Anda di halaman 1dari 20

pek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi.

Umumnya
Umum nya aplika
aplikasi
si teknologi ini banyak dite
diterapka
rapkan
n dalam metode-
metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang

pada saat menghadapi kendala-kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan


yang tidak
tidak sesu
sesuai
ai dengan dugaa
dugaan
n sebelumny
sebelumnya.
a. Unt
Untuk
uk iitu
tu penerap
penerapan
an metode
pelaksanaan konstruksi yang sesuai kondisi lapangan akan sangat mem
memban
bantu
tu
dalam penyelesaian proyek konstruksi bersangkutan.
Penerapan metode pelaksan
pelaksanaan
aan konstruksi selain terkait erat dengan kondisi
lapangan di mana suatu
sua tu proyek konstruksi dike
dikerjakan
rjakan jug
juga
a ttergan
ergantung
tung jjeni
eniss
proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan gedung
berbeda dengan metode pekerjaan bangu
bangunan
nan irigasi bangu
bangunan
nan pembangkit
listrik konstru
konstruksi
ksi dermaga maup
maupun
un konstruksi jala
jalan
n dan jemb
jembatan.
atan. Namu
Namunn
demikian pelaks
pelaksanaan
anaan semua jeni
jeniss proyek konstruksi tersebut umumn
umumnya
ya
dimulai dengan pelaksanaan pekerjaan persiapan.

D 1 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Sebelum pelaksanaan pekerjaan pokok suat


suatuu pr
proyek
oyek konstruksi pekerjaan
yang pertama harus dilakukan adalah pekerjaan persiapan. Pekerjaan persiapan
ini baik un tu k proyek-
proyek-proyek
proyek pemb
pembangun
angunan
an gedung bertingkat proyek
pembangunan airport embatan jala
jalan
n pelabuhan dermaga ma
maupu
upu n pro
proyek
yek
lainnya secara um
umum
um tida
tidakk banyak berbeda. Be
Besa
sarr kecilnya mud
mudah
ah atau
sulitnya tergantung pada masing-masing proyek yang akan dikerjakan.
Pekerjaan persiapan harus direncanakan sebelum masa pelaksanaan suatu
proyek
proyek kontr
kontruksi.
uksi. Bahkan pekerjaan ini harus telah disiapkan pada sa
saat
at
tender proyek dan dijadikan bagian dari penawaran tender proyek bersangkutan.
Perencanaannya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh suatu hasil

perencanaan yang efisien nanamu


mu n bi
bisa
sa menc
mencakup
akup segal
segala
a pekerjaan yang
diperlukan untuk pelaksanaan proyek tersebut.

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 1


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Adapun pekerjaan persiapan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan proyek


konstruksi antara lain:

Perencanaan Site Plan


Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya
Pembuatan Shop Drawing

Pengadaaan Material untuk Pekerjaan Persiapan


Mobilisasi Peralatan
~elaksanaan i Lapangan.

D 11 Perencanaan ite hn

Yang termasuk dalam Perencanaan Site Plan pada prinsipnya adalah


perencanaan tata letak atau lay out dari fasilitas-fasilitas yang di-perlukan
selama pelaksanaan proyek. Fasilitas-fasilitas
Fasilitas-fasilitas proyek yang dimaks
di maksud
ud antara
an tara
lain:

Kantor ProyeMDireksi
ProyeMDireksi Keet
Keet
Gudang Material dan Peralatan
Base Camp Staf Proyek dan Barak Pekerja
Los Kerja Besi dan Kayu
Pos Jaga dan Pagar Kerja
Jalan Kerja
Penempatan Alat Berat Tower Crane dan Lift Bahan
Lokasi Pembuatan Komponen Precast

Dalam membuat lay out un untu


tuk
k pekerjaan persiapan ini perlu diperhitungkan
diperhit ungkan
secara cermat penempatan masing-masing fasilitas dan sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan proyek. Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang
ada dan disesuaikan dengan desain lay out proyek yang akan dikerjakan
penempatan fasilitas dan sarana proyek nantinya akan dapat berfungsi secara
optimal sesuai
sesuai perencanaan.
perencanaan. Namun
Nam un demikian
d emikian yang tetap harus dipertim-
bangkan adalah bahwa seluruh fasilitas dan sarana proyek yang dibangun
untuk pekerjaan persiapan tersebut adalah bersifat sementara dan nantinya
akan dibongkar setelah pelaksanaaan proyek selesai.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out fasilitas dan
sarana yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek antara lain:

