dengan tinggi d. Anjurkan kepada orang tua

badan. untuk memberikan makanan

c. Mampu dengan tekhnik kecil tapi

mengidentifikasi sering.

kebutuhan nutrisi. e. Kolaborasi : Pemberian


d. Tidak ada tanda-tanda suplemen vitamin, antiemetic

malnutrisi. nutrisi parental

e. Tidak terjadi

penurunan bberat

badan yang berarti.


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TINDAKAN KEPERAWATAN

Inisial Klien: An. A Ruangan : Walet No. RM: 365878


Diagnosa Implementasi Tindakan Evaluasi
No
Keperawatan Keperawatan (SOAP/SOAPIER)
1. Gangguan nutrisi Rabu 21 november 2021 Jam 13.00
kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan 08.00 Menganjurkan klien S : ibu mengatakan
dengan menurunnya untuk makan dengan anaknya masih mual
kemampuan asupan dibantu oleh orang tua dan muntah
makanan ditandai 08.10 Memberikan makanan O : - K/U tampak lemah
dengan: Hasil: anak mau makan - Anak tidak
DS: ibu menyatakan sedikit-sedikit (nasi) menghabiskan porsi
anaknya malas 08. 30 Menganjurkan pada ibu makan yang tersedia
makan dan muntah 3 untuk memberikan - Bibir tampak kering
x minum susu pada anak A : masalah belum
DO: Hasil: anak minum teratasi
- Anak tidak susu 1 gelas dihabiskan P : lanjutkan intervensi
menghabiskan porsi 08.45 Memberikan obat oral - Bantu dan dorong
makanan yang Hasil: Damaben 1 tb, klien untuk makan
disediakan Amoxan 250 mg 1 tb dan biarkan orang tua
- Bibir tampak kering memantau pasien dan
- K/U tampak lemah memberikan pilihan
makanan yang disukai
- Berikan makanan
dalam porsi kecil tapi
sering
- Anjurkan ibu untuk
memberi minum susu
pada anak
-Penatalaksanaan
pemberian cairan
Hipertermi panentera
2. berhubungan dengan Kamis 22 April 2021 Jam 13.00
proses inflamasi,
ditandai dengan: 09.00 Mengobservasi suhu S : menurut ibu anak
DS: tubuh klien. masih demam
- Ibu mengatakan Hasil: 38,6 ºC O : - K/U tampak lemah
anaknya demam 09.20 Memberikan kompres - Badan teraba hangat
DO: air hangat pada dahi - Suhu tubuh 37,5ºC
- K/U tampak lemah klien. - Bibir anak tampak
- Badan teraba hangat Hasil: suhu tubuh 37,5 kering
- Suhu tubuh 38,6ºC ºC A : masalah belum
- Bibir anak tampak 09.30 Menganjurkan klien teratasi
kering untuk minum banyak ± P : lanjutkan intervensi
1,5 – 2 liter/hari - Observasi suhu tubuh
Hasil: anak minum ± klien
125 cc (air putih) - Berikan kompres air
11.00 Penatalaksanaan terapi hangat pada dahi
cairan intravena klien
Hasil: infus Asering 28 - Anjurkan klien
tetes/menit terpasang minum banyak ±1,5 –
2 liter/hari
- Berikan cairan
intravena
Resiko defisit volume
3. cairan berhubungan Jumat 24 April 2021 Jam 17.00
dengan peningkatan
suhu tubuh. 15.10 Mengobservasi tanda- S :–
tanda vital O : - K/U tampak lemah
Hasil: S/N 37,6 ºC / - Anak minum sedikit
132 x/mnt 125 cc
P 32 x/mnt - Terpasang infus
TD 90/60 mmHg Asering
15.20 Mengkaji membran A : Resiko deficit volume
mukosa
Hasil: turgor kulit baik, cairan tidak terjadi
bibir tampak kering P : intervensi dilanjutkan
15.30 Menganjurkan pada ibu - Observasi tekanan
untuk memberi minum darah
yang banyak - Observasi suhu tubuh
Hasil: anak minum ± klien
125 cc (air putih) - Kaji membran
15.40 Penatalaksanaan terapi mukosa kering, turgor
cairan intravena yang kurang baik,
Hasil: infus Asering 28 rasa haus
tetes/menit terpasang - Anjurkan ibu untuk
beri minum yang
banyak ± 1,5 – 2
l/hari
- Penatalaksanaan
pemberian cairan
intravena

Anda mungkin juga menyukai