SK Tata Naskah
SK Tata Naskah
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS LANRISANG
Jln. Poros Jampue – Pinrang Kec. Lanrisang Kab. Pinrang
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DOKUMEN AKREDITASI
PUSKESMAS LANRISANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LANRISANG TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS
LANRISANG.
Kesatu Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang Mengacu
pada Peraturan Bupati Pinrang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pedoman
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pinrang dan
Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama Tahun 2022.
Kedua Jenis dokumen yang dilakukan pembakuan tata naskahnya meliputi :
1. Kebijakan;
2. Manual Mutu;
3. Rencana Lima Tahunan / Rencana Strategis Bisnis;
4. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan;
5. Pedoman/ panduan;
6. Standar Operasional Prosedur (SOP);
7. Kerangka Acuan Program/Kegiatan.
Ketiga : Keputusan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
Keempat : Pembakuan Tata Naskah Dinas Terlampir dalam keputusan ini yang
merupakan bagian tidak terpisahkan.
Kelima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau
perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Lanrisang
Pada Tanggal : 05 Januari 2022
BERTHA YESTIANI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LANRISANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi
Puskesmas adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi akreditasi Puskesmas
dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan
kebijakan, program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi
Puskesmas. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu institusi/organisasi
dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang
optimal.
Dokumentasi yang dimaksud dalam Akreditasi Puskesmas secara garis besar dibagi
atas dua bagian yaitu dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk
membangun dan membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan.
Dokumen internal tersebut adalah Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP)
dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi Puskesmas memiliki acuan dan
memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu disusun Pedoman Tata Naskah
Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang.
C. SASARAN
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang
adalah :
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan Tata Naskah
Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang;
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaran tata naskah dokumen akreditasi dengan unsur
lainnya dalam lingkup administrasi umum;
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. Tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dokumen akreditasi;
5. Berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata naskah dokumen
akreditasi.
D. ASAS
Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang ini disusun
berdasarkan asas sebagai berikut :
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dokumen akreditasi dilakukan secara efektif dan efisien
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi informasi, serta
dalam penggunaan Bahasa Indonesia yang baik, benar dan lugas.
2. Pembakuan
Naskah dokumen akreditasi diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan.
3. Pertanggung jawaban.
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggung jawabkan dari segi isi, format,
prosedur, kewenangan dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dokumen akreditasi dilakukan dalam satu kesatuan
sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Naskah dokumen akreditasi harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan tepat
sasaran dalam redaksional, proseduran dan ditribusi.
6. Keamanan
Tata naskah dokumen akreditasi harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian
kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
E. RUANG LINGKUP
1. Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang
meliputi: penyusunan dokumen akreditasi puskesmas yaitu Kebijakan,Manual Mutu,
Rencana Lima Tahunan / Rencana Strategis Bisnis, Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP) Tahunan, Pedoman/ panduan, Standar Operasional Prosedur (SOP), Kerangka
Acuan Program/Kegiatan dan distribusi dokumen dan ketentuan tata naskah dokumen
akreditasi puskesmas Lanrisang serta prosedur pengendalian dokumen di puskesmas.
BAB II
DOKUMENTASI AKREDITASI PUSKESMAS
A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung
jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan
standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-langkah dalam
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada Peraturan
perundangan, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman-pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementrian Dalam Negeri,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Format Peraturan/Surat Keputusan adalah sebagai berikut :
1. Memakai Kertas dengan Kop Surat Puskesmas Lanrisang dengan menggunakan kertas
HVS ukuran folio 70 gram (size di printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk
penulisan SK margin kiri, kanan, atas dan bawah 2,54 cm dan spasi before-after 0pt.
Untuk Judul Kepala menggunakan spasi 1,15. Sedangkan untuk bagian konsideran
hingga kaki menggunakan spasi 1,5 dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times
New Roman ukuran huruf 12.
2. Nomor ditulis sesuai sistem penomoran Puskesmas Lanrisang
3. Judul ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang...... Judul ditulis dengan Huruf Kapital
Times New Roman Font 12 Bold.