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 2


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Menempatkan semua fasilitas proyek di luar dari bagian denah proyek


yang akan dikerjakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan
proyek.
Menempatkan
Menemp atkan material bangu
bangunan
nan seperti: bes
besii beton kayu panel beton
dan lainnya harus dipisahkan ssesuai
esuai dengan jen
jenis
is dan ukurannya sehin
sehingga
gga
memudahkan penyimpanan dan pengambilannya.
Menempa tkan material-material yang harus terli
Menempatkan terlindung
ndung da
dari
ri cuaca sepert
seperti:
i:
semen maupun material jnishing lainnya dalam gudang tertutup.
Menempatkan alat-alat berat seperti tower crane pada posisi yang strategis
agar dapat menjangkau seluruh areal kerja yang diperlukan.
Merencanakan jalur jalan
jalan kerja dan arus lalu lintasnya secar
secaraa benar agar
tidak menimbulka
meni mbulkann stagnas
stagnasii lalu lintas baik lalu lintas material maupun
mau pun
manuver alat-alat berat.
Menempatkan 10s kerja tidak jauh dari penumpukan material.
Menempatkan pos jaga yang tepat sehingga memudahkan mengawasi se-
lur uh kegiat
luruh kegiatan
an proyek
proyek..
Merencanakan pagar proye proyek
k yang rapi dan memperhitun
memperhitungkan
gkan estetika
namun tetap efisien.
Menempatkan barak pekerja dan base camp staf proyek yang tidak jauh
dari lokasi proyek.

Sebagai gambaran berikut adalah cont


Sebagai contoh
oh perencanaan lay ou
outt fas
fasilitas
ilitas dan
sarana untuk pekerjaan persiapan Proyek Bangunan Gedung Lihat Gambar
Site Plan Pro
Proye
yekk Ge
Gedun
dung)
g)

Secara detail perencanaan konstruksi bbangun


angunan
an fasilita
fasilitass dan sarana un
untu
tuk
k
pekerjaan persiapan suatu proyek adalah sebagai berikut:

D 1 1 1 Kantor ProyeWDireksi Keet


Kantor ProyeklDireksi Keet dibangun sebagai tempat bekerja bagi para staf
baik staf dari Kontraktor Pengaw
Pengawasas mau
maupun
pun Pemilik Pro
Proyek
yek di lapangan
yang dilengkapi dengan ruang-ruang kerja staf ruang rapat ruang pimpinan
mushola dan toilet. Be
Besa
sarr ke
kecilnya
cilnya kanto
kantorr proyek ini ter
tergantu
gantung
ng pada jen
jenis
is

proyek maupun jumlah staf yang bekerja.


Seluruh fasilitas dan sarana yang dibangun untuk pekerjaan persiapan ini
adalah sementara. Oleh
Ole h karena itu desai
desain
n Kantor Proyek
Proyekldirek
ldireksi
si Ke
Keet
et tersebut

