Anda di halaman 1dari 34

Nasehat Kehidupan dari Sayyidina Ali | M.

Quraish Shihab Podcast


https://www.youtube.com/watch?v=g5F4aePOKWA&t=868s

mualaikum warahmatullahi wabarakatuh ke


0:30
saya sedang menyusun buku
0:48
suratnya Sayyidina Ali kepada anaknya
0:53
indah sekali saya sudah coba terjemahkan
0:57
tapi bahasanya Terlalu Indah
1:00
Hai ini surat eh ditulis oleh Sayyidina
1:05
Ali setelah beliau eh pulang dari
1:09
peperangan Seven ditulis kepada anaknya
1:13
Zainal Hasan itu dimulai dengan
1:19
menjelaskan tentang dirinya bahwa saya
1:22
seorang ayah yang pasti berakhir
1:25
wujudnya di dunia ini ia akan mati pasti
1:30
mati
1:33
ini sosok yang menyadari dan mengakui
1:35
Betapa sulitnya menghadapi perjalanan
1:40
woi ambil berkata saya tadinya saya
1:48
tadinya berkesimpulan bahwa saya tidak
1:51
mau lagi memperhatikan selain diri saya
1:56
Uh nafsi-nafsi tetapi tidak lama
2:01
kemudian saya sadar bahwa engkau wahai
2:05
anakku adalah diriku bisa mengingat kita
2:10
harus memperhatikan ungkap itu juga kata
2:15
orang Lalu ada yang meninggal Sebenarnya
2:19
dia masih ada di dunia antara lain
2:22
melalui anak itu Kan berasal dari Ibu
2:26
dan Bapak kan yang tumbuh Sinergi
2:30
berkata Hai tidak bisa hanya
2:33
pikirkan diri saya sekarang karena
2:34
engkau saya lihat engkau ini maka dia
2:39
tulis surat dikatakan antara lain
2:43
hidupkanlah hatimu dengan menerima
2:46
nasehat padamkan nafsumu dengan zuhud
2:51
dan kekuatan keyakinan terangi hatimu
2:55
dengan hikmah dan tunjukkan ia dengan
2:58
mengingat mau serta mantapkan ia dengan
3:02
kesadaran akan kepunahan segala sesuatu
3:05
yang berada di alam ramai Tunjukkan
3:09
kepadanya dan kepada hatimu aneka petaka
3:13
dadakan Tunjukkan peringatkan ia dengan
3:18
pergolakan masa dan keburukan yang
3:20
terjadi ada pergantian malam dan sini
3:24
banyak keburukannya internet Ingatkan
3:28
hatimu paparkan ke benakmu sejarah
3:32
generasi
3:33
terlalu dan Ingatkan juga mengingatkan
3:36
benakmu tentang apa yang menimpa
3:39
orang-orang sebelummu jelajahilah
3:42
pemukiman dan peninggalan mereka lakukan
3:45
mungkinlah apa yang telah mereka lakukan
3:47
dari mana mereka datang Lalu Kemana
3:51
mereka berpindah dan dimana kemudian
3:54
mereka akan tinggal di ini bisa dinaati
3:59
ini sebenarnya kalau analisa ilmuan
4:03
hehehe masyarakatnya itu kan Xenia Li
4:08
pindah dari Medinah ke Iraq ya
4:12
masyarakatnya udah Terpukau oleh dunia
4:16
sedang Sayyidina Ali mau bawa dia ke
4:19
akhir hayat ini tidak diterima akhirnya
4:22
dipindah diharapkan disana dapat Kenapa
4:27
begitu dulu zaman Nabi zaman sejina
4:31
Abubakar awalnya itu
4:33
di dunia Belum terbuka begitu sama
4:36
segini Umar harta benda banyak nggak
4:40
selesainya Usman harta benda banyak
4:42
orang sudah foya-foya dengan sinar dingo
4:46
bawa dia ke ke akhirat tidak bisa itu
4:52
ada tulisan tulisan Abbas al-aqqad
4:54
nyangkut abqariah Aduh gimana kejeniusan
4:58
Emang adek tapi ini tadi ini buktinya
5:01
dia terus dia katakan ini Baguslah
5:05
Sehatnya selanjutnya engkau akan
5:08
menemukan mereka meninggalkan kekasih
5:11
dan bermukim di negeri yang asing bagi
5:13
mereka dan engkau seakan-akan tidak lama
5:16
lagi akan menjadi seperti salah seorang
5:19
dari mereka yg pasti-pasti udah mati
5:24
pasti maka karena itu perbaikilah tempat
5:28
tinggalmu jangan menjual akhiratmu
5:31
dengan duniamu dan
5:33
sehari berucap menyangkut apa yang
5:35
engkau tidak ketahui atau berbicara
5:37
menyangkut yang bukan urusan sebanyak
5:41
bisa jangan ikuti satu jalan jika engkau
5:46
kaku tersesat di dalam menelusuri jangan
5:50
ikuti Ikuti jalan yang kamu pasti ini
5:53
yakin jalan ini jangan ikuti jalan yang
5:56
engkau kaku tersesat bila menelusurinya
5:58
karena berhenti pada kebingungan
6:01
tersesat lebih baik daripada mengarungi
6:05
bahaya kesesatan biasanya ketahuilah
6:10
wahai anakku ini urat ini jadi nurhasan
6:16
sekitar umur 35 36 tahun jadi masjid
6:21
cuma cepet dong kalau istilah Alquran
6:24
belum sampai pada usia 40 karena itu
6:28
usia ketahuilah wahai anakku bahwa yang
6:33
Hening ku sukai engkau untukmu Kau
6:35
amalku dari wasiatku ini adalah bertakwa
6:38
kepada Allah dan dengarkan membatasi
6:42
diri mengamalkan Apa yang diwajibkan
6:44
atasnya jadi hingga usah tidak usah yang
6:49
sunah-sunah dulu yang wajib apa
6:52
kewajibanmu itu nanti kita baca di
6:54
hadits Allah paling senang seseorang
6:58
yang mengamalkan ke bagiku bagi bannya
7:00
nanti setelah itu senawi juga berkata
7:03
yang paling sesuai bertakwa dan amalkan
7:06
apa yang wajib serta meneladani
7:09
leluhurmu dan orang-orang yang Saleh
7:12
dari keluarga singa Adi berkata leluhur
7:15
itu leluhurnya jumud balik ya kan Hasyim
7:21
boleh jadi dia teladani dari sikap eh
7:25
yang lain orang tua orang-orang yang
7:28
sebaya dengan nabi bye
7:33
Hai mereka itu tidak mengabaikan
7:35
renungan tentang diri mereka sebagaimana
7:40
engkau berpotensi merenung dan mereka
7:43
berfikir sebagaimana engkau berpotensi
7:46
untuk berpikir lagu pada akhirnya mereka
7:50
mengamalkan apa yang mereka ketahui dan
7:53
mengabaikan untuk memikirkan apa yang
7:56
tidak dibebankan atas mereka tidak
7:59
bersahabat tidak bertugas kau berpikir
8:02
tentang ini nah seandainya ini lagi
8:06
bagus sekali destinasi ini seandainya
8:09
jiwamu enggan menerima begitu saja apa
8:14
yang mereka ketahui Jadi kalau kamu
8:17
begini nggak Bener nih nggak mau
8:18
keributan jiwa enggan menerima begitu
8:24
saja apa yang mereka ketahui sebelum
8:27
engkau mengetahuinya melalui cara mereka
8:30
tahu cara mereka tahu mereka pikirkan
8:33
Hai maka hendaklah engkau mempelajarinya
8:36
dengan undang saksama tapi bukan untuk