4. Jabatan Pembuat Keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin akhir diakhiri
dengan tanda koma(,). Jabatan pembuat keputusan ditulis Kepala Puskesmas dengan
huruf Kapital Times New Roman Font 12
5. Untuk penulisan antar bagian SK yaitu antara item “NOMOR” dan “TENTANG”, antara
“PEDOMAN” dan, “DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA”, 1 kali enter
(spasi 1,15). Sedangkan pada konsideren hingga kaki menggunakan spasi 1,5. Antara
item “Menimbang”, “Mengingat” dan “MEMUTUSKAN” di lakukan 1 kali enter dengan
spasi 1,5.
6. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang
dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua (:), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil
abjad a, b dan seterusnya
4) Dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan tanda
baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang, dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun lebih awal disebut lebih dulu, diawali
dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;)
c. Diktum:
1) Diktum ‘MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
kapital;
2) Diktum menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf
kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
3) Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala) , seluruhnya ditulis
dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.)
d. Batang Tubuh
1) Memuat subtansi Peraturan/Surat Keputusan yang dirumuskan dalam diktum-
diktum kesatu, kedua, dan seterusnya dan diawali dengan huruf kapital.
2) Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, Perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnnya, dan
3) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/Surat Keputusan, dan
pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
e. Kaki
Merupakan bagian akhir substansi yang memuat penanda tangan penerapan
Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
1) Tempat dan tanggal penetapan
2) Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,)
3) Tanda tangan pejabat, dan
4) Nama lengkap pejabat yang menandatangani.
f. Penandatanganan
Peraturan/Surat Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar.
g. Lampiran Peraturan/ Surat Keputusan
1) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul Peraturan/Surat
Keputusan,
2) Halaman Terakhir harus ditandatangani oleh Kepala Puskesmas.
Kop
PEMERINTAH KABUPATEN PINRANG Surat
PKM
DINAS KESEHATAN Lanrisan
g sesuai
PUSKESMAS LANRISANG tata
naskah
Alamat : Jl. Poros Jampue – Pinrang. Kec.Lanrisang.Kab.Pinrang dinas
Kab.
Pinrang
1 enter
Nomor
KebijakanKEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LANRISANG
sesuai
dengan NOMOR :445. /SK/PKML//I/2022
sistem
1 enter Judul
penomoran
Kepala:
HURUF
SK TENTANG Ditulis
TIMES dalam huruf
NEW
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS kapital
ROMAN DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS LANRISANG diletakkan
UKURAN di tengah
FONT 12 1 enter margin
Spasi 1,15
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
1 enter
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS LANRISANG TENTANG
Sesuai
dengan
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DOKUMEN AKREDITASI judul
kebijakan
PUSKESMAS LANRISANG
KESATU Pedoman Tata Naskah Dinas Dokumen Akreditasi Puskesmas Lanrisang
mengacu pada Peraturan Bupati Kabupaten Pinrang Nomor 12 Tahun 2011
Tentang Pedoman Tata Naskah Dinas Di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Pinrang dan Buku Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tahun 2018.
KEDUA Jenis Dokumen yang dilakukan pembakuan tata naskahnya meliputi :
1. Kebijakan
2. Manual Mutu
3. Rencana Lima Tahunan / Rencana Strategis Bisnis
4. Pedoman/ panduan
5. Kerangka Acuan Program/Kegiatan
6. SOP.
KETIGA : Keputusan Kepala Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala Puskesmas.
KEEMPAT : Pembakuan tata naskah terlampir dalam keputusan ini yang merupakan
bagian tidak terpisahkan.
Spasi 1,5 KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan atau
perubahan sebagaimana mestinya.
