Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN

“DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS KELOMPOK MATA KULIAH SISTEM


INFORMASI MANAJEMEN”

DISUSUN OLEH:

ARIEP RAHMAN HAKIM 2161201291


DWIYAN HARUM INSANI 2161201364

SEMESTER V
KELAS M/N

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan pada penulis
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah Teknologi Informasi Untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dengan
tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.
Selain itu, penulis juga berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Abdul Karim,SE.,MM
Selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Tugas makalah yang diberikan ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna dan mohon maaf apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan
kesalahan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 23 September 2023

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................2
1.3 Maksud dan Tujuan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.2 Lingkunhan Perusahaan..........................................................................................3
2.3 Keunggulan Bersaing Perusahaan..........................................................................4
2.3 Peranan Jaringan Komunikasi Dalam Perusahaan.................................................5
2.4 Teknologi Informasi Sebagai Aset Utama Perusahaan .........................................5
2.5 Manajemen Supply Chain Dan Sistem Informasi Korporat Terpadu.....................6
2.5.1 Sistem Informasi Terpadu.................................................................................7
2.5.2 Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu................................................7
2.5.3 Komponen Utama Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu..................9

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN....................................................................................................10
3.2 SARAN................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan
pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan
dapat juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan
komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang
bermanfaat.
Sistem Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi
Informasi (IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan bersaing,
meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan strategis
perusahaan. Sistem Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan
produk dan layanan yang memberikan keuntungan lebih strategis dibandingkan
pesaingnya dalam pasar yang kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem
informasi yang mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan
membangun sumber daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana
keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan
lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba
maupun citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan
keunggulan yang dimilikinya. Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan
harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan.
Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumber daya yang
ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun
melalui pemanfataan kemajuan tekonologi informasi. Kompetisi merupakan karakteristik
positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar.
Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapat keunggulan kompetitif di pasar, oleh
karena nya di perlukan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan,
Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pada pendatang baru.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Lingkungan Perusahaan

2. Keunggulan Bersaing Perusahaan

3. Peranan Jaringan Komunikasi Dalam Perusahaan

4. Teknologi Informasi Sebagai Asset Utama Perusahaan

5. Manajemen Suppky Chen Dan Sistem Informasi Korporat Terpadu

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

1. Mengetahui Bagaimana Lingkungan Perusahaan.

2. Mengetahui Bagaimana Keunggulan Bersaing Perusahaan.

3. Mengetahui Bagaimana Peranan Jaringan Komunikasi Dalam

Perusahaan.

4. Mengetahui Bagaimana Teknologi Informasi Sebagai Asset Utama

Perusahaan.

5. Mengetahui Bagaimana Manajemen Suppky Chen Dan Sistem

Informasi Korporat Terpadu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Perusahaan


Perusahaan merupakan sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber-sumber
ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan Masyarakat.
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-faktor ekstern
yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti
lingkungan secara luas mencakup semua faktor ekstern yang mempengaruhi individu,
perusahaan dan Masyarakat. Pada dasarnya lingkungan perusahaan dibedakan menjadi :
3 Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap
kegiatan Perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
A) Lingkungan eksternal makro
Adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap
kegiatan usaha. Contoh :
 Keadaan alam : SDA, lingkungan.
 Politik dan hankam : kehidupan operasional perusahaan sangat
terpengaruh oleh politik dan hankam Negara dimana perusahaan
berada : menciptakan.
 Hukum
 Perekonomian
 Pendidikan dan kebudayaan
 Social dan budaya
 Kependudukan
 Hubungan internasional.
B) Lingkungan eksternal mikro, Adalah lingkungan eksternal yang pengaruh
langsung terhadap kegiatan usaha, Contoh :
 Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
 Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.