8:39
Juan berbantah-bantahan Hai anakku
8:44
jadikanlah dirimu neraca antara dirimu
8:48
dengan selain karena itu sukailah untuk
8:51
orang lain apa yang engkau kayboard
8:53
dirimu dan bencilah untuknya apa yang
8:57
engkau benci jangan menganiaya orang
9:00
lain sebagaimana engkau enggan dianiaya
9:03
dan berbuat baiklah sebagaimana engkau
9:05
senang diperlakukan dengan baik anggap
9:09
buruklah apa yang terdapat pada dirimu
9:12
yang engkau anggap buruk disandang oleh
9:15
orang lain Oh iya buruh ada pada dirimu
9:18
anggap buruk puaslah dengan apa yang
9:22
engkau terima dari orang lain
9:24
sebagaimana kepuasanmu memberi jadi
9:28
kalau mau beri kamu harus puas jangan
9:31
mengucapkan apa yang engkau
9:33
tidak ketahui Walau pengetahuanmu
9:35
sedikit ada orang pengetahuannya sedikit
9:38
dia takut dikira bodoh jadi dia ngomong
9:41
jangan ucapkan aku lupa pengetahuanmu
9:44
sedikit jangan juga mengucapkan sesuatu
9:49
yang engkau tidak senang orang lain
9:52
mengucapkannya kepadamu ketahuilah bahwa
9:55
kebanggaan yang tidak berdasar terhadap
9:59
diri sendiri merupakan lawan dari
10:01
kebenaran serta penyakit yang menimpa
10:04
pemikiran yang jernih nafkahkanlah harta
10:08
hasil usahamu dan jangan menjadi
10:13
menyimpan buat orang lain apa Maksudnya
10:17
kita punya duit simpan tidak mau kasih
10:20
orang jika mati sebenarnya kita
10:24
simpankan buat orang lain kemudian jika
10:28
engkau telah menerima tidak menuju
10:32
kebenaran
10:33
maka hendaklah engkau menjadi orang yang
10:35
paling khusyuk dan patuh kepada Tuhanmu
10:37
ketahuilah bahwa dihadapanmu ada jalan
10:40
yang berjarak sangat jauh dan kesulitan
10:45
yang sangat berat sehingga engkau harus
10:48
pandai-pandai menempuh jalan dengan
10:51
benar dan pandai-pandai juga mengukur
10:55
kadar bekal terbawa banyak Agar engkau
11:00
sampai ketujuan tapi jangan sampai bekal
11:03
itu memberatkanmu sehingga mengakibatkan
11:07
bencana atas diri apabila engkau
11:10
mendapati seorang mutu dan bersedia
11:13
memilih memikul bekalmu menuju hari
11:16
kiamat untuk kemudian dia menyerahkannya
11:19
kepadamu maka Sambutlah keinginannya
11:24
orang hutang Anda ada orang butuh pada
11:28
anda hati dia rasa sebenarnya itu bekal
11:32
and
11:33
ah yang dia akan serahkan hari ini
11:37
gunakanlah kesempatan mengutangi Siapa
11:40
yang meminta di hutan pada saat engkau
11:43
mampu agar dia dapat mengembalikan
11:46
hutangnya saat krisis menimpamu
11:51
ketahuilah bahwa dihadapanmu terdapat
11:53
jalan mendaki yang sulit yang tidak
11:56
ringan bebannya ketahuilah bahwa
12:00
penguasa perbendaharaan langit dan bumi
12:04
Allah subhana wa taala mengizinkanmu
12:06
berdoa dan menjamin untuk mengabulkannya
12:10
dia tidak menjadikan antara engkau
12:14
dengan dia yang maha kuasa itu siapapun
12:17
yang menghalangi tidak juga menjadikan
12:21
antara engkau dengan dia seseorang yang
12:24
engkau cintai pertolongan untuk akan dia
12:31
tidak menghalanginya untuk bertobat
12:33
qwerty dak mengejek dan mengecam jika
12:36
engkau kembali kepadanya dia juga tidak
12:39
bergegas menjatuhkan siksa sebagaimana
12:42
dia tidak mempermalukanmu Bisakah engkau
12:46
berpotensi untuk dipermalukan ini dia
12:49
sekali terjadi banyak loh orang yang
12:51
korupsi itu lebih terluka ya masih
12:55
diharapkan dia tobat saya pernah berkata
12:58
orang yang tertangkap itu sebenarnya
13:02
sudah sekian kali dia melakukan posting
13:04
baru ditangkap ketahuilah wahai anak
13:09
bahwa engkau diciptakan untuk berlanjut
13:12
hidupmu hingga akhirat lengkap selesai
13:16
di dunia bukan sekedar dirinya engkau
13:20
diciptakan untuk punah di dunia ini
13:23
bukan untuk akar untuk mati Bukan untuk
13:27
hidup langgeng disini dan sungguh engkau
13:30
bertempat tinggal di suatu tempat
13:33
Hai yang mengharuskanmu berpindah ke
13:35
akhirat harus pindah mau kamu atau tidak
13:38
mau engkau dikejar oleh maut yang tidak
13:41
seorang pun berhasil luput dari kejaran
13:44
Nya sehingga pasti semua terkejar
13:46
olehnya karena itu hati-hati jangan
13:51
sampai engkau terkejar olehnya dalam
13:54
keadaan mu tuh kalau Alquran berkata lah
13:59
kamu tunai ilhwal keadaan yang pernah
14:05
suatu ketika terbetik keinginanmu untuk
14:07
bertaubat tetapi ada arah yang
14:10
merintangi engkau dengan keinginanmu itu
14:12
lalu tiba-tiba mau dateng merenggut
14:15
nyawamu sehingga engkau tidak sempat itu
14:19
biasa begitu taubatnya tidak
14:22
menghentikan ini tapi ada setan datang
14:26
lagi lanjut datang maut sebentar lagi
14:31
akan tersingkap ke
14:33
depan para musafir fungsi gerakan tidak
14:36
kita ini bisa Fit akan tiba ketahuilah
14:39
wahai anakku bahwa Siapa yang
14:41
kendaraannya adalah malam dan siang maka
14:44
pasti malam dan siang itu akan
14:47
membawanya walau ia menetap tanpa
14:50
bergerak di bawah Anda kiranta diam di
14:55
sini malam siang mengantar Fitri
14:59
walaupun ia menetap Tak Bergerak yang
15:04
pasti juga gara2 Betapapun jauhnya akan
15:09
ditempuhnya wow dia diam dengan tenang
15:12
nungguin ampe diam ini tidak ingat ini
15:16
Pak Hitech sana ketahuilah dengan penuh
15:21
keyakinan bahwa engkau tidak akan
15:23
mencapai seluruh harapannya karena itu
15:27
kalau ada harapan yang muluk-muluk yang
15:31
tidak masuk diakal tidak
15:33
ucapkan gitu orang yang paling bahagia
15:36
itu kekasihnya Ali orang yang bisa
15:39
mengukur harapannya dengan kemampuannya
15:43
Anda harap punya apa namanya rorois anda
15:48
punya gaji semester siksa Anda ukur
15:50
outside cuma bisa beli Kijang uh karena
15:55
begitu Anda rapat rolrois Anda minta
15:58
yang lain lagi sampai akhirnya Harapan
16:00
itu dibawa temanilah orang-orang baik
16:06
engkau menjadi bagian dari mereka dan