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 3


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 4


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

juga dibuat tidak permanen. Namun demikian, tetap harus mengutamakan


kenyamanan dan persyaratan
persyaratan se
sebagai
bagai tem pat k er ja . Karena si
sifatnya
fatnya tidak
permanen, maka desain bangunan kantor ini sebisa mungkin dibangun dengan
biaya konstruksi yang semurah mungkin. Salah satu cara, adalah dengan
membuat konstruksi bangunan kantor yang bisa digunakan berulang kali
sistem rakitan) untuk berbagai proyek sebagaimana yang dilakukan oleh PT
PP.
Desain bangunan Kantor Proyek yang dikembangkan oleh PT PP terdiri
dari berbagai tipe, dengan berbagai macam ukuran. Mulai dengan ukuran
luass 60 m 2 hingga 2 00 m2 , baik bertingkat
lua bertingkat m aup un tidak, sesuai
sesuai dengan
kebu tuhan di lapa
lapangan.
ngan.
Konstruksinya
Konstruksi nya yang terdiri dari rangka baja u ntu k struk tur atasnya, dilapi
dilapisi
si
dinding dou le triplex atau plywood Penutup atapnya terbuat dari bahan seng
atau asbes,
asbes, sedangkan plaf
plafonnya
onnya m enggunakan bahan material plywood Lantai
bangunan yang tidak bertingkat menggunakan finishing keramik. Sedangkan
yang bertingkat, lantai atasnya menggunakan plywood set setebal
ebal 20 mm. Lihat
Gambar 2 3 .
Komponen bangunan yang dapat dipakai berulang kali, adalah struktur
rangka, panel dinding, penutup atap, dan panel lantai atas. Berdasarkan
pengalaman P T PP, komponen-komponen tersebut dapat dipakai hingga dua
sampai dengan tiga .kali sedangkan komponen struktur baja, dapat digunakan
berkali-kali tida k terbatas).
terbata s).
Dalam penerapan konstruksi bangunan sistem rakitan tersebut, yang perlu
direncanakan adalah gudang penyimpanan dan perawatan yang baik, antara
lain dengan melakukan pengecatan secara berkala agar komponen-komponen
baja tidak cepat berkarat.
Dengan mengembangkan sistem bangunan kantor seperti ini, kendati pada
tahap awal diperlukan biaya investasi yang cukup besar, terutama untuk
komponen rangka baja, namun dengan penggunaan yang dapat dipakai
berulang kali dengan sistem rakitan, secara kalkulasi akan menekan biaya
konstruksi dan waktu pelaksanaan juga menjadi lebih cepat.

D . 1 1 2 Gudang aterial dan Peralatan

Bahan-bahan yang harus terlindungi dari pengaruh cuaca, seperti semen dan

material finishing lainnya harus disimpan dalam tempat tertutup. Untuk itu,
diperlukan tempat penyimpanan yang disebut gudang. Sebagai tempat
penyimpanan material, gudang harus memenuhi berbagai persyaratan.

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 5


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Kondisinya harus dijaga agar tetap kering dan tidak lembab. Karena kondisi
gudang sangat mempengaruhi kualitas bahan yang disimpan. Penyimpanan
material seperti semen, harus diatur sedemikian rupa. Sehingga material yang
datang lebih dulu, dapat diambil dan digunakan lebih awal.
Sementara itu, gudang peralatan berfungsi sebagai tempat penyimpan-
an alat-alat ringan, seperti: vibrator untuk pemadatan beton, mesin genset

portable, alat
portable, alat-al
-alat
at pengukuran (the
(theodoli
odolit),
t), alat
alat-al
-alat
at un tuk pekerj
pekerjaan
aan jn is hi ng
(mesin potong keramik, mesin bor), serta berbagai komponen peralatan lain-
nya.
Konstruksi gudang penyimpanan material dan peralatan dibangun seperti
bangunan kantor proyek. Yakni, dirancang dengan sistem rakitan sehingga
dapat digunakan berul
berulang
ang kal
kali.
i. Hanya saj
saja,a, untu k b angunan gudang lantai
lantainya
nya
tidak menggunakan keramik, tetapi hanya dijinishing dengan semen. (Lihat
Gambar 4 , 5, 6

D 1 1 3 Base amp St af Pro


Proyek
yek dan Pekerja
arak
Untuk proyek-proyek yang berlokasi di luar kota, biasanya Pelaksana Proyek
menyediakan base camp sebagai tempat tinggal staf proyek dan barak pekerja
untuk tenaga kerja proyek. Base camp dan barak ini, biasanya dibangun tidak
jauh dari lokasi proyek. Penem patan bas
base ccamp
amp staf proyek d ibu at terpisah de-
ngan bar pekerja. M asing-masing dilengkapi deng an fasilifasilitas
tas kamar mand i,
toilet, d n dapur. Untuk base camp biasanya dilengkapi dengan fasilitas tambah-
an, seperti televisi maupun fasilitas olah raga. Fasilitas ini, ditujukan untuk
memberikan kesempatan refreshing bagi staf, karena jauh dari pusat kota.
Konstruksi bangunan base camp dan barak ini, dapat menggunakan sis-
tem rakitan. Kecuali, untuk daerah basah, seperti kamar mandi dan toilet.
Untuk dapur, dindingnya dibuat dengan pasangan bata (tembok). (Lihat
Gambar 7a, 7b)

