Analisi Bahan Ajar Quran Hadits KB 2
Analisi Bahan Ajar Quran Hadits KB 2
Kelas : PAI 2B
Modul : AL-QUR’AN HADITS
Judul : PENDEKATAN DAN METODE PENAFSIRAN AL-QUR’AN (KB-
2)
Tema : Kriteria Keshahihan Hadis Menurut Al-Khathib Al-Baghdadi Dalam
Kitab Al-Kifayah Fi ‘Ilm Al-Riwayah
A. ANALISA KONSEP KRITERIA KESHAHIHAN HADIS MENURUT AL-KHATHIB AL-
AGHDADI DALAM KITAB AL-KIFAYAH FI ‘ILM AL-RIWAYAH
1. Motivasi Al-Khatib Menulis Kitab Al-Kifayah fi ‘Ilm al-Riwayah
b. Ta'wil: Ta'wil adalah jenis tafsir yang lebih mendalam dan simbolis. Ini mencoba
untuk memahami makna-makna tersembunyi dalam teks suci, terutama dalam
konteks alegori dan makna-makna esoteris. Ta'wil sering digunakan dalam tradisi
sufi, di mana teks-teks suci dipahami sebagai alat untuk mencapai pemahaman
spiritual yang lebih dalam.
d. Ruang Lingkup Pembahasan: Ruang lingkup pembahasan tafsir, ta'wil, dan terjemah
mencakup berbagai aspek, termasuk:
e. Tafsir Literal: Ini melibatkan pemahaman literal atau harfiah dari teks Al-Quran,
dengan mengeksplorasi konteks historis dan bahasa.
f. Tafsir Interpretatif: Ini melibatkan penafsiran teks Al-Quran berdasarkan
pemahaman dan interpretasi ulama tentang masalah-masalah tertentu.
g. Ta'wil: Ta'wil mencakup pemahaman makna simbolis, alegoris, atau esoteris dalam
teks Al-Quran.
h. Terjemahan: Terjemahan mencakup pemindahan makna dari bahasa Arab ke
bahasa lain.
i. Konteks Historis: Pemahaman terhadap konteks historis saat Al-Quran diturunkan.
j. Konteks Budaya: Pemahaman terhadap konteks budaya yang mempengaruhi tafsir
dan pemahaman teks suci.
k. Kontroversi dan Perbedaan Pendapat: Tafsir, ta'wil, dan terjemahan seringkali
melibatkan perbedaan pendapat di antara ulama dan komunitas Muslim dalam hal
makna dan aplikasi teks.
1. Tafsir:
- Konteks: Tafsir adalah upaya untuk menjelaskan makna teks Al-Quran dalam
konteks historis, budaya, dan linguistiknya. Ini penting karena Al-Quran
dianggap sebagai wahyu ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad pada
abad ke-7 di Arab.
- Pentingnya: Tafsir membantu umat Islam memahami ajaran, hukum, dan
petunjuk moral dalam Al-Quran. Dalam masyarakat Muslim, tafsir sering
digunakan sebagai sumber panduan untuk beribadah, etika, dan hukum Islam.
- Ruang Lingkup Pembahasan: Tafsir mencakup pemahaman tentang makna
harfiah, konteks historis saat Al-Quran diturunkan, dan interpretasi ulama
tentang pesan-pesan Al-Quran. Hal ini juga melibatkan analisis bahasa Arab,
hadis (tradisi Nabi), dan pendapat ulama dalam berbagai mazhab.
2. Ta'wil:
- Konteks: Ta'wil adalah pendekatan yang lebih mendalam dan simbolis dalam
pemahaman Al-Quran. Ini sering diasosiasikan dengan tradisi sufi dalam Islam,
di mana teks suci dianggap memiliki makna esoteris yang mengarah pada
pemahaman spiritual yang lebih dalam.
- Pentingnya: Ta'wil digunakan oleh sufi untuk mencapai pemahaman dan
pengalaman langsung tentang Allah. Ini membantu individu dalam pencarian
spiritual dan eksplorasi makna dalam Al-Quran yang melampaui pemahaman
harfiah.
- Ruang Lingkup Pembahasan: Ta'wil mencakup pemahaman makna-makna
simbolis, alegoris, dan spiritual dalam teks Al-Quran. Ini sering kali melibatkan
simbol dan metafora yang mendalam.
3. Terjemahan:
- Konteks: Terjemahan adalah usaha untuk memindahkan makna teks Al-Quran
dari bahasa Arab aslinya ke bahasa lain. Ini dilakukan untuk memungkinkan
umat Islam di seluruh dunia memahami dan merenungkan pesan Al-Quran.