16:10
hindari serta berbedalah dengan
16:13
orang-orang buruk engkau berbeda dengan
16:17
seburuk-buruk makanan adalah yang haram
16:20
seburuk-buruk penganiayaan adalah
16:22
menganiaya yang lemah penggunaan
16:26
kelemahlembutan jika bukan pada
16:28
tempatnya menang mah kekerasan sedang
16:33
Mbak tegas pada tempatnya melahirkan
16:35
kelemahlembutan bisa jadi yang dianggap
16:40
obat adalah penyakit dan yang dianggap
16:43
penyakit adalah obat bisa jadi yang
16:46
memberi nasehat adalah orang yang tidak
16:48
wajar memberinya dan bisa jadi juga yang
16:51
dimintai nasehat justru menjerumuskan
16:53
kita pilih orang yang kau mintain
16:57
nasehat jangan sekali-kali mengandalkan
17:01
angan-angan kosong karena ia adalah
17:03
sikap CV kecerdasan adalah memelihara
17:07
pengalaman dan sebaik-baik pengalamanmu
17:11
adalah yang menasehati
17:14
Hai gunakan kesempatan Sebelum terlambat
17:18
tidak semua yang mencari menemukan apa
17:21
yang dicarinya tidak juga yang pergi
17:24
akan kembali asyrafi akan kembali
17:27
kemarin termasuk bagian dari keburukan
17:30
adalah menyia-nyiakan bekal dan
17:33
mempermudah masa depan segala sesuatu
17:37
ada akhirnya dan pasti akan datang apa
17:42
yang telah ditetapkan Allah pedagang itu
17:46
berspekulasi bisa jadi yang sedikit
17:50
lebih berkembang daripada yang banyak
17:52
Nadya tidak ada baiknya seorang penolong
17:56
yang hina atau menghina tidak juga teman
18:00
yang kikir atau berburuk sangka ambil
18:04
dari perjalanan masa ini apa yang di
18:07
persembahkan kepadamu jangan berlalu
18:11
terlalu berani mengorbankan sesuatu the
18:14
Hai harapkan perolehan yang lebih banyak
18:17
mengontrol Brahma pantai sebab jangan
18:22
mengendarai perdebatan karena dia dapat
18:27
menjerumuskan pertahankanlah jaringan
18:30
hubungan dengan saudara dan temanmu saat
18:33
dia memutus hubungan dengan dan teruslah
18:38
berbuat baik kepadanya Kendati dia
18:41
menolakmu mendekatlah Kendati dia
18:43
menjauh brilla Kendati dia kikir
18:46
berlemah lembutlah Kendati dia kasar
18:49
Carilah alasan pembenaran Kendati dia
18:52
bersalah lakukan itu seakan-akan engkau
18:55
hambanya dan seakan-akan dia adalah
18:58
pemberi nikmat tapi hati-hati jangan
19:03
Letakkan itu bukan pada tempatnya atau
19:07
melakukannya bukan pada sosok yang wajar
19:12
jangan sekali-kali
19:14
ikan musuh sahabat sebagai sahabat
19:18
karena itu berarti engkau mengungsi
19:20
sahabat mulus telah menasehati saudara
19:24
Atau Temanmu baik itu bermanfaat untukmu
19:27
maupun merugikan pendamlah amarah Aku
19:32
tidak pernah melihat sesuatu yang
19:33
dipendam lebih manis tidak juga lebih
19:37
baik dampaknya sebagaimana memendam
19:39
amarah bersikap lemah lembutlah kepada
19:42
yang kasar kepadamu niscaya segera dia
19:45
akan bersikap baik kepadamu
19:47
perlakukanlah musuh dengan baik karena
19:49
itu adalah kemenangan terbaik dari dua
19:52
kemenangan Kalau Anda terhadap musuh
19:55
bersikap kasar anda menang tapi anda
19:58
perlu bersikap baik kepada musuh anda
20:01
menang dan kemenangan disini lebih baik
20:04
daripada punya
20:05
Hai apabila engkau bermaksud memutus
20:07
hubungan dengan seseorang maka simpan
20:10
sedikit peluang didalam hatimu Siapa
20:13
tahu satu ketika dia berniat memperbaiki
20:16
diri dengan foto Suho dan siapa yang
20:21
menilaimu baik maka benarkan penilaian
20:26
yakni buktikan bahwa memang saya baik
20:29
jangan sekali-kali mengabaikan hak
20:32
temanmu dengan Berandal kan hubungan
20:35
baik mau denganmu karena Siapa yang
20:38
engkau abaikan haknya maka ia tidak lagi
20:41
menjadi teman jangan sampai keluarga
20:45
menjadi orang yang paling sengsara
20:46
karena ulahmu jangan juga mengharap dari
20:50
siapa yang tidak menyenangi jangan
20:53
sekali-kali temanmu lebih kuat tekadnya
20:55
untuk mengungkap memutuskan hubungan
20:58
daripada tekatmu untuk menjalin hubungan
21:00
baik jangan juga dorongan untuk berbuat
21:03
baik lebih kuat
21:05
dalam dirimu daripada dorongan berbuat
21:09
baik orang lain jangan memperbesar dalam
21:13
hatimu kecuali Man orang lain terhadap
21:15
dirimu dengan membalas kezaliman itu
21:19
tubuhnya sikapnya itu yang menjalin yg
21:23
Merugikan dirinya dan menguntungkan kamu
21:27
balasan orang yang berbuat baik bukanlah
21:30
dengan berbuat jahat boleh jadi ada yang
21:34
jauh tapi dekat lebih dekat daripada
21:38
yang dekat dan boleh jadi ada yang dekat
21:42
tapi lebih jauh dari dengan bijak bisa
21:47
jadi keputusasaan untuk mencapai sesuatu
21:49
merupakan pencapaian individu Sasa itu
21:54
sudah mencapai itu dulu saginaw akar
21:57
pernah ditanya al-a'raf kerabat apa kamu
22:02
kamu Tuhan apa jawab si nabrak kab
22:05
Hai arep turu lebih-lebih saya mengenal
22:10
Tuhan dengan bantuan Tuhan terus ditanya
22:13
Bagaimana kamu mengenalnya ya jawab
22:17
alazraqui indraku kesadaran akan
22:20
ketidakmampuan mencapai sesuatu itulah
22:23
pencapaian he tanyakanlah tentang teman
22:27
yang menemanimu dalam perjalanan sebelum
22:30
bertanya kemana akan pergi dan
22:33
utamakanlah tetangga sebelum rumah
22:35
kediaman hindari mengucapkan sesuatu
22:38
yang menertawakan walau itu bersumber
22:42
dari orang lain melainkan ada ini tetap
22:44
kalian Hormatilah keluarga besarmu
22:48
karena mereka sayap yang membawamu
22:51
terbang dan merekalah asal usulmu yang
22:56
engkau berakhir pada Mad pada mereka dan
22:59
mereka juga tangan yang engkau Ngakan
23:03
akhirnya suratnya ditutup
23:05
Hai aku menitipkan agama dan duniamu
23:09
kepada Allah aku bermohon sebaik-baik
23:13
ketetapannya untukmu di masa datang yang
23:15
dekat maupun masa datang yang jauh di
23:19
ini dan di akhirat setelah gue
23:24
hai hai