D 1 1 4 Los Kerja Besi d n Kayu

Fasilitas ini dibangun untuk pekerjaan besi dan kayu. Los kerja besi merupakan
tempat untuk pemotongan maupun pembekokan besi beton sesuai gambar
kerja (shop drawing) yang ada. Sementara itu, 10s kerja kayu, digunakan
sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya. Bangunan
un tu k fasi
fasili
lita
tass ini bia
biasanya
sanya dibuat lepas tanpa d ind ing (10s) da n diberi p en utu p
atap, agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman. (Lihat Gambar 8 9).
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 6
Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

D. 1 1 5 Pagar Proyek

Pembuatan pagar proyek dalam suatu pelaksanaan proyek konstruksi merupakan


suatu keharusan. Hal tersebut, untuk menjamin keamanan kerja dalam
lingkungan proyek. Karena fungsinya sebagai pengaman, maka pagar harus
dibuat kokoh agar tidak mudah roboh.
Di samping itu, untuk keserasian dengan lingkungan sekitarnya, maka
pagar proyek harus rapi, bersih dan estetis. Untuk itu, pagar proyek harus
dicat dan diberi dekorasi secukupnya, sehingga terlihat lebih asri.
Konstruksi pagar proyek, biasanya dibuat dengan menggunakan dinding
seng dan didukung oleh tiang-tiang besi atau kayu dan diikat dengan baut
pengikat pada jarak tertentu. Sehingga, konstruksinya kuat sebagai pengaman
proyek
proye k y
yang
ang sedang dikerjakan lihat Gambar 10 .

D 1.1.6. Jalan Kerja

Jalan kerja di dalam lingkunga


lingkungan
n proye
proyek,
k, dibua
dibuatt un
untu
tuk
k jjalur
alur lalu lintas kendaraa
kendaraan
n
proyek, baik untuk truk material, truk mixer maupun untuk mobilisasi alat-
alat berat, seperti: tower crane, lift bahan, dan lainnya.
Membuat jalan kerja ini, harus diperhitungkan dengan matang arus keluar
masuk kendaraan. Arus kendaraan harus diatur sedemikian rupa sehingga
tidak menimbulkan stagnasi dan kemacetan di lingkungan proyek, yang
berakibat dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan proyek.
Konstruksi jalan kerja ini, kendati sifatnya sementara, namun harus tetap
memperhitungkan beban lalu lintas yang akan melewatinya. Oleh karena itu,
jalan kerja ini biasanya dibuat dengan perkerasan, baik menggunakan sirtu
maupun aspal. Terutama, jika kondisi tanah di lokasi proyek cukup labil dan
tidak cukup kuat untuk menahan beban lalu lintas proyek.
Untuk proyek-proyek konstruksi sipil seperti proyek irigasi, bendungan,
dan lainnya, pembuatan jalan kerja ini memerlukan perhatian yang khusus.
Karena pada proyek-proyek tersebut, transportasi material cukup dominan.
Apabila pembuatan jalan kerja tidak memadai, hal ini bisa menjadi salah satu
faktor penyebab terlambatnya penyelesaian proyek yang b.isa mengakibatkan
kerugian bagi kontraktor.