- Pentingnya: Terjemahan memfasilitasi akses umum kepada Al-Quran. Ini
memungkinkan orang yang tidak berbicara bahasa Arab untuk belajar dan
memahami ajaran Islam serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
- Ruang Lingkup Pembahasan: Terjemahan melibatkan pilihan kata dan kalimat
yang tepat untuk mencerminkan makna asli teks Al-Quran. Karena setiap bahasa
memiliki karakteristik dan nuansa sendiri, terjemahan bisa menjadi subjek
perdebatan dan perbedaan interpretasi.
b. Keragaman Pemahaman: Salah satu refleksi yang muncul adalah pemahaman yang
beragam terhadap Al-Quran. Dalam Islam, tafsir, ta'wil, dan terjemahan mungkin
berbeda-beda antara satu ulama atau mazhab dengan yang lain. Hal ini
mencerminkan kekayaan intelektual dalam Islam dan pentingnya berdialog dan
menghormati keragaman pendapat.
c. Konteks Kultural: Pemahaman Al-Quran tidak bisa dilepaskan dari konteks budaya
dan sejarah. Ini mengingatkan kita pada pentingnya memahami konteks sejarah
ketika Al-Quran diturunkan serta bagaimana budaya dan bahasa memengaruhi
pemahaman kita terhadap teks suci.
d. Peran Terjemahan: Terjemahan memainkan peran penting dalam menyebarkan
pesan Al-Quran ke seluruh dunia. Namun, refleksi juga harus mencakup pemahaman
bahwa terjemahan sering kali tidak bisa sepenuhnya menangkap makna asli dalam
bahasa Arab. Oleh karena itu, terjemahan sering harus disertai dengan tafsir atau
pemahaman kontekstual.
e. Dimensi Spiritual: Ta'wil, dengan fokus pada makna simbolis dan esoteris,
mengajarkan pentingnya dimensi spiritual dalam pemahaman agama. Refleksi ini
dapat menginspirasi individu untuk mendalami makna-makna yang lebih dalam
dalam hidup spiritual mereka.
1. TAFSIR :
Pengertian:
Tafsir adalah penafsiran atau komentar tentang Al-Qur'an. Ini adalah upaya untuk
menjelaskan dan memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dengan mengacu pada konteks
sejarah, bahasa, budaya, dan teologi Islam.
PENJELASAN KONSEP
1. Konsep Ta’wil
Kata ta'wil berasal dari kata dla yatilu aulan yang berarti kembali kepada asal.
Ada yang berpendapat ta'wil berasal dari kata iydlah yang berarti mengatur, seorang
mu‘awwil (penta'wil) seakan-akan sedang mengatur perkataan dan meletakkan makna
sesuai dengan tempatnya.” Menta'wil kalam berarti menjelaskan dan mengembalikan
kepada maksud yang diharapkan."? Ibnu Manzhir mendefinisikan ta'wil secara
etimologi berarti rujit' (kembali) seperti bunyi hadis man shdma ad-dahr fala shama
wald dla (barang siapa yang puasa selamanya maka sebenarnya dia tidak puasa dan
tidak kembali kepada kebaikan).'* Abu Ubaidah Ma'mar ibn alMutsanna dan at-Thabari
mengartikan ta'wil adalah tafsir, marja' dan almashir."* Secara terminologi, ta'wil
menurut ulama salaf dapat berarti Pertama, menjelaskan kalam dan menerangkan
maknanya. Dalam hal ini antara tafsir dan ta'wil tidak ada perbedaan. Inilah yang
dimaksud oleh Mujahid dan Ibn Jarir at-Thabari ketika menggunakan lafazh ta'wil.
Kedua, makna yang dimaksudkan dalam sebuah perkataan. Jika perkataannya bernada
talab (perintah) maka ta'wilnya adalah pekerjaan yang diminta.