Suratnya Sayyidina Ali kepada anaknya


indah sekali saya sudah coba terjemahkan
tapi bahasanya Terlalu Indah
Ini surat ditulis oleh Sayyidina
Ali setelah beliau setelah pulang dari
peperangan Shiffin ditulis kepada anaknya
Sayyidiina hasan Hasan itu dimulai dengan
menjelaskan tentang dirinya
bahwa saya seorang ayah yang pasti berakhir
wujudnya di dunia ini .Tidak lama akan mati pasti

sosok yang menyadari dan mengakui


Betapa sulitnya menghadapi perjalanan hidup

Beliau berkata saya tadinya


berkesimpulan bahwa saya tidak
mau lagi memperhatikan selain diri saya.
Karena semua nafsi-nafsi tetapi tidak lama
kemudian saya sadar bahwa engkau wahai
anakku adalah diriku. Saya harus selalu mengingat kita
harus memperhatikan ungkap itu juga kata
orang kalau ada yang meninggal Sebenarnya
dia masih ada di dunia antara lain
melalui anak itu Kan berasal dari Ibu
dan Bapak kan yang tumbuh Sinergi
berkata Hai tidak bisa hanya
pikirkan diri saya sekarang karena
engkau saya lihat engkau diriku maka dia
tulis surat dikatakan antara lain
hidupkanlah hatimu dengan menerima
nasehat padamkan nafsumu dengan zuhud
dan kekuatan keyakinan
terangi hatimu
dengan hikmah dan tunjukkan ia dengan
mengingat mau serta mantapkan ia dengan
kesadaran akan kepunahan segala sesuatu
yang berada di alam ramai
Tunjukkan
kepadanya dan kepada hatimu aneka petaka
dadakan Tunjukkan peringatkan ia dengan
pergolakan masa dan keburukan yang
terjadi pada pergantian malam dan sini
banyak keburukannya internet Ingatkan
hatimu
paparkan ke benakmu sejarah
generasi
terlalu dan
Ingatkan juga mengingatkan
benakmu tentang apa yang menimpa
orang-orang sebelummu jelajahilah
pemukiman dan peninggalan mereka lakukan
mungkinlah apa yang telah mereka lakukan
dari mana mereka datang Lalu Kemana
mereka berpindah dan dimana kemudian
mereka akan tinggal.
di ini bisa dinaati
ini saidina alisebenarnya kalau analisa ilmuan
hehehe masyarakatnya itu kan Xenia Li
pindah dari Medinah ke Iraq ya
masyarakatnya udah Terpukau oleh dunia
sedang Sayyidina Ali mau bawa dia ke
akhir hayat ini tidak diterima akhirnya
dipindah diharapkan disana dapat Kenapa
begitu dulu zaman Nabi zaman sejina
Abubakar awalnya itu
di dunia Belum terbuka begitu sama
segini Umar harta benda banyak nggak
selesainya Usman harta benda banyak
orang sudah foya-foya dengan sinar dingo
bawa dia ke ke akhirat tidak bisa itu
ada tulisan tulisan Abbas al-aqqad
nyangkut abqariah Aduh gimana kejeniusan
Emang adek tapi ini tadi ini buktinya
dia terus dia katakan ini Baguslah
Sehatnya selanjutnya engkau akan
menemukan mereka meninggalkan kekasih
dan bermukim di negeri yang asing bagi
mereka dan engkau seakan-akan tidak lama
lagi akan menjadi seperti salah seorang
dari mereka yg pasti-pasti udah mati
pasti maka karena itu perbaikilah tempat
tinggalmu jangan menjual akhiratmu
dengan duniamu dan
sehari berucap menyangkut apa yang
engkau tidak ketahui atau berbicara
menyangkut yang bukan urusan sebanyak
bisa jangan ikuti satu jalan jika engkau
kaku tersesat di dalam menelusuri jangan
ikuti Ikuti jalan yang kamu pasti ini
yakin jalan ini jangan ikuti jalan yang
engkau kaku tersesat bila menelusurinya
karena berhenti pada kebingungan
tersesat lebih baik daripada mengarungi
bahaya kesesatan biasanya ketahuilah
wahai anakku ini urat ini jadi nurhasan
sekitar umur 35 36 tahun jadi masjid
cuma cepet dong kalau istilah Alquran
belum sampai pada usia 40 karena itu
usia ketahuilah wahai anakku bahwa yang
Hening ku sukai engkau untukmu Kau
amalku dari wasiatku ini adalah bertakwa
kepada Allah dan dengarkan membatasi
diri mengamalkan Apa yang diwajibkan
atasnya jadi hingga usah tidak usah yang
sunah-sunah dulu yang wajib apa
kewajibanmu itu nanti kita baca di
hadits Allah paling senang seseorang
yang mengamalkan ke bagiku bagi bannya
nanti setelah itu senawi juga berkata
yang paling sesuai bertakwa dan amalkan
apa yang wajib serta meneladani
leluhurmu dan orang-orang yang Saleh
dari keluarga singa Adi berkata leluhur
itu leluhurnya jumud balik ya kan Hasyim
boleh jadi dia teladani dari sikap eh
yang lain orang tua orang-orang yang
sebaya dengan nabi bye
Hai mereka itu tidak mengabaikan
renungan tentang diri mereka sebagaimana
engkau berpotensi merenung dan mereka
berfikir sebagaimana engkau berpotensi
untuk berpikir lagu pada akhirnya mereka
mengamalkan apa yang mereka ketahui dan
mengabaikan untuk memikirkan apa yang
tidak dibebankan atas mereka tidak
bersahabat tidak bertugas kau berpikir
tentang ini nah seandainya ini lagi
bagus sekali destinasi ini seandainya
jiwamu enggan menerima begitu saja apa
yang mereka ketahui Jadi kalau kamu
begini nggak Bener nih nggak mau
keributan jiwa enggan menerima begitu
saja apa yang mereka ketahui sebelum
engkau mengetahuinya melalui cara mereka
tahu cara mereka tahu mereka pikirkan
Hai maka hendaklah engkau mempelajarinya
dengan undang saksama tapi bukan untuk
Juan berbantah-bantahan Hai anakku
jadikanlah dirimu neraca antara dirimu
dengan selain karena itu sukailah untuk
orang lain apa yang engkau kayboard
dirimu dan bencilah untuknya apa yang
engkau benci jangan menganiaya orang
lain sebagaimana engkau enggan dianiaya
dan berbuat baiklah sebagaimana engkau
senang diperlakukan dengan baik anggap
buruklah apa yang terdapat pada dirimu
yang engkau anggap buruk disandang oleh
orang lain Oh iya buruh ada pada dirimu
anggap buruk puaslah dengan apa yang
engkau terima dari orang lain
sebagaimana kepuasanmu memberi jadi
kalau mau beri kamu harus puas jangan
mengucapkan apa yang engkau
tidak ketahui Walau pengetahuanmu
sedikit ada orang pengetahuannya sedikit
dia takut dikira bodoh jadi dia ngomong
jangan ucapkan aku lupa pengetahuanmu
sedikit jangan juga mengucapkan sesuatu
yang engkau tidak senang orang lain
mengucapkannya kepadamu ketahuilah bahwa
kebanggaan yang tidak berdasar terhadap
diri sendiri merupakan lawan dari
kebenaran serta penyakit yang menimpa
pemikiran yang jernih nafkahkanlah harta
hasil usahamu dan jangan menjadi
menyimpan buat orang lain apa Maksudnya
kita punya duit simpan tidak mau kasih
orang jika mati sebenarnya kita
simpankan buat orang lain kemudian jika
engkau telah menerima tidak menuju
kebenaran
maka hendaklah engkau menjadi orang yang
paling khusyuk dan patuh kepada Tuhanmu
ketahuilah bahwa dihadapanmu ada jalan
yang berjarak sangat jauh dan kesulitan
yang sangat berat sehingga engkau harus
pandai-pandai menempuh jalan dengan
benar dan pandai-pandai juga mengukur
kadar bekal terbawa banyak Agar engkau
sampai ketujuan tapi jangan sampai bekal
itu memberatkanmu sehingga mengakibatkan
bencana atas diri apabila engkau
mendapati seorang mutu dan bersedia
memilih memikul bekalmu menuju hari
kiamat untuk kemudian dia menyerahkannya
kepadamu maka Sambutlah keinginannya
orang hutang Anda ada orang butuh pada
anda hati dia rasa sebenarnya itu bekal
and
ah yang dia akan serahkan hari ini
gunakanlah kesempatan mengutangi Siapa
yang meminta di hutan pada saat engkau
mampu agar dia dapat mengembalikan
hutangnya saat krisis menimpamu
ketahuilah bahwa dihadapanmu terdapat
jalan mendaki yang sulit yang tidak
ringan bebannya ketahuilah bahwa
penguasa perbendaharaan langit dan bumi
Allah subhana wa taala mengizinkanmu
berdoa dan menjamin untuk mengabulkannya
dia tidak menjadikan antara engkau
dengan dia yang maha kuasa itu siapapun
yang menghalangi tidak juga menjadikan