D 1.1.7. Penempatan Alat Berat ower Crane dan Lift Bahan

Pada proyek-proyek konstruksi g


gedu
edung
ng bertingk
bertingkat
at tinggi hi
high
gh ri
rise
se building)

atau gedung bertingkat rendah dengan denah yang luas, diperlukan alat-alat
berat untuk transportasi material, terutama untuk arah vertikal. Untuk sistem

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 7


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

transpor tasi vertikal ini towe


transportasi towerr crane dan lift bahan merupakan alat transportasi
transpor tasi
yang paling banyak digunakan.
Tower crane diperlukan terutama sebagai pengangkut vertikal bahan-bahan
untu
un tuk
k pekerjaan struktur
strukt ur seperti besi
besi beton bekisting beton cor cor dan mate-
rial lainnya. Penempatan tower tower crane
crane harus direncanakan
dir encanakan bisa menjangkau
seluruh areal proyek konstruksi bangunan yang akan dikerjakan dengan
manuver yang
yang aman tanpa terhalang. Penggunaan tower crane terse tersebut
but juga
juga

harus memperhitungkan beban maksimal yang mampu diangkatnya.


Konstruksi tower crane yang perlu direncanakan dengan cermat adalah
pondasi dan penempatan bracing sebagai pengaku pada saat bangunan telah
mencapai ketinggian tertentu. Pondasi tower crane berupa pondasi beton plat
setempat dan ditinggal setelah pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan.
Sedangkan bracing menggunakan
menggunakan profil baja yang diangkurkan
diangkur kan ke strukt
str uktur
ur
bangunan yang sudah jadi.
Sementara itu lift bahan merupakan
merupaka n alat transportasi vertikal untuk
unt uk
pengangkutan material pekerjaan finishing maupun tenaga kerja proyek.
Konstruksi lift bahan ini dibuat
dib uat seperti pada tower
tower crane
crane yang meliputi
pondasi struktur
struk tur rangka
rangka untuk
un tuk rail
rail lift diperkuat dengan bracing
bracing yang diangkur
diangkur
ke struktur bangunan yang sudah jadi.

D 1 1 8 Pembuatan Komponen recast

Salah satu metode untuk mempercepat pekerjaan proyek konstruksi gedung


bertingkat adalah
adalah dengan menggunakan
menggunakan metode precas
precastt terutama
teruta ma untu
un tuk
k
pekerjaan struktur.
strukt ur. Pembuatan panel precast
precast untu
un tuk
k lantai beton dinding
din ding
parapet balok
balok strukt
str uktur
ur maupun
mau pun kolom-kolom beton sudah bisa bisa dikerjakan
dengan metode ini.
Untuk memproduksi komponen-komponen precast diperlukan areal yang
luas. Apabila
luas. Apabila lokasi
lokasi proyek
proyek cukup
cuk up luas pembuatan
pembuata n komponen
komp onen precast
precast dapat
dilakukan di dalarn lokasi proyek.
proyek. Namun
Na mun jika
jika areal
areal lokasi
lokasi proyek tidak
memungkinkan
memungki nkan maka pembuatan
pembuata n kompon
ko mponen
en precast
precast harus dikerjakan di luar
proyek. Hal yang perlu diperhitungkan jika pengerjaan precast dilakukan di
luar proyek adalah harus tersedia lokasi untuk penampungan komponen yang
sudah jadi dan siap untuk dipasang.

D 1 2 Perhitungan Kebutuhan Sumber Daya

Dalam pekerjaan persiapan pelaksanaan proyek konstruksi perlu dilakukan


perhitungan kebutuhan Sumber Daya Proyek. Yang dimaksud dengan Sumber

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 8

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


Daya Proyek adalah men~angkutkebutuhan
men~angkutkebutuhan Listrik Proyek dan Air Kerja.
Sementara untuk kebutuhan Sumber Daya Manusianya akan diuraikan dalam
bab lain.

D 121 Kebutuhan Listrik Kerja

Kebutuhan tenaga listrik yang dimaksud, adalah


adala h jumlah day
dayaa yang diperlukan
oleh Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi selama pelaksanaan
proyek. Kebutuhan tenaga listrik ini, di luar daya listrik untuk proyek bangunan
gedung itu sendiri, merupakan tanggungan pihak kontraktor.
Sumber daya listrik, biasanya diperoleh dari PLN maupun penyediaan
genset sendiri, tergantung penggunaannya. Daya listrik yang diperlukan oleh
proyek, meliputi:

Penerangan
Airr Con
Ai Condit
dition
ion AC
AC))

Peralatan Kerja, seperti: Tower Crane, Lift Bahan, Mesin Potong Keramik,
Bor, Bar Bender, Bar Cutter, Pompa Air, dan lainnya.
Peralatan Kantor, seperti: komputer, Plotter, Mesin fotokopi, dan lain-
lain.