3
o Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja,
peralatan metode, dll. Pasar, sebagai sasaran dari produk yang
dihasilkan perusahaan.
4 Lingkungan Internal
Lingkungan Internal Adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan
produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi. Contoh :
 Tenaga kerja
 Peralatan dan mesin
 Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
 Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
 System informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.
2.2 Keunggulan Bersaing Perusahaan
Keunggulan bersaing adalah kemampuan yang diperoleh melalui karakteristik
dan sumber daya suatu perusahaan atau organisasi untuk memiliki kinerja dan
kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lain pada industri atau
pasar yang sama. Setiap perusahaan akan selalu berusaha untuk memenuhi, apa
saja yang menjadi keinginan dan kebutuhan dari para pelanggannya.
Menganggap bahwa keunggulan kompetitif tumbuh dari nilai perusahaan yang
mampu menciptakan bagi pembeli melebihi biaya perusahaan untuk
menciptakannya. Barney (1991) melanjutkan bahwa strategi nilai yang diciptakan
sebuah perusahaan tidak akan dapat diterapkan atau ditiru oleh arus lain atau juga
untuk potensial pesaing lainnya.
Keunggulan kompetitif sebagai kemampuan organisasi untuk tampil di satu
atau banyak cara yang membuat pesaing sulit menemukan atau meniru sekarang
dan di masa depan (Kotler, 2000), karena keunggulan bersaing tumbuh dari nilai
yang diciptakan perusahaan bagi pembelinya, maka yang ditawarkan tentu sesuatu
yang berbeda serta tidak dimiliki oleh kompetitor. Almarri K. & Gardiner P.
(2014) menyoroti pencapaian keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat
ditingkatkan ketika sumber daya dikerahkan untuk menciptakan nilai bagi
pelanggan yang mengarah pada kinerja yang unggul. Untuk menciptakan dan
membentuk nilai tersebut dibutuhkan berbagai perencanaan matang serta strategi
yang tepat, salah satunya adalah pengelolaan manajemen yang baik. Nilai atau
manfaat inilah yang dibayar oleh pembeli untuk produk atau jasa yang diproduksi

4
oleh suatu perusahaan. Karena keadaan pengguna dipengaruhi oleh kepuasan
mereka (W. Tsao, 2014).
Reed dan Defillippi (1990) menyatakan keunggulan bersaing sebagai tujuan
strategis yang merupakan variabel dependen dan alasan di balik ini adalah bahwa
kinerja yang baik terkait untuk mencapai keunggulan bersaing. Riky & Ronny
(2104) menyatakan keunggulan bersaing adalah jantung kinerja perusahaan dalam
pasar bersaing.
2.3 Peranan Jaringan Komunikasi Dalam Perusahaan
Komunikasi adalah proses pengiriman pesan oleh komunikator dan
penerimaan pesan oleh komunikan. Komunikasi organisasi berarti proses
pengiriman pesan tersebut terjadi dalam lingkup organisasi. Mengutip buku
Teori Perilaku Organisasi (2021) karya Marisi Butarbutar, dkk, komunikasi
merupakan segala bentuk aktivitas manusia dan menjadi bagian terpenting
dalam suatu organisasi, guna menyebarluaskan informasi atau menerima
informasi lewat berbagai media.
Komunikasi merupakan keterampilan yang sangat penting bagi manusia,
dimana komunikasi dapat terjadi di segala aspek bagian kehidupan manusia
yang tak dapat dipisahkan. Manusia merupakan mahkluk sosial yang tak dapat
terlepas dari orang lain dan lingkungan sekitarnya, satu-satunya cara untuk
terhubung dengan orang lain dan lingkungannya adalah dengan
berkomunikasi.
Begitu juga dalam organisasi, melalui komunikasi yang baik suatu
organisasi dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Begitu pula sebaliknya
apabila kurang atau tidak adanya komunikasi dapat menyebabkan organisasi
tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, perlu adanya komunikasi
yang dilakukan oleh pimpinan kepada seluruh jaringan yang ada didalam
organisasi ataupun instansi pemerintahan
2.4 Teknologi Informasi Sebagai Aset Utama Perusahaan
Kecepatan teknologi informasi sanggat tinggi sehingga sangat sulit bagi
perusahaan menyususn strategi dalam mempertahankan eksistensinya dalam
jangka panjang. Dalam hal ini ada 3 hal kunci utama yang mendukung teknologi
informasi yang dapat dijadikan asset perusahaan dalam jangka panjang adalah :
a. Sumber daya manusia, yang dimaksud seumber daya manusia yaitu para
staf penanggung jawab perencanaan dan pengembangan teknologi