antara engkau dengan dia seseorang yang
engkau cintai pertolongan untuk akan dia
tidak menghalanginya untuk bertobat
qwerty dak mengejek dan mengecam jika
engkau kembali kepadanya dia juga tidak
bergegas menjatuhkan siksa sebagaimana
dia tidak mempermalukanmu Bisakah engkau
berpotensi untuk dipermalukan ini dia
sekali terjadi banyak loh orang yang
korupsi itu lebih terluka ya masih
diharapkan dia tobat saya pernah berkata
orang yang tertangkap itu sebenarnya
sudah sekian kali dia melakukan posting
baru ditangkap ketahuilah wahai anak
bahwa engkau diciptakan untuk berlanjut
hidupmu hingga akhirat lengkap selesai
di dunia bukan sekedar dirinya engkau
diciptakan untuk punah di dunia ini
bukan untuk akar untuk mati Bukan untuk
hidup langgeng disini dan sungguh engkau
bertempat tinggal di suatu tempat
Hai yang mengharuskanmu berpindah ke
akhirat harus pindah mau kamu atau tidak
mau engkau dikejar oleh maut yang tidak
seorang pun berhasil luput dari kejaran
Nya sehingga pasti semua terkejar
olehnya karena itu hati-hati jangan
sampai engkau terkejar olehnya dalam
keadaan mu tuh kalau Alquran berkata lah
kamu tunai ilhwal keadaan yang pernah
suatu ketika terbetik keinginanmu untuk
bertaubat tetapi ada arah yang
merintangi engkau dengan keinginanmu itu
lalu tiba-tiba mau dateng merenggut
nyawamu sehingga engkau tidak sempat itu
biasa begitu taubatnya tidak
menghentikan ini tapi ada setan datang
lagi lanjut datang maut sebentar lagi
akan tersingkap ke
depan para musafir fungsi gerakan tidak
kita ini bisa Fit akan tiba ketahuilah
wahai anakku bahwa Siapa yang
kendaraannya adalah malam dan siang maka
pasti malam dan siang itu akan
membawanya walau ia menetap tanpa
bergerak di bawah Anda kiranta diam di
sini malam siang mengantar Fitri
walaupun ia menetap Tak Bergerak yang
pasti juga gara2 Betapapun jauhnya akan
ditempuhnya wow dia diam dengan tenang
nungguin ampe diam ini tidak ingat ini
Pak Hitech sana ketahuilah dengan penuh
keyakinan bahwa engkau tidak akan
mencapai seluruh harapannya karena itu
kalau ada harapan yang muluk-muluk yang
tidak masuk diakal tidak
ucapkan gitu orang yang paling bahagia
itu kekasihnya Ali orang yang bisa
mengukur harapannya dengan kemampuannya
Anda harap punya apa namanya rorois anda
punya gaji semester siksa Anda ukur
outside cuma bisa beli Kijang uh karena
begitu Anda rapat rolrois Anda minta
yang lain lagi sampai akhirnya Harapan
itu dibawa temanilah orang-orang baik
engkau menjadi bagian dari mereka dan
hindari serta berbedalah dengan
orang-orang buruk engkau berbeda dengan
seburuk-buruk makanan adalah yang haram
seburuk-buruk penganiayaan adalah
menganiaya yang lemah penggunaan
kelemahlembutan jika bukan pada
tempatnya menang mah kekerasan sedang
Mbak tegas pada tempatnya melahirkan
kelemahlembutan bisa jadi yang dianggap
obat adalah penyakit dan yang dianggap
penyakit adalah obat bisa jadi yang
memberi nasehat adalah orang yang tidak
wajar memberinya dan bisa jadi juga yang
dimintai nasehat justru menjerumuskan
kita pilih orang yang kau mintain
nasehat jangan sekali-kali mengandalkan
angan-angan kosong karena ia adalah
sikap CV kecerdasan adalah memelihara
pengalaman dan sebaik-baik pengalamanmu
adalah yang menasehati
Hai gunakan kesempatan Sebelum terlambat
tidak semua yang mencari menemukan apa
yang dicarinya tidak juga yang pergi
akan kembali asyrafi akan kembali
kemarin termasuk bagian dari keburukan
adalah menyia-nyiakan bekal dan
mempermudah masa depan segala sesuatu
ada akhirnya dan pasti akan datang apa
yang telah ditetapkan Allah pedagang itu
berspekulasi bisa jadi yang sedikit
lebih berkembang daripada yang banyak
Nadya tidak ada baiknya seorang penolong
yang hina atau menghina tidak juga teman
yang kikir atau berburuk sangka ambil
dari perjalanan masa ini apa yang di
persembahkan kepadamu jangan berlalu
terlalu berani mengorbankan sesuatu the
Hai harapkan perolehan yang lebih banyak
mengontrol Brahma pantai sebab jangan
mengendarai perdebatan karena dia dapat
menjerumuskan pertahankanlah jaringan
hubungan dengan saudara dan temanmu saat
dia memutus hubungan dengan dan teruslah
berbuat baik kepadanya Kendati dia
menolakmu mendekatlah Kendati dia
menjauh brilla Kendati dia kikir
berlemah lembutlah Kendati dia kasar
Carilah alasan pembenaran Kendati dia
bersalah lakukan itu seakan-akan engkau
hambanya dan seakan-akan dia adalah
pemberi nikmat tapi hati-hati jangan
Letakkan itu bukan pada tempatnya atau
melakukannya bukan pada sosok yang wajar
jangan sekali-kali
ikan musuh sahabat sebagai sahabat
karena itu berarti engkau mengungsi
sahabat mulus telah menasehati saudara
Atau Temanmu baik itu bermanfaat untukmu
maupun merugikan pendamlah amarah Aku
tidak pernah melihat sesuatu yang
dipendam lebih manis tidak juga lebih
baik dampaknya sebagaimana memendam
amarah bersikap lemah lembutlah kepada
yang kasar kepadamu niscaya segera dia
akan bersikap baik kepadamu
perlakukanlah musuh dengan baik karena
itu adalah kemenangan terbaik dari dua
kemenangan Kalau Anda terhadap musuh
bersikap kasar anda menang tapi anda
perlu bersikap baik kepada musuh anda
menang dan kemenangan disini lebih baik
daripada punya
Hai apabila engkau bermaksud memutus
hubungan dengan seseorang maka simpan
sedikit peluang didalam hatimu Siapa
tahu satu ketika dia berniat memperbaiki
diri dengan foto Suho dan siapa yang
menilaimu baik maka benarkan penilaian
yakni buktikan bahwa memang saya baik
jangan sekali-kali mengabaikan hak
temanmu dengan Berandal kan hubungan
baik mau denganmu karena Siapa yang
engkau abaikan haknya maka ia tidak lagi
menjadi teman jangan sampai keluarga
menjadi orang yang paling sengsara
karena ulahmu jangan juga mengharap dari
siapa yang tidak menyenangi jangan
sekali-kali temanmu lebih kuat tekadnya
untuk mengungkap memutuskan hubungan
daripada tekatmu untuk menjalin hubungan
baik jangan juga dorongan untuk berbuat
baik lebih kuat
dalam dirimu daripada dorongan berbuat
baik orang lain jangan memperbesar dalam
hatimu kecuali Man orang lain terhadap
dirimu dengan membalas kezaliman itu
tubuhnya sikapnya itu yang menjalin yg
Merugikan dirinya dan menguntungkan kamu
balasan orang yang berbuat baik bukanlah
dengan berbuat jahat boleh jadi ada yang
jauh tapi dekat lebih dekat daripada
yang dekat dan boleh jadi ada yang dekat
tapi lebih jauh dari dengan bijak bisa
jadi keputusasaan untuk mencapai sesuatu
merupakan pencapaian individu Sasa itu
sudah mencapai itu dulu saginaw akar
pernah ditanya al-a'raf kerabat apa kamu
kamu Tuhan apa jawab si nabrak kab
Hai arep turu lebih-lebih saya mengenal
Tuhan dengan bantuan Tuhan terus ditanya
Bagaimana kamu mengenalnya ya jawab
alazraqui indraku kesadaran akan
ketidakmampuan mencapai sesuatu itulah
pencapaian he tanyakanlah tentang teman
yang menemanimu dalam perjalanan sebelum
bertanya kemana akan pergi dan
utamakanlah tetangga sebelum rumah
kediaman hindari mengucapkan sesuatu
yang menertawakan walau itu bersumber
dari orang lain melainkan ada ini tetap
kalian Hormatilah keluarga besarmu
karena mereka sayap yang membawamu
terbang dan merekalah asal usulmu yang
engkau berakhir pada Mad pada mereka dan
mereka juga tangan yang engkau Ngakan
akhirnya suratnya ditutup
Hai aku menitipkan agama dan duniamu
kepada Allah aku bermohon sebaik-baik
ketetapannya untukmu di masa datang yang
dekat maupun masa datang yang jauh di
ini dan di akhirat setelah gue
hai hai