Jumlah daya listrik yang diperlukan, harus memenuhi berbagai keperluan


tersebut. Sedangkan besar kecilnya daya listrik yang diperlukan tergantung
pada besar kecilnya fasilitas kerja yang dibutuhkan untuk bangunan kantor
maupun sarana pendukung lainnya. Format untuk perhitungan kebutuhan
1
daya listrik dapat dibuat seperti pada Tabel Electricity
Electricity Pow
Power
er Plan
Planning
ning..
D 122 Kebutuhan Air Kerja

Kebutuhan Air Kerja untuk ke~erluan royek bisa diperoleh dari sumur atau
PAM
PA M Perusaha
Perusahaan
an Air Minu
Minum).
m). A
Air
ir diperlukan untu
untukk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan sebagai berikut:
Toilet di Kantor Proyek
Base Camp Staf
Barak Pekerja
Pencucian
Pencu cian Kend
Kendaraan
araan Proyek, Dump Tr
Truc
uck,
k, Con
Concre
crete
te Mixer
Mixer,, dan llainny
ainnya.
a.
Perawatan Beton Con
Concre
crete
te Curing), termasu
termasukk Te
Test
stin
ing
g Beton

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 9


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Tabel 1.
Electricity Power Planning

Power Reql KV Source


No. Equipment Ve Number
Unlt
PLN enset
I. Tower crane
1.1. TIC 1 FO 23B 175 KVA 175 ...
1.2. TIC2 FO 38 1 175 KVA 175 ...
1.3. TIC3

1.4. TIC 4
II. Lift Barang

CONTQH
2.1. Lm1
2.3. UB 2

2.4.
.4. i
Li

Ill Lift Penumpang


3.1 UP1 Alimox 1 60 KVA 60 60

3.2. UP 2
3.3. UP 3 -
3.4. UP 4

IV. Bar Bender Cutter


4.1. Bar Bender 2 3 8 KVA 76 76
4.2. Car Cutter 2 3 8 KVA 76 76
V. Pompa Air
5.1. PIA 1 Dup Well 2 1 2 KVA 24 24
5.2. PIA 2 Sum Pump 4 4 KVA 16 16
5.3. PIA 3
5.4. PIA 4

VI. Lampu Penerangan


6.1. Lampu sorot lapangan HPlT 18 400W 72 72
6.2. Lampu sorot TIC HPlT 10 400W 4 4
6.3. Lampu TIL lapangan Balk 1 x 36 600 36 W 21 6 21 6
6.4. Lampu BilBoard Balk 1 x 36 48 36W 1 73 1 73

VII. Kantor Proyek


7.1. Kantor Kontraktor
Gudang dl1
Lampu penerangan Balk 1 x 36
Komputer PC 52
9 36W
150W 1 36
1 87 1 351
1 87
Dispenser 3 300W 1 051 1 05
AIC Split 8 1 5 KVA 12 KVA 12
Alat lain
7.1. Kantor Owner
Pengawas
Lampu penerangan Balk 1 x 36 6 36W 2 16 2 16 -
Komputer PC 1 150W 0 15 0 15
Dispenser 1 350 W 0 35 0 351 -
AIC Split 2 1 KVA 2 2 -
Alat lain
VIII. Power Kerja Sub
kontraktor
8.1. Panel Power Panel 42 4 KVA 168 168

Keterangan:
No. VI 6.3. Lampu TIL Lapangan = Diperlukan penerangan 200 lux dengan lampu TL 36 W dibutuhkan untuk setiap 8 m2 uas
lapangan 1 bh lampu TL atau 8 mz/bh
No. VII 7.1. Lampu Penerangan ruang kantor = Diperluka
Diperlukan
n penerangan 35 ux dengan lampu TL 36 W dibutuhkan untuk setiap
5 m2 luas ruangan 1 bh lampu TL atau 5 m2lbh