2. Konsep Tafsir
Kadang Diserupakan dengan Ilmu-ilmu Qur’an, Sedangkan Ta’wil Lebih kepada Ijtihad
Dalam diskursus tradisional tentang al-Qur'an, kadang-kadangtafsir dalam
kapasitasnya sebagai indikator diserupakan dengan ilmu-ilmu alQur'an, berupa nasikh
mansukh, asbab nuzul, al-makki wa al-madani dan lain-lain. Semua itu dianggap unsur
naqli karena mencakup pelbagai pengetahuan instrumental yang digunakan dalam
proses penafsiran. Hal ini agaknya dikaitkan dengan fungsi ilmu-ilmu tersebut sebagai
mediator pemahaman, Sementara itu, ta'wil demi penekanan yang lebih besar pada
aspek reflektif dalam proses interpretasi lebih tepat disebut sebagai kegiatanijtihad
atau dirayah secara lebih hakiki. Karena penekanan dalam aspek nalar dan ijtihad
dalam ta'wil lebih dominan ketimbang pemahaman melalui bahasa dan penggunaan
metode tertentu, maka dalam wacana studi al-Qur'an tradisional, terdapat juga
pemilahan yang cenderung ideologis antara terminologi tafsir dan ta'wil. Yang pertama,
dianggap dapat menghasilkan penafsiran al-Qur'an yang lebih valid dan obyektif yang
diwakili oleh mereka yang lebih kuat berpegang pada riwayat yang disebut
ahlussunnah. Sementara yang terakhir sebaliknya, dituduh lebih mengikuti tendensi
ideologis dalam kegiatan penafsiran seperti yang disinyalir dalam ayat "fi qulubihim
zaigh fayattabitna ma tasyébaha minhu ibtighda al-fitnah". Yang terakhir ini disematkan
kepada kelompok mu'tazilah dan kaum sufi."
3. Konsep Penerjemahan
Penerjemahan dilakukan dengan maksud supaya maksud pembicaraan atau kalimat
bahasa asal yang diterjemahkan bisa difahami oleh orang-orang yang tidak mampu
memahami bahasa asal yang diterjemahkan. Kalimat tarjamah juga diartikan dalam
Bahasa Arab dengan arti biografi riwayat hidup seseorang, misalnya ungkapan
tarjamah Imam Ibnu Taimiyah berarti riwayat hidup Ibnu Taimiyah. Al-Qur'an adalah
kitab yang menggunakan Bahasa Arab dan sebagai pedoman hidup umat Islam dengan
keragaman bahasa masing-masing. Maka suatu hal yang urgen untuk menerjemahkan
al-Qur'an ke dalam bahasa yang bisa difahami oleh masing-masing pemilik bahasa
karena intinya al-Qur'an diturunkan adalah untuk difahami kandungan ayatnya.
REFLEKSI
Refleksi dari pemaparan bahan ajar di atas yaitu: bahwa setiap perbedaan, dalam
menyikapi dan memberi makna terhadap kata tafsir, ta’wil dan terjemah, bukan berarti
untuk memberi petunjuk terhadap ummat akan makna yang keliru. Yang jelas perbedaan
pandagan yang digagas oleh para mufasir merupakan sebuah analisa yang mencari makna
yang lebih jelas. Pun demikian dengan hasil tafsir, ijtihad maupun ta’wil yang dihasilkan.
Selama ada yang melakukan 3 kegiatan tersebut dan telah kita ketahui bahwa mereka
memiliki kapasitas dan kualifikasi, maka sah-sah saja karena nantinya setiap ijtihad itu
bernilai pahala, terlebih jika untuk kemaslahatan umat.
TULISLAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TERKAIT DENGAN PENJELASAN MATERI
PADA BAHAN AJAR.
Kelebihan:
1. Bahan ajar disajikan dengan padat, sistematis, dan lengkap, terutama dengan contoh-
contoh yang juga disertai dengan dalil.
2. Adanya gambar yang berisikan pemetaan terhadap mekanisme tafsir dan ta’wil yang bisa
mengundang ketertarikan pembaca.
3. Setiap subjudul dipaparkan dengan kalimat yang lugas, dan dilengkapi dengan kalimat
penjelas sehingga gagasan yang ingin disampaikan tidak terlihat bertele-tele.
Kekurangan:
1. Belum adanya tabel yang berisikan pemetaan konsep tafsir, ta’wil dan terjemah secara
khusus. Karena pada dasarnya pemetaan ketiga ilmu ini secara umum akan memudahkan
pembaca dalam memahami isi bahan ajar.
Konsep tafsir, ta'wil, terjemah di masa sekarang merupakan konsep yang cukup sensitif
karena perbedaan yang dihasilkan seringkali mengakibatkan konflik, perang dalil, hingga
saling tuduh. Hal ini adalah buah dari kurangnya nilai-nilai moderasi beragama di kalangan
umat muslim. Maka dari itu, dalam implementasi serta pembelajarannya perlu dikuatkan
dengan nilai-nilai moderasi beragama seperti toleransi, berpikir terbuka, sikap rendah hati,
serta pemahaman terkait multikulturalisme
© Tugas Analisa Bahan Ajar Jurnal Tafsir, Takwil, Terjemah dan Ruang Lingkup
Pembahasannya - Guru Penyemangat
Jika ingin mengutip, harap beri link aktif
ke: https://www.gurupenyemangat.com/2023/07/tugas-analisa-bahan-ajar-jurnal-
tafsir.html