Sepulang dari perang Shiffin pada tahun 37 Hijriyyah, Sayyidina Ali bin Abi Thalib menulis
sebuah surat yang sangat monumental kepada putranya, Sayyidina Hasan.

Sebuah surat yang sangat indah, penuh pesan mulia, berisi hakikat kehidupan, yang tentu saja
surat tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi setiap manusia, khususnya umat Islam.

Sayyidina Ali memulai surat itu dengan sebuah untaian:

"Wahai Anakku, aku adalah seorang ayah yang pasti berakhir wujudnya di dunia ini. Aku
pasti akan meninggalkan dunia ini."

"Semula aku berkesimpulan bahwa aku tidak mau lagi memperhatikan selain diriku, karena
setiap orang akan bertanggung jawab atas dirinya masing-masing. Tetapi tidak lama
kemudian, aku sadar bahwa engkau wahai anakku, adalah diriku. Jadi aku harus mengingat
engkau, aku harus memperhatikan engkau."

Sayyidina Ali lalu berpesan kepada Sayyidina Hasan:

"Wahai Anakku, hidupkanlah hatimu dengan menerima nasehat. Padamkan nafsumu dengan
zuhud dan kekuatan keyakinan. Terangi hatimu dengan hikmah dan tundukkan ia dengan
mengingat maut (kematian), serta mantapkan ia dengan kesadaran akan kepunahan segala
sesuatu yang berada di alam raya ini."

"Wahai Anakku, tunjukkan kepadanya dan kepada hatimu aneka petaka dadakan di dunia.
Tunjukkan! peringatkan ia dengan pergolakan masa dan keburukan yang terjadi pada
pergantian malam dan siang."

"Peringatkan hatimu tentang itu, paparkan ke benakmu sejarah generasi masa lalu, dan
ingatkan juga (benakmu) tentang apa yang menimpa orang-orang sebelummu. Jelajahilah
pemukiman dan peninggalan mereka, lalu renungkanlah apa yang telah mereka lakukan,
dari mana mereka datang, lalu kemana mereka berpindah, dan dimana kemudian mereka
akan tinggal menetap."

"Wahai Anakku, engkau akan menemukan mereka meninggalkan kekasih dan bermukim di
negeri yang asing bagi mereka, dan engkau seakan-akan tidak lama lagi akan menjadi seperti
salah seorang dari mereka ini. Maka karena itu perbaikilah tempat tinggalmu.
"Wahai Anakku, jangan menjual akhiratmu dengan duniamu, dan jangan sekali-kali berucap
menyangkut apa yang engkau tidak ketahui atau berbicara menyangkut yang bukan
urusanmu."

"Jangan ikuti satu jalan jika engkau takut tersesat di dalam menelusurinya, karena berhenti
pada kebingungan lebih baik daripada mengarungi bahaya kesesatan"

"Ketahuilah wahai anakku, bahwa yang paling kusukai untuk engkau dari wasiatku ini adalah
bertakwa kepada Allah dan membatasi diri mengamalkan apa yang diwajibkan oleh-Nya."

"Mereka itu tidak mengabaikan renungan tentang diri mereka, sebagaimana engkau
berpotensi merenung dan mereka berfikir sebagaimana engkau berpotensi untuk berpikir, lalu
pada akhirnya mereka mengamalkan apa yang mereka ketahui dan mengabaikan untuk
memikirkan apa yang tidak dibebankan atas mereka."

"Wahai Anakku, seandainya jiwamu enggan menerima begitu saja apa yang mereka ketahui,
sebelum engkau mengetahuinya melalui cara mereka tahu (yang dipikirkan), maka
hendaklah engkau mempelajarinya dengan tekun dan saksama, tapi bukan tujuan untuk
berbantah-bantahan."

"Hai anakku, sukailah untuk orang lain apa yang engkau sukai dari dirimu, dan bencilah
untuknya apa yang engkau benci, jangan menganiaya orang lain sebagaimana engkau
enggan dianiaya, dan berbuat baiklah sebagaimana engkau senang diperlakukan dengan
baik, anggap buruklah apa yang terdapat pada dirimu yang engkau anggap buruk disandang
oleh orang lain."

"Puaslah dengan apa yang engkau terima dari orang lain, sebagaimana kepuasanmu
memberi untuk orang lain, jangan mengucapkan apa yang engkau tidak ketahui walau
pengetahuanmu sedikit, jangan juga mengucapkan sesuatu yang engkau tidak senang orang
lain mengucapkannya kepadamu, ketahuilah bahwa kebanggaan yang tidak berdasar
terhadap diri sendiri merupakan lawan dari kebenaran serta penyakit yang menimpa
pemikiran yang jernih, nafkahkanlah harta hasil usahamu dan jangan menjadi penyimpan
buat orang lain."

"Wahai anakku, jika engkau telah menerima kebenaran maka hendaklah engkau menjadi
orang yang paling khusyuk dan patuh kepada Tuhanmu. Ketahuilah bahwa dihadapanmu
ada jalan yang berjarak sangat jauh, dan kesulitan yang sangat berat, sehingga engkau
harus pandai-pandai menempuh jalan dengan benar dan pandai-pandai juga mengukur
kadar bekalmu agar engkau sampai ke tujuan, tapi jangan sampai bekal itu memberatkanmu
sehingga mengakibatkan bencana atas dirimu."

"Apabila engkau mendapati seorang butuh dan bersedia memilih memikul bekalmu menuju
hari kiamat untuk kemudian dia menyerahkannya kepadamu, maka sambutlah keinginannya
itu."
"Gunakanlah kesempatan mengutangi siapa yang meminta diberi hutang pada saat engkau
mampu, agar dia dapat mengembalikan hutangnya saat krisis menimpamu. Ketahuilah
bahwa dihadapanmu terdapat jalan mendaki yang sulit yang tidak ringan bebannya,
ketahuilah bahwa penguasa perbendaharaan langit dan bumi yakni Allah SWT
mengizinkanmu berdoa dan menjamin untuk mengabulkannya, Dia tidak menjadikan antara
engkau dengan Dia yang Maha Kuasa itu siapapun yang menghalangi, tidak juga
menjadikan antara engkau dengan Dia seseorang yang engkau mintai pertolongan untuk
mendoakanmu."

"Dia tidak menghalangimu untuk bertobat, Dia tidak mengejek dan mengecam jika engkau
kembali kepadanya, Dia juga tidak bergegas menjatuhkan siksa sebagaimana Dia tidak
mempermalukanmu disaat engkau berpotensi untuk dipermalukan".

"Wahai anakku, ketahuilah bahwa engkau diciptakan untuk berlanjut hidupmu hingga
akhirat, bukan sekedar di dunia. Engkau diciptakan untuk punah di dunia ini bukan untuk
kekal. Engkau lahir untuk mati, bukan untuk hidup langgeng disini, dan sungguh engkau
bertempat tinggal di suatu tempat yang mengharuskanmu berpindah ke akhirat. Engkau
dikejar oleh maut yang tidak seorang pun berhasil luput dari kejarannya sehingga pasti
semua terkejar olehnya, karena itu hati-hatilah jangan sampai engkau terkejar olehnya
dalam keadaan buruk".

"Keadaan yang pernah suatu ketika terbetik keinginanmu untuk bertaubat, tetapi ada aral
yang merintangi engkau dengan keinginanmu itu, lalu tiba-tiba mau dateng merenggut
nyawamu sehingga engkau tidak sempat bertaubat."

"Sebentar lagi akan tersingkap kegelapan, para musafir akan segera tiba, ketahuilah wahai
anakku bahwa siapa yang kendaraannya adalah malam dan siang, maka pasti malam dan
siang itu akan membawanya walau ia menetap tanpa bergerak, dan pasti juga jarak
betapapun jauhnya akan ditempunya walau dia dengan diam."

Ali bin Abu Thalib dikenal sebagai sahabat yang pertama kali masuk Islam di kalangan anak-
anak. Ali bin Abu Thalib juga dikenal sebagai “Mustawda’ul ilmi” gudangnya ilmu
pengetahuan. Tak salah jika banyak nasihat-nasihatnya yang menjadi rujukan para praktisi
pendidikan dalam mendidik siswa.

Suatu ketika, tak jauh dari hari menjelang kematiannya, Ali bin Abu Thalib pernah berwasiat
kepada anaknya Hasan. Ada delapan perkara yang disampaikannya saat itu. Dengan suara
yang sedikit agak parau, Ali bin Abu Thalib meminta kepada anaknya untuk menjaga dan
mengamalkan delapan perkara tersebut agar hidupnya jauh dari malapetaka.

Pertama, wahai anakku, kekayaan sesungguhnya yang dimiliki oleh manusia adalah akal.
Tanpa akal ia tak akan berarti dan sama kedudukannya dengan binatang. Akal adalah harta
yang sangat berharga. Gunakanlah akalmu untuk mengamati keajaiban ciptaan Allah dan
manfaatkanlah akalmu demi kebahagiaanmu di dunia maupun di akhirat.
Kedua, wahai anakku, kemiskinan sesungguhnya yang dimiliki oleh manusia adalah
kebodohan. Karena hal yang paling berbahaya dalam hidup adalah kebodohan. Orang bodoh
tidak akan mampu membedakan antara yang baik dan buruk. Orang bodoh juga tidak tahu
apa yang harus dilakukannya dan apa yang harus ditinggalkannya sehingga selalu terjerumus
dalam keburukan. Jangan membiarkan kebodohan menggeroti hidupmu karena bisa
membahayakan hidupmu.