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 10


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Batching
Batching Pla nt untuk
un tuk Pembuatan
Pembuatan Mortar Beton Molen)
Pengetesan Peralatan Mekanikal, seperti: Hydrant, Sprinkler, dan lainnya
Perawatan Plesteran Dinding
Keperluan Lokasi-lokasi Kerja Lainnya

Air dari sumber air disimpan pada tangki-tangki penampungan air sesuai

dengan kapasitasnya. Volume air yang diperlukan dihitung berdasarkan


kebutuhan volume air setiap harinya. Format untuk perhitungan kebutuhan
air kerja dapat dilihat seperti pada Tabel 2. Water Source Planning.

D. 1 3 Pembuatan hop rawing Gambar Kerja)

Shop
Shop drawing atau gambar kerja, merupakan acuan bagi
bagi pelaksanaan pekerjaan
pekerjaan
di lapangan. Dengan adanya gambar kerja, maka pekerjaan lapangan menjadi
mudah dilaksanakan dan terkendali secara teknis, baik dari segi waktu maupun
mutu kerja.

Gambar kerja, harus sudah disiapkan dalam tahap awal proyek dan
mendapatkan pengesahan dari pihak Pengawas atau Konsultan Perencana,
sebelum dilaksanakan di lapangan. Shop drawing, disiapkan oleh Bagian
Engineering berpedoman pada desain bangunan dari Konsultan. Pembuatan
shop drawing, dewasa ini banyak dilakukan dengan komputer menggunakan
sofnvare
sofnvare Autocad,
Autocad, sehingga
sehingga dapat mempercepat
mempercepat waktu pembuatannya.

D 1.4. Pengadaan Material untuk Pekerjaan Persiapan

Metode pelaksanaan untuk pengadaan material tidak ada yang khusus. Untuk

pekerjaan persiapan, belum begitu banyak memerlukan material. Material


yang dibutuhkan terutama hanya untuk kebutuhan pembuatan perakitan
Kantor Proyek, Kantor Konsultan dan Pengawas, Gudang, Barak Pekerja, Base
Camp Staf, Pagar Proyek, dan bangunan-bangunan yang bersifat sementara
lainnya.

D. 1 5 Mobilisasi Peralatan

Peralatan yang dimobilisasi pada tahap awal, adalah peralatan yang diperlukan
untuk membangun fasilitas-fasilitas proyek, seperti: Kantor Proyek, Gudang,

Stockyard
Stockyard Gudang
Gud ang Terbuka), dan bangunan-bang
bangunan- bangunan
unan sementara lainnya.
Pada tahap ini, peralatan yang dibutuhkan masih terbatas pada peralatan-
peralatan ringan, seperti alat-alat untuk pengukuran.

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 11


Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

ONTOH

Tabel 2
Water Source Planning

No. Water Usage Volumelday Name of Tank Tank Capacity Location of Tank Source of Water

M3 M3 P M M3

I Toilet in Office 2 Fibreglass 0 s Site Office v

I Labor Camp 2 Concrete 6 Basecamp v

Ill Car wash Dump Truck, Conc Mixer v

IV Concrete Curing 2 v
For Concrete testing material
For Concrete on Site

V Mortar Batching Plant

VI Mechanical Equipment Testing

VII Plaster Cur~ng 20 M Fiberglass 5

Vlll For Other Working Area 5 M3 Fiberglass v


Location 1
Location 2

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 12

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 13

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 14

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

PROYEK

ST ND R F SlLlT S
SEMENT R PROYEK

PNlUK

TAMPAK SAMPING KANAN


SUBYEK
SKNA M

G UDANG

TAMPAK DEPAN
Gambar
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 15

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 16

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

WTATAN

BPanutup ap hbe s os la nbnpk l


N* Aap hbes N
7 P W P ~ Ib = 36 r n r n d r a t w a m ~ s b uM u d a
R W ay Bomo 4 6
8 Iwt Elehnbl SCp KontnWS.Xtsrpm** MK
m-pl pd P& nndq
~ 100dm=~.6manpsn~np .~svum~04is prcduu S m e
P W m R q U W u kmrstv-mBu Mud LsD Honantslm e m w p ds Rng
L e W V ~ ~ ~ K 0 r n
UnWSmlUrm,
Plpr PYC E m
5 Sbllktur dm
Sbvrtu Rug BsDX 9 m b e r Llrm nm dLL m
pst
S U M uA l q 10 Sumbsr4~r W w t