2 enter
1 enter
BERTHA YESTIANI
B. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
dipelihara oleh organisasi. Manual mutu memakai kertas HVS ukuran folio 70 gram (size di
printer 21,59 cm x 33,00 cm) dengan ketentuan untuk penulisan dokumen margin kiri, kanan,
atas dan bawah 2,54 cm serta spasi 1,5, dengan pengetikan menggunakan tipe huruf Times
New Roman ukuran huruf 12 dan spasi before-after 0pt. Sistematika penulisan manual mutu
tersebut meliputi:
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan Acuan
E. Istilah dan Defenisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian Dokumen
C. Pengendalian Rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen
A. Komitmen Manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu / Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjauan Manajemen
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran Tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastuktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran kinerja
(Penilaian Kinerja Puskesmas/PKP)
2. Proses berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan Kewajiban Sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit Internal
3) Penilaian Kinerja Puskesmas:
a) Pemantauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan Kllinis (Upaya Kesehatan Perorangan)
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/ pengadaan barang terkait pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan Kewajiban Pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekam medis, dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Kesalamatan Pasien
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan Pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup
Lampiran (jika ada)
E. PEDOMAN/PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman
mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/
panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Puskesmas
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Puskesmas
BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Ruang Lingkup Pelayanan
D. Batasan Operasional
E. Landasan Hukum
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan, termasuk Pengaturan Jaga (Rawat Inap)
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATALAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
c. Format Panduan Pelayanan Puskesmas
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Sistematika pedoman/panduan pelayanan puskesmas dapat dibuat sesuai dengan
materi/isi pedoman/panduan. Pedoman/panduan yang harus dibuat adalah pedoman/panduan
minimal yang harus ada di Puskesmas yang dipersyaratkan sebagai dokumen yang diminta
dalam elemen penilaian. Bagi Puskesmas yang telah menggunaan e-file tetap harus
mempunyai hardcopy pedoman/panduan yang dikelolah oleh Tim Akreditasi Puskesmas atau
bagian Tata Usaha Puskesmas.
2. Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Prosedur/
Langkah-langkah
6.Bagan Alir
9.Dokumen terkait
(2) Diagram alir mikro/ micro flow chart, menunjukkan rincian kegiatan-
kegiatan dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbul sebagai berikut:
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Keputusan : ? ya
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
1. Pengetian Injeksi intra muskular adalah : pemberian obat dengan cara memasukkan
obat kedalam jaringan otot menggunakan spuit injeksi dilakukan pada
otot pangkal lengan atau otot paha bagian luar (yaitu 1/3 tengah paha
sebelah luar)
2. Tujuan Memasukkan sejumlah obat pada jaringan otot agar cepat terserap oleh
tubuh
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lanrisang No. 012 tahun 2018 tentang Jenis-Jenis
Pelayanan Klinis
4. Referensi Buku Pedoman Perawatan dasar Depkes RI Tahun 2015
Melakukan aspirasi
spuit
Spasi
1,
times
Ya Tarik kembali jarum Menekan tempat new
Ada
penusukan dengan roman
darah
alkohol 9
dalam
tidak
Mencatat dalam
rekam medis
B. PENYUSUNAN DOKUMEN
Kepala Subag Tata Usaha Puskesmas, Penanggung Jawab Admen dan Penanggung
Jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap pelaksanaan identifikasi/perubahan serta
penyusunan dokumen.
Penyusunan dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh pengelola Bank Data
dengan mekanisme sebagai berikut:
1. SOP yang telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja disampaikan kepada Pengelola
Bank data.
2. Fungsi Pengelola Bank Data Puskesmas di dalam penyusunan dokumen adalah:
a. Memberikan tanggapan, mengkoreksi dan memperbaiki dokumen yang telah disusun
oleh pelaksana atau unit kerja baik dari segi bahasa maupun penulisan,
b. Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi duplikasi/tumpang
tindih dokumen antar unit,
c. Melakukan cek ulang terhadap dokumen yang akan ditandatangani oleh Kepala
Puskesmas.
C. PENGESAHAN DOKUMEN
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
D. SOSIALISASI DOKUMEN
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan sosialisasi
dokumen tersebut, khusus bagi SOP, bila rumit maka untuk melaksanakan SOP tersebut
perlu dilakukan pelatihan.
G. PENATAAN DOKUMEN
Untuk memudahkan dalam pencarian dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan
masing-masing bab/kelompok pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan kriteria dan
elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan.
BERTHA YESTIANI