Ketiga, wahai anakku, seburuk-buruknya sifat yang dimiliki manusia adalah sombong. Orang
yang menyombongkan diri akan selalu merasa paling benar, sehingga sulit untuk menerima
nasehat orang lain. Lepaskanlah sifat-sifat sombong dalam dirimu, agar orang yang ada di
dekatmu tidak menjauhimu.

Keempat, wahai anakku, semulia-mulianya keturunan adalah memiliki akhlak yang baik.
Karena akhlak adalah segala. Dengan akhlak kamu bisa mendapatkan kedudukan yang di
mulia di mata Allah dan manusia. Perbaikilah akhlakmu, bersikaplah secara santun, dan
hiasilah dirimu dengan sifat-sifat yang terpuji karena harga diri seseorang terletak pada
akhlak dan sopan santunnya.

Kelima, wahai anakku, jangan berteman dengan orang bodoh, karena ia hanya memanfaatkan
dirimu dan tidak memberikan manfaat bagimu. Bergaul dengan orang bodoh hanya akan
mendatangkan bahaya. Meskipun ia ingin membantumu tapi karena kebodohan dan
kedunguannya, justru mempersulit dirimu.

Keenam, wahai anakku, jangan berteman dengan orang kikir, karena ia selalu menjauh saat
kamu sangat membutuhkannya. Orang kikir hanya memanfaatkan hartamu. Jika engkau tidak
memiliki apa-apa lagi ia akan lari menjauh darimu sehingga engkau tidak mampu
memperoleh cita-citamu.

Ketujuh, wahai anakku, jangan berteman dengan orang jahat, karena ia akan selalu
mengajakmu untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat. Orang jahat hanya akan
menjerumuskanmu kedalam lembah kehinaan.

kedelapan, wahai anakku, jangan berteman dengan pendusta, karena ia ibarat fatamorgana.
Dari dekat terlihat jauh dan dari jauh terlihat dekat. Saat engkau berteman dengan orang
sering berdusta, engkau akan kenyang dengan janji-janji yang tidak ditepatnya. Awalnya ia
membahagiakanmu dengan janji manisnya dan pada akhirnya mengecewakanmu dengan janji
palsunya.

Semoga nasihat-nasihat Ali bin Abu Thalib dapat mencerahkan hati dan pikiran kita untuk
selalu mawas diri dari hal-hal yang disangka baik tapi ternyata mendatangkan malapetakan
buat diri kita sendiri. Delapan wasiat itu cukup untuk menjadi pegangan hidup kita dalam
berinteraksi dengan orang di sekitar.

Advertisement

Penting Diingat, Nasihat Sayidina Ali bin


Abi Thalib untuk Anaknya
Anak Muslim

Ia mengirimkan surat untuk anaknya Hasan saat perang Shiffin.

Dream - Anak merupakan amanah yang begitu besar dari Allah SWT. Kelak kita sebagai
orangtua akan diminta pertanggungjawaban di akhirat, terkait pengasuhan anak dan
bagaimana mendidiknya sesuai ajaran Islam.

Sayyidina Ali Bin Abi Thalib pernah menulis surat nasihat pada anaknya Hasan Ibn ‘Ali Ibn
Abi Thalib. Surat ini penting untuk jadi renungan para orangtua. Menurut ustaz Quraish
Shihab dalam podcast-nya, Sayyidina Ali menulis surat tersebut karena merasa anaknya kelak
akan jadi tumpuannya setelah meninggal dunia.

Surat ditulis oleh Sayyidina Ali setelah terjadinya perang Shiffin (37 H). Sebelum surat ini
ada di tangan Hasan Bin Abi Thalib, Sayyidina Ali merenungkan diri kemudian berkata “
Sebenarnya aku tak mau memperhatikan orang lain selain diri sendiri. Namun, aku sadar,
wujudku tak lama lagi di dunia ini. Setelah aku tiada, hanya engkau anakku yang akan
menjadi tumpuan hidupku. Kau (Hasan Bin Ali) adalah diriku, maka aku tulis surat ini”.

Ada nasihat luar biasa Sayyidina Ali untuk anaknya dalam surat tersebut. Pesan Sayyidina
Ali ini penting untuk diketahui para orangtua

Pertama, wahai anakku, hidupkanlah dirimu dengan nasihat. Padamkanah nafsumu itu
dengan zuhud kekuatan dan keyakinan. Terangilah hatimu dengan hikmah dan selalu ingat
kematian dalam segala aktivitasmu. Jika bertemu kawanmu, tunjukan padanya aneka petaka
yang serba dadakan di dunia. Peringatkan padanya, bahwa keburukan akan terjadi pada
pergantian siang dan malam. Ingatkanlah hatimu!

Kedua, paparkan dalam benakmu sejarah generasi masa lalu, dan ingatkan dalam benakmu
tentang orang-orang terdahulu. Jelajahi pemukiman dan peninggalan mereka dan
renungkan apa yang mereka lakukan. Menurut Quraish Shihab, Sayyidina Ali pernah
melakukan hijrah dari kota Madinah ke kota Irak. Hal ini dikarenakan masyarakat Madinah
mulai pudar memerhatikan masalah ukhrawi dan lebih condong kepada persoalan duniawi.

Ketiga, wahai anakku, janganlah kau beli duniamu dengan akhiratmu. Hindarilah berucap
menyangkut apa yang engkau tidak ketahui atau berbicara yang bukan urusanmu. Anakku,
jangan kau telusuri jalan yang enggan untuk menelusurinya, ikutilah jalan yang pasti.
Ketahuilah, sesungguhnya berhenti pada kebingungan tersesat lebih baik daripada
mengarungi bahaya dalam kesesatan.

Keempat, wahai anakku, sesungguhnya semua amalan yang aku sukai dari dirimu ialah
bertaqwa kepada Allah. Kerjakan segala yang wajib terlebih dahulu, baru kau amalkan
semua sunnahnya. Teladani orang-orang shalih dan para leluhur dari kerabatmu. Menurut
Ustad Quraish Shihab, kerabat disini ditunjukan pada Abdul Muthalib,Hasyim, dan
seterusnya.

Kelima, wahai anakku, jadikanlah dirimu neraca antara dirimu dan selainmu. Cintailah
kerabatmu dengan seutuhnya seperti halnya kau mencintai diri sendiri. Janganlah kau
mengucapkan tentang suatu hal yang tidak kau ketahui, meski pengetahuanmu itu sedikit.
Dan jangan kau ucapkan sesuatu yang engkau tidak senang ketika orang lain
mengucapkannya padamu.

Keenam, wahai anakku, nafkahkan hasil usahamu dan jangan jadi penyimpan untuk orang
lain. jika engkau dibutuhkan, maka berilah hartamu itu karena ia akan jadi bekal bagimu
suatu saat nanti. Ketahuilah! Penguasa pembendaharaan langit dan bumi mengizinkanmu
untuk berdoa dan doamu terjamin dikabulkan. Engkau harus sadar bahwa hidupmu akan
berlangsung menuju akhirat. Hidupmu bukan hanya di dunia saja, akhirat menunggumu.

Dream - Doa anak yang saleh dan saleha menjadi amalan yang tidak akan putus meskipun
orangtua telah meninggal dunia. Sahabat Dream pasti sudah sering mendengar hadist
tersebut.

Kehadiran anak dalam keluarga memang begitu bermakna, bisa jadi penolong orangtuanya di
akhirat. Sebaliknya, anak juga bisa memicu penyesalan bagi orangtua karena salah dalam
mendidik dan mengasuh. Anak bisa menjadi musuh bahkan petaka bagi orangtua.

Doa Pagi Rasulullah Dapatkan Berkah Ilmu, Pastikan Anak Membaca Sebelum Sekolah

Allah mengingatkan kepada orang-orang yang beriman dalam firman-Nya, di surah At-
Taghabun ayat 14-15:

© Nu Online

Artinya: “ Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya di antara isteri-istrimu dan anak-
anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan
jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah
cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar" .