5
informasi pada sebuah perusahaan, sehingga para staf tersebut benar-
benar memiliki tanggung jawab terhadap pengoprasian teknologi
informasi, disamping harus memiliki kompetensi untuk memecahkan
masalah- masalah yang dihadapi perusahaan.
b. Teknologi, seluruh infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi,
termasuk perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software)
dipergunakan secara bersama- sama dalam proses operasional
perusahaan, karena merupakan tulag punggung terciptannya sistem yang
terintegrasi, dengan biaya yang relative terjangkau, untuk biaya
operasional, pengembangan maupun biaya pemeliharaan.
c. Relasi, yang dimaksud dalam hal ini adalah hubungan teknologi
informasi dengan pihak manajemen perusahaan sebagai pengambil
keputusan (Decesion Maker). Menjalin suatu relasi berarti membagi
resiko dan tanggung jawab. Dalam mewujudkan relasi ini harus didukung
oleh pimpinan tertinggi perusahaan sehingga akanbertanggung jawab
pada aplikasi- aplikasi teknologi informasi yang berorientasi pada proses
bukan berdasarkan fungsi organisasi.
2.5 Manajemen Supply Chain Dan Sistem Informasi Korporat Terpadu
2.5.1 Sistem Informasi Terpadu
Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses
ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam sebuah
sistem bisnis. Makin banyak perusahaan yang terlibat dalam rantai
tersebut, akan makin kompleks strategi pengelolaan yang perlu dibangun. Tiga
aliran entitas yang harus dikelola dengan baik :
1. aliran produk dan jasa (flow of products and services),
2. aliran uang (flow of money);
3. aliran dokumen (flow of documents).
Esensi dari pengelolaan terhadap ketiga entitas fisik tersebut
melakukan manajemen terhadap data dan informasi yang melekat pada
masing-masing entitas, dan yang berubah-ubah sejalan dengan mengalirnya
ketiga entitas yang ada. Karena ketiga aliran entitas tersebut berasal dari posisi
"hulu" menuju "hilir" Rantai Pasokan, yang mungkin keduanya berada di luar
perusahaan terkait, maka manajemen data dan informasi yang ada harus saling
berhubungan dan terintegrasi dengan baik.

6
Berbagai perusahaan yang berada dalam rangkaian proses tersebut
harus saling berkolaborasi dengan menghubungkan sistem informasi masing-
masing, sehingga terciptalah informasi korporat yang terpadu disini adalah
sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan
teknologi yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi
Perusahaan.
2.5.2 Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu
Membangun sebuah arsitektur sistem informasi korporat terpadu yang
baik dapat dimulai dengan melihat siapa saja yang membutuhkan teknologi
tersebut. Paling tidak ada empat orang yang membutuhkannya, yaitu:
1. Konsumen atau pelanggan (end-consumers)
Karena sesungguhnya berkat merekalah sebuah bisnis ada, sehingga mereka
pasti membutuhkan berbagai jenis informasi terkait dengan produk atau jasa
yang mereka beli dan mereka konsumsi.
2. Manajemen
Karena merekalah yang menjadi penggerak utama dari pengelolaan sebuah
Perusahaan dimana mereka membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat
diandalkan untuk membantu dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam
mengambil keputusan-keputusan.
3 Staf
Karena pada tingkat operasional, merekalah yang sehari-hari berhadapan
langsung dengan aktivitas penciptaan produk maupun jasa yang tentu saja
membutuhkan sangat banyak informasi sebagai sumber daya utama.
4 Rekanan bisnis (business partners)
Karena merekalah yang menjadi pemasok bahan-bahan maupun sumber
daya-sumber daya lain yang dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi
menghasilkan beragam produk dan jasa.
2.5.3 Komponen Utama Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu
1. Selling Chain Management Information System
Subsistem yang secara langsung berinteraksi dengan pelanggan agar
mereka dapat dengan mudah melakukan akses ke produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan aktivitas
transaksi bisnis.

7
2. Customer Relationship Management Information System.
Subsistem yang berfungsi sebagai sarana komunikasi efektif antara
pelanggan dan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan
kebutuhan akan informasi maupun bentuk pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
3. Enterprise Resource Planning Information System.
Sub sistem yang secara langsung berfungsi mengintegrasikan proses-
proses penciptaan produk atau jasa dari perusahaan, mulai dari dipesannya
bahan-bahan mentah dan fausitas produksi sampai dengan terciptanya
produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan.
4. Management Control Information System
Sub sistem yang bertanggung jawab memberikan data dan informasi bagi
keperluan pengambilan keputusan manajemen Perusahaan dan
stakeholder, bagi keputusan yang bersifat strategis maupun taktis.
5 Administrative Control Information System
Sub sistem yang memiliki fungsi utama sebagai penunjang
terselenggaranya proses administasi perusahaan (back office) yang
menjadi tulang punggung komunikasi antar staf di dalam perusahaan.
6. Supply Chain Management information System
Subsistem yang menghubungkan sistem informasi internal perusahaan
dengan sistem informasi yang dimiliki oleh para rekanan bisnis, terutama
para pemasok (suppliers) bahan- bahan yang dibutuhkan untuk proses
produksi.
7. Enterprise Applications Integration Information System
Sub sistem yang memiliki tanggung jawab utama mengintegrasikan
berbagai subsistem yang tersebar di berbagai divisi di perusahaan.
8. Knowledge-Tone Applications Information System
Subsistem yang memfokuskan diri pada penyediaan fungsi intelligence
bagi perusahaan, yang merupakan hasil pengolahan berbagai data dan
informasi tersebar di berbagai sistem basis data perusahaan.