ST ND R F SlLlT S
SEMENT R PROYEK

WK

GUDANG

DENAH GUDANG
sKAL4 1W

Gambar
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 17

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 18

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

PTPP

DEN H B SE C MP PERSON L PROYEK


~ 1 : 2
uuurc Aem wKm Aem
1m 1 1

Gambar 7b

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 19

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan UTATh 4

PROYW

STANDAR FASILITAS
SEMENTARA PROYEK

PBU

TAMPAK SAMPING PT PP
SKALA I 1M
S
UBm

LOS KERJA BESl


ATAP SATU
NYmVm T m T m T m

mTiYU U OLM

5 r m TmmTUwr

GumPRYUWWm mm

OPERlM T w a x T m m T W

w n 14

a UliUR T w a x T m T m

lW DB 1

RRDUWA T m T m T m

TAMPAK DEPAN
w i : i m
XIWLGt W S ALA

TAMPM 1 W

JUUHOI BAR N O U O R ~
I
m A 02

/
Garnbar 8

PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 20

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


CATATAN

PROYEI

STANDAR FASlLlTAS
SWENTARA PROYEK
RHUK

PT PP
WBYEK

LOS KERJA BESl


POTONGAN A-A ATAP SATU
sKALA1:1w
YEFMTWUl T m T m T W

mulw 0601

T m T m T w

OYI R U)*UWIX) sm

Wm T m T m T W

m n SQ

0 T W T I I M T W

YXrO a M

RRU CAW T m T W T W
J U X I L W gUL

POTONGAN 100

POTONGAN B B
SKALA1 100 JUUHWBAR NOLW OILIUR

NP A 3

Garnbar 9
PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 21

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan


PT BRANTAS ABIPRAYA (PERSERO) 22

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Persiapan

Mobilisasi alat-alat berat, seperti alat-alat pancang maupun alat-alat bor


untuk pekerjaan pondasi, mulai dilakukan setelah tahapan pekerjaan persiapan
selesai dan pengukuran titik-titik pondasi telah ditetapkan.

D 1 6 Pelaksanaan di Lapangan

Pekerjaan persiapan di lapangan dimulai dengan melakukan pengukuran dan


membuat patok ukur tetap yang akan menjadi pedoman bagi pengukuran-
pengukuran selanjutnya. Patok tetap ini, dibuat di luar garis bangunan yang
akan dibangun agar tidak hilang selama pelaksanaan.
Tahap akhir pekerjaan pengukuran ini, yakni dilakukan pengecekan kembali
kebenarannya bersama-sama dengan Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana. Setelah selesai, maka dilaksanakan pembuatan semua fasilitas proyek
yang diperlukan dimulai.

D2 METODE PEL KS N N B NGUN N GEDUNG

Secara garis besar pelaksanaan suatu proyek bangunan gedung dibagi atas:

1Pekerjaan Pondasi
2 Pekerjaan Struktur

3 Pekerj
Pekerjaan
aan Ars
ArsitekturlFinishing
itekturlFinishing
4 Pekerj
Pekerjaan
aan MekanikalIElektrikal
5 Pekerjaan HalamanITaman

Semua tahapan pekerjaan gedung mempunyai metode pelaksanaan yang


disesuaikan dengan desain dari konsultan perencana.
ada bab-bab terdahulu telah dijelaskan bahwa perencanaan metode
pelaksanaan suatu item pekerjaan akan mengikuti jadwal waktu yang disediakan
untuk item pekerjaan tersebut. Dari perencanaan metode ini akan diperoleh
data kebutuhan alat yang diperlukan, jenis dan volume bahan yang akan
dibutuhkan, teknis dan urutan pelaksanaan pekerjaan serta pola pengendalian
mutu yang harus diterapkan.

Anda mungkin juga menyukai