Tanggung jawab orangtua

Dikutip dari NU Online, Islam memerintahkan pemeluknya untuk menjaga tak hanya dirinya
sendiri tapi juga keluarganya dari berbagai hal buruk yang dapat menjerumuskan pada
kerugian di dunia, lebih-lebih kerugian di akhirat. Hal ini tertulis di Al Qur’an surah At
Tahrim ayat 6:

© Nu Online

Marah dengan Anak Jangan Sampai Terucap Doa Buruk

Artinya: " Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang
kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada
mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" .

Salah satu instrumen penting dalam menjaga anak dari mudarat-mudarat tersebut adalah
melalui pendidikan. Prosesnya dilakukan bisa sejak anak masih bayi. Secara garis besar,
pendidikan untuk sang buah hati meliputi hal-hal sebagai berikut:

5 dari 6 halaman

Pendidikan aqidah

Pendidikan aqidah pertama kali melalui lantunan adzan di telinga kanan dan iqamah di
telinga kiri ketika anak dilahirkan. Jika dirinci setidaknya terdapat 26 kalimat sebagai bentuk
pendidikan aqidah, yaitu:

a. 10 kalimat takbir
b. 3 kalimat syahadat tauhid
c. 3 kalimat syahadat rasul
d. 3 seruan shalat
e. 3 seruan meraih kebahagiaan yang haqiqi
f. 2 pernyataan ditegakkannya solat
g. 2 kalimat tahlil

6 dari 6 halaman
Pendidikan Ibadah dan Akhlak

Pendidikan Ibadah
Sebagaimana masuk dalam 26 kalimat tersebut di atas terdapat 3 kalimat seruan untuk
melaksanakan shalat. Ini menunjukkan pentingnya solat sebagai bentuk ketundukan seorang
hamba kepada Allah SWT. Sebagai muslim minimal 5 kali sehari semalam menjalankan solat

Pendidikan akhlak
Pendidikan akhlak pertama kali dikenalkan orang tua melalui ibadah sunnah aqiqah. Sesuai
dengan hadits Rasulullah: “ Bahwa setiap anak tergadai dengan akikah yang disembelih pada
hari ke tujuh kelahiran anak.” (HR. Ahmad). Dengan akikah diharapkan seorang anak akan
memberikan pertolongan kepada orangtuanya kelak di hari kiamat.

Prof. Quraish Shihab menjelaskah hal tersebut, melalui podcast-nya. Menurut penyusun
Tafsir Al-Misbah ini, Sayidina Ali bin Abi Thalib kepada anaknya, Hasan Ibn ‘Ali Ibn Abi
Thalib. Saat itu, Hasan masih muda, sekitar 35-36 tahun. Menurut Prof Quraish Shihab, surat
ini ditulis Sayidina Ali setelah terjadinya perang Shiffin (37 H).

Demikian Prof Quraish Shihab terus memberikan pencerahan kepada umat Islam dan
masyarakat Indonesia umumnya. Semoga bermanfaat.

Menurut Prof Quraish Shihab, Sayyidina Ali pernah melakukan hijrah dari kota Madinah ke
kota Irak. Hal ini dikarenakan masyarakat Madinah mulai pudar memerhatikan masalah
ukhrawi dan lebih condong kepada persoalan duniawi.

Saat itu, Sayidina Ali semangat sekali untuk mengajak masyarakat Madinah untuk kembali
lebih mencintai akhirat. Namun mereka mengabaikannya. Pasalnya, di zaman Nabi
Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar al-Shiddiq, kota Madinah tenteram dan lebih
mencintai akhirat dibandingkan dunia.

Sebaliknya, saat kepemimpinan sahabat Umar Bin Khattab sampai sahabat Utsman Bin
Affan, masyarakat Madinah mulai berbondong-bondong mencintai dunia dan memiliki harta
yang sangat banyak.

Pertama:

Wahai anakku, hidupkanlah dirimu dengan nasihat. Padamkanah nafsumu itu dengan zuhud
kekuatan dan keyakinan. Terangilah hatimu dengan hikmah dan selalu ingat kematian dalam
segala aktivitasmu. Jika bertemu kawanmu, tunjukan padanya aneka petaka yang serba
dadakan di dunia. Peringatkan padanya, bahwa keburukan akan terjadi pada pergantian
siang dan malam. Ingatkanlah hatimu!

Kedua:

Paparkan dalam benakmu sejarah generasi masa lalu, dan ingatkan dalam benakmu tentang
orang-orang terdahulu. Jelajahi pemukiman dan peninggalan mereka dan renungkan apa
yang mereka lakukan.

Ketiga:

Wahai anakku, janganlah kau beli duniamu dengan akhiratmu. Hindarilah berucap
menyangkut apa yang engkau tidak ketahui atau berbicara yang bukan urusanmu. Anakku,
jangan kau telusuri jalan yang enggan untuk menelusurinya, ikutilah jalan yang pasti.
Ketahuilah, sesungguhnya berhenti pada kebingungan tersesat lebih baik daripada
mengarungi bahaya dalam kesesatan.

Keempat:

Wahai anakku, sesungguhnya semua amalan yang aku sukai dari dirimu ialah bertaqwa
kepada Allah. Kerjakan segala yang wajib terlebih dahulu, baru kau amalkan semua
sunnahnya. Teladani orang-orang shalih dan para leluhur dari kerabatmu. Menurut Ustad
Quraish Shihab, kerabat disini ditunjukan pada Abdul Muthalib,Hasyim, dan seterusnya.

Kelima:

Wahai anakku, jadikanlah dirimu neraca antara dirimu dan selainmu. Cintailah kerabatmu
dengan seutuhnya seperti halnya kau mencintai diri sendiri. Janganlah kau mengucapkan
tentang suatu hal yang tidak kau ketahui, meski pengetahuanmu itu sedikit. Dan jangan kau
ucapkan sesuatu yang engkau tidak senang ketika orang lain mengucapkannya padamu.

Keenam:

Wahai anakku, nafkahkan hasil usahamu dan jangan jadi penyimpan untuk orang lain. jika
engkau dibutuhkan, maka berilah hartamu itu karena ia akan jadi bekal bagimu suatu saat
nanti. Ketahuilah! Penguasa pembendaharaan langit dan bumi mengizinkanmu untuk berdoa
dan doamu terjamin dikabulkan. Engkau harus sadar bahwa hidupmu akan berlangsung
menuju akhirat. Hidupmu bukan hanya di dunia saja, akhirat menunggumu.

Ketujuh:

Wahai anakku, jangan berharap dengan harapan yang terlalu besar (muluk-muluk).Orang
yang hebat adalah ia yang mengukur sebuah harapan dengan kemampuannya. Gunakanlah
kesempatan!. Karena sebaik-baiknya kesempatan ialah yang menasihatimu. Jangan engkau
mengandalkan angan kosong, karena angan kosong adalah sikap sang picik. Ketahuilah!
Kecerdasan adalah dia yang memelihara pengalaman, dan sebaik-baik pengalaman adalah
ia yang menasihatimu.
Kedelapan:

Janganlah kau mengendarai perdebatan, ia akan menjerumuskanmu. Pertahankanlah


jalinan hubungan dengan kerabatmu disaat ia memutuskan tali silaturahminya padamu.
Bersikap tulus untuk menasihati sesama, baik itu akan bermanfaat bagimu atau sebaliknya.
Pedamkan amarahmu, ulurkan tanganmu dan bersikap lemah lembut. Jika engkau dendam
pada kawanmu, beri ia ruang sedikit, siapa tau ia akan menjadi penolongmu suatu nanti.
Dan ingat, jangan mengabaikan hak temanmu dengan berandalkan hubungan baik
dengannya. Jika kau abaikan hak temanmu, ia taak mau lagi berteman denganmu.

Kesembilan:

Berbagilah kebaikan untuk orang lain, jangan hanya andalkan kebaikan untukmu saja.
Hiduplah di dunia ini dengan genggaman cinta dan kasih sayang pada sesama, dan
curahkan kebaikan pada mereka.

Anda mungkin juga menyukai