8
2.5.4 Strategi Membangun Sistem Informasi Korporat Terpadu
Membangun sistem informasi korporat terpadu berdasarkan arsitektur yang
ada lebih merupakan sebuah perjalanan dibandingkan sebuah tujuan, terutama
bagi manajemen yang belum terbiasa dengan adanya infrastruktur teknologi di
dalam perusahaannya. Lima tahapan evolusi mengembangkan sistem
informasinya :
1. Cross-functional Business Unit
Merupakan pengembangan modul aplikasi untuk fungsi bisnis
tertentu saja, seperti untuk keperluan transaksi pembelian, penyusunan
laporan keuangan, pencetakan slip gaji pegawai.
2. Strategic Business Limit
Merupakan hasil penyatuan beberapa fungsi manajemen di dalam
sebuah divisi atau unit bisnis tertentu, untuk membantu manajemen dan
staf mencapai objektif yang ditargetkan terhadap divisi atau unit bisnis
tersebut.
3. Integrated Enterprise
Merupakan sistem informasi terpadu yang mengintegrasikan
berbagai modul aplikasi yang dimiliki seluruh divisi atau unit bisnis di
dalam perusahaan, yang merupakan embrio dari sistem informasi
korporat terpadu.
4. Extended Enterprise
Merupakan penggabungan sistem informasi korporat terpadu yang
telah dimiliki oleh internal perusahaan dengan satu atau lebih subsistem
dari perusahaan atau entitas lain yang merupakan mitra kerja perusahaan
terkait.
5. Inter-Enterprise Community
Merupakan hasil dari berbagai hubungan terintegrasi system
informasi antar perusahaan yang ada dalam komunitas bisnis, sehingga
membentuk jejaring sistem informasi yang sangat besar dan luas
cakupannya.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat penting dalam suatu
perusahaan. Sistem informasi memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis,
menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan dan menunjang strategi
kompetetif perusahaan.
Peranan Sistem Informasi Manajemen memberikan kemudahan bagi
penggunanya. Di era modern ini Sistem Informasi Manajremen dianggap sangat
penting bagi berlangsungnya perkembangan dan bertahannya suatu perusahaan
serta memberikan keunggulan kompetitif dalam melawan pesaing bisnis.
Keuntungan-keuntungan penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada
penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data dan informasi yang up to date maka pengambilan
keputusan dapat lebih cepat, sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif
terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan
perusahaan, karena menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai
online company profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan teknologi informasi pada operasional perusahaan maka
sistem dapat terintegrasi di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi
dan kecepatan respon terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi informasi maka akan memudahkan arus
informasi secara internal maupun eksternal perusahaan, meminimalkan resiko factor
human error dan efisiensi di segala bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada
margin keuntungan yang didapat perusahaan secara akumulatif.
3.2 SARAN
Menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Penulis harap kedepannya tulisan makalah ini akan lebih baik lagi serta fokus dan
detail dalam menjelaskan isi dalam makalah ini dengan sumber - sumber yang lebih
banyak dan lengkap yang tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

https://repository.uin-suska.ac.id/4591/2/BAB%20I.pdfhttp://artikell-
saya.blogspot.com/2018/12/teknologi-informasi-sebagai-aset-utama.html?m=1
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/KONSEP_E-Supply_Chain.docx
https://www.studocu.com/id/document/institut-teknologi-dan-bisnis-
indonesia/teknik-informatika/makalah-sim-hidayatul-akbar/35522458
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/27099/2/
T2_912014906_BAB%20II.pdf

11

Anda mungkin juga menyukai