00000045536 CHAPTER 9 TEAM DEVELOPMENT INTERVENTIONS
• Organizing Around Teams
o Tim adalah sekelompok individu dengan keterampilan yang saling melengkapi dan bergantung satu sama lain dan juga mencapai tujuan bersama dimana mereka akan saling bertanggung jawab. o Kerjasama Tim adalah pekerjaan yang dilakukan para anggota untuk tidak menonjolkan kunggulan pribadi demi kebaikan tim. o Tim yang efektif adalah tim yang terbuka dan jujur satu sama lain, ada dukungan dan kepercayaan, ada kerjasama dan kolaborasi tingkat tinggi. • The Team Approach o Teknik OD utama adalah pengembangan tim yang digunakan untuk meningkatkan komunikasi, kerjasama, dan kekompakan unit agar lebih produktif dan efektif o Alasan untuk menggunakan pengembangan tim dalam meningkatkan efektivitas organisasi: ▪ Pertama, kelompok kerja adalah unit dasar organisasi dan dengan demikian menyediakan faktor perubahan yang mendukung. ▪ Kedua, masalah operasi kelompok kerja sering menjadi sumber inefisiensi • The Need For Team Development o Terdapat 2 tipe dasar tim kerja yaitu: ▪ The Natural Work Team, dimana orang berkumpul karena mereka melakukan pekerjaan terkait atau karena struktur desain organisasi. Contoh, dalam Kementrian PUPR terdapat tim yang bekerja dan akan melakukan pekerjaan terkait yaitu PUPR yang berfokus pada pembangunan dan pengembangan infrastruktur dan mereka juga bekerja sesuai job description dan jabatan fungsional mereka. ▪ The Temporary Task Team, dimana kelompok bertemu dalam waktu yang terbatas untuk mengerjakan proyek atau masalah tertentu dan akan bubar apabila mereka menyelesaikan. Contoh, di Gereja dibentuk kepanitaan hari besar gerejawi yaitu salah satu nya adalah Natal. Panitia Natal dibentuk oleh pengurus gereja untuk membuat rangkaian acara menyambut Natal dan Panitia Natal bersifat temporary dimana akan bekerja dalam waktu tertentu yaitu biasanya akan dimulai akhir November dimana akan menyambut Minggu Adven Pertama dan akan diakhiri pada awal Januari yaitu saat Ibadah Awal Tahun. • Categories of Team Interaction o Simplex Situations ▪ Dapat diselesaikan oleh satu individu. ▪ Terkadang perlu melibatkan orang untuk memperoleh atau menyampaikan informasi tertentu. ▪ Contoh, seorang insinyur listrik merancang komponen rutin untuk menunjukan keahlian teknis, tetapi terkadang insinyur listrik perlu berkonsultasi dengan rekan kerjanya. o Complex Situations ▪ Mencakup sebagian besar pekerjaan kelompok dan terdapat kebutuhan untuk berbagi informasi pada tingkat yang memungkinkan pekerjaan diselesaikan karena anggota tidak dapat melakukan tugasnya sendiri. ▪ Contoh, PT XYZ memiliki harus membuat Laporan Keuangan Bulanan dimana tidak hanya satu orang saja yang dapat bekerja karena membutuhkan orang lain untuk membantu melakukan entry data sebelumnya. o Problem Situations ▪ Situasi masalah tidak biasa, konsekuensial, belum pernah terjadi sebelumnya, dan memiliki dampak di luar lingkup pengaruh individu. ▪ Contoh, perusahaan yang perencanaan untuk memperkenalkan produk baru harus bekerja secara efektif tidak hanya di berbagai departemen yang merumuskan rencana tetapi juga antar departemen untuk sampai pada strategi umum. • Operating Problems of Work Teams o Norms Tim harus mengembangkan norma terkait pola perilaku dan terkadang kasus norma mengarah pada perilaku yang anti sosial dan disfungsional bagi organisasi. o Homogeneous Member Kelompok yang homogen cenderung menghasilkan ide yang homogen dan ide yang kreatif akan datang apabila memiliki latar belakang dan minat yang beragam. o Goals Kelompok terkadang sulit dalam mendefinisikan dan menentukan tujuan mereka dan tujuan terkadang disalahpahami, dibingungkan, atau diubah tanpa klasifikasi yang pasti. o Member Needs Tim memenuhi beberapa kebutuhan individu, dan seringkali kepuasan menyelesaikan tugas terlalu ditekankan dengan mengorbankan kebutuhan sosial dan pribadi anggota tim. o Decision-Making Keputusan dapat dibuat dengan dekrit otoriter, dengan aturan mayoritas, atau dengan suara bulat. Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. o Leadership Masalah yang dihadapi dalam tim adalah tingkat kekuatan dan kontrol yang dimiliki para anggota. o Size Sebuah tim kerja dapat terdiri dari sedikitnya dua anggota atau sebanyak 25 atau 30, tetapi lima sampai tujuh umumnya dianggap ukuran yang paling efektif. • The Purpose of Team Development o Identifikasi tujuandan menetapkan prioritas. o Periksa konten timatau kinerja tugas. o Menganalisis proses kelompok; yaitu, bagaimana kelompok itu berfungsi. o Meningkatkan komunikasi dan hubungandi antara anggota kelompok. o Tingkatkan kemampuan timuntuk memecahkan masalah. o Kurangi persaingan tidak sehatdan meningkatkan kerjasama antar anggota tim. o Bekerja lebih efektifdengan tim lain dalam organisasi. o Meningkatkan rasa hormat anggota timuntuk perbedaan individu satu sama lain. • The Team Development Process o Family Group Diagnostic Meetings salah satu jenis pengembangan tim, ditujukan untukmengidentifikasi masalah kelompok. o Family Group team-building meetings orientasi lain dari pengembangan tim, ditujukan untukmeningkatkan fungsi tim. o A team development meeting Memiliki dua tujuan yaitu tugas maupun agenda kerja dari grup dan juga proses dimana anggota mengerjakan tugas. o Fokus dalam pertemuan pengembangan tim adalah pada proses tim, termasuk hubungan kerjanya dan polanya untuk menyelesaikan tugas. • Team Development Training Meeting o Step 1 : Memulai Rapat Pengembangan tim ▪ Inisiasi pertemuan pengembangan tim dapat berasal dari sumber yang berbeda ▪ Pertemuan pengembangan tim dapat diprakarsai oleh manajer yang memiliki kedudukan tinggi. o Step 2 : Menetapkan Tujuan ▪ Asumsi bahwa tim memutuskan melanjutkan pengembangan tim ▪ Menentapkan beberapa tujuan yang akan dicapai pad pertemuan selanjutnya o Step 3 : Mengumpulkan Data ▪ Anggota mencari dan mengumpulkan data. ▪ Informasi harus dapat dikumpulkan sebanyak mungkin sebelum rapat. o Step 4 : Merencanakan Pertemuan ▪ Perencanaan yang sebenarnya terjadi setelah data dianalisis. ▪ Penting pada titik ini untuk menyatakan kembali tujuan dan sasaran setepat mungkin, dengan memasukkan informasi yang diperoleh selama langkah sebelumnya. o Step 5 : Melakukan Rapat ▪ Tim melakukan pertemuan setelah direncanakan sebelumnya. ▪ Data sebelumnya yang telah dikumpulkan akan berguna dalam rapat. o Step 6 : Mengevaluasi Proses Pengembangan Tim ▪ Tim memeriksa item tindakan, mengeksplorasi yang telah atau sedang dilakukan dan yang tidak berfungsi. ▪ Ini menentukan seberapa baik item tindakan yang diterapkan telah membantu operasi tim dan apa lagi yang bisa dilakukan. • Results of Team Development Meetings o Penelitian tentang pembangunan tim menemukan bahwa itu sangat efektif dan merupakan intervensi populer yang digunakan di banyak organisasi o Penelitian lain menunjukkan pentingnya latihan membangun tim dalam pengembangan tim, terutama jikamanajer tidak dapat memberikan waktu yang dibutuhkan tim untuk berkembang sendiri. • Role Negotiation o Contract Setting Anggota menyiapkan daftar untuk masing-masing anggota lainnya dengan judul hal yang harus dilakukan lebih banyak, hal-hal yang harus dilakukan lebih sedikit, dan hal untuk melakukan hal yang sama. o Issue Diagnosis Setiap anggota menulis daftar induk yang menggabungkan daftar yang ditulis tentang dirinya sendiri. o Role Negotiation Setelah klarifikasi, anggota memutuskan item mana yang paling mereka inginkan dan bentuk menjadi pasangan untuk dinegosiasikan. o Written Role Negotiation Agreement Hasil dari negosiasi peran adalah tertulis dan merinci perjanjian atau konsesi yang menurut masing-masing pihak memuaskan. • Role Analysis o Role Analysis Technique (RAT) dirancang untuk memperjelas harapan peran. o Analisis peran digunakan untuk mengklarifikasi perbedaan peran tersebut, yang mengarah pada peningkatan kekompakan dan fungsi. o Langkah-langkah dalam RAT: ▪ Analisis peran, Anggota tim lainnya menambah atau mengubah daftar ini sampai semua orang puas dengan deskripsi peran. ▪ Harapan pemegang peran terhadap orang lain, mencatumkan harapan anggota kelompok lainnya ▪ Harapan peran oleh orang lain, dimana terdapat daftar yang mencakup apa yang mereka harapkan dia lakukan karena hal itu mempengaruhi kinerja peran mereka. ▪ Profil Peran, yaitu terdapat membuat ringkasan tertulis yang disebut profil peran ▪ Ulangi Proses, dimana tim mengikuti prosedur yang sama sampai setiap anggota memiliki profil peran tertulis. ▪ Tinjauan, dimana melakukan peninjauan ekspektasi peran dan profil peran karena ini dapat berubah seiring waktu; misi kelompok atau anggota juga dapat